1
BAB I PENDAHULUAN
Hord Hordeo eolu lum m meru merupa paka kan n sala salah h satu satu peny penyak akit it mata mata yang yang seri sering ng dite ditemu muka kan n di masyarakat. Hordeolum adalah infeksi yang meradang, purulen, dan terlokalisir pada satu atau lebih kelenjar sebasea (meibomian atau zeisian) kelopak mata[1]. Belum tersedia data mengenai insidensi dan prealensi di !ndonesia. "enelitian "enelitian mengenai mengenai antibiotika pada hordeolum pernah dilakukan pada tahun 1#$$ di poliklinik %ata &'" r *ariadi 'emarang. "ada penelitian tersebut didapatkan frekuensi penderita hordeolum sebesar 1,+ dengan usia terbanyak pada golongan de-asa muda dan sebanyak +,/ dari penderita mengalami sakit berulang[/].
*eseha *esehatan tan indera indera pengli penglihat hatan an merupa merupakan kan hal yang yang penting penting untuk untuk mening meningkat katkan kan kualitas sumber daya manusia dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. *elopak mata berperan penting dalam memberikan proteksi fisik untuk mata. 'elain itu, kelopak mata juga berperan dalam mempertahankan film air mata serta drainase air mata mata[0]. leh leh karena karena itu semua bagian bagian dari dari mata mata harus harus dijaga dijaga kesehat kesehatann annya, ya, termas termasuk uk palpeb palpebra ra yang yang menjad menjadii salah salah satu satu pertah pertahana anan n atau atau barr barrie ierr iagnos iagnosis is dan tatala tatalaksa ksana na yang
dari mata.
tepat tepat pada pada hordeo hordeolum lum dapat men2egah men2egah proses proses
inflamasi dan perjalanan penyakit yang lebih berat.
/
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ANATOMI PALPEBRA
"alpebra superior dan inferior adalah modifikasi lipatan kulit yang dapat menutup dan melindungi bola mata bagian anterior. Berkedip melindungi kornea dan konjungtia dari dehidrasi. "alpebra superior berakhir pada alis mata3 palpebra inferior menyatu dengan pipi[4]
"alpebra terdiri atas lima bidang jaringan utama. ari superfisial ke dalam terdapat lapis kulit, lapis otot rangka (orbikularis okuli), jaringan areolar, jaringan fibrosa (tarsus), dan lapis membran mukosa (konjungtia pelpebrae). [4]
a. *ulit *ulit pada palpebra berbeda dari kulit bagian lain tubuh karena tipis, longgar, dan elastis, dengan sedikit folikel rambut, tanpa lemak subkutan.
b. %uskulus rbikularis okuli 5ungsi otot ini adalah untuk menutup palpebra. 'erat ototnya mengelilingi fissura palpebra se2ara konsentris dan meluas sedikit mele-ati tepian
0
orbita. 'ebagian serat berjalan ke pipi dan dahi. Bagian otot yang terdapat di dalam palpebra dikenal sebagai bagian pratarsal3 bagian diatas septum orbitae adalah bagian praseptal. 'egmen luar palpebra disebut bagian orbita. rbikularis okuli dipersarafi oleh nerus fa2ialis.
2. 6aringan 7reolar 8erdapat di ba-ah muskulus orbikularis okuli, berhubungan degan lapis subaponeurotik dari kujlit kepala.
d. 8arsus 'truktur penyokong utama dari palpebra adalah lapis jaringan fibrosa padat yang disebut tarsus superior dan inferior. 8arsus terdiri atas jaringan penyokong kelopak mata dengan kelenjar %eibom (49 buah di kelopak atas dan /9 buah di kelopak ba-ah).
e. *onjungtia "alpebrae Bagian posterior palpebrae dilapisi selapis membran mukosa, konjungtia palpebra, yang melekat erat pada tarsus.
4
:ambar 1. "enampang melintang palpebra superior [4
8erdapat beberapa kelenjar yang terdapat pada palpebra yaitu ; a. *elenjar %eibom Biasa juga dikenal sebagai kelenjar tarsal dan terdapat pada stroma dari lempeng tarsal yang tersusun se2ara ertikal. 8erdapat sekitar 09< 49 kelenjar meibom pada palpebra superior dan /9<09 kelenjar meibom pada palpebra inferior. *elenjar meibom merupakan kelenjar sebasea yang turut berkontribusi pada lapisan lipid pada lapisan air mata dan du2tus yang bermuara pada margin palpebra. b. *elenjar =eiss *elenjar sebasea yang bermuara pada folike bulu matal 2. *elenjar %oll
%erupakan kelenjar keringat di dekat folikel rambut. Bermuara pada folikel rambut atau pada du2tus kelenjar zeiss dan tidak bermuara langsung ke permukaan kulit. d. >olfring kelenjar lakrimalis aksesori 8erdapat di sekitar batas atas dari lempeng tarsal.
8epian palpebra dipisahkan oleh garis kelabu (batas mukokutan) menjadi tepian anterior dan posterior. 8epian anterior terdiri dari bulu mata, glandula =eiss dan %oll. :landula =eiss adalah modifikasi kelenjar sebasea ke2il yang bermuara dalam folikel rambut pada dasar bulu mata. :landula %oll adalah modifikasi kelenjar keringat yang bermuara ke dalam satu baris dekat bulu mata. 8epian posterior berkontak dengan bola mata, dan sepanjang tepian ini terdapat muara
"unktum lakrimalis terletak pada ujung medial dari tepian posterior palpebra. "unktum ini berfungsi menghantarkan air mata ke ba-ah melalui kanalikulus terkait ke sakus lakrimalis.
+
:ambar /. *elenjar pada kelopak mata
2.2 Hordeolum 2.2.1 Definii
Hordeolum adalah
infeksi kelenjar palpebra berupa radang akut yang
bersifat supuratif yang biasanya disebabkan oleh 'taphylo2o22us
[4]
. Bila
kelenjar %eibom yang terkena, timbul pembengkakan besar yang disebut hordeolum interna. 'edangkan hordeolum eksterna yang lebih ke2il dan lebih superfisial adalah infeksi kelenjar =eiss atau %oll.
?
:b !. Hordeolum eksterna+
:b !!. Hordeolum interna +
2.2.1 E!iolo"i Staphylococcus aureus adalah agent infeksi pada #9<# kasus hordeolum. []
"aling sering terjadi pada anak
dengan ketegangan pada mata yang disebabkan oleh ketidakseimbangan otor atau kesalahan refraksi. *ebiasaan mengu2ek mata dan hidung, blefaritis kronik dan diabetes berhubungan dengan kejadian hordeolum berulang. 5aktor metabolik, penyakit kronik, asupan karbohidrat dan alkohol berlebih dapat menjadi faktor predisposisi terjadinya hordeolum[4]
2.2.2
#$%!or Rei%o
1. "enyakit kronik. 2. *esehatan atau daya tahan tubuh yang buruk. 3. "eradangan kelopak mata kronik, seperti Blefaritis 4. iabetes 5. Hiperlipidemia, termasuk hiperkolesteroledmia 6. &i-ayat hordeolum sebelumnya 7. Higiene dan lingkungan yang tidak bersih
$
8. *ondisi kulit seperti dermatitis seboroik. 4
2.2.& P$!ofiiolo"i
Hordeolum e@ternum timbul dari blokade dan infeksi dari kelenjar =eiss atau %oll. Hordeolum internum timbul dari infeksi pada kelenjar %eibom yang terletak di dalam tarsus.
bstruksi dari kelenjar
:ejala [] <
"embengkakan
<
&asa nyeri pada kelopak mata
<
"erasaan tidak nyaman dan sensasi terbakar pada kelopak mata
<
&i-ayat penyakit yang sama
8anda <
Aritema
<
Adema
#
<
yeri bila ditekan di dekat pangkal bulu mata
<
'eperti gambaran abs2es ke2il
'tadium selulitis %emiliki karakteristik yang terlokalisasi, kaku, merah, dan pembengkakan pada margin palpebra yang berbatas tegas.
'tadium pembentukan abses %emiliki karakteristik terlihat titik pus pada margin palpebra dan menginasi sekitar rambut mata.
2.2.) Di$"noi
iagnosis hordeolum ditegakkan berdasarkan gejala dan tanda pada hasil pemeriksaan oftalmologis 2.2.* Di$"noi B$ndin"
Beberapa diagnosis banding untuk hordeolum; < < < <
Canthelasma Blepharitis akriosistitis *alazion
2.2.+ Pen$!$l$%$n$$n
Biasanya hordeolum dapat sembuh dengan sendiri dalam -aktu hari.4
19
%edikamentosa ; 7ntibiotik diindikasikan bila dengan kompres hangat selama /4 jam tidak ada perbaikan, dan bila proses peradangan menyebar ke sekitar daerah hordeolum.
1. 7ntibiotik topikal.
Ba2itra2in atau tobrami2in salep mata diberikan setiap 4 jam selama ?<19 hari0. apat juga diberikan eritromi2in salep mata untuk kasus hordeolum eksterna dan hordeolum interna ringan. 2. 7ntibiotik sistemik
iberikan bila terdapat tanda
"ada kasus hordeolum internum dengan kasus yang sedang sampai berat. apat diberikan 2ephale@in atau di2lo@a2ilin 99 mg per oral 4 kali sehari selama ? hari. Bila alergi penisilin atau 2ephalosporin dapat diberikan 2lindamy2in 099 mg oral 4 kali sehari selama ? hari atau klaritromy2in 99 mg / kali sehari selama ? hari. <
'teroid (*ortison) dan analgetik sebagai terapi simptomatik.
peratif ; Bila dengan pengobatan tidak berespon dengan baik, maka prosedur
11
pembedahan
mungkin
diperlukan
untuk
membuat
drainase
pada
hordeolum$. "ada insisi hordeolum terlebih dahulu diberikan anestesi topikal dengan pantokain tetes mata. ilakukan anestesi filtrasi dengan prokain atau lidokain di daerah hordeolum dan dilakukan insisi yang bila; <
Hordeolum internum dibuat insisi pada daerah fluktuasi pus, tegak lurus pada margo palpebra.
<
Hordeolum eksternum dibuat insisi sejajar dengan margo palpebra. 'etelah dilakukan insisi, dilakukan ekskohleasi atau kuretase seluruh isi jaringan meradang di dalam kantongnya dan kemudian diberikan salep antibiotik.
2.2., Kom-li%$i
1/
*omplikasi hordeolum dapat berupa mata kering, simblefaron, abses, atau selulitis palpebra yang merupakan radang jaringan ikat jarang palpebra di depan septum orbita dan abses palpebra.
2.2. Edu%$i d$n Pen/e"$0$n 1. 6aga kebersihan -ajah dan membiasakan men2u2i tangan sebelum
menyentuh -ajah agar hordeolum tidak mudah berulang. 2. ntuk memper2epat peradangan kelenjar dapat diberikan kompres hangat
0 kali sehari selama 19 menit. &. %enghindari pemakaian make up pada mata, karena kemungkinan hal itu
menjadi penyebab infeksi 6aga kebersihan peralatan make
10
BAB III KESIMPULAN
1. Hordeolum merupakan inflamasi pada kelenjar kelopak mata yang bersifat akut, supuratif dan disebabkan terbanyak oleh bakteri staphylo2o22us. /. 8atalaksana a-al pada hordeolum diutamakan tatalaksana medikamentosa. 0. 8erapi pembedahan berupa insisi dan kuretase dilakukan apabila terapi medikamentosa tidak membaik.
14
DA#TAR PUSTAKA
1 8im Aditor A:D. *amus *edokteran orland. 6akarta; "enerbit Buku *edokteran A:D3 1##+.
[/] >inarto. %a2am *uman, "ola *epekaan terhadap 7ntibiotika serta Beberapa 5aktor &isiko pada Hordeolum. 'emarang; 5akultas *edokteran niersitas iponegoro3 1##9. [0]Bessette %. Hordeolum and 'tye. 2/919. http;EEemedi2ine.meds2ape.2omEarti2leE1/109$9
7ailable
from;
[4] *hurana 7*. /99?. Comprehensive phthalmolo!y 4th e". &ohtak; e- 7ge !nternational [] 'idarta, !. !lmu "enyakit %ata, Adisi !!!, Detakan !, Balai "enerbit 5* !, 6akarta. /994; Hal #/<#4 [+] Feonid '6. /99/. Hordeolum and Dhalazion 8reatment. ptometry; *