SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) DHF / DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
Disusun oleh YUNI MAIRINA P27220018222
POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI PROFESI NERS TAHUN AKADEMIK 2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan satuan acara penyuluhan Dengue Hemoragic Fever (DHF) di Ruang Anggrek RSUD Kota Salatiga, telah disahkan pada:
Hari
:
Tanggal
:
Desember 2018
Mengetahui,
Pembimbing Klinik
Hendri Arifin, S.Kep., Ns
Pembimbing Akademik
Dyah Dwi Astuti., M.Kep., Sp.An
SATUAN ACAR A P PENYULUHAN Topik
:
Demam Berdarah Dengue
Sasaran
:
Orangtua dan Keluarga Klien
Tempat
:
Ruang Anggrek, RSUD Kota Salatiga
Hari/Tanggal :
Sabtu, 15 Desember 2018
Waktu
1 x 20 menit
I.
:
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah diberikan pendidikan kesehatan/ health education (HE) diharapkan keluarga klien mengetahui tentang pengetahuan penyakit Demam Berdarah Dengue dan mengetahui penyebab, gejala, pencegahan dan penanganan yang bisa dilakukan.
II.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah diberikan HE diharapkan klien mampu : a.
Memahami dan menjelaskan pengertian Demam Berdarah Dengue
b. Memahami dan menjelaskan penyebab, gejala, pencegahan dan penanganan Demam Berdarah Dengue c.
Memahami dan mampu menjelaskan pentingnya penatalaksanaan atau penanganan Demam Berdarah Dengue
III.
SASARAN Orangtua dan Keluarga Klien
IV.
MATERI Terlampir
V.
METODE 1. Ceramah 2. Tanya jawab
VI.
KRITERIA EVALUASI 1. Evaluasi Struktur
Klien ada di tempat penyuluhan.
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang Anggrek, RSUD Kota Salatiga.
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
Mahasiswa mampu memberikan informasi dengan jelas sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Klien aktif mendengarkan.
Klien aktif bertanya terhadap hal yang belum diketahui.
Tanya jawab berlangsung dengan lancar.
Media dapat digunakan secara efektif.
3. Evaluasi Hasil
Klien menerima kedatangan mahasiswa.
Klien dapat menjelaskan tentang penyebab, tanda dan gejala, pencegahan dan penanganan Demam Berdarah Dengue.
Klien
mengungkapkan
setuju
untuk
melakukan
upaya
pengendalian dan pencegahan Demam Berdarah Dengue.
VII.
KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN
TAHAP/ WAKTU PENYULUH
PESERTA
Pembukaan
-
Mengucapkan salam
-
Menjawab salam
3 menit
-
Memperkenalkan diri
-
Memperhatikan
-
Menjelaskan judul materi
-
Memperhatikan
dan tujuan yang ingin dicapai oleh peserta.
Isi
-
Menjelaskan tentang
-
memperhatikan
pengertian DBD
(Penyampaian materi)
Mendengarkan dan
- Menjelaskan penyebab,, 10 menit
tanda gejala, penanganan dan pencegahan Demam Berdarah Dengue
- Menjelaskan penatalaksanaan atau penanganan penyakit Demam Berdarah Dengue
Penutup
-
Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya.
7 menit -
Memberikan kesimpulan materi yang sudah
-
Bertanya
-
Mendengarkan
-
Menjawab pertanyaan yang diberikan
diberikan -
Evaluasi
- Penutup dengan mengucapkan salam
-
Menjawab salam.
MATERI PENYULUHAN DEMAM BERDARAH DENGUE
1. Pengertian Demam Berdarah Dengue
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan nyamuk Aedes Aegypty yang dapat menyerang pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam,nyeri otot,tulang dan sendi yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama dan dapat menyebabkan perdarahan,
2. Penyebab Demam Berdarah Dengue
Penyebab Demam Berdarah Dengue adalah karena adanya virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty. Meskipun dapat juga ditularkan oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun. DBD ini banyak di temukan di daerah tropis yang curah hujannya cukup tinggi. Sebab nyamuk akan mudah berkembang biak di daerah yang tergenang air. Umumnya sering terjadi di daerah Asia Tenggara, khususnya Indonesia yang saat ini menjadi masalah utama di negeri kita ini.
3. Ciri – ciri Nyamuk Aedes Aegypty
Warna hitam dengan belang-belang putih di seluruh badannya
Berbadan kecil
Biasanya menggigit pada siang hari dan sore hari
Hidup dan berkembang biak di dalam rumah (bak mandi, kaleng bekas, kolam ikan, ban bekas, pot tanaman air, tempat minuman burung)
Senang hinggap pada pakaian yang bergantung,kelambu dan ditempat yang gelap dan lembab.
Jentik nyamuk berperan aktif di dalam bak air
Posisi jentik nyamuk tegak lurus dengan permukaan air
Gerakan jentik nyamuk naik turun ke atas pemukaan air untuk bernafas
Kemampuan terbang kira-kira 100 meter
4. Tanda Gejala Demam Berdarah Dengue
a. Demam tinggi 2 – 7 hari disertai menggigil. kurang nafsu makan, nyeri pada persendiaan,serta sakit kepala. b. Pendarahan dibawah kulit berupa : Bintik-bintik merah pada kulit dan mimisan (epistaksis). c. Nyeri perut ( ulu hati ) tapi tidak ada gejala kuning,ada mual dan muntah. d.
Terjadi syok atau pingsan pada hari ke 3-7 secara berulang-ulang. Dengan tanda syok yaitu lemah, kulit dingin , basah dan tidak sadar. TANDA BAHAYA DBD :
a. Perdarahan gusi b. Muntah darah c.
Penderita tidak sadar
d.
Denyut nadi tidak teraba Segara periksakan diri ke RS atau sarana pelayanan kesehatan terdekat.
5. Penatalaksanaan Kejang Demam
Kebanyakan, kejang demam terjadi dihari pertama anak sakit. Seringkali kejang demam muncul sebelum orangtua menyadari bahwa anaknya sedang sakit. Namun, jika anda melihat akan adanya gejala kejang demam pada anak, sebaiknya berikan parasetamol begitu anak anda demam sehingga resiko kejang akan berkurang. Demam juga dapat dikurangi dengan cara memperbanyak asupan cairan dan tidak memakai pakaian yang terlalu tebal dimalam hari. Jangan memberikan aspirin yang dapat menyebabkan Reye’s Syndrome Obat-obatan (dengan resep dokter) yang dapat mengurangi resiko kejang, yaitu Phenobarbital, valproic acid (depakene) dan divalproex sodium (depekote), rectal diazepam (valium, diastat). Tetapi obat-obatan ini memiliki kelemahan karena adanya resiko efek samping yang serius pada anak. Untuk itu, obat-obatan tersebut jarang diberikan kepeda pasien karena sebagian besar kejang demam tidak berbahaya dan banyak anak yang tetap tumbuh sehat walau mengalami kejang demam ini.
6. Cara Penularan Demam Berdarah Dengue
a. Demam berdarah dengue hanya dapat ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypty betina,yang tersebar luas di rumah-rumah dan tempattempat umum (Sekolah,Pasar,Terminal,Warung dsb) b. Nyamuk ini mendapatkan virus dengue waktu menggigit/ menghisap darah orang yang sakit DBD atau orang yang tidak sakit tetapi dalam darahnya terdapat Virus Dengue. c. Orang yang darahnya mengandung Virus Dengue tetapi tidak sakit dapat pergi kemana-mana dan menularkan virus itu kepada orang lain di tempat yang ada nyamuk Aedes Aegyptynya. d. Virus dengue yang terhisap nyamuk Aedes Aegypty akan berkembang biak dalam tubuh nyamuk. e. Bila nyamuk tersebut menggigit/ menghisap darah orang lain,virus tersebut akan dipindahkan bersama air liur nyamuk ke orang tersebut. f. Orang yang digigit nyamuk Aedes Aegypty yang mengandung virus dengue gejala sakit/ demam setelah 4-7 hari (masa inkubasi) g. Bila orang yang ditularkan tidak memiliki daya tahan tubuh yang baik, ia akan segera menderita DBD (demam berdarah dengue)
7. Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue
a. Tirah baring atau istirahat baring b. Diet makan lunak c. Minum banyak (2-2,5 liter / 24 jam ) dapat berupa susu, teh manis, sirop dan beri penderita oralit, pemberian cairan merupakan hal yang paling penting bagi penderita Demam Berdarah Dengue. d. Pemberian cairan intravena (biasanya Ringer laktat atau NaCl) e. Monitor tanda-tanda vital tiap 3 jam f. Periksaan Hb, Ht dan trombosit setiap hari g. Pemberian obat antipiretik sebaiknya dari golongan acetaminofen, eukinin atau dipiron (kolaborasi dengan dokter). h. Berikan kompres dingin i.
Monitor tanda-tanda perdarahan
j.
Pemberian antibiotik bila terdapat kekuatiran infeksi sekunder
k. Monitor tanda-tanda renjatan meliputi keadaan umum, perubahan tandatanda vital, hasil pemeriksaan laboratorium yang memburuk l.
Bila timbul kejang dapat diberikan diazepam (kolaborasi dengan dokter)
8. Cara Pencegahan DBD
Untuk mencegah penyakit DBD, nyamuk penularnya (Aedes aegypti) harus diberantas sebab vaksin untuk mencegahnya belum ada. Cara yang tepat dalam pencegahan penyakit DBD adalah dengan pengendalian vektornya, yaitu nyamuk Aedes aegypti. Cara yang tepat untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti adalah memberantas jentikjentiknya di tempat berkembang biaknya. Cara ini dikenal d engan Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN-DBD). Oleh karena tempattempat berkembang biaknya terdapat di rumah-rumah dan tempat-tempat umum maka setiap keluarga harus melaksanakan PSN-DBD secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali. PSN-DBD tersebut dapat digambarkan pada bagan berikut : Gambar 2.1. Nyamuk Dewasa
Foggi
Fogging (dengan insektisida)
Kimia Jentik nyamuk
Fisika Biologi
Bagan cara pemberantasan nyamuk (PSN DBD) Cara Pencegahan yang dilakukan adalah sebagai berikut a. Kimia: Dengan cara pemberian abatisasi (abate), pengasapan dan fogging. b. Fisika: Dalam sekurang-kurangya seminggu sekali, maka cegahlah dengan cara 3 M plus :
Menguras bak mandi
Menutup tempat penampungan air
Mengubur atau menyingkirkan benda- benda yang dapat digenangi
air
seperti
ban
bekas,kaleng
bekas,vas
bunga,penampungan air dsb.
Menggunakan obat nyamuk sebelum tidur dan sebelum bepergian
Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang sejenis seminggu sekali.
Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak.
Menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan tanah.
Menaburkan bubuk Larvasida.
Memelihara ikan pemakan jentik di kolam / bak penampung air.
Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar.
Menggunakan kelambu.
Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.
c. Biologi: Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14) yaitu agen yang aktif mengendalikan
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Mansjoer, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3. Jakarta: Medica Aesculpalus. Betz, Cecily L., Sowden, Linda A. 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri Edisi 5. Jakarta: EGC. Ngastiyah. 2005. Perawatan anak sakit . Jakarta : EGC. Suwarsono H. 1997. Berbagai cara pemberantasan jentik Ae. Aegypt i. Jakarta: Cermin Dunia Kedokteran Sylvia A. Price dan Lorraine M. Wilson.1995. Konsep Klinis Proses Penyakit . Jakarta: EGC