BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tinjauan Teori Teori 1. Stres a. Defen efenis isii st stres
Stres Stres adala adalah h reaksi reaksi atau atau respo respons ns tubu tubuh h terha terhada dap p stres stresorp orpsisi-ko kosos sosial ial (tekanan mental atau beban kehidupan) (Hawari, 2001). Menurut Suliswati, et.al (2005 (2005)) mendefi mendefinisik nisikan an stres stres sebagai sebagai gangg gangguan uan pada pada tubuh tubuh dan fikiran fikiran yang disebab disebabkan kan oleh oleh perubah perubahan an dan tuntuta tuntutan n kehidu kehidupan, pan, sedangk sedangkan an stres stres adalah adalah suatu keadaan dimana terlalu sedikit tuntutan yang merangsang individu yang menyebabkan kebosanan atau frustasi. Stres adalah respon tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap kebutuhan tubuh yang terganggu, suatu venomena universal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari, setiap orang mengalaminya, stres memberi dampak secara total pada individu yaitu terhadap fisik, psikologis, intelektual, sosial, dan spritual, stres dapat mengancam keseimbangan fisiologis (Rasmun, 2004). Menurut Selye (1976, dalam Potter dan Perry, 2005) stres segala situasi dimana tuntutan non-spesifik mengharuskan seorang individu untuk berespon atau melakukan tindakan. b. Su Sum mber ber st stres
Sumber stres dapat berasal dari dalam tubuh dan diluar tubuh, sumber stres stres dapat dapat berupa berupa biolog biologik/fi ik/fisio siolog logik, ik, kimia, kimia, psikolo psikologik gik,, sosial sosial dan spritua spritual, l, terjadin terjadinya ya stres stres karena karena stressor tersebu tersebutt dirasaka dirasakan n dan diperse dipersepsik psikan an oleh oleh individu sebagai ancaman sehingga menimbulkan kecemasan yang merupakan
7
8
tanda umum dan awal dari gangguan kesehatan fisik dan psikologik contohnya (Rasmun,2004) : 1)
Stressor biologik, biologik, dapat merupakan merupakan mikroba, bakteri, virus, dan jasat
renik lainnya, hewan, tumbuhan, dan bermacam mahluk hidup lainnya yang dapat mempengaruhi kesehatan. 2)
Stressor fisik, fisik, dapat dapat berupa berupa peruba perubahan han iklim, iklim, alam, alam, suhu, suhu, cuaca, cuaca,
geografi, demografi, nutrisi, kebisingan dll. 3)
Stressor kimia, kimia, dari dari dalam dalam tubuh tubuh dapat dapat berupa berupa serum serum darah darah dan
glukosa, sedangkan dari luar tubuh dapat berupa komsumsi obat, alkohol, niko nikoti tin, n, kafe kafein in,, polu polusi si udara dara,, gas gas bera beracu cun, n, inse insekt ktis isid ida, a, penc pencem emar aran an lingkungan, bahan kosmetik, pengawet, pewarna, dll. 4)
Stressor psikososial, Stressor psikososial, dapat berupa prasangka, ketidak puasan terhadap
diri sendiri, kekejaman (penganiayaan, (penganiayaan, pemerkosaan), pemerkosaan), konflik peran, percaya diri rendah, perubahan status ekonomi dan kehamilan. 5)
Stressor spiritual, yaitu adanya presepsi negatif terhadap nilai-nilai
Ketuhanan. Dibawa Dibawah h ini contoh contoh stressor seperti seperti yang yang diuraik diuraikan an oleh oleh Esperan Esperanza za (1997, dalam Rasmun, 2004): Perubahan patotogi dari penyebab penyakit atau suatu suatu injur injuri, i, traum traumaa (inju (injuri, ri, luka luka baka bakar, r, serang serangan, an, elekt elektrik rik,, schok ), ) , tida tidak k adek adekua uatny tnya, a, maka makanan nan,, kehan kehanga gatan tan,, dan dan pence pencega gahan han,, tidak tidak terpen terpenuh uhiny inyaa kebutuhan dasar (kelaparan, gangguan seksual), program terapi (diet, terapi fisik, psikoterapi), psikoterapi), kekacauan kekacauan hubungan hubungan sosial dan keluarga, keluarga, konflik sosial dan budaya, budaya, perubahan fisiologis fisiologis yang normal (pubertas, (pubertas, menstruasi, kehamilan dan monepouse), peristiwa yang menyebabkan stres full (peristiwa penting dalam kegiatan sosial, ujian, wawancara, diagnostik test), membayangkan ancaman dari
9
injuri (sumber dari stres yang tidak dapat dipastikan), bencana alam (gempa bumi dan banjir), serangan serangan wabah, bakteri, bakteri, virus atau parasit, isolasi sosial, kompetisi kompetisi dalam olahraga, perpindahan perpindahan tempat tinggal, tinggal, peperangan, peperangan, kegiatan sehari sehari-ha -hari ri dari dari kehid kehidup upan an (entertaining , peng pengem emud udi), i), situa situasi si posit positif if dari dari peristiwa kehidupan kehidupan (menikah, (menikah, mempun mempunyai yai bayi, bayi, lulus dari dari kuliah). kuliah). Faktor yang mempengaruhi efek stressor efek stressor bagi individu dapat berbeda beda antara individu individu satu dengan dengan yang lain dalam merespon merespon stressor, hal ini tergantung dari beberapa faktor yang memungkinkannya yaitu (Rasmun, 2004): 1)
Baga Bagaima imana na
indiv individu idu
memp mempers ersiap iapka kan n stressor ,
jika stressor
dipersi dipersiapk apkan an akan akan berakib berakibat at buruk buruk bagi bagi dirinya dirinya maka maka tingkat tingkat stres stres yang yang dirasakan akan berat, namun jika stressor jika stressor dipersiapkan dipersiapkan tidak mengancam dan individu merasa mampu mengatasinya, maka tingkat stres yang dirasakan maka lebih ringan. 2)
Intensitas Intensitas serangan serangan stressor terhada terhadap p individ individu, u, jika intensita intensitass stres stres
ting tinggi gi,, maka maka kemu kemung ngki kina nan n keku kekuat atan an fisi fisik k dan dan ment mental al tida tidak k mamp mampu u mengadaptasinya, begitu pula sebaliknya. 3)
Jika stressor yang harus dihadapi pada waktu yang sama. Artinya,
pada waktu waktu yang bersaman bersaman bertumpuk bertumpuk sejumlah sejumlah stressor stressor yang yang harus dihadapi sehingga stressor kecil stressor kecil dapat menjadi pemicu/pencetu pemicu/pencetuss yang mengakibatkan mengakibatkan reaksi yang berlebihan. Seiring ditemukan seseorang yang biasanya dapat menyelesaikan pekerjaan yang sangat sederhana dengan baik, namun tiba-tiba ia tidak dapat mengerjakannya. Hal ini disebabkan pada saat yang sama ia sedang menghadapi banyak stressor stressor . 4)
Lamany Lamanyaa
pemapa pemaparan ran stressor :
mema memanja njang ngny nyaa stressor dapat
menye menyebab babkan kan menuru menurunny nnyaa kemamp kemampuan uan individ individu u mengat mengatasi asi stres, stres, karna karna
10
indi indivi vidu du telah telah berad beradaa pada pada fase fase kele kelelah lahan an dan dan kehab kehabisa isan n tenag tenagaa untu untuk k mengatasi stres tersebut. 5)
Pengal Pengalama aman n masa masa lalu, lalu, dapat dapat mempeng mempengarui arui kemamp kemampuan uan individ individu u
dalam menghadapi menghadapi stressor yang sama misalnya, individu yang satu tahun lalu dirawat karna sakit, dengan dengan pengalaman yang negatif, maka saat dirawat kembali individu tersebut akan sangat cemas, demikian pula sebaliknya. 6)
Tingkat Tingkat perkembangan perkembangan,, pada tingkat perkembanga perkembangan n tertentu terdapat
jumlah jumlah dan intensitas stressor yang stressor yang berbeda sehingga resiko terjadinya stres pada setiap setiap tingkat tingkat perkembang perkembangan an akan berbeda. berbeda. c. Tahapa hapan n str stres
Menurut Dadang Ambert (1979, dalam Sunaryo, 2004) bahwa tahap stres sebagai berikut: 1)
Stre Stress taha tahap p pert pertam amaa (pal (palin ing g ring ringan an), ), yai yaitu tu str stres es yan yang g dis diser erta taii pera perasa san n
nafsu bekerja yang besar dan berlebihan, mampu menyelesaikan pekerjaan tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki, dan penglihatan menjadi tajam. 2)
Stres tahap kedua, yaitu stres yang disertai keluhan, seperti bangun
pagi tidak segar atau letih, lekas capek pada saat menjelang sore, lekas lelah sesudah makan, tidak dapat rileks, lambung atau perut tidak nyaman (bowel discomfort), discomfort), jatung berdebar, otot tengkuk dan punggung tegang. Hal tersebut karena cadangan tenaga tidak memadai. 3)
Sters tahap ketiga, yaitu dengan tahap stres dengan keluhan, seperti
defekasi tidak teratur (kadang-kadang diare), otot semakin tegang, emosional, insomnia, mudah terjaga dan sulit tidur kembali (middle insomnia), insomnia), bangun terla terlalu lu pagi pagi dan dan sulit sulit tidur tidur kemb kembali ali (late (late insomn insomnia) ia),, koord koordina inasi si tubu tubuh h terganggu, dan mau jatuh pingsan.
11
Stres tahap keempat, yaitu tahap stres dengan keluhan, seperti tidak
4)
mampu mampu berkeja berkeja sepanjan sepanjang g hari (loyo) (loyo),, aktivit aktivitas as pekerja pekerjaan an teras teras sulit sulit dan menjenuhkan, respon tidak adekuat, kegiatan rutin terganggu, gangguan pola tidur, tidur, sering sering menola menolak k ajakan, ajakan, konsen konsentras trasii dan daya daya ingat ingat menuru menurun, n, serta serta timbul ketakutan dan kecemasan. Stres tahap kelima, yaitu tahap stres yang ditandai dengan kelelahan
5)
fisik dan mental (physical and psychological exhaustion), exhaustion) , ketidak mampuan menyelesaikan pekerjaan yang sederhana dan ringan, gangguan pencernaan yang berat, meningkatnya rasa takut dan cemas, bingung dan panik. Stres tahap keenam (paling berat), yaitu tahap stres dengan tanda-
6)
tanda, seperti jantung berdebar keras, sesak nafas, badan gemetar, dingin, dan banyak banyak mengeluarka mengeluarkan n keringat, keringat, loyo, loyo, serta pingsan pingsan atau collaps. collaps. Menurut Potter dan Perry (2005), tingkatan stres terdiri dari 3 tingkat, yaitu: Stres ringan adalah stres yang dihadapi dihadapi setiap orang secara teratur, seperti terlalu banyak tidur, kemacetan lalu lintas, kritikan dari atasan. Situasi seperti ini biyasanya biyasanya berlangsung berlangsung beberapa menit atau jam, stres sedang berlangsung berlangsung lebih lama, dari beberapa jam sampai beberapa hari. Misalnya, perselisihan yang tidak terselesaikan dengan rekan kerja, anak yang sakit atau ketidak hadiran yang lama dari anggota keluarga, stres berat adalah situasi kronis yang dapat berlangsung beberapa beberapa minggu minggu sampai beberapa tahun, seperti perselisihan perselisihan pekawinan pekawinan terusmeneru menerus, s, kesulit kesulitan an pinansi pinansial al yang yang berkep berkepanja anjanga ngan n dan penyak penyakit it fisik jangka jangka panjang. panjang. Sedang Sedangkan kan tingkat tingkatan an stres stres menuru menurutt Rasmun Rasmun (2004 (2004)) dibagi dibagi menjad menjadii 3 tingkatan yaitu: stres ringan, umumnya dirasakan oleh semua orang, contohnya: kemacetan, dikritik. Situasi seperti ini biasanya berakhir dalam beberapa menit
12
atau beberapa jam. Stres ringan tidak akan menimbulkan penyakit atau gangguan fisiologis kecuali jika dihadapi terus menerus, stres sedang, terjadi lebih lama beberapa beberapa hari contohnya: contohnya: pekerjaan atau tugas yang belum selesai, beban kerja yang yang berleb berlebih. ih. Stres Stres berat berat adalah adalah stres stres kronis kronis yang yang terjadi terjadi beberap beberapaa minggu minggu sampai beberapa tahun, misalnya, hubungan pernikahan yang tidak harmonis, kesulitan finansial, dan penyakit yang lama. d. Tand Tanda a dan dan geja gejala la
Menurut Rasmun (2004), manifestasi psikologis individu terhadap stres dari dari segi segi kogn kogniti itif, f, vebal vebal dan dan psiko psikomo moto torr antar antaraa lain, lain, kece kecema masan san,, marah marah,, menangis, tertawa, teriak, memukul, mengumpat dan berdoa. Tanda dan gejala yang menjadi indikator fisiologis stres menurut Potter dan Porry (2005), adalah kenaikan tekanan darah, peningkatan ketegangan otot dileher, bahu dan punggung, peningkatan denyut nadi dan frekuensi pernafasan, telapak telapak tangan tangan berkeri berkeringa ngat, t, tangan tangan dan kaki kaki dingin, dingin, postur postur tubuh tubuh yang yang tidak tidak tegap, keletihan, sakit kepala, gangguan lambung, suara yang bernada tinggi, mual mual,, munt muntah ah dan dan diare diare,, peru peruba bahan han nafsu nafsu makan makan,, perub perubah ahan an berat berat bada badan, n, perubahan perubahan frekuensi frekuensi berkemih, berkemih, gelisa, kesulitan kesulitan untuk tertidur atau sering terbang terbangun un saat tidur, tidur, dan dilatas dilatasii pupil. pupil. Sedang Sedangkan kan indikat indikator or emosion emosional al dan prilaku stres yaitu ansietas, depresi, perubahan perubahan dalam kebiyasan kebiyasan makan, makan, tidur, dan dan pola pola aktif aktifita itas, s, kehil kehilang angan an harga harga diri, diri, kehil kehilang angan an motiv motivasi asi,, penu penuru runa nan n produktifitas, produktifitas, kecendrungan kecendrungan untuk membuat membuat kesalahan, kesalahan, mudah mudah lupa, ketidak mampuan berkonsentrasi. e. Fakt Faktor or pre predi disp spos osis isii
Menurut Cahyani (2010), beberapa faktor penyebab yang mempengaruhi kejadian stres antara lain:
13
1)
Kond ondisi isi psi psiko kolo log gis Faktor non fisik seorang individu, misalnya sifat, kepribadian, cara pandangan, pandangan, tingkat pendidikan pendidikan dapat berpengaruh berpengaruh dalam menghadapi menghadapi stres. Indi Individ vidu u yang yang memi memilik likii pikira pikiran n posit positif, if, biasa biasany nyaa dapa dapatt meny menyele elesai saika kan n masalah yang dihadapinya dengan positif pula.
2) Kelu Keluar arga ga Keluarga berperan besar dalam kejadian stres. Jika terdapat masalah dalam keluarga dapat menjadi pemicu stres, misalnya adanya konflik dalam kelu keluarg arga, a, hubu hubung ngan an yang yang tidak tidak harm harmon onis, is, meras merasaa jadi jadi beban beban kelu keluarg arga. a. Seba Sebalik likny nya, a, pera peran n kelu keluarg argaa juga juga sanga sangatt besar besar dalam dalam menja menjauh uhka kan n stres stres.. Dukun ukunga gan, n, peng pengha harg rgaa aan, n, rasa rasa horm hormat at dan dan rasa rasa pedu peduli li sang sangat at besa besar r pengaruhny pengaruhnyaa untuk untuk menjauhkan menjauhkan meredakan meredakan stres. stres. 3)
Lingkungan Stres Stres juga juga dapa dapatt dipic dipicu u oleh oleh hubu hubung ngan an sosial sosial deng dengan an oran orang g lain lain
disekitarnya atau akibat situasi sosial lainnya. Selain itu, seorang individu juga bisa terkena stres karena lingkungan lingkungan tempat tinggalnya. tinggalnya. Lingkungan Lingkungan yang padat, macet, bising, kotor dan tercemar bisa menjadi sumber stres. 4)
Pekerjaan Pekerjaan dapat menjadi pemicu stres bagi seorang individu. Penurunan
kondisi fisik dan psikis berpengaruh pada turunnya produktifitas. Jika pada waktu mudanya ia telah mempersiapkan cukup bekal untuk masa tua, maka ia bisa menikmati menikmati masa pensiunnya. pensiunnya. Tetapi jika seseorang merasa belum cukup mempersiapkan bekalnya untuk masa pensiun, maka ia dituntut untuk terus bekerja. bekerja.
14
Menurut Indriani (2009) bahwa penyebab stres dibedakan menjadi penyebab penyebab makro dan penyebab penyebab mikro. Penyebab makro adalah hal-hal yang menyangkut peristiwa besar dalam kehidupan, seperti kematian, perceraian dan pensiun. pensiun. Sedangkan Sedangkan penyabab penyabab mikro yaitu peristiwa peristiwa kecil sehari-hari, seperti pertengkaran rumah tangga, beban pekerjaan, antri, dan lain-lain. Menurut Smet (1994, h. 130-131), faktor yang mempengaruhi stres antara lain: 1)
Vari Variab abel el dala dalam m dir dirii ind indiv ivid idu u
Varia Variabe bell dala dalam m diri diri indiv individu idu melip meliput uti: i: umur, umur, taha tahap p kehid kehidup upan an,, jenis jenis kelami kelamin, n, temper temperame amen, n, faktor faktor geneti genetik, k, intelig inteligensi ensi,, pendid pendidika ikan, n, suku, suku, kebudayaan, status ekonomi. 2)
Kara Karakt kter erist istik ik kepr keprib ibad adia ian n
Karakteristik kepribadian meliputi: introvert-ekstrovert, stabilitas emosi secar secaraa umum umum,, kepri kepriba badi dian an keta ketaba bahan han,, locu locuss of cont control rol,, keke kekeba balan lan,, ketahanan. 3)
Vari Variab abel el sosi sosial al-k -kog ogni niti tif f
Variabel sosial-kognitif meliputi: dukungan sosial yang dirasakan, jaringan sosial, dan kontrol pribadi yang dirasakan. 4)
Hubu Hubung ngan an deng dengan an lingk lingkun unga gan n sos sosial ial
Hubungan dengan lingkungan sosial adalah dukungan sosial yang diterima dan integrasi dalam hubungan interpersonal.
Menuru Menurutt Suliswa Suliswati ti (2005 (2005), ), faktorfaktor-fakt faktor or yang yang melatar melatar belakan belakangi gi stres stres adalah:
15
Pengaruh genetik, yaitu keadaan kehidupan seseorang yang diperoleh
1)
dari keturunan yang meliputi riwayat kondisi psikologis dan fisik keluarga serta temperamen. Pengalaman masa lalu adalah kejadian-kejadian yang menghasilkan
2)
suatu suatu pola pola pembela pembelajara jaran n yang yang dapat dapat mempen mempengar garuhi uhi respon respon penyesu penyesuaian aian individ individu, u, termasuk termasuk pengal pengalama aman n sebelum sebelumnya nya terhada terhadap p tekanan tekanan stres stres dan tingkat penyesuaian pada tekanan stres sebelumnya. Kondis Kondisii saat ini meliput meliputii faktor faktor kerenta kerentanan nan yang mempeng mempengaru aruhi hi
3)
kesia kesiapa pan n fisik fisik,, psiko psikolo logi gis, s, dan dan sumb sumber er-su -sumb mber er sosia sosiall indiv individu idu untu untuk k menghadapi tuntutan untuk menyesuikan diri, contoh status kondisi kesehatan saat ini, motivasi, berat dan lamanya stres, pendidikan, umur. Stres belajar merupakan salah satu jenis stres yang banyak dialami oleh mahasiswa (Kustyarini, 2008). Stres sering kali timbul sehingga menyebabkan mahas mahasisw iswaa tidak tidak dapat dapat meng mengiku ikuti ti perku perkulia liaha han n secara secara efekti efektif. f. Stre Stress dan dan identifikasi stres yang potensial diantara mahasiswa keperawatan telah mendapat perhatian perhatian dalam literatur (Nicholl (Nicholl & Timmins, Timmins, 2005). 2005). Mahasiswa Mahasiswa keperawatan keperawatan memiliki kesamaan stres akademik seperti mahasiswa jurusan lainnya, seperti ujian tengah semester dan ujian akhir semester, skripsi dan tugas-tugas lainnya ( Evan Evan & Kelly Kelly,, 2004 2004 dalam dalam Seye Seyedfa dfatem temi, i, 2007 2007). ). Akan Akan tetapi tetapi,, maha mahasis siswa wa keperawatan memiliki stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa dari jurusan yang lainnya. Dari beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa mahasiswa keperawatan akan lebih cenderung mengalami stres dari mahasiswa lainnya. Stres Stres siswa siswa menuru menurutt Kompas Kompas (2004, (2004, dalam farida, farida, 2008) 2008) siswa siswa rela mengakhiri hidupnya dengan tragis, hal ini disebabkan oleh persoalan-persoalan
16
yang terjadi dalam lingkungan sekolah baik yang bersumber dari guru, pelajaran maupun lingkungan sosial. Penelitian dari Virginia (1999, dalam farida, 2008) mengun mengungka gkapka pkan n faktor-f faktor-fakto aktorr penyeb penyebab ab stres stres mahasis mahasiswa wa dipersen dipersentase tasekan kan sebagai berikut: stres akademik 26%, konflik dengan orang tua 17%, masalah finansial 10%, pindah rumah dan sekolah 5%. f. Akiba kibatt lanj lanjut ut dar darii str stres
Akibat Akibat lanjut dari stres menuru menurutt Potter Potter dan Perry (2005), (2005), stres stres yang yang berkepanjanga berkepanjangan n telah menunjukkan menunjukkan hubungan hubungan dengan dengan penyakit penyakit kardiovaskuler kardiovaskuler dan gastroi gastrointe ntestina stinal. l. Beberap Beberapaa kanker kanker,, gangg gangguan uan imunolo imunologik gik,, sakit sakit kepala kepala migr migren en,,
kele kelela laha han n
dan dan
muda mudah h
ters tersin ingg ggun ung g
berk berkai aita tan n
deng dengan an stressor
berkepanjanga berkepanjangan n dan tidak tidak terselesaikan. terselesaikan. Hasil penelitian Sheu dkk (2001), menjelaskan bahwa tingkat stres yang dialami oleh mahasiswa pada tahun ketiga adalah sebesar 44%. Tingkat stres yang tinggi dapat berpengaruh terhadap kesehatan mahasiswa keperawatan. Efek stres yang paling banyak dilaporkan adalah perubahan prilaku dan status fisio psikologi psikologi mahasiswa. mahasiswa. Mungkin Mungkin respon psikologis psikologis yang negatif yang terjadi seperti tertekan, putus asa, gugup, gugup, marah, tidak senang, kehilangan kehilangan rasa percaya diri, tidak ceria. Sedangkan pada respon fisik yang negatif akan terjadi seperti lemah, diare atau gangguan gastrointestinal, insomnia, anemia, anoreksia. Menurut Menurut Farida (2008) (2008) pada siswa SMU SMU 3 di kota Makasar Makasar mengalami mengalami gejala gejala stres stres belajar belajar yang yang sebaga sebagaii beriku berikut: t: Bersifat Bersifat fisiolog fisiologis, is, berupa berupa sering sering beringat, beringat, sakit kepala, sakit perut ketika menghadapi menghadapi situasi tertentu, gejala intelekt intelektual, ual, berupa berupa mudah mudah lupa lupa dan tidak tidak dapat dapat konsen konsentras trasii dalam dalam mengik mengikuti uti pelajaran, pelajaran, gejala psikologis, psikologis, berupa ketidak stabilan emosi yang mengakibatkan mengakibatkan mudah marah, pendendam, pasif, dan tertutup menghadapi realita. Dan Farida
17
mengatakan siswa mengalami stres akibat tekanan yang dialaminya disekolah. Tekanan Tekanan tekana tekanan n tersebu tersebuat at antara antara lain, lain, tekanan tekanan akadem akademik ik dari banyak banyak beban beban pelajaran, pelajaran, cemas menghadapi menghadapi ujian/ulangan, ujian/ulangan, dan tidak dapat mengelola mengelola waktu belajar. g. Penan enanga gana nan n str stres es
Penang Penangana anan n stres menuru menurutt Indriya Indriyani ni (2009 (2009), ), strateg strategii menang menangani ani stres stres dibagi menjadi 3 kategori, sebagai berikut: 1)
Rimary prevention prevention, yaitu yaitu deng dengan an meng mengub ubah ah cara cara indiv individu idu dala dalam m
melakukan sesuatu, misalnya cara mengatur waktu, cara mengorganisasikan dan cara menata sesuatu 2)
Secondary prevention, prevention, merupakan strategi individu menghadapi suatu
stressor , misalnya dengan cara latihan, diet, relaksasi dan mediasi. 3)
Tertiary prevention, prevention, merupakan strategi individu dalam menangani
dampak stres yang sudah ada biasanya memerlukan bantuan dari orang lain. Menurut Potter dan Perry (2005), menyatakan dengan cara terapi humor dapat dapat melepask melepaskan an endorfi endorfin n dan menghi menghilang langkan kan perasaan perasaan stres stres serta serta dengan dengan teknik relaksasi dan spiritualitas. 2. Mekanisme koping
a. Pengertian ian
Koping merupakan respon individu terhadap situasi yang mengancam dirinya dirinya baik fisik maupun maupun psikolo psikologik gik (Rasmun (Rasmun,, 2004). 2004). Mekanis Mekanisme me koping koping meru merupak pakan an suatu suatu prose prosess diman dimanaa indiv individu idu berus berusaha aha untuk untuk mena menang ngan anii dan dan mengatasi situasi stres yang menekan akibat masalah yang sedang dihadapinya dengan cara melakukan perubahan kognitif maupun prilaku guna memperoleh rasa aman dalam dirinya (Carpenito, 2001).
18
b. Jen Jenis kopi kopin ng
Mekanisme koping individu menurut Carpenito (2001), sebagai berikut: 1)
Mekani Mekanisme sme koping koping destruk destruktif tif (maladap (maladaptif) tif) adalah adalah suatu suatu keadaa keadaan n
dimana dimana individ individu u mempun mempunyai yai pengal pengalaman aman atau mengal mengalami ami keadaan keadaan yang beresiko beresiko tinggi tinggi dan ketidak mampuan mampuan untuk mengatasi mengatasi stressor . Koping Koping malad maladapt aptif if meng mengga gamb mbark arkan an indi indivi vidu du yang yang meng mengal alam amii kesu kesulit litan an dalam dalam beradaptasi beradaptasi terhadap kejadian-kejadia kejadian-kejadian n yang sangat menekan. menekan. Misalnya Misalnya mengg mengguna unakan kan alkoho alkoholl atau obat-o obat-obat batan an (obat (obat penena penenang) ng),, melamu melamun n atau menyendiri, merokok, sering menangis dan sering tidur. 2)
Mekani Mekanisme sme koping koping yang yang konstru konstruktif ktif (adaptif (adaptif)) merupa merupakan kan suatu suatu kejadia kejadian n dimana individu dapat mengatur berbagai tugas mempertahankan konsep diri, mempertahankan hubungan dengan orang lain, mempertahankan emosi dan pengaturan pengaturan stres. Misalnya, Misalnya, mencari dukungan dukungan spiritual (berdoa), (berdoa), berbicara denga dengan n orang orang lain, lain, teman, teman, dan keluarg keluargaa tentang tentang masalah masalah yang yang dihada dihadapi, pi, melak elaku ukan kan
lati latiha han n
fisi fisik k
(mis (misal alny nyaa
olah olahra rag ga)
unt untuk
meng mengur uran ang gi
ketegangan/masalah, membuat bebagai alternatif kegiatan dan tindakan untuk meng mengur urang angii situas situasii (mel (melak akuk ukka kan n hobi hobi,, dan dan lain-l lain-lain ain serta serta meng mengamb ambil il pelajaran dari peristiwa peristiwa atau pengalaman pengalaman masa masa lalu). Menurut Folkman dan Lazarrus (1984, dalam Nursasi & Fitriyani, 2002), menyebutkan dua jenis strategi koping yang digunakan oleh individu: 1)
Koping Koping yang berorientasi pada upaya-upaya upaya-upaya penyelesaian masalah
(problem-focused coping) a) Konfrontasi, yang merupakan upaya-upaya agresif untuk mengubah
keadaan diri.
19
b) Dukun Dukungan gan sosial sosial adalah adalah upaya-u upaya-upay payaa mempero memperoleh leh kenyam kenyamana anan n
emosional dan informasi dari orang lain. c) Penyelesaian Penyelesaian masalah merupakan merupakan koping yang secara nyata berfokus berfokus
pada upaya penyelesaian penyelesaian masalah untuk mengatasi mengatasi keadaan keadaan yang dihadapi. Koping Koping yang berfok berfokus us pada pada aspek aspek emosion emosional al (emotional(emotional- focused
2)
coping): coping): a) Kont Kontro roll diri diri meru merupa paka kan n upay upayaa peng pengat atur uran an pera perasa saan an sese seseor oran ang. g. Koping ini dapat bersifat adaptif dan maladaptif. b) Penang Penanggul gulang angan an peristiw peristiwaa adalah adalah upaya-u upaya-upay payaa seseoran seseorang g untuk untuk
melepaskan diri dari situasi yang mengakibatkan stres. Penilaian n positif positif merupa merupakan kan upaya-u upaya-upay payaa untuk untuk menemu menemukan kan arti c) Penilaia positif dalam pengalaman pengalaman hidup dalam dengan dengan
berfokus berfokus
pada
pertumbuhan pertumbuhan dan perkemba perkembangan ngan emosion emosional. al. d) Meneri Menerima ma tanggun tanggung g jawab jawab adalah adalah penerim penerimaan aan orang orang lain dalam dalam
penyelesaian penyelesaian masalah. masalah. e) Pengin Pengingka gkaran ran merupak merupakan an koping koping yang menjela menjelaskan skan tentang tentang harapan harapan hidup hidup dan upaya untuk untuk mengh menghinda indari ri atau melarikan melarikan diri diri dari situasi tertentu dengan makan, merokok, minum, dan menggunakan obat-obatan dengan dengan atau tanpa tanpa resep resep dokter. dokter. Penging Pengingkra kran, n, walaup walaupun un berkon berkonota otasi si negatif juga memiliki nilai positif atau adaptif. c. Macam acam-m -mac acam am kop kopin ing g
Menurut Menurut Rasmun (2004), menyatakan macam-macam koping sebagai berikut: berikut: 1)
Koping psikologis
20
Pada Pada umum umumny nyaa gejal gejalaa yang yang ditim ditimbu bulk lkan an akiba akibatt stres stres psik psikol olog ogis is tergantung pada dua faktor yaitu: a) Bagaima Bagaimana na preseps presepsii atau penerima penerimaan an individ individu u terhada terhadap p stressor ,
artinya seberapa berat ancaman yang dirasakan oleh individu tersebut terhadap stressor terhadap stressor yang yang diterimanya. Keefektifan ifan strategi strategi koping koping yang yang diguna digunakan kan oleh oleh individ individu, u, artinya artinya b) Keefekt dalam menghadapi stressor jika strategi yang digunakan efektif maka menghasilkan adaptasi yang baik dan menjadi suatu pola baru dalam kehid kehidup upan an,, tetap tetapii jika jika sebal sebalikn iknya ya dapat dapat meng mengak akiba ibatk tkan an gang ganggu guan an kesehatan fisik maupun psikologis. 2)
Koping psiko-sosial Adalah reaksi psiko-sosial terhadap adanya stimulus yang diterima
atau dihadapi oleh klien. a) Reaksi Reaksi yang yang berorie berorientas ntasii terhada terhadap p tugas tugas cara ini diguna digunakan kan untuk untuk
meny menyel eles esai aika kan n
masa masala lah, h,
meny menyel eles esai aika kan n
konf konfli lik k
dan dan
meme memenu nuhi hi
kebutu kebutuhan han dasar. dasar. Terdapa Terdapatt tiga tiga macam macam reaksi reaksi yang berorienta berorientasi si pada pada tuga tugass yait yaitu: u: peri perila laku ku meny menyer eran ang gan yait yaitu u indi indivi vidu du meng menggu guna naka kan n energinya untuk melakukan perlawanan dalam rangka mempertahankan inte integ grita ritass
prib pribad adin inya ya,,
prila rilak ku
mena menari rik k
diri diri
yait yaitu u
pril prilak aku u
yang yang
menunjukkan pengasingan diri dari lingkungan dan orang lain, kompromi yaitu merupakan tindakan konstrutif yang dilakukan oleh individu untuk menyelesaikan masalah. b) Reaksi yang beorientasi beorientasi pada ego, reaksi ini sering digunakan digunakan oleh individu dalam menghadapi stres, atau kecemasan.
21
Macam-m Macam-macam acam mekanis mekanisme me pertahan pertahanan an ego ego menuru menurutt (Conne (Connely, ly, 2009) 2009) sebagai berikut: 1)
Proy Proyek eksi si adala adalah h perb perbua uatan tan untu untuk k melin melindu dung ngii diri diri deng dengan an cara cara
menya menyalah lahka kan n objek objek lain lain untu untuk k menut menutup upii keku kekura rang ngan, an, kega kegaga galan lan atau atau keinginan tidak baik dari individu. 2)
Komp Kompen ensas sasii adala adalah h upay upayaa untu untuk k menu menutu tupi pi kele kelema mahan han deng dengan an
menon menonjolk jolkan an sifat yang diinginka diinginkan n atau pemuasa pemuasan n secara secara frustasi frustasi dalam dalam bidang lain. 3)
Repre Represi si adala adalah h perb perbua uatan tan untu untuk k meng mengur urang angii stres stres deng dengan an cara cara
menekan kembali keinginan-keinginan. 4)
Reaksi formasi adalah perbuatan untuk mengurangi stres atau cemas
dengan cara melakukan perbuatan sebaliknya atau berlawanan dengan kondisi saat sedang mengalami stres. 5)
Regresi resi
adal adalaah
perta rtahanan nan
dengan
cara cara
mundur
ketahap ahap
perkembang perkembangan an sebelumnya. sebelumnya. 6)
Transkulfasi adalah pertahanan dengan cara mengkambinghitamkan
orang lain atau orang lain dijadikan sebagai sumber permasalahannya. 7)
Fiksa Fiksasi si adala adalah h perb perbua uata tan n untu untuk k meng mengur urang angii cema cemass deng dengan an cara cara
mengac ngacu uhka hkan
perm permas asal alaahan han
dan
tid tidak
mau mau
menc mencar arii
jala jalan n
kelu keluar ar
permasalahan. permasalahan. 8)
Rasionalisasi adalah perbuatan untuk mengurangi stres dengan cara
memberikan memberikan alasan-alasan yang rasional yang bisa diterima oleh dirinya atau orang lain. 9)
Denail (mengi (mengingk ngkari) ari) adalah adalah perbuat perbuatan an pertahan pertahanan an dengan dengan cara
menya menyangk ngkal al semua semua perbua perbuatan tan yang yang tidak tidak menyen menyenang angkan kan,, dan biasany biasanyaa
22
indi indivi vidu du mela melari rika kan n diri diri dari dari keny kenyat atan an yang yang dial dialam amin inya ya deng dengan an cara cara melakukan berbagai kegiatan untuk menyibukkan diri. 10)
Displacement adala alah
mengu ngurang rangii
rasa rasa
cemas
dengan
cara
mengalihkannya kepada prilaku-prilaku yang negatif. 11)
Sublim Sublimasi asi adalah adalah perbuat perbuatan an untuk untuk mengur mengurang angii stres stres denga dengan n cara
melakukan kegiatan yang bersifat positif atau kegiatan sosial. 12)
Identifikasi adalah upaya untuk menambah rasa percaya diri dengan
menyamakan diri dengan orang lain atau institusi yang mempunyai nama. 13)
Simbolisasi adalah suatu mekanisme yang dilakukan apabila suatu ide
atau objek digunakan untuk mewakili ide atau objek lain, sehingga sering dinyatakan bahwa simbolisme merupakan bahasa dari alam tidak sadar. 14)
adalah ah perb perbua uata tan n untu untuk k meng menghil hilan angi gi kecem kecemasa asan n Compensation adal
dengan cara menyibukkan diri atau melakukan suatu perbuatan/kegiatan. 15)
Over cmpensation adala adalah h perb perbut utan an untu untuk k mempe memperta rtaha hank nkan an diri diri
dengan cara melakukan banyak kegiatan secara berlebihan. 16)
Procrastination adala adalah h perb perbua uatan tan untu untuk k meng mengur urang angii kecem kecemasa asan n
dengan cara menunda-menunda pekerjaan. 17)
Acting-out adalah perbuatan untuk mengurangi mengurangi kecemasan dengan dengan
cara berprilaku berlebihan. d. Meto etode ko kopin ping
Menurut Bell (1977, dalam Rasmus, 2004) menyatakan ada dua metode koping yang digunakan oleh individu yaitu: 1)
Metode koping masa panjanng Merupakan konstruktif dan merupakan cara yang efektif dan realistis
dalam dalam menan menanga gani ni masal masalah ah psik psikolo ologi giss untu untuk k kuru kurun n wakt waktu u yang yang lama lama..
23
Contohnya adalah: berbicara dengan orang lain, mencoba mencari informasi yang banyak tentang masalah yang sedang dihadapi, menghubungkan situasi dengan kekuatan supra natural, melakukan latihan fisik, membuat alternatif, dan mengambil pelajaran dr masalah. 2)
Metode koping jangka pendek Merupakan Merupakan untuk mengurangi mengurangi stres/ketegangan stres/ketegangan psikologi psikologi dan cukup
efektif efektif untuk untuk waktu waktu sementa sementara, ra, tetapi tetapi tidak tidak efektif efektif jika diguna digunakan kan dalam dalam jangka panjang contohnya: contohnya: menggunaka menggunakan n alkohol, alkohol, melamun, melamun, melihat aspek humor dasi situasi yang tidak menyenangkan, banyak tidur, merokok, dan menangis. 3. Kurikulum Kurikulum Berb Berbasis asis Komp Kompetens etensii
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian kajian dan pelajaran serta cara penyampaian penyampaian dan penilaianny penilaiannyaa yang digunakan digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar dan mengajar di perguruan tinggi (Mendiknas No. 232/U/2000 Ps. 1 butir 6). Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) adalah adalah kurikul kurikulum um yang yang menitik menitikber beratka atkan n pada pada pencap pencapaian aian kompete kompetensi nsi lulusa lulusan. n. Kurik Kurikul ulum um berb berbasi asiss kompe kompete tensi nsi meru merupak pakan an kurik kurikul ulum um yang yang di disai disain n deng dengan an didasarkan pada pengertian, struktur, dan pelaksanaan kurikulum (Suhono, 2006). Kuriku Kurikulum lum berbasi berbasiss kompete kompetensi nsi (KBK) (KBK) adalah adalah kuriku kurikulum lum yang seperti seperti namany namanyaa didasari oleh kompetensi. Kompetensi sendiri adalah pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak secara terus-menerus dan konsisten Nurhadi (2004, dalam Sulistyawati, 2006). Ciri –ciri kurikulum berbasis kompetensi (Sailah, 2008): a. Meny Menyat ataka akan n secar secaraa jelas jelas rincia rincian n kompe kompete tensi nsi pesert pesertaa didik didik sebag sebagai ai luar luaran an proses pembela pembelajaran jaran
24
Materii ajar ajar dan pros proses es pembe pembela lajar jaran an diran dirancan cang g deng dengan an orien orientas tasii pada pada b. Mater pencapaian pencapaian kompetensi kompetensi dan berfokus berfokus pada pada minat peserta peserta didik (student didik (student Centered Learning) Learning).. c. Lebi Lebih h mensi mensine nerg rgika ikan n dan dan meng mengite itegra grasik sikan an peng pengua uasaa saan n ranah ranah kogn kogniti itif, f,
psikomotor, psikomotor, dan dan efektif efektif d. Pros Proses es penil penilaia aian n hasil hasil belaj belajar ar lebi lebih h dite diteka kanka nkan n pada pada kema kemamp mpua uan n untu untuk k berkreasi berkreasi secara prosedural prosedural atas dasar pemahaman pemahaman penerapan, penerapan, analisa, dan evaluasi yang benar pula. isusun sun e. Disu
oleh leh
peny penyel elen engg ggar araa
pend pendid idik ikan an
ting tingg gi
dan
piha pihakk-pi pih hak
berkepentinga berkepentingan n terhadap terhadap lulusan pendidikan pendidikan tinggi tinggi (masyarakat (masyarakat profesi dan pengguna pengguna lulusan). lulusan). Menuru Menurutt Elgisha Elgisha (2010 (2010)) pengemb pengembang angan an kuriku kurikulum lum berbasi berbasiss kompe kompetens tensii mempertimbangkan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Berorientasi pada pencapaian hasil dan dampaknya (outcome oriented). b. Berbasis pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. c. Bertolak dari Kompetensi Tamatan/ Lulusan. d. Memperhatikan prinsip pengembangan kurikulum yang berdfferensiasi. e. Mengembangkan aspek belajar secara utuh dan menyeluruh (holistik). f. Menerapkan prinsip ketuntasan belajar (mastery belajar (mastery learning).
Kompe Kompetens tensii merupa merupakan kan sebuah sebuah konsep konsep yang yang masih masih sering sering diperd diperdebat ebatkan. kan. KBK bersifat individualis, individualis, lebih menekankan menekankan outcomes (apa yang diketahui dan dapat dapat dilakuk dilakukan an oleh oleh seorang seorang individ individu). u). KBK KBK sangat sangat simplist simplistis, is, berpend berpendeka ekatan tan
25
kompetensi tunggal, terlalu mahal, birokratis, sarat beban, dan memerlukan banyak waktu. Beberapa kalangan ahli pendidikan berpandangan, bahwa pendidikan berbasis kompetensi (selanjutnya: PBK) merupakan jawaban jitu terhadap permasalahan mutu pendidikan. pendidikan. Sedangkan Sedangkan kalangan ahli lainnya berpandangan berpandangan bahwa PBK merupakan merupakan jawaban jawaban yang keliru Harris Harris dkk (1995, (1995, dalam Tantra, 2009). 2009). Collins (1993, dalam Tantra, 2009) menyebutkan bahwa KBK mengingkari hasil hasil penelit penelitian ian yang yang pernah pernah dilakuk dilakukan an selama selama 100 tahun tahun di bidang bidang psikolo psikologi, gi, pendidikan, pendidikan, organisasi, organisasi, maupun maupun dalam bidang kebudayaan. kebudayaan. KBK tidak cocok diterapk diterapkan an pada pada lembag lembagaa pendid pendidika ikan n tinggi tinggi (Hayla (Hayland, nd, 1994 1994 dalam dalam Dewa, Dewa, 2009), 2009), karena kompetensi meniadakan keberadaan sebuah kurikulum serta mempersempit materi (Jackson dkk,1994 dalam Tantra, 2009). Kurik Kurikul ulum um berb berbasi asiss komp kompete etensi nsi memb member erika ikan n beba beban n perk perkul uliah iahan an bagi bagi mahasiswa, mahasiswa, sehingga sehingga dalam pencapaian tujuan pembelajaran pembelajaran yang tepat waktu maka mahas mahasisw iswaa ditu dituntu ntutt untu untuk k dapa dapatt memb membag agii wakt waktu u serta serta melak melaksan sanak akan an strat strateg egii pembelajaran pembelajaran yang efektif bagi dirinya sendiri. Beban tersebut menimbulkan menimbulkan kecem kecemasa asan n yang yang tingg tinggii pada pada maha mahasis siswa wa,, bahka bahkan n tidak tidak jaran jarang g pada pada sebag sebagian ian mahasiswa menjadi stres. Dampak dari KBK bagi mahasiswa adalah keadaan yang mele melela lahk hkan an atau atau kead keadaa aan n kele keleti tiha han n fisi fisik, k, sehi sehing ngga ga maha mahasi sisw swaa tida tidak k dapa dapatt berkonsentrasi berkonsentrasi dan dan fokus. fokus. B. Ker Keran angka gka Konsep Konsep
Kerangka Kerangka konsep konsep diartikan sebagai model konseptual yang berkaitan berkaitan dengan dengan bagaimana bagaimana seorang peneliti menyusun menyusun teori atau menghubungkan menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah (Sekaran ,2006 dalam Hidayat, 2007).
26
Berdasarkan teori yang telah dijelaskan diatas, maka kerangka konsep pada penelitian ini adalah: Skema 1 Kerangka Kerangka konsep konsep penelitian penelitian Variabel independen Tingkat stres Mahasiswa A 2008 Keperawatan Universitas Riau dalam menjalankan kurikulum berbasis kompetensi: 1. Rendah
Variabel Dependen Mekanisme koping Mahasiswa A 2008 Keperawatan Universitas Riau dalam menjalankan kurikulum berbasis kompetensi: 1.
posi positi tif f
2.
neg negatif tif
2. Sedang 3. tinggi
C. Hipote Hipotesis sis
Hipote Hipotesis sis merupa merupakan kan sebuah sebuah pernya pernyataan taan tentang tentang hubung hubungan an yang yang diharapk diharapkan an antara dua Variabel atau lebih yang dapat diuji secara empiris (Notoadmodjo, 2005). Berdasarkan teoritis tersebut, maka hipotesis pada penelitian ini adalah: 1.
Hipotesis Nol (Ho) Tida Tidak k ada ada hubu hubung ngan an anta antara ra ting tingka katt stre stress deng dengan an meka mekani nism smee kopin oping g
mahasis mahasiswa wa angkat angkatan an pertam pertamaa (A 2008) 2008) Progra Program m Studi Studi Ilmu Keperaw Keperawatan atan yang menjalani kurikulum berbasis kompetensi. 2.
Hipotesis Alternatif (Ha) Ada hubung hubungan an antara antara tingkat tingkat stres stres dengan dengan mekanis mekanisme me koping koping mahasisw mahasiswaa
angkata angkatan n pertama pertama (A 2008) 2008) Progra Program m Studi Studi Ilmu Kepera Keperawata watan n yang yang menjala menjalani ni kurikulum berbasis kompetensi.