PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam suatu kelas untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Pembelajaran akan berhasil dan bermakna apabila seorang guru menerapkan pendekatan, metode, strategi, serta teknik yang baik ketika mengajar. Tak hanya itu, teknik evaluasi atau penilaian pun menjadi hal yang tak boleh ketinggalan dalam pengajaran. Berbagai pendekatan dan metode digunakan oleh guru sebagai penunjan g dalam menyampaikan materi dan memudahkan dalam proses pembelajaran, sedangkan penilaian digunakan untuk mengukur seberapa besar keberhasilan pembelajaran di kelas. Penilaian umumnya dilakukan dengan tes. Tes sangat bermanfaat untuk mengukur pengetahuan akademik siswa. Namun, disamping itu seorang guru pun seyogyanya menilai dengan menggunakan teknik non tes. Hal ini dikarenakan tidak semua aspek dapat dinilai melalui tes, seperti penilaian terhadap sikap, minat, bakat, dan motivasi. enurut Hasyim !"##$, hlm. #% & penilaian non test adalah penilaian yang
mengukur kemampuan siswa-siswa secara langsung dengan tugas-tugas yang riil&. 'dapun menurut (udjana !"#)* , hlm. *$%, + kelebihan non test dari test adalah sifatnya lebih komprehensif, artinya dapat digunakan untuk menilai berbagai aspek dari individu sehingga tidak hanya untuk menilai aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotor, yang dinilai saat proses pelajaran berlangsung.& ika evaluator hanya menggunakan teknik tes saja, tentu data yang dikumpulkan menjadi kurang lengkap dan tidak bermakna, bahkan dapat merugikan pihak-pihak tertentu. Hal ini menunjukan betapa pentingnya penggunaan teknik non tes dalam suatu penilaian. Berdasarkan uraian diatas, diperlukan suatu langkah untuk menyusun dan mengembangkan instrumen non tes diantaranya seperti penggunaan skala penilaian, sikap, dan minat. (ehingga nantinya evaluator dapat menilai tidak hanya dari segi akademik saja, tetapi dapat menilai aspek lain yang berhubungan dengan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.
SKALA PENILAIAN A. Pengertian Ska la Pen ilaian
(kala penilaian adalah salah satu bentuk pedoman observasi yang dipergunakan untuk mengumpulkan data individu dengan menggolongkan, menilai tingkah laku individu atau situasi dalam tingkatan-tingkatan tertentu. (kala penilaian menghendaki penilaian dilakukan menurut pertimbangan kualitatif menyangkut tingkat kehadiran sebuah perilaku. (ebuah skala penilaian mengandung
seperangkat karakteristik atau kualitas yang harus diputuskan
dengan menggunakan suatu prosedur yang sistematis. (kala penilaian biasanya terdiri dari suatu daftar yang berisi gejala-gejala atau ciri-ciri tingkah laku yang harus dicatat secara bertingkat, sehingga observer tinggal memberi tanda cek pada tingkat mana gejala atau ciri-ciri tingkah laku itu muncul. 'dapun gejala atau ciri-ciri tingkah laku yang dapat diamati dengan alat skala penelitian, antara lain partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi, kegiatan partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi, kegiatan belajar dengan sistem modul, kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran di kelas, kebiasaan mengganggu teman, ketrampilan di dalam kelas, dan lain-lain topik yang relevan dengan kehidupan di sekolah. B. Bentuk-Bentuk Skala Penilaian
'dapun bentuk-bentuk skala penilaian yang dipakai antara lain sebagai berikut ". (kala Penilaian /uantitatif (kala penilaian kuantitatif adalah suatu bentuk pedoman observasi yang mendiskripsikan aspek-aspek tingkah laku yang diamati dijabarkan dalam skala berbentuk bilangan atau angka. Penilai cukup menandai indikasi tingkat sebuah karakteristik yang hadir. (ejumlah nomor yang berurutan ditentukan untuk mendeskripsikan kategori-kategori. (atu sistem penilain dengan angka yang umum digunakan sebagai berikut
a% b% c% d% e%
Tidak memuaskan 0i bawah rata-rata 1ata-rata 0i atas rata-rata 2uar biasa
(istem penilaian dengan angka dapat digunakan untuk mengevaluasi perilaku-perilaku siswa sekolah dasar seperti berikut a. Pada tingkat mana siswa dapat menyelesaikan tugas mereka3 "4567 b. Pada tingkat mana siswa kooperatif dalam aktivitas-aktivitas kelompok3 "4567 8ontoh penilaian dengan menggunakan skala angka dalam pembelajaran Bahasa 9ndonesia di (ekolah 0asar yaitu sebagai berikut Nama siswa :::::::. Kriteria
Tema :::::::::
Bagus Sekali
Bagus
Cukup
Berlati Lagi
4
3
2
!
engidentifikasi informasi penting enjelaskan bagian yang menarik emberikan pendapat emberikan saran Total nilai ::::::: /omentar ::::::: 4. (kala Penilaian 0eskriptif (kala penilaian deskriptif adalah suatu bentuk pedoman observasi yang mendiskripsikan aspek-aspek tingkah laku yang diamati dijabarkan dalam skala berbentuk kata-kata diskriptif. 0ibawah ini merupakan contoh penilaian
menggunakan
skala
deskriptif
mengenai
diskusi
pembelajaran di (ekolah 0asar Pedoman ;bservasi 9.
(kala Penilaian 0eskriptif
9dentitas (iswa ". Nama
...............................................................
dalam
4. /elas
...............................................................
5. No. 'bsen
...............................................................
6. enis /elamin
...............................................................
7. Tempat < tgl. 2ahir
...............................................................
*. Hari
...............................................................
$. Tempat observasi
...............................................................
). =aktu
...............................................................
99. 'spek yang di observasi 'ktifitas 0iskusi 999. Petunjuk
Berikan tanda cek !v% pada kolom yang sesuai dengan gejala perilaku pada individu yang anda amati Alternati# Pern"ataan
Sering
Akti#
$arang
". empelajari materi sebelum-nya 4. empelajari aturan< perintah diskusi 5. empersiapkan kelengkapan diskusi 6. endengarkan . 7. engajukan pertanyaan *. enyampaikan gagasan $. enyanggah pendapat dengan baik ). enjawab pertanyaan #. engerjakan tugas isian "> erangkum hasil. /omentar < kesimpulan .................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ;bserver .............................. 5. (kala Penilaian ?rafis (kala penilaian grafis berbentuk rangkaian (continuum). (atu set kategori dideskripsikan pada poin-poin tertentu sepanjang baris, namun penilai dapat menandai keputusannya pada salah satu tempat pada baris tersebut. (ebagai tambahan, skala penilaian grafis menyediakan gambaran
%i&ak akti#
serangkaian visual yang membantu penilai meletakkan posisi jawaban secara benar. 8ontoh deskripsi skala penilaian grafis seperti berikut. a% Tidak pernah b% arang c% (ekali-sekali d% (eringkali e% (elalu (istem penilaian secara grafis dapat digunakan untuk mengevaluasi siswa (ekolah 0asar seperti berikut a. Pada tingkat mana siswa dapat menyelesaikan tugas mereka3 Tidak pernah arang (ekali-sekali (eringkali (elalu b. Pada tingkat mana siswa kooperatif dalam aktivitas-aktivitas kelompok3 Tidak pernah
arang (ekali-sekali (eringkali
(elalu
0ibawah ini merupakan contoh skala penilaian menggunakan grafis terhadap perilaku siswa dalam pembelajaran di (ekolah 0asar Nama (iswa
::::::....
/elas Tanggal Pengamatan ateri Pokok
N' .
:::::::. :::::::.. :::::::..
AspekPenga(atan
".
asuk kelas tepat waktu
4.
engumpulkan tugas tepat waktu
5.
emakai seragam sesuai tata tertib
6. 7.
engerjakan tugas yang diberikan Tertib dalam mengikuti pembelajaran
*.
embawa buku teks sesuai mata pelajaran $u(la Sk'r
/et
Sk'r SL
S)
KD
%P
SL S) KD %P (elain
(elalu (ering /adang-/adang Tidak Pernah menggunakan skala penilaian diatas, ada beberapa skala penilaian
dalam bentuk lain diantaranya skala bebas, skala " @ ">, skala " @ ">> dn skala huruf. ". (kala bebas (kala bebas ini merupakan skala yang tidak tetap atau dapat berubahubah. 'ni merupakan siswa sekolah dasar. (uatu hari dia akan melaksanakan ulangan matematika. /etika mengerjakan soal- soal tersebut ani merasa tidak yakin dengan rumus- rumus yang dia gunakan karena dia tidak mengingat dengan jelas rumus tersebut. ketika ujian telah selesai 'ni baru mengingat dengan jelas rumus tersebut. nilai ulangan matematika pun keluar, 'ni merasa sangat bangga karena dia mendapatkan nilai ">. Namun ketika 'ni membandingkan dengan temantemannya 'ni merasa kecewa karena beberapa temannya mendapatkan nilai yang lebih besar dari 'ni. 'ni mengira bahwa nila "> merupakan nilai terbesar yang dia peroleh. 0ari gambaran tersebut nampak bahwa dalam pikiran 'ni angka "> merupakan angka tertinggi yang mungkin dicapai. 8ara pemberian angka seperti ini tidak salah, hanya sayangnya guru perlu memberikan pengertian kepada siswanya dan memberi tahukan cara mana yang digunakan untuk memberikan angka atau skor. adi angka tertinggi dari skala yang digunakan tidak selalu sama, ada kalanya skor tertinggi 4>, 57 dan lain- lain. Tergantung dari banyaknya soal dan bentuk soal. 4. (kala " @ "> Amumnya guru- guru di 9ndonesia mempunyai kebiasaan menggunakan skala " @ "> dalam laporan prestasi belajar siswa dalam rapor. 0alam skala " @ "> guru jarang memberikan nilai pecahan, misalnya 7,7 . angka 7,7 tersebut akan dibulatkan menjadi *. 0engan demikian rentangan angka 7,7 sampai dengan *,6 !rentangan "% akan ditarik menjadi *. 5. (kala "- ">>
emang diseyigiakan angka merupakan bilangan bulat. 0engan menggunakan skala " @ "> maka bilangan bulat yang masih menunjukkan penilaian yang agak kasr. 'da sebenarnya hasil prestasi yang berada di kedua angka bulat itu. Antuk itulah dengan menggunakan angka " @ ">> , dimungkinkan melakukan penilaian yang lebih halus karena terdapat ">> bilangan bulat. 0engan menggunakan skala " @ ">> ini boleh dituliskan 77, **, $$ dan lain- lainnya. 6. (kala huruf (elain menggunakan angka
pemberian
nilai dapat dilakukan
menggunakan huruf seperi ', B, 8, 0 dan . 'da beberapa penilaian yang mengunakan huruf sampai ?, namun pada umumnya hanya menggunakan 7 huruf tersebut. huruf terdapat dalam barisan abjad. Penggunaan huruf dalam penilaian dapat menimbulkan sedikit masalah, ketika pengambilan jumalah atau rata- rata. (ehingga ketika mengunakan skala ini huruf- hirif tersebut harus ditransformasikan kedalam bentuk bilangan terlebih dahulu agar dapat menghitung jumlah atau rata- rata dengan mudah. C. Langka-Langka Pen"e lenggaraan Skala Penilaia n
Terdapat tiga tahap penyelenggaraan kegiatan observasi dengan teknik skala penilaian, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap analisis hasil. Tahap persiapan meliputi langkah penetapan topik, langkah penentuan variabel, indikator, prediktor, item-item pernyataan, langkah penentua n alternatif skala, langkah penentuan kriteria, langkah penyusunan pedoman observasi. Tahap pelaksanaan,
meliputi
langkah-langkah
penyiapan
pedoman
observasi,
pengambilan atau penentuan posisi observasi, dan pengamatan perilaku observee serta pencatatan dengan skala. 0an tahap analisis hasil, meliputi langkah-langkah penyusunan data hasil observasi dan penyimpulan data. D. Kele*ian Skala Penilaian
(kala penilaian umumnya dapat digunakan untuk menilai sebuah karakteristik sosial siswa. (kala penilaian memiliki indikator arahan yang mewakili perilaku dan tingkat kerja sama dalm bersosialisasi siswa di dalam kelas. (kala penilaian tergolong cepat dan mudah, karena dalam skala sudah tersedia penjelasan perilaku
siswa, sehingga akan lebih mudah melakukan penilaian. (kala penilaian dapat diaplikasikan secara langsung. Hal ini dikarenakan skala penilaian umumnya mudah dimengerti
dan unive rsal, disebabkan karena indik ator memberikan
penjelasan yang dibutuhkan dalam menilai. (kala penilaian umumnya konsisten sehingga guru dapat dengan mudah mengembangkannya. (ecara keseluruhan skala penilaian memberikan banyak kemudahan dalam menilai, skala penilaian lebih terarah. E. Kele(aan Skala Penilaian
(elain kelebihan, skala penilaian pun memiliki kelemahan-kelemahan, diantaranya sebagai berikut ". 'da kemungkinan terjadi halo effects, yaitu kelemahan yang akan timbul jika dalam pencatatan observa si terpikat oleh kesan-kesan umum yang baik pada peserta didik sementara ia tidak menyelidiki kesan-kesan umum itu. isalnya, seorang guru terkesan oleh sopan santun dari peserta didik sehingga memberikan nilai yang tinggi pada segi-segi yang lain, padahal mungkin peserta didik tersebut tidak demikian adanya. 4. Generosity effects , yaitu kelemahan yang akan muncul bila ada keinginan untuk berbuat baik. isalnya, seorang guru dalam keadaan ragu-rag u, maka ia cenderung akan memberikan nilai yang tinggi. 5. Carry-over effects , yaitu kelemahan akan muncul jika guru tidak dapat memisahkan satu fenomena dengan fenomena yang lain. ika fenomena yang muncul dinilai baik, maka fenomena yang lain akan dinilai baik pula. +. ,enge(*angkan Skala Pe nilaian
utu skala penilaian juga tergantung dari kespesifikan dalam deskripsi penilaian ketika merancang skala penilaian, ikuti beberapa langkah berikut a. 9dentifikasi hasil pembelajaran dari tugas yang diharapkan untuk dinilai. b. Tentukan karakteristik hasil pembelajaran yang sesuai untuk dinilai dalam skala. /arakteristik haruslah bisa diamati secara langsung dan point-point dalam skala ditunjukkan dengan jelas. c. (ediakan antara tiga atau tuju h posisi penilaian dalam sk ala. umlah point dalam skala akan tergantung dari berapa banyak perbedaan yang jelas dalam level pemenuhan yang diperlukan dalam penilaian.
SKALA SIKAP DAN ,INA% A Pengertian Skala Sikap
Penilaian sikap merupakan penilaian berbasis kelas terhadap suatu konsep psikologi yang kompleks. Penilaian sikap di dalam berbagai mata pelajaran secara umum dapat dilakukan berkaitan dengan berbagai objek sikap antara lain a.
(ikap terhadap mata pelajaran
b.
(ikap terhadap guru mata pelajaran
c.
(ikap terhadap proses pembelajaran
d.
(ikap terhadap materi pembelajaran
e.
(ikap berhubungan dengan nilai-nilai yang ingin ditanamkan dalam diri peserta didik melalui materi tertentu
Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain a.
;bservasi p erilaku
b.
Pertanyaan langsung
c.
2aporan pribadi
d.
Penggunaan skala sikap enurut 0avid /rallwohl, dkk !"#$6% dalam bukunya yang berjudul
Taonomy of !ducational "bjective #ffective $omain. 1anah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. (edangkan menurut para ahli mengatakan bahwa sikap seseorang dapat meramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. (ikap pada awalnya berasal dari perasaan !suka atau tidak suka% yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon suatu objek. (ikap pada dasarnya terdiri atas tiga komponen yaitu
". /omponen afektif yaitu perasaan y ang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek. 4. /omponen kognitif adalah kepercayaan dan keyakinan seseorang mengenai suatu objek. 5. /omponen konatif adalah kecenderungan untun berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran obyek sikap. (ecara umum aspek sikap
odel < teknik yang dapat dilakukan untuk melakukan proses penilaian sikap diantaranya ". ;bservasi Perilaku Perilaku
"*<4>"$ (09T '8 ataPelajaran
/elas<(emester
Nama ?uru
T'HAN P2''1'N 4>"*<4>"$ l. H. Nawi No. #(arua (awangan 0epok awa Barat Telp. !>4"% $6"7#55 Cak $6"7))> www.almamun.net email infoDalmamun.net Bagan 8atatan Hasil ;bservasi Hari
Nama(iswa
8atatan
umat, 4) ;ktober
1ian Permana
Belajar 9P' tidak
0iberi penjelasan
bersemangat
tentang manfaat
4>"*
Tindak2anjut
belajar 9P'
/olom catatan diisi dengan berbagai kejadian yang berhubungan dengan peserta didik yang bersangkutan baik yang positif maupun yng negative. 4. Pertanyaan 2angsung ?uru dapat menanyakan secara langsung !wawancara% tentang sikap kepada peserta didik yang berkaitan dengan suatu objek
didik
untuk
membuat
laporan
yang
berisi
tentang
pandangan
(etiap perubahan peserta
didik secara keseluruhan dapat dirangkum dengan menggunakan lembar pengamatan berikut C'nt' Le(*ar Penga(atan Peru*aan Perilaku Peserta Di&ik
(ekolah ataPelajaran
(ikap
/elas<(emester
PerubahanPerilaku
Perubahan No
Perilaku 'wal
Pertemuan 9
/etercapaian
Pertemuan
Pertemuan
99
999
(1
1
" 4 5 6 8atatan (1
Perubahan sangat rendah
1
Perubahan rendah
T
Perubahan tinggi
(T
Perubahan sangat tinggi
(ebagai bahan informasi tentang perilaku awal dapat diperoleh melalui observasi, pertanyaan langsung, laporan pribadi dan buku kendali peserta didik . Penggunaan Skala Si kap
(kala sikap adalah alat penilaian hasil belajar yang berupa sejumlah pernyataan sikap tentang sesuatu yang jawabannya dinyatakan secara berskala. Pengembangan skala sikap dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut a.
enentukan objek sikap yang akan dikembangkan skalanya
b.
emilih dan membuat daftar konsep dan kata sifat yang relevan dengan objek penilaian sikap
c.
emilih kata sifat yang tepat dan akan digunakan dalam skala
d.
enentukan skala dan penskoran
(ikap adalah tendensi mental yang diwujudkan dalam bentuk pengetahuan atau pemahaman, perasaan dan tindakan atau tingkah laku kea rah positif maupun negative terhadap suatu objek. 0efinisi tersebt memuat tiga komponen sikap, yaitu kognisi, afeksi dn konasi. /ognisi berkenaan dengan pengetahuan,
T
(T
pemahaman maupun keyakina tentang objek, afeksi berkenaan dengan perasaan dalam menanggapi objek, dan konasiberkenaan dengan kecenderungan terbuat atau bertingkah laku sehubungan dengan objek =idyoko !4>"4, hlm. ""7%. (kala sikap adalah alat penilaian hasil belajar yang berupa sejumlah pernyataan sika tentang sesuatu yang jawabannya dinyatakan secara berskala. Pengembangan skala sikap dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut a. enentukan objek sikap yang akan dikembangkan skalanya. b. emilih dan membuat daftar konsep dan kata sifat yang relevan dengan objek penilaian sikap. c. emilih kata sifat yang tepat dan akan digunakan dalam skala. d. enentukan skala dan penskoran. H. ,aa(-(aa( Skal a Sika p
'da beberapa bentuk skala sikap, antara lain skala 2inkert, skala Thrustone, skala ?uttman, semantic differential dan penilaian (rating scale)% ". (kala 2ikert (kala 2ikert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. 8ontoh Preferensi (angat setuju • (etuju • 1agu-ragu • Tidak setuju • (angat tidak setuju • (kala 2ikert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. 0alam penelitian , fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. 0engan skala 2ikert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. /emudian indicator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan, baik bersifat favorable !positif% maupun bersifat unfavorable !negatif%. awaban setiap item instrumen yang menggunakan
skala 2ikert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. (istem penilaian dalam skala 2ikert adalah sebagai berikut a. 9tem Cavorable "% (angat setuju
1agu-ragu !5% Tidak setuju
8ontoh awaban No.
Pernyataan ((
"
/itaharusmenjagakebersihan
4
/itaharusmematuhiperaturan
5
::::::::::::::
(
11
T(
E E
::
/eterangan (( F (angat (etuju
T( F Tidak (etuju
(
(T( F (angat Tidak (etuju
F (etuju
11 F 1agu-1agu 4. (kala ?uttman (kala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu ya atau tidak, benar atau salah, pernah atau tidak, positif atau negatif, dan lain-
(T(
lain. 0ata yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi !dua alternatif%. ika pada skala 2ikert terdapat interval ", 4, 5, 6, 7 interval, dari kata +sangat setuju& sampai +sangat tidak setuju&, maka dalam skala ?uttman hanya ada dua interval yaitu +setuju atau tidak setuju&. Penelitian menggunakan skala ?uttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. 8ontoh 'pakah 'nda setuju dengan kenaikan harga BB3 a. (etuju b. Tidak setuju 5. (kala Thurstone (kala Thurstone adalah skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk skala interval. (etiap butir memiliki kunci skor dan jika diurut, kunci skor menghasilkan nilai yang berjarak sama. (kala Thrustone dibuat dalam bentuk sejumlah !6>-7>% pernyataan yang relevan dengan variabel yang hendak diukur kemudian sejumlah ahli !4>-6>% orang menilai relevansi pernyataan itu dengan konten atau konstruk yang hendak diukur. 'dapun contoh skala penilaian model Thurstone adalah seperti gambar di bawah ini.
Nilai " pada skala di atas menyatakan sangat tidak relevan, sedangkan nilai "" menyatakan sangat relevan. 8ontoh minat siswa terhadap pelajaran kimia
awaban
No
Pernyataan
.
$*7654"
"
(aya senang belajar kimia
4
Pelajaran kimia bermanfaat
5
(aya berusaha hadir tiap pelajaran kimia
6
(aya
berusahan
memiliki
buku pelajaran kimia
8ontoh lain
'ngket yang disajikan menggunakan skala thurstone
Petunjuk
Pilihlah 7!lima% buah pernyataan yang paling sesuai dengan sikap
anda terhadap pelajaran matematika, dengan cara membubuhkan tanda cek !v% di depan nomor pernyataan di dalam tanda kurung. !
% ". (aya senang belajar matematika
!
% 4. atematika adalah segalanya buat saya
!
% 5. ika ada pelajaran kosong, saya lebih suka belajar matematika
!
% 6. Belajar matematika menumbuhkan sikap kritis dan kreatif
!
% 7. (aya merasa pasrah terhadap ketidak-berhasilan saya dalam matematika
!
% *. Penguasaan matematika akan sangat membantu dalam mempelajari bidang studi lain
!
% $. (aya selalu ingin meningkatkan pengetahuan G kemampuan saya dalam matematika
!
% ). Pelajaran matematika sangat menjemukan
!
% #. (aya merasa terasing jika ada teman membicarakan matematika
6. (emantik 0iferensial (kala diferensial yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinu dimana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak dibagian kiri baris, atau sebaliknya. 0ata yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantik diferensial adalah data interval. (kala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang. 8ontoh Penggunaan skala (emantik 0iferensial mengenai gaya kepemimpinan kepala sekolah.
0emokrasi
$
*
7
6
5
4
"
Bertanggung awab
;toriter Tidak
$
*
7
6
5
4
"
Bertanggung awab
emberi /epercayaan enghargai Bawahan
endominasi
$*7654"
Tidak enghargai
$*7654"
Bawahan
/eputusan 0iambil
/eputusan $*7654"
0iambil (endiri
Bersama
8ontoh lain Penilaian pelajaran kimia enyenangkan
::..::..::..::..::.. embosankan
(ulit
::..::..::..::..::.. udah
Bermanfaat
::..::..::..::..::.. (ia-(ia
enantang
::..::..::..::..::.. enjemukan
7. Penilaian ! &ating 'cale% 0ata-data yang diperoleh melalui 5 macam skala yang dikemukakan di atas adalah data kualitatif yang dikuantitatifkan. Berbeda dengan rating scale, data yang diperoleh adalah data kuantitaif !angka% yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. (eperti halnya skala lainya, dalam rating scale responden akan memilih salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. 1ating scale lebih fleksibel, tidak saja untuk mengukur sikap tetapi dapat juga digunakan untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lingkungan, seperti
skala
untuk
mengukur
status
sosial,
ekonomi,
pengetahuan,
kemampuan, dan lain-lain. 0alam rating scale, yang paling penting adalah kemampuan menterjemahkan alternative jawaban yang dipilih responden. 8ontoh /enyamanan ruang tunggu 1(A /artini 7
6
5
4
"
/ebersihan ruang parkir 1(A /artini 7
6
5
4
"
I. Kele*ian &an Kekurangan Skala Sikap
(kala sikap memiliki keunggulan-keunggulan skala sikap antara lain ". enumbuhkan rasa percaya diri, karena peserta didik dimina untuk menilai dirinya sendiri. 4. Peserta didik dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dirinya sendiri, karena metode ini merupakan metode untuk intropeksi diri. 5. Peserta didik dapat termotivasi untuk berbuat jujur dan objektif dalam menyikapi suatu hal. 6. Termotivasi untuk selalu berbuat baik kepada siapapun, misalnya berkata jujur, tidak sombong, pemaaf serta memelihara amanah dan janji. 0isamping keunggulan-keunggulannya skala sikap juga memiliki kekurangan yaitu ". (ulit merumuskan instrumennya. 4. 0i dalam pelaksanaanya rentan teradap subyektifitas guru. 5. emerlukan waktu yang panjang.
$. Skala ,inat
inat yang dimiliki oleh seorang siswa akan berbeda dengan siswa yang lainnya. Hal ini yang mendorong siswa agar dapat mengembangkan minat yang mereka miliki di sekolah. adi, minat siswa perlu diperhatikan oleh seorang guru. inat seorang siswa dapat diukur menggunakan skala tertentu. enurut 0amin !4>">%, + jenis skala pengukuran minat yaitu dengan
menggunakan skala ordinal% 'kala ini merupakan penomoran pada objek yang disusun menurut besar atau urutan (range), tetapi nomor tersebut tidak menunjukkan jarak yang sama antar dua nomor% (kala minat biasanya digunakan untuk mengetahui sejauh mana anak menyenangi suatu hal. (eperti pengukuran minat anak pada mata pelajaran, olahraga, hobi dan lain- lain. 'dapun kegunaan skala minat yang lebih lengkap akan dipaparkan sebagai berikut ". engetahui 4. 5. 6. 7.
minat
siswa
sehingga
mudah
untuk
pengarahan
alam
pembelajaran engetahui bakat dan minat siswa yang terpendam Pertimbangan penjurusan dan pelayanan individual siswa enggambarkan keadaan langsung di lapangan atau di kelas engelompokkan siswa yang memiliki minat yang sama agar mudah dikembangkan oleh guru 8ontoh alat ukur skala minat pada anak untuk mengetahui kegemarannya
dalam bidang olahraga, yaitu sebagai berikut N
Pernyataan dasar
o "
(aya senang
4
olahraga ;lahraga sangat
5
menyenangkan ;lahraga membuat tubuh menjadi sehat
"
4
5
6
7
DA+%A) PUS%AKA
'rifin, I. !4>"4%. !valuasi embelajaran% Bandung PT. 1emaja 1osdakarya. 0aryanto, H. !4>>$%. !valuasi endidikan% akarta 1ineka 8ipta. (iregar, (. '. !4>"6, uni%. 'kala enilaian *inat dan 'ikap . 0apat diakses di http<"6<>*"*. Novikasari,
.
!4>"5,
ei%.
'kala
enilaian .
0apat
diakses
di
http<"5<>7"* Kupi, B !4>"5, 0esember%.
'kala engukuran 'ikap% 0apat diakses di
https<"5<>#<"$<7-skala-pengukuransikap<. 0iakses pada 4) ;ktober 4>"*. (urapranata, (., G Hatta, . !4>>$%.
ortofolio 1osdakarya.
mplementasi
enilaian +erbasis elas enilaian
urikulum
.//0% Bandung PT 1emaja