DEGRADASI TANAH AKIBAT SALINITAS
Pengertian Salinitas
Salinitas merupakan tingkat keasinan atau kada r garam terlarut dalam air. Salinitas juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah. Kandungan garam pada sebagian besar danau, sungai, dan aluran air alami sangat kecil sehingga air di tempat ini dikategorikan sebagai air tawar. Salah satunya terjadi akibat salah satu bencana alam yaitu tsunami. Proses Terjadinya Terjadinya Degradasi Tanah Akibat Salinitas
Kerusakan lahan pertanian oleh tsunami sebagian besar terjadi oleh beberapa faktor yaitu: Kegaraman (salinitas) dan sodisitas (kadar Na tinggi), ndapan lumpur laut, Sampah dan puing!puing bangunan dan "usaknya infrastruktur irigasi#drainase, $ir laut mengandung mengandung garam yang tinggi (%&'' me l!), terutama dalam bentuk Nal, kombina kombinasi si basa!b basa!basa asa kation kation (K, a, *g), *g), sulfat sulfat,, bikarb bikarbona onatt dan klori klorin n (anion (anion). ). $pabila air laut ini menggenangi lahan pertanian akan menyebabkan meningkatnya salinitas tanah. +encana tsunami di $ceh tidak hanya menggenangi lahan pertanian dengan air laut, tetapi juga mengendapkan lumpur berkadar garam tinggi. aram pada lumpur ini dapat terinfiltrasi ke dalam tanah dan berpotensi untuk meningkatkan salinitas tanah di daerah perakaran, merusak struktur tanah, dan mencemari air tanah (ardon et al , -'' dan /ran0en, -''). Salinitas menunjukkan kadar senyawa kimia yang terlarut dalam tanah. 1anah salin adalah tanah yang mengandung senyawa organik seperti (Na2, *g-2, K 2, l2, S34-!, 5'!, dan 3-!) dalam suatu larutan sehingga menurunkan produkti6itas tanah. Salinitas tanah yang tinggi, akan merusak kesuburan tanah, karena akan mematikan mematikan organisme organisme penyubur penyubur tanah seperti bakteri dan cacing tanah. 7ada 7ada wilaya wilayah h pertan pertanian ian maju maju cacing cacing tanah tanah diupay diupayakan akan agar agar tetap tetap hidup hidup melalu melaluii rekayasa lingkungan, sehingga mampu mengembalikan kesuburan tanah (8ines and Kelly, Kelly, -''').
+erdasarkan hasil analisis tanah "achman et al. (-''9), tanah yang terkena tsunami dapat digolongkan sebagai tanah saline-sodic yang ditandai oleh nilai S7 (exchangeable sodium percentage) tanah % & dengan p5 ; 9,&. /aktor utama penyebab meningkatnya nilai S7 adalah terakumulasinya ion Na yang terbawa lumpur tsunami dalam konsentrasi yang sangat tinggi (% cmolc kg!) di permukaan tanah. Konsentrasi ion Na dalam tanah yang tinggi akan merusak struktur tanah, mengganggu keseimbangan unsur hara, dan menurunkan ketersediaan air untuk pertumbuhan tanaman. *enurut merson dan +akker (<=) dalam "achman et al. (-''9), tanah mulai terdispersi pada kandungan Na tanah sekitar &. *akin tinggi kandungan Na tanah, makin mudah tanah terdispersi. 7artikel tanah yang telah terdispersi akan bergerak menyumbat pori!pori tanah menyebabkan tanah memadat dan suplai oksigen untuk pertumbuhan akar dan mikroba tanah menurun drastis. >nfiltrasi juga sangat terhambat menyebabkan sangat sedikit air yang masuk ke dalam tanah dan sebagian besar tergenang di permukaan dan menyebabkan terjadinya pelumpuran. Sangat sedikit tanaman yang dapat tumbuh jika kondisi tersebut telah terjadi. 7ertumbuhan tanaman terhambat, selain oleh jeleknya sifat fisik tanah juga karena terbentuknya ion!ion beracun seperti Na2, 35!, dan 53!. aram!garam atau Na2 yang dapat dipertukarkan akan mempengaruhi sifat! sifat tanah jika terdapat dalam keadaan yang berlebihan dalam tanah. penyerapan Na2 oleh partikel!partikel tanah akan mengakibatkan pembengkakan dan penutupan pori! pori tanah yang memperburuk pertukaran gas, dispersi material koloid tanah, struktur tanah serta p5 tanah menjadi lebih tinggi karena kompleks serapan dipenuhi oleh ion Na2. *enurut $chmad (-''?), nilai p5 dapat berpengaruh dalam dinamika unsur di dalam tanah. p5 tinggi menyebabkan ketersediaan unsur hara makro lebih tinggi dan ketersediaan unsur hara mikro lebih rendah. @ika p5 rendah berlaku sebaliknya, ketersediaan unsur hara makro pada umumnya menurun dan unsur hara mikro tersedia berlebihan sehingga dapat meracuni tanaman ($chmad, -''?). elombang tsunami juga membawa lumpur dari dasar laut yang kemudian mengendap di lahan pertanian, sumur!sumur, kolam, cekungan, dan tempat!tempat
lain. Ketebalan lumpur ber6ariasi dari ;& cm sampai sekitar -' cm. *akin jauh dari pantai endapan lumpur makin halus dengan kandungan liat tertinggi sekitar 4 dan terendah sekitar 9. Selain mengandung garam!garam yang berpotensi meningkatkan salinitas tanah, lumpur tsunami juga mengandung organik dan kation!kation seperti a, *g, dan K yang tinggi sampai sangat tinggi. Aengan demikian apabila konsentrasi Na dapat dikurangi melalui pencucian disertai dengan pemberian amelioran tanah seperti gypsum atau pupuk organik, lumpur tsunami berpotensi untuk memperbaiki kandungan organik dan kation!kation tanah ("achman et al., -''9).
Solsi Degradasi Tanah Akibat Salinitas
"ehabilitasi lahan pertanian akibat bencana 1sunami didasarkan pada tingkat kerusakan lahan yang diakibatkan oleh salinitas, macam dan ketebalan endapan lumpur. *akin berat kerusakannya, makin intensif pula rehabilitasi lahan yang harus dilakukan. Selain itu rehabilitasi lahan juga harus mempertimbangkan jenis masalah yang menyebabkan kerusakan lahan dan lumpuhnya kapasitas sistem usaha tani. "ehabilitasi lahan akibat salinitas berbeda dengan lahan!lahan yang juga memiliki masalah sodisitas, masalah endapan lumpur dan kerusakan infrastruktur. Bpaya rehabilitasi lahan tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 7encucian aram 7encucian
garam
dapat
dilakukan
pada
kondisi
jenuh
air
dengan
menggunakan curah hujan atau dengan air segar dari sungai. 7engalaman menunjukkan bahwa pencucian secara berselang pada inter6al atau - minggu dapat diaplikasikan dengan efektif. ara ini lebih menguntungkan dibanding cara penggenangan disertai pencucian, karena periode kering pada saat tidak dicuci dapat mengakibatkan retakan pada lapisan tanah (terutama tanah liat). 7ada saat terjadi retakan tersebut akan terjadi pula pemindahan garam dari lapisan bawah ke bagian retakan sehingga dengan mudah dapat dicuci pada tahap pencucian berikutnya (Subagyono, -''&). Bntuk mempercepat pencucian garam, salah satu cara adalah membangun sistem drainase. Saluran drainase ini akan mempercepat aliran air dari lahan untuk
dibuang keluar melalui saluran kuarter dan tersier (Subagyono, -''&). *enurut "achman et al (-''9). Saluran drainase yang berfungsi baik dapat membuang garam! garam dari lahan pertanian, sehingga memungkinkan ditanami kembali dengan kacang tanah dan tanaman palawija lain. Selain itu, pembangunan kembali pematang! pematang sawah yang rusak diterjang tsunami perlu segera dilaksanakan. 7ematang tersebut sebaiknya lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum tsunami untuk menampung lebih banyak air hujan berkadar garam rendah, sehingga dapat lebih efektif menurunkan kadar garam tanah. 7encucian garam ke lapisan tanah lebih dalam sehingga menjauhi 0ona perakaran dapat dilakukan terutama pada daerah yang permeabilitas tanahnya cukup baik, air tanahnya dalam (%- m), dan curah hujannya sedang sampai tinggi. 1eknik pencucian ini dapat efektif dilakukan selama musim penghujan, namun berisiko meningkatkan kadar salinitas tanah di daerah perakaran selama musim kemarau akibat tingginya penguapan dari pori!pori tanah. Bntuk menghindari risiko tersebut, pada lahan pertanian yang telah direklamasi perlu dilakukan tindakan rehabilitasi ("achman et al., -''9).
Da!tar Pstaka
$chmad, $. -''?. >dentifikasi Kerusakan 8ahan dan 7endapat *asyarakat 1erhadap "encana "ehabilitasi 8ahan 7ertanian 7asca 1sunami (Studi Kasus Kecamatan 8hoCnga Kabupaten $ceh +esar ). Sekolah 7ascasarjana >nstitut 7ertanian +ogor. +ogor. $tmojo, S. D. -''. 7eranan +ahan 3rganik 1erhadap Kesuburan 1anah dan Bpaya 7engelolaannya. 7idato 7engukuhan uru +esar >lmu Kesuburan 1anah /akultas 7ertanian Bni6ersitas Sebelas *aret. Surakarta. ardon, . ., Aa6is, @. ., +auder, 1. $. and Daskom, ". *. -''. *anaging Saline Soil. olorado State Bni6ersity ooperati6e Etension. /$3. -''&. /inal "eport for S7/S!mergency Study on "ural "econstruction $long the astern oast of N$A 7ro6ince. o6ernment of the "epublic of >ndonesia, *inistry of $griculture, /ood and $griculture 3rgani0ation of the Bnited Nations. Nippon Koei o. 8td.
/ran0en, A. -''. *anaging Saline Soils in North Aakota. North Aakota State Bni6ersity, /argo. Kartasapoetra, ., Kartasapoetra, $. ., Sutedjo, *. *. -'''. 1eknologi Konser6asi 1anah dan $it. "ineka ipta. @akarta. 8ines and Kelly, ". -'''. Soil sense: Soil management for NSD North oast farmers. NSD $griculture F 8and and Dater onser6ation, Dollongbar. *aCshum, *., Soedarsono, @., Susilowati, 8. . -''. +iologi 1anah. 7>B 7asca >$B7, +agpro 7eningkatan Kualitas Sumberdaya *anusia, Aitjen 7endidikan 1inggi, Aepartemen 7endidikan Nasional. @akarta. *unawar, $. -'. Kesuburan 1anah dan Nutrisi 1anaman. >7+ 7ress. +ogor. "achman, $., rfandi, A., $li, *, N. -''9. Aampak 1sunami 1erhadap Sifat!Sifat 1anah 7ertanian di N$A dan Strategi "ehabilitasinya. 7eneliti pada +alai 7enelitian 1anah. +ogor. Shofiyati, ". dan Dahyunto. -''?. >nderaja untuk >dentifikasi Kerusakan 8ahan $kibat 1sunami dan "ehabilitasinya. +alai +esar 7enelitian dan 7engembangan Sumberdaya 8ahan 7ertanin. +ogor Subagyono, K. -''&. "ehabilitasi 8ahan 7asca 1sunami Ai Nanggroe $ceh Aarussalam. +alai 7enelitian 1anah, +adan 8itbang 7ertanian. +ogor. Diskandar, -''-. 7emanfaatan pupuk kandang untuk memperbaiki sifat fisik tanah di lahan kritis yang telah diteras. Konggres Nasional G>>.