Situs Sangiran
Peta Lokasi Museum Sangiran
Profl Situs Sangiran Sangir Sangiran an adalah adalah sebuah sebuah situs situs arkeol arkeologi ogi (Situs (Situs Manus Manusia ia Pu Purba rba)) di Jawa, Jawa, Indone Indonesia sia.. Sangir Sangiran an terlet terletak ak di sebela sebelah h utara utara Kota ota Solo Solo dan berjar berjarak ak sekita sekitarr 15 km (teat (teatn!a n!a di desa desa krikil krikilan, an, ke". Kalij Kalijam ambe, be, Kab.S Kab.Srag ragen) en).. #aura Situs Sangiran berada di jalur jalan ra!a Solo$Purwodadi dekat erbat erbatasa asan n antara antara #emolo #emolong ng dan Kalio Kalioso so (Kabu (Kabuat aten en Kara Karanga ngan!a n!ar) r).. #aura ini daat dijadikan enanda untuk menuju Situs Sangiran, %esa Krikilan. Jarak dari gaura situs Sangiran menuju %esa Krikilan & 5 km. Situs Sangiran memun!ai luas sekitar 5', km (SK Mendikbud *+*1''+) se"ara administrati- termasuk kedalam dua wila!ah emerintahan, !aitu Kabuate Kabuaten n Sragen Sragen (Ke"am (Ke"amatan atan Kalijambe Kalijambe,, Ke"amatan e"amatan #emolong, #emolong, dan Ke"amatan Pluuh uh) dan Kabuaten Karangan!ar (Ke"amatan #ondangrejo), Pro/insi Jawa 0engah (idianto 2 Simanjuntak, 1''5). Pada tahun 1'++ Sangiran ditetakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebuda!aan Indonesia sebagai "agar buda!a. 3leh Karenan!a %alam sidangn!a !ang ke * Komisi arisan 4uda!a %unia di Kota Marida, Mei"o tanggal 5 %ese %esemb mber er 1' 1''6 '6,, mene meneta tak kan an Sang Sangir iran an seba sebaga gaii sala salah h satu satu Warisan Budaya Dunia “World Heritage List” Nomor : 593. %engan 593. %engan demikian ada tahun tersebut situs ini terda-tar dalam Situs arisan %unia 789S:3.
Pintu Gapura menuju Museum Sangiran 0ahun 0ahun 1';< antroolog #usta/ =einri"h >alh /on Koenigswald Koenigswald memulai enelitian di area tersebut. Pada tahun?tahun berikutn!a, berikutn!a, hasil enggalian menemukan -osil dari nenek mo!ang manusia ertama, Pithecanthrous erectus (@Manusia erectus (@Manusia JawaA). Bda sekitar 6* lebih -osil lainn!a di antaran!a -osil !eganthrous alaeo"a#anicus alaeo"a#anicus telah ditemukan di situs tersebut. %i museum Sangiran diaarkan sejarah manusia urba sejak sekitar juta tahun !ang lalu hingga **.*** tahun !ang lalu, !aitu dari kala Pliosen akhir akhir hingga hingga akhir akhir Pleist Pleistose osen n tengah tengah.. %i museum museum ini terda terdaat at 1;.*C6 1;.*C6 koleksi -osil manusia urba dan meruakan situs manusia urba berdiri tegak !ang terlengka di Bsia. Selain itu juga daat ditemukan -osil
batu. batu. Dosil?osil?-osi osill !ang !ang dikete diketemu muka kan n di kawas kawasan an Sangiran meruakan 5* E dari temuan -osil di %unia dan meruakan 65 E dari temuan di Indonesia. hewan bertulang belakang, -osil binatang air, batuan, -osil tumbuhan laut serta alat?alat =ingga saat ini telah ditemukan lebih dari 1;.6C5 -osil .';1 -osil ada di Muse Museum um,, sisa sisan! n!a a disi disim man an di guda gudang ng en! en!im ima ana nan. n. Seba Sebaga gaii orld orld =erita =eritage ge Fis Fistt (ari (arisan san 4uda!a 4uda!a %unia %unia). ). Museum Museum ini memil memiliki iki -asilit -asilitas? as? -asili -asilitas tas dianta diantaran ran!a !a ruang ruang amera ameran n (-osil (-osil manus manusia, ia, binata binatang ng urba) urba),, laboratorium, gudang -osil, ruang slide, menara andang, wisma Sangiran dan kios?kios sou/enir khas Sangiran. Dosil Sangiran 0ermasuk 0ermasuk dalam dalam koleksi koleksi Museum Sangiran, Sangiran, adalah
1. Dosil manusia, antara lain $ustraloithecus a%ricanus , Pithecanthrous mo"o&ertensis (Pithecantrous ro'ustus ), !eganthrous alaeo"a#anicus , Pithecanthrous erectus , Homo soloensis , Homo neanderthal 9roa, Homo neanderthal Bsia, dan Homo saiens. . Dosil binatang bertulang belakang, antara lain (lehas namadicus (gajah), )tegodon trigonocehalus (gajah), !astodon s (gajah), Bu'alus alaeo&ara'au (kerbau), *elis alaeo"a#anica (harimau), )us s (babi), +hinocerus sondaicus (badak), Bo#idae (sai, banteng), dan ,er#us s (rusa dan domba). ;. Dosil binatang air, antara lain ,rocodillus s (bua!a), ikan dan keiting, gigi ikan hiu, Hiootamus s (kuda nil), !ollusca (kelas Pelecyoda dan -astrooda ), ,helonia s (kura?kura), dan %oramini%era. <. 4atu?batuan , antara lain Meteorit0aktit, Kalesdon, %iatome, Bgate, Bmetis , Blat?alat batu, antara lain serih dan bilah. 5. Serut dan gurdi, kaak ersegi, bola batu dan kaak erimbas? enetak. Keistimewaan Sangiran, berdasarkan enelitian ara ahli #eologi dulu ada masa urba meruakan hamaran lautan. Bkibat roses geologi dan akibat ben"ana alam letusan #unung Fawu, #unung Merai, dan #unung Merbabu, Sangiran menjadi %aratan. =al tersebut dibuktikan dengan laisan?laisan tanah embentuk wila!ah Sangiran !ang sangat berbeda dengan laisan tanah di temat lain. 0ia?tia laisan tanah tersebut ditemukan -osil?-osil menurut jenis dan jamann!a. Misaln!a, Dosil 4inatang Faut ban!ak diketemukan di Faisan tanah aling bawah, !ang dulu meruakan lautan.
Situs purbakala di lembah-lembah sungai Situs urbakala tertua dari masa Prasejarah di Jawa berada di lembah 4engawan Solo, Sungai Madiun, dan Sungai 4rantas. Fokasi situs?situs tersebut adalah sebagai berikut. 1. 1.1.
Situs Purbakala di Lembah Bengawan Solo Situs Punung. Situs ini terletak di dekat hulu 4engawan Solo, di dekat %esa %onorejo, sekitar 1* km sebelah barat laut Pa"itan. %i situs Punung ini ditemukan alat?alat batu dari masa Paleolitik (masa berburu tingkat sederhana) dan 8eolitik (masa ber"o"ok tanam). 1.. Situs Sangiran. Situs ini terletak di tei Sungai :emoro, !akni anak 4engawan Solo sekitar 1* km di utara kota Surakarta (Solo). %i lembah sungai ini ban!ak ditemukan alat?alat batu tulang rangka hewan dan manusia. %i antara rangka manusia urba itu ada sebuah -osil tengkorak manusia !ang diberi nama Pithe"anthrous ere"tus (manusia?kera !ang
berdiri tegak). Meganthrous aleoja/ani"us (manusia besar Jawa Kuna) dan Pithe"anthrous soloensis (manusia?kera dari Solo) (Manusia Solo). 1.;. Situa Masaran. Situs ini teretak di dekat kota Sragen dan meruakan situs baru !ang mulai dibuka tahun 1'C'. %i situs ini ditemukan alat?alat dari besi, gerabah dan logam mas. 4enda mas ini berua enutu mata ma!at. Menurut in-ormasi, enduduk juga menemukan tulang dan tengkorak, tetai belum diidentiGkasikan. 1.<. Situs Sambungma"an. Fokasin!a ada di dekat kota Mantingan di barat 8gawi. %i situs ini ditemukan tengkorak jenis Pithecanthrous soloensis. 1.5. Situs %i situs ini ditemukan tengkorak ithecanthrous erectus dari masa !ang lebih tua. 1.6. Situs 8gandong. %i situs di utara 0rinil ini dtemukan sebelas tengkorak Pithe"anthrous soloensis dan alat?alat batu !ang dihasilkan oleh makhluk tersebut. 2. Situs Purbakala di Lembah Sungai Madiun Situs Samung. Fokasin!a berua gua a!ung !ang ada di dekat kota Ponorogo, jadi di bagian hulu 4engawan Madiun. %i sini ditemukan sejumlah besar eralatan dari tulang (sudi tulang). 4engawan Madiun ini bertemu dengan 4engawan Solo di utara kota 8gawi. . ;.1.
Situs di Lembah Sungai Brantas Situas ajak. Situs ini terletak di timur kota 0ulung Bgung, jadi masih termasuk bagian hulu Sungai 4rantas. %i situs ini ditemukan tengkorak manusia !ang disebut =omo wajakensis. ;.. Situs Perning. Fokasin!a + km di timur laut kota Mojokerto, jadi di Fembah 4rantas bagian agak ke hilir, ditemukan tengkorak Pithe"anthrous mojokertensis. !iwa"at Penelitian >iwa!at enelitian situs Sangiran "uku anjang karena telah dimulai sejak 1** tahun silam !ang dirintis oleh 9ugene %ubois. Pada 1';1 Han 9s menerbitkan eta geologi daerah Sangiran dengan skala 1*.*** tetai kemudian dire/isi oleh =.>. Hon Koenigswald ada 1'<*. Selanjutn!a Sartono meneliti Sangiran ada 1'61, 1'+*, 1'+5 dan seterusn!a dan juga menerbitkan eta geologin!a. Para akar geologi Jeang dan Indonesia telah bekerjasama meneliti Sangiran sejak 1'+6. Para geolog Indonesia juga sudah meneliti Sangiran sejak 1'66, misaln!a Kadar % (1'66). 3tto Sudarmadji (1'+6), 4.. =ariadi (1'+C), S. Mahadi (1'+') dan idiasmoro (1'+6?1'+C). Lapis Bumi Situs Sangiran Jika situs Sangiran diotong untuk dilihat laisan tanahn!a, maka akan tamak beberaa laisan tanah dengan "iri?"iri khusus sebagai hasil dari roses embentukan bumi di masa silam. Pro-. %r. S. Sartono, seorang akar geologi !ang selalu bekerjasama dengan ara akar arkeologi, membagi situs Sangiran dalam beberaa laisan (istilahn!a -ormasi) mulai !ang termuda hingga !ang tertua beserta uraian tentang bahan batuan !ang dikandungn!a.
#ondisi Bumi dan #eberadaan $auna dan Manusia Kondisi laisan bumi dan lingkungan alamn!a akan menentukan jenis makhluk aa !ang daat hidu di masa urba. Indikasi !ang daat dilihat sekarang han!alah ada laisan tanahn!a !ang terbentuk karena berbagai -aktor. Sebagai misal ada -ormasi u"angan (lebih tua dari -ormasi kabuh dan notouro), han!a ada laisan lemung dan /ulkanik saja. Faisan lemung ini mengandung tiga jenis moluska laut !ang ber"amur dengan gigi ikan hiu ini sebagai tanda bahwa di situ ernah terjadi transgresi singkat. Bdan!a asosiasi moluska !ang ber"amur dengan ka!u, belerang, bulus, dan bua!a menunjukkan adan!a lingkungan a!a?a!a tei laut. Pa!a?a!a tei laut berkembang di tei laut dan meruakan lingkungan transisi darat?laut !ang mengendakan sedimen?sedimen berbutir halus dan sejumlah besar material tumbuh?tumbuhan. Penambahan material asal daratan lebih dominan ada suasana dengan tingkatan energi rendah hingga dismulkan bahwa -osil?-osiln!a masih in situ dan diduga asal materialn!a dari utara. Faisan /ulkanik !ang se"ara umum semakin meniis ke arah utara menunjukkan bahwa asaln!a dari selatan dan diendakan oleh sistem atau arus ekat, !ang dikenal dengan istilah ouler lahar hujan (lahar dingin). Pengendaann!a berjalan "eat dalam waktu !ang singkat. Sistem engendaan tia laharik tersebut diselingi oleh engendaan sungai !ang menghasilkan konglomerat dan baru asir silang siur. 4erdasarkan lingkungan engendaan dan ada ola arah arus urba maka erubahan geograG urba sejak Plestosen 4awah hingga Plestosen 0engah daat ditentukan. Pada awal sejarah kehiduan Pithe"anthrous dan Meganthrous bersama?sama hewan mauun tumbuh?tumbuhann!a daerah Sangiran masih meruakan a!a?a!a tei laut. Pada saat tersebut berlangsung banjir lahar hujan !ang meruakan ben"ana bagi erkembangan kehiduann!a. Suatu kehiduan di sekitar a!a?a!a tei antai kemudian diteruskan dengan erkembangan daerah ermukiman di sekitar antai atau muara sungai ada masa awal Plestosen 0engah dan kemungkinan han!a berkembang di daerah sebelah utara Kali :emoro. %i bagian ini kehiduan manusia berlangsung di sekitar sungai ber"ander di atas daerah delta. Kondisi alam masa Plestosen 0engah !ang direkonstruksikan seerti tersebut di atas sungguh?sungguh sangat sulit bagi manusia Pithe"anthrous. 4aru ada masa Plestosen Btas kondisi alam lebih kondusisehingga memungkinkan hidun!a makhluk seerti Pithe"anthrous soloensis dan =omo wadjakensisi dan =omo saiens. Situs Sangiran sebagai lokasi temuan makhluk urba (jenis retilia dan mamalia antara laian Pithe"anthrous ere"tus) meruakan suatu situs !ang berkatian dengan situs urba lainn!a di seanjang 4engawan Solo. 4engawan Madiun mauun Sungai 4rantas. %i -ormasi notouro misaln!a juga ditemukan ada situs lain di luar 8gandong. Se"ara geologis -ormasi bumi dihasilkan oleh roses engendaan urba se"ara /ulkanik, laharik dan sedimentasi arus urba. Pada -ormasi Kabuh di Sangiran daat hidu jenis Pithe"anthrous ere"tus, sedangkan ada kondisi geologis !ang lebih kondusi-, misaln!a ada -ormasi 8otouro (-auna 8gandong) daat hidu
makhluk jenis manusia !ang dikenal dengan nama =omo soloensis dan =omo wadjakensis (dari masa kurang lebih 1**.*** $ 5*.*** tahun !ang lalu). Situs 0rinil dengan temuan Pithe"anthrous ere"tus telah dikenal sejak 1** tahun !ang lalu dan kini telah didirikan museum khusus serta sebuah tugu eringatan di temat temuan Pithe"anthrous ere"tus tersebut. 4agaimana un haln!a situs Sangiran telah menjadi suatu kiblat enelitian urba bagi ara akar geologi, aleobiologi, aleo?antroologi dan arkeoogi seluruh dunia. Sumber% 0im Koordinasi Siaran %irektorat Jenderal Kebuda!aan. 1''5. $ne&a +agam hasanah Budaya Nusantara /0. Jakarta %eartemen Pendidikan dan Kebuda!aan. ikiedia Indonesia %a-tar ustaka httserbasejarah.blogsot."om*11*5situs? sangiran.html
%a-tar ustaka: http://www.indosiar.com/ragam/sangiran-warisan-dunia-masasilam_39125.html indosiar.com, Sragen - Sangiran, daerah pedalaman di kaki bukit Gunung Lawu, sekitar tujuh belas kilometer dari kota Solo, Jawa Tengah, dikenal sebagai kawasan yang menyimpan sisa-sisa kehidupan masa lampau. Setidaknya telah ditemukan sekitar empat belas ribu fosil, atau sisa-sisa kehidupan masa silam yang telah membatu.
Di kawasan Sangiran ini pula, fosil homo erectus, manusia purba yang sudah maju ditemukan. Dengan luas wilayah hampir enam puluh kilometer persegi, Sangiran menyimpan lima puluh persen jumlah fosil yang ditemukan di dunia, serta enam puluh lima persen fosil yang ada di ndonesia. Tahun !"##, Sangiran resmi ditetapkan sebagai daerah $agar budaya, diperkuat dengan ketetapan %omite &orld 'eritage, ()*S+, Sangiran sebagai salah satu warisan dunia. isa dibayangkan, bagaimana Sangiran menjadi suatu kawasan istimewa bagi ndonesia. angunan museum Sangiran yang terletak di lokasi situs purbakala ini tergolong biasa saja. adahal di bangunan sederhana inilah tersimpan sebagian rahasia kehidupan masa prasejarah yang penuh misteri. /uang pamernya menghadirkan berbagai fosil yang ditemukan di Sangiran, baik fosil hewan maupun manusia. Dari koleksi fosil yang ada, bisa diketahui serta dipelajari pola hidup hewan dan manusia, berjuta-juta tahun lalu. 0auna yang pernah ditemukan antara lain, buaya dan kura-kura raksasa, dan fosil gading gajah sepanjang 1 meter, serta rahang badak, rhinocerus sondaicus. 'ewan-hewan ini diperkirakan hidup di Sangiran sekitar 233 ribu hingga #33 ribu tahun lalu. Selain
hewan bertulang belakang, di museum Sangiran juga dapat dijumpai fosil-fosil manusia purba. ahkan, koleksi Sangiran merupakan koleksi terlengkap yang dapat menjelaskan tentang tahap perkembangan manusia, mulai dari yang belum mengenal peradaban, hingga yang sudah maju. 'al ini bisa diketahui dari bentuk fisik, seperti 4olume otak, $ara berjalan, hingga penemuan alat-alat batu yang membuktikan pola pikir manusia saat itu, sudah maju. Seperti $iri-$iri homo erectus, dengan tinggi badan !52 hingga !63 senti meter, postur tegap, serta $ara berjalan tegak, merupakan $ontoh manusia purba sempurna, tidak berbeda dengan manusia sekarang. Dengan koleksi yang tergolong lengkap, bukan satu keanehan, jika Sangiran menjadi salah satu tempat penelitian utama bagi arkeolog dalam dan luar negeri. )amun sebagai tempat wisata, Sangiran menjadi pilihan terakhir bagi wisatawan, jika hanya menawarkan temuan fosil. erbagai koleksi di museum ini, tidak bisa dilepaskan dari kerja keras para ahli purbakala yang ada. erlu kehati-hatian dalam menjaga serta merawat keutuhan sebuah fosil, karena $iri khas fosil yang mudah han$ur akibat lapuk. )amun pada kenyataannya, masih banyak pegawai museum yang mendapatkan gaji di bawah standar, yakni sebesar !13 ribu rupiah
perbulan. ahkan, selama !7 tahun bekerja, beberapa karyawan museum masih belum diangkat sebagai pegawai resmi museum. 8useum Sangiran dalam perkembangannya sendiri, juga melalui masa-masa sulit. ahkan sebelum resmi menjadi museum seperti sekarang ini, benda purbakala di Sangiran berpindah pindah ke beberapa tempat. Seperti di alai Desa %rikilan, yang dikenal sebagai museum Plestosin tahun !"#2 hingga !"6#. Sangiran baru diresmikan sebagai museum prasejarah nasional di tanah air tahun !"66, seiring bertambahnya penemuan fosil di kawasan tersebut. roses penemuan fosil di Sangiran sendiri tergolong unik. Dari !1 ribu fosil yang ada, 63 persen merupakan hasil penemuan masyarakat sekitar, sementara hanya 73 persen murni hasil penelitian. ertani sebagai mata pen$aharian mayoritas masyarakat setempat, semakin mendukung temuan fosil oleh warga sekitar, mengingat temuan ters ebut lebih banyak ditemukan saat mereka ber$o$ok tanam. Setelah sekian lama, masyarakat Sangiran sendiri, kini sudah memiliki keahlian untuk membedakan apakah temuan mereka tersebut fosil atau hanya batu biasa. %eahlian ini mereka peroleh dari keterlibatan mereka saat para peneliti seperti 4on koenigswald tahun !"91, melakukan pen$arian fosil di kawasan tersebut. /ata-rata masyarakat setempat menemukan fosil manusia serta binatang purba, karena ketidak sengajaan. 8isalnya saja fosil-fosil yang terletak di antara situs Sangiran yang berupa tebing-tebing. :kibat terkikis air, fosil tersebut akan nampak ke permukaan. ahkan tidak jarang, saat musim tanam tiba, masyarakat justru disibukkan oleh penemuan fosil baru. 'asil temuan mereka selanjutnya, akan diserahkan kepada museum Sangiran. Sebagai imbalan, pihak museum akan memberikan uang imbalan yang disesuaikan dengan besar ke$ilnya fosil. (ntuk fosil gading gajah sepanjang 1 meter misalnya, museum mengganti uang sebesar 933 ribu rupiah. ahkan untuk fosil tulang kepala manusia, museum memberikan imbalan hingga 9 juta rupiah, mengingat kelangkaan fosil tersebut. Di sisi lain, benda-benda purbakala di Sangiran juga kerap diperjual belikan se$ara gelap, dengan harga yang $ukup menggiurkan. %abarnya, seorang arkeolog Jepang pernah membeli sebuah fosil tengkorak manusia dari Sangiran, seharga 9 milyar rupiah dari pasar gelap. engawasan terhadap tindak pen$urian ini diakui $ukup sulit, karena hanya mengandalkan petugas museum. Saat ini laporan temuan dari masyarakat dirasakan semakin menurun, sehingga ada kekhawatiran hal itu akibat warga setempat menjual temuan-temuan mereka se$ara diam-diam, ditampung pihak-pihak yg tidak berhak. :da ren$ana untuk menjadikan Sangiran menjadi lokasi wana wisata yang lebih menarik minat wisatawan. Diantaranya pembangunan menara pandang, serta membenahi ruang museum yang sudah tidak mampu menampung fosil yang ada saat ini.
Sangiran, selintas memang seolah tak berbeda dengan daerah pertanian lainnya. )amun disinilah terkubur berbagai jawaban tentang rahasia kehidupan masa prasejarah, yang bisa dijadikan tuntunan umat manusia dalam menghadapi tantangan di masa depan. emikiran untuk menjadikan Sangiran sebagai salah satu obyek wisata perlu dipertimbangkan matang, agar warisan dunia ini tetap terjaga keutuhannya.; Idh<
Daftar pustaka = http=>>?a?anakhira.blogspot.$om>73!9>!3>jenis-jenis-manusia-purbayang.html erikut adalah beberapa jenis manusia purba yang fosilnya pernah ditemukan di ndonesia 8anusia purba yang pernah di temukan di ndonesia ada 9 jenis yaitu = !.
T'*+:)T'/(S
7.
8*G:)T'/(S
9.
'8
:.
T'*+:)T'/(S
a.
T'*+:)T'/(S */*+T(S
ithe$anthropus ere$tus, yang artinya 8anusia kera yang berjalan tegak, berdasarkan fosil yang di temukan di desa Trinil lembah bengawan s olo oleh *. Dubois ;!6"3<. 0osil yang ditemukan berupa tulang rahang atas, tengkorak, dan tulang kaki. piter$hanthropus ere$tus
b.
T'*+:)T'/(S 8J%*/T*)SS
ithe$anthropus mojokertensis, disebut juga dengan ithe$anthropus robustus. 0osil manusia purba ini ditemukan oleh @on %oeningswald pada tahun !"95 di 8ojokerto, Jawa Timur. 0osil yang ditemukan hanya berupa tulang tengkorak anak-anak. ithe$anthropus mojokertensis
$.
T'*+:)T'/(S SL*)SS
ithe$anthropus soloensis, ditemukan di dua tempat terpisah oleh @on %oeningswald dan ppernoorth di )gandong dan Sangiran antara tahun !"9!-!"99. 0osil yang ditemukan berupa tengkorak dan juga tulang kering. ithe$anthropus soloensis
+iri-$iri ithe$anthropus A
8emiliki tinggi tubuh antara !52-!63 $m.
A
adan tegap, namun tidak setegap 8eganthrophus.
A
@olume otak berkisar antara #23 B !923 $$.
A
Tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang pelipis.
A
'idung lebar dan tidak berdagu.
A
8empunyai rahang yang kuat dan geraham yang besar.
A
8akanan berupa tumbuhan dan daging hewan buruan.
.
8*G:)T'/(S
8eganthropus aleoja4ani$us ditemukan di Sangiran Jawa tengah pada tahun !"1! oleh 4an koenigswald. 8eganthropus paleoja4ani$us merupakan manusia yang berasal dari Jawa dan mempunyai tubuh yang besar. 0osil tersebut tidak ditemukan dalam keadaan lengkap, melainkan hanya berupa beberapa bagian tengkorak, rahang bawah, serta gigi-gigi yang telah lepas. 0osil yang ditemukan di Sangiran ini diperkirakan telah berumur !-7 Juta tahun. 8eganthropus paleoja4ani$us
+iri-+iri 8eganthropus paleoja4ani$us A
8empunyai tonjolan tajam di belakang kepala.
A
ertulang pipi tebal dengan tonjolan kening yang men$olok.
A
Tidak mempunyai dagu, sehingga lebih menyerupai kera.
A
8empunyai otot kunyah, gigi, dan rahang yang besar dan kuat.
A
8akanannya berupa tumbuh-tumbuhan.
+. 'omo
8anusia purba dari genus 'omo adalah jenis manusia purba yang berumur paling muda, fosil manusia purba jenis ini diperkirakan berasal dari !2.333-13.333 tahun S8. Dari 4olume otaknya yang sudah menyerupai manusia modern, dapat diketahui bahwa manusia purba ini sudah merupakan manusia ;'omo< dan bukan lagi manusia kera ;ithe$anthrupus<. 'omo merupakan manusia purba yang memiliki fikiran yang $erdas Di ndonesia sendiri ditemukan tiga jenis manusia purba dari genus 'omo, antara lain 'omo soloensis, 'omo wajakensis, dan 'omo floresiensis. a. '8 SL*)SS 'omo soloensis, ditemukan oleh @on %oeningswald dan &eidenri$h antara tahun !"9!-!"91 disekitar sungai bengawan solo. 0osil yang ditemukan hanya berupa tulang tengkorak. b.
'8 &:J:%*)SS
'omo wajakensis, ditemukan oleh *ugene Dubois pada tahun !66" di &ajak, Jawa Timur. 0osil yang ditemukan berupa rahang bawah, tulang tengkorak, dan beberapa ruas tulang leher. +.
'8 0L/*)SS
'omo floresiensis, ditemukan saat penggalian di Liang ua, 0lores oleh tim arkeologi gabungan dari uslitbang :rkeologi )asional, ndonesia dan (ni4ersity of )ew *ngland, :ustralia pada tahun 7339. Saat dilakukan penggalian pada kedalaman lima meter, ditemukan kerangka mirip manusia yang belum membatu ;belum menjadi fosil< dengan ukurannya yang sangat kerdil. 8anusia kerdil dari 0lores ini diperkirakan hidup antara "1.333 dan !9.333 tahun S8. 'omo Sapiens,diduga merupaka nenek moyang bangsa indonesia yg berasa l dari yunandaratan $ina selatan yg menyebar di kepulauan indonesia tahun !233 S8.
+iri-$iri 8anusia urba 'omo atau 'omo Sapiens =
8emiliki bentuk tubuh yang hampir sama dengan bentuk tubuh manusia pada ?aman sekarang. anyak meninggalkan benda-benda budaya. 8emilki %ehidupan sederhana.
Daftar pustaka= http=>>sejarah-smu.blogspot.$om>73!1>32>situs-sangiran.html &ilayah Sangiran berada diperbatasan %abupaten Sragen dan %abupaten %aranganyar. Lahan itu dikenal dengan nama Situs Sangiran. Sangiran merupakan sebuah kompleks situs manusia purba dari %ala leistosen yang paling lengkap dan paling penting di ndonesia, dan bahkan di :sia.
pithe$antropus ere$ 0osil Tengkorak 'omo *re$tus Lokasi tersebut merupakan pusat perkembangan manusia dunia, yang memberikan petunjuk tentang keberadaan manusia sejak !23.333 tahun yang lalu. Situs Sangiran itu mempunyai luas delapan kilometer pada arah utara-selatan dan tujuh kilometer arah timur-barat. erdasarkan materi tanahnya, Situs Sangiran berupa endapan lempung hitam dan pasir flu4io4olkanik, tanahnya tidak subur dan terkesan gersang pada musim kemarau. Sangiran pertama kali ditemukan oleh .*.+. S$hemulling tahun !651, dengan laporan penemuan fosil 4ertebrata dari %alioso, bagian dari wilayah Sangiran. Semenjak dilaporkan S$hemulling situs itu seolah-olah terlupakan dalam waktu yang lama. *ugene Dubois juga pernah datang ke Sangiran, akan tetapi ia kurang tertarik dengan temuan-temuan di wilayah Sangiran.
ada !"91, G.'./ 4on %oenigswald menemukan artefak litik di wilayah )gebung yang terletak sekitar dua km di barat laut kubah Sangiran. :rtefak litik itulah yang kemudian menjadi temuan penting bagi Situs Sangiran.
Semenjak penemuan 4on %oenigswald, Situs Sangiran menjadi sangat terkenal berkaitan dengan penemuan-penemuan fosil 'omo ere$tus se$ara sporadis dan berkesinambungan. 'omo ere$tus adalah takson paling penting dalam sejarah manusia, sebelum masuk pada tahapan manusia 'omo sapiens, manusia modern.
Situs Sangiran tidak hanya memberikan gambaran tentang e4olusi fisik manusia saja, akan tetapi juga memberikan gambaran nyata tentang e4olusi budaya, binatang, dan juga lingkungan. eberapa fosil yang ditemukan dalam seri geologis-stratigrafis yang diendapkan tanpa terputus selama lebih dari dua juta tahun, menunjukan tentang hal itu.
Situs Sangiran telah diakui sebagai salah satu pusat e4olusi manusia di dunia. Situs itu ditetapkan se$ara resmi sebagai &arisan Dunia pada !""5, yang ter$antum dalam nomor 2"9 Daftar &arisan Dunia ;&orld 'eritage List< ()*S+.
0osil itu merupakan fosil 'omo ere$tus yang terbaik di Sangiran. a ditemukan di endapan pasir flu4io-4olkanik di u$ang, bagian wilayah Sangiran. 0osil itu merupakan dua di antara 'omo ere$tus di dunia yang masih lengkap dengan mukanya. Satu ditemukan di Sangiran dan satu lagi di :frika.
Lingkungan Situs Prasejarah Sangiran & 'atatan lain kegiatan Studi Sejarah ( Jan # osted by rusdi!"#6
Sangiran merupakan situs prasejarah yang berada di kaki gunung lawu, tepatnya di depresi Solo sekitar !# km ke arah utara dari ko
ta solo dan se$ara administrati4e terletak diwilayah %abupaten Sragen dan sebagian terletak di kabupaten karanganyar, propinsi Jawa Tengah. Luas wilayah 25 %8 yang men$akup tiga ke$amatan di kabupaten Sragen. Surat keputusan 8enteri endidikan C %ebudayaan ) 3#3>3>!"##, Sangiran ditetapkan sebagai $agar budaya dengan luas wilayah 25 %8, dan selanjutnya Sangiran pada tahun !""5 oleh ()*S+ ditetapkan sebagai World eritage dengan nomor 593. 8enurut sejarah Geologi, daerah Sangiran mulai terbentuk pada akhir !ala plestosen. Situs Sangiran terkenal karena mempunyai stratigrafi yang lengkap dan menjadi yang terlengkap di benua :sia, sehingga itu diakui dapat menyumbangkan data penting bagi pemahaman sejarah e4olusi fisik manusia, maupun lingkungan keadaan alam purba. Stratigrafi di kawasan situs Sangiran menunjukkan proses perkembangan e4olusi dari lingkungan laut yang berangsurangsur berubah menjadi lingkungan daratan, seperti ter$ermin dari fosil-fosil yang ditemukan pada masing-masing formasi. erdasarkan proses terbentuknya C kandungannya, lapisan tanah situs Sangiran dibedakan menjadi lima lapisan. "ima "apisan Sangiran
Di Situs Sangiran ada 5 #ormasi tanah dengan lapisannya yang dapat dilihat se$ara langsung dimana merupakan salah satu keajaiban Sangiran. 0ormasi tanahnya antara lain= $ormasi %ali&eng '(uren)
juta tahun lalu. 3!. Lapisan 37. Lapisan lempung abu-abu ;biru< 39. Lapisan foraminifera dari 31. Lapisan balanus 32. Lapisan lahar bawah dari endapan air payau.
berumur 2 juta s>d !.6 Dengan lapisan= napal ;8arl< dari endapan laut dalam endapan laut dangkal batu gamping
$ormasi (ucangan 'Sangiran)
berumur !.6 3!. Lapisan 37. 39. Lapisan
juta s>d ! juta tahun lalu. Dengan lapisan= lempung hitam ;kuning< dari endapan air tawar Lapisan batuan kongkresi lempung 4olkanik ;Tuff< ;ada !1 tuff<
31. Lapisan 32. Lapisan batuan diatome warna kehijauan
batuan
nodul
$ormasi %a&uh '*apang)
berumur ! juta s>d 723 ribu tahun lalu. Dengan Lapisan= 3!. Lapisan konglomerat 37. Lapisan batuan gren?bank sebagai pembatas 39. Lapisan lempeng 4ulkanik ;tuff< ;ada 9 tuff< 31. Lapisan pasir halus silang siur 32. Lapisan pasir gra4el. $ormasi +otopuro '(hoaar)
berumur 723 ribu s>d 3!. Lapisan 37. 39. Lapisan batu pumi$e
!2
ribu Lapisan
tahun
lalu. lahar
Dengan
lapisan= atas teras
$ormasi eras Solo '%ali (asir)
berumur !2 ribu s>d !.2 ribu tahun lalu. Dimana hanya memiliki lapisan endapan sungai batu kerikil dan kerakal. "ing!ungan Situs Sangiran dan %e&udaaanna
Sangiran merupakan sebuah kubah yang terbentuk oleh adanya proses deformasi, baik se$ara lateral maupun 4ertikal. roses erosi pada pun$ak kubah telah menyebabkan terjadinya re4eerse, kenampakan terbalik, sehingga daerah tersebut menjadi daerah depresi. agian tengah kubah sangiran ditoreh oleh kali +emoro sebagai sungai enteseden, sehingga menyebabkan formasi batuan tersingkap dan menunjukkan bentuk melingkar. ada !ala pliosen daerah ini menjadi laut dangkal kemudian terjadi gunung berapi akibatnya terjadi formasi %alibeng, adanya regresi lebih lanjut pada daerah ini menyebabkan Sangiran menadi daratan. ada permulaan kala lestosen bawah kegiatan @ulkanis semakin meningkat, sehingga terjadi aliran lahar dingin dan membentuk breksi 4ulkanik. $osil eganthropus mungkin mun$ul pada saat kegiatan 4ulkanis meleleh. ada kala plestosen tengah sangiran menjadi daratan lagi, disusul dengan kegiatan 4ulkanis yang makin menghebat sehingga menimbulkan endapan tufa yang berlapis-lapis, proses pengangkatan tanah pada daerah ini terjadi pada kala plestosen atas dan awal kala 'olosen. :danya pelapukan dan erosi pada pun$ak kubah serta pengendapan material kali +emoro, menyebabkan kenampakan sangiran menjadi seperti sekarang ini. 8anusia yang hidup pada saat itu misalnya eganthropus paleoa0anicus , (ithecanthropus erectus, dan phitecanthropus soloensis .
Se$ara umum situs sangiran saat ini merupakan daerah berlahan tandus, terlihat dari banyaknya tempat yang gundul tak berpohon. 'al ini disebabkan karena kurangnya akumulasi sisa7 4egetasi yang mengalami humifikasi membentuk humus. Jenis tanaman yang ada di Situs Sangiran, antara lain lamtoro, angsana, akasia, johar, sengon mahoni. Terdapat sungai-sungai yang terus melakukan deformasi di situs sangiran antara lain adalah %ali +emoro dan %ali )grejeng. Sungai ini memiliki peranan bagi masyarakat sekitar. ukti-bukti kehidupan ditemukan didalam endapan teras sungai purba. Di daerah tropis ini tidak banyak mengalami perubahan iklim dan memungkinkan manusia purba untuk hidup. ada tahun !"91, daerah Jawa dipakai sebagai ajang penelitian manusia purba dan alatnya. .. on %oenigwald melakukan penggalian pada sebuah bukit di sebelah timur laut sangiran, menemukan sebuah alat batu yang berupa serpih. Teknologi yang lebih baik menggambarkan perkembangan keterampilan yang dimiliki oleh manusia pendukungnya yang hidup di Sangiran. :lat-alat yang dihasilkan, setingkat lebih maju dibandingkan dengan alat-alat sejenis dari himpunan alat a$itan. :lat a$itan diperkirakan berasal dari kala plestosen tengah bagian akhir. Sedangkan alat-alat batu sangiran ditemukan dilapisan tanah kala plestosen atas pada formasi )otopuro. :lat-alat yang banyak ditemukan adalah serpih, dan bilah. Sebagian alat-alat serpih Sangiran berbentuk pendek, lebar dan tebal, dengan panjang antara 7-1 +m. Teknologi yang umumnya digunakan pada alat batu Sangiran adalah teknik $la$ton, dengan $iri alat serpih tebal. Selain itu untuk mendapatkan bentuk-bentuk alat yang diinginkan lebih khusus, dilakukanlah penyerpihan kedua. Disamping alat serpih dan bilah yang kemungkinan digunakan sebagai alat pemotong dan penyerut kayu, ditemukan juga alat-alat yang terbuat dari batu lain, yaitu= bola batu, kapak batu, serut, beliung persegi, kapak perimbas, batu inti, dll. ahan yang digunakan untuk untuk peralatan tersebut adalah kalsedon, tufa kersikan, kuarsa,dll. :lat-alat pada situs Sangiran merupakan hasil teknologi kala plestosen yang di$irikan dengan pola perburuan binatang dan pengumpulan makanan sebagai mata pen$ahariannya. %emungkinan juga berdasarkan ukuran alat-alat Sangiran yang relatif ke$il, telah ada ke$enderungan untuk memilih hewan buruan yang lebih ke$il. nformasi lapisan ini hanyalah sebagai tambahan dan $atatan saja dikarenakan takut hilang. 8aklum bukan ahli tanah, bila $oretan di kertas terbuang maka informasi yang sukar didapat ini tak akan kembali. Lapisan tanah ini juga dijadikan bahan penelitian untuk menentukan usia bumi ini.
Sebelum Lupa, di tengah area ladang sawah Sangiran terdapat kubangan yang
menyemburkan bui air asin yang aktif. Dari informasi awal, lapisan tanah dan kubangan aku menarik kesimpulan bahwa pulau Jawa dahulu adalah lautan dimana akibat pergeseran lempengan sehingga mun$ul Jawa ;Sumatra, %alimantan, Jawa merupakan satu daratan< dan akibat ketidakstabilan kerak bumi dan erosi sehingga permukaan air laut meninggi sehingga mun$ul yang namanya pulau. 8ohon maaf jika kesimpulanku salah, karena aku bukan ahli geologi. :khir kata, satu dari rahasia dunia ;meskipun belum terungkap se$ara keseluruhan< terdapat di Sangiran, Jawa Tengah. erlukah kita malu sebagai manusia yang tinggal di ndonesia. ' Sangiran, 12 4esem&er 211) Daftar pustaka = http=>>history!"#6.wordpress.$om>73!7>3!>3#>lingkungan-situs-prasejarahsangiran-$atatan-lain-kegiatan-studi-sejarah>