Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Diare Pada Anak
I. Pokok Bahasan
: Diare Pada Anak
II. Sub Pokok Bahasan
:
1. Pengertian Diare 2. Klasifikasi Diare 3. Komplikasi 4. Faktor Diare 5. Tanda dan Gejala Diare 6. Cara Pencegahan Diare 7. Penanganan Dini III. Sasaran
: Masyarakat Dusun Kemun
IV. Waktu
: Senin, 3 November 2012 pukul 15.30 WIB
V. Tempat
: Balai Desa Dusun Kemun
VI. Tujuan
:
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah dilakukan penyuluhan, masyarakat dusun Kemuning diaharapkan mampu memahami tentang diare B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x 50 menit, diharapkan masyarakat dusun Kemuning mampu: 1. Menjelaskan pengertian Diare secara benar 2. Menyebutkan penyebab Diare dengan tepat 3. Menyebutkan tanda dan gejala Diare dengan baik 4. Menyebutkan cara pencegahan Diare secara runtut VII. Kegiatan Belajar Mengajar
No
Tahap
Waktu
Kegiatan
. Penyuluhan
Audience
1
Pembukaan
2.
Inti
5 menit
30 menit
•
Salam
-Menjawab salam
•
Appersepsi
-Memperhatikan penyuluh
•
Kontrak
-Menyetujui kontrak
•
Menjelaskan pengertian
-Memperhatikan dan
diare
Menjelaskan Klasifikasi
mendengarkan penjelasan penyuluh
Diare
Menjelaskan Komplikasi
Menjelaskan Faktor Diare
•
Menyebutkan tanda dan
gejala diare •
Menjelaskan cara
pencegahan diare
Menjelaskan penanganan dini
3.
Penutup
15 menit
•
Mengevaluasi dengan
memberikan pertanyaan lisan •
-Menjawab pertanyaan -Menjawab salam
Salam penutup
VIII. Metode
: Ceramah
IX. Media
: Leaflat
X. Evaluasi
:
1. Audience mampu menjawab pertanyaan di bawah ini dengan benar? 2. Apakah yang dimaksud dengan diare ? 3. Apa saja yang dapat menyebabkan diare ? 4. Apa tanda dan gejala yang sering muncul pada penderita diare ? 5. Bagaimana cara pencegahan diare ? XI. Referensi
:
Widjaja, M.C. , 2002, Mengatasi Diare dan Keracunan pada Balita, Jakarta : Kawan Pustaka. Anugerah, P. ,1992, Penatalaksanaan dan Pencegahan Diare Akut, Jakarta: EGC
XII. Materi
1. Pengertian
Diare adalah buang air besar atau defekasi dengan tinjanya berbentuk cairan atau setengah padat dengan kandungan air lebih banyak dari biasanya (normalnya 100 200 –
ml/jam tinja) Beberapa pengertian diare 1. Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cairan, dengan demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari keadaan normal yakni 100-200 ml sekali defekasi (Hendarwanto, 1999). 2. Menurut WHO (1980) diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari. 3. Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak dengan konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat bercampur lender dan darah (Ngastiyah, 1997). 4. Diare adalah keadaan di mana seorang individu mengalami atau beresiko mengalami defekasi sering dengan feses cair, atau feses tidak berbentuk. (Lynda Juall Carpenito, 2001).
2. Klasifikasi Diare
Menurut pedoman MTBS (2000) diare dapat diklasifikasikan, 1. Diare akut terbagi atas : a. Diare dengan dehidrasi berat b. Diare dengan dehidrasi ringan/sedang c. Diare tanpa dehidrasi 2. Diare persisten bila diare berlangsung 14 hari/ lebih terbagi atas : a. Diare persisten dengan dehidrasi b. Diare persisten tanpa dehidrasi 3. Desentri apabila diare berlangsung disertai dengan darah
3. KOMPLIKASI
1). Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonic atau hipertonik). 2). Renjatan hipovolemik. Dengan tanda-tanda : Mata mendelik, pandangan kosong, serta ada gerakan-gerakan tangan kaki. 3). Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoniotot, lemah, bradikardi, perubahan pada elektrokardiagram). 4). Hipoglikemia. 5). Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim lactase karena k erusakan vilimukosa, usus halus. 6). Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik. 7). Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami kelaparan. 4. Penyebab Diare (Etiologi)
a. Faktor infeksi Infeksi internal ; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare anak Meliputi : - Infeksi bakteri ( E.Coli, Vibrio, Salmonella, dll ) - Infeksi virus ( Entrovirus, Adenovirus, Rotavirus, dll ) - Infeksi parasit ( Cacing, Protozoa, Jamur, dll ) Infeksi parenteral ; infeksi bagian tubuh lain diluar pencernaan (OMA, Tonsilofaringitis, dll ) b. Faktor malabsorbsi Malabsorbsi karbohidrat Gejala : Diare berat, tinja berbau sangat asam, saki t di daerah perut Malabsorbsi lemak Gejala : tinja mengandung lemak Malabsorbsi protein c. Faktor makanan Makanan yang mengakibatkan diare adalah makanan yang tercemar, basi, beracun, mentah dan kurang matang.
d. Faktor psikologis Rasa takut, cemas dan tegang. Jika terjadi pada anak akan menyebabkan diare kronik.
5. Tanda dan Gejala Diare
Pada bayi dan anak akan menjadikan cengeng dan gelisah Suhu badan tunggi Tinja bayi encer, berlendir dan berdarah Anus lecet Gangguan gizi akibat intake makanan yang kurang Muntah sebelum dan sesudah diare Dehidrasi
6. Cara Pencegahan Diare
1.
Mencuci tangan sebelum makan atau setiap habis bermain
2.
Membiasakan BAB di jamban/WC dan jamban/WC harus selalu bersih
3.
Kebersihan lingkungan untuk menghindarkan adanya lalat
4.
Makanan harus selalu ditutup
5.
Anak dilarang untuk jajan sembarangan
6.
Air minum selalu dimasak
7.
Bila anak menderita MUNTAH BER agar secepatnya diberi banyak minum atau oralit.
CARA PEMBUATAN ORALIT Catatan : Ada ORALIT yang dibungkus untuk ukuran 1 gelas, oleh karena itu bacalah petunjuk pada bungkus ORALIT 7. Penanganan Dini
1. Berikan cairan (Oralit) atau larutan gula dan garam, larutan air tajin, kuah sayur dan air yang sudah masak. a. Anak kurang dari 1 tahun setiap kali diare diberikan ½ gelas air (100 cc) b. Anak usia 1-5 tahun setiap kali diare diberikan 1 gelas air (200 cc)
c. Anak sampai dewasa setiap kali diare diberikan 2 gelas air (400 cc) 2.
Memberikan makanan rendah lemak selama diare untuk mencegah efek buruk pada status gizi.
3.
ASI atau PASI tetap diberikan.
4.
Bawa ke rumah sakit atau Puskesmas terdekat bila tidak ada perubahan