BAB XII PERMINTAAN AGREGAT DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA
Model Mundell - Fleming adalah versi perekonomian terbuka dari model IS ² LM. Kedua model ini menekankan interaksi pasar barang dan pasar uang, yang mengasumsikan bahwa tingkat harga adalah tetap dan menjelaskan apa yang menyebabkan fluktuasi jangka pendek dalam pendapatan agregat. Perbedaan mendasar antara model IS ² LM dan model Mundell Fleming adalah pada model IS ² LM mengasumsikan perekonomian
tertutup,
sedangkan
mengasumsikan
perekonomian
terbuka.
model Model
Mundell Mundell
Fleming Fleming
memperluas pendapatan nasional jangka pendek dengan memasukkan dampak perdagangan dan keuangan internasional. Model Mundell Fleming mengasumsikan bahwa perekonomian yang sedang dipelajari adalah perekonomian terbuka kecil dengan mobilitas modal sempurna, dimana perekonomian dapat meminjam atau memberi pinjaman sebanyak yang ia inginkan dipasar keuangan dunia sehingga tingkat bunga perekonomian ditentukan oleh tingkat bunga du nia. Pada Model Mundell Fleming memandang perilaku perekonomian tergantung pada system kurs yang diadopsi. Dalam perekonomian beroperasi dengan kurs mengambang (floating exchange rate), bank sentral membiarkan kurs menyesuaikan pada kondisi ekonomi yang sedang berubah. 1. Model Mundell ² Fleming
Dalam perekonomian terbuka kecil dengan mobilitas modal sempurna, tingkat bunga perekonomian ( r ) ditentukan oleh tingkat bunga dunia ( r * ). Secara matematis dapat ditulis: r = r*.
1
Dalam perekonomian terbuka kecil, tingkat bunga domestik mengalami kenaikan walaupun relatif kecil dengan waktu yang tidak lama selama jangka pendek, maka pihak asing akan melihat tingkat bunga negara mana yang lebih tinggi untuk memberi pinjaman atau membeli obligasi pada negara itu, sehingga dapat mendorong tingkat bunga domestik menuju ke ( r* ). Demikian juga apabila bunga domestik turun, modal akan mengalir keluar sehingga mendorong tingkat bunga domestik kembali naik menuju ( r* ). Pada prinsipnya model Mundell ² Fleming menjelaskan pasar barang
dan
jasa
sebagaimana
model
IS
²
LM,
tetapi
hanya
menambahkan Ekspor Neto (NX). Dengan persamaannya: Y = C( Y ² T ) + I( r* ) + G + NX( e ). Yang menyatakan bahwa pendapatan agregat ( Y ) adalah jumlah konsumsi ( C ), Investasi ( I ), belanja pemerintah ( G ) dan ekspor neto (NX). Konsumsi bergantung positif pada income ( Y ² T ), Investasi berhubungan negatif dengan tingkat bunga ( r ) yang sama dengan tingkat bunga dunia ( r* ) dan Ekspor neto berhubungan negatif dengan kurs ( e ). Jika ( e ) adalah kurs nominal, maka kurs riil (
) sama dengan
e.P/P*, dimana P adalah tingkat harga domestik dan P* adalah tingkat harga luar negeri. Karena model Mundell ² Fleming mengasumsikan tingkat harga dalam dan luar negeri adalah tetap, maka kurs riil proporsional terhadap kurs nominal. Misalkan ketika kurs nominal berapresiasi, katakanlah dari 8700 menjadi 9000 rupiah per dolar, maka barang-barang luar negeri akan lebih murah daripada barang domestik dan menyebabkan ekspor turun serta impor naik. Model
Mundell
Fleming
menunjukkan
pasar
uang
dengan
persamaan IS ² LM, dengan asumsi tambahan bahwa tingkat bunga domestik sama dengan tingkat bunga dunia, persamaannya adalah: M / P = L( r*, Y). Persamaan ini menunjukkan penawaran keseimbangan uang riil (M / P), sama dengan permintaan L( r, Y ). Dapat dilihat pada grafik berikut:
2
(b).Perpotongan Keynesian Pengeluaran,
Kurva IS* diderivasi dari kurva ekspor-neto dan perpotongan Keynesian. Bagian (a). Menunjukkan kurva ekspor neto; Kenaikan kurs dari ke , mengurangi ekspor neto dari NX( ) ke NX( ). Bagian (b). Menunjukkan perpotongan Keynesian: Penurunan ekspor neto dari NX( ) ke NX( ) menggeser kurva pengeluaran yang direncanakan ke bawah dan menurunkan pendapatan dari ke . Bagian (c). Menunjukkan kurva IS* yang meringkas hubungan antara kurs dan pendapatan ini: semakin tinggi kurs, semakin rendah tingkat pendapatan
E 3.
Yg menggeser pengeluaran yg direncanakan kebawah
Pengeluaran aktual
NX
Pengeluaran yang direncanakan, 4dan menurunkan pendapatan.
(a). Kurva Ekspor-Neto
Pendapatan,
output, Y
(c) Kurva IS* Kurs, e
Kurs, e 1. Kenaikan kurs
5.Kurva
IS* meringkas perubahan dalam ekuilibrium pasar barang ini
IS*
2. Menurun kan ekspor neto.
NX
NX( )
NX( )
Ekspor neto , NX
Pendapatan,
output, Y
Menurut model Mundell Fleming, perekonomian terbuka kecil dengan mobilitas modal sempurna dapat dijelaskan dua persamaan, yaitu: Y = C( Y ² T) + I( r* ) + G + NX( e ) = IS* M / P = L( r*, Y ).
= LM*
3
Persamaan
pertama
menjelaskan
ekuilibrium
dipasar
barang
sedangkan persamaan kedua menjelaskan ekuilibrium dipasar uang. Variabel eksogen adalah kebijakan fiskal ( G dan T ), kebijakan moneter (M), tingkat harga ( P ) dan tingkat bunga dunia r*, sedangkan variabel endogen adalah pendapatan ( Y ) dan kurs ( e ). Seperti terlihat pada kurva dibawah ini:
(a). Kurva LM Tingkat
bunga, r
LM 1. Kondisi ekuilibrium pasar uang
r = r* 2. Kenaikan kurs
Pendapatan, output, Y
Kurva LM* Bagian (a). Menunjukkan kurva LM standar {yang menggambarkan persamaan M/P = L( r, Y )} dengan garis horizontal yang menunjukkan tingkat bunga dunia r*. Perpotongan dari kedua kurva ini menentukan tingkat pendapatan, tanpa memperhitungkan kurs. Karenanya ditunjukkan bagian (b). Kurva LM* adalah vertikal.
(b). Kurva LM* LM*
Kurs, e
3.Menentu
kan tingkat pendapatan
Pendapatan, output, Y
4
2.
Perekonomian Terbuka Kecil dengan Kurs Mengambang
Sistem yang relevan pada sebagian besar perekonomian dewasa ini adalah kurs mengambang (floating exchange rates), yaitu kurs bebas berfluktuasi dalam menanggapi kondisi perekonomian yang sedang berubah. Kebijakan fiskal memiliki dampak yang sangat berbeda dalam perekonomian terbuka kecil dibandingkan dalam perekonomian tertutup. Pada model IS-LM perekonomian tertutup, ekspansi fiskal meningkatkan pendapatan, sedangkan perekonomian terbuka kecil dengan
kurs
mengambang,
ekspansi
fiskal
tidak
mengubah
pendapatan. Dalam perekonomian tertutup, ketika pendapatan naik, tingkat bungapun
ikut
naik,
karena
pendapatan
yang
lebih
tinggi
meningkatkan permintaan terhadap uang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada grafik ekspansi fiskal sistem kurs mengambang sebagai berikut:
LM*
Kurs, e 1. Kebijakan fiscal ekspansioner menggeser kurva IS* ke kanan,
IS*2 IS*1 3.
..yang menaikkan kurs
2. dan menyebabkan pendapatan tidak berubah
Ekspansi fiskal dalam sistem kurs Mengambang; Peningkatan belanja pemerintah atau penurunan pajak menggeser kurva IS* kekanan. Hal ini menaikkan kurs tetapi tidak berpengaruh pada pendapatan.
Pendapatan, output, Y
Dalam kebijakan moneter, bank sentral meningkatkan uang beredar dengan mengasumsikan harga tetap, maka kenaikan jumlah uang beredar mengakibatkan kenaikan keseimbangan uang riil sehingga
5
menggeser kurva LM* kekanan yeng menunjukkan kenaikan pendapatan dan menurunkan kurs. Seperti pada grafik berikut:
LM*1
LM*2
Kurs, e 1. E kspansi moneter menggeser kurva LM* ke kanan,
IS* 3.
2..yang menurunkan kurs,
Ekspansi Moneter dalam Sistem Kurs Mengambang; Kenaikan jumlah uang beredar menggeser kurva LM* kekanan, yang menurunkan kurs dan meningkatkan pendapatan
dan meningkatkan pendapatan.
Pendapatan, output, Y
Tujuan kebijakan dalam menghambat perdagangan adalah untuk mengubah neraca perdagangan NX sebagaiman model Mundell Fleming dengan kurs mengambang; Dengan persamaan: NX( e ) = Y ² C( Y ² T ) ² I( r* ) ² G. Karena tidak mempengaruhi pendapatan, konsumsi, investasi, belanja pemerintah dan neraca perdagangan. Walaupun pergeseran dalam ekspor-neto cenderung meningkatkan NX, kenaikan kurs mengurangi NX dengan jumlah yang sama. 3.
Perekonomian Terbuka Kecil dengan Kurs Tetap
Pada tahun 1950-an dan 1960-an sebagian besar perekonomian dunia termasuk Amerika Serikat beroperasi dengan system Bretton Woods, yaitu system moneter internasional yang disepakati untuk menetapkan nilai kurs dan berakhir pada tahun 1970-an dimana kurs dibiarkan mengambang. Beberapa negara kemudian kembali menerapkan system kurs
tetap
dan
beberapa
ekonom
menganjurkan
agar
kembali
menggunakan kurs tetap. Dengan kurs tetap, bank sentral siap membeli
6
atau menjual mata uang domestik pada mata uang asing dengan harga yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya Fed mengumumkan akan memberlakukan kurs tetap pada 100 yen per dolar, maka Fed harus member 1 untuk ditukar dengan 100 yen atau member 100 yen untuk ditukar $1. Jadi esensi dari kurs tetap adalah komitmen bank sentral membiarkan uang beredar menyesuaikan berapapun kurs yang m enjamin kurs ekuilibrium sama dengan yang diumumkan. Jadi ekspansi fiskal menurut system kurs tetap dapat meningkatkan pendapatan agregat. Setiap negara yang menganut kurs tetap dapat menjalankan satu jenis kebijakan moneter yaitu dengan memutuskan untuk mengubah tingkat dimana kursa adalah tetap. Penurunan nilai mata uang disebut devaluasi (devaluation) dan kenaikan mata uang disebut revaluasi (revaluation). Pada mode Mundell-Fleming devaluasi menggeser kurva LM* ke kanan yang menunjukkan kenaikan jumlah uang beredar pada system kurs mengambang. Dapat dilihat pada kurva berikut: LM*
Kurs, e
Kurs tetap
IS*
Ekspansi Moneter dalam sistem Kurs Tetap; Jika Fed berusaha meningkatkan jumlah uang beredar, misalnya dengan membeli obligasi dari masyarakat, maka akan memberi tekanan kebawah pada kurs. Maka untuk mempertahankan kurs tetap, jumlah uang yang beredar dan kurva LM* harus kembali ke posisi awal. Jadi dalam system kurs tetap kebijakan moneter normal tidak berpengaruh.
Pendapatan, output, Y
Dampak hambatan perdagangn dibawah kurs tetap sangat berbeda dengan dibawah kurs mengambang. Pada kedua kasus ini hambatan perdagangan menggeser kurva ekspor neto ke kanan tetapi hanya dibawah kurs tetap hambatan perdagangan meningkatkan ekspor neto ( NX ), karena dapat mendorong ekspansi moneter bukan apresiasi kurs dan ekspansi moneter akan meningkatkan pendapatan agregat, dengan persamaannya: NX = S ² I. Dapat dilihat pada grafik berikut:
7
LM*1
Hambatan
LM*2
Kurs, e 2..hambatan perdaganganmen ggeser kurva IS* ke kanan
3.yang
mendorongpergese ran dalam kurva LM*...
IS*2
1. Dengan kurs tetap, 4..dan meningkat kan pendapatan.
IS*1 Y1
Y2
perdagangan dalam sistem kurs tetap; Tarif terhadap barang impor atau kuota impor menggeser kurva IS* ke kanan, memicu kenaikan jumlah uang beredar untuk mempertahankan kurs tetap. Jadi pendapatan a re at naik.
Pendapatan, output, Y
Model Mundell Fleming menunjukkan bahwa dampak dari sebagian besar kebijakan ekonomi terhadap perekonomian terbuka kecil tergantung pada apakah kurs mengambang atau tetap. Kekuatan kebijakan moneter dan fiskal untuk mempengaruhi pendapatan agregat tergantung pada rezim kurs.
4.
Perbedaan Tingkat Bunga
Dengan mengasumsikan tingkat bunga dalam perekonomian terbuka kecil ditentukan oleh tingkat bunga dunia, maka apabila tingkat bunga domestik diatas bunga dunia, masyarakat luar negeri akan berlomba-lomba memberi pinjaman kepada negara itu hingga membuat bunga domestik turun. Demikian sebaliknya, apabila tingkat bunga domestik berada dibawah tingkat bunga dunia maka masyarakat domestic akan memberi pinjaman ke luar negeri dengan mengharapkan pengembalian yang lebih tinggi, sehingga dapat memicu bunga domestik naik. Meskipun tingkat bunga yang lebih tinggi dapat menekan investasi, tetapi depresiasi mata uang mendorong ekspor neto dalam jumlah yang lebih besar sehingga mengakibatkan pendapatan agregat meningkat. Ada tiga alasan tidak terjadinya booming pendapatan, yaitu: pertama bank sentral mencegah depresiasi yang besar pada mata uang
8
domestik dan karenanya bisa menanggapi dengan menurunkan jumlah uang beredar (M); Kedua depresiasi mata uang domestic dapat dengan tiba-tiba
meningkatkan
harga
barang
impor
yang
menyebabkan
kenaikan tingkat harga (P); dan Ketiga ketika beberapa peristiwa meningkatkan premi resiko Negara ( ), penduduk Negara itu mengkin menanggapi peristiwa tersebut dengan meningkatkan permintaan uang (untuk setiap pendapatan dan tingkat bunga), karena uang merupakan asset yang paling aman. 5.
Kurs Mengambang atau Kurs Tetap.
Dalam perekonomian terdapat dua jenis kurs, yaitu kurs tetap (fixed exchange rates), yaitu kebijakan moneter mengarah pada tujuan tunggal dengan mempertahankan kurs pada tingkat yang telah diumumkan;
dan kurs mengambang (floating exchange rates), yaitu
dapat membolehkan kebijakan moneter untuk digunakan pada tujuan lain. Dengan kurs mengambang membuat para kebijakan moneter bebas mengejar tujuan-tujuan lain, seperti menstabilkan kesempatan kerja atau harga. Tetapi kurs adalah satu-satunya variabel makro ekonomi yang yang bisa dipengaruhi kebijakan moneter. 6.
Model Mundell Fleming dengan Perubahan Tingkat Harga.
Sebagaimana diketahui bahwa model Mundell Fleming digunakan untuk mempelajari perekonomian terbuka kecil dalam jangka pendek pada tingkat harga tetap. Untuk mengkaji penyesuaian harga dalam perekonomian terbuka, kita membedakan kurs nominal ( e ) dan kurs riil (
), yang sama dengan
eP / P*. Jadi sebagaimana dijelaskan pada model IS-LM sebelumnya atas kurva permintaan agregat dalam perekonomian tertutup, model Mundell Fleming menjelaskan kurva permintaan agregat untuk perekonomian terbuka kecil.
9