SENYAWA KIMIA YANG DIHASILKAN TUMBUHAN Metabolisme dalam bahasa Yunani metabolismos yang berarti perubahan adalah semua reaksi kimia yang terjadi dalam organism termasuk yang terjadi di tingkat seluler, metabolisme tumbuhan menghasilkan 2 zat yang bisa disebut metabollit primer dan metabolit sekunder. Pengertian Metabolit Primer adalah suatu zat / senyawa essensial yang terdapat dalam organisme dan tumbuhan, yang berperan dalam proses semua kehidupan organisme tersebut atau merupakan kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup bagi organisme / tumbuhan tersebut. Beberapa contoh senyawa metabolit primer antara lain: 1. Protein Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomermonomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. 2. Karbohidrat Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbondioksida menjadi karbohidrat. Fungsi metabolit primer bagi tumbuhan :
1. Diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup bagi tumbuhan. 2. Untuk pertumbuhan atau perkembangan bagi tumbuhan tersebut. 3. Sebagai cadangan makanan.
Metabolit sekunder merupakan suatu senyawa sangat penting bagi kehidupan tumbuhan penghasilnya untuk mempertahankan diri dari serangan oleh makhluk lain. 1. Glikosida Glikosida merupakan salah satu kandungan aktif tanaman yang termasuk d alam kelompok
metabolit sekunder. Di dalam tanaman glikosida tidak lagi diubah menjadi senyawa lain, kecuali bila memang mengalami peruraian akibat pengaruh lingkungan luar (misalnya terkena panas dan teroksidasi udara). Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua bagian senyawa, yaitu gula dan bukan gula. Keduanya dihubungkan oleh suatu bentuk ikatan berupa jembatan oksigen. Struktur glikosida yaitu Glikon-O-Aglikon, Aglikon dari glikosida terdiri dari banyak jenis senyawa kimiawi. Senyawa-senyawa tersebut meliputi senyawa-senyawa alkoholik dan fenolik,
isotiosianat, nitril sianogenetik, turunan antrasen, flavonoid dan steroid. Meskipun demikian glikosida tanaman yang pada waktu ini banyak digunakan secara medisinal kebanyakan mempunyai aglikon steroid, flavonoid atau antrasen. Ini tidak berarti bahwa glikosida lain tidak penting, hanya yang digunakan untuk pengobatan lebih sedikit. FUNGSI GLIKOSIDA BAGI TANAMAN 1. Glikosida sebagai cadangan gula Cadangan gula di dalam bentuk ikatan glikosida ini tidak dapat diangkut dari sel satu ke sel yang lain, oleh karena adanya bagian aglikon. 2. pembentukan glikosida merupakan proses detoksikasi proses sintesa senyawa glukosida merupakan proses detoksikasi, sedang anglikonnya merupakan sisa metabolisme. 3. Glikosida sebagai pengatur tekanan turgor pada tanaman digitalis, glikosida mempunyai fungsi sebagai pengatur tekanan turgor di dalam sel 4. Glikosida untuk menjaga diri dari ganguan luar glikosidasi pada tanaman dimaksudkan untuk menjaga diri terhadap serangan serangga atau binatang lain dan mencegah timbulnya penyakit pada tanaman. 5. Glikosida sebagai petunjuk sistematik. glikosida didalam tanaman,dapat digunakan sebagai salah satu cara mengenal tanaman secara sistimatik, baik dari aglikonnya, bagian gulanya maupun dari glikosidanya. Ada beberapa glikosida, aglikon atau gula yang hanya terdapat di dalam tanaman atau familia tertentu. 2. Tanin
Tanin merupakan substansi yang tersebar luas dalam tanaman , seperti daun, buah yang belum matang , batang dan kulit kayu. Pada buah yang belum matang ,tanin digunakan sebagai energi dalam proses metabolisme dalam bentuk oksidasi tannin.Tanin yang dikatakan sebagai sumber asam pada buah. Contoh senyawanya adalah asam tanat C76H52O46 Sifat-sifat Tanin :
1. Dalam air membentuk larutan koloidal yang bereaksi asam dan sepat . 2. Mengendapkan larutan gelatin dan larutan alkaloid. 3. Tidak dapat mengkristal. 4. Larutan alkali mampu mengoksidasi oksigen.
5. Mengendapkan protein dari larutannya dan bersenyawa dengan protein tersebut sehingga tidak dipengaruhi oleh enzim protiolitik. Sifat kimia Tanin :
1.Merupakan senyawa kompleks dalam bentuk campu ran polifenol yang sukar dipisahkan sehingga sukar mengkristal. 2. Tanin dapat diidentifikasikan dengan kromotografi. 3. Senyawa fenol dari tanin mempunyai aksi adstrigensia, antiseptic dan pemberi warna. Identifikasi Tanin dapat dilakukan dengan cara :
1. Diberikan larutan FeCl3 berwarna biru tua / hitam kehijauan. 2. Ditambahkan Kalium Ferrisianida + amoniak berwarna coklat. 3. Diendapkan dengan garam Cu, Pb, Sn, dan larutan Kalium Bikromat berwarna coklat. Kegunaan Tanin :
1. Sebagai pelindung pada tumbuhan pada saat masa pertumbuhan bagian tertentu pada tanaman, misalnya buah yang belum matang, pada saat matang taninya hilang. 2. Sebagai anti hama bagi tanaman sehingga mencegah serangga dan fungi. 3. Digunakan dalam proses metabolisme pada bagian tertentu tanaman. 4. Efek terapinya sebagai adstrigensia pada jaringan hidup misalnya pada gastrointestinal dan pada kulit. 5. Efek terapi yang lain sebagai anti septic pada ja ringan luka, misalnya luka bakar, dengan cara mengendapkan protein. 6. Sebagai pengawet dan penyamak kulit. 7. Reagensia di Laboratorium untuk deteksi gelatin, protein dan alkaloid. 8. Sebagai antidotum (keracunan alkaloid) dengan cara mengeluarkan asam tamak yang tidak larut.
3. Flavonoid
Flavonoid adalah suatu kelompok yang termasuk ke dalam senyawa fenol yang terbanyak dialam, senyawa-senyawa flavonoid ini bertanggung jawab terhadap zat warna ungu, merah, biru dan sebagian zat warna kuning dalam tumbuhan. Berdasarkan strukturnya senyawa flavonoid
merupakan turunan senyawa induk “flavon” yakni nama sejenis flavonoid yang terbesar jumlahnya dan lazim ditemukan, yang terdapat berupa tepung putih pada tumbuhan primula (Putri, 2011). Sebagian besar flavonoid yang terdapat pada tumbuhan terikat pada molekul gula sebagai glikosida, dan dalam bentuk campuran, jarang s ekali dijumpai berupa senyawa tunggal. Disamping itu sering ditemukan campuran yang terdiri dari flavonoid yang berbeda kelas (Putri, 2011). 4. Terpenoid
Golongan senyawa ini dapat dipisahkan dari tumbuhan sumbernya melalui destilasi uap atau secara ekstraksi dan dikenal dengan nama minyak atsiri. Beberapa contoh minyak atsiri, misalnya minyak yang diperoleh dari cengkeh, bunga mawar, serai (sitronela), cukaliptus, pepermint, kamfe, sedar (tumbuhan cedrus) dan te rpentin. Senyaea organik bahan alam golongan minyak atsiri sangat banyak digunakan dalam indu stri wangi – wangian (perfumery), makanan dan obat – obatan. Banyak tumbuhan (bunga, daun, buah, biji atau akar) yang berbau harum. Bau harum itu berasal dari senyawa yang terdiri dari 10 dan 15 karbon yang disebt terpenoid (Putri, 2011). Senyawa terpen pada awalnya merupakan suatu golongan senyawa yang hanya terdiri dari atom C dan H, dengan perbandingan 5 : 8 dengan rumus empiris C5H8 (unit isopren), yang bergabung secara head to tail (kepala – ekor). Terpenoid sama halnya dengan senyawa terpen tapi mengandung gugus fungsi lain seperti gugus hidroksil, aldehid dan keton. Dewasa ini terpen maupun terpenoid dikelompokkan sebagai senyawa terpenoid ( isoprena) (Rizal, 2011). Berdasarkan jumlah atom karbonnya, terpenoid bisa digolongkan ke dalam kelompok : hemiterpenoid
(C5),
monoterpenoid
(C10),
seskuiterpenoid
(C15),
diterpenoid
(C20),
sesterterpenoid (C25), Triterpenoid (C30), tetraterpenoid (C40) dan politerpenoid (C>40) (Rizal, 2011).
Monoterpenoid (C10) berperan aktif dalam mekanisme pertahanan tumbuhan, contohnya pada keluarga coniferae. Monoterpenoid juga berfungsi sebagai penarik serangga (repellent). Contoh senyawa golong monoterpenoid yang terkenal di dunia pengobatan adalah menthol, limonene, dan geraniol.
Sesquiterpenoid (C15) bertekstur rasa pahit, berperan besar dalam mekanisme pertahanan tumbuhan, dan merupakan kelompok dengan keragaman senyawa terbesar, mencapai 200 jenis. Contoh sesquiterpen adalah artemisin, senyawa aktif dari tanaman Artemisia annua.
Diterpenoid (C20) bersifat racun dan sanggup mengiritasi. Taxol adalah satu senyawa diterpenoid yang berhasil diisolasi dari tanaman yang di Barat dikenal sebagai Passific Yew dan digunakan sebagai obat kanker.
Triterpenoid (C30) memiliki aktivitas fisiologi yang sangat berarti dalam dunia pengobatan tradisional. Komponen aktifnya bekerja untuk mengobati penyakit diabetes, berefek sitotoksik sehingga dipakai sebagai antitumor, mengatasi malaria, dan gangguan menstruasi. Contohnya azadirachtin dari tanaman mimba Azadirachta Indica, andrographolide dari sambiloto (Andrographis paniculata), dan digitoxin dari tanaman Digitalis purpurea.
5. Steroid
Senyawa steroid adalah senyawa turunan(derivat) lipid yang tidak terhidrolisis. Senyawa yang termasuk turunan steroid,misalnya kolesterol,ergosterol, danestrogen. Pada umunya steroid berfungsi sebagai hormon. Secara sederhana steroid dapat diartikan sebagai kelas senyawa organic bahan alam yang kerangka strukturnya terdiri dari androstan (siklopentanofenantren, mempunyai empat cincin terpadu. Senyawa ini mempunyai efekfisiologis tertentu(Rizal, 2011). Sebagian besar dari steroid mempunyai sifat sebagai berikut(Rizal, 2011):
• Mengandung gugus fungsi oksigen (sebagai = O atau OH) pada C3 • Mengandung gugus samping pada C17 • Banyak yang mengandung ikatan rangkap C4 – C5 atau C5 – C6 Beberapa steroid penting adalah kolesterol, yaitu steroid hewani yang terdapat paling meluas dan dijumpai pada hampir semua jaringan hewan. Batu kandung kemih dan kuning telur merupakan sumber yang kaya akan senyawa ini. Hormon-hormon seks yang dihasilkan terutama dalam testes dan indung man seks yang dihasilkan terutama dalam testes dan indung telur adalah suatu steroid. Hormon jantan disebut androgen dan hormon betina estrogen, dan hormon kehamilan progestin (Rizal, 2011). Sterol
atau
steroid
merupakan
triterpena
yang
memiliki
cincin
sikiopentana
perhidrofenantrena sebagai kerangka dasarnya. Saponin merupakan perpaduan glikosida triterpene dan sterol yang ada di kurang lebih 90 marga tanaman. Saponin memiliki kemampuan menghemolisis sel darah, menurunkan kadar kolesterol, mencegah penyempitan pembuluh darah jantung (arterosklerosis). Saponin sanggup mene mbus dinding sel darah pada beberapa organism bisa bersifat racun (Putri, 2011).
http://ilmufarmasetika.blogspot.com/2013/12/uraian-glikosida.html https://www.slideshare.net/AndreVanoII/tugas-kimia-asam-tanat https://media.neliti.com/media/publications/202716-none.pdf http://zaharapiyu.blogspot.com/2011/08/metabolit-sekunder-pada-tumbuhan.html