SINDROM DELIRIUM AKUT
Afra Humaira 108103000047 ` Pembimbi! " Dr# Maria$ S%PD
PENDAHULUAN
Sindrom delirium merupakan kondisi yang sering di jumpai pada pasien geriatri di rumah sakit.
Underdiagnosis (3!"#$%& undertreatment
Pre'alensi 3$ insiden )#$
*isiko mortalitas + ), - masa raat +
DE&INISI
Sindrom delirium atau Acute Confusional State adalah suatu aki/at gangguan menyeluruh 0ungsi kogniti0 yang ditandai oleh mem/uruknya se1ara mendadak derajat kesadaran dan terganggunya proses /er0ikir yang /eraki/at terjadinya disorientasi.
S2NN24 Acute confusion status
Acute mental status change
Altered mental status
Reversible dementia
Organic brain syndrome
Toxic/metabolic encephalopathy
Pato0isiologi
Hipoksia
de0isiensi neurotransmiter
Hipoglikemia
asetilkolin
Penyakit akut
sitokin +
4engganggu transduksi sinyal
Neurotransmiter & second messenger system
5ejala sere/ral & akti'itas psikomotor sindrom delirium
TIGA KELOMPOK PENYEBAB UTAMA KONFUSIO AKUT1,3,4
1#
Pe'ebab I(ra )erebra*
+#
Pe'ebab e,)(ra )erebra*
3#
Pe'ebab Ia(r-!ei,
TIGA KELOMPOK PENYEBAB UTAMA KONFUSIO AKUT 1,3,4
1#
Pe'ebab I(ra )erebra* terdiri atas 6
a . Penye/a/ intra sere/ral (ense0alopati hipertensi meningitis oedema sere/ral serangan iskemik hidro1ephalus de0isiensi 'itamin 7) ense0alopati 8erni1ke Psikosis9ense0alitis Penggunaan sedati09hipnotik /erle/ihan
/. Penye/a/ penurunan pasokan nutrisi sere/ral ! Penye/a/ kardio'askular antara lain 6 2n0ark miokard 2skemik koroner akut Aritmia 5agal jantung endokarditis miokarditis ! Penye/a/ respiratorik antara lain 6 2n0eksi paru Em/oli paru Penyakit o/struksti0 paru Lain!lain6 /ronkiektasis a/ses paru e0usi pleura pneumotoraks ! latrogenik dan se/a/ lain 6 /at hipotensi0 poten Perdarahan dan anemia Hipoglikemia :era1unan
TIGA KELOMPOK PENYEBAB UTAMA KONFUSIO AKUT 1,3,4
. Pe'ebab e,)(ra )erebra* a . Penye/a/ toksik in0eksi misalnya in0eksi paru 2S: endokarditis /akterialis su/akut dan lain!lain septikemia alkoholisme /. :egagalan mekanisme homeostatik Dia/etes 4elitus (:eto!asidosis asidosis laktat dan hipoglikemia% 5agal hati 1. Lain!lain 6 *etensi Urin Nyeri he/at Hilang9 gangguan sensorik mendadak (misalnya ke/utaan% Peru/ahan lingkungan mendadak 2leus paralitik Depresi 2nsomnia /at!o/at
3. Pe'ebab Ia(r-!ei, Sedati0 hipnotik Antihistamin Antispasmodik Antidepresan Antiparkinson Analgetik /at anestesi Antipsikotik khususnya /ere0ek antikolinergik 6 klo;apin Steroid Antagonis histamin! Anti/iotik /at kardio'askuler dan antihipertensi Antikon'ulsan
Usia sangat lanjut
4=2 > demensia
5angguan ADL
5angguan sensorium
Frailty elderly
/at (ranitidinsimetidin1ipro0lo?a1in
psikotropika%
Poli0armasi
:omor/iditas
Pneumonia
2n0eksi saluran kemih
Hiponatremia
Dehidrasi
Hipoglikemia
=@D
Peru/ahan lingkungan (perpindahan ruangan%
a/el . 7e/erapa kondisi yang la;im men1etuskan kondisi delirium) iatrogenik
pem/edahan katerisasi urin
o/at!o/atan
psikotropika
gangguan
insu0isiensi ginjal dehidrasi hipoksia a;otemia
meta/olik91airan
hiperglikemia hipokalemia
penyakit
demam in0eksi stress alkohol putus o/at
0isik9psikiatrik
0raktur malnutrisi gangguan pola tidur
o'erstimulation
peraatan di 2=U atau perpindahan ruang raat
hipoglikemia
hipernatremia
5ejala klinis
5angguan kogniti0 glo/al 6
*e1ent memorygangguan persepsigangguan proses pikir
:omunikasi tidak rele'an9autoanamnesis sulit dipahami
Peru/ahan akti'itas psikomotor6 hipoakti0 (B$% hiperakti0 (B$% keduanya (3B$%normal ()B
%$
5angguan siklus tidur
5ejala :linik
erjadi se1ara akut 0luktuati0
Perhatian sangat terganggu
idak mampu mempertahankan konsentrasi9perhatian pada ) topik pem/i1araan
5angguan pada uji atensi (mengurutkan nama hari dalam ) minggu%
:lasi0ikasi
Hiperakti0
5aduh gelisah /erteriak ngomeljalan mondar mandir Prognosis le/ih /aik
Hipoakti0
=ampuran (paling sering%
Diagnosis Anamnesis
P<
PP
Diagnosis Algoritme =on0usion Assessment 4ethode (=A4% /erdasarkan DS4!C@
7aku emas diagnosis6 =A4 uji status mental lain (misal 44SE
=A4 Proses akut dan /er0luktuasi
5angguan perhatian9 konsentrasi (inattention%
5angguan proses pikir
Peru/ahan kesadaran
S2ND*4 DEL2*2U4
44SE
Diagnosis 7anding
Demensia
Depresi
An?ietas
Psikosis
Per/edaan antara kon0usio akut dan penyakit demensia Al;heimer) K-fu)i- A,u(
Pe'a,i( Deme)ia A*./eimer
:esadaran /erka/ut angka aktu pendek (/e/erapa hari%
Sadar penuh angka aktu lama (" 729F%
Aitan (dura/le% Akut
Aitan (dura/le% lam/at dan menyelinap
Derajat kerusakan kogniti0 sangat /er'ariasi dengan periode sadar penuh
5angguan memori jangka pendek
4emori jangka pendek atau lama terganggu
:e1emasan agitasi ketakutan delusi halusinasi (terutama 'isual% mis!interprestasi 'isual yang sangat jelas disorganisasi pemikiran dan /i1ara adalah hal yang sering terjadi
ak peduli akan adanya masalah sering tampak gem/ira delusi sering pada demensia tahap akhir sulit untuk mempertahankan pem/i1araan jaa/an sering tak sesuai (dis0asia%
:eadaan 0isik tampak 1epat penderita tampak sakit /erat
:eadaan 0isik mem/uruk pada derajat akhir penyakit
mem/uruk
Pemeriksaan 0isik dan penunjang menunjukan penyakit yang mendasari
ak adanya /ukti tentang penyakit yang mendasari yang mendukung diagnosis penyakit al;heimer
Pen1egahan Paua i(ere)i
Tia,a
*eorientasi
Pasang jam dinding9kalender
4emulihkan siklus tidur
Padam lampuminum susu hangatpijatan pada punggungmusik yang tenang
4o/ilisasi
Latihan L5Smo/ilisasi /ertahap/atasi
Penglihatan
Pakai ka1a mata/a1aan dengan huru0 /esar
Pendengaran
7ersihkan 1erumen propalat /antu dengar
*ehidrasi
Diagnosis dini dehidrasi tingkatkan asupan 1airan oral kalau perlu per in0us
/at yang meningkatkan risiko delirium
*anitidin
Digoksin
=ipro0lo?a1in
:odein
Amitriptilin (antidepresan%
Le'odopa
7en;odia;epin
Di0enhidramin
Penatalaksanaan
2denti0ikasi 0aktor pen1etus dan predisposisi (pengkajian geriatri paripurna%
4engatasi 0aktor pen1etus
Per/aiki 0aktor predisposisi
Hentikan o/at yang tidak esensial
Pilihan o/at 6 haloperidol
Prognosis
5ejala dan tanda dapat menetap sampai /ulan!)
7erhu/ungan dengan status 0ungsional rendah
4eningkatkan risiko demensia
*isiko kematian le/ih tinggijika komor/id tinggi dan jenis kelamin laki
:esimpulan Sindrom delirium sering tidak terdiagnosis dengan /aik. :eterlam/atan diagnosis memperpanjang masa raat dan meningkatkan mortalitas. De0isiensi asetilkolin yang /erhu/ungan dengan /e/erapa 0aktor predisposisi dan 0aktor pen1etus merupakan mekanisme dasar yang harus diingat. Pen1etus tersering adalah pneumonia dan in0eksi saluran kemih. 5anguan kogniti0 glo/al peru/ahan akti'itas psikomotor peru/ahan siklus tidur serta peru/ahan kesadaran yang terjadi 0luktuati0 merupakan gejala yang paling sering ditemukan. 7e/erapa peneliti menggolongkan sindrom delirium ke dalam /e/erapa tipe. :riteria diagnosis /aku menggunakan DS4!2@ G instrumen /aku yang dipakai untuk mem/antu menegakkan diagnosis adalah =A4(confusion assasment method %
:esimpulan 7e/erapa penyakit mempunyai gejala dan tanda mirip sehingga diperlukan keaspadaan serta pemikiran kemungkinan di0erensial diagnosis. Pengelolaan pasien terutama ditujukan untuk mengidenti0ikasi serta mentatalaksanakan 0aktor!0aktor predisposisi dan pen1etus penatalaksanaaan non! 0armakologik sama pentingnya dengan 0armakologi. Diperlukan kerja sama dengan psikiater!geriatri terutma dalam pengelolaan pasien yang gelisah9delirium. Se/agian pasien se/enarnya dipulangkan masih dalam keadaan /elum sem/uh total (/elum remisi komplit% sehingga gejala sisa masih ada hingga) /ulan. 4un1ulnya sindrom delirium /erulang tidak jarang dilaporkanG oleh se/a/ itu penapisan dan program pen1egahan amat penting dilaksanakan.
DA&TAR PUSTAKA ).
Darmojo 7. martono H. 5angguan :esadaran dan :ogniti0 pada Usia Lanjut. Dalam 7uku Ajar 5eriatri Ed. 3. akarta <:U2. ,,"
.
Soejono =. Sindrom Delirium ( Acute Confusional State%. Dalam 7uku Ajar 2lmu Penyakit Dalam ilid 222. Editor Sudoyo A8 dkk. Ed. I. akarta6 <:U2. ,,J
3.
=orin E. 7uku Saku Pato0isiologi. Edisi 3. E5=6 akarta. ,,J
I.
Pri1e Syl'ia. Pato0isiologi. Edisi ". @olume ). E5=6 akarta. ,,".
B.
*S=4. Acute Confusional State. Dalam 7uku Panduan Pelayanan 4edis Departemen Penyakit Dalam. akarta. *S=4. ,,#
".
*ani A. Soegondo S. Nasir A 8ijaya 2. Na0rialdi.4ansjoer A. Sindrome delirium akut. Dalam Panduan Pelayanan 4edik. akarta. PAPD2. ,,J