SIMULASI PELAYANAN PENGISIAN BAHAN BAKAR PERTALITE DI SPBU DESA SELEKO-
TUBAN
Moch.Asnawi (1411140064), Seftia Ady Candra (1411140141), Khoirul Anwar
(1411140155), Tri Yudha Dimantara (1411140120), Hima Catur Oktama
(1411140116)
Pembimbing: Suprapto, S.Kom
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
ABSTRAK
Antrian terjadi apabila waktu proses lebih besar dari pada waktu antar
kedatangan. Dalamhal ini dilakukan pengamatan pada SPBU desa Seleko-Tuban.
Tujuannya adalah untuk melihat bagaimana sistem antrian pada pengisian
bahan bakar yang dikhususkan pada kendaraan roda dua. Ukuran performa dari
sistem ini adalah jumlah antrian, waktu antrian dan nilai utilitas.
Berdasarkan ukuran performa dari simulasi yang dilakukan inilah diberikan
suatu
usulan perbaikan terhadap sistem yang telah ada sehingga diperoleh sistem
yang lebih baik (continuous improvement). Berdasarkan data pengamatan yang
diperoleh lalu dibuatlah suatu model simulasi terhadap sistem yang diamati.
Dalam penyelesaian permasalahan ini digunakan software arena. Hasil yang
diperoleh dari simulasi tersebut adalah terlihat bahwa terjadinya antrian
dari entiti yang diproses. Sehingga diberikan usulan skenario perbaikan
yaitu penembahan server dengan tujuan permasalahan antrian dapat diatasi.
Rekomendasi perbaikan yang diberikan berdasarkan hasil simulasi yang
dilakukan adalah tidak perlu dilakukan penambahan server karena akan
membuat menurunnya nilai utiliatas dari server tersebut. Sehingga
menyebabkan kurang optimalnya pemanfaatan dari server tersebut.
Keyword: antrian,simulasi,kinerja kunci,utilitas
1. PENDAHULUAN
Pelayanan terbaik merupakan hal utama yang harus diberikan oleh
produsen kepada konsumen dalam memenuhi kebutuhan sehingga konsumen merasa
puas (costumer satisfaction). Terjadinya antrian merupakan salah satu
bentuk contoh pelayanan yang kurang baik. Karena hal ini membuat konsumen
menunggu untuk dilayani. Pengamatan yang dilakukan di SPBU desa Seleko-
Tuban ini bertujuan untuk melihat bagaimana sistem antrian pengisian bahan
bakar pertalite yang dikhususkan pada kendaraan roda dua. Dalam hal ini
tentunya terjadinya antrian tersebut dipengaruhi oleh waktu antar
kedatangan, waktu pelayanan dan jumlah server. Melalui simulasi yang
dilakukan maka dapat dilihat ukuran kinerja dari sistem yang diamati yaitu
sistem antrian di SPBU desa Seleko-Tuban sehingga akan diperoleh output
berupa usulan perbaikan dalam hal pelayanan agar pelayanan yang diberikan
pada konsumen dapat dimaksimumkan. Tujuan studi simulasi pada sistem
antrian di SPBU desa Seleko-Tuban adalah meningkatkan pelayanan pengisian
bahan bakar pada kendaraan roda dua yang dilihat dari minimnya tingkat
antrian dalam sistem dan mencapai nilai utilisasi yang paling optimal untuk
masing-masing server.
1. Ruang Lingkup masalah
Ruang Lingkup dalam kajian ini adalah : studi simulasi dilakukan pada
SPBU desa Seleko-Tuban dengan memperhatikan sistem antrian yang terjadi
pada saat proses pengisian bahan bakar dimulai dari kedatangan kendaraan
sampai kendaraan selesai dilayani oleh server .
Dalam hal ini satu server diasumsikan terdiri dari satu operator dan satu
server atau mesin BBM, serta diasumsikan juga bahwa waktu pelayanan pada
server 1 mendekati sampai dengan server 2.
2. Batasan Masalah
Batasan masalah adalah pengamatan hanya dilakukan pada kendaraan roda
dua,terdapat 2 server yang terdapat dalam sistem pengisian bahan bakar
untuk kendaraan roda dua, software simulasi yang digunakan adalah Arena
8.01 dan jumlah replikasi yang digunakan adalah sebanyak 30 kali.
2. LANDASAN TEORI
Teori yang mendukung dalam penelitian ini adalah :
a. Sistem Antrian
Sebuah sistem antrian adalah suatu himpunan pelanggan, pelayan, dan suatu
aturan yang mengatur pelayanan kepada pelanggan (Kakiay, 2004: 10). Keadaan
sistem menunjuk pada jumlah pelanggan yang berada dalam suatu fasilitas
pelayanan, termasuk dalam antriannya. Pelanggan yang datang jika mendapati
keadaan pelayanan (server) sedang sibuk (umumnya) maka pelanggan tersebut
akan bergabung dalam antrian dalam satu baris (one or more queues) dan yang
terdekat siap untuk masuk pada pelayanan berikutnya.
Ada tiga komponen dalam sistem antrian yaitu kedatangan populasi yang
akan dilayani (calling
population), antri, dan fasilitas pelayanan (Djati, 2007: 85). Masing-
masing komponen dalam sistem antrian tersebut mempunyai karakteristik
sendiri.
b. Disiplin Antrian
Disiplin antrian adalah aturan keputusan yang menjelaskan cara melayani
pengantri, misalnya, yang pertama datang yang pertama dilayani, dan lain-
lain. Jika tidak ada antrian berarti terdapat pelayan yang menganggur atau
kelebihan fasilitas pelayanan (Mulyono, 2004). Dua klasifikasi yaitu
prioritas dan first come first serve (Kakiay, 2004). Disiplin prioritas
dikelompokkan menjadi dua, yaitu preemptive dan non preemptive. Disiplin
preemptive menggambarkan situasi dimana pelayan sedang melayani seseorang
kemudian beralih melayani orang yang diproritaskan meskipun belum selesai
melayani orang sebelumnya. Sementara disiplin non preemptive menggambarkan
situasi dimana pelayan akan menyelesaikan pelayanannya baru kemudian
beralih melayani orang yang diprioritaskan. Sedangkan disiplin first come
first serve menggambarkan bahwa orang yang lebih dahulu datang akan
dilayani terlebih dahulu (Kakiay, 2004).
c. Model Antrian
Berdasarkan sifat penelitiannya dapat diklasifikasikan fasilitas-
fasilitas pelayanan dalam susunan saluran dan phase yang akan membentuk
suatu struktur antrian yang berbeda-beda. Istilah saluran menunjukkan
jumlah jalur untuk memasuki sistem pelayanan. Sedangkan istilah phase
berarti jumlah stasiun-stasiun pelayanan, dimana para pelanggan harus
melaluinya sebelum pelayanan dinyatakan lengkap (Kakiay, 2004).
Ada empat model struktur antrian dasar yang umum terjadi dalam seluruh
sistem antrian (Kakiay, 2004) :
1) Single Channel – Single Phase
Sistem antrian dengan saluran dan operasi pelayanan tunggal adalah suatu
sistem antrian dimana entity yang dilayani akan datang, masuk dan membentuk
antrian pada satu baris atau aliran pelayanan dan selanjutnya akan
berhadapan dengan satu operasi pelayanan. Contohnya adalah kantor praktik
psikiater.
2) Single Channel – Multiple Phase
Sistem antrian dengan saluran tunggal dan operasi pelayanan banyak yang
dilaksanakan secara berurutan. Contohnya adalah sistem drive-through
restoran cepat saji.
3) Multiple Channel – Single Phase
Sistem antrian dengan saluran banyak dan operasi pelayanan tunggal adalah
sistem antrian yang hampir sama dengan diatas namun entity yang datang dan
antri akan berhadapan dengan beberapa fasilitas pelayanan,
4) Multiple Channel – Multiple Phase
Sistem antrian dengan saluran dan operasi pelayanan banyak adalah sistem
antrian dimana entity yang datang akan masuk kedalam sistem dan dilayani
oleh beberapa fasilitas dan akan melalui beberapa proses pelayanan.
Contohnya adalah pendaftaran mahasiswa.
d. Pengertian Simulasi
Simulasi merupakan proses perancangan model dari suatu sistem nyata dan
pelaksanaan eksperimen-eksperimen dengan model ini untuk tujuan memahami
tingkah laku sistem atau untuk menyusun strategi (dalam suatu batas yang
ditentukan oleh satu atau beberapa kriteria) sehubungan dengan sistem
operasi tersebut (Djati, 2007: 10). Merekayasa sebuah sistem diperlukan
adanya simulasi terlebih dahulu sebelum kita mengaplikasikan sistem
tersebut. Namun, menyimulasikan sistem secara langsung sangat tidak efisien
karena mengeluarkan biaya lebih bagi perusahaan. Oleh karena itu,
dibutuhkan adanya model yang dapat menyimulasikan sistem nyata.
Hasil simulasi dapat dianalisis untuk dijadikan dasar untuk mengubah
kondisi eksisting, atau untuk mengidentifikasi permasalahan dan solusi dari
permasalahan tersebut. Setiap perubahan dapat diterapkan terlebih dahulu
pada model dan dilihat bagaimana simulasinya, sehingga kita bisa terus
melakukan perbaikan untuk mencari hasil terbaik sebelum diterapkan pada
sistem nyata (Djati, 2007).
Simulasi adalah model dari suatu sistem nyata, dimana sistem tersebut
dimodelkan dengan menggunakan sebuah software yang berfungsi untuk
menirukan perilaku sistem nyata. Menurut Djati, 2007, Pada umumnya terdapat
5 langkah pokok yang diperlukan dalam menggunakan simulasi, yaitu:
1) Menentukan sistem atau permasalahan yang akan disimulasikan.
2) Menentukan tujuan simulasi (apa yang harus dipecahkan, dijawab dan
disimpulkan atas permasalahan itu) dan hal-hal lain yang mendukung
terwujudnya model simulasi.
3) Pengembangan model simulasi dan uji terhadap kebenaran proses
perhitungan yang ada di dalamnya.
4) Menentukan model simulasi dengan menentukan lamanya simulasi (dilakukan
beberapa kali) dan uji.
5) Analisis hasil dari simulasi.
e. Model Simulasi Arena
Menurut Hasan, 2004, Simulasi komputer adalah suatu proses perancangan
model logika matematika dari suatu sistem nyata dan bereksperimentasi
dengan model ini secara abstrak pada komputer. Model simulasi atau sering
disebut simulasi komputer berfungsi untuk mempelajari kondisi sistem
sesungguhnya (real time system) dengan ruang lingkup luas menggunakan
desain tiruan yang dihasilkan oleh suatu software simulasi.
Program ARENA adalah sebuah software simulasi yang diterbitkan oleh
Rockwell Software Inc. Menurut Kelton, dkk, 2009, Software ARENA ini
menyediakan alternatif model simulasi grafik dan model simulasi analisis
yang dapat dikombinasikan untuk menciptakan model-model simulasi yang cukup
luas dan bervariasi. Software ini memiliki kemampuan animasi dua dimensi.
ARENA juga memiliki tingkat kompatibilitas yang baik.
Pada software arena terdapat Template yang terdiri dari modul-modul yang
akan digunakan untuk memodelkan proses atau sistem. Pada pembuatan model
simulasi antrian pengunjung di Indomaret menggunakan dua template yaitu
basic process dan advanced transfer. Template basic process merupakan modul-
modul dasar yang digunakan untuk pembuatan simulasi, sedangkan template
advanced transfer merupakan modul-modul dalam Arena yang digunakan untuk
menggambarkan pergerakan entity dalam sistem (Rockwell Software Inc.,
2004).
3. Metodologi Penelitian
Penelitian simulasi sistem ini menggunakan teknik pengambilan data
langsung dengan metode pendekatan guess estimate. Langkah pertama yang
dilakukan penulis adalah menganalisis aliran aktifitas yang terjadi pada
sistem. Setelah itu, penulis melakukan pengumpulan data ke lapangan dengan
mengamati sampel data pada waktu tertentu, adapun data-data yang
dikumpulkan penulis adalah data waktu kedatangan pelanggan sepeda motor
yang masuk ke dalam sistem, waktu mulai operasi.
pengisian bahan bakar, dan waktu selesai melaksanakan operasi pengisian
bahan bakar. Pengumpulan data ini dilaksanakan pada hari Minggu, dari pukul
09.00 – 12.00 WIB, karena pada hari dan jam tersebut merupakan jam
pengisian bahan bakar paling tinggi bagi sepeda motor yang akan menikmati
Weekend -nya. Langkah kedua, data yang telah dikumpulkan, direkapitulasi
dengan bantuan software microsoft excel.
Dilakukan pengolahan data dengan menghitung waktu antar kedatangan dari
pelanggan sepeda motor dan waktu pelayanan dari masing-masing server.
Setelah itu dilakukan penentuan jenis distribusi untuk waktu antar
kedatangan dan waktu pelayanan baik untuk server 1 maupun server 2 dengan
menggunakan bantuan software Arena Input Analyzer.
Langkah ketiga adalah perancangan model logika sesuai dengan keadaan
sistem nyata yang telah dimodelkan sebelumnya. Perancangan model denga
Software Arena dilakukan dengan input data dari distribusi masing-masing
beserta parameter yang digunakan. Lalu model dijalankan, dengan verifikasi
dan validinasi supaya model yang dibuat bisa diterima dan benar-benar valid
atau sesuai dengan sistem yang sebenarnya terjadi. Langkah keempat adalah
melaksanakan perbaikan terhadap sistem dengan menintegrasikan model-model
baru berdasarkan dengan ukuran performansi yang digunakan.
Perbaikan yang dilakukan dengan merancang skenario perbaikan dengan
menggunakan software Arena Process Analyzer. Skenario perbaikan tidak lepas
dari analisis-analisis yang penulis berikan pada sistem dengan melihat
keluaran dari model yang telah disimulasikan, untuk mempermudah analisis
ini dibantu dengan software Arena Output
Analyzer. Peralatan yang digunakan dalam pengumpulan data ini berupa jam
digital, serta alat tulis seperti pena dan kertas. Pengolahan data
dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer pada umunya.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Pemodelan
Berikut merupakan ukuran kinerja dari sistem yang diamati :
- Jumlah antrian kendaraan
- Lama kendaraan berada di dalam antrian (panjang antrian pada masing-
masing server)
- Nilai utilitas pada masing-masing server.
Berikut merupakan entiti dari sistem yang diamati yaitu server dan
kendaraan roda dua (pelanggan). Untuk melihat aktifitas, input,output dan
mekanisme yang terjadi pada sistem, dapat dilihat pada tabel 1 berikut.
"Activit"Input "Control"Output"Mechanis"
"as " " " "m "
"Pengisi"Kendar"Kuantit"Kendar"Operator"
"an BBM "aan "as "aan "mengatur"
"Pertali"roda 2"pengelu"dengan"kuantita"
"te "dengan"aran "volume"s "
" "Volume"mesin "BBm "pengelua"
" "BBM "BBM "dalam "ran "
" "dalam "(liter)"tangki"mesin "
" "tangki" "bertam"BBM "
" "minimu" "bah "sesuai "
" "m " " "perminta"
" " " " "an "
"Pembaya"Kuanti"Kuantit"Uang "Konsumen"
"ran "tas "as "(Rupia"membayar"
" "pengis"pengelu"h) "BBM "
" "ian "aran " "sesuia "
" "BBM "mesin " "dengan "
" "(liter"BBM " "kuantita"
" ") "(liter)" "s "
" " " " "pengelua"
" " " " "ran "
" " " " "mesin "
" " " " "BBM "
Tabel 1. Analisis ICOM
Data yang dikumpulkan terbagi atas 2 yaitu data waktu kedatangan dan data
waktu pelayanan adalah sebagai berikut.
" "Waktu "Waktu Antar "
"Kendaraan"Kedatangan "Kedatangan "
"Ke- " "(detik) "
"1 "09:00:00 "0,00 "
"2 "09:00:05 "5,00 "
"3 "09:00:40 "35,00 "
"4 "09:00:45 "5,00 "
"5 "09:00:55 "10,00 "
"6 "09:01:00 "5,00 "
"7 "09:05:08 "248,00 "
"8 "09:07:01 "133,00 "
"9 "09:08:10 "60,09 "
"10 "09:08:50 "40,00 "
"11 "09:09:20 "30,00 "
"12 "09:09:55 "35,00 "
"13 "09:10:10 "15,00 "
"14 "09:15:10 "300,00 "
"15 "09:17:40 "120,30 "
"16 "09:25:08 "448,00 "
"17 "09:35:40 "632,00 "
"18 "10:00:09 "869,00 "
"19 "10:08:20 "491,00 "
"20 "10:11:50 "210,00 "
"21 "10:12:10 "20,00 "
"22 "10:31:17 "1147,00 "
"23 "10:31:55 "38,00 "
"24 "10:32:08 "13,00 "
"25 "10:50:11 "1083,00 "
"26 "11:05:00 "889,00 "
"27 "11:20:01 "901,00 "
"28 "11:22:20 "121,00 "
"29 "11:47:03 "1483,00 "
"30 "12:00:11 "788,00 "
"Rata-rata waktu antar"339,1373 "
"kedatangan "Sepeda/detik"
Tabel 2. Data waktu kedatangan
Data yang digunakan adalah data pengamatan dari jam 09.00-12.00 WIB,
yaitu data waktu kedatangan, waktu pelayanan dan waktu antar kedatangan.
Data inilah yang kemudian diolah menggunakan software arena sehingga
diperoleh distribusi yang tepat terhadap pola sebaran data tersebut.
Berdasarkan hasil inilah kemudian dibangkitkan data sehingga pengamatan
menjadi dari jam 08.00-21.00 WIB. Berikut merupakan hasil perhitungan
software Arena.
Berdasarkan software ARENA dapat disimpulkan Bahwa Fungsi Distribusi
yang terpilih untuk Waktu Antar Kedatangan adalah Distribusi Weibull.
Kecocokan fungsi distribusi ini dipilih berdasarkan nilai Error paling
kecil.
Distribution: Weibull
Expression: -0.001 + WEIB(30.6, 0.472)
Square Error: 0.014797
Gambar 1. Waktu Antar Kedatangan
" "Waktu "Waktu "Waktu "
"Kendara"Kedatanga"Pelayana"antar "
"an Ke- "n "n "Pelayana"
" " "(detik) "n "
"1 "09:00:00 "120 "0 "
"2 "09:00:05 "100 "20 "
"3 "09:00:40 "130 "30 "
"4 "09:00:45 "102 "28 "
"5 "09:00:55 "100 "2 "
"6 "09:01:00 "90 "10 "
"7 "09:05:08 "150 "60 "
"8 "09:07:01 "120 "30 "
"9 "09:08:10 "120 "0 "
"10 "09:08:50 "180 "60 "
"11 "09:09:20 "113 "67 "
"12 "09:09:55 "180 "67 "
"13 "09:10:10 "98 "82 "
"14 "09:15:10 "82 "16 "
"15 "09:17:40 "100 "18 "
"16 "9:25:08 "130 "30 "
"17 "9:35:40 "120 "10 "
"18 "10:00:09 "120 "0 "
"19 "10:08:20 "133 "13 "
"20 "10:11:50 "152 "19 "
"21 "10:12:10 "144 "8 "
"22 "10:31:17 "99 "45 "
"23 "10:31:55 "81 "18 "
"24 "10:32:08 "92 "11 "
"25 "10:50:11 "102 "10 "
"26 "11:05:00 "151 "49 "
"27 "11:20:01 "88 "63 "
"28 "11:22:20 "130 "42 "
"29 "11:47:03 "186 "56 "
"30 "12:00:11 "90 "96 "
"Rata-rata waktu "120.1 "
"antar "Sepeda/detik "
"Pelayanan " "
Tabel 3. Data waktu pelayanan
Berdasarkan software ARENA dapat disimpulkan Bahwa Fungsi Distribusi
yang terpilih untuk Waktu Antar Pelayanan adalah Distribusi Poisson.
Kecocokan fungsi distribusi ini dipilih berdasarkan nilai Error paling
kecil.
Distribution: Normal
Expression: NORM(32, 26.1)
Square Error: 0.049566
Gambar 2. Waktu Antar Pelayanan
Proses yang terjadi dalam model simulasi terbagi atas beberapa event
yaitu:
Proses Kedatangan Kendaraan
Proses ini digambarkan dengan modul Create.Setelah kendaraan datang
maka akan di lakukan proses pengisian bahan bakar.
Proses Pemilihan Server Pengisian Bahan Bakar.
Proses ini digambarkan dengan modul Decides.Setelah masuk kedalam
sistem,maka kendaraan akan memilih server pengisian bahan bakar.
Proses Pengisian Bahan Bakar
Proses ini digambarkan dengan modul process.Pengisian dilakukan di dua
server.
Proses Meninggalkan Server
Proses ini digambarkan dengan modul process.Proses ini dilakukan
setelah pengisian bahan bakar selesai dan lokasi yang digunakan sama
dengan pada saat masuk.
Adapun model logika sistem adalah sebagai
berikut.
Gambar 3.Model Logika Arena
Pengisian data pada modul-modul Arena dapat dilihat pada gambar
4,5,6,dan 7 berikut.
Gambar 4.Modul Kedatangan
Gambar 5. Modul Proses pada Server 1
Gambar 6. Modul Proses pada Server 2
Gambar 7. Jumlah Replikasi
Verifikasi bertujuan untuk membuktikan apakah model yang telah dibuat
sudah benar . Dalam halini teknik verifikasi yang digunakan adalah
Animation . Dimana jalanya operasi dari model tersebut dapat dilihat secara
langsung selama simulasi tersebut dijalankan.
Gambar 8. Verifikasi Model dengan Arena
Validasi bertujuan untuk melihat apakah output dari model yang dibuat
sudah sesuai dengan tujuan yang diinginkan dan sistem nyata. Teknik yang
digunakan adalah Turing Tests. Dimana analisis dapat dilakukan dengan
melihat output yang dihasilkan dengan ukuran performa yang ditetapkan yaitu
panjang antrian, lamanya antrian dan utilitas.
Dari hasil perhitungan dari aplikasi arena, didapatkan hasil dan nilai rata-
rata pada gambar modul 9,10,11,12 dibawah:
Gambar 9. Hasil Verifikasi Model dengan Arena
Gambar10. Hasil Verifikasi Model dengan Arena
Dari hasil Gambar 10. diatas didapatkan hasil nilai minimum, average,
dan nilai maksimum pelayanan dalam hitungan jam.
Dengan nilai Maximum 0,00082894 motor/jam dan nilai Minimum 0,00002870
motor/jam sedang nilai rata-rata pelayanan 0,0051343
Gambar11. Hasil Verifikasi Model dengan Arena
Dari gambar 11. didapatkan nilai rata-rata utilitas dari masing-masing
server yaitu 0,01618518 untuk server 1 (pertamax) dan 0,01422021 untuk
server 2 (pertalite)
Gambar12. Hasil Verifikasi Model dengan Arena
4 ANALISIS SKENARIO PERBAIKAN
Experiment simulasi disini bertujuan untuk mempelajari pengaruh dari
beberapa faktor terhadap performansi sistem yang dikaji. Adapun ukuran
performansi sistem yang dikaji ádalah jumlah antrian dan lamanya kendaraan
berada dalam antrian. Antrian tersebut berarti lamanya kendaraan menunggu
untuk diproses. Faktor yang diduga mempengaruhi lamanya antrian atau waktu
tunggu pengisian adalah Jumlah server pengisian.
Dalam hal ini diberikan beberapa alternatif perbaikan terhadap kinerja
sistem yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada sistem
tersebut yakni terjadinya antrian. Usulan perbaikan yang diberikan yaitu
penambahan server. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh penambahan server terhadap antrian kendaraan di lokasi pengisian.
Berikut merupakan skenario yang diusulkan dalam perbaikan kinerja sistem:
Tabel 4. Skenario Perbaikan
Output yang dihasilkan adalah jumlah antrian yang menjadi lebih
minimum dari kondisi sistem sebelumnya dan waktu tunggu yang lebih singkat
namun nilai utilitas dari resouce atau server menjadi rendah.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil simulasi tersebut maka didapatkan kesimpulan bahwa
pelanggan yang melakukan pengisian bahan bakar pada SPBU desa Seleko-Tuban,
yaitu rata-rata 360 pelanggan per hari. Sedangkan kedua fasilitas server
mempunyai Nilai Utilisasi yang hampir sama yaitu 0,0161 untuk server 1 dan
0,0142 untuk server 2. Untuk alternatif perbaikan sistem adalah dengan
mengoptimalkan fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh SPBU DESA SELEKO
TUBAN, serta melakukan perbaikan-perbaikan dari segi infrastruktur agar
mampu menarik perhatian pelanggan. Hal ini dapat dilihat dari nilai
utilisasi server masih sangat rendah, dalam artian jumlah pelanggan masih
sedikit.
Saran yang diberikan penulis untuk perbaikan penelitian ini:
a. Melakukan penelitian simulasi untuk kendaraan roda empat dan secara
keseluruhan.
b. Ukuran performansi yang digunakan tidak hanya nilai utilisasi saja.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Djati, Bonett S. L. 2007. Simulasi, Teori dan Aplikasinya
[2 ]Kakiay, Thomas J. 2004. Dasar Teori Antrian Untuk Kehidupan Nyata.
Yogyakarta :
[3] Andi.Mulyono, Sri. 2004. Riset Operasi. Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, Jakarta.
[4] Hasan, I., 2004, Analisis Dana Penelitian Dengan Statistik, Jakarta,
Bumi Aksara
[5] K.N., Endiana Dewi (2013). Perancangan Sistem Antrian Nasabah Bank
Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.KC Pontianak.Jurnal TIN Universitas
Tanjungpura Vol 1,UNTAN. https:// id.portalgaruda.org
[6] Putra Halian.,Aldie K.P. Simulasi Pelayanan Pengisian Bahan Bakar di
SPBU Gunung Pangilun.jurnal TIN Fakultas Teknik Uiversitas Andalas.https://
industri.ft.unand.ac.id/pdf/josipil