Indikator biologi, fisik dan kimia kesehatan tanahDeskripsi lengkap
TUGAS
gizi
smg bermanfaatFull description
Indikator biologi, fisik dan kimia kesehatan tanah
monggoFull description
Full description
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
VHJGKFull description
Full description
Full description
ertykjhFull description
RINGKASAN JURNAL JURNAL PENERAPAN INTERPROFESIONAL EDUCATION (IPE) PADA KELAS IBU BALITA OLEH MAHASISWA TENAGA KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP IBU TERHADAP KESEHATAN BALITA DI KOTA CIMAHI
DI SUSUN OLEH KURNIA HARIANI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM B 2018
PENERAPAN INTERPROFESIONAL EDUCATION (IPE) PADA KELAS IBU BALITA OLEH MAHASISWA TENAGA KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP IBU TERHADAP KESEHATAN BALITA DI KOTA CIMAHI
Upaya kesehatan di Indonesia belum terselenggara secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bersifat peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), dan pemulihan (rehabilitasi) masih dirasakan kurang. Untuk dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya perlu diselenggarakan berbagai upaya kesehatan dengan menghimpun seluruh potensi bangsa Indonesia. Salah satunya dengan melakukan kolaborasi dengan berbagai organisasi masyarakat baik yang bagian medis maupun nonmedis untuk mencapai tujuan yang di inginkan. Berbekal data dari Riskesdas tahun 2013 bahwa balita tidak selalu di pantau pertumbuhannya setiap bulan, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana pengaruh penerapan Interprofesional Education (IPE) pada kelas ibu balita untuk meningkatkan sikap ibu terhadap kesehatan balita di kota cimahi. Peneliti menggunakan metode penelitian observasional sebagai sampelnya adalah ibu yang memiliki anak balita berusia 24-59 bulan dengan mengambil random sampling yang di lakukan selama 7 minggu dengan kriteria inklusi: Ibu balita yang menggunakan fasilitas Posyandu, mengikuti kelas Ibu Balita, tinggal di Kelurahan Leuwigajah Cimahi, dapat membaca dan menulis, kriteria eksklusi: Ibu balita yang tidak hadir saat kelas Ibu Balita. Penelitian di lakukan dengan memberikan penyuluhan menggunakan metode diskusi dan bertukar pengalaman ibu oleh mahasiswa dari 4 profesi yaitu mahasiswa kebidanan, keperawatan, gizi dan kesehatan lingkungan, sehingga mereka bisa bekerjasama interprofesi untuk meningkatkan sikap Ibu balita. Ibu balita di berikan kuesioner pretest sebelum penyuluhan untuk mengukur sikap ibu tentang kesehatan balita dan di berikan kuesioner postest untuk mengukur sikap ibu terhadap kesehatan balita.
Mahasiswa
memfasilitasi
para
ibu
untuk
bersikap
terbuka
dan
mengungkapkan pendapat, pengalaman, dan perasaannya dihadapan para ibu balita yang lain. Sehingga dalam penelitian ini di peroleh hasil bahwa terdapat peningkatan sikap ibu tentang kesehatan balita setelah diberikan penyuluhan secara interprofesi oleh mahasiswa tenaga kesehatan. Menurut pendapat saya penelitian di lakukan cukup baik karena peneliti memfasilitasi responden dengan cara yang kreatif
sehingga bisa mendapatkan
hasil yang efektif dan efisien. Penyuluhan di dalam penelitian menggunakan konsep interprofessional collaboration (IPC) dari berbagai tim profesi kesehatan dengan strategi Interprofessional Education (IPE). Terlihat dalam penyuluhan peneliti menerapkan konsep sharing antar responden sehingga bisa membuat satu sama lain bisa lebih aktif untuk menyampaikan apa saja yang menjadi hambatan dalam pertumbuhan balita. Dalam penyuluhan kesehatan di perlukan adanya kesan yang kuat sehingga bisa menciptakan stimulus social yang akan berdampak positif bagi responden. Hal ini juga bisa menjadi pengetahuan baru bagi tenaga kesehatan yang lain untuk dapat menerapkan IPE dan IPC
dalam pelayanan
kesehatan karena pengetahuan yang berbeda maupun yang sama antarprofesi yang berbeda untuk bekerja secara sinergis dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang komperhensif dan efektif. Tujuan penyuluhan kesehatan pada umumnya adalah untuk mengubah sikap masyarakat dari yang belum baik dalam kontkes kesehatan untuk menjadi prilaku hidup sehat. Mengubah sikap individu atau masyarakat tentu membutuhkan proses, oleh karena itu perlu adanya evaluasi setelah melakukan penyuluhan ksehatan.