Pengertian Sanitasi
Ada berbagai macam pendapat mengenai pengertian sanitasi, yaitu :
Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.
Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
Upaya menjaga pemeliharaan agar seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan agar hygienis (sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
Menurut Dr.Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
Menurut Ehler & Steel, sanitation is the prevention od diseases by eliminating or controlling the environmental factor which from links in the chain of tansmission.
Menurut Hopkins, sanitasi adalah cara pengawasan terhadap factor-faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungan.
Definisi lain dari sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. Sementara beberapa definisi lainnya menitik beratkan pada pemutusan mata rantai kuman dari sumber penularannya dan pengendalian lingkungan.
Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup manusia
Tujuan Sanitasi
Adapun tujuan dari sanitasi adalah sebagai berikut :
memperbaiki, mempertahankan, dan mengambalikan kesehatan yang baik pada manusia
efisiensi produksi dapat dimaksimalkan
menghasilkan produk yang aman dan sehat dari pengaruh hazard yang dapat menyebabkan penyakit bagi manusia
Mamfaat Sanitasi
Beberapa manfaat sanitasi dapat kita rasakan apabila kita menjaga sanitasi dilingkungan kita, misalnya :
Mencegah penyakit menular
Mencegah kecelakaan
Mencegah timbulnya bau tidak sedap
Menghindari pencemaran
Mengurangi jumlah persentase sakit
Lingkungan menjadi bersih,sehat dan nyaman.
Jenis-jenis Sanitasi
Berdasarkan jenisnya, sanitasi terbagi menjadi 2 yaitu:
Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestic (rumah tangga), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah..
Air limbah juga dapat diartikan sebagai air dan cair yang merupakan sisa dari kegiatan manusia di rumah tangga/limbah domestic dan commercial buildy (kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan) atau industri. Dari sini, kita dapat mengenal penggolongan air limbah yaitu air limbah industri dan limbah domestic.
a. Karakteristik limbah :
1. Berukuran mikro
2. Dinamis
3. Berdampak luas (penyebarannya)
4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)
Karakteristik air limbah perlu dikenal, karena hal ini akan menentukan cara pengolahan yang tepat, sehingga tidak mencemari lingkungan hidup. Secara garis besar karakteristik air limbah ini digolongkan menjadi sebagai berikut:
Karakteristik fisik
Sebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari bahan-bahan padat dan suspensi. Terutama air limbah rumah tangga, biasanya berwarna suram seperti larutan sabun, sedikit berbau. Kadang-kadang mengandung sisa-sisa kertas, berwarna bekas cucian beras dan sayur, bagian-bagian tinja, dan sebagainya.
Karakter kimiawi
Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih serta bermacam-macam zat organik berasal dari penguraian tinja, urine dan sampah-sampah lainya. Oleh sebab itu, pada umumnya bersifat basah pada waktu masih baru, dan cenderung ke asam apabila sudah memulai membusuk. Substansi organic dalam air buangan terdiri dari dua gabungan, yakni :
a. Gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya: urea, protein, amine, dan asam amino.
b. Gabungan yang tak mengandung nitrogen, misalnya: lemak, sabun, dan karbuhidrat, termasuk selulosa.
Karakteristik bakteriologis
Kandungan bakteri pathogen serta organisme golongan coli terdapat juga dalam air limbah tergantung darimana sumbernya, namun keduanya tidak berperan dalam proses pengolahan air buangan.
Sumber-Sumber Air Limbah
Air limbah ini berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat dikelompokan sebagai berikut:
Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water), yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini terdiri dari ekskreta (tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi, dan umumnya terdiri dari bahan-bahan organic.
Air buangan industri (industrial wastes water), yang berasal dari berbagai jenis industri akibat proses produksi. Zat-zat yang tergantung di dalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri, antara lain : nitrogen, logam berat, zat pelarut dan sebagainya. Oleh sebab itu pengolahan jenis air limbah ini, agar tidak menimbulkan polusi lingkungan memnjadi rumit.
Air buangan kotapraja (municipal wastes water), yaitu air buangan yang berasal dari daerah : perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan air limbah rumah tangga.
Pengolahan Limbah
Prinsip utama dari pengolahan air limbah adalah untuk menghilangkan unsur-unsur limbah yang berbahaya bagi lingkungan, jika limbah tersebut di buang.
Pengolahan Limbah Rumah tangga
Sumber air limbah rumah tangga umumnya dari kamr mandi. Tempat cuci, dapur, toilet/kakus.
Teknologi Pengolahan Air Limbah :
Sistem Cubluk
Sistem cubluk merupakan sistem pengolahan air limbah yang sangat konvensionaldan masyarakat sekarang cenderung menggunakan sistem cubluk yang di lengkapi dengan kloset leher angsa.
Kloset leher angsa merupakan kloset yang di lenkapi dengan perlatan penampung air perapat yang dapat mencegah bau dan mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain di dalam perpipaan atau pun ruang cubluk itu sendiri.
Sistem cubluk dapat di langsung di bangun di bawah kloset jika lokasi untuk penempatan cubluk tersebut sanagt terbatas atau penempatan kloset dengan cubluk di lakukan pada lokasi yang terpisah. Jarak maksimum letak cubluk terhadap kloset dalah 8 m. Diameter pipa penyalur sekurang-kurangnya 1 ; 40. Pengaturan perencanaan dan pembuatan sistem pengolahan air limbah dengan cubluk ini dapat di lihat pada petunjuk teknis atau Standar Nasional Indonesi (SNI) mengenai pembuanga air limbah rumah tanggga.
Septic Tank
Septictank adalah bak untuk menampung air limbah yang digelontorkan dari WC (water closet), konstruksi septictank ada disekat dengan dinding bata dan diatasnya diberi penutup dengan pelat beton dilengkapi penutup control dan diberi pipa hawa T dengan diameter ø1 ½ ", sebagai hubungan agar ada udara / oksigen ke dalam septictank sehingga bakteri - bakteri menjadi subur. Sebagai pemusnah kotoran - kotoran atau tinja yang masuk ke dalam bak penampungannya. Sistem tangki septik merupakan tangki berbentuk empat persegi panjang atau bulat, umumnya terletak di bawah tanah di mana air bekas dari kakus, kamar mandi, kamar cuci, dapur dan air bekas lainnya di alirkan ke dalam tangki septik (effluent) masih mengandung kuman-kuman penyakit dan zat-zat organik, karena itu masih perlu di olah lebih lanjut dalam suatu bidang resapan atau media penyaring.
Tangki septik harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap korosi, rapat, air, dan tahan lama, misalnya ; pasangan batu bata, batu kali, beton atau fiberglass.
Fungsi Septictank :
Sebagai penampungan air limbah & proses penghancuran kotoran - kotoran yang masuk, air limbah ini akan mengalir ke rembesan/ sumur peresapan yang jaraknya tidak jauh dari septictank, begitu juga penempatan septictank tidak terlalu jauh dari WC (water closet).
Hubungan septictank dan rembesan, berupa pipa paralon yang diujungnya diberi lubang - lubang agar aliran air limbah dapat merata pada lubang rembesannya.
Tidak semua saluran air kotor dialirkan ke arah bak septictank, jadi aliran air limbah yang masuk ke septictank hanya dari WC saja.
Tangki Biokontaktor
Sistem tangki biokontaktor merupakan pengembangan dari sistem tangki septik yang terdiri dari dua atau lebih kompartemen yang di lengkapi dengan media kontak guna mempercepat proses perkembangbiakan bakteri.
Persyaratan teknis sistem tangki biokontaktor sebagai berikut :
Tangki harus di buat dari bahan yang kedap air.
Media kontak harus di pilih dari bahan yang tahan air limbah (yang telah di uji cobakan berupa tempurung kelap, potongan bambu dan bekas botol yakult).
Pengaliran air limbah melalui pipa inlet dan outlet harus kontinyu.
Media kotak di tempatkan pada ruangan/kompartment khusus setelah pengendapan.
Waktu kontak yang di perlukan 12-36 jam.
Perlu di lakukan pembibitan dari lumpur tinja/sampah yang sudah matang.
Tangki UASB (Upflow anaerobic Sludge Blanket)
Pengolahan air limbah dengan sistem UASB ini merupakan pengembangan sistem tangki septik. Sistem UASb selain dapat menurunkan parameter-parameter air limbah, juga dapat menghasilkan gas metan sebagai ciri khas dari sistem ini yang dapat di pergunakan sebagai bahan bakar.
Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah, misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
Karakteristik Sampah
Karakteristik sampah, ditinjau dari kualifikasinya ada tiga macam, yaitu :
Garbage. Yaitu sampah yang terdiri dari bahan – bahan organic yang mempunyai sifat lekas membusuk (Biodegradibility prosesnya cepat). Sampah jenis ini lekas membusuk kira – kira dalam waktu sekitar 18 jam. Yang termasuk dalam kategori sampah jenis ini antara lain : Sampah dapur.
Rubbish. Yaitu sampah yang terdiri dari bahan – bahan organic atau anorganik yang tidak / tahan berubah sifatnya. Contoh dari sampah ini adalah : sampah plastic, kaleng/logam, kertas, kaca.
Ashes atau dust. Yaitu sampah – sampah sisa pembakaran dan dari bahan – bahan partikel kecil yang mempunyai sifat mudah berterbangan.
Jenis-Jenis Sampah
Pada umumnya sampah terbagi menjadi 3 yaitu ;
Sampah padat, yaitu sampah yang berasal dari permukiman, restoran dan lain-lain.
Gbr. 1. Sampah padat
Sampah Cair, yaitu sampah yang berupa air limbah.
Gbr.2. sampah cair
Sampah gas, yaitu sampah yang berupa gas yang menimbulkan polusi udara, seperti asap kendaraan, asap pabrik, dan sebagainya.
Gbr.3. Sampah Gas
Cara pengolahan Sampah
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.
Metoda Pembuangan :
Penimbunan darat
Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan , lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah situs penimbunan darat yg di desain dan di kelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedankan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin berbau sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah.
Pembakaran/pengkremasian
Pembakaran adalah metode yang melibatkan pembakaran zat sampah. Pengkremasian dan pengelolaan sampah lain yg melibatkan temperatur tinggi baisa disebut "Perlakuan panas". kremasi merubah sampah menjadi panas, gas, uap dan abu.
Pengkremasian dilakukan oleh perorangan atau oleh industri dalam skala besar. Hal ini bsia dilakukan untuk sampah padat , cari maupun gas. Pengkremasian dikenal sebagai cara yang praktis untuk membuang beberapa jenis sampah berbahaya, contohnya sampah medis (sampah biologis). Pengkremasian adalah metode yang kontroversial karena menghasilkan polusi udara.
Metode Daur-ulang :
Pengolahan kembali secara fisik
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang , contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.
Pengolahan biologis
Material sampah organik , seperti zat tanaman , sisa makanan atau kertas , bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
Penimbunan darat
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menajdi bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai dari menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakukan panas yang berhubungan , dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen.
Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat , gas, dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadi Gas sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.
Metode penghindaran dan pengurangan :
Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah terbentuk , atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai , memperbaiki barang yang rusak , mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik ), mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tissue) ,dan mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).
Prinsip Sanitasi :
Bersih secara fisik
Bersih secara kimiawi
Bersih secara mikrobiologis
Terdapat hubungan yang erat antara masalah sanitasi dan penyediaan air, dimana sanitasi berhubungan langsung dengan
Kesehatan. Semua penyakit yang berhubungan dengan air sebenarnya berkaitan dengan pengumpulan dan pembuangan limbah manusia yang tidak benar. Memperbaiki yang satu tanpa memperhatikan yang lainnya sangatlah tidak efektif.[4]
Penggunaan air. Toilet siram desain lama membutuhkan 19 liter air dan bisa memakan hingga 40% dari penggunaan air untuk kebutuhan rumah tangga. Dengan jumlah penggunaan 190 liter air per kepala per hari, mengganti toilet ini dengan unit baru yang menggunakan hanya 0,7 liter per siraman bisa menghemat 25% dari penggunaan air untuk rumah tangga tanpa mengorbankan kenyamanan dan kesehatan. Sebaliknya, memasang unit penyiraman yang memakai 19 liter air di sebuah rumah tanpa WC bisa meningkatkan pemakaian air hingga 70%. Jelas, hal ini tidak diharapkan di daerah yang penyediaan airnya tidak mencukupi, dan hal tersebut juga bisa menambah jumlah limbah yang akhirnya harus dibuang dengan benar.[4]
Biaya dan pemulihan biaya.[4]
a. Biaya pengumpulan, pengolahan dan pembuangan limbah meningkat dengan cepat begitu konsumsi meningkat. Merencanakan hanya satu sisi penyediaan air tanpa memperhitungkan biaya sanitasi akan menyebabkan kota berhadapan dengan masalah lingkungan dan biaya tinggi yang tak terantisipasi. Pada tahun 1980, Bank Dunia melaporkan bahwa dengan menggunakan praktik-praktik konvesional, untuk membuang air dibutuhkan biaya lima sampai enam kali sebanyak biaya penyediaan. Ini adalah untuk konsumsi sekitar 150 hingga 190 liter air per kepala per hari. Informasi lebih baru dari Indonesia, Jepang, Malaysia dan A. S. menunjukkan bahwa rasio meningkat tajam dengan meningkatnya konsumsi; dari 1,3 berbanding 1 untuk 19 liter per kepala per hari menjadi 7 berbanding 1 untuk konsumsi 190 liter dan 18 berbanding 1 untuk konsumsi 760 liter.[4]
b. Penggunaan ulang air. Jika sumber daya air tidak mencukupi, air limbah merupakan sumber penyediaan yang menarik, dan akan dipakai baik resmi disetujui atau tidak. Karena itu peningkatan penyediaan air cenderung mengakibatkan peningkataan penggunaan air limbah, diolah atau tidak dengan memperhatikan sumber-sumber daya tersebut supaya penggunaan ulang ini tidak merusak kesehatan masyarakat.
Ruang lingkup sanitasi
Berdasarkan pengertiannya yang dimaksud dengan sanitasi adalah suatu upaya pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Ruang lingkup sanitasi yaitu :
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersih sangat penting diperhatikan, karena kondisi tersedia atau tidaknya air bersih di suatu daerah akan menentukan dari kelancaran operasi sistem pengoahan air limbah. Yang mana, untuk sistem pembungan terpusat itu memerlukan penyediaan air bersih yang relatif lebih terjamin dibandingkan dengan sistem pembungan setempat. Hal ini dikarenakan sistem terpusat memerlukan proses penggelontoran yang baik dan terjamin.
Pengolahan sampah
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.
Pengolahan makanan dan minuman
Meliputi hal-hal sebagai berikut, pengadaan bahan makanan/bahan baku, Penyimpanan bahan makanan/bahan baku, Pengolahan makanan, Pengangkutan makanan, Penyimpanan makanan, Penyajian makanan.
Pengawasan/pengendalian serangga dan binatang pengerat
Kesehatan dan keselamatan