F- WKK- 24
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan
: SMK
Kelas/Semester
: X/1
Mata Pelajaran
: Pengantar Pariwisata
Topik
: Pengertian, Istilah dan sejarah pariwisata Hubungan Sejarah dan perkembangan pariwisata
Waktu
: 4 x 45 menit
A.
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual dan procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. B.
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati karuniaTuhan Yang MahaEsa, melaluipemahaman seluk belukpariwisata dan mampu menjaga, melestarikan melestarikan keutuhan jiwa raga manusia sebagai tindakan pengamalan menurut agama yang dianutnya. 2.1 Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam menemukan dan memahami berbagai aspek terkait dengan pariwisata. 2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur , disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramahlingkungan, gotongroyong) dalam melakukan pengamatan kondisi kepariwisataan sebagai bagian dari sikap ilmiah. 2.3 Menunjukan perilaku cinta damai dan toleransi dalam membangun kerjasama sebagai wujud tanggungjawab dalam implementasi sikap kerja untuk melestarikan pariwisata. 3.1 Mendeskripsikan pengertian, istilah dan sejarah pariwisata. 4.1 Membandingkan sejarah wisata di berbagai wilayah terkait dengan pengembangan pariwisatanya. pariwisatanya.
C.
1 2 3 4 5
D.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Terlibat aktif dalam pembelajaran serat bahan tekst Bekerjasama dalam kegiatan berkelompok Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif Mengemukakan tentang informasi pengertian, istilah dan sejarah pariwisata. Membandingkan Membandingkan pariwisatanya. pariwisatanya.
sejarah sejarah
wisata wisata di
berbagai berbagai
wilayah terkait dengan pengembangan pengembangan
TUJUAN PEMBELAJARAN Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam pembelajaran asal serat tekstil ini siswa diharapkan terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bertanggung jawab dalam menyampaikan menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik serta dapat: 1. Mengemukakan tentang informasi pengertian, istilah dan sejarah pariwisata. 2. Membandingkan Membandingkan sejarah sejarah wisata di berbagai berbagai wilayah terkait dengan dengan pengembanga pengembangan n pariwisatanya
F- WKK- 24
E.
MATERI PEMBELAJARAN Pertemuan 1
Pengertian-Pengertian Pariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain diluar tempat tinggalnya. Dorongan kepergian: kepentingan politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, agama, kesehatan, maupun hal lain seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun untuk belajar. Biro Perjalanan Wisata Biro Perjalanan Wisata adalah komponen penting dalam melakukan suatu perjalanan karena wisatawan yang ingin melakukan perjalanan wisata biasanya akan menghubungi salah satu BPW (Biro Perjalanan Wisata) untuk mengurus segala kegiatan yang berhubungan dengan perjalanananya. Biro Perjalanan Wisata dalam hal ini akan menawarkan sebuah paket wisata kepada wisatawan. Karena jika wisatawan memesan melalui Biro Perjalanan Wisata mereka akan mendapatkan harga yang lebih murah serta lebih praktis dan cepat daripada melakukan pemesanan sendiri secara langsung terhadap komponen tour yang yang diinginkan. Wisatawan (TOURIST) Seseorang atau kelompok orang yang melakukan suatu perjalanan wisata, jika lama tinggalnya sekurang-kurangnya 24 jam di daerah atau negara yang dikunjungi. Pesiar (leasure), untuk keperluan rekreasi, liburan, kesehatan, studi, keagamaan dan olah raga. Hubungan Dagang, sanak saudara, handai taulan, konferensi, misi, dan sebagainya. Kurang dari 24 jam disebut pelancong (excursionist). IUOTO (The International Union of Official Travel Organization) menggunakan batasan mengenai wisatawan secara umum: Pengunjung (visitor), yaitu setiap orang yang datang ke suatu negara atau tempat tinggal lain dan biasanya dengan maksud apapun kecuali untuk melakukan pekerjaan yang menerima upah. PASPOR dan VISA Paspor, suatu keterangan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk seorang wisatawan/warga negara yang akan mengadakan perjalanan ke luar negeri, yang pembuatannya diurus oleh kantor migrasi di negara ne gara yang bersangkutan. Visa, surat keterangan ijin tinggal di suatu negara yang akan dituju oleh wisatawan. Surat keterangan itu diperoleh dari Kantor Kedutaan Besar suatu negara yang menjadi tujuan wisata. Visa Diplomatik, visa yang diberikan kepada orang asing pemegang paspor diplomatik yang hendak bepergian ke Indonesia dengan tugas diplomatik Visa Dinas, visa yang diberikan kepada orang asing pemegang paspor dinas yang hendak bepergian ke Indonesia untuk menjalankan tugas resmi dari pemerintah negara lain atau diutus oleh PBB, dengan tugas yang tidak bersifat diplomatik. Pariwisata sebagai Disiplin Ilmu Ilmu tersendiri pertama diajarkan di kota Dubrounik (Yugoslavia) tahun 1920. Tahun 1930, di Swiss diajarkan sebagai mata pelajaran pada berbagai sekolah tinggi dagang. (Bern University dan St. Gallen University sejak tahun 1914). Tahun 1962, konggres di Madrid. Organisasi seperti AIEST (Association D’Experst Scientifiquis Du Tourisme), AIT (Alliance Internationale Tourisme), dan IUTO secara resmi mengakui Ilmu Pariwisata sebagai cabang ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. AIEST berkedudukan di Bern, Swiss.
F- WKK- 24 Pertemuan 2
Pariwisata = Perjalanan Wisata Sejarah Perjalanan Manusia Tolak dimulainya perjalanan untuk tujuan perdagangan: bangsa Sumeria di Babylonia (4000 SM). Traveller pertama: Marcopolo telah menjelajahi jalan raya dari benua Eropa ke Tiongkok dan kembali ke Venesia (1254-1374) Abad 14, 14 Juni 1324, Ibnu Batuta. Perjalanan dari Afrika Utara menuju Mekkah dan Madinah. The First Traveller of Islam. Berjalan kaki 79.000 mil (7 tahun). Travel Agent Pertama di Dunia Kemajuan dalam bidang transportasi abad XIX. Thomas Cook, lahir 22 November 1818 di Melbourne, Debishre (Inggris), dianggap orang pertama yang menjalankan profesi Travell Agent. Permulaan Angkutan Wisata Kocs pertama kali diperkenalkan pada abad ke 15. Alat angkut dari Hongaria. Kocs adalah suatu gerobak tertutup dengan 4 roda.Sekarang dikenal dengan Choach untuk angkutan wisata sering digunakan untuk dari dan ke airport. Sejarah dan Perkembangan Pariwisata Indonesia Munculnya pariwisata di Indonesia , diketahui sudah sejak lama. Seperti perjalanan kerajaan-kerajaan atau utusannya ke berbagai belahan di nusantara. Menurut Yoeti (1996:2), berdasarkan kurun waktu perkembangan, sejarah pariwisata indonosia bisa dibagi tiga, yaitu : 1) Masa Penjajahan Belanda Kegiatan kepariwisataan dimulai dengan penjelajahan yang dilakukan pejabat pemerintah, missionaris atau orang swasta yang akan membuka usaha perkebunan di daerah pedalaman. Para pejabat Belanda yang dikenai kewajiban untuk menulis laporan pada setiap akhir perjalannannya. Pada laporan itu terdapat keterangan mengenai peninggalan purbakala, keindahan alam, seni budaya masyarakat nusantara. Pada awal abad ke-12, daerah Hindia Belanda mulai berkembang menjadi suatu daerah yang mempunyai daya tarik luar biasa bagi para pengadu nasib dari negara Belanda. Mereka membuka lahan perkebunan dengan skala kecil. Perjalanan dari satu daerah ke daerah lain , dari nusantara ke negara Eropa menjadi hal yang lumrah, sehingga dibangunlah sarana dan prasarana penunjang kegiatan tersebut. Kegiatan Kepariwisataan masa penjajahan Belanda dimuali secara resmi sejak tahun 1910-1912 setelah keluarnya keputusan Gurbenur Jendral atas pembentukan Vereeneging Toeristen Verkeer ( VTV ) yang merupakan suatu biro wisata pada masa itu. Saat itu kantuntor tersebut juga digunakan sebagai maskapai swasta belanda KNILM (Koninklijke Nederlandsch Indische Luchtfahrt Maatschapijj) yang memegang monopoli kawasan Hindia Belanda saat itu. Meningkatnya perdangan antar benua eropa , Asia dan Indonesia pada khususnya, meningkatnya lalu lintas manusia yang meakukan perjalanan untuk berbagai kepentingan masing-masing. Untuk memberikan pelayanan kepada mereka yang melakukan perjalanan ini, maka didirikannya pertama kali suatu cabang Travel Agent di Jalan Majapahit No,2 Jakarta pada tahun 1926 yang bernama Lissone Lindemend(LISIND) yang berpusat di Belanda. Sekarang tempat tersebut digunakan oleh PT.NITOUR. Tahun 1928 Lislind berganti menjadi NITOUR(Nederlandche Indische Touristen Bureau) yang merupakan dari KNILM. Saat ini, kegiatan pariwisata lebih banyak disominasi kaum kulit putih saja, sedangkan untuk bangsa pribumi bisa dikatakan tidak ada. Perusahaan perjalanan wisata saat itu tidak berkembang karena NITOUR dan KNILM memegang monopoli. Pertumbuhan Hotel di Indonesia sesungguhnya mulai dikenal sejak abad ke-19, meskipun terbatas pada beberapa hotel seperti Batavia;Hotel Des Indes;Hotel der nederland, Hotel Royal, dan Hotel Rijswijk. Di Surabaya berdiri pula Hotel Sarkies, Hotel Oranye, di Semarang didirikan Hotel Du Pavillion kemudian di medan berdiri Hotek de Boer, da Hotel Astoria, di Makassar Hotel Grand dan Hotel Staat. Fungsi Hotel Pada masa-masa itu banyak digunakan untuk penumpang kapal laut dari Eropa
F- WKK- 24 menngingat belum adanya kendaraan bermotor untuk membawa tamu-tamu tersebut dari pelabuhan ke hotek dan sebaliknya, maka yang digunakan di gunakan kereta kuda serupa cikar. Memasuki abad ke-20, barulah perkembangan akomodasi hotel ke kota lainnya. Seperti Grand Hotel Yogyakarta, Hotel salak di Bogor dan lain-lain. 2) Masa Pendudukan Jepang Pada Perang Dunia ke II, yang disusul dengan pendudukan Jepang ke Indonesia keadaan pariwisata di Indonesia sangat terlantar. Semuanya porak poranda, kesempatan dan keadaa yang tidak menenu ekonomi yang sangat sulit, kelangkaan pangan, papan dan sandang tidak memungkinkan orang untuk berwisata. Kunjungan mancanegara pada masa itu bisa dibilang tidak ada. 3) Setelah Indonesia Merdeka Setelah Indonesia merdeka, perkembangan pariwisata di Indonesia mulai merangkak. Pada tanggal 1 Juli 1947 dibetuklah organisasi perhotelan pertama di Indonesia yang disebut Badan Pusat Hotel. Sektor pariwisata mulai berkembang dengan geliatnya. Hal ini ditandai dengan Surat Keputusan Wakil Presiden (Dr. Mohamad Hatta)csebagai Ketua Panitia Pemikir siasat Ekonomi di Yogyakarta untuk mendirikan suatu badan yang mengelola hotel-hotel yang sebelumnya dikuasai pemerintah pendudukan, badan tersebut bernama HONET(Hotel National & Tourism ) dan diketahui oleh R Tjipto Ruslan. Badan tersebut segera mengambil alih hotel-hotel di daerah Yigyakarta, Surakarta, Madiun, cirebon, Pekalongan, Sukabumi, Malang, Sarangan, dan semua itu diberi nama Hotel Merdeka. Tahun 1949 terjadinya KMB(Konferensi Meja Bundar) mengakibatkan HONET dibubarkan. Karena isi salah satu perjanjian KMB adalah bahwa seluruh harta kekayaan milik Belanda harus dikembalikan ke pemiliknya. Sehingga selanjutnya berdiri badan hukum yang dinamakan NV HONET yang merupakan badan satu-satunya yang beraktivitas di bidang perhotelan dan pariwisata, Tahun 1952 dengan keputusan Presiden RI, dibentuk panitia Inter Departemental Urusan Turisme yang diketuai oleh Nazir St, Pamuncak dengan sekretaris RAM Sastrodanukusumo. Salah satu tugas panitia tersebut adalah menjaga kemungkinan terbukanya kembali indonesia sebagai DTW(Daerah Tujuan Wisata). Tahun 1953 , beberapa tokoh perhotelan mendirikan Serikat Gabungan Hotel dan Tourisme Indonesia (SERGAHTI) diketuai oleh A Tambayong. Keanggotaan SERGAHTI pada saat itu mencangkup seluruh hotel di Indonesia. Tahun 1955, selan SERGAHTI, beberapa pejabat negara yang jabatannya ada kaitannya dengan dunia pariwisata serta beberapa anggota elite masyarakat yang peduli terhasap potensi pariwisata Indonesia mendirikan Yayasan Tourisme Indonesia atau YTI yang nantinya disebut DEPARI(Dewan Pariwisata Indonesia) yang menjadi cikal bakal Departemen Pariwisata dan Budaya Indonesia.
F.
MODEL/METODE PEMBELAJARAN Pendekatan / strategi / metoda pembelajaran
1. 2. 3. 4. G.
Pendekatan : Scientific Strategi : Discovery / Inquiri Metoda : Ceramah, tanya jawab Model : Model pembelajaran berbasis masalah ( Problem Based Learning )
MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR 1. Media Powerpoint 2. Alat Komputer/LCD proyektor 3. Sumber Belajar
Video/gambar gambar Referensi terkait
F- WKK- 24 H.
KEGIATAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN Pertemuan 1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
1. Guru member salam dan mengajak siswa berdoa bersama-sama. 2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa. 3. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya memahami istilah-istilah dan sejarah pariwisata 4. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berfikir kritis, siswa diajak memecahkan masalah kepariwisataan di Indonesia. 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu memahami istilahistilah dan sejarah pariwisata Kegiatan Inti (70 menit)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Guru memberikan definisi pariwisata Siswa untuk menyebutkan contoh kegiatan pariwissata Guru memberikan penguatan kepada siswa yang menjawab pertanyaan Guru menjelaskan istilah-istilah seputar dunia pariwisata Guru menjelaskan sejarah pariwisata Guru menjelaskan sejarah pariwisata Indonesia Guru menjelaskan contoh-contoh sejarah pariwisata Indonesia
Kegiatan Penutup ( 5 menit)
1. 2. 3.
Siswa diminta menyimpulkan materi yang telah disampaikan. Guru memberikan tugas untuk materi istilah-istilah dan sejarah pariwisata. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar.
4.
Doa.
Pertemuan 2 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
1. 2. 3. 4.
Guru member salam dan mengajak siswa berdoa bersama-sama. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa. Guru memberikan gambaran perkembangan sejarah pariwisata Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berfikir kritis, siswa diajak mengapresiasi sejarah dan perkembangan pariwisata Indonesia.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran sejarah dan perkembangan perkembangan pariwisara Kegiatan Inti (70 menit)
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Guru memberikan materi sejarah dan perkembangan pariwisata Siswa untuk menyebutkan contoh sejarah pariwisata disekitar lingkungan mereka Guru memberikan penguatan kepada siswa yang menjawab pertanyaan Guru menjelaskan sejarah dan perkembangan pariwisata Guru menjelaskan sejarah dan perkembangan pariwisata Indonesia Guru menjelaskan sejarah dan perkembangan pariwisata daerah
7.
Guru menjelaskan contoh-contoh sejarah dan perkembangan pariwisata Indonesia dan daerah Kegiatan Penutup ( 5 menit)
I.
1. 2. 3.
Siswa diminta menyimpulkan materi yang telah disampaikan. Guru memberikan tugas untuk materi istilah-istilah dan sejarah pariwisata. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar.
4.
Doa.
PENILAIAN HASIL BELAJAR
1. Teknik penilaian : pengamatan, tes tertulis 2. Prosedur penilaian No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian 1 2 3
Rasa ingin tahu Tanggungjawab dalam kelompok Pengetahuan dan ketrampilan tekstil
Pengamatan Pengamatan Kuis/Ulangan Portofolio
Waktu Penilaian Kegiatan inti nomor 1, 2, 6, 8 Kegiatan inti nomor 3, 4, 5, 7 Awal pertemuan Akhir pertemuan
F- WKK- 24
J.
INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR
1. Tugas a. Tugas terstruktur: Kuis Ulangan harian b. Tugas non struktur
Tugas kelompok : Menyusun materi istilah-istilah pariwisata dan sejarah perkembangan pariwisata di dearah Kabupaten Kab upaten Brebes dikirim d ikirim melalui e-mail paling lambat 1 minggu setelah materi disampaikan. 2. Lembar Pengamatan
Format Penilaian Sikap Nama NIS Kelas No
: : : AspekPenilaian 1
A 1.
PenilaianKognitif Menjawab tes secara disampaikan oleh guru
B 1
PenilaianAfektif Disiplin masuk kelas tepat waktu
2
Kerjasamadengan teman sekelompok pada kegiatan diskusi
3 4
Kreatifitas dalam bertanya Komunikasi/ Tanya jawab dalam proses pembelajaran berlangsung
C 1
2 3 4
lisan lisan tentang materi
Skor 2 3 4
yang yang
PenilaianPsikomotor Siswa mampu menyatakan definisi pariwisata dengan benar, tepat, cepat dan teliti Siswa mampu memahami istilah-istilah pariwisata Siswa mampu memahami sejarah dan perkembangan pariwisata Siswa mampu mengindetifikasi contoh sejarah dan perkembangan perkembangan pariwisata
Keterangan: Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang skor 1 sampai 5. 1 = sangat kurang; 2 = kurang; 3 = cukup; 4 = baik dan 5 = amat baik. Untuk penilaian sikap, angka ini berfungsi sebagai alat peringkas profil peserta didik, bukan sebagai harga mati untuk un tuk KKM.
Brebes, 1 Juli 2014 Dibuat oleh
Disetujui oleh
Disahkan oleh
Junarsih, S.Pd
Farhatun, Farhatun, S.Pd
Drs. Ali Subchi,M.Pd
Guru Pengajar
Kakom Keahlian Busana Butik
Kepala Sekolah
5