BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Sabun merupakan zat yang digunakan untuk membersihkan baju dan peralatan lainnya. Sabun dapat dikatakan sebagai bahan kimia sintetik yang paling umum. Fungsi utama sabun yang dapat melarutkan minyak membuatnya sangat dikagumi karena dapat membersihkan kotoran yang terikat pada minyak dan yang tidak dapat dibilas oleh air. Zaman dulu sabun adalah barang mewah yang jarang sekali digunakan. Orang-orang biasanya menggunakan batu untuk digosok-gosok pada tubuhnya atau mereka menggunakan pete china yang telah ditumbuk lalu digosok-gosokan pada tubuhnya. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan orang-orang memproduksi sabun dengan kuantitas dan kualitas yang baik serta harganya pun dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Sabun pun bukan barang yang mewah lagi namun menjadi menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Dewasa ini, banyak sekali produk-produk sabun mandi di pasaran. Perusahaan-perusahaan
mengembangkan produk sabun mereka dengan dengan berbagai
wewangian dan khasiat. Produk-produk sabun ini diiklankan dengan berbagai cara agar menarik perhatian masyarakat. Namun, zaman sekarang sabun-sabun ini telah dicampuri dengan berbagai zat kimia. Sejumlah sabun yang kita gunakan dapat menyebabkan iritasi, karena terdapat bahan berbahaya yang terkandung di dalamnya yaitu
beberapa
sabun
umumnya
menggunakan
detergen.
Detergen
dapat
menyebabkan iritasi, kulitkering, dan reaksi alergi lainnya. Sabun yang berbahaya
1
yaitu sabun yang dalam pembuatannya menggunakan warana buatan, pewangi buatan dan zatkimia berbahaya seperti Triclosan yang menyebabkan iritasi kulit, Methylisothiazolinone, Sodium lauryl dan Laureth sulfate. Penggunaan zat kimia yang berlebihan dan dipakai dalam jangka waktu yang panjang dapat membahayakan kesehatan kulit bahkan bisa menyebabkan kanker kulit. Untuk itu, penggunaan bahan alami merupakan solusi yang dapat dilakukan untuk mengganti sabun yang menggunakan zat kimia. Buah papaya memiliki bau yang manis dan kandungan anti oksidan yang baik untuk kulit. Diharapkan buah papaya ini menjadi solusi terbaik untuk pembuatan sabun mandi yang bebas dari bahan bahan berbahaya.
1.2
Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan penulis menyusun rumusan masalah sebagai berikut. 1.2.1
Bagaimana cara pembuatan sabun mandi dari papaya?
1.2.2
Apa kandungan buah papaya yang berkhasiat untuk kulit?
1.3
Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, makalah ini bertujuan. 1.3.1
Untuk mengetahui cara pembuatan sabun mandi dari papaya.
1.3.2
Untuk mengetahui kandungan buah papaya yang berkhasiat untuk kulit.
1.4
Cara Memperoleh Data
Dalam memperoleh data penulis menggunakan literatur. Dalam hal ini,
2
penulis membaca artikel-artikel dari internet. Selain itu, penulis membaca buku-buku sumber pengetahuan yang menunjang materi penulisan.
1.5
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan karya ilmiah ini terdiri atas empat bab. Bab I, pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, cara memperoleh data dan sistematika penulisan. Bab II, landasan teori, menguraikan tentang sabun, penjelasan lengkap tentang papaya, dan kandungan buah papaya yang berkhasiat untuk kulit. Bab III, analisis data, menguraikan cara pembuatan sabun mandi dari buah papaya. Bab IV, simpulan dan saran, menguraikan tentang simpulan dan saran dari penulis.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Sabun Mandi
Sabun merupakan pembersih yang digunakan untuk mencuci dan mengemulsi. Yulia (2012) mengatakan bahwa “sabun dibuat dengan reaksi kimia antara kalium dan natrium dengan asam lemak dari minyak nabati atau lemak hewani”.
2.1.1
Pengertian Sabun Mandi
Sabun adalah kosmetik dengan daya pembersih dan dibuat dengan mempersenyawakan lemak-lemak dan basa dalam jumlah yang berlebihan. Ini dilakukan dengan mencampurkan bahan dasar dan memanaskannya. Karena pada proses basa tersedia jumlah yang berlebihan maka dalam kebanyakan sabun masih terdapat sisa-sisa basa sehingga sabun banyak yang bersifat basa. Sabun termasuk golongan deterjen karena mempunyai sifat menurunkan tegangan permukaan suatu zat. Untuk itu, bila sabun dipakai membersihkan sesuatu harus dengan air melarutkannya, sambil membuat busa dan mengadakan emulsifikasi lemak atau palit dan kotoran yang menempel pada kulit. Tetapi bila dengan air sadah sabun tidak dapat berbusa, bahkan ia akan membentuk garam-garam kapur dan magnesium yang tidak larut dalam air (Taylor dan Francis dalam Apriyani, 2013:4)
2.1.2
Komposisi Sabun Mandi
Sabun konvensional yang dibuat dari lemak dan minyak alami dengan garam
4
alkali serta sabun deterjen saat ini yang dibuat dari bahan sintetik, biasanya mengandung surfaktan, pelumas, antioksidan, deodorant, warna, parfum, pengontrol pH, dan bahan tambahan khusus.
2.1.3
Manfaat Sabun Mandi
Sabun memiliki banyak sekali manfaat, diantaranya untuk membersihkan kulit tubuh dari debu, kotoran dan keringat. Sabun juga befungsi untuk menjaga kelembaban kulit dan membuat tubuh menjadi lebih wangi. Selain itu, beberapa jenis sabun mandi tertentu dapat memutihkan kulit tubuh.
2.2
Pepaya
Tumbuhan pepaya (Carica papaya L) adalah salah satu tanaman yang habitat aslinya hutan tropis, uniknya tanaman ini dapat tumbuh subur dengan baik di daerah tropis ataupun sub-tropis, di daerah basah hingga kering, ataupun dataran rendah maupun pegunungan. Untuk wilayah indonesia sendiri, tanaman ini menyebar hampir di seluruh wilayah indonesia. Pepaya merupakan salah satu buah introduksi yang telah lama dikenal berkembang luas di Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, pepaya sangat dikenal semua lapisan masyarakat.
2.2.1
Sejarah Singkat
Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Mexsiko dan Costa Rica. Tanaman ini disebarluaskan ke berbagai penjuru dunia oleh para
5
pedagang Spanyol. Di Indonesia sendiri, tanaman pepaya (Carica papaya L) baru dikenal secara umum sekitar tahun 1930-an, khususnya di kawasan pulau Jawa. Tanaman buah menahun ini tumbuh pada tanah lembab yang subur dan tidak tergenang air, dapat ditemukan di dataran rendah s ampai ketinggian 1000 m di bawah permukaan laut. Tanaman pepaya banyak ditanam orang, baik di daerah tropis maupun subtropis. di daerah-daerah basah dan kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan (sampai 1000 m dpl). Buah pepaya merupakan buah meja bermutu dan bergizi yang tinggi.
2.2.2
Klasifikasi Ilmiah Pepaya
Menurut Harran (1983:7), klasifikasi ilmiah papaya adalah sebagai berikut : Kingdom Sub Kingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Nama binomial 2.2.3
: Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) : Dilleniidae : Caricales : Caricaceae : Carica : Carica papaya L
Buah Pepaya
a. Morfologi Buah Pepaya
Pepaya termasuk dalam golongan buah sungguh (buah sejati) tunggal. Buah sejati tunggal yaitu buah sejati yang terdiri dari bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun darisatu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak naungan. Dalam buah pepaya terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan
6
banyak biji. Buah mentah berwarna hijau gelap dan bila matang berubah warna menjadi kuning kemerahan. Bentuk buah bulat hingga lonjong, dengan bagian ujung umumnya runcing. Rongga dalam pada buah pepaya berbentuk bintang bila dipotong secara melintang Pepaya juga termasuk buah buni (bacca). Yang disebut dengan buah buni adalah buah yang dagingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yang tipis agak menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalamyang tebal, lunak dan berair, sering kali dapat dimakan. Biji-biji terdapatbebas dalam bagian yang lunak itu. Buah buni dapat terjadi dari satu atau beberapa ruang. Pepaya termasuk buah buni yang berdiding tebal dan dapat dimakan. Buah pepaya juga bentuknya bulat sampai lonjong. Bentuk buah bulat hingga memanjang, ujung biasanya meruncing. Warna kulit buah ketika muda hijau gelap, dan setelah masak hijau muda hingga kuning.Bentuk buah membulat bila berasal dari tanaman betina. Bentuk buah memanjang (oval) bila dihasilkan dari tanaman hemafrodit.
b. Anatomi Buah Pepaya
Buah Pepaya termasuk buah sejati tunggal yang berdaging (buah buni atau bacca). Daging buah berasal dari karpela yang menebal, berwarna kuning hingga merah, tergantung varietasnya. Bagian tengah buah berongga. Peduncle (tangkai bunga) menjadi lebih besar, dan tebal. “Buah pepaya tersusun atas tiga bagian yaitu kulit buah (eksokarp), daging buah (mesokarp) dan lapisan dalam buah (endokarp).” (Rosanti dalam Arum, 2013)
7
2.2.4
Manfaat Pepaya
Pepaya dimanfaatkan buahnya untuk dikonsumsi karena sifatnya yang manis dan menyegarkan. Selain mengandung banyak air, buah pepaya juga kaya akan vitamin C. Batang, daun, dan buah pepaya mengandung getah putih seperti susu (white milky latex) yang mengandung enzim pemecah protein atau proteolitik yang dikenal dengan nama papain. Enzim ini banyak digunakan dalam berbagai kegiatan industri, seperti industri farmasi sebagai bahan obat, kosmetik, tekstil, penyamakan kulit dan lainnya. Selain itu, beberapa bagian pohon pepaya juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Hampir semua bagian dari pohon pepaya bisa digunakan sebagai obat seperti Daun, Bunga, Biji, Akar, Getah, dan Kulit Pepaya. Dalam tanaman pepaya terkandung enzim papain yang berfungsi untuk melancarkan pencernaan. Selain kandungan enzim papain, dalam pepaya juga terkandung sifat antiseptik di mana kandungan ini berfungsi untuk mencegah perkembangbiakan bakteri-bakteri jahat yang hidup di usus kita. Tak heran, pepaya akan menjadi buah yang paling direkomendasikan untuk mengatasi masalah pencernaan.
2.2.5
Kandungan Buah Pepaya Yang Berkhasiat Untuk Kulit
Pepaya mengandung sejumlah vitamin dan mineral yang sangat baik untuk tubuh dan kulit, seperti vitamin A, C, dan E, serta serat (fiber), lycopene, potassium, antioksidan, serta kandungan bahan fitokimia. Menurut Aufa (2015), selain membantu melembabkan, bahan tersebut juga dapat mengembalikan kulit kusam.
8
BAB III
ANALISIS DATA
Dalam pembuatan sabun umumnya menggunakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang direaksikan dengan alkali (seperti NaOH atau KOH) pada suhu yang relatif tinggi (80 0C-1000C) melalui suatui proses yang dikenal sebagai proses saponifikasi. Sabun yang dibuat dari papaya menggunakan minyak papaya sebagai bahan utamanya. Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Yulia, alat dan bahan serta cara kerja dalam pembuatan sabun mandi dari papaya adalah sebagai berikut.
3.1
Alat dan Bahan
Menurut Yulia (2012), alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan sabun mandi dari papaya adalah sebagai berikut. 1. Alat a. b. c. d. e. f. g.
Goggle (kaca mata pelindung); Kaos tangan karet; Sendok kayu/bambu untuk mengaduk bahan; Wadah plastik (baskom/ember); Wadah tahan panas (sekelas Pyrex); Microwave; Wadah sebagai cetakan sabun.
2. Bahan a. b. c. d. e. f.
Lye (NaOH); Minyak papaya; Minyak kelapa; Minyak zaitun; Air murni; Kalkulator sabun.
9
3.2
Cara Kerja
Menurut Yulia (2012), cara kerja dalam pebuatan sabun mandi dari papaya adalah sebagai berikut. 1. Menentukan takaran bahan yang pas, sesuai dengan jumlah sabun yang akan dibuat menggunakan kalkulator sabun; 2. Setelah bahan disiapkan sesuai takaran yang telah didapatkan, dilanjutkan dengan membuat campuran sabun; 3. Menambahkan NaOH secara perlahan ke dalam air. Mengaduk pelan hingga campuran kedua bahan merata. Ketika mencampurkan air dan NaOH, ini akan terjadi reaksi kimia yang menyebabkan suhu bahan menjadi lebih tinggi. Lalu mendiamkan setelah bahan tercampur, hingga suhunya turun; 4. Mencampurkan minyak zaitun dan minyak kelapa pada wadah yang lain, mengaduk hingga kedua bahan tercampur, lalu menambahkan minyak pepaya. Dapat juga menambahkan minyak aroma pepaya untuk memperkuat aroma sabun. Mencampurkan perlahan hingga rata, lalu masukkan ke dalam microwave hingga campuran minyak lebih encer. Menggunakan wadah tahan panas untuk melakukan langkah ini; 5. Mencampurkan minyak yang sudah diencerkan dengan campuran sebelumnya (air dan NaOH), lalu mengaduk perlahan hingga bahan benar benar tercampur secara merata; 6. Menuangkan bahan yang sudah tercampur pada cetakan yang sudah disiapkan, lalu membiarkannya hingga dingin dan mengeras (sekitar 4 – 5 jam); 7. Mengeluarkan sabun dari cetakan, lalu mendiamkan lagi selama 4 minggu agar level pH normal sabun dapat tercapai. Setelah 4 minggu, biasanya sabun sudah bisa digunakan.
10
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1
Simpulan
Sabun merupakan pembersih yang digunakan untuk mencuci dan mengemulsi. Yulia (2012) mengatakan bahwa “sabun dibuat dengan reaksi kimia antara kalium dan natrium dengan asam lemak dari minyak nabati atau lemak hewani”. Dewasa ini, banyak sekali produk-produk sabun mandi di pasaran telah dicampuri dengan berbagai zat kimia. Penggunaan zat kimia yang berlebihan dan dipakai dalam jangka waktu yang panjang dapat membahayakan kesehatan kulit bahkan bisa menyebabkan kanker kulit. Untuk itu, penggunaan bahan alami merupakan solusi yang dapat dilakukan untuk mengganti sabun yang menggunakan zat kimia. Buah papaya merupakan sebuah pilihan untuk digunakan sebagai komponen utama dari sabun, pepaya atau yang dikenal dengan nama latin Carica papaya L adalah salah satu tanaman yang habitat aslinya hutan tropis, menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia dan sangat dikenal semua lapisan masyarakat mengandung sejumlah vitamin dan mineral yang sangat baik untuk tubuh dan kulit, seperti vitamin A, C, dan E, serta serat (fiber), lycopene, potassium, antioksidan, serta kandungan bahan fitokimia. Semua bahan tersebut sangat baik untuk tubuh dan juga untuk perawatan kulit. Adapun pembuatan sabun mandi dari papaya ini, membutuhkan waktu cukup lama hingga satu bulan. Pembuatannya dilakukan dengan cara menambahkan NaOH, minyak kelapa dan minyak zaitun pada minyak biji papaya. Setelah tercampur, lalu mencetaknya dan mendiamkannya selama satu
11
bulan agar pH normal sabun dapat tercapai.
4.2
Saran
Dengan bertambahnya jumlah permintaan sabun di pasaran dan angka penggunaan zat kimia yang semakin meningkat, disarankan agar pembuatan sabun dapat dilakukuan secara alami menggunakan bahan-bahan alami yang tidak menimbulkan bahaya terhadap kesehatan terutama kulit. Buah papaya dapat dijadikan pilihan untuk digunakan sebagai komponen utama dari sabun, tidak hanya berbau manis, tetapi juga memiliki kandungan antioksidan yang baik untuk kulit.
12
DAFTAR PUSTAKA
Apriyani. 2013. “Sabun Mandi”. http://eprints.ums.ac.id. Diunduh 02 November 2015. Arum. 2013. “Botani Umum Pepaya”. http://asrie02.blogspot.com. Diunduh 02 November 2015. Aufa. 2015. “Cara Memutihkan Kulit dengan Buah Pepaya”. http://m.liputan6.com. Diunduh 02 November 2015. Harran, Said, dkk. 1983. Botani Umum 1. Bandung: Angkasa. Rosanti, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga. Tjitrosoepomo, Gembong. 2011. Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Gadjah Mada University Press. Yulia. 2012. “Sejarah, Cara Pembuatan dan Manfaat Sabun Mandi”. http://www.rofayuliaazhar.com. Diunduh 16 Oktober 2015.
13