Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Ekonomi Universitas Gunadarma
SISTEM BIAYA STANDAR
I. Pengertian Biaya Standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau membiayai kegiatan tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain tertentu.
II. Prosedur Penentuan Biaya Standar Biaya Bahan Baku Standar, terdiri terdiri atas : 1. Masukan Masukan fisik fisik yang yang diperl diperluka ukan n untuk untuk mempro memproduks duksii sejuml sejumlah ah keluar keluaran an fisik fisik tertentu, atau lebih dikenal dengan nama kuantitas standar. 2. Harga satuan masukan fisik fisik tersebut, atau atau disebut pula harga standar.
Kuantitas Standar Bahan Baku dapat ditentukan dengan menggunakan : 1. Penyelidikan teknis. 2. Analisis catatan masa lalu dalam bentuk : a) Menghitung Menghitung rata-rata rata-rata pemakaian pemakaian bahan bahan baku untuk produk atau atau pekerjaan pekerjaan yang sama dalam periode tertentu dimasa lalu. b) Menghitung Menghitung rata-rata rata-rata pemakaian pemakaian bahan baku dalam dalam pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan pekerjaan yang paling baik dan yang paling buruk dimasa lalu. c) Menghitung Menghitung rata-rata rata-rata pemakaian pemakaian bahan bahan baku dalam pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan pekerjaan yang paling baik. Harga yang dipakai sebagai harga standar dapat berupa : 1. Harga yang diperkirak diperkirakan an akan berlaku di masa yang akan datang, biasanya biasanya untuk jangka waktu 1 tahun. 2. Harga yang berlaku berlaku pada saat penyusunan standar. 3. Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam dalam jangka panjang.
III. Biaya Tenaga Kerja Standar Jam Tenaga Kerja Standar dapat ditentukan dengan cara : 1. Mnghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari Kartu Harga Pokok (Cost Sheet) periode yang lalu. 2. Membuat test-run operasi produksi dibawah keadaan normal yang diharapkan. 3. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan karyawan dibawah keadaan nyata yang diharapkan. 4. Meng Mengada adaka kan n taks taksir iran an yang yang waja wajar, r, yang yang didas didasar arka kan n pada pada peng pengal alam aman an dan pengetahuan operasi produksi dan produk Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
IV. Biaya Overhead Pabrik Standar Tarif Overhead Standar dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas normal dengan kapasitas normal. Untuk pengendalian BOP dalam sistem biaya standar, perlu dibuat anggaran fleksibel, yaitu anggaran biaya untuk beberapa kisaran (range) kapasitas. Tarif BOP standar menggabungkan biaya tetap dan variabel dalam satu tarif yang didasarkan pada tingkat kegiatan tertentu. Sebagai akibatnya dalam tarif ini semua BOP diperlakukan sebagai biaya variabel. Di lain pihak anggaran fleksibel memisahkan faktor-faktor biaya tetap dan variabel, dan memperlakukan BOP tetap sebagai biaya yang jumlahnya tetap dalam volume tertentu.
V. Analisis Penyimpangan Biaya Sesungguhnya Dari Biaya Standar Penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar disebut dengan selisih (variance). Selisih biaya sesungguhnya dengan biaya standar dianalisis, dan dari analisi ini diselidiki penyebab terjadinya selisih yang merugikan.
VI. Analisis Selisih Biaya Produksi Langsung Ada 3 model analisis selisih biaya produksi langsung : 1. Model Satu Selisih (The One-Way Model) Dalam model ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar tidak dipecah kedalam selisih harga dan selisih kuantitas, tetapi hanya ada satu macam selisih yang merupakan gabungan antara selisih harga dengan selisih kuantitas.
Hasil perhitungan selisih diberi tanda L (selisih Laba) dan R (selisih Rugi). Analisis selisih dalam model ini dapat digambarkan dengan rumus berikut ini :
St = ( HSt x KSt ) – ( HS x KS )
Diketahui : St = Hst = Kst = HS = KS =
Total Selisih Harga Standar Kuantitas Standar Harga Sesungguhnya Kuantitas Sesungguhnya
2. Model Dua Selisih (The Two-Way Model) Selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar dipecah menjadi 2 macam selisih, yaitu selisih harga dan selisih kuantitas atau efisiensi. Rumus perhitungan selisih dapat dinyatakan sebagai berikut : Perhitungan Selisih Harga
SH = ( HSt – HS ) x KS Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Perhitungan Selisih Kuantitas
SK = ( KSt – KS ) x HSt
Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
Diketahui : SH = Selisih Harga Hst HS
= =
Harga Standar Harga Sesungguhnya
SK
= Selisih Kuantitas
Kst KS
= Kuantitas Standar = Kuantitas Sesungguhnya
2. Model Tiga Selisih (The Two-Way Model) Selisih antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya dipecah menjadi 3 macam selisih berikut ini : Selisih Harga, Selisih Kuantitas, Selisih Harga / Kuantitas. Hubungan harga dan kuantitas sesungguhnya dapat terjadi dengan kemungkinan berikut ini : a) Harga dan Kuantitas Standar masing-masing lebih tinggi atau lebih rendah dari harga dan kuantitas sesungguhnya. Rumus perhitungan selisih harga dan kuantitas dalam kondisi Harga Standar dan Kuantitas Standar masing-masing ” Lebih Rendah ” dari Harga Sesungguhnya dan Kuantitas Sesungguhnya, dinyatakan dalam persamaan berikut ini :
SH = ( HSt – HS ) x KSt
Perhitungan Selisih
Harga SK = ( KSt – KS ) x HSt Perhitungan Selisih Kuantitas
SHK = ( HSt – HS ) x ( KSt – KS )
Perhitungan Selisih Gabungan yang merupakan Selisih Harga
/ Kuantitas
Rumus perhitungan selisih harga dan kuantitas dalam kondisi Harga Standar dan Kuantitas Standar masing-masing ” Lebih Tinggi ” dari Harga Sesungguhnya dan Kuantitas Sesungguhnya, dinyatakan dalam persamaan berikut ini :
SH = ( HSt – HS ) x KS Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
SK = ( KSt – KS ) x HS
Perhitungan Selisih
Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
Harga Perhitungan Selisih Kuantitas
SHK = ( HSt – HS ) x ( KSt – KS )
Perhitungan Selisih Gabungan yang merupakan Selisih Harga
/ Kuantitas
b)
Harga Standar “ Lebih Rendah “ dari Harga Sesungguhnya, namun sebaliknya Kuantitas Standar ” Lebih Tinggi “ dari Kuantitas Sesungguhnya. Selisih gabungan yang merupakan selisih harga / kuantitas tidak akan terjadi. Dengan demikian perhitungan selisih harga dan kuantitas dalam kondisi seperti ini dengan model 3 selisih dilakukan dengan rumus sebagai berikut :
SH = ( HSt – HS ) x KS
Perhitungan Selisih
Harga SK = ( KSt – KS ) x HSt Perhitungan Selisih Kuantitas
Selisih Harga / Kuantitas sama dengan nol
c) Harga Standar “ Lebih Tinggi “ dari Harga Sesungguhnya, namun sebaliknya Kuantitas Standar ” Lebih Rendah “ dari Kuantitas Sesungguhnya. Selisih gabungan tidak akan terjadi. Perhitungan selisih dengan model 3 selisih dilakukan dengan rumus sebagai berikut :
SH = ( HSt – HS ) x KSt Harga SK = ( KSt – KS ) x HS Perhitungan Selisih Kuantitas
Selisih Harga / Kuantitas sama dengan nol Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Perhitungan Selisih
Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
CONTOH SOAL PT. CAHAYA MENTARI pada tahun 1996 memproduksi produk jadi sebanyak 120.000 unit. Bahan baku yang dibeli dari pemasok sebanyak 750.000 kg, sedangkan yang digunakan dalam proses produksi sebanyak 700.000 kg. Dalam menghasilkan produk, ditetapkan standar kuantitas bahan baku sebanyak 6 kg / unit dengan standar harga Rp. 2.150,- / kg, lalu ditentukan pula standar efisiensi tenaga kerja langsung 3 jam / unit dengan standar tarif upah Rp. 2.400,- / jam . Namun kenyataan yang terjadi, harga bahan baku sesungguhnya hanya Rp. 2.100,- / kg dengan jumlah jam tenaga kerja sesungguhnya selama 365.000 jam dengan tarif Rp. 2.500, / jam.
Diminta Carilah : 1. Selisih harga bahan baku. 2. Selisih kuantitas bahan baku. 3. Selisih efisiensi tenaga kerja langsung. 4. Selisih Tarif tenaga kerja langsung 5. Jurnal untuk mencatat gaji dan upah yang harus dibayar serta pengalokasian selisih gaji dan upah dengan mengabaikan pajak atas gaji dan upah
PENYELESAIAN :
1. Selisih Harga Bahan Baku : Selisih Harga = ( Harga Ssg – Harga Std ) x Kuantitas Ssg = ( Rp. 2.100 – Rp. 2.150 ) x 750.000 = Rp. 37.500.000,- ( Laba ) 2. Selisih Kuantitas Bahan Baku : Selisih Kuantitas = [ Kuantitas Ssg – Kuantitas Std yang ditetapkan ] x Harga Std = [ 700.000 – ( 6 x 120.000 ) ] x Rp. 2.150 Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
= Rp. 43.000.000 ( Laba ) 3. Selisih Efisiensi Jam Tenaga Kerja Langsung : Selisih Jam Kerja = [ Jam kerja Ssg – Jam kerja Std yang ditetapkan ] x Tarif upah Std = [ 365.000 – ( 3 x 120.000 ) ] x Rp. 2.400 = Rp. 12.000.000,- ( Rugi )
4. Selisih Tarif Upah Tenaga Kerja Langsung : Selisih Tarif Upah = [ Tarif upah Ssg – Tarif upah Std ] x Jam kerja Ssg = [ Rp. 2.500 – Rp. 2.400 ] x 365.000 = Rp. 36.500.000,- ( Rugi )
5. Jurnal untuk mencatat gaji dan upah yang harus dibayar : Gaji dan upah ( 2.500 x 365.000) Berbagai perkiraan hutang
Rp. 912.500.000,— — Rp. 912.500.000,-
Jurnal untuk mengalokasikan gaji dan upah serta selisih-selisihnya : Barang dalam proses ( 360.000 x 2.400 ) Selisih efisiensi TK langsung Selisih tarif TL langsung Gaji dan upah
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Rp. 864.000.000,— Rp. 12.000.000,— Rp. 36.500.000,— — Rp. 912.500.000,-
Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
SOAL-SOAL PRAKTIKUM KASUS 1 PT. SINAR REMBULAN dalam mengolah produknya menggunakan 2 macam bahan baku untuk produk A. Berikut data-data mengenai bahan baku X dan Y untuk tahun 1996.
Data-data Harga Standar (STD) dan Harga Sesungguhnya (SSG) : Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Bahan X
Bahan Y
STD
SSG
STD
SSG
1.200 1.200 1.225 1.225 1.225 1.225 1.225 1.225 1.225 1.240 1.240 1.240
1.220 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.300 1.300 1.300
750 750 750 750 750 750 780 780 780 780 780 780
770 770 770 770 770 770 810 810 810 810 810 810
Data-data Kuantitas Pemakaian Standar (STD) dan Pemakaian Sesungguhnya (SSG) : Bulan
Bahan X
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Bahan Y
Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
STD
SSG
STD
SSG
1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500
1.550 1.550 1.600 1.570 1.570 1.570 1.600 1.600 1.575 1.550 1.600 1.575
2.700 2.700 2.700 2.700 2.700 2.700 2.700 2.700 2.700 2.700 2.700 2.700
2.850 2.800 2.800 2.825 2.800 2.850 2.825 2.850 2.850 2.870 2.870 2.870
Diminta : 1. Hitung selisih harga bahan baku X dan Y untuk tahun 1996. 2. Hitung selisih kuantitas bahan baku X dan Y untuk tahun 1996.
JAWABAN : KASUS 1 PT. SINAR REMBULAN
Tabel 1. Selisih Harga Bahan Baku X
Bulan
Kuantitas Sesungguhnya ( Kg )
Harga Standar ( Rp. )
Harga Sesungguhnya ( Rp. )
Selisih ( Rp. )
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep
1.550 1.550 1.600 1.570 1.570 1.570 1.600 1.600 1.575
1.200 1.200 1.225 1.225 1.225 1.225 1.225 1.225 1.225
1.220 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250
31.000 77.500 40.000 39.250 39.250 39.250 40.000 40.000 39.375
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
Okt Nov Des
1.550 1.600 1.575
1.240 1.240 1.240
1.300 1.300 1.300
Jumlah
93.000 96.000 94.500 669.125
Tabel 2. Selisih Harga Bahan Baku Y
Bulan
Kuantitas Sesungguhnya ( Kg )
Harga Standar ( Rp. )
Harga Sesungguhnya ( Rp. )
Selisih ( Rp. )
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
2.850 2.800 2.800 2.825 2.800 2.850 2.825 2.850 2.850 2.870 2.870 2.850
750 750 750 750 750 750 780 780 780 780 780 780
770 770 770 770 770 770 810 810 810 810 810 810
57.000 56.000 56.000 56.500 56.000 57.000 84.750 85.500 85.500 86.100 86.100 85.500
Jumlah
851.950
2. Selisih Kuantitas Bahan Baku Tabel 1. Selisih Kuantitas Bahan Baku X
Bulan
Harga Standar ( Rp. )
Kuantitas Standar ( Kg )
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Kuantitas Sesungguhnya ( Kg )
Selisih ( Rp. )
Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1.200 1.200 1.225 1.225 1.225 1.225 1.225 1.225 1.225 1.240 1.240 1.240
1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500
1.550 1.550 1.600 1.570 1.570 1.570 1.600 1.600 1.575 1.550 1.600 1.575
Jumlah
60.000 60.000 122.500 85.750 85.750 85.750 122.500 122.500 91.875 62.000 124.000 93.000 1.115.625
Tabel 2. Selisih Kuantitas Bahan Baku Y
Bulan
Harga Standar ( Rp. )
Kuantitas Standar ( Kg )
Kuantitas Sesungguhnya ( Kg )
Selisih ( Rp. )
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
750 750 750 750 750 750 780 780 780 780 780 780
2.700 2.700 2.700 2.700 2.700 2.700 2.700 2.700 2.700 2.700 2.700 2.700
2.850 2.800 2.800 2.825 2.800 2.850 2.825 2.850 2.850 2.870 2.870 2.870
112.500 75.000 75.000 93.750 75.000 112.500 97.500 117.000 117.000 132.600 132.600 132.600
Jumlah
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
1.273.050
Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
KASUS 2 PT. GEMERLAP BINTANG pada tahun 1995 memproduksi produk jadi sebanyak 20.000 unit. Bahan baku yang dibeli dari pemasok sebanyak 70.000 kg, sedangkan yang digunakan dalam proses produksi sebanyak 60.000 kg. Dalam menghasilkan produk, ditetapkan standar kuantitas bahan baku sebanyak 4 kg / unit dengan standar harga Rp. 1.100,- / kg, lalu ditentukan pula standar efisiensi tenaga kerja langsung 2 jam / unit dengan standar tarif upah Rp. 4.600,- / jam . Namun kenyataan yang terjadi, harga bahan baku sesungguhnya hanya Rp. 1.050,- / kg dengan jumlah jam tenaga kerja sesungguhnya selama 41.800 jam dengan tarif Rp. 4.800, / jam.
Diminta : 1. Selisih harga bahan baku. 2. Selisih kuantitas bahan baku. 3. Selisih efisiensi tenaga kerja langsung. 4. Selisih Tarif tenaga kerja langsung 5. Jurnal untuk mencatat gaji dan upah yang harus dibayar serta pengalokasian selisih gaji dan upah.
JAWABAN : KASUS 2 PT. GEMERLAP BINTANG
1. Selisih Harga Bahan Baku : Selisih Harga = ( Harga Ssg – Harga Std ) x Kuantitas Ssg = ( Rp. 1.050 – Rp. 1.100 ) x 70.000 = Rp. 3.500.000,- ( Laba ) 2. Selisih Kuantitas Bahan Baku : Selisih Kuantitas = [ Kuantitas Ssg – Kuantitas Std yang ditetapkan ] x Harga Std Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
= [ 60.000 – ( 4 x 20.000 ) ] x Rp. 1.100 = Rp. 22.000.000,- ( Laba ) 3. Selisih Efisiensi Jam Tenaga Kerja Langsung : Selisih Jam Kerja = [ Jam kerja Ssg – Jam kerja Std yang ditetapkan ] x Tarif upah Std = [ 41.800 – ( 2 x 20.000 ) ] x Rp. 4.600 = Rp. 8.280.000,- ( Rugi ) 4. Selisih Tarif Upah Tenaga Kerja Langsung : Selisih Tarif Upah = [ Tarif upah Ssg – Tarif upah Std ] x Jam kerja Ssg = [ Rp. 4.800 – Rp. 4.600 ] x 41.800 = Rp. 8.360.000,- ( Rugi )
5. Jurnal untuk mencatat gaji dan upah yang harus dibayar : Gaji dan upah ( 4.800 x 41.800) Berbagai perkiraan hutang
Rp. 200.640.000,— — Rp. 200.640.000,-
Jurnal untuk mengalokasikan gaji dan upah serta selisih-selisihnya : Barang dalam proses ( 40.000 x 4.600 ) Selisih efisiensi TK langsung Selisih tarif TL langsung Gaji dan upah
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Rp. 184.000.000,— Rp. 8.280.000,— Rp. 8.360.000,— — Rp. 200.640.000,-
Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
KASUS 3 CV. CAHAYA MENTARI yang berproduksi dengan 2 jenis bahan baku dan memiliki 2 dept. produksi dimana Bahan Baku hanya dipakai pada Dept. I dan BOP pada Dept. II. Biaya standar untuk menentukan biaya produksi, berdasarkan data-data sebagai berikut : a. Harga bahan distandarkan Rp. 100,-/kg untuk bahan A dan Rp. 400,-/kg untuk bahan B ditambah biaya penanganan masing-masing 10 %. Untuk membuat satu unit produk jadi diperlukan 2,5 kg bahan A dan 2 kg bahan B. b. Jumlah tenaga kerja yang menangani langsung produksi adalah 40 orang di Dept. I dan 100 orang di Dept. II, dimana diperkirakan tiap pekerja bisa bekerja efektif 35 jam / minggu. Upah dan gaji total per minggu Dept. I Rp. 280.000 dan Dept. II Rp. 875.000,- ditambah 20 % sebagai cadangan premi lembur dan premi lain-lain. Dalam Dept. I bahan diolah selama 2,5 jam dan dalam Dept. II selama 2 jam. c. Kapasitas normal produksi adalah 1.000 unit ( 100 % ) atau 4.000 jam mesin dengan batas terendah produksi 80 % dan kapasitas penuh 120 %. BOP yang terdiri dari overhead tetap dan variabel pada kapasitas normal adalah :
Upah pegawai Bahan pembantu Lain-lain Penyusutan Mesin Listrik Pemeliharaan, dll
Variabel Tetap Rp. 320.000,– Rp. 140.000,– Rp. 20.000,– – Rp. 190.000,– Rp. 50.000,– Rp. 80.000,Rp. 480.000,- Rp. 320.000,-
Dari data-data tersebut anda diminta untuk menyusun biaya standar per unit produk jadi dan fleksible budget untuk BOP pada kapasitas 80 %, 100 %, 120 %.
JAWABAN : KASUS 3 PT. CAHAYA MENTARI Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
• Penyusunan Biaya Standar Bahan Baku per Unit Produk Bahan A 1. Harga bahan per unit (kg) Rp. 100,2. Biaya penanganan bahan 10 % 3. Kebutuhan bahan 2,5 kg 4. Harga standar bahan per kg Rp. 110,5. Biaya standar bahan Rp. 275,- **) 6. Biaya standar bahan baku (Rp. 275,- + Rp 1.100,- ) = Rp. 1.375,*) **)
: Bahan B Rp. 400,10 % 2 kg Rp. 440,- *) Rp. 1.100,-
Rp. 400 + ( 10 % x 400 ) = Rp. 440,2,5 kg x Rp. 110,- = Rp. 275,-
• Penyusunan Biaya Standar Upah Langsung per Unit Produk : Dept. I 1. Tenaga Kerja 40 2. Jam kerja per minggu / orang 35 3. Jumlah jam kerja / minggu (1 x 2) 1.400 4. Jumlah biaya per minggu Rp. 280.000,5. Biaya per jam (4 : 3) Rp. 200,6. Cadangan premi 20 % Rp. 40,7. Biaya per jam total (5 + 6) Rp. 240,8. Kebutuhan jam kerja 2,5 9. Biaya standar upah (2, x Rp. 240) + (2 x 300) = Rp. 1.200,-/unit
Dept. II 100 35 3.500 Rp. 875.000,Rp. 250,Rp. 50,Rp. 300,2
• Penyusunan Biaya Standar Overhead Pabrik per Unit Produk :
Jenis Biaya Biaya variabel : Upah pengawas Bahan. pembantu Lain-lain Biaya Tetap : Peny. mesin Listrik Pemeliharaan Jumlah Biaya
80 % Total Per jam (Rp.) (Rp.) 256.000 112.000 16.000 384.000 190.000 50.000 80.000 320.000 704.000
80 35 5 120
100 % Total (Rp.) Per jam (Rp.) 320.000 140.000 20.000 480.000 190.000 50.000 80.000 320.000 800.000
80 35 5 120
120 % Total (Rp.) Per jam (Rp.)
384.000 168.000 24.000 576.000 190.000 50.000 80.000 320.000 896.000
Biaya standar overhead pabrik dibuat pada kapasitas normal dimana : Rp. 480.000 Rp. 320.000 Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
80 35 5 120
Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
BOP / jam = —————– = Rp. 120,4000
BOP Tetap = —————– = Rp. 80,4.000
Overhead Standar / jam = Rp. 120 + Rp. 80 = Rp. 200 Biaya overhead pabrik = Rp. 200 x 4 = Rp. 800,• Biaya Standar Produksi per unit : Bahan Baku Rp. 1.375,Upah Langsung Rp. 1.200,Overhead Pabrik Rp. 800,Biaya Produksi Standar Rp. 3.375,- / unit
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya