RHINITIS MEDIKAMENTOSA
DISUSUN OLEH :
WINDY FIFI ERLINA NISIA PRAT PRATAMA SETIABEKTI MUHAMMAD FA FARHAN JAAFA JAAFAR MUHAMMAD SYAFIQ SYAFIQ MUSTA MUSTAPHA PHA
PEMBIMBING dr. Abdi Bumi Suryanto S!. THT
KEPANITERAAN KLINIK THT RS IMANUEL "A "A# HALIM $$ APRIL $%&' ( $) MEI $%&' UNI*ERSITAS KRISTEN KRISTE N KRIDA KR IDA "A+ANA "A+ANA
Kata P,n-antar Puji dan syukur kami panjantkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat anugerahNya saya dapat menyelesaikan makalah kami dengan tepat waktu. Referat kami kali ini berjudul “Rhinitis medikamentosa”. Pada kesempatan ini saya juga tidak lupa untuk mengu!apkan terima kasih yang sebesar" besarnya pada dr. #bdi yang telah yang membimbing saya dalam proses pembuatan referat ini. $erta telah memberi saya kesempatan untuk membuat referat ini sehingga saya dapat menambah wawasan dan pengetahuan saya khususnya dalam bidang T%T. &i dalam kamus 'ndonesia telah dikatakan bahwa “tak ada gading yang tak retak”. kami sadar kami dapat melakukan kesalahan. (leh karena itu dengan segala kerendahan hati kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari pemba!a guna pembuatan referat kami yang berikutnya. #khir kata kami mengu!apkan terima kasih. $emoga referat ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda.
)andar *ampung +, Mei +,-
PENDAHULUAN
Rinitis adalah keadaan dimana inflamasi pada membran mukosa hidung sehingga timbul gejala menyerupai flu seperti bersin"bersin hidung gatal tersumbat dan berair. )erdasarkan penyebabnya rinitis dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu rinitis alergi dan rinitis non"alergi. Rinitis non"alergi merupakan rinitis yang disebabkan oleh faktor pemi!u tertentu yang bukan merupakan alergen. Rinitis non"alergi dapat dibagi menjadi rinitis /asomotor rinitis medikamentosa dan rinitis struktural. Rinitis medikamentosa dikenal juga dengan rebound rhinitis atau rinitis kimia karena menggambarkan kongesti mukosa hidung yang diakibatkan penggunaan /asokontriksi topikal yang berlebihan. (bat"obatan lain yang bisa mempengaruhi keseimbangan /asomotor adalah antagonis 0"adrenoreseptor oral inhibitor fosfodiester kontrasepsi pil dan antihipertensi. Tetapi mekanisme terjadinya kongesti antara /asokontriktor hidung dengan obat"obat di atas berbeda sehingga istilah rinitis medikamentosa hanya digunakan untuk rinitis yang disebabkan oleh penggunaan /asokontiktor topikal sedangkan yang disebabkan oleh obat" obat oral dinamakan rhinitis yang di!etuskan oleh obat 1drug"indu!ed rhinitis2. Mukosa hidung merupakan organ yang sangat peka terhadap rangsangan sehingga dalam penggunaan /asokontriktor topikal harus berhati"hati. 3asokontriktor hidung diisolasipertama kali pada tahun -445 dari ma"huang yaitu tanaman yang mengandung efedrin dan digunakan sebagai /asokontriktor topikal pada mukosa hidung dalam bentuk inhalasi minyak semprot dan tetes. 3asokontriktor topikal yang digunakan sebaiknya yang isotonik dengan sekret yang normal p% antara 6 sampai 67 serta pemakaiannya tidak lebih dari satu minggu sehingga rinitis medikamentosa dapat di!egah. Rinitis medikamentosa merupakan salah satu kelainan hidung non alergi yang dapat mengganggu dan membuat penderita datang berobat ke dokter.
PEMBAHASAN Anamn,i
Pada pasien yang disuspek menderita rhinitis medikamentosa beberapa perkara dapat dipertanyakan kepada pasien untuk menenggakkan diagnosis. Perkara yang dapat ditanya adalah 8 K,/u0an Utama :
Pasien dengan rhinitis medikamentosa sering datang untuk mendapatkan perawatan dengan gejala utama hidung tersumbat terus menerus yang bisa disertai atau tidak disertai hingusan. Ri1ayat P,nya2it :
9ntuk mengetahui bahwa pasien menderita rhinitis medikamentosa dapat dipertanyakan 8 -. :aktor pen!etus yang memperburuk gejala 1 keluhan utama 2 pasien Rinitis medikamentosa sering di!etuskan oleh obat"obatan terutama obat yang dipakai se!ara nasale atau topi!al pada hidung. Pada rhinitis medikamentosa sering tidak ada pen!etus yang memperberat gejala penyakit seperti udara dingin asap atau debu. :aktor pen!etus yang disingkirkan dapat digunakan untuk membedakan antara rhinitis medikamentosa dan rhinitis alergi serta rhinitis /asomotor. +. $udah berapa lama gejala berlangsung ;ejala rhinitis medikamentosa sering berlangsung lama atau kronis. $ering kali rhinitis medikamentosa di!etuskan dengan penggunaan obatan /asokonstriktor lo!al yang berterusan dari < hingga 6 hari. &itanyakan juga jika pasien pernah menderita pilek lalu menggunakan obatan untuk menghilangkan hidung tersumbatnya. . #dakah disertai gejala alergi ;ejala rhinitis medikamentosa dan rhinitis alergi dapat dibedakan dengan gejala yang timbul. Rinitis alergi sering disertai dengan gejala alergi seperti gatal di muka atau mata bersin"bersin dan sering di!etuskan oleh fa!tor spesifik seperti debu asap makanan atau udara pagi dan malam. <. Pernah atau tidak memakai /asokonstriktor topikal mengobati pilek Rinitis medikamentosa terjadi karena pemakaian /asokonstriktor topi!al=nasal yang berterusan dan berlebihan sehingga mengakibatkan hidung tersumbat.
P,m,ri2aan 3ii2 Rino2o!i Ant,rior :
Pada pemeriksaan rinoskopi anterior ditemukan 8 -. +. . <.
Edema dan hiperterofi konka inferior dan media Mukosa sering kelihatan pu!at 1li/id 2 Terdapat sekret berlebihan di dalam hidung. Tidak ada kelainan lain yang dapat menimbulkan gejala hidung tersumbat seperti polip atau die/iasi septum.
P,m,ri2aan P,nun4an-
-. $kin Test $kin test atau tes !ukit kulit dapat digunakan untuk menyingkirkan faktor pen!etus alergi pada penyakit rhinitis. Tes ini dapat menyingkirkan diagnosis banding rhinitis alergi terutama untuk pasien dengan gejala hidung tersumbat dan berair yang kronis. $elain itu tes ini dapat digunakan untuk mengetahui fa!tor pen!etus spesifik pada gejala rhinitis pada pasien. +. Pemeriksaan radiologi $ering kali pasien dengan gejala rhinitis dapat menderita penyakit sinusitis. Pemeriksaan foto rontgen atau >T s!an dapat digunakan untuk mendeteksi adanya sumbatan pada sinus di wajah. Pemeriksaan ini dapat menyingkirkan penyakit sinusitis selain penyakit lain yang mempunyai gejala hidung tesumbat seperti polip. . Pemeriksaan 'gE serum Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk melihat jika pasien mempunyai kondisi alergi.
Dia-noi 2,r4a R0initi M,di2am,ntoa
Rhinitis medikamentosa adalah suatu kelainan hidung berupa gangguan respon normal /asomotor yang diakibatkan oleh pemakaian /asokonstriktor topikal 1tetes hidung atau semprot hidung2 dalam waktu lama dan berlebihan se hingga menyebabkan sumbatan hidung yang menetap. &apat dikatakan bahwa hal ini disebabkan oleh pemakaian obat yang berlebihan 1drug abuse2.
Dia-noi bandin&. Riniti 5aomotor
Rhinitis /asomotor adalah gangguan pada mukosa hidung yang ditandai dengan adanya edema yang persisten dan hipersekresi kelenjar pada mukosa hidung apabila terpapar oleh iritan spesifik. ?elainan ini merupakan keadaan yang non"infektif dan non"alergi. )eberapa faktor yang mempengaruhi keseimbangan /asomotor 8 -.
(bat"obatan yang menekan dan menghambat kerja saraf simpatis seperti ergotamin !hlorproma@in obat anti hipertensi dan obat /asokonstriktor topikal.
+.
:aktor fisik seperti iritasi oleh asap rokok udara dingin kelembaban udara yang tinggi dan bau yang merangsang.
.
:aktor endokrin seperti keadaan kehamilan pubertas pemakai pil anti hamil dan hipotiroidisme.
<.
:aktor psikis seperti stress ansietas dan fatique.
G,4a/a 2/ini
;ejala yang dijumpai pada rhinitis /asomotor kadang"kadang sulit dibedakan dengan rhinitis alergi seperti hidung tersumbat dan rinore. Rinore yang hebat dan bersifat mukus atau serous sering dijumpai. ;ejala hidung tersumbat sangat ber/ariasi yang dapat bergantian dari satu sisi ke sisi yang lain terutama sewaktu perubahan posisi. ?eluhan bersin"bersin tidak begitu nyata bila dibandingkan dengan rhinitis alergi dan tidak terdapat rasa gatal di hidung dan mata. ;ejala dapat memburuk pada pagi hari waktu bangun tidur oleh karena adanya perubahan suhu yang ekstrim udara lembab dan juga oleh karena asap rokok dan sebagainya. $elain itu juga dapat dijumpai keluhan adanya ingus yang jatuh ke tenggorok 1 post asa! "#ip2. )erdasarkan gejala yang menonjol rhinitis /asomotor dibedakan dalam dua golongan yaitu golongan obstruksi 1$!o%&e#s2 dan golongan rinore 1#ue#s'see(e#s2. (leh karena golongan rinore sangat mirip dengan rhinitis alergi perlu anamnesis dan pemeriksaan yang teliti untuk memastikan diagnosisnya.
$. Riniti A/,r-i
Rinitis alergi adalah penyakit= kelainan yang merupakan manifestasi klinik reaksi hipersensiti/ tipe ' 1;ell A >oombs2 dengan mukosa hidung sebagai organ sasaran. )erdasarkan sifat berlangsungnya rinitis alergi dibedakan atas 8 -. Rinitis alergi musiman 1seasonal hay fe/er pollinosis2. %anya ada dinegara yang memiliki < musim. #lergen penyebabnya spesifik yaitu tepung sari dan spora jamur. +. Rinitis alergi sepanjang tahun 1perennial2 ;ejala keduanya hampir sama hanya sifat berlangsungnya yang berbeda. ;ejala rinitis alergi sepanjang tahun timbul terus"menerus atau intermiten. Meskipun lebih ringan dibandingkan rinitis musiman tapi karena lebih persisten komplikasinya lebih sering ditemukan. &apat timbul pada semua golongan umur terutama anak dan dewasa muda namun berkurang dengan bertambahnya umur. :aktor herediter berperan sedangkan jenis kelamin golongan etnis dan ras tidak berpengaruh.
G,4a/a 2/ini
$erangan bersin berulang lebih dari lima kali dalam satu serangan. Rinorea yang en!er dan banyak hidung tersumbat hidung dan mata gatal kadang disertai lakrimasi. Tidak ada demam. ;ejala sering tidak lengkap. ;ejala spesifik lain pada anak"anak bila penyakit telah berlangsung lama 1B+ tahun2 adalah bayangan gelap didaerah bawah mata 1allergi! shinner2 akibat stasis /ena sekunder karena obstruksi hidung. #nak sering menggosok"gosok hidung dengan punggung tangan 1allergi! salute2. *ama"lama akan mengakibatkan timbul garis melintang di dorsum nasi sepertiga bawah 1allergi! !rease2. $ering disertai penyakit alergi lainnya seperti asma urtikaria atau eksim. Pada rinoskopi anterior didapatkan mukosa edema basah pu!at atau li/id disertai banyak sekret en!er. &iluar serangan mukosa kembali normal ke!uali bila telah berlangsung lama. Etio/o-i
Penyakit rhinitis medikamentosa disebabkan oleh pemakaian obat sistemis yang bersifat sebagai antagonis adreno"reseptor alfa seperti
anti hipertensi dan psikosedatif .
$elain itu aspirin deri/at ergot pilkontrasepsi dan anti !holinesterasi yang digunakan se!ra berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan hidung. (bat /asokonstriktor topi!al sebaiknya isotoni! dengan se!ret hidung yang normal dengan p% antara 6dan 67 serta
pemakaiannya tidak lebih dari satu minggu. Cikatidak akan terjadi kerusakan pada mukosa hidung berupa 8 • • • • • • • •
$ilia rusak $el goblet berubah ukurannya Membran basal menebal Pembuluh darah melebar $troma tampak edema %ipersekresi kelenjar mukus *apisan submukosa menebal *apisan periostium menebal
E!id,mio/o-i
#merika $erikat 'nsiden medikamentosa rhinitis dapat dilaporkan karena ketersediaan o/er"the"!ounter dekongestan. &alam sebuah sur/ey terhadap --D alergi 6.5 memiliki medi!amentosa rhinitis. &alam penelitian yang dilakukan selama -, tahun di sebuah pusat T%T 1T%T2 kejadian rhinitis medi!amentosa adalah -. &alam studi lain seorang praktisi T%T didiagnosis rhinitis medi!amentosa di 7+ dari -,, pasien berturut"turut tidak menular yang disajikan dengan obstruksi hidung . Mortalitas = Morbiditas &engan penggunaan lanjutan medi!amentosa rhinitis dapat menyebabkan sinusitis kronis rhinitis atrofi dan permanen konka hiperplasia. Pasien mengembangkan ketergantungan psikologis dan sindrom pantang pada penarikan obat yang terdiri dari s akit kepala gangguan tidur gelisah lekas marah dan ke!emasan. Medi!amentosa Rhinitis dapatmempengaruhi pasien untuk sinusitis kronis otitis media atau rhinitis atrofi. $indrom gangguan pernafasan neonatal akibat penggunaan fenilefrintopikal telah dijelaskan. Tidak ada kematian yang dilaporkan. Medi!amentosa Rhinitis terjadi pada tingkat yang sama pada pria dan wanita. Pun!ak insiden terjadi pada orang dewasa muda dan setengah baya. Pato6iio/o-i
Mukosa hidung merupakan organ yang sangat peka terhadap ransangan atau iritan sehingga harus berhati"hati memakai topikal /asokonsrtiktor. (bat topi!al /asokonstriktor
dari golongan simpatomimetik akan menyebabkan siklus nasi terganggu dan akan berfungsi normal kembali apabila pemakaian obat itu dihentikan. Pemakaian topi!al /asokonstriktor yang berulang dan dalam waktu lama akan menyebabakan terjadinya fase dilatasi berulang 1rebound dilatation2 setelah /asokontriksi sehingga timbul gejala obstruksi. #danya gejala obstruksi ini menyebabkan pasien memakai lebih banyak dan sering obat tersebut. Pada keadaan ini ditemukan kadar agonis alfa"adrenergik yang tinggi di mukosa hidung. %al ini akan diikuti dengan penurunan sensiti/itas reseptor alf a"adrenergik di pembuluh darah sehingga terjadi suatu toleransi. #kti/itas dari tonus simpatis yang menyebabkan /asokonstriksi 1dekongesti mukosa hidung2 menghilang. #kan terjadi dilatasi dan kongesti jaringan mukosa hidung. ?eadaan ini disebut juga sebagai rebound !ongestion. ?erusakan yang terjadi pada mukosa hidung pada pemakaian obat tetes hidung dalam waktu yang lama ialah8 a2 silia rusak b2 sel goblet berubah ukurannya !2 membrane basal menebal d2 pembuluh darah melebar e2 stroma tampak edema f2 hipersekresi kelenjar mu!us dan perubahan p% sekret hidung g2 lapisan submukosa menebal h2 lapisan periostium menebal (leh kerana itu pemakaian obat topi!al /asokonstriktur sebaiknya tidak lebih dari satu minggu dan sebaiknya yang bersifat isotoni! dengan sekret hidung normal p% 1antara 6." 6.72. G,4a/a 2/ini
Pasien mengeluh hidungnya tersumbat terus menerus dan berair.
P,nata/a2anaan
-. %entikan pemakaian obat teteas atau semprot /asokonstriktor hidung. +. . 9ntuk mengatasi sumbatan berulang dapat diberikan kortikosteroid oral dosis tinggi jangka pendek dan dosis diturunkan se!ara bertahap dengan menurunkan dosis sebanyak 7 mg setiap hari. &apat pula dengan pemberian kortikosteroid topikal selama minimal + minggu untuk mengembalikan proses fisiologi mukosa hidung. <. (bat dekongestan oral 1 mengandung pseudoefedrin 2 Kom!/i2ai
-. Nasal perforasi septum +. #trofi rhinitis . 'nfeksi sinus Pro-noi
&ubia et bonam.
KESIMPULAN Rinitis medikamentosa dikenal juga dengan rebound rhinitis atau rinitis kimia karena menggambarkan kongesti mukosa hidung yang diakibatkan penggunaan /asokontriksi topikal yang berlebihan. (bat"obatan lain yang bisa mempengaruhi keseimbangan /asomotor adalah antagonis 0"adrenoreseptor oral inhibitor fosfodiester kontrasepsi pil dan antihipertensi. Tetapi mekanisme terjadinya kongesti antara /asokontriktor hidung dengan obat"obat di atas berbeda sehingga istilah rinitis medikamentosa hanya digunakan untuk rinitis yang disebabkan oleh penggunaan /asokontiktor topikal sedangkan yang disebabkan oleh obat" obat oral dinamakan rhinitis yang di!etuskan oleh obat 1drug"indu!ed rhinitis2. &an
prognosis penyakit ini tergantung ke!epatan pasien membawa dirinya untuk berobat ke Rumah $akit dan kondisi saat pasien dibawa ke Rumah $akit. >epat tepat dan benar seorang dokter dalam menangani pasien terutama pasien yang sudah beratini juga menjadi prioritas penting dalam menentukan prognosis pada penyakit rhinitis medikamentosa.
DA3TAR PUSTAKA
-. $oepardi E #'skandar N )ashiruddin C Restuti R &Editor.Telinga hidung tenggorokan kepala A leher. Edisi ke"6.Cakarta8 )alai Penerbit :?9'F+,,5.h -5.
+. #dams ;. )oies *. %igler P. -DD5. )uku #jar Penyakit T%T. Edisi ke enam. Penerbit )uku ?edokteran E;>. Cakarta8 -7"-<+. . #R'# "Gorld %ealth organisation initiati/e allergi! rhinitis and its impa!t on asthma. C allergy !lini!al immunology 8 $-<5"$+56.
<. )e!ker G. Naumann %. Pfalt@ >. -DD<. Ear Nose and Throat &isease. Edisi kedua. Thieme. New Hork8 +<+"+6,.
7.
Natalya M ?ushnir Mi!hael # ?aliner. Rhinitis Medi!amentosa. #ugust +,--. &ikutip dari http8==emedi!ine.meds!ape.!om=arti!le=DD7,76"o/er/iewIshowall.