SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Kebutuhan nutrisi pada anak diare Sasaran : ibu dan keluarga pasien Hari/ Tanggal : kamis / 4 januari 2018 Waktu : 30 menit Tempat : Ruang Melati RSUD Dr.H.Koesnadi Bondowoso
1. Karakteristik Peserta a. Jumlah Peserta
: 3 orang
b. Sasaran
: Keluarga pasien
2. Tujuan Penyuluhan a. Tujuan Umum
: Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu dan
keluarga dapat mengetahui tentang kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh anak saat sedang diare. b. Tujuan Khusus Peserta
dapat
: Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan menjelaskan
pengertian
nutrisi,
Peserta
dapat
menjelaskan kebutuhan nutrisi anak saat diare, Peserta dapat menjelaskan nutrisi yang direkomendasikan saat diare, Peserta dapat menjelaskan nutrisi yang tidak dianjurkan saat anak diare. 3. Materi Penyuluhan Terlampir 4. Metode a. Ceramah b. Tanya jawab 5. Media a. Leaflet
6. Kegiatan penyuluhan
No. Tahap 1. Pembukaan
2.
Pengembangan
3.
Penutup
Kegiatan Mengucap salam Perkenalan Pendekatan dengan pesarta Menggali pengetahuan ibu tentang Diare. Membagikan leaflet Menjelaskan tentang pengertian nutrisi, kebutuhan nutrisi pada anak yang mengalami diare, makanan yang dianjurkan saat anak diare, makanan yang tidak dianjurkan saat anak diare. Memberi kesempatan peserta untuk bertanya. Diskusi Menyimpulkan hasil penyuluhan Ucapan terima kasih dan salam Penutup
Waktu 5 menit
20 menit
5 menit
MATERI PENYULUHAN
A. DEFINISI Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan
kesehatan.
Penelitian
di
bidang nutrisi mempelajari
hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal.
B. KEBUTUHAN NUTRISI SAAT DIARE Pemberian
makanan
harus
diteruskan
selama
diare
dan
ditingkatkan setelah sembuh. Tujuannya adalah memberikan makanan kaya nutrient sebanyak anak mampu menerima. Meneruskan pemberian makanan akan mempercepat kembalinya fungsi usus yang normal, termasuk kemampuan menerima dan mengabsorpsi berbagai makanan. Makanan yang diberikan pada anak diare tergantung kepada umur, makanan yang disukai, dan pola makan sebelum sakit serta budaya setempat. Jaga kebersihan makanan dan minuman, berikan ASI eksklusif minimal 6 bulan karena ASI mengandung immunoglobulin. Beri cairan tambahan (sebanyak anak mau). Jelaskan kepada ibu untuk memberi ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian. Jika anak biasanya tidak diberi ASI, lihat kemungkinan untuk relaktasi (yaitu memulai lagi pemberian ASI setelah dihentikan) atau beri susu formula yang biasa diberikan. Jika anak berumur 6 bulan atau lebih atau sudah makan makanan padat, beri makanan yang disajikan secara segar – dimasak, ditumbuk atau digiling. Berikut adalah makanan yang direkomendasikan: 1.
Sereal atau makanan lain yang mengandung zat tepung dicampur dengan kacang-kacangan, sayuran dan daging/ikan, jika mungkin, dengan 1-2 sendok teh minyak sayur yang ditambahkan ke dalam setiap sajian.
2.
Makanan Pendamping ASI lokal yang direkomendasikan dalam pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di daerah tersebut.
3.
Sari buah segar seperti apel, jeruk manis dan pisang dapat diberikan untuk penambahan kalium.
4.
Bujuk anak untuk makan dengan memberikan makanan setidaknya 6 kali sehari. Beri makanan yang sama setelah diare berhenti dan beri makanan tambahan per harinya selama 2 minggu.
C. NUTRISI SAAT DIARE Sebaiknya berikan makanan lunak ke anak agar sistem pencernaan anak tidak terlalu bekerja keras untuk dapat mencerna makanan. Berikan anak makanan seperti: 1. 2.
Pisang dan air degan Nasi tim atau bubur nasi
3.
Roti
4.
Daging, ayam, ikan yang direbus atau dipanggang
5.
Telur matang
6.
Sayuran matang yang tidak mengandung banyak serat, sepert i wortel
7.
Kentang rebus atau panggang
D. MAKANAN YANG SEBAIKNYA TIDAK DIBERIKAN KEPADA ANAK YANG DIARE 1. Sebaiknya
anak
tidak
diberikan
makanan
yang
digoreng,
berminyak, produk olahan, dan fast food saat anak diare. Makanan tersebut membutuhkan kerja yang lebih bagi sistem pencernaan untuk mencernanya. Selain itu, sebaiknya hindari makanan yang menyebabkan perut anak bergas, seperti brokoli, kol, asparagus, kacang-kacangan, buncis, dan lainnya. 2. Hindari juga minuman dan makanan yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, dan cokelat, serta minuman yang mengandung soda.