Tugas Promosi Kesehatan Satuan Acara Penyuluhan Komplikasi Kehamilan Kehamilan Eklampsia
Dosen Pengampu Agus Khurniawan, SKM, MKM
Disusun Oleh Inayatul Aminin
II B
AKADEMI KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH CIREBON JL. Walet No. 21 Telp / Fax. 0231-201942 Cirebon Tahun Ajara 2017 / 2018
Satuan Acara Penyuluhan Mata Ajaran
: Promosi Kesehatan
Topik Penyuluhan : Komplikasi Kehamilan Pokok Bahasan
: Pencegahan Penyakit pada Komplikasi Keha milan PreEklampsia
Sasaran
: Warga Ibu Hamil di Desa Latek
Tempat
: Desa Latek, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan
Hari / Tanggal
: Sabtu, 07 Okteber 2017
Waktu
: Pukul 09.00 – 10.30 WIB
A. Latar Belakang Sebebelum dilaksanakan penyuluhan pada Warga Ibu Hamil di Desa Latek, Kecamatan
Sekaran,
Kabupaten
Lamongan.
Kelompok
mengadakan
pe nd eka tan kep ad a Kep al a De sa dan Ten aga Ke seh at an set em pa t me nge na i materi yang akan disampaikan. Pada keesokan harinya kelompok kami melakukan survey di Desa Latek dan didapatkan masih banyak ibu hamil yang tekanan darahnya tinggi dan terdapat edema pada beberapa ibu hamil. Karena pe rm asalahan ya ng terj ad i cu ku p ser ius da n me ng inga t be nya kn ya ko mpl ikas i kehamilan yang dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi maka kelompok kami akan memberikan penyuluhan mengenai komplikasi kehamilan terutama pa da pre ek lam psia.
B. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan pencegehan penyakit pada komplikasi kehamilan preeklampsia diharapkan perserta dapat memahami dan mampu mencegah terjadinya gangguan kehamilan terutama pada trimester ke- III
C. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan peserta mampu : 1. Peserta dapat memahami apa itu komplikasi kehamilan 2. Peserta dapat menjelaskan tentang apa itu preeklampsia
3. Peserta dapat menyebutkan faktor penyebab terjadinya preeklampsia 4. Peserta mampu mengidentifikasi tanda dan gejala awal preeklampsia 5. Peserta dapat menjelaskan pencegahan awal yang bisa dilakukan sampai pe nan ga nan da ri preekl am ps ia
D. Sasaran
Warga Ibu Hamil di Desa Latek.
E. Materi
1. Pengertian Komplikasi Kehamilan 2. Pengertian PreEklampsia 3. Penyebab Terjadinya PreEklampsia 4. Tanda dan Gejala PreEklampsia 5. Proses Terjadinya PreEklampsia 6. Akibat Lanjut / Komplikasi yang Terjadi Bila Tidak Ditangani 7. Upaya pencegahan dan Penanggulangan Terhadap PreEklampsia
F. Metode Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan dengan cara : a. Ceramah b. Tanya Jawab c. Diskusi
G. Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan antara lain : a. LCD b. Pengeras Suara c. Laptop d. Leaflet e. Lembar Balik
H. Kegiatan Penyuluhan
No .
Wak tu
Ke gi at an Pen yu luh an
1.
5 Menit
Pembukaan 1. Sambutan
dari
Ke gi atan Au di en ce
Kepala 1. Memperhatikan
Desa sekaligus membuka acara penyuluhan 2. Mengucapkan
salam 2. Menjawab salam
pe mb uka 3. Memperkenalkan diri 4. Menjelaskan
3. Memperhatikan
tujuan 4. Memperhatikan
pe nyuluh an 5. Menyebutkan
materi
5. Memperhatikan
yang akan diberikan 6. Membagikan leaflet
6. Menerima Membaca
2.
15 Menit
Pelaksanaan 1. Menjelaskan
apa
itu
1. Memperhatikan
komplikasi kehamilan 2. Menjelaskan
tentang 2. Memperhatikan
pe nge rt ian pre ek lam psia 3. Menyebutkan
penyebab
terjadinya preeklampsia
3. Memperhatikan
4. Menyebutkan tanda dan gejala preeklampsia 5. Menjelaskan
4. Memperhatikan
proses
terjadinya preeklampsia 6. Menyebutkan
akibat
lanjut / komplikasi yang terjadi
bila
5. Memperhatikan
6. Memperhatikan
tidak
ditangani 7. Menjelaskan pe nce ga ha n
upaya da n
7. Memperhatikan
dan
pe na ng gu la ng an terhadap preeklampsia 8. Memberikan kesempatan pa da
aud ien ce
un tuk
be rt an ya
da n
memberikan
jawaban
8. Bertanya
dan
mendengarkan jaw ab an
atas pertanyaan 3.
5 Menit
Evaluasi 1. Meminta
audience 1. Menjelaskan
menjelaskan
apa
itu
apa
itu
komplikasi kehamilan
komplikasi kehamilan 2. Meminta
audience 2. Menyebutkan
menyebutkan pengertian
pe nge rt ian
pr eek lamp sia
pr eek lamp sia
3. Meminta
audience 3. Menyebutkan
menyebutkan
penyebab
terjadinya preeklampsia 4. Meminta
pe nye bab
ter jad inya
pr eek lamp sia
audience 4. Menjelaskan
menyebutkan
proses
terjadinya preeklampsia 5. Meminta
terjadinya pr eek lamp sia
audience 5. Menyebutkan
menyebutkan
akibat
lanjut
/
yang
terjadi
tidak ditangani
tidak
akibat
komplikasi
lanjut / komplikasi yang apabila
proses
terjadi
apabila
ditangani 6. Meminta menyebutkan
audience 6. Menyebutkan upaya
pe nce ga ha n
upaya
pe nce ga ha n pr eek lamp sia
pr eek lamp sia 4.
5 Menit
Terminasi 1. Mengucapkan kasih
atas
yang diberikan
terima perhatian
1. Memperhatikan
2. Mengucapkan
salam
2. Menjawab salam
pe nu tup
I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur Alat-alat penyuluhan berupa LCD, Laptop, Pengeras Suara, Lembar Balik, Leaflet tentang pencegahan Penyakit pada Komplikasi Kehamilan Eklampsia tersedia sebelum dilakukan penyuluhan dan peserta hadir mengikuti penyuluhan.
2. Evaluasi Proses Waktu
penyuluhan
dimulai
pukul
09.00-10.30
WIB,
klien
mendengarkan dan menyampaikan pertanyaan tentang PreEklampsia.
3. Evaluasi Hasil Setelah dilakukan tindakan penyuluhan kesehatan, peserta dapat mencapai kriteria tujuan khusus dan penyuluhan ini. 1. Warga ibu hamil bisa menjelaskan pengertian komplikasi kehamilan 2. Warga ibu hamil bisa menyebutkan pengertian preeklampsia 3. Warga ibu hamil menyebutkan penyebab terjadinya preeklampsia 4. Warga ibu hamil bisa menyebutkan tanda dan gejala preeklampsia 5. Warga ibu hamil bisa menyebutkan proses terjadinya preeklampsia 6. Warga ibu hamil bisa menyebutkan akibat lanjut / komplikasi yang terjadi bi la tida k di tan ga ni 7. Warga ibu hamil bisa menyebutkan upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap preeklampsia
MATERI PENYULUHAN A. Pengertian Komplikasi Kehamilan
Komplikasi
kehamilan
adalah
kegawat
daruratan
obstetrik
dapat
menyebabkan kematian pada ibu dan bayi (Prawirohardjo, 1999).
B. Apa itu Pre Eklampsia ?
Pre eklampsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias : hipertensi, proteinuri, dan edema, tetapi tidak menjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih. Pre Eklampsia Dibagi dalam 2 golongan : 1. Pre Eklampsia ringan, bila keadaan sebagai berikut : a. Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih, atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih, atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih. b. Edema umum, kaki, jari tangan dan muka, atau kenaikan berat badan 1 kg atau lebih perminggu. c. Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih perliter, kwalitatif 1+ atau 2+ pada urin kateter atau midstream untuk pemeriksaan laboratorium.
2. Pre Eklampsia berat, bila keadaan sebagai berikut : a. Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih. b. Proteinuria 5 gr atau lebih perliter. c. Oliguria, jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam. d. Adanya gangguan serebral, gangguan visus dan rasa nyeri di epigastrium. e. Ada edema paru dan sianosis.
C. Apa penyebab terjadinya Pre Eklampsia ?
Pre Eklampsia dulu dikenal sebagai Toksemia, karna diperkirakan adanya racun di dalam darah ibu hamil. Meski teori ini sudah dibantah, tetapi penyebab pre-eklamsia hingga kini belum diketahui. Penyebab lain yang diperkirakan terjadi, adalah : 1.Kelainan aliran darah menuju rahim. 2.Kerusakan pembuluh darah. 3.Masalah dengan sistim ketahanan tubuh.
4.Diet atau konsumsi makanan yang salah.
D. Apa saja tanda dan gejala terjadinya Pre Eklampsia ?
Biasanya tanda-tanda pre eklampsia timbul dalam urutan : pertambahan berat badan yang berlebihan, diikuti edema, hipertensi, dan akhirnya proteinuria. Pada pre eklampsia ringan tidak ditemukan gejala – gejala subyektif. Pada pre eklampsia berat didapatkan gejala sebagai berikut : 1. sakit kepala di daerah prontal. 2. diplopia, penglihatan kabur, dan lebih sensitif pada cahaya silau. 3. nyeri di daerah epigastrium. 4. mual atau muntah. Gejala – gejala ini sering ditemukan pada pre eklampsia yang meningkat dan merupakan petunjuk bahwa eklampsia akan timbul.
E. Bagaimana proses terjadinya Pre Eklampsia ?
Pada pre eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus. Pada beberapa kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilakui oleh satu sel darah merah. Jadi jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tenanan darah akan naik sebagai usaha untuk mengatasi tekanan perifer agar oksigenasi jaringan dapat dicukupi. Sedangkan kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan oleh penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan interstitial belum diketahui sebabnya, mungkin karena retensi air dan garam. Proteinuria dapat disebabkan oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada glomerulus (Sinopsis Obstetri, Jilid I, Halaman 199).
Perubahan pada organ-organ : 1. Perubahan pada otak Pada pre-eklampsia aliran darah dan pemakaian oksigen tetap dalam batas-batas normal. Pada eklampsia, resistensi pembuluh darah meninggi, ini terjadi pula pada pembuluh darah otak. Edema terjadi pada otak yang dapat menimbulkan kelainan serebral dan kelainan pada visus. Bahkan pada keadaan lanjut dapat terjadi perdarahan.
2. Perubahan pada janin dan rahim Aliran darah menurun ke plasenta menyebabkan gangguan plasenta, sehingga terjadi gangguan pertumbuhan janin dan karena kekurangan oksigen terjadi gawat janin. Pada pre-eklampsia dan eklampsi sering terjadi bahwa tonus rahim dan kepekaan terhadap rangsangan meningkat maka terjadilah partus prematurus.
3. Perubahan pada ginjal Filtrasi glomerulus berkurang oleh karena aliran ke ginjal kurang. Hal ini menyebabkan filfrasi natrium melalui glomerulus menurun, sebagai akibatnya terjadilah retensi garam dan air. Filtrasi glomerulus dapat turun sampai 50% dari normal sehingga pada keadaan lanjut dapat terjadi oliguria dan anuria.
4. Perubahan pada paru-paru Kematian wanita pada pre-eklampsi dan eklampsi biasanya disebabkan oleh edema paru. Ini disebabkan oleh adanya dekompensasi kordis. Bisa pula karena terjadinya aspires pnemonia. Kadang-kadang ditemukan abses paru.
5. Perubahan pada mata Dapat ditemukan adanya edema retina spasmus pembuluh darah. Bila ini dijumpai adalah sebagai tanda pre-eklampsi berat. Pada eklampsi dapat terjadi ablasio retinae, disebabkan edema intra-okuler dan hal ini adalah penderita berat yang merupakan salah satu indikasi untuk terminasi kehamilan. Suatu gejala lain yang dapat menunjukkan arah atau tanda dari pre-eklampsi berat akan terjadi eklampsi adalah adanya: skotoma, diplopia, dan ambliopia. Hal ini disebabkan perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks serebri atau dalam retina.
6. Perubahan pada keseimbangan air dan elektrolit Pada pre-eklampsi ringan biasanya tidak dijumpai perubahan nyata pada metabolisme air, elektrolit, kristaloid dan protein serum. Dan tidak terjadi ketidakseimbangan elektrolit. Gula darah, bikarbonas natrikus dan pH normal. Pada pre-eklampsi berat dan pada eklampsi : kadar gula darah naik sementara asam laktat dan asam organik lainnya naik sehingga cadangan alkali akan turun. Keadaan ini biasanya disebabkan oleh kejangkejang. Setelah konvulsi selesai zat-zat organik dioksidasi sehingga natrium dilepas lalu bereaksi dengan karbonik sehingga terbentuk bikarbonas natrikus. Dengan begitu
cadangan alkali dapat kembali pulih normal.
F. Apa saja faktor resiko terjadinya Pre Eklampsia ?
Preeklampsia umumnya terjadi pada kehamilan yang pertama kali, kehamilan di usia remaja dan kehamilan pada wanita diatas 40 tahun. Faktor resiko yang lain adalah : 1. Riwayat tekanan darah tinggi yang khronis sebelum kehamilan. 2. Riwayat mengalami preeklampsia sebelumnya. 3. Riwayat preeklampsia pada ibu atau saudara perempuan. 4. Kegemukan/obesitas. 5. Mengandung lebih dari satu orang bayi. 6. Riwayat kencing manis, kelainan ginjal, lupus atau rematoid arthritis.
G. Apa akibat lanjut/komplikasi yang terjadi bila Pre Eklampsia tidak segera ditangani ?
1. Berkurangnya aliran darah menuju plasenta. Preeklamsia akan mempengaruhi pembuluh arteri yang membawa darah menuju plasenta. Jika plasenta tidak mendapat cukup darah, maka janin akan mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga pertumbuhan janin melambat atau lahir dengan berat kurang. 2. Preeklampsia juga dapat menyebabkan terjadinya kelahiran prematur dan komplikasi lanjutan dari kelahiran prematur yaitu keterlambatan belajar, epilepsi, sereberal palsy, dan masalah pada pendengaran dan penglihatan. 3. Lepasnya plasenta. Preeklamsia meningkatkan risiko lepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum lahir, sehingga terjadi pendarahan dan dapat mengancam bayi maupun ibunya. 4. Sindrom HELLP HELLP adalah singkatan dari Hemolysis (perusakan sel darah merah), Elevated liver enzym dan low platelet count (meningkatnya kadar enzim dalam hati dan rendahnya jumlah sel darah dalam keseluruhan darah). Gejalanya, pening dan muntah, sakit kepala serta nyeri perut atas. 5. Eklampsia Jika preklamsia tidak terkontrol, maka akan terjadi eklamsia. Eklamsia dapat mengakibatkan kerusakan permanen organ tubuh ibu, seperti otak, hati atau ginjal.
Eklamsia berat menyebabkan ibu mengalami koma, kerusakan otak bahkan berujung pada kematian janin maupun ibunya.
H. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan dan penanggulangan Pre Eklampsia ?
Ø PENCEGAHAN 1. Diet yang tepat dan sesuai. Karena penyebab pastinya belum diketahui, maka pencegahan utama yang baik adalah meminta ibu hamil untuk mengurangi konsumsi garam, meski dianggap tidak efektif menurunkan risiko preeklamsia. Diet yang dianjurkan cukup protein, rendah karbohidraat, lemak dan garam.
2. Periksalah kehamilan secara teratur Untuk mengetahui kondisi ibu dan janin. Preklamsia yang terdiagnosa lebih awal, akan memudahkan dokter menyarankan terapi yang tepat untuk ibu dan janinnya. Sebuah penelitian di tahun 2006, lebih dari 70 persen wanita yang mengkonsumsi multivitamin dan menjaga berat tubuh sebelum hamil terbukti risiko terkena preeklamsianya lebih rendah. Suplemen nutrisi ditengarai mampu menurunkan risiko terkena preeklamsia, tapi Anda harus sangat selektif. Konsultasikan pada dokter, sebelum mengkonsumsi suplemen di saat hamil.
3. Perbanyak minum Sangat dianjurkan ibu hamil untuk minum dalam jumlah yang banyak tiap hari. Minuman yang baik adalah air putih, karna air akan mendorong garam ke luar tubuh. Dengan banyak minum akan membuat lebih sering ke toilet sehingga dapat membawa kelebihan garam bias terbawa keluar, selain itu juga mengurangi aktivitas. Minimal minum 2 liter per hari.
Ø PENANGGULANGAN Satu-satunya cara yang pling tepat untuk menangulangi Pre Eklampsia pada akhir kehamilan adalah dengan mempercepat persalinan, tapi pada preeklamsia di awal kehamilan, yang bisa dilakukan adalah antara lain : 1. Bed rest
Mengulur waktu kelahiran bayi dengan istirahat total agar tekanan darah turun dan meningkatkan aliran darah menuju plasenta, agar bayi dapat bertahan. Dianjurkan untuk berbaring total dan hanya diperbolehkan duduk atau berdiri jika memang benar-benar diperlukan. Istirahat total berarti berbaring di tempat tidur. Sebaiknya berbaring ke sisi sebelah kiri untuk meningkatkan aliran darah pada janin.
2. Pengobatan sesuai anjuran Dokter Obat yang biasa direkomendasikan yaitu pemakaian obat penurun tekanan darah. Pada preklamsia parah dan sindroma HELLP, obat corticosteroid dapat memperbaiki fungsi hati dan sel darah. Obat ini juga dapat membantu paru-paru bayi tumbuh bila harus terjadi kelahiran prematur.
3. Melahirkan Ini adalah cara terakhir mengatasi preeklamsia. Pada preklamsia akut/parah, dokter akan menganjurkan kelahiran prematur untuk mencegah yang terburuk. Kelahiran ini juga diperlukan kondisi minimal, seperti kesiapan tubuh ibu dan kondisi janin.
Daftar Pustaka
1. Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta 2. Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. EGC. Jakarta 3. Saifudin, Abdul Bari dkk. 2002. Buku Acuan Nasional
Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta