SINDROM GERIATRI ( IMOBILI IMOBILIT TAS, INSTABILITAS, GANGGUAN INTELE INTELEKTUAL, KTUAL, INKONTINENSI INKONTINENSIA, A, INFEKSI, MALNUTRISI, MALNUTRISI, GANGGUAN PENDENGARAN )
Yuliarini Y uliarini Debby Sau!ri "#$$%$$%$&'
$%strak Latar Belakang. Sindrom geriatri adalah serangkaian kondisi klinis pada orang tua yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien dan dikaitkan dengan kecacatan. Tampilan klinis yang tidak khas sering membuat sindrom geriatri tidak terdiagnosis. Kasus. Tn. H, 80 tahun, datang dengan keluhan sesak nafas yang baru pertama kali dialami. Inkontinensia alvi, inkontinensia urin, demensia, dan sulit berjalan sudah dirasakan pasien dalam bulan. !ua hari sebelum masuk rumah sakit, pasien terjatuh dari kursi karena kondisi pasien yang lemah. Tidak ada ri"ayat khusus tentang penyakit yang pernah dialami pasien. #esadaran compos mentis dengan tekanan darah $%0&80 mmHg. 'ada ekstremitas ba"ah terdapat edema non pitting. 'emeriksaan laboratorium didapatkan Hb( $$.) g&dl, Ht ( ).*+, lbumin( -.)), Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase( 8%., Serum Glutamic Pyruvic Transaminase ( $-0., /reum( $%.*, #reatinin( .%0.'enatalaksanaan pasien dilakukan berdasarkan prinsip pengobatan pada geriatri. Simpulan: Sindrom geriatri adalah suatu kondisi klinis, bukan penyakit. Sindrom geriatri merupakan gabungan antara penurunan fisiologik dan berbagai proses patologik. [Medula Unila.2013;1(3):11!12" Kata kun#i: laporan kasus, kecacatan, sindrom geriatri
&enda'uluan 'ada pasien yang muda, gangguan pada satu organ akan menimbulkan berbagai gejala tetapi pada pasien geriatri terdapat hubungan yang rumit. 1angguan pada lebih dari satu organ bisa saja hanya menimbulkan satu gejala 2#ubo et al., -00)3. Istilah geriatri 2geros 4 geriatri, iatreia 4 mera"at&merumat3, pertama kali digunakan oleh Ignas 5eo 6ascher, seorang dokter merika pada tahun $707. Tetapi ilmu geriatri ini baru dikatakan berkembang dengan nyata pada tahun $7) di Inggris oleh seorang dokter "anita, arjorie 9arren dari 9est:iddlese; Hospital yang dianggap sebagai pelopornya 2'ranarka, -0$$3. Sindrom geriatri meliputi gangguan kognitif, depresi, inkontinensia, ketergantungan fungsional, dan jatuh. Sindrom ini dapat menyebabkan angka morbiditas yang signifikan dan keadaan yang buruk pada usia tua yang lemah. Sindrom ini biasanya melibatkan beberapa sistem organ. Sindrom geriatrik mungkin memiliki kesamaan patofisiologi meskipun presentasi yang berbeda, dan memerlukan intervensi dan strategi yang fokus terhadap faktor etiologi 2'anita et al., -0$$3. 'ada tahun -000 jumlah orang lanjut usia sebesar ,-8+ dan pada tahun -0-0 diperkirakan mencapai $$,%+. !ari data /S:
Kasus Tn. H, 80 tahun, pada tanggal -* juni pukul -.)0 datang ke instalansi ga"at darurat >umah Sakit hmad ?ani etro dengan keluhan sesak nafas sejak % hari sebelum masuk ke rumah sakit. Sesak baru pertama kali dialami. #eluhan sesak tanpa disertai batuk, demam dan nyeri dada. Selain itu kaki pasien juga bengkak, susah menelan, dan susah diajak komunikasi. 'asien selalu tertidur, hanya ada respon anggukan kepala ketika diajak komunikasi. Siang harinya, pasien sudah berobat ke mantri, diberi obat parasetamol, deksametason, furosemid dan dianjurkan untuk segera dira"at di rumah sakit. Setelah minum obat tersebut bengkak pada kaki berkurang, tetapi sesak tidak berkurang. Tiga bulan sebelum masuk rumah sakit, kondisi kesehatan pasien memang sudah menurun. Inkontinensia alvi, inkontinensia urin, sulit berkomunikasi, demensia, dan sulit berjalan sudah dirasakan pasien. @mpat hari sebelum masuk rumah sakit, pasien sempat terjatuh dari kursi yang diakui keluarga mungkin karena kondisi pasien yang lemah. enurut pengakuan keluarga, pasien termasuk orang yang jarang sakit. =atatan terakhir tentang penyakit yang pernah dialami pasien yaitu pada tahun $780:an pernah operasi kelenjar di leher. i"ayat pengobatan rutin tidak dimiliki pasien karena kondisi kesehatan yang selalu terkontrol baik. 'asien mendapatkan makanan yang sama dengan anggota keluarga yang lain. #ebiasaan rutin yang dilakukan yaitu pasienselalu diberikan teh ta"ar setiap pagi tanpa
Kasus 'emeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit berat. Saat datang kesadaran compos mentis dengan tanda vital ( tekanan darah $%0&80 mmHg, frekuensi nadi 80;&menit, frekuensi pernafasan -% ;&menit dan suhu 0=. 'ada pemeriksaan kepala didapatkan konjungtiva tidak anemis, tidak terdapat pernafasan cuping hidung maupun sianosis perioral. 'ada leher tekanan vena jugular tidak meninggi, kelenjar getah bening tidak teraba. 'ada dada bentuk dan gerak simetris, batas jantung normal dengan bunyi jantung S$:S- normal tidak ada bunyi S gallop. 'ada paru vocal fremitus, vocal resonance, vesicular breathing sound kanan sama dengan kiri, tidak ada ronkhi, tidak ada "heeAing bdomen datar lembut, hati tidak teraba, limpa tidak teraba, ruang traube kosong. 'ada ekstremitas ba"ah terdapat edema. 'ada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hemoglobin( $$.) g&dl, Hematokrit( ).*+, 5eukosit( 7.00&mm, Trombosit( $*0.000&mm, 1ula darah se"aktu( $-) mg&d5 dan pemeriksaan elektrokardiografi didapatkan sinus takikardi. Hasil laboratorium elektrolit menunjukkan kadar =l:($$7,$*. Hasil laboratorium yang lain menunjukkan kadar albumin( -.)), Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase( 8%., Serum Glutamic Pyruvic Transaminase( $-0., /reum( $%.*, #reatinin( .%0, dan 1amma( $0-.%. Hal ini menunjukkan telah terjadi gangguan hati dan ginjal pada penderita.
&em%a'asan enua 2menjadi tua 4 aging3 adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan:lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas 2termasuk infeksi3 dan memperbaiki kerusakan yang terjadi. !engan begitu secara progresif akan kehilangan daya tahan terhadap infeksi dan akan makin banyak terjadi distorsi metabolik dan struktural yang disebut sebagai Bpenyakit degeneratifC 2seperti hipertensi, aterosklerosis, diabetes melitus dan kanker3 2'ranarka, -0$$3. Sifat penyakit pada geriatri tidaklah sama dengan penyakit dan kesehatan pada golongan populasi usia lainnya. 'enyakit pada geriatri cenderung bersifat multipel, merupakan gabungan antara penurunan fisiologik&alamiah dan berbagai proses patologik&penyakit. 'enyakit biasanya berjalan kronis, menimbulkan kecacatan dan secara lambat laun akan menyebabkan kematian. 1eriatri juga sangat rentan terhadap berbagai penyakit akut, yang diperberat dengan kondisi daya tahan yang menurun. #esehatan geriatri juga sangat dipengaruhi oleh faktor psikis, sosial dan ekonomi. 'ada geriatri seringkali terjadi penyakit iatrogenik, akibat banyak obat:obatan yang dikonsumsi 2polifarmasi3. Sehingga kumpulan dari semua masalah ini menciptakan suatu kondisi yang disebut sindrom geriatri 2'ranarka, -0$$3.
#onseptualisasi sindrom geriatri telah berkembang dari "aktu ke "aktu. Secara umum, BsindromC didefinisikan sebagai Bsekelompok tanda dan gejala yang terjadi bersama:sama dan mengkarakteristikkan kelainan tertentuC atau Bkumpulan gejala dan tanda yang terkait dengan proses morbid, dan merupakan gambaran bersama suatu penyakitC. !engan demikian, dalam penggunaan medis saat ini, sindrom mengacu pada pola gejala dan tanda dengan mendasari pada penyebab tunggal yang mungkin belum diketahui 2Sharon et al., -003. enurut #ane >5 2-0083, sindrom geriatri memiliki beberapa karakteristik, yaitu( usia D *0 tahun, multipatologi, tampilan klinis tidak khas, polifarmasi, fungsi organ menurun, gangguan status fungsional, dan gangguan nutrisi. Hal ini sesuai dengan karakteristik pasien dengan usia 80 tahun, memiliki gangguan hepar dan ginjal, status fungsional di keluarga yang sudah menurun dan ditemukan adanya gangguan nutrisi pada pasien karena menurunnya fungsi menelan. !alam bidang geriatri dikenal beberapa masalah kesehatan yang sering dijumpai baik mengenai fisik atau psikis pasien usia lanjut. enurut Solomon dkk( The B$ iC yang terdiri dari Immobility 2imobilisasi3, Instability 2instabilitas dan jatuh3, Intelectual impairement 2gangguan intelektual seperti demensia dan delirium3, Incontinence 2inkontinensia urin dan alvi3, Isolation 2depresi3, Impotence 2impotensi3, Immuno:deficiency 2penurunan imunitas3, Infection 2infeksi3, Inanition 2malnutrisi3, Impaction 2konstipasi3, Insomnia 2gangguan tidur3, Iatrogenic disorder 2gangguan iatrogenic3 dan Impairement of hearing, vision and smell 2gangguan pendengaran, penglihatan dan penciuman3 2Setiati dkk., -00*3. 'ada pasien ditemukan adanya keadaan imobilisasi, instabilitas dan jatuh, gangguan intelektual yaitu demensia, inkontinensia urin dan alvi, infeksi, malnutrisi dan gangguan pendengaran.
Imobilisasi didefinisikan sebagai keadaan tidak bergerak&tirah baring selama hari atau lebih, dengan gerak anatomi tubuh menghilang akibat perubahan fungsi fisiologis.
#eadaan yang terutama menyebabkan gangguan intelektual pada pasien lanjut usia adalah delirium dan demensia. !emensia adalah gangguan fungsi intelektual dan memori didapat yang disebabkan oleh penyakit otak, yang tidak berhubungan dengan gangguan tingkat kesadaran. !emensia tidak hanya masalah pada memori. !emensia mencakup berkurangnya kemampuan untuk mengenal, berpikir, menyimpan atau mengingat pengalaman yang lalu dan juga kehilangan pola sentuh, pasien menjadi perasa, dan terganggunya aktivitas 21eddes et al., -00)E
Infeksi pada usia lanjut 2usila3 merupakan penyebab kesakitan dan kematian no. - setelah penyakit kardiovaskular di dunia. Hal ini terjadi akibat beberapa hal antara lain( adanya penyakit komorbid kronik yang cukup banyak, menurunnya daya tahan&imunitas terhadap infeksi, menurunnya daya komunikasi usila sehingga sulit&jarang mengeluh, sulitnya mengenal tanda infeksi secara dini. =iri utama pada semua penyakit infeksi biasanya ditandai dengan meningkatnya temperatur badan, dan hal ini sering tidak dijumpai pada usia lanjut, 0:*)+ usia lanjut yang terinfeksi sering tidak disertai peningkatan suhu badan, malah suhu badan diba"ah *0= lebih sering dijumpai. #eluhan dan gejala infeksi semakin tidak khas antara lain berupa konfusi&delirium sampai koma, adanya penurunan nafsu makan tiba:tiba, badan menjadi lemas, dan adanya perubahan tingkah lakusering terjadi pada pasien usia lanjut 2#ane et al., -0083. #elemahan nutrisi merujuk pada hendaya yang terjadi pada usia lanjut karena kehilangan berat badan fisiologis dan patologis yang tidak disengaja. noreksia pada usia lanjut merupakan penurunan fisiologis nafsu makan dan asupan makan yang menyebabkan kehilangan berat badan yang tidak diinginkan 2#ane et al., -0083. 'ada pasien, kekurangan nutrisi disebabkan oleh keadaan pasien dengan gangguan menelan, sehingga menurunkan nafsu makan pasien.
1angguan pendengaran sangat umum ditemui pada geriatri. 'revalensi gangguan pendengaran sedang atau berat meningkat dari -$+ pada kelompok usia 0 tahun sampai 7+ pada kelompok usia 8) tahun. 'ada dasarnya, etiologi gangguan pendengaran sama untuk semua umur, kecuali ditambah presbikusis untuk kelompok geriatri. Ftosklerosis biasanya ditemui pada usia de"asa muda, ditandai dengan terjadinya remodeling tulang di kapsul otik menyebabkan gangguan pendengaran konduktif, dan jika penyakit menyebar ke telinga bagian dalam, juga dapat menimbulkan gangguan sensorineural. 'enyakit nire adalah penyakit telinga bagian dalam yang menyebabkan gangguan pendengaran berfluktuasi, tinnitus dan pusing. 1angguan pendengaran karena bising yang disebabkan oleh energi akustik yang berlebihan yang menyebabkan trauma permanen pada sel:sel rambut. 'resbikusis sensorik yang sering sekali ditemukan pada geriatri disebabkan oleh degenerasi dari organ korti, dan ditandai gangguan pendengaran dengan frekuensi tinggi. 'ada pasien juga ditemui adanya gangguan pendengaran sehingga sulit untuk diajakberkomunikasi. 'enatalaksanaan untuk gangguan pendengaran pada geriatri adalah dengan cara memasangkan alat bantu dengar atau dengan tindakan bedah berupa implantasi koklea 2Salonen, -0$3.
*$&+ Terapi pengobatan pada pasien usia lanjut secara signifikan berbeda dari pasien pada usia muda, karena adanya perubahan kondisi tubuh yang disebabkan oleh usia, dan dampak yang timbul dari penggunaan obat:obatan yang digunakan sebelumnya. asalah polifarmasi pada pasien geriatri sulit dihindari dikarenakan oleh berbagai hal yaitu penyakit yang diderita banyak dan biasanya kronis, obat diresepkan oleh beberapa dokter, kurang koordinasi dalam pengelolaan, gejala yang dirasakan pasien tidak jelas, pasien meminta resep, dan untuk menghilangkan efek samping obat justru ditambah obat baru. #arena itu diusulkan prinsip pemberian obat yang benar pada pasien geriatri dengan cara mengetahui ri"ayat pengobatan lengkap, jangan memberikan obat sebelum "aktunya, jangan menggunakan obat terlalu lama, kenali obat yang digunakan, mulai dengan dosis rendah, naikkan perlahan:lahan, obati sesuai patokan, beri dorongan supaya patuh berobat dan hati:hati mengguakan obat baru 2Setiati dkk., -00*3.
KS+M&UL$, Simpulan, telah ditegakkan diagnosis Sindrom 1eriatri 2Immobility, Instability, Intelectual impairement, Incontinence, Infection, Inanition, Impairement of hearing3 pada pasien Tn. H, 80 tahun, atas dasar anamnesis dan pemeriksaan fisik. 'asien telah diberikan penatalaksanaan berupa pemberian terapi medikamentosa yang sesuai dengan keadaan geriatri, pemberian nutrisi dan cairan yang cukup serta latihan yang cukup untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan sindrom geriatri.
-atar &ustaka . -00). 'sychiatry. F;ford LF;fordshire( F;ford /niversity 'ress. #ane >5, Fuslander K1, brass I<, >esnick <. -008. @ssentials of clinical geriatris. *th ed. Me" ?ork, M?( c1ra":Hill. #ubo H, Makayama #, @bihara S, Sasaki H. -00). edical treatments and cares for geriatri syndrome( Me" strategies learned from frail elderly. !epartment of 1eriatri and >espiratory edicine, Tohoku /niversity School of edicine, Sendai, Kapan. Tohoku K. @;p. ed. -0)23( -0):-$%. 'anita 5, #ittisak S, Suvanee S, 9ila"an H. -0$$. 'revalence and recognition of geriatri syndromes in an outpatient clinic at a tertiary care hospital of Thailand. edicine !epartmentE edicine Futpatient !epartment, Gaculty of edicine, Srinagarind Hospital, #hon #aen /niversity, #hon #aen %000-, Thailand. sian oosheroe 1. -00*.