KEWIRAUSAHAAN (EKU 300 A4) SAP 8
Oleh: Kelompok 8 1. Ni Kadek Ayu Semitayani
(1607531120) (30)
2. I Gusti Ngurah Krisna Dwipayana
(1607531121) (31)
3. I Gede Pradana Juniarta
(1607531128) (32)
4. Ni Putu Gita Darmayanti
(1607531144) (33)
AKUNTANSI REGULER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2018 0
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kata entrepreneur berasal dari bahasa Prancis, entrepreneur, yang sudah dikenal sejak abad ke 17, yang berarti berusaha. Dalam hal bisnis, maksudnya adalah memulai sebuah bisnis. Kamus Merriam-Webster menggambarkan definisi entrepreneur sebagai seseorang yang mengorganisir dan menanggung risiko sebuah bisnis atau usaha. Entrepreneurship merupakan gabungan dari kreativitas, inovasi dan keberanian menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha baru. Dari pandangan para ahli dapat disimpulkan bahwa entrepreneurship adalah kemampuan dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan sebagai dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan siasat, kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. Di Indonesia, entrepreneurship dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman entrepreneurshipbaik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat entrepreneurship menjadi berkembang. Peningkatan mutu pendidikan tidak dapat ditentukan dalam waktu yang singkat, merupakan suatu proses kreasi yang memerlukan waktu panjang. Apa yang ada sekarang merupakan “buah” dari usaha pada masa lampau. Pada catatan sejarah akan tertulis: Apakah kita berada pada posisi pemerhati, pengamat, atau sebagai bagian dari pelaku torehan sejarah. Kita tidak mungkin memutar jam waktu untuk kembali ke sejarah masa lampau, namun kita dapat mengingat bahwa kekeliruan dari sejarah masa lampau harus dibayar mahal oleh beberapa pelaku di generasi kedepannya. Dan yang terpenting, melalui sejarah masa lampau akan senantiasa memacu kita untuk memperbaiki kondisi yang ada dimasa sekarang dan merencanakan kembali untuk menentukan langkah di masa yang akan datang.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Apa pengertian vocational entrepreneurship? 2. Apa saja bidang-bidang keahlian kejuruan? 3. Bagaimana hubungan antara bidang keahlian kejuruan dengan jenis usaha?
1
1.1 Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan paper ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengertian vocational entrepreneurship. 2. Untuk mengetahui berbagai bidang keahlian kejuruan. 3. Untuk mengetahui hubungan antara bidang keahlian dengan jenis usaha.
1.2 Manfaat Penulisan Dari penulisan paper ini maka akan diperoleh beberapa manfaat. Manfaat yang dapat diberikan yakni sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Secara akademis manfaat penulisan makalah ini adalah dapat memberikan sumbangan atau menambah khazanah ilmu dalam bidang pendidikan khususnya pendidikan kewirausahaan. 2. Manfaat Praktis Dari makalah ini, kami selaku penulis penulis memperoleh pengalaman langsung untuk menuangkan pikiran dalam suatu tulisan, yang akan bermanfaat di masa depan. Bagi pembaca, makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan referensi untuk penyusunan tulisan selanjutnya.
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Vocational Entrepreneurship Kecakapan
vokasional (vocational
skill/VS) seringkali
disebut
pula
dengan
“kecakapan kejuruan”, artinya kecakapan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat. Kecakapan vokasional lebih cocok bagi siswa yang akan menekuni pekerjaan yang lebih mengandalkan keterampilan psikomotor dari pada kecakapan berpikir ilmiah. Oleh karena itu, kecakapan vokasional lebih cocok bagi siswa SMK, kursus keterampilan atau program diploma. Kecakapan vokasional mempunyai dua bagian, yaitu: kecakapan vokasional dasar (basic vocational skill) dan kecakapan vokasional khusus (occupational skill) yang sudah terkait dengan bidang pekerjaan tertentu. Kecakapan dasar vokasional mencakup antara melakukan gerak dasar, menggunakan alat sederhana diperlukan bagi semua orang yang menekuni pekerjaan manual (misalnya palu, obeng dan tang), dan kecakapan membaca gambar sederhana. Di samping itu, kecakapan vokasional dasar mencakup aspek sikap taat asas, presisi , akurasi dan tepat waktu yang mengarah pada perilaku produktif . Kecakapan vokasional khusus, hanya diperlukan bagi mereka yang akan menekuni pekerjaan yang sesuai. Misalnya menservis mobil bagi yang menekuni pekerjaan di bidang otomotif, meracik bumbu bagi yang menekuni pekerjaan di bidang tata boga, dan sebagainya. Namun demikian, sebenarnya terdapat satu prinsip dasar dalam kecakapan vokasional, yaitu menghasilkan barang atau menghasilkan jasa. Kecakapan akademik dan kecakapan vokasional sebenarnya hanyalah penekanan. Bidang pekerjaan yang menekankan keterampilan manual, dalam batas tertentu juga memerlukan kecakapan akademik. Demikian sebaliknya, bidang pekerjaan yang menekankan kecakapan akademik, dalam batas tertentu juga memerlukan kecakapan vokasional. Bahkan antara GLS , AS dan VS terjadi saling terkait dan tumpang tindih. Terlihat tumpang tindih itu. Bagian tumpang tindih antara GLS dengan AS, seringkali disebut kecakapan akademik dasar (basic academic skill) , bagian tumpang tindih antara GLS dan VS sering disebut dengan kecakapan vokasional dasar (basic vocational skill) , dan tumpang tindih antara AS dan VS sering disebut dengan kecakapan vokasional berbasis akademik (science based vocational skill) . Arti entrepreneurship menurut beberapa ahli, adalah sebagai berikut : 1. Peter Drucker, seorang pemikir manajemen Amerika Serikat menyatakan bahwa yang 3
dimaksud dengan entrepreneurship adalah ‘’aktivitas yang secara konsisten dilakukan guna
mengkonversi
ide-ide
yang
bagus
menjadi
kegiatan
usaha
yang
menguntungkan’’. 2. Peggy A. Lambing Charles R.Kuehl dalam bukunya menyatakan bahwa entrepreneurship adalah tindakan kreatif yang membangun value dari suatu yang tidak ada. Entrepreneurship adalah suatu proses untuk menangkap peluang terlepas dari sumber daya yang ada , serta membutuhkan keberanian untuk mengambil resiko yang telah diperhitungkan. 3. S.Wijandi.
Kewirausahaan
adalah
suatu
sifat
keberanian,keutamaan
dalam
keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemapuan sendiri. 4. Howard H. Stevenson. ‘’kewirausahaan adalah kepada manajemen yang didefinisikan sebagaia berikut : mengejar peluang tanpa memperdulikan sumber daya yang saat ini ada di bawah kendali. Jadi
dari
pengertian
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
pengertian
vocational
Entrepreneurship adalah aktivitas yang secara konsisten dilakukan guna mengkonversi ideide yang bagus menjadi kegiatan usaha yang menguntungkan dengan memanfaatkan keahlian kejuruan (vocational skill) yang didapat selama mengikuti pendidikan/pelatihan kejuruan.
2.2 Berbagai Bidang Keahlian Kejuruan Pendidikan kejuruan merupakan penyelenggaraan jalur pendidikan formal yang dilaksanakan pada jenjang pendidikan tingkat menengah, yaitu: pendidikan menengah kejuruan yang berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pendidikan kejuruan dan pendidikan vokasi merupakan penyelenggaraan program pendidikan yang terkait erat dengan ketenagakerjaan. Jenjang pendidikan formal dengan berbagai program keahlian seperti : 1. Akuntansi Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan. Dalam jurusan ini, kita dituntut dapat bekerja sama dengan relasi lain, bekerjasama dengan sosial yang berbeda. 2. Administrasi Perkantoran/Sekretaris Jurusan ini akan selalu dibekali dengan keterampilan yang baik seperti mengetik sepuluh jari buta tanpa lihat di keyboard, stenografi, K3, kearsipan, korespondensi, dengan ditunjang oleh penguasaan bahasa Inggris dan kepribadian yang baik secara professional di bidangnya 4
3. Multimedia Lulusan dalam jurusan ini diharapkan dapat menjadi tenaga programmer tingkat menengah dengan penguasaan software pemrograman berbasis database dan internet. Dengan penguasaan bidang teknologi informasi, kita dapat lebih mudah mencari pekerjaan dalam lapangan kerja 4. Pemasaran Mempersiapkan jiwa yang kuat untuk menjadi tenaga-tenaga PR yang dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan bidang PR dan Marketing, komunikasi negosiasidan transaksi serta mampu mengoperasikan penjualan dilokasi. 5. Usaha Jasa Perjalanan Keberhasilan pariwisata Indonesia akan sangat ditentukan oleh adanya kelancaran transportasi, akomodasi, dan kenyamanan para pengguna (wisatawan lokal dan mancanegara)
selama
melakukan
perjalanan
wisatanya.
Dalam
jurusan
ini
mempersiapkan tenaga professional dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam membuat perencanaan dan manajemen perjalanan wisata, reservasi, marketing, pemanduan wisata, dengan dibekali penguasaan teknologi informasi, bahasa Inggris dan Jepang. 6. Produksi Grafika Program keahlian yang mempersiapkan siswa menjadi terampil di bidang teknik produksi grafika (percetakan) mencakup penguasaan berbagai jenis mesin dalam industri percetakan. Pendidikan kejuruan bertujuan menciptakan tenaga kerja yang terampil dalam keahlian tertentu karena industri suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas tenaga terampil yang terlibat langsung dalam proses produksi. Pendidikan kejuruan juga bertujuan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk memasuki lapangan kerja dan sekaligus menghasilkan tenaga kerja terampil yang dibutuhkan oleh masyarakat.
2.3 Hubungan Antara Bidang Keahlian dan Bakat Dengan Jenis Usaha Semua bidang pasti selalu mengaitkan keahlian seseorang dengan bakat. Jika seseorang mampu melakukan sesuatu hal dengan baik, maka orang tersebut akan berpendapat bahwa yang bersangkutan memang berbakat dalam bidang tersebut dan bisa di aplikasikan ke dalam jenis usaha, maka orang tersebut akan sukses untuk mengembangkan bisnisnya, sedangkan jika sesorang tidak mampu menunjukan kualitas karyanya, maka orang akan berpendapat bahwa yang bersangkutan tidak mempunyai bakat. 5
2.3.1 Pengertian Keahlian Kewirausahaan Keahlian kewirausahaan adalah kemampuan yang akan menyukseskan atau menggagalkan bisnis anda. Memiliki keahlian ini sejak dari awal akan mengurangi rintangan anda dalam memulai karir baru sebagai seorang pengusaha. Keahlian kewirausahaan harus dimiliki oleh seorang yang akan memulai suatu usaha, agar kegiatan usahanya teratur dan bisa berhasil. Karena keberhasilan suatu usaha tergantung oleh keahlian manajer dalam perusahaan tersebut. Berikut ini adalah beberapa keahlian wirausaha yang perlu dimiliki untuk kesuksesan bisnis: 1. Jadilah seorang generalis Anda tidak harus menguasai satu bidang secara tuntas, tapi kita harus cukup fleksibel untuk mengetahui setiap aspek dari dasar-dasar bisnis dan bagaimana setiap hal saling berhubungan satu sama lain. 2. Kemampuan manajerial dan kemampuan administratif Kebanyakan bisnis besar mempekerjakan ratusan dan bahkan ribuan karyawan dengan spesialisasi mereka masing-masing. Lupakan dulu hal tersebut jika memulai bisnis dari nol seperti kebanyakan pengusaha sukses memulai bisnis mereka. Bahkan menyewa seorang asisten adalah cukup mahal bagi yang baru memulai bisnis. Jadi dasar keahlian wirausaha yang perlu anda miliki pertama kali adalah keahlian administratif untuk mengelola pendapatan dan pengeluaran bisnis. Selain itu, kita memerlukan keahlian manajerial untuk mengendalikan setiap situasi yang terjadi ketika kita mulai menjalankan bisnis kita. 3. Keahlian perencanaan Perencanaan adalah keahlian penting yang harus anda miliki sebagai seorang pengusaha. Diantaranya adalah mengelola manajemen waktu sehingga waktu tidak terbuang percuma ketika banyak hal yang harus diselesaikan. 4. Keahlian manajemen keuangan Saat kita memutuskan untuk menjalankan bisnis bukan hanya sebagai suatu sarana mewujudkan keinginan menjadi seorang pengusaha tapi juga untuk mendapatkan sejumlah uang, tentunya harus mengasah keahlian manajemen keuangan. Salah satu keahlian penting yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha adalah kemampuan untuk mengelola keuangan agar kita mempunyai cukup uang untuk membiayai bisnis dan memperoleh sisanya sebagai keuntungan kita. 5. Keahlian berinteraksi dengan manusia Mendirikan suatu bisnis akan mewajibkan kita untuk berinteraksi dengan orang-orang 6
dari berbagai macam latar belakang. Ini adalah suatu keahlian bisnis yang akan memungkinkan bisnis semakin berkembang dan semakin sukses. Setiap pengusaha sukses mempunyai keahlian yang cukup baik dalam hal berinteraksi dengan manusia, dan jika tidak memiliki keahlian tersebut, mereka mempekerjakan orang lain untuk melakukannya
2.3.2 Pengertian Bakat Khusus Bakat mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut. Karena sifatnya yang masih potensial, bakat memerlukan ikhtiar pengembangan dan pelatihan secara serius dan sistematis agar dapat terwujud (Utami Munandar,1992). Bakat berbeda dengan kemampuan (ability) yang mengandung makna sebagai daya untuk melakukan sesuatu, sebagai hasil pembawaan dan latihan. Bakat juga berbeda dengan kapasitas yaitu kemampuan yang dapat dikembangkan di masa yang akan datang apabila latihan dilakukan secara optimal (Conny Semiawan,1987). Bakat adalah suatu kondisi atau serangkaian karakteristik dari kemampuan seseorang untuk mencapai sesuatu dengan sedikit latihan (khusus) mengenai pengetahuan, keterampilan, atau serangkaian respon. (Syamsul, 2009). Bakat adalah kondisi dalam diri seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai kecakapan pengetahuan dan keterampilan khusus. (Sarlito Wirawan Sarwono dalam Syamsul, 2009) Bakat adalah tingkat kemampuan yang tinggi yang berhasil dicapai seseorang dalam keterampilan tertentu. (Tedjasaputra, 2003). Menampilkan bakat dibutuhkan motivasi kuat yang disebut minat, yakni kebebasan seseorang memilih segala sesuatu yang disukai, disenangi dan ingin dilakukan. (Gardner,1993) mengganti istilah bakat dengan “kecerdasan“ yang berupa kecerdasan umum maupun kecerdasan khusus. Sedikitnya ada sembilan kecerdasan atau bakat yang mungkin dimiliki seseorang, yakni logical mathematical, linguistic/verbal, visual spatial, musical, bodily-kinesthetic, interpersonal, intrapersonal, natural, dan moral/spiritual. Teori Gardner ini menjadi pegangan bahwa setiap orang memiliki bakat unik dan berbeda. Orang tidak dapat dipaksa berprestasi di luar bakat bakat khusus yang dimilikinya. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Bakat merupakan kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.
7
2. Bakat tidaklah diturunkan semata, tetapi merupakan interaksi dari faktor keturunan dan faktor lingkungan, artinya dibawa sejak lahir berupa potensi dan berkembang melalui proses belajar, dan memiliki ciri khusus. 3. Orang yang berbakat dalam bidang tertentu diperkirakan akan mampu mencapai prestasi tinggi dalam bidang itu. Jadi prestasi sebagai perwujudan bakat dan kemampuan. 4. Bakat mencakup ciri-ciri lain yang dapat memberi kondisi atau suasana memungkinkan bakat tersebut terealisasi, termasuk inteligensi, interes (minat), kepribadian, dan keterampilan khusus. “Bakat adalah suatu kapasitas untuk belajar sesuatu”. Arti kapasitas adalah potensi kemampuan untuk berkembang.
2.3.3 Jenis-Jenis Bakat Khusus Bakat khusus (talent) adalah kemampuan bawaan berupa potensi khusus dan jika memperoleh kesempatan berkembang dengan baik, akan muncul sebagai kemampuan khusus dalam bidang tertentu sesuai potensinya. Klasifikasi jenis-jenis bakat khusus, yaitu : 1. Bakat akademik khusus. Bakat akademik khusus misalnya bakat untuk bekerja dalam angka-angka (numerik), seperti logika bahasa, dan sejenisnya. 2. Bakat kreatif-produktif. Bakat khusus dalam bidang kreatif-produktif artinya bakat dalam menciptakan sesuatu yang baru misalnya menghasilkan rancangan arsitektur baru, menciptakan teknologi terbaru dan lainnya. 3. Bakat seni. Bakat khusus dalam bidang seni, misalnya mampu mengaransemen musik dan sangat dikagumi, menciptakan lagu hanya dalam waktu 30 menit, mampu melukis dengan sangat indah dalam waktu singkat dan sejenisnya. 4. Bakat kinestetik/psikomotorik, Bakat khusus kinestetik/psikomotorik, misalnya bakat dalam bidang sepakbola, bulu tangkis, tenis, dan keterampilan tekink. 5. Bakat sosial. Bakat khusus dalam bidang sosial misalnya sangat mahir melakukan negoisasi, mahir berkomunikasi, dan sangat mahir dalam kepemimpinan.
8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Dari pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kecakapan vokasional (vocational skill/VS) seringkali disebut pula dengan “kecakapan kejuruan”, artinya kecakapan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat. 2. Jenjang
pendidikan
formal
dengan
berbagai
program
keahlian
seperti
:
Akuntansi,Administrasi Perkantoran/Sekretaris, Multimedia, Pemasaran, Usaha Jasa Perjalanan, Produksi Grafika. 3. Dalam setiap bidang, pasti selalu mengaitkan keahlian seseorang dengan bakat. Jika seseorang mampu melakukan sesuatu hal dengan baik, maka orang tersebut akan berpendapat bahwa yang bersangkutan memang berbakat dalam bidang tersebut dan bisa di aplikasikan ke dalam jenis usaha, maka orang tersebut akan sukses untuk mengembangkan bisnisnya, sedangkan jika sesorang tidak mampu menunjukan kualitas karyanya, maka orang akan berpendapat bahwa yang bersangkutan tidak mempunyai bakat.
9
DAFTAR PUSTAKA
Fajri. 2013. Bakat Dalam Diri Seseorang. Tersedia pada : https://newrulfajri.wordpress.com/. Diakses pada tanggal 9 Maret 2018 Mayke S. Tedja Saputra. 2003. Bermain, Mainan, dan Permainan. Jakarta : PT. Grasindo Munandar, S.C. Utami. 1992. Mengembangkan Bakat Anak. Jakarta : Gramedia Semiawan, Conny, dkk. 1987. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta : Gramedia Yusuf LN, Syamul. 2009. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
10