SATUAN ACARA PENYULUHAN HORDEOLUM
Pokok Bahasan
: Penyakit Sistem Sensori Persepsi
Sub Pokok Pokok Bahasan : Hordeolum Sasaran
: Keluarga Tn AK
Hari/ Tanggal
: Jumat, 29 Nopember 2013
Tempat
: Rumah Keluarga Tn AK ( Jalan Ahmad yani Gang II no 2 Br Hita Bhuana Kelurahan Peguyangan – Denpasar
I. Latar Belakang
Hampir setiap orang mengenal bintitan atau timbilen yang dalam bahasa medis disebut Hordeolum. Penyakit ini tidak mengenal usia tertentu, dapat menyerang mulai dari anak-anak hingga orang tua. Data epidemiologi internasional menyebutkan bahwa hordeolum merupakan jenis penyakit infeksi kelopak mata yang paling sering ditemukan pada praktek kedokteran., tetapi tidak terdapat angka pasti penyakit ini. Insidensi tidak bergantung pada ras dan jenis kelamin dapat mengenai semua s emua usia, usia , tapi lebih sering pada orang dewasa, kemungkinan karena kombinasi dari beberapa faktor seperti tingginya level androgen dan peningkatan insidensi meibomitis dan rosacea pada dewasa. II. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit, diharapkan keluarga Tn AK diharapkan mampu memahami tentang pengertian hordeolum, penyebab, tanda dan gejala, pengobatan pengobatan serta pencegahannya. III. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, keluarga Tn AK diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian hordeolum 2. Menyebutkan macam - macam hordeolum hordeolum
3. Menyebutkan penyebab dari hordeolum 4. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit hordeolum 5. Menyebutkan pengobatan hordeolum 6. Menjelaskan cara pencegahan hordeolum IV. Metode
1. Ceramah 2. Diskusi dan tanya jawab V. Media
1. Leaflet 2. Flip Chart/Lembar Balik 3. Lembar pertanyaan VI. Isi Materi (Terlampir) VII. Proses Pelaksanaan No
Waktu
Kegiatan
Sasaran Penyaji
1.
5 menit
Pembukaan
a. Salam pembuka b. Perkenalan c. Menyampaikan tujuan d. Kontrak waktu e. Melakukan apersepsi
2.
20 menit
Kegiatan Inti Penyampaian materi
Menyampaikan salam pembuka, maksud dan tujuan serta kontrak waktu pelaksanaan kegiatan kepada peserta penyuluhan dengan bahasa yang sopan dan jelas serta penggunaan kata yang efisien.
Keluarga Tn AK
Menjawab salam Memperhatikan dan mengikuti penyuluhan
Menanyakan beberapa pertanyaan seputar opini peserta mengenai topik penyuluhan (hordeolum). Menyampaikan materi dengan jelas dan tepat sesuai dengan metode
Menyimak dan memperhatikan penyuluhan dengan
a. Pengertian hordeolum b. Macam – macam penyakit hordeolum c. Penyebab dari hordeolum d. Tanda dan gejala dari penyakit hordeolum e. Pengobatan hordeolum f. Cara pencegahan hordeolum 3.
15 menit
Penutup a. Sesi tanya jawab b. Melakukan evaluasi c. Menyimpulkan materi yang didiskusikan d. Mengakhiri kegiatan dengan salam
yang dipilih
baik dan antusias.
Menyampaikan materi dengan efisien mencegah kekurangan waktu Memanfaatkan semua media yang tersedia untuk menyampaikan materi dengan baik.
Melalukan dialog interaktif dengan peserta penyuluhan. Menanyakan beberapa pertanyaan singkat kepada keluarga Tn AK tentang materi penyuluhan untuk mengetahui feed back..
Menyampaikan kesimpulan dengan singkat dan jelas. Menyampaikan salam penutup dan ucapan terimakasih dengan sopan.
Peserta penyuluhan bertanya dan berdialog tentang materi penyuluhan. Bersama penyaji menyimpulkan materi. Mengerti dan mempunyai pengetahuan baru tentang materi penyuluhan ditandai dengan hampir keseluruhan peserta dapat menjawab pertanyaan. Menjawab salam
VIII. Setting Tempat Penyuluhan dilaksanakan di rumah keluarga Tn AK ( Jln Ahmad yani Gang II no 2 Br Hita Bhuana Kelurahan Peguyangan
DINDING
PENYAJI & MODERATOR
OBSERVER
IX. Pengorganisasian
X. Evaluasi 1. Evaluasi Struktur
a. SAP sudah siap 3 hari sebelum penyuluhan b. Media (Leaflet, plif chart dan Lembar pertanyaan) dan tempat sudah siap c. Pengorganisasian sudah tersusun d. Penyaji sudah menyiapkan materi e. Peserta siap mengikuti penyuluhan 2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan kesehatan mengenai hordeolum berlangsung lancar dan masyarakat mengerti tentang materi penyuluhan yang diberikan. b. Selama penyuluhan dilaksanakan diharapkan terjadi interaksi yang positif antara penyuluh dengan keluarga Tn Ak ditandai dengan keaktifan keluarga
dalam
bertanya
dan
adanya
kemauan
keluarga
untuk
mendengarkan dengan baik. c. Kehadiran keluarga Tn AK diharapkan tidak kurang dari 80%, masyarakat hadir tepat waktu dan tidak meninggalkan ruangan saat penyuluhan berlangsung. 3. Evaluasi Hasil a. Jangka Pendek
Peserta penyuluhan mengerti setidaknya 80% dari semua materi yang telah disampaikan dengan kriteria: 1) Menjelaskan kembali pengertian hordeolum
2) Menyebutkan jenis penyakit hordeolum 3) Menyebutkan penyebab dari hordeolum 4) Menyebutkan tanda dan gejala penyakit hordeolum 5) Menyebutkan pengobatan hordeolum 6) Menjelaskan cara pencegahan hordeolum b.
Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran keluarga Tn AK akan hordeolum serta pencegahan hordeolum sehingga angka kejadian penyakit hordeolum dapat ditekan.
XI. Refrensi
Brunner & Suddart.2002. Bedah.Edisis:8, vol.3. Jakarta : EGC
Buku
Ajar
Keperawatan
Medikal
Ilyas,Sidharta. 2010. Kelopak Mata. Dalam Penuntun Ilmu Penyakit Mata. edisi. Jakarta : Balai Penerbit FKUI Masjoer Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius FK UI NANDA. 2009. Internasional Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. 2009-2010 : EGC Vaughan & Asbury. 2010. Oftlmologi Umum. Jakarta : EGC Belden M. http://www.scribd.com/doc/86631189/ASKEP-HORDEOLUM diakses 27 nopember 2013
LAMPIRAN I (MATERI PENYULUHAN)
A. Pengertian hordeolum Hordeolum adalah infeksi atau peradangan pada kelenjar di tepi kelopak mata bagian atas maupun bagian bawah yang disebabkan oleh bakteri, biasanya oleh kuman Stafilokokus (Staphylococcus aureus). Hordeolum dapat timbul pada 1 kelenjar kelopak mata atau lebih. Kelenjar kelopak mata tersebut meliputi kelenjar Meibom, kelenjar Zeis dan Moll (Ilyas S, 2010). Hordeolum adalah infeksi akut kelenjar di palpebra yang berisi material purulen yang menyebabkan nyeri tajam ( Indriana Istiqomah, 2004). Hordeolum yaitu berupa benjolan kecil/ besar pada pinggiran kelopak mata disertai rasa gatal dan nyeri, yang kemudian dapat bertambah besar hingga dapat menghalangi lapang pandang penglihatan. B. Macam - macam penyakit hordeolum 1. Hordeolum eksternum Merupakan infeksi pada kelenjar Zeiss atau Moll, tempat keluarnya bulu mata ( pada batas palpebra dan bulu mata). Area infeksi berbatas tegas, merah, bengkak dan nyeri tekan pada permukaan kulit daerah batas. Ukuran lebih kecil dan lebih superficial daripada hordeolum internum. Lesi ikut bergerak saat kulit bergerak. Jika mengalami supurasi dapat pecah sendiri kearah kulit. 2. Hordeolum internum Merupakan infeksi pada kelenjar Meibom sebasea yang terletak didalam tarsus. Area kecil seperti manic dan edematous terdapat pada konjugtiva palpebra pada perbatasan palpebra dan bulu mata. Lesi tidak ikut bergerak dengan pergerakan kulit. Dapat pecah kearah kulit atau permukaan konjungtiva. Namun, karena letaknya dalam tarsus, jarang mengalami pecah sendiri.
3. Penyebab dari hordeolum Infeksi akut pada kelenjar minyak di dalam kelopak mat a yang disebabkan oleh bakteri dari kulit (biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus merupakan agent infeksi 90-95% kasus hordeolum Hordeolum sama dengan jerawat pada kulit. Hordeolum kadang timbul besamaan dengan atau sesudah blefaritis, hordeolum bisa timbul secara berulang. C. Tanda dan gejala penyakit hordeolum 1. Tampak suatu benjolan pada kelopak mata atas/bawah yang berwarna merah 2. Rasa sakit yang bertambah kalau menunduk dan nyeri bila ditekan 3. Kelopak mata membengkak 4. Mata sering berair 5. Peka terhadap cahaya terang D. Pengobatan hordeolum Biasanya hordeolum dapat sembuh dengan sendiri dalam waktu 5-7 hari 1. Pengobatan secara umum: a. Kompres hangat 4-6 kali sehari selama 15 menit tiap kalinya untuk membantu drainase. Lakukan dengan mata tertutup. b. Bersihkan kelopak mata dengan air bersih atau pun dengan sabun atau sampo yang tidak menimbulkan iritasi, seperti sabun bayi. Hal ini dapat mempercepat proses penyembuhan. Lakukan dengan mata tertutup. c. Jangan menekan atau menusuk hordeolum, hal ini dapat menimbulkan infeksi yang lebih serius. d. Hindari pemakaian makeup pada mata, karena kemungkinan hal itu menjadi penyebab infeksi. e. Jangan memakai lensa kontak karena dapat menyebarkan infeksi ke kornea. 2. Pengobatan Tradisional Bawang putih dapat menjadi solusi tepat untuk mengatasinya. Umbi lapis ini mengandung beberapa kandungan alami yang terkandung dalam tiap-tiap getahnya.
Kandungan
tersebut
berupa
minyak
atsiri,
alildisulfida,
dialildisulfida, alisin, aliin, enzim alinasa, triglikosida, vitamin A, vitamin
B, dan hormon kelamin. Perlu diketahui, bawang putih memiliki sifat khas yang menghangatkan, tajam tetapi halus. Bagian yang digunakan untuk mengobati mata timbilan adalah umbi lapisnya. Bahan yang digunakan sangat simple, yaitu cukup menyediakan sebutir bawang putih yang sudah dicuci bersih dan dikupas. Kemudian, potong bagian ujungnya agar dapat memoles bagian mata yang timbilan dengan mudah. Poles timbil dengan irisan bawang secara perlahan-lahan dan searah. Pada bagian ini perlu kehati-hatian, karena salah-salah bisa mengenai mata. Lakukan berulangulang pada pagi dan sore hari, sampai timbil mengempis. Mulailah menjaga kesehatan, karena sehat mahal harganya. 3. Pengobatan Dengan Medikasi Antibiotik diindikasikan bila dengan kompres hangat selama 24 jam tidak ada perbaikan, dan bila proses peradangan menyebar ke sekitar daerah hordeolum. a. Antibiotik topikal. Bacitracin atau tobramicin salep mata diberikan setiap 4 jam selama 7-10 hari. Dapat juga diberikan eritromicin salep mata untuk kasus hordeolum eksterna dan hordeolum interna ringan. b. Antibiotik sistemik Diberikan bila terdapat tanda-tanda bakterimia atau terdapat tanda pembesaran kelenjar limfe di preauricular. Pada kasus hordeolum internum dengan kasus yang sedang sampai berat. Dapat diberikan cephalexin atau dicloxacilin 500 mg per oral 4 kali sehari selama 7 hari. Bila alergi penisilin atau cephalosporin dapat diberikan clindamycin 300 mg oral 4 kali sehari selama 7 hari atau klaritromycin 500 mg 2 kali sehari selama 7 hari. c. Pembedahan Bila dengan pengobatan tidak berespon dengan baik, maka prosedur pembedahan mungkin diperlukan untuk membuat drainase pada hordeolum. Pada insisi hordeolum terlebih dahulu diberikan anestesi
topikal dengan pantokain tetes mata. Dilakukan anestesi filtrasi dengan prokain atau lidokain di daerah hordeolum dan dilakukan insisi.
E. Cara pencegahan hordeolum 1. Menjaga Kebersihan Kebersihan seluruh tubuh harus dijaga agar tidak mudah terkena infeksi atau peradangan oleh bakteri 2. Mencuci tangan Tangan tidak bersih menjadi tempat berkembangbiak yang baik untuk bakteri sehingga ketika kita mengucek atau menyentuh mata bisa menimbulkan hordeolum 3. Waspada jika mata sering gatal Karena ini mungkin saja tanda – tanda awal akan terjadinya mata hordeolum 4. Mengistirahatkan mata dan istirahat yang cukup Mata jangan dibuat terlalu lelah, karena mata yang lelah berpeluang sangat besar terjadinya hordeolum, kurangnya tidur atau sering bergadang merupakan faktor resiko terjadinya hordeolum. 5. Meningkatkan daya tahan tubuh Olahraga yang cukup dan makanan yang bergizi dapat mencegah terjadinya hordeolum 6. Melindungi Mata Pakailah pelindung mata di tempat yang kotor, berdebu dan berasap supaya mata tidak mudah iritasi.