SATUAN ACARA PENYULUHAN
Tema
: Thalasemia
Pokok bahasan
: Nutrisi Pada Pasien Thalasemia
Sasaran
: Pasien, keluarga pasien, pengunjung di RSUP Hasan Sadikin Bandung
Hari/ Tanggal Tanggal
: 0 !ebruari "0#$
Tempat Tempat
: Ruang %enanga # di RSUP Hasan Sadikin Bandung
&lokasi 'aktu
: "( menit
A. Tujuan Instruk Instruksion sional al 1. Tujuan juan umum mum Setela Setelah h dilaku dilakukan kan pen)uluh pen)uluhan, an, dihara diharapkan pkan pasien pasien dan keluar keluarga ga pasien pasien di
RSUP Hasan Sadikin Bandung, dapat mengetahui dan memahami tentang nutrisi pada pasien thalasemia* 2. Tujuan juan kh khus usus us Setel Setelah ah dila dilaku kukan kan pen)u pen)ulu luhan han sela selama ma "0 meni menitt diha dihara rapka pkan n pasie pasien n dan keluarga pasien, di RSUP Hasan Sadikin Bandung dapat mengetahui tentang: #* Penge Pengert rtia ian n thalas thalasem emia ia ma)or ma)or "* Peng Penger erti tian an Nut Nutri risi si +* Pengatu Pengaturan ran Nutri Nutrisi si Pada Pada Pasien Pasien Thal Thalasem asemia ia B. !to" !to"!! P!n#u P!n#uluh luhan an
#* eramah "* Tan)a n)a -a -a'ab
C. !"ia !"ia P!n#u P!n#ulu luhan han #* .ealet $. %r %rit! it!ria ria E&alua E&aluasi si %rit!ria !&aluasi struktur '
#*
en) en)us usun un Sat Satua uan n &1a &1ara ra Pen) Pen)ul uluha uhan n Nutr Nutris isii Pada Pada Pas Pasie ien n Thal Thalas asem emia ia**
"*
ela elaku kuka kan n kons konsul ulta tasi si Satu Satuan an &1a &1ara ra Pen)u Pen)ulu luha han n )ang ang tela telah h disu disusu sun n deng dengan an
pembimbing* +*
ela elaku kuka kan n kon kontr trak ak 'akt 'aktu u dan dan temp tempat at pen) pen)ul uluh uhan an**
2*
emp emper ersi siap apka kan n sara sarana na dan prasa prasara rana na )ang )ang dibu dibutu tuhk hkan an dalam dalam pelak pelaksa sana naan an
pen)uluhan*
%rit!ria !&aluasi (ros!s ' #* Pen)uluh Pen)uluhan an dihara diharapkan pkan berja berjalan lan dengan dengan lan1ar lan1ar** "* Pesert Pesertaa pen)ul pen)uluhan uhan akti akti bertan) bertan)a* a*
+* Peserta pen)uluhan tidak meninggalkan tempat sebelum pen)uluhan selesai* 2* Pen)uluhan dapat berlangsung sesuai dengan kontrak 'aktu* %rit!ria !&aluasi hasil '
#* Pen)aji mengajukan pertan)aan se1ara langsung kepada peserta pen)uluhan tentang materi pen)uluhan sebelum pen)uluhan dilaksanakan* Bila han)a (3#04 dari seluruh peserta pen)uluhan )ang dapat menja'ab pertan)aan maka perlu diadakan pen)uluhan tentang nutrisi pada pasien thalasemia* "* Pen)aji mengajukan pertan)aan se1ara langsung kepada peserta pen)uluhan setelah pen)ampaian materi pen)uluhan, bila 04 dari seluruh peserta pen)uluhan mampu menja'ab pertan)aan )ang diajukan, maka dapat dikategorikan pen)uluhan berhasil*
E. %!)iatan P!n#uluhan No
*aktu
Taha(an
%!)iatan P!n#uluhan
%!)iatan P!s!rta
!"ia
#*
+ menit
Pembukaan
#* engu1apkan salam #* enja'ab "* emperkenalkan diri salam +* enjelaskan judul materi "* emperhatikan serta tujuan )ang akan dan di1apai oleh peserta mendengarkan pen)uluhan dan melakukan kontrak 'aktu* 2* &persepsi materi pen)uluhan
"*
#0 menit
Pen)ajian materi
enjelaskan pada peserta emperhatikan tentang: dan mendengarkan #* Pengertian thalsemia ma)or* "* Pengertian nutrisi +* Pengaturan makan pada pasien thalasemia
+*
( menit
56aluasi
2*
" menit
Penutup
#* emberikan #* Bertan)a reinor1ement positi "* endengar kepada peserta atas kemampuan bertan)a* "* enja'ab pertan)aan peserta +* emberikan pertan)aan tentang materi )ang telah disampaikan #* en)impulkan hasil enja'ab salam pen)uluhan "* engu1apkan terima kasih atas peran serta peserta )ang telah berpartisipasi +* enutup a1ara pen)uluhan dengan mengu1apkan salam
+. Lam(iran at!ri
Nutrisi Pa"a Pasi!n Thalas!mia
1. P!n)!rtian Thalas!mia a#or
.ealet
Thalasemia a)or adalah anak )ang menderita anemia atau kurang darah )ang berat, mudah 1apek, pu1at, lemas, dan seringkali mengalami perdarahan 7Pandi dan 8irakusumah, "0#"9* &nak )ang menderita thalasemia ma)or diberikan tranusi darah* Tranusi darah terus menerus dapat mengakibatkan penumpukan at besi, dari penumpukan at besi tersebut dapat mengakibatkan pembengkakan pada lima sehingga perutn)a tampak membesar dan terasa sakit* Bagi anak )ang menderita thalasemia ma)or dianjurkan untuk menghindari konsumsi makanan )ang ka)a at besi 7Pandi dan 8irakusumah, "0#"9* 2. Nutrisi Nutrisi adalah semua makanan )ang mengandung at3at gii )ang dibutuhkan
oleh tubuh baik untuk mempertahankan keseimbangaan metabolisme ataupun sabagai pembangun* asalah nutrisi (a"a thalass!mia Nutrisi merupakan aktor lingkungan )ang penting untuk men1apai tumbuh kembang
)ang optimal; 'alaupun sangat ban)ak nutrien )ang telah dikenal namun masih belum jelas nutrien mana )ang terbukti se1ara tersendiri mempengaruhi pertumbuhan isik* Nutrisi mutlak diperlukan oleh setiap mahluk hidup untuk bertumbuh dan berkembang serta berungsi se1ara maksimal Pada thalassemia terjadi proses hemolisis sehingga terjadi anemia kronis yang mengakibatnya hipoksia jaringan. Hipoksia kronis menyebabkan gangguan penggunaan nutrien pada tingkat sel, sehingga terjadi gangguan pertumbuhan. Nutrisi yang optimal sangat penting untuk kasus thalassemia sebagai modalitas dalam pengobatan jangka
panjang
dan
untuk
mencegah
gangguan
gizi,
gangguan
pertumbuhan, perkembangan pubertas terlambat, dan defsiensi imun yang mungkin berhubungan dengan malnutrisi sekunder. Asupan nutrisi yang seimbang, mengandung vitamin, serta pemberian suplemen kalsium dan vitamin D yang adekuat, dapat meningkatkan densitas tulang dan mencegah osteoporosis namun pasien thalassemia harus menghindari makanan dengan kandungan besi tinggi terutama yang berasal dari daging !haem-iron". akronutri!n #asus thalassemia pada masa pertumbuhannya memerlukan masukan protein dan kalori yang tinggi, kalori terutama berasal dari karbohidrat, sedangkan lemak cukup diberikan dalam jumlah normal. Pemberian kalori untuk thalassemia dianjurkan $%& lebih tinggi dari pada angka kecukupan gizi harian !A#'". World Health Organization !(H)" menganjurkan konsumsi lemak sebanyak *+-%& dari total kalori. umlah ini memenuhi kebutuhan asam lemak esensial dan untuk membantu penyerapan vitamin yang larut dalam lemak. /etelah de0asa masukan karbohidrat sebaiknya dibatasi, sebagai upaya untuk mencegah atau mengatasi intoleransi
glukosa. 1ahun *223 4uchs di 1hailand melakukan penelitian tentang asupan nutrisi pada kasus thalassemia usia $%-5 bulan dengan status gizi kurang yang diberi *+% kalori6kg berat badan6hari dan protein 7 gram6kg berat badan6 hari selama * bulan. Hasilnya terjadi peningkatan berat badan yang bermakna, yaitu sekitar *,$ kg. ikronutri!n 8ikronutrien terdapat dalam jumlah sangat sedikit dalam tubuh, namun mempunyai peran yang penting dalam pemeliharaan 9ungsi tubuh, baik pada tingkat selular, jaringan, organ, maupun 9ungsi tubuh secara keseluruhan. Besi
Transusi darah terus menerus pada pasien thalassemia dapat mengakibatkan penimbunan besi dalam tubuh dan terjadin)a hemosiderosis* Untuk mengurangi penimbunan besi )ang terlalu 1epat dapat dipergunakan deseroksamin, di samping itu juga dengan pemberian nutrisi rendah besi* Pemberian besi dalam bentuk elemen pada pasien thalassemia berusia di ba'ah #0 tahun sebaikn)a dibatasi maksimal #0mg/hari, sedangkan di atas #0 tahun dibatasi maksimal #< mg/hari* %ebutuhan besi untuk anak3 anak normal rata3rata #< mg/hari* %esulitan memantau diet pada anak merupakan masalah )ang sering dijumpai, oleh sebab itu maka )ang penting adalah membina pola makan )ang baik pada mereka* &nak harus diingatkan untuk menghindari makanan dengan kandungan besi tinggi seperti hati, daging merah atau produk lainn)a* Besi dari sumber he'ani lebih mudah diserap daripada sumber lain seperti sereal dan roti* =kan merupakan sumber protein dengan kandungan besi rendah Sebaikn)a dihindari memasak dengan alat masak dari besi, karena besi dari alat masak tersebut dapat berpindah ke makanan* inuman dengan kandungan 6itamin tinggi seperti jus jeruk dapat meningkatkan absorbsi besi, sedangkan teh dan kopi dapat menghambat absorbsi besi bila dikonsumsi pada saat makan atau #jam setelah makan* akanan )ang mengandung at besi tinggi antara lain: 3 3 3 3 3
Protein: kerang, hati, daging babi, ka1angka1angan, daging sapi, selai ka1ang, tahu Tepung: tepung tortila, sereal ba)i, krim gandum,sereal Buah dan sa)uran: semangka, ba)am, sa)uran hijau, kismis, brokoli, buah prune
S!n) &bsorpsi dan metabolisme seng men)erupai absorpsi dan metabolisme besi* Sebagian
seng menggunakan transerin sebagai alat transport, )ang juga merupakan alat transport besi* Bila perbandingan antara besi dengan seng lebih dari ":#, transerin )ang tersedia untuk seng berkurang, sehingga menghambat absorpsi seng* Sebalikn)a seng dosis tinggi juga menghambat absorpsi besi* Pada thalassemia, kadar besi )ang tinggi dapat menghambat absorpsi seng karena diabsorbsi pada sel mukosa usus )ang
sama, )aitu pada jejunum dan ileum, serta menggunakan transerin sebagai alat transport* Seluruh seng )ang diabsorpsi masuk ke dalam sirkulasi darah, disimpan dalam berbagai jaringan tubuh, terutama di dalam otot dan tulang, kemudian diekskresi melalui saluran cerna. Defsiensi seng yang berat pada thalassemia dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, hambatan maturasi seksual, hipogonadisme, alopesia, defsiensi imun, serta hambatan pada proses penyembuhan luka. Defsiensi seng yang kronis
mengakibatkan
penurunan
produksi
somatomedin.
Penelitian
menunjukkan bah0a suplementasi seng pada bayi dan anak dengan hambatan pertumbuhan menyebabkan pertumbuhan linier lebih cepat. 8akanan dengan kadar seng tinggi antara lain kerang, daging merah, sereal, sedangkan telur, susu dan ikan mengandung seng dalam jumlah yang lebih sedikit. /uplementasi seng pada thalassemia sebaiknya dengan dosis tinggi yaitu 7+ mg6hari. Kalsium
#alsium diperlukan untuk membentuk dan mempertahankan kekuatan tulang dan gigi. :ila kadar kalsium dalam darah rendah, tubuh akan meningkatkan produksi hormon paratiroid yang ber9ungsi merangsang pelepasan kalsium dari tulang dan reabsorpsi kalsium dalam ginjal untuk mempertahankan kadar kalsium dalam darah. Absorpsi kalsium pada saluran cerna juga akan ditingkatkan dengan pemberian vitamin D. :ila asupan kalsium dalam makanan kurang, maka deposit kalsium dalam tulang akan menurun dan pelepasan kalsium dari tulang akan semakin meningkat,
mengakibatkan
terjadinya
osteoporosis.
/elain
hormon
paratiroid dan vitamin D, densitas tulang juga dipengaruhi oleh hormon tiroksin, estrogen dan testosteron. Pada pasien thalassemia yang tidak mendapatkan trans9usi darah secara adekuat terjadi peningkatan aktiftas sumsum
tulang,
pemberian
sehingga
trans9usi
korteks
berulang
tulang akan
menjadi
tipis./ebaliknya,
menyebabkan
terjadinya
hemosiderosis pada berbagai organ seperti testis, ovarium, kelenjar tiroid dan paratiroid dengan akibat menurunnya densitas tulang pula oleh karena itu selain pemberian des9eroksamin diperlukan pula terapi hormon dan suplementasi kalsium. Pemberian kalsium pada thalassemia dianjurkan kurang lebih * gram perhari. Pada remaja kebutuhan akan meningkat menjadi *,+ sampai $ gram perhari. 8akanan mengandung sumber kalsium tinggi adalah susu, yoghurt , keju, puding susu, sarden dengan tulangnya. 8akanan dengan kadar kalsium sedang antara lain tahu, kacangkacangan, brokoli, mustard, pok choy , keju, es krim, dan almond. #alsium juga dapat ditemukan pada sayuran seperti brokoli, serta produkproduk yang diperkaya dengan kalsium seperti jus jeruk, roti dan susu kedelai *;.
Vitamin C
badan6 hari, diberikan setelah in9us
des9eroksamin dimulai. Vitamin D
4ungsi utama vitamin D membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang dengan cara mengatur agar kalsium dan 9os9at tersedia di dalam darah untuk diendapkan pada proses pengerasan tulang. Hal ini dilakukan dengan cara sebagai berikut. 3
Pada saluran cerna kalsitriol meningkatkan absorpsi akti9 kalsium dengan cara merangsang sintesis protein pengikat kalsium dan protein
3
pengikat 9os9or pada mukosa usus halus. Pada tulang kalsitriol bersama hormon
3
pelepasan kalsium dari permukaan tulang ke dalam darah. Pada ginjal kalsitriol merangsang reabsorpsi kalsium dan 9os9or.
paratiroid
merangsang
bukan merupakan sumber vitamin D yang baik. ?ntuk menjamin terpenuhinya kebutuhan vitamin D dilakukan 9ortifkasi makanan, terutama pada susu, mentega, dan produk makanan untuk bayi. Pasien thalassemia yang mendapat trans9usi darah berulang biasanya memiliki kadar vitamin D yang rendah sebagai akibat dis9ungsi hati. :ila sudah terjadi osteoporosis dianjurkan pemberian vitamin D dengan dosis yang lebih tinggi, ;%%*%%% unit perhari. @9ek samping pemberian vitamin D dan kalsium yang terlalu tinggi adalah hiperkalsiuria dan hiperkalsemia. Pasien thalassemia mayor dianjurkan melakukan pemeriksaan densitas tulang, kadar hormon paratiroid, kadar
*,$+ dihidroksi vitamin D serta tandatanda terjadinya hipogonadisme. @valuasi densitas tulang mulai dilakukan setelah pasien berusia *- tahun pada anak perempuan dan usia *+ tahun pada anak lakilaki. /edangkan evaluasi kadar hormon paratiroid, tes toleransi glukosa oral, kadar 1/H, dan 17 dapat dilakukan mulai usia *% tahun, selanjutnya dapat diulang setiap $ tahun. @valuasi 9ungsi jantung dan ginjal sebaiknya juga dilakukan setiap - bulan, terutama bila kadar 9eritin di atas $%%% ng6ml. Vitamin E
4ungsi
utama
vitamin
@
adalah sebagai
antioksidan
dengan cara
memberikan hidrogen dari gugus hidroksil !)H" pada struktur cincin ke radikal bebas. adikal bebas adalah molekulmolekul reakti9 yang dapat merusak jaringan tubuh. adikal bebas ini mempunyai elektron tidak berpasangan dan bila menerima ion hidrogen, radikal bebas menjadi tidak reakti9
?6 hari, sedangkan pada anak * >?6kg:: per kali. Antioksidan lain seperti vitamin A !Bkaroten", seng, dan selenium, juga sangat berguna untuk melindungi selsel dari e9ek peroksidasi besi padamembran sel. Asam folat
Pada pasien thalassemia yang tidak mendapat trans9usi secara adekuat biasanya terjadi defsiensi asam 9olat, akibat peningkatan eritropoiesis serta asupan asam 9olat yang rendah. Asam 9olat digunakan untuk sintesis DNA, maka pada thalassemia diperlukan dalam jumlah besar untuk mempercepat proses regenerasi sel dosis yangdianjurkan * mg per hari.
,. P!n)aturan Nutrisi Pa"a Pasi!n Thalas!mia :erdasarkan berbagai hal yang telah diuraikan di atas maka asupan nutrisi yang dianjurkan pada pasien thalassemia adalah tinggi kalori, tinggi protein, kalsium, seng, vitamin A !Bkaroten", vitamin D, vitamin @, dan rendah
besi,
sedangkan
vitamin
=
harus
dibatasi
karena
dapat
meningkatkan absorpsi besi. :erikut ini contoh anjuran nutrisi y ang diberikan pada penderita thalassemia, yaitu !Arijanty dan Nasar, $%%-"C
akanan )ang harus dihindari oleh pasien thallassemia* a* akanan dengan kandungan %andungan besi tinggi 3 >rgan dalam 7hati, ginjal, limpa9 (3#2 mg/dl/#00 g 3 ?aging sapi "," mg/#00 g 3 Hati dan ampela a)am "3#0 mg/#00 g 3 =kan pusu 7dengan kepala dan tulang9 (,+ mg/#00 g 3 %erang #+," mg/#00 g 3 Telur a)am ",2 mg/butir 3 Telur bebek +,$ mg/butir 3 Buah kering / kismis, ka1ang ",@ mg/#00 g 3 %a1ang3ka1angan )ang digoreng 23< mg/#00 g 3 %a1ang3ka1angan )ang dibakar #,@ mg/#00 g 3 Biji3bijian )ang dikeringkan "#,$ mg/#00 g 3 Sa)uran ber'arna hijau 7ba)am,kailan, kangkung9 A + mg/#00 g b* akanan )ang diperbolehkan bagi pasien thallassemia akanan dengan kandungan -umlah pemberian besi sedang 3 3 3 3 3
?aging a)am, daging babi " potong/hari Tahu # potong Sa'i, ka1ang panjang #3" porsi 70,( 1up9/hari =kan pusu tanpa kepala dan tulang Ba'ang, gandum jumlah sedang
akanan dengan kandungan besi rendah 3 3 3 3 3
Nasi, mie, roti, biskuit Umbi3umbian 7'ortel, lobak, bengkoang9 Semua jenis ikan Semua jenis buah 7)ang tidak dikeringkan9 Susu, keju, min)ak, lemak DAFTAR PUSTAKA
Pandi 8irakusumah, "0#+, Panduan Lengkap Makanan Balita, Penebar S'ada)a Croup, -akarta &rijant) Nasar, "00+, asalah Nutrisi Pada Thalasemia, -urnal Sari Pediatri Dol*