LAPORAN TUTORIAL BLOK GERIATRI SKENARIO III
KELOMPOK XII
Adrianus Setyawan
G001400
!a"rire#a Ma"ardi$a
G00140%&
M Sand"ia M P
G001414&
Ryananda 'i(a$sana
G0014&1&
Ananda )"aerunnisa P S
G00140&
)i(i*ia !itri Aru+sari
G00140,
E*sy Nasi"a A
G00140&
G"ina S"a-rina A
G001410.
Mariya" Musta/i+a"
G00141,0
Neni#a Era*usi A
G00141
Ri#$a And"a#sari Sants
G0014&0.
'id"a Must"i$a P
G0014&2
Mu3ti A$-ar
G00121,.
TUTOR Pe5i Budiant6 S57 S7
PROGRAM STU8I PEN8I8IKAN 8OKTER !AKULT !AKULTAS KE8OKTERAN KE8OKTER AN UNI9ERSITAS UNI9ERSITAS SEBELAS MARET &01 PEN8A:ULUAN
SKENARIO III
AKU INGIN BISA 8U8UK
Pada usia 87 tahun, Kakek Budi, datang ke IGD diantar oleh keluarga karena mengeluh sesak yang memberat memberat sejak 3 hari, hari, disertai dengan demam dahak berwarna kuning kental. Pasien memiliki riwayat hiertensi lebih dari !" tahun. #atu tahun lalu terserang terserang stroke karena erdarahan erdarahan di otak. #udah $ bulan ini tidak bisa bangun dari temat tidur, makan dan minum hanya sedikit%sedikit, sering tidak mau bi&ara, sulit diajak komunikasi. Dari Dari emeri emeriksa ksaan an 'isik 'isik terakh terakhir ir dibangs dibangsal, al, asien asien tamak tamak sesak sesak,, dengan dengan kesadaran aatis, (D $$")*" mm+g, 3"-)menit, t 3*,/ 0, + $"8 -)mnt, B1I $2,3. $2,3. Pada Pada aru aru tamak tamak sela sela iga melebar melebar,, dan didaat didaatkan kan suara suara dasar dasar esiku esikuler ler meningkat, meningkat, ronki basah kasar laang aru bawah, dengan 'remitus taktil meningkat. meningkat. +asil lekosit !$""". (horak P4 tamak in'ilrasi di kedua laang aru bawah. bawah . Kemudi Kemudian an oleh oleh dokter dokter bangsa bangsall diberi diberikan kan oksige oksigen, n, diasa diasang ng &airan &airan in'us, in'us, antibiotik dengan salah satu tatalaksana non 'armakologi dilakukan emasangan 5G( dengan diit &air, serta konsul di bagian rehabilitasi medik, dan gi6i.
BAB II 8ISKUSI 8AN TIN;AUAN PUSTAKA PUSTAKA
A.
Seven Jump Jump 17 Lan<$a" Lan<$a" I K*ari3i K*ari3i$as $asii isti*a" isti*a" dan dan $nse $nse5 5
Dalam skenario ini kami mengklari'ikasi istilah sebagai berikut a. 5G(
5G( adalah 5asogastri& tube. 4lat ini adalah alat
yang yan g dig digunak unakan an untuk memasukk memasukkan an nut nutsri srisi si &air
atauu ata uun n obat dengan dengan
selang lastik yang diasang melalui hidung samai lambung. b. eha ehabi bili lita tasi si medi medik k Pelayanan kesehatan menyeluruh enderita gangguan 'isik dan 'ungsi tubuh karena kondisi sakit atau &edera yang bertujuan untuk meningkatkan meningkatkan kemamuan kemamuan 'ungsional 'ungsional dan kuali kualitas tas hidu se&ar se&araa maksimal
&7 Lan<$a" Lan<$a" II Meneta5$ Meneta5$an= an=+end +ende3in e3inisi$ isi$an an 5er+asa*a 5er+asa*a"an "an
Permasalahan ada skenario ini yaitu sebagai berikut a. 4akah ada ada hubungan hubungan antara antara riwayat riwayat hiertensi hiertensi dan dan stroke stroke dengan dengan keluhan keluhan demam, sesak, dan batuk b. 4akah hubungan tidak bisa bangun dll dengan keluhan sekarang &. 4akah 4akah enyebab enyebab tidak tidak bisa bisa bang bangun un d. 1eng 1enga aaa asi asien en makan makan dan minum minum sedik sedikit it,, tidak tidak mau bi&a bi&ara ra dan dan suli sulitt komunikasi 4akah ada hubungannya dengan keluhan $ bulan yang lalu e. 4a sajakah sajakah komlikasi komlikasi tirah baring baring Bagaimanak Bagaimanakah ah manajmenny manajmennya a
'. 1engaa asien dirawat di # 1engaa asien diasang 5G( dan diberi tatalaksana lain g. (erai rehabilitasi medik aakah yang dierlukan 9elaskan jenisnya: h. Bagaimana interetasi dari seluruh hasil emeriksaan ada skenario i.
1engaa (D rendah adahal memiliki riwayat hiertensi
j.
4akah indikasi dari tatalaksana yang diberikan
k. 1engaa asien harus konsultasi ke bagian rehabilitasi medik dan gi6i 27 Lan<$a" III Ana*isis +asa*a"
Berikut analisa dan ernyataan sementara dari masalah yang telah ditetakan 4. #troke #troke adalah gangguan 'ungsional otak 'okal mauun global akut, lebih dari !2 jam, berasal dari gangguan aliran darah otak dan bukan disebabkan oleh gangguan eredaran darah otak seintas, tumor otak, stroke sekunder karena trauma mauun in'eksi. #troke daat dibagi menjadi ! kategori utama yaitu, stroke iskemik dan stroke hemorrhagi&. Kedua kategori ini meruakan suatu kondisi yang berbeda, ada stroke hemorhagi& terdaat timbunan darah di subarah&hnoid atau intraserebral, sedangkan stroke iskemik terjadi karena kurangnya sulai darah ke otak sehingga kebutuhan oksigen dan nutrisi kurang men&ukui. Klasi'ikasi stroke antara lain sebagai berikut $. #troke Iskemik #troke iskemik terjadi ada otak yang mengalami gangguan asokan
darah
yang
disebabkan
karena
enyumbatan
ada
embuluh darah otak. enyumbatnya adalah lak atau timbunan lemak yang mengandung kolesterol yang ada dalam darah. Penyumbatan bisa terjadi ada embuluh darah besar ;arteri karotis<, atau embuluh darah sedang ;arteri serebri< atau embuluh darah ke&il. Penyumbatan embuluh darah bisa terjadi karena dinding bagian dalam embuluh darah ;arteri< menebal dan kasar, sehingga aliran darah tidak lan&ar dan tertahan. =leh karena darah
berua &airan kental, maka ada kemungkinan akan terjadi gumalan darah ;trombosis<, sehingga aliran darah makin lambat dan lama% lama
menjadi
sumbatan
embuluh
darah.
4kibatnya,
otak
mengalami kekurangan asokan darah yang membawah nutrisi dan oksigen yang dierlukan oleh darah. #ekitar 8/ > kasus stroke disebabkan oleh stroke iskemik atau in'ark, stroke in'ark ada dasarnya terjadi akibat kurangnya aliran darah ke otak. Penurunan aliran darah yang semakin arah daat menyebabkan kematian jaringan
otak.
Penggolongan
stroke
iskemik
atau
in'ark
dikelomokkan sebagai berikut a. (ransient Is&hemi& 4tta&k ;(I4< #uatu gangguan akut dari 'ungsi lokal serebral yang gejalanya berlangsung kurang dari !2 jam atau serangan sementara dan disebabkan oleh thrombus atau emboli. #atu samai dua jam biasanya (I4 daat ditangani, namun aabila samai tiga jam juga belum bisa teratasi sekitar /" > asien sudah terkena in'ark ;Gro'ir, !""?@ Brust, !""7, 9unaidi, !"$$<. b. eersible Is&hemi& 5erurologi&al De'isit ;I5D< Gejala neurologis dari I5D akan menghilang kurang lebih !2 jam, biasanya I5D akan membaik dalam waktu !2A28 jam. &. #troke In olution ;#I< Pada keadaan ini gejala atau tanda neurologis 'okal terus berkembang dimana terlihat semakin berat dan memburuk setelah 28 jam. De'isit neurologis yang timbul berlangsung bertaha dari ringan samai menjadi berat. d. 0omlete #troke 5on +emorrhagi& Kelainan neurologis yang sudah lengka meneta atau ermanen tidak berkembang lagi bergantung daerah bagian otak mana yang mengalami in'ark.
!. #troke +emoragik #troke hemoragik terjadi ada otak yang mengalami kebo&oran atau e&ahnya
embuluh
darah
di
dalam
otak,
sehingga
darah
menggenangi atau menutui ruang%ruang jaringan sel otak. 4danya darah yang mengenangi atau menutui ruang%ruang jaringan sel otak akan menyebabkan
kerusakan jaringan sel
otak dan
menyebabkan kerusakan 'ungsi kontrol otak. Genangan darah bisa terjadi ada otak sekitar embuluh darah yang e&ah ;intra&erebral hemorage< atau daat juga genangan darah masuk kedalam ruang sekitar otak ;subara&hnoid hemorage< bila ini terjadi stroke bisa sangat luas dan 'atal bahkan samai ada kematian. #troke hemoragik ada umumnya terjadi ada lanjut usia, karena enyumbatan terjadi ada dinding embuluh darah yang sudah rauh ;aneurisma<. Pembuluh darah yang sudah rauh ini, disebabkan karena 'aktor usia ;degenerati'<, akan tetai bisa juga disebabkan karena 'aktor keturunan ;genetik<. Keadaan yang sering terjadi adalah kerauhan karena mengerasnya dinding embuluh darah akibat tertimbun lak atau arteriosklerosis akan lebih arah lagi aabila disertai dengan gejala tekanan darah tinggi. Beberaa jenis stroke hemoragik yaitu a. . +emoragi ekstradural ;hemoragi eidural< adalah kedaruratan bedah neuro yang
memerlukan
erawatan segera. #troke ini biasanya diikuti dengan 'raktur tengkorak
dengan
robekan
arteri
tengah
atau
arteri
meningens lainnya. Pasien harus diatasi beberaa jam setelah mengalami &edera untuk daat memertahankan hidu. b. +emoragi subdural ;termasuk subdural akut<
yaitu hematoma subdural yang robek adalah bagian ena sehingga embentukan hematomanya
lebih lama dan
menyebabkan tekanan ada otak. &. +emoragi subaraknoid ;hemoragi yang terjadi di ruang subaraknoid< daat terjadi sebagai akibat dari trauma atau hiertensi tetai enyebab aling sering adalah kebo&oran aneurisma. d. +emoragi interaserebral, yaitu hemoragi atau erdarahan di substansi dalam otak yang aling umum terjadi ada asien dengan
hiertensi
erubahan
dan
degenerati'
aterosklerosis karena
serebral
enyakit
ini
karena biasanya
menyebabkan rutur embuluh darah. Caktor resiko stroke meliuti resiko yang tidak daat diubah seerti umur, suku, jenis kelamin, dan genetik. Bila 'aktor resiko ini ditanggulangi dengan baik, maka kemungkinan mendaatkan stroke dikurangi atau ditangguhkan, makin banyak 'aktor resiko yang diunyai makin tinggi ula kemungkinan mendaatkan stroke sedangkan 'aktor resiko yang daat diubah meruakan 'aktor resiko terjadinya stroke ada seseorang yang keberadaannya daat dikendalikan atauun dihilangkan sama sekali, gaya hidu meruakan tindakan atau erilaku seorang yang biasa dilakukan sehari%hari atau sudah menjadi kebiasaan. Caktor resiko yang daat diubah yang memiliki kaitan erat dengan kejadian stroke berulang diantaranya hiertensi, diabetes mellitus, kelainan jantung, kebiasaan merokok, akti'itas 'isik)olahraga,
keatuhan
kontrol,
obesitas,
minum
alkohol,
diit,
engelolaan 'aktor resiko ini dengan baik akan men&egah terjadinya stroke berulang. B. ansia Pada lansia, 'ungsi 'isiologis mengalami enurunan. #alah satunya ail lidah mengalami atro'i. 4kibatnya sensitiitas terhada rasa juga menurun
yang menyebabkan ambang rasa laar menurun. #ehingga ada lansia sering dijumai kasus lansia dengan enurunan jumlah makan. iwayat stroke yang menyebabkan imobilisasi. +al ini menyebabkan basal metaboli& rate menurun. nergi men&ukui sehingga tidak merasa laar atauun haus. 0. (irah baring dan Imobilisasi Imobilisasi meruakan
sebagai
ketidakmamuan
trans'er
atau
berindah osisi atau tirah baring selama 3 hari atau lebih, dengan gerak anatomik tubuh menghilang akibat erubahan 'ungsi 'isiologik. Imobilisasi sering dijumai ada asien usia lanjut. Berbagai 'aktor baik 'isik, sikologis, dan lingkungan daat menyebabkan imobilisasi ada asien usia lanjut. Beberaa enyebab utama imobilisasi adalah adanya rasa nyeri, lemah, kekakuan otot, ketidakseimbangan, dan masalah sikologis. Penyakit Parkinson, artritis reumatoid, gout, dan obat‐obatan antisikotik seerti haloeridol juga daat menyebabkan kekakuan. asa nyeri, baik dari tulang ;osteoorosis, osteomalasia, PagetEs disease, metastase kanker tulang, trauma<, sendi ;osteoartritis,
artritis
seudo&laudi&ation<
atau
reumatoid, masalah
gout<, ada
kaki
otot
;olimalgia,
daat
menyebabkan
imobilisasi. Gangguan 'ungsi kogniti' berat seerti ada demensia dan gangguan 'ungsi mental seerti ada deresi tentu sangat sering menyebabkan
terjadinya
imobilisasi.
Kekhawatiran
keluarga
yang
berlebihan atau kemalasan etugas kesehatan daat ula menyebabkan orang usia lanjut terus menerus berbaring di temat tidur baik di rumah mauun di rumah sakit. 'ek saming beberaa obat misalnya obat hinotik dan sedati' daat ula menyebabkan gangguan mobilisasi. Imobilisasi daat mengakibatkan komlikasi ada sistem erna'asan isalnya enurunan entilasi, atelektasis dan neumonia. komlikasi endokrin dan ginjal, eningkatan diuresis, natriuresis dan ergeseran &airan ekstraseluler, intoleransi glukosa, hierkalsemia dan kehilangan kalsium,
batu ginjal serta keseimbangan nitrogen negati' Komlikasi gastrointestinal yang daat timbul adalah anoreksia, konstiasi dan luka tekan ;ulkus dekubitus<. Pada sistem sara' usat, daat terjadi deriasi sensorik, gangguan keseimbangan dan koordinasi. D. Keadaan stroke membuat asien kesulitan untuk bangun sehingga terjadi imobilisasi dan tirah baring lama. Komlikasi yang terjadi antara lain kolas aleoli yang bisa mengakibatkan neumoni hiostatik.
47 Lan<$a" I9 Menentarisasi 5er+asa*a"an se(ara siste+atis ,7 Lan<$a" 9 Meru+us$an tu?uan 5e+-e*a?aran
Stroke
Tirah Baring pada Lansia
Pencernaan
Lidah
Esofagus
Pernapasan
KV
Muskuloskeletal
Urinaria
Lambung
#afsu makan
"ipotensi ortostatik Sarkopeni! ulkus nkontinensia fungsional Pneumonia hipostatik
SK $gn% gi&i
mun
Sepsis
Septik shock
Keluhan di skenario
Tatalaksana
Prognosis
Komplikasi
$. !. 3. 2. /. *.
1engetahui tentang e'ek dari imobilisasi ada lansia. 1engetahui tentang manajemen tirah baring. 1engetahui tentang manajemen sesis ada geriatri. 1engetahui tentang manajemen resusitasi lanjut usia. 1engetahui tentang kriteria sesis. 1engetahui tentang neumonia.
.7 Lan<$a" 9I Men
1asing%masing anggota kelomok men&ari dan mengumulkan in'ormasi mengenai learning objective yang telah diseakati se&ara indiidu diluar waktu diskusi tutorial.
7 Lan<$a" 9II Me*a5r$an6 +e+-a"as6 dan +enata in3r+asi
Dalam enyusunan 9um 7 disesuaikan dengan skema ada 9um 2 dan 9um /. Beberaa ertanyaan yang menjadi Learning Objectives ada skenario ini adalah $. !. 3. 2. /. *.
1engetahui tentang e'ek dari imobilisasi ada lansia. 1engetahui tentang manajemen tirah baring. 1engetahui tentang manajemen sesis ada geriatri. 1engetahui tentang manajemen resusitasi lanjut usia. 1engetahui tentang kriteria sesis. 1engetahui tentang neumonia.
;awa- E3e$ i+-i*isasi 5ada *ansia
#emakin bertambahnya usia manusia daat menimbulkan beberaa enyakit degenerasi, seerti mengalami gangguan ergerakan. Berbagai enyakit kronik yang diderita orang tua, membuat mereka menjadi IMMOBILE yaitu suatu keadaan tidak daat bergerak yang dikarenakan akibat A akibat yang ditimbulkan oleh kondisi berbaring lama. 9adi bisa dikatakan bahwa immobilitas se&ara garis besar meruakan sindrom kemunduran 'isiologis yang disebabkan oleh
•
Penurunan aktiitas
•
Ketidakberdayaan 4daun damak yang disebabkan karena immobilisasi adalah $. (imbulnya berbagai enyakit, &ontohnya •
=tot menjadi kisut (atrofi)
•
#endi kaku
•
In'eksi saluran na'as
•
In'eksi saluran ken&ing dan sembelit
•
uka le&et ada jaringan kulit yang ditekan akibat tirah baring lama
!. Ketergantungan keada orang lain 3. endahnya kualitas hidu 2. Kematian
II7 8E!INISI
Imobilisasi adalah suatu keadaan dimana enderita harus istirahat di temat tidur,tidak bergerak se&ara akti' akibat berbagai enyakit atau gangguan ada alat ) organ tubuh (impaitment) yang bersi'at 'isik atau mental. Daat juga diartikan sebagai suatu keadaan tidak bergerak ) tirah baring yang terus A menerus selama / hari atau lebih akibat erubahan 'ungsi 'isiologis. Didalam raktek medis imobilisasi digunakan untuk menggambarkan suatu sindrom
degenerasi
'isiologis
akibat
dari
menurunnya
aktiitas
dan
ketidakberdayaan.
III7 PEN@EBAB
Istirahat di temat tidur lama dan inaktiitas menurunkan aktiitas metabolisme umum. +al ini mengakibatkan enurunan kaasitas 'ungsional sistem tubuh
yang multiel, dengan mani'estasi klinis sindrom imobilisasi. Konsekuensi metaboliknya tidak tergantung enyebab untuk aa imobilisasi diresekan. +al ini bisa disebabkan oleh salah satu dari yang disebutkan dibawah ini $. 0edera tulang enyakit reumatik seerti engauran tulang atau atah tulang ;'raktur< tentu akan menghambat ergerakan. !. Penyakit sara' adanya stroke, enyakit arkinson, aralisis, dan gangguan sara' tai juga menimbulkan gangguan ergerakan dan mengakibatkan imobilisasi. 3. Penyakit jantung dan ernaasan enyakit jantung dan ernaasan akan menimbulkan kelelahan dan sesak naas ketika beraktiitas. 4kibatnya asien dengan gangguan ada organ A organ tersebut akan mengurangi mobilisasinya. Ia &enderung lebih banyak duduk dan berbaring. 2. Gis ortoedik dan bidai. /. Penyakit kritis yang memerlukan istirahat. *. 1eneta lama ada osisi graitasi berkurang, seerti saat duduk atau berbaring. 7. Keadaan tana bobot diruang hama, yaitu ergerakan tidak dibatasi, namun tana melawan gaya graitasi.
I97 8IAGNOSA 17 TULANG SEN8I A7 Anat+i
#endi adalah temat dimana dua tulang saling berhubungan,baik terjadi ergerakan atau tidak. #tabilitas sendi tergantung ada $.
Bentuk, ukuran F susunan ermukaan sendi
!.
igamentum
3.
(onus otot yang terletak disekitar sendi Daya ekstensibilitas dari jaringan kendor yang berada di seutar sendi, jika tidak digerakkan akan menurun sehingga menyebabkan kekakuan yang mengakibatkan kontraktur.
B7 Ana+nesa
I. 5yeri ada tulang dan sendi. II. Kaku ) susah digerakkan. III. 5yeri leher. I. 4rthritis as&a trauma. . =steoorosis.
)7Pe+eri$saan !isi$
0edera tulang belakang harus selalu diduga ada kasus dimana setelah &edera asien mengeluh nyeri serta terbatasnya ergerakan leher dan inggang.
87Pe+eri$saan Penun?an< •
Pemeriksaan Radiologis
Perlu dilakukan emeriksaan radiogra'i tulang belakang serikal ada semua asien &edera keala sedang dan berat. adiogra' yang diambil di HGD kualitasnya tidak selalu baik dan bila teta diduga adanya &edera tulang belakang, radiogra' selanjutnya diambil lagi termasuk tamilan oblik bila erlu, serta ;ada daerah serikal< dengan leher ada 'leksi serta ekstensi bila diindikasikan. (amilan melalui mulut terbuka erlu untuk memerlihatkan roses odontoid ada bidang antero A osterior. •
Pemeriksaan Mielografi atau MRI
&7 SARA! A7 Anat+i
B7 Ana+nesa
$< Daya hantar sara' menurun. !< Koordinasi terganggu. 3< 4ktiitas terganggu.
)7 Pe+eri$saan !isi$
Keadaan imobilisasi)keterbatsan akti'itas daat merubah inut sensoris. +al ini akan mengakibatkan gangguan koordinasi ada intelektual dan kemamuan akti'itas motorik sehingga emosi terganggu. 0ontohnya ada enderita yang melakukan istirahat total di temat tidur tana melakukan kegiatan aaun sehingga mengakibatkan asien tersebut mengeluh timbul rasa tidak nyaman, tegang, mudah marah. #elain itu hilangnya na'su
makan dan menolak terai,sehingga akan namak hilangnya inisiati',agresi'itas untuk menuju kesembuhan. Daat juga dilihat ada saat enderita mengambil boloint, enderita mengalami kesulitan ; ke&eatan hantar sara' turun <.
87 Pe+eri$saan Penun?an<
$.
0( #&an
!.
G ;le&tro n&ehalo Gra'i<
27 SISTEM KAR8IO9ASKULAR
A7 Anat+i
'ek immobilisasi meliuti eningkatan tonus simatikus ;status adrenergik<, eningkatan denyut jantung, enurunan e'isiensi jantung. 1engakibatkan using atau ingsan bila men&oba untuk berdiri.Kesulitan dalam men&aai osisi tegak mengganggu aktiitas 'ungsional. #alah satu resikonya 'lebotrombosis dan in'ark mio&ard akut.
B7 Ana+nesa
$.
Pusing atau ingsan bila men&oba untuk berdiri ;tegak<.
!.
1udah lelah
)7 Pe+eri$saan !Isi$
1elakukan inseksi, alasi, erkusi. 87 Pe+eri$saan Penun?an< •
Laboratorium darah
Kurangnya bergerak juga daat menyebabkan aliran darah di e-tremitas bawah tidak lan&ar ;stasis< yang mengganggu 'aktor A 'aktor embekuan ada endotel
embuluh darah. Bila 'aktor embekuan terganggu maka akan timbul bekuan darah ;trombus< di katub A katub ena e-tremitas bawah, •
Foto rontgen
47TRA)TUS RESPIRATORIUS A7 Anat+i
Cungsi jalan ernaasan $.
Hdara dihangatkan oleh ermukaan konka dan setum udara dilembabkan dalam jumlah besar sebelum melewati hidung udara disaring oleh rambut dan jauh lebih banyak oleh restisiasi artikel diatas konka. Disebut : Fungsi air !onditioning jalan na'as atas
!.
e'lek batuk. 1eruakan jalan agar aru bebas dari benda asing.
3.
1embersihkan saluran ernaasan terutama silia
2.
okalisasi
B7 Ana+nesa
$.
#ekret susah keluar
!.
#esak na'as
)7 Pe+eri$saan !isi$
1elakukan inseksi, alasi, erkusi
/. KULIT
A7 Ana+nesa
$. 4tro'i kulit !. Hlkus tekan)ulkus dekubitus (emeratur meningkat di daerah embuluh darah yang tertekan sehingga tekanan hidrostatiknya meningkat tekanan hidrostatik normal embuluh darah maka embuluh darah akan menyemit sehingga daerah daerah tertentu akan kekurangan askularisasi,hal ini daat menyebabkan nekrosis.
B7 Pe+eri$saan !isi$
Kulit yang anestetik ada asien aralegik menyebabkan sakrum,tro&hanter major dan tumit &eat menjadi merah dan ulserasi bila erawatan terlantar.
.7 MUS)ULOS)ELETAL A7 Anat+i
B7 Pe+eri$saan !isi$
4tro'i otot menyebabkan kekuatan otot menurun sehingga aktiitas terganggu.
7 TRAKTUS URINARIUS A7 Anat+i
B7 Ana+nesa
$. #isa urine Karena osisi baring asien ini tidak daat mengosongkan kandung se&ara semurna.
kemih
In'eksi #aluran Kemih Diakibatkan karena keadaan stagnasi urine mauun karena batu saluran ken&ing. !. Batu #aluran Ken&ing Karena 'a&tor osteoorosis dan diet yang tinggi kalsium maka mengakibatkan hierkalsiuria.
7 TRAKTUS 8IGESTI9US A7 Anat+i
B7 Ana+nesa
Konstiasi
97 TERAPI 17 TULANG A. "bat •
1eningkatkan embentukan tulang 5a A Clorida, steroid anaboli&.
•
1enghambat resorbsi tulang kalsium, estrogen, kalsitonin, di'os'onat.
•
Diet tinggi kalsium ;$.""" mg)hari<.
#. Fisioterapi •
Berlatih berjalan dengan alat bantu ) alat enyangga.
•
atihan teratur setia hari, menggerakkan ekstremitas dan anggota tubuh lainnya ;ange o' 1otion ROM<.
$. "perasi
Cusi se&ara bedah melintas garis 'raktur daat dilakukan. Pada tulang belakang serikal oerasi dilakukan baik dari dean mauun belakang. Pada daerah toraks tulang belakang di'iksasi dengan elat metal dan tandur tulang yang menyatukan lamina dengan roses sinosus berdekatan. %. Larangan
+indari diet tinggi rotein, koi, alkohol, merokok, antasida aluminium. &. Saran
anjang khusus, rangka, atau selubung lester dengan asien daat dirawat untuk waktu yang lama dengan memertahankan osisi yang telah direduksi bahkan saat membalik untuk memandikan atau merawat kulit.
&7 SARA! A. "bat
1inum itamin B$, B!, B$!. #. Fisioterapi
#asaran terai adalah memertahankan 'ungsi neurologis yang masih ada, memaksimalkan emulihan neurologis, tindakan atas &edera lain yang menyertai, dan men&egah serta mengobati komlikasi serta sekuele kerusakan neural. (erainya yang enting adalah dengan menggerakkan ekstremitas dan anggota tubuh lainnya suaya merangsang aktiitas sara'. $. "perasi
Bila dierlukan oerasi, dekomresi kanal sinal dilakukan ada saat yang sama. %. Larangan
•
+indari hilangnya sensasi.
•
+indari stress erasaan tertekan, deresi.
•
Bekerja yang terlalu keras.
27 SISTEM KAR8IO9ASKULAR A. "bat •
4ntikoagulan hearin, was'arin.
•
4ntitrombosis asirin, ti&loidin, diiridamol, sul'in ira6on.
•
(rombolitik stretokinase, urokinase, anistrelase. B7 !isitera5i
•
#asaran terai adalah memertahankan 'ungsi kerja jantung yang otimal dan menyingkirkan adanya gangguan kerja jantung yang normal.
•
1elatih terutama otot ekstremitas. $. Larangan
•
+indari diet tinggi lemak dan kolesterol.
•
+indari stress.
•
Bekerja terlalu berat
•
+indari Kelelahan %. Saran 'ang harus diker(akan
•
Plantar ) dorso 'leksi
•
4ktiitas.
•
Berdiri
47 TRA)TUS RESPIRATORIUS A. "bat •
Bronkodilator teo'ilin, agonis B!, rednisone, atroine, kromolin.
•
1ukolitik bromheksin, ambroksol, asetil sistein.
•
ksektorat aluminium klorida, gliseril gualakolat, kalium yodida.
•
Kortikosteroid.
#. Fisioterapi •
atihan erna'asan ;mengambil na'as dalam A dalam<.
•
Pembalikan
tubuh berulang,
erangsangan
batuk,
erna'asan
dalam,
#irometri insenti', dan erna'asan bertekanan ositi' yang sinambung dengan masker adalah &ara memertahankan eksansi aru%aru atau kaasitas residual 'ungsional. $. Larangan •
+indari ruangan berasa ;olusi udara<.
•
+indari merokok.
•
+indari alkohol. %. Saran 'ang harus diker(akan
•
Gunakan akaian yang longgar.
•
#ediakan =! linhaler ;untu mengatasi sesak na'as<.
•
ekreasi ke alam terbuka bebas olusi.
,7 KULIT A. "bat
Bila timbul luka diberi antisetik. #. Fisioterapi •
Perubahan osisi badan setia ! jam.
•
atihan gerak sendi A sendi tubuh se&ara teratur $. Larangan
•
9angan tidur atau berbaring terlalu lama.
•
9angan biarkan kulit menjadi basah karena keringat,lembab atau ken&ing. %. Saran
1enghindari melebarnya luka dengan menutu bagian yang luka terutama ada bagian yang tertekan saat berbaring.
.7 MUS)ULOS)ELETAL A. )erapi
A atihan teratur setia hari,menggerakkan ekstremitas dan anggota tubuh lainnya %,=1 ; ange o' 1otion < A atihan enguatan ;stret&hing < #. Larangan
1engangkat beban terlalu berat.
TRAKTUS URINARIUS
Pen&egahan dan enanganan yang dilakukan untuk mengatasi terjadinya keadaan atologi ada system urinarius yang terjadi akibat imobilisasi lama, adalah dengan &ara $. 1obilisasi sedini mungkin, aling tidak asien sering didudukkan, mengubah osisi esika urinaria !. Banyak minum sekitar 3 liter ;8%$!gelas< dalam sehari 3. Pantaulah asien dengan &ermat dan rutin terhada adanya tanda dan gejala hierkalsemia, I#K, dan terai se&ara adekuat. 2. #uaya tidak retensi urine diasang kateter.
7 TRAKTUS 8IGESTI9US
#esegera mungkin melakukan aktiitas maksimal, memberikan dorongan semangat untuk berinteraksi dengan keluarga dan lingkungan, endekatan dokter, terai dan erawat.
TERAPI UMUM IMOBILISASI LAMA 17 Mana?e+en tira" -arin<
(indakan yang daat dilakukan adalah
$. ubah osisi asien sedikitnya ! jam sekali. Ketika merubah hindari ergesekan seerti menggeser asien dengan linen atau alat%alat lain. !. 4njurkan asien untuk duduk di kursi roda setia $" menit untuk mengurangi tekanan. Bila enderita daat duduk, daat didudukkan di kursi. Gunakan bantalan untuk enyangga ke ! kaki dan bantal A bantal ke&il untuk menahan tubuh enderita. Bila memungkinkan ganti osisi tidur enderita setia hari dengan &ara mengganjalnya dengan bantal atau bantalan busa. 3. 4njurkan masukan nutrisi yang teat dan &airan yang adekuat. 2. #egera bersihkan 'eses atau urin dari kulit karena bersi'at iritati' terhada kulit. 0u&i dan keringkan daerah tersebut dengan segera. /. aorkan adanya area kemerahan dengan segera. *. 9aga agar kulit teta bersih dan kering. 7. 9aga agar linen teta kering, bersih dan bebas dari kerutan) tidak kusut dan benda keras. 8. 1andikan asien dan beri erhatian khusus ada daerah%daerah yang berisiko mengalami tekanan atau gesekan. ?. 1asase sekitar daerah kemerahan dengan menggunakan lotion. $". Beri sedikit bedak tabur yang mengandung &alamine, 6in&, &amhor yang berman'aat untuk men&egah kerusakan kulit akibat garukan karena gatal. 9angan samai bedak menumuk atau menggumal. $$. akukan latihan =1 minimal ! kali sehari untuk men&egah kontraktur. $!. Periksa kesesuaian dan enggunaan enahan atau restrein. $3. Periksa selang 5G( dan kateter untuk memastikan bahwa selang tersebut tidak ada osisi yang daat menyebabkan iritasi. $2. Gunakan kasur busa, kasur kulit, atau kasur erubah tekanan. 9ika asien harus menjalani tirah baring dalam waktu yang lama, bisa digunakan kasur khusus, yaitu kasur yang diisi dengan air atau udara.
&7 Mana?e+en se5sis #e&ara umum, enderita dengan #esis daat menularkan keada orang lain sehingga
harus dierhatikan tindakan men&u&i tangan, sarung tangan yang steril, emakaian
•
masker dan akaian enutu badan. P5G=B4(45 Penderita #esis sebaiknya dirawat di rumah sakit dan biasanya ditematkan
•
di Hnit Perawatan Intensi' ;HPI<@ Pemberian obat antibiotika se&eatnya melalui in'us, dengan kombinasi ! atau 3 ma&am antibiotika ada saat yang sama. Bila hasil emeriksaan tes resistensi sudah didaatm maka enderita daat segera diberikan antibiotika yang masih daat
•
membunuh bakteri yang didaat dalam emeriksaan Kultur dari darah enderita@ Pemberian &airan se&ara intraena dan emberian =ksigen. Pemberian &airan melalui in'us dimaksudkan untuk meningkatkan tekanan darah enderita untuk mengurangi jumlah kematian enderita #esis. Pemeriksaan kultur darah, emberian antibiotika dan emberian &airan untuk mengatasi #esis sangat dierlukan dalam *
• • •
jam ertama sejak enderita dirawat@ Pemberian obat untuk meningkatkan tekanan darah@ 0u&i darah bila terdaat gangguan 'ungsi ginjal@ Bila ada gangguan erna'asan diasang alat bantu erna'asan. #esis dengan &eat daat menyebabkan kematian enderita. =leh karena itu, engobatan harus segera dilakukan. Pemberian antibiotika yang terlambat daat meningkatkan kematian 7> setia jamnya. Pada kebanyakan kasus, enderita #esis
•
diberi engobatan dalam ruangan Hnit Perawatan Intensi'. Pengobatan yang daat diberikan ada enderita dengan keadaan #etik #ho&k Perbaiki kesimbangan 0airan dan lektrolit ;mineral Natrium, Kalium<. Bila terdaat keadaan 4sidosis ;larutan yang bersi'at 4sam<, diberikan larutan Natrium
• • •
bikarbonat ;larutan yang bersi'at Basa ini akan menetralisir suasana asam ini<@ Diberikan obat Kortikosteroid ;misalnya Hidrokortison<@ Bilamana shock masih tidak teratasi, diberikan Metaraminol ; Aramine<@ (ekanan darah istolik ;tekanan darah saat jantung sedang berkontraksi< diertahankan ada ?"%$"" mm+g ;bila tekanan darah ini J ?" mm+g, maka
•
enderita daat mengalami #hok, enurunan kesadaran<@ Kesadaran dan roduksi air seni harus dikontrol terus menerus@
Pada #etik shock! sering terjadi embekuan darah di dalam seluruh
•
embuluh darah yang daat diobati dengan Heparin ;sebagai engen&er darah agar •
tidak menggumal<@ Hntuk mengatasi in'eksi, daat diberikan antiobiotika setia * jam. Keberhasilan engobatan enderita dengan #esis tergantung dari beberaa hal, yaitu tingkat keganasan #esis dan keadaan status kesehatan enderita. #ebagai &ontoh, asien dengan sesis dan tidak ada tanda berkelanjutan kegagalan organ ada saat didiagnosis memiliki sekitar $/> %3"> erubahan kematian. Penderita dengan #esis yang hebat atau #eti& shock memunyai angka kematian sebesar 2"%*">, di mana ada usia lanjut angka tersebut daat menjadi lebih tinggi. Penderita anak dan anak yang baru lahir dengan #esis memunyai angka kematian sebsar ?%3*>. Kematian enderita #esis disebabkan oleh adanya kegagalan multi organ tubuh ;hati, ginjal atau aru%aru<. Caktor risiko untuk terjadinya #esis daat dikurangi dengan berbagai &ara. 0ara yang enting untuk mengurangi terjadinya #esis adalah dengan men&egah terjadinya
$. !. 3. 2.
in'eksi dengan &ara Pemberian aksinasi, Kebersihan yang baik, 1en&u&i tangan, 1enghindari sumber in'eksi. Bila terjadi in'eksi ada tubuh, emberian engobatan untuk mengatasi in'eksi sangat dierlukan sebelum in'eksi menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh. Ini enting dilakukan sebagai en&egahan in'eksi, misalnya ada enderita kanker, enderita ken&ing manis dan enderita usia lanjut.
Se5sis
#esis adalah, reson sistemik tubuh terhada in'eksi yang menyebabkan sesis berat ;dis'ungsi organ akut sekunder untuk di&urigai adanya in'eksi< dan syok setik ;sesis berat ditambah hiotensi tidak terbalik dengan resusitasi &airan<. #esis berat dan syok setik masalah kesehatan utama, yang memengaruhi jutaan
orang di seluruh dunia setia tahun, membunuh satu dari emat ;dan sering kali lebih<, dan kejadiannya masih meningkat. 1iri dengan olitrauma, in'ark miokard akut, atau stroke, ke&eatan dan keteatan terai diberikan setelah K r iter ia
sesis
berat
berkembang
dalam
jam
awal
&enderung memengaruhi hasil.
diagnostik sesis menurut American "ollege of "hest #h$sician%ociet$ of
"ritic al "are
Medicine adalah #I# disertai dengan bukti adanya roses in'eksi.
#I# sendir i dide'inisikan sebagai terdaatnya dua atau lebih kriteria berikut7 suhu
tubuh K38L0 atau J3*L0, laju jantung
?"-)menit, laju na'as !"-)menit atau
Pa0=! J3! (or r , dan hitung leukosit $!""")mm3
atau J2""")mm3, atau $">
bentuk imatur . #esis berat dide'inisi% kan sebagai sesis yang disertai dis'ungsi organ, hioer'usi atau
hiotensi ;tek a nan darah
sistolik J?" mm+g
atau
enurunan M2" mm+g dar i nilai dasar< sedangkan syok sesis adalah bagian dar i
sesis berat dan dide'inisikan sebagai hiotensi akibat sesis yang ersisten mesk i sudah diber i resusitasi &airan adekuat. (ata laksana sesis meliuti resusitasi awal, skrining dan diagnosis sesis, terai
sumber
antimikroba sangat
karena keterlambatan em berian antibiotika yang
enting
in'eksi dan en&egahan
in'eksi. (erai
anti% mikroba, engendalian
e'ekti' menyebabk an eningkatan bermakna mor talitas. Pada syok sesis sesis berat
tana
dan
syok sesis, emberian antimikroba intraena yang e'ekti'
harus dimulai dalam jam ertama setelah diagnosis ditegakkan. #ebaliknya ada #I# dengan kausa non in'eksi, antimir oba tidak diber ik an.
Pneu+nia
Pneumonia adalah eradangan yang mengenai arenkim aru, distal dari bronkiolus terminalis yang men&aku bronkiolus resiratorius, dan aleoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan aru dan gangguan ertukaran gas setemat. Pneumonia memiliki athogenesis yang terkait antara 3 hal, yaitu keadaan imunitas inang, mikroorganisme, dan lingkungan, yang saling berinteraksi satu sama lain. 0ara
enularan
tergantung
jenis
kuman,
misalnya
in'eksi
melalui
drolet
oleh
#treto&o&&us neumonia, melalui slang in'us oleh #tahylo&o&&us aureus, sementara emakaian entilator oleh P.aeruginosa dan nteroba&ter.Pneumonia semakin sering dijumai ada lansia. Caktor redisosisi lainnya adalah kebiasaan merokok, as&a in'eksi irus, D1, imunode'isiensi, kelainan) kelemahan struktur organ dada, dan enurunan kesadaran Pneumonia seringkali menyebabkan suatu keadaan dehidrasi =nset gejala dari neumonia daat bersi'at akut atauun insidius. Pada asien lansia, gejala yang timbul daat berua gejala klasik resiratorius yang distai dengan delirium, kebingungan kronis yang semakin memburuk dan terjatuh.#elain itu ditemukan angka insiden yang tinggi dari Nsilent asirationO ada asien lansia dengan neumonia.Pneumonia daat menjadi salah satu enyebab enurunan dari keadaan umum dan atau akti'itas se&ara insidius atau non%sesi'ik, misalnya, kebingungan atauun atauun jatuh ada asien lansia.In'eksi, termasuk neumonia, harus
diertimbangkan
sebagai
salah
satu
enyebab
dari enurunan
atau
melambatnya enyembuhan dari suatu enyakit rimer ada asien lansia. K*asi3i$asi Pneu+nia
a. Pneumonia yang didaat dari komunitas ;communit$ ac&uired pneumonia, 04P< neumonia yang didaatkan di masyarakat yaitu terjadinya in'eksi di luar lingkungan rumah sakit. In'eksi ( yang terjadi dalam 28 jam setelah dirawat di rumah sakit ada asien yang belum ernah dirawat di rumah sakit selama $2 hari. b. Pneumonia yang didaat dari rumah sakit ;nosokomial< neumonia yang terjadi selama atau lebih dari 28 jam setelah masuk rumah sakit. jenis ini didaat selama enderita dirawat di rumah sakit. +amir $> dari enderita yang dirawat di rumah sakit mendaatkan neumonia selama dalam erawatannya. Demikian ula halnya dengan enderita yang dirawat di I0H, lebih dari *"> akan menderita neumonia. &. Pneumonia asirasi)anaerob in'eksi oleh bakteroid dan organisme anaerob lain setelah asirasi oro'aringeal dan &airan lambung. Pneumonia jenis ini biasa didaat ada asien dengan status mental terderesi, mauun asien dengan gangguan re'leks menelan.
d. Pneumonia oortunistik asien dengan enekanan sistem imun ;misalnya steroid, kemoterai, +I< mudah mengalami in'eksi oleh irus, jamur, dan mikobakteri, selain organisme bakteria lain ;9eremy, !""7<.
Diagnosis ada neumonia ditegakkan berdasarkan adanya gambaran in'iltrat baru atau erubahan in'iltrat rogresi' ada 'oto toraks, dengan disertai sekurang% kurangnya $ gejala mayor atau ! gejala minor. Gejala mayor ada neumonia meliuti batuk, sutum rodukti', demam ;suhu37,8o &<, sedangkan gejala minornya meliutisesak naas, nyeri dada, konsolidasi aru ada emeriksaan 'isik, dan jumlah leukosit$!."""). Pneumonia ada usia lanjut seringkali memberikan gejala yang tidak khas. #elain batuk dan demam asien tidak jarang datang dengan keluhan gangguankesadaran ;delirium<, tidak mau makan, jatuh, dan inkontinensia akut.
Tera5i yan< te5at untu$ 5asien da*a+ s$enari
Dalam mengobati enderita neumonia erlu dierhatikan keadaan klinisnya. Penderita yang tidak dirawat di # • • • •
Istirahat ditemat tidur, bila anas tinggi di komres 1inum banyak =bat%obat enurunan anas, mukolitik, eksektoran 4ntibiotika
Penderita yang dirawat di umah #akit, enanganannya di bagi ! #enatalaksanaan 'mum Pemberian =ksigen ; yang tinggi menunjukan asien kekurangan udara, • •
sehingga diberi terai oksigen< Pemasangan in'use untuk rehidrasi dan koreksi elektrolit ;karena asien tidak mau makan, in'us diasang untuk tete menjaga asuan gi6i yg masuk ke dalam
• •
•
tubuh< 1ukolitik dan eksektoran, bila erlu dilakukan embersihan jalan na'as =bat enurunan anas hanya diberikan bila suhu 2""0, takikardi atau kelainan jantung. Bila nyeri leura hebat daat diberikan obat anti nyeri.
#engobatan Kausal Dalam emberian antibiotika ada enderita neumonia sebaiknya berdasarkan 1= ;1ikroorganisme< dan hasil uji keekaannya, akan tetai beberaa hal erlu dierhatikan •
Penyakit yang disertai anas tinggi untuk enyelamatan nyawa diertimbangkan
•
emberian antibiotika walauun kuman belum daat diisolasi. Kuman athogen yang berhasil diisolasi belum tentu sebagai enyebab sakit, oleh karena itu diutuskan emberian antibiotika se&ara emiri&. Pewarnaan
•
gram sebaiknya dilakukan. Perlu diketahui riwayat antibiotika sebelumnya ada enderita.
BAB III KESIMPULAN
Pada skenario ini asien meruakan asien geriatri dengan banyak kasus enyulit, diantaranya adalah deresi, menurunnya 'ungsi neurologis, neumoni serta ulkus dekubitus. #troke ada lansia menurunkan kualitas hidu se&ara signi'ikan, imobilitas daat mengakibatkan berbagai gangguan ada system organ tubuh seerti ernaasan, en&ernaan, system kemih, dll yang daat menyebabkan beberaa kondisi seerti ul&us de&ubitus, hiotensi ostural, in'eksi bakteri yang daat menimbulkan neumonia hiostatis, gangguan metabolisme, dan in'eksi saluran kemih.
BAB I9 SARAN
Diskusi telah berjalan dengan lan&ar namun mahasiswa dituntut untuk lebih akti' dalam berdiskusi dan memelajari lebih dalam lagi tentang ma&am%ma&am enyakit ada geriati.Diharaakan mahasiswa daat menggunakan sumber%sumber yang lebih alid dan vidence ased Medicine agar kedeannya diskusi bisa berjalan lebih baik serta tentunya daat menambah engetahuan. #edangkan untuk kasus dalam skenario antara lain $. Perawatan
ada
lansia
skenario
3
ini
harus
men&aku
enatalaksanaan
multidisilioner meliuti disilin ilmu enyakit dalam, rehabilitasi medi&, sikiatri, gi6i, serta bidang rehabilitasi medi&
!. Penataklasanaan di rumah sakit harus sangat dijaga bahkan dikususkan mengingat in'eksi nosokomial dan adanya imunosennesen&e ada asien 3. Dokter tidak hanya memberikan obat dan tatalaksana saja tai juga dokungan sosial yang mamu menenangkan asien Geriatri. 2. iwayat medis asien geriatri erlu diketahui se&ara lengka oleh dokter yang menangani saat ini.
8A!TAR PUSTAKA
Behrman . ., Kliegman .1., 9enson +.B, ;!""3<. Nelson te*tbook of pediatrics. disi ke $7. 0hina #aunders. Boedhi, Darmojo, ;!""?<. +eriatri. disi ke ! 9akarta Cakultas Kedokteran Hniersitas Indonesia. 0arenito 9 ;$???<. 5ursing &are lans and do&umentation 5ursing diagnoses and &ollaboratie roblems. disi ke 3. Philadelhia iin&ott. 0orwin, li6abeth 9, ;!""/<. Buku #aku Pato'isiologi. 9akarta G0. 0raen, C, +irnle 09, ;!"""<. ,undamentals of nursing 0on&ets, ro&ess, and ra&ti&e. disi ke /. 0ali'ornia 4ddison, Qesley Publishing 0o.
Dellinger P,De3y 11, hodes 4, 4nnane D, Gerla&h +, =al #1, dk k. #uriing sesis