Pada ruangan, hal yang penting untuk diperhatikan adalah lantai, dinding, dan langitlangit. Lantai yang licin dan dikonstruksi dengan tepat, mudah dibersihkan. Sedangkan lantai yang kasar dan dapat menyerap, sulit untuk untuk dibersihkan. dibersihkan. Lantai yang terkena limbah cairan misalny misalnyaa dari alat pemasak pemasakan an dan tidak tidak ditiri ditiriskan skan dengan dengan baik baik dapat dapat menjad menjadii tempat tempat penyediaan makanan bagi bakteri dan serangga. Dinding dan langit-lngit yang kasar dapat membawa membawa bakteri bakteri seperti Staphylococcus aureus. aureus. Lantai, Lantai, dindin dinding, g, dan langit langit-lan -langit git yang yang konsturksinya buruk, jauh lebih sulit untik dijaga sanitasinya. Akan tetapi, struktur yang licin pun dapat menjadi sumber kontaminan yang tidak diinginkan bila tidak dibersihkan dan dipelihara secara teratur dan efektif. ontaminasi oleh mikroorganisme dapat terjadi setiap saat dan menyentuh permukaan setiap tangan atau alat. Dengan demikian sanitasi lingkungan sangat perlu diperhatikan terutama yang bekerja dalam bidang mikrobiologi atau pengolahan produk makanan atau industri !"o !"olk dan #heeler, $%&'(. Sanitas Sanitasii merupa merupakan kan persya persyarata ratan n yang yang mutlak mutlak bagi bagi indust industri ri pangan pangan sebab sebab sanitas sanitasii berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap mutu pangan dan daya awet produk serta nama baik atau citra perusahaan !)etty dan *en, +$$(. asil a sil pe peng ngam amata atan n uj ujii sa sanit nitas asii ru ruan ang g da dapa patt di dili lihat hat pa pada da ta tabel bel + pa pada da ba bab b ha hasil sil pengamatan. asil pengamatan menunjukkan bahwa urutan unit koloni dari terbesar hingga terkecil terk ecil ada adalah lah lan lantai tai tid tidak ak dib dibersi ersihka hkan, n, lan lantai tai dib dibersi ersihk hkan an den dengan gan des desinf infekt ektan, an, lant lantai ai dibe di bersi rsihk hkan an de deng ngan an pe pemb mbers ersih ih lan lantai tai,, me meja ja di dibe bersi rsihk hkan an de deng ngan an al alko koho holl /, /, me meja ja dibersihkan dengan air, dan lantai dibersihkan dengan a ir. Deng De ngan an di ditan tanda dainy inyaa pe pertu rtumb mbuh uhan an mi mikr kroo oorg rgan anism ismee pa pada da set setia iap p ru ruan anga gan n ya yang ng dilaku dil akukan kan pen penguj gujian ian,, men menand andaka akan n bah bahwa wa tid tidak ak sem semua ua rua ruanga ngan n ya yang ng ada keb kebersi ersihan hanny nyaa terjamin. Lantai yang dibersihkan dengan desinfektan misalnya, masih terdapat koloni bakteri yang tumb tumbuh, uh, padah padahal al desinfe desinfektan ktan dapat mered mereduksi uksi jumlah mikroorganisme, mikroorganisme, berbanding berbanding terbalik dengan lantai yang dibersihkan dengan air justru tidak ditemukan sama sekali unit koloni bakteri. Seca Se cara ra ke kesel selur uruh uhan an pe perl rlak akua uan, n, lan lanta taii ya yang ng ti tidak dak di dibe bersi rsihk hkan an me memil milik ikii ju juml mlah ah mikroorganisme yang paling banyak. al ini disebabkan karena lantai menjadi tempat lalu lalang orang bany banyak. ak. Sehin Sehingga gga mikroorganism mikroorganismee menem menempel pel pada lantai. Apabila lantai tidak dibersihkan maka jumlah mikroorganisme tersebut semakin banyak. 0leh sebab itu pada
ruang pengolahan pangan kebersihan ruangan perlu diperhatikan agar tidak menkontaminasi produk makanan yang akan dibuat. Sedangkan, lantai yang dibersihkan dengan air menunjukkan hasil , lantai yang dibersihkan dengan pembersih lantai menunjukkan +1 bakteri dan lantai yang dibersihkan dengan desinfektan menunjukkan 2 bakteri dan ' khamir. al ini tidak sesuai dengan literature, lantai yang dibersihkan dengan desinfektan seharusnya menunjukkan jumlah mikroorganisme terkecil. al ini disebabkan karena desinfektan memiliki kandungan alkohol yang dapat membunuh mikroorganisme pathogen. Desinfektan adalah suatu bahan kimia yang dipakai untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme melalui suatu mekanisme kerja tertentu. Desinfektan ditujukan untuk mikroorganisme yang terdapat pada benda-benda mati seperti3 gedung, kandang, feses, dan peralatan. 4ekanisme penghancuran mikroorganisme oleh desinfektan dilakukan dengan jalan merusak struktur dinding sel, mengubah permeabilitas membran sel !5oklik et al., $%&'6 7hatim dan Suhato, $%%'(, mengadakan perubahan molekul-molekul protein dan asam nukleat, menghambat kerja en8im atau dapat pula dengan cara menghambat sintesa asam nukleat dan protein. )eberapa faktor yang mempengaruhi kerja desinfektan antara lain konsentrasi dan jenis bahan !Pelc8ar dan 7han, $%&9(. emudian, berdasarkan hasil pengamatan meja yang dibersihkan dengan air dan alkohol / menunjukkan bahwa meja yang dibersihkan dengan alkohol / meenunjukkan jumlah mikroorganisme lebih banyak dibandingkan meja yang dibersihkan dengan air. al ini tentunya tidak sesuai teori, meja yang dibersihkan dengan air seharusnya menujukkan jumlah mikroorganisme yang lebih sedikit. al ini dikarenakan alkohol mempunyai aktifitas sebagai bakterisid yang membunuh bakteri dalam bentuk :egetatifnya. Selain itu alkohol juga menunjukkan aktifitas sebagai antifungi dan anti:irus. ;olongan alkohol yang serig digunakan sebagai antiseptik adalah ethyl alcohol dan isopropanol. edua alkohol ini mempunyai efektifitas yang relatif sama. 5ika hanya disebut alkohol maka yang dimaksud adalah ethyl alcohol !ethanol(. Sedangkan jika meja dibersihkan dengan air, kemungkinan mikroorganisme yang ada tidak akan hilang justru akan bertambah dikarenakan di dalam air pun juga terkandung bakteri. asil yang didapatkan tidak sesuai dengan literatur disebabkan oleh meja yang digunakan tiap kelompok berbeda, sehingga tingkat kebersihan meja tersebut berbeda-beda.
ini, dilakukan pengujian kualitatif sanitasi ruangan dengan
menggunakan metode <0DA7. 4etode <0DA7 !The Replicate Organism Direct Agra Contact Method ( merupakan metode menghitung jumlah mikroorganisme terutama dari suatu permukaan yang bersifat datar !peralatan, lantai, meja, dll( di lingkungan industri pangan sebagai salah satu pemantauan. Pemantauan bertujuan untuk menilai kualitas sanitasi atau higiene. Lokasi pengujian sanitasi rungan dilakukan pada meja dan lantai lab olah $, +, 2, dan '. Pengujian dilakukan secara aseptis dan dilakukan dengan dua perlakuan, yaitu lantai atau meja sebelum dan sesudah diberi dengan desinfektan. 4edia agar pada alat suntik !<0DA7( ditempelkan selama ' detik pada permukaan meja atau lantai yang akan diuji. Lalu agar yang telah ditempelkan dipotong setebal $-$,1 cm dn secara aseptik potongan agar diletakkan pada cawan petri. Posisi agar yang telah menempel pada permukaan yang akan diuji harus berada dibagian atas. emudian cawan petri ditutup dan diinkubasi !tanpa dibalikkan( pada suhu ruang !+o7( selama dua hari. Setelah dilakukaniinkubasi selama dua hari, hasil pengamatan dengan perlakuan sebelum diberi desinfektan menunjukkan jumlah coloni yang tumbuh dengan media P7A pada lantai lab olah $ adalah >)=D, pada meja lab olah $ adalah >)=D, pada lantai lab olah + sebanyak $, ? $ 1 koloni@m+, pada meja lab olah + sebanyak ',& ? $ ' koloni@m+, pada
lantai lab olah ' sebanyak 9,$ ? $ ' koloni@m+, pada meja lab olah ' adalah >)=D, dan pada lantai lab olah 1 adalah,$ ? $ ' koloni@m+. Sedangkan hasil pengamatan dengan perlakuan setelah diberi desinfektan dengan media P7A pada adalah >)=D, pada meja lab olah $ adalah >)=D, pada lantai lab olah + sebanyak 1,$ ? $ ' koloni@m+, pada meja lab olah + sebanyak 2,+ ? $ ' koloni@m+, pada lantai lab olah ' sebanyak 1,1 ? $ ' koloni@m+, pada meja lab olah ' adalah >)=D, dan pada lantai lab olah 1 adalah koloni@m +. Setelah dilakukan pemberian desinfektan dengan #ipool dan antiseptik, terjadi pengurangan atau penurunan jumlah koloni mikroba 1,1 ? $ ' koloni@m+. Desinfektan merupakan bahan kimia yang digunakan dalam sanitasi, bersifat dapat membunuh jasad renik yang mencemari bahan, alat dan ruangan pengolahan. al ini menunjukkan bahwa efekti:itas dari desinfektan yang diberikan sangat baik. 5umlah koloni pada lantai dan meja lab olah $ dan meja lab olah ' dengan perlakuan sebelum dan sesudah pemberian memiliki hasil >)=D !terlalu banyak untuk dihitung(. Seharusnya, dengan penggunaan desinfektan terjadi pengurangan jumlah koloni yang terbentuk. >erjadinya kontaminasi disebabkan oleh
mikroorganisme yang terbawa oleh
udara. 4ikroorganisme yang terdapat diudara biasanya melekat pada bahan padat mikro misalnya debu atau terdapat didalam droplet atau tetesan air. 5ika didalam suatu ruangan banyak terdapat debu dan air, maka mikroba yang ditemukan didalamnya juga bermacammacam termasuk bakteri, kapang ataupun khamir . #inslow !+1( mengatakan bahwa setiap gram debu ruangan mengandung 1 juta mikroba. Disamping itu, sumber pembawa kontaminasi dapat berasal dari pekerja secara tidak langsung melalui pakaian maupun peralatan yang dibawa dan digunakan dalam ruangan. Seharusnya, lantai atau meja yang telah diberikan desinfektan dibersihkan menggunakan tissue bukan serbet pribadi. Serbet yang digunakan tidak bisa dijamin kebersihannya. Selain itu, tetesan air dari praktikan yang berbicara, batuk, dan bersin tanpa menggunakan masker dapat menjadi sumber kontaminasi dalam ruang. Peralatan dan dari benda-benda yang diangkut saat akan melakukan pengujian pada lantai atau meja merupakan media perpindahan sumber perpindahan mikroba. Pada praktikum ini dilakukan sanitasi ruang pada lantai dan meja di kantin, A>4, gedung 7A $, gedung 7) 1, pos satpam,dan teras S54P. 4etode yang digunakan merupakan metode <0DA7. Agar suntik P7A steril ditempelkan pada lantai dan meja yang belum dibersihkan dengan desinfektan serta pada lantai dan
yang telah dibersihkan
desinfektan. 5umlah mikroba ruangan sebelum dibersihkan desinfektan yaitu kelompok $ mendapatkan % ? $ ' mikroba@m+ dan setelah pemberian desinfektan mikroba menjadi >)=D, sebelum dibersihkan desinfektan kelompok + mendapatkan 2,+ ? $ ' mikroba@m+ dan setelah pemberian desinfektan mikroba menjadi $,& ? $ ', sebelum dibersihkan desinfektan kelompok 2 mendapatkan mikroba >)=D dan setelah pemberian desinfektan mikroba tetap >)=D, sebelum dibersihkan desinfektan kelompok ' mendapatkan mikroba >)=D dan setelah pemberian desinfektan mikroba tetap >)=D, sebelum dibersihkan desinfektan kelompok 1 mendapatkan 2,& ? $ 2 mikroba@m+ dan setelah pemberian desinfektan mikroba menjadi $,& ? $ 2, sebelum dibersihkan desinfektan kelompok 9 mendapatkan mikroba >)=D dan setelah pemberian desinfektan mikroba tetap >)=D, sebelum dibersihkan desinfektan kelompok mendapatkan $,% ? $ 1 mikroba@m+ dan setelah pemberian desinfektan mikroba menjadi $,%' ? $', sebelum dibersihkan desinfektan kelompok & mendapatkan mikroba >)=D dan setelah pemberian desinfektan mikroba tetap >)=D. >ingginya jumlah mikroba pada lantai sebelum pemberian desinfektan disebabkan oleh beberapa faktor. 4enurut Srikandi Bardia8 !$%%+, h.&( faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jasad renik adalah nutrient, air, suhu, p, oksigen, adanya 8at penghambat misalnya desinfektan dan adanya jasad renik lain. Adanya perbedaaan jumlah mikroba sebelum dan sesudah pemberian desinfektan dari faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jasad renik karena adanya 8at penghambat, karena apabila pengaruh pencahayaan, suhu,kelembaban, pada saat praktikum baik sebelum dan sesudah pemberian desinfektan adalah relatif sama. Baktor utama yang menetukan bagaimana desinfektan bekerja adalah kadar
desinfektan, waktu yang diberikan kepada desinfektan untuk bekerja, suhu
desinfektan, jumlah dan tipe mikroorganisme yang ada dan keadaan bahan yang didesinfeksi. Camun beberapa kelompok mendapatkan hasil yang tidak sesuai, seharusnya jumlah mikroba yang didapkan setelah pemberian desinfektan dapat berkurang dari jumlah mikroba yang didapatkan sebelum didesinfektan. al ini mungkin terjadi karena kontaminasi dari tissu yang digunakan untuk mengelap lantai atau meja tersebut, atau kesalahan praktikan dalam melakukan praktikumnya, atau mungkin kesalahan praktikan dalam menghitung mikroba yang tumbuh pada cawan. . Apabila proses desinfeksi ditujukan pada patogen tertentu, agen yang dipilih sebagai desinfektan harus dikenal sebagai bakterisidaefektif terhadap organisme tersebut. 7ara kerjadesinfektan dalam mematikan mikroorganisme yaitu3 a
erusakan pada Dinding sel dengan cara menghambat pembentukan atau mengubah setelah selesaiterbentuk.
b
Perubahan metabolisme sel, adanya kerusakan pada membran sitoplasma yang akan
c
mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan sel atau matinya sel. Perubahan molekul protein dan Asam Cukleat, apabila terjadi perubahan molekul protein dan asam nukleat dimanahidupnya suatu sel bergabung pada terpeliharanya
d
molekul ini, makadapat merusak sel tanpa diperbaharui kembali. Penghambatan kerja en8im penghambatan kerja en8im dapat mengakibatkan
e
terganggunya metabolisme atau matinya sel. Penghambatan sintetis asam nukleat dan protein, adanya gangguan DCA,