RESUME
EVALUASI PEMBELAJARAN
(Drs. Zainal Arifin, M.pd)
Dosen pengampu :
Eli Masnawati, M.Pd
Oleh:
Mushaddaq (1434411052)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PGRI BANGKALAN
PRODI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2016
BAB 1
KONSEP DASAR EVALUASI
Arti Evaluasi, Penilaian, dan Pengukuran
Ada perbedan antara istilah evaluasi, penilaian dan pengukuran. Evaluasi lebih luas ruang lingkupnya dari pada penilaian seangkan penilaian lebih fokus pada aspek tertentu yang merupakan bagian dari ruang lingkup tersebut. Ada beberapa istilah yang sering disalah artikan atau digunakan dalam praktik evaluasi, yaitu tes, pengukuran, penilaian dan evaluasi.
Istilah' tes ' berasal dari bahasa latin 'testum' yang berarti sebuah sebuah piring atau jambangan dari tanah liat. kemudian istilah tes ini dipergunakan dalam lapangan psikologi dan selanjutnya dibatasi dengan menggunakan metode psikologi yaitu memberikan tugas kepada seseorang untuk menyelesaikan satu masalah. Menurut Gilbert sax (1980) tes menekankan pada suatu tugas atau rangkaian tugas. Hail kuantitatif dan kualitatif dari pelaksanaan tugas digunakan untuk menarik kesimpulan. S Hamid Hasan (1988) menjelaskan bahwa tes adalah alat pengumpulan data yang dirancang secara khusus.
Mengenai istilah pengukuran merupakan sebuah proses atau kegiatan untuk mnentukan kuantitas sesuatu. Sedangkan untuk istilah penilaian merupakan suatu prosese atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan berdasrkan kriteria dan pertimbangan tertentu.
Selanjutnya tentang istilah evaluasi yang merupakan suatu proses untuk menggambarkan pesrta didik dan menimbangya dari segi nilai da proses. Ada beberapa yang dijelaskan lebih lanjut dalam evaluasi:
Evaluasi adalah suatu proses bukan hasil.
Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan kualitas sesuatu yangberkenaan dengan niali dan arti.
Dalam proses evaluasi harus ada pemberian pertimbangan yang didasarkan pada konsep evaluasi.
Pemberian pertimbangan tentang nilai dan arti haruslah berdasarkan kriteria tertentu.
Dalam pengembangan kriteria untuk menentukan kualitas jawaban peserta didik, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan antara lain.
Kriteria harus meluas, tetapi tidak memakan waktu sehingga sulit dilaksanakan
Dapat dipahami dengan jelas oleh peserta didik, orang tua dan guru.
Mencerminkan keadilan
Tidak merefleksikan variabel yng bias, latar belakang budaya, sosial ekonomi, ras dan gender.
Berdasarkan pengertian tentang tes, pengukuran, penilaian dan evaluasi yang telah dikemukakan diatas dapat disimpulkan ada jenis evaluasi yang mempergunakan tes walaupun tes bukan satu-satunya alat pengumpulan data. Bukan itu saja antara penilaian dan evaluasi memilii persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah keduanya mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai sesuatu. Sedangkan perbedaannya terletak pada ruang lingkup dan pelaksanaannya. Evaluasi dan penilain lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran sedangkan tes merupakan salah satu alat pengukuran. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif tentang kemajuan belajar pesrta didik sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif.
Kedudukan Evaluasi dalam Pembelajaran
kata dasar ' pembelajaran" adalah belajar. Dalam atri sempit pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses atau cara yang dilakukan agar seseorang dapat melakukan kegiatan belajar. Sedangkan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku karena interaksi individu dengan lingkungan dan pengalaman. Jadi pembelajaran adalah lebih menekankan pada kegiatan belajar peserta didik secara sungguh-sungguh
yang melibatkan aspek intelekual.
Prestasi belajar berasal dari kata "prestasi" berasal dari bahasa belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Istilah prestasi belajar berbed dengan hasil belajar.
Prestasi belajar mempunyai fungsi utama, anatara lain:
Prestasi belajar sebagai indikator kualas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasi peserta didik.
Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
Pretasi belajar sebagai indikator intern dan ektern dari institusi pendidikan.
Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap peserta didik.
Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran
Tujuan evaluasi ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat umum dan khusus. Ada dua cara yng dapat ditempuh guru untuk merumuskan tujuan evaluasi yang bersifat khusus yakni pertama, melkakukan perincian ruang lingkup evaluasi dan yang kedua, perincian prosesmental yang akan dievaluasi. Sedangkan tujuan evaluasi pembelajran adalah untuk mengetahui keefekifan dan efisiensi sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tuuan, metode, materi, media, sumber belajar lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri.
Menurut Chittenden (1994) tujuan penilaian adalah keeping track, checking- up, finding- out, summing-up. Sedangkan tujuan penilain adalah 1. Untuk mengetahui tingkat penguasaan diri terhadap materi yang telah diberikan, 2. Untuk menentukan kenaikan kelas, 3. Untuk menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilik, dan sebagainya. Sedagkan fungsi evaluasi adalah sebagai berikut.
Secara psikologi, peserta didik selalu butuh untuk mengetahui sejauh mana kegiatan telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Secara sosiologi, evaluasi berfungsi untuk mngetahui apakah peserta didik sudah cukup mampu untuk terjunke masyarakat.
Secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai kemampuan dan kecakapan
Untuk mengetahui kedudukan peserta didik dalam kelompok dan sebagainya.
Menurut Stanley dalam Oemar Hamalik (1989) mengemukakan secara spesifik tentang fungsi tes:
Fungsi intruksional
Fungsi administratif
Fungsi bimbingan
Fungsi penilaian hasil belajar adalah
Fungsi formatif
Fungi sumatif
Fungsi diasnogtik
Fungsi penempatan.
Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran
Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Domain Hasil Belajar
Menurut Benyamin S.Bloom, dkk. (1956) hasil belajar dapat dikelompokkan kedalam tiga domain dimana dalan setiap domain disusun menjadi beberapa jenjang kemampuan, mulai dari yang sederhana sampai dengan hal yang kompleks, mulai dari yang mudah sampa yang sukar, dan dari hal yang konkrit sampai yang abstrak. Berikut perinciannya:
Domain Kognitif (cognitive domain)
Domain kognitif memiliki enam jenjang kemampuan, yaitu:
Pengetahuan
Pemahaman
Penerapan
Analisis.
Sintesis
Evaluasi.
Domain Afektif (affective domain),
yaitu internalisasi sikap yang menunjuk kearah pertumbuhan batiniah dan terjadi bila peserta didik menjadi sadar tentang nilai yang diterima, kemudian mengambil sikap sehingga menjadi bagian dari dirinya dalam membentuk nilai dan menentukan tingkah laku. Domain afektif terdiri atas beberapa jenjang kemampuan, yaitu :
Kemampuan menerima (receiving
Kemauan menanggapi/menjawab (responding.
Menilai (valuing
Organisasi (organization, memodifikasi.
Domain psikomotor (psychomotor domain),
yaitu kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan gerakan tubuh atau bagian-bagiannya, mulai dari gerakan yang sederhana sampai dengan gerakan yang kompleks. Perubahan pola gerakan memakain waktu sekurang-kurangnya 30 menit. Kata kerja yang digunakan harus sesuai dengan kelompok keterampilan masing-masing, yaitu;
Muscular or motor skill,
Manipulations of materials or object,.
Neuromuscular coordination.
Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif sistem pembelajaran.
Program pembelajaran, yang melipti ;
Tujuan pembelajaran umum atau kompetensi dasar,
Isi/materi pembelajaran,
Metode pembelajaran,
Media pembelajaran,
Sumber belajar,
Lingkungan,
Penilaian proses dan hasil belajar
Proses pelaksanaan pembelajaran meliputi :
Kegiatan, yang meliputi jenis kegiatan, posedur pelaksanaan setiap jenis kegiatan, sarana pendukung, efektivitas dan efisiensi, dan sebagainya.
Guru, terutama dalam hal menyampaikan materi, kesulitan-kesulitan guru, menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, menyiapkan alat-alat dan perlengkapan yang diperlukan, membimbing peserta didik, menggunakan teknik penilaian, menerapkan disiplin kelas, dan sebagainya.
Peserta didik, terutama dalam hal pean serta peserta didik dalam kegiatan belajar dan bimbingan, memahami jenis kegiatan, mengerjakan tugas-tugas, perhatian, keaktifan, motivasi, sikap, minat, umpan balik, kesempatan melaksankan praktik dalam situasi yang nyata, kesulitan belajar, waktu belajar, istirahat, dan sebagainya.
Hasil pembelajaran, baik untuk jangka waktu pendek (sesuai dengan pencapaian indikator), jangka menengah (sesuai dengan target untuk setiap bidangstudi/mata pelajaran), dan jangka panjang (setelah peserta didik terjun kemasyarakat).
Ruang Lingkup Evaluai Pembelajaran dalam Perspektif Penilaian Proses dan Hasil Belajar.
Sikap dan kebiasaan, motivasi, minat, bakat,
Pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap bahan pelajaran
Kecerdasan peserta didik
Pekembangan jasmani/kesehatan
Keterampilan
RuangLingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Penilaian Berbasis Kelas
Sesuai dengan petunjuk pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dikeluarkan oleh Dapertemen Pendidikan Nasional (2004), maka ruang lingkup penilaian berbasis kelas sebagai berikut.
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Kompetensi dasar pada hakikatnya adalah pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan suatu aspek atau subjek mata pelajaran. Kompetensi dasar merupakan bagian kompetensi tamatan dan merupakan standart kompetensi minimalmata pelajaan.
Kompetensi Rumpun Pelajaran
Rumpun pelajaran adalah kumpulan dari mata pelajaran atau disiplin ilmu yang lebih spesifik. Misalnya, rumpun mata pelajaran sains merupakan kumpulan dari disiplin ilmu fisika, kimia, dan biologi. Penilaian kompetensi rumpun pelajaran dilakukan dengan mengukur hasil belajar tamatan.
Kompetensi Lintas Kurikulum
Kompetensi lintas kuriklum merupakan kompetensi yang harus dikuasi peserta didik melalui selurh rumpun pelajaran dalam kurikulum.
Berikut kompetensi lintas kurikulum yang diharapkan untuk dikuasi peserta didik adalah 1) menjalankan hak dan kewajiban secara bertanggung jawab terutama dalam menjaga perasaan aman dan menghargai perasaan, 2) menggunakan bahasa untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, 3) beradab, berbudaya, bersikap religius.
Kompetensi Tamatan
Kompetensi tamatan merupakan batas dan arah kompetensi yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti berbagai macam pelajaran tertentu. Singkatnya adalah untuk meluluskan peserta didik pada jenjang pendidikan tertentu, diperlkan kompetensi tamatan.
Pencapaian Keterampilan Hidup
Penguasaan berbagai kompetensi dasar, kompetensi lintas kurikulum, kompetensi rumpun pelajaran dan kompetensi tamatan melalui berbagai pengalaman belajar dapat memberikan eekpositif dalam bentuk kecakapan hidup. Jenis-jenis kecakapan hidup yang perlu dinilai.
Prinsip-Prinsip Umum Evaluasi
Kontinuitas
Komprehensif
Adil dan objektif
Kooperatif
Praktis
Jenis Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi perencanaan dan pengembangan
Evaluasi monitoring
Evaluasi dampak
Evaluasi efisiensi-ekonomis
Evaluasi program komprehesif
Penilaian proses dan hasil belajar dibagi menjadi empat jenis yaitu
Penilaian formatif
Penilaian sumatif
Penilaian penempatan
Penilaian diagnostik
BAB II
Standar penilaian dalam Perspektif Standart Nasional Pendidikan
Konsep Dasar Pendidikan Nasional
Konsep pendidikan dilihat dalam berbagai disiplin keilmuan:
Sosiologi
Antropologi
Psikologi
Ekonomi
Politik
Agama
Konsep pendidikan monodisipliner mempunyai banyak kelemahan, karena melihat pendidikan hanya dari aspek tertentu saja, sehingga orang tidak memiliki pemahaman yang komprehensif dan utuh tentang pendidikan.
Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dan kepribadian individu melalui proses atau kegiatan tertentu serta interaksi individu dengan lingkungannya untuk mencapai manusia seutuhnya.
Adapun prinsip yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan pendidikan sebagai berikut.
Pendidikan dilakukan atau diselenggarakan secara demokratis
Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multi makna
Pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan
Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan
Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya
Pendidikan diselenggarakan dengan memperdayakan semua komponen masyarakat
Standart Nasional Pendidikan
Dalam undang-undang No. 20/2003 Bab 1 pasal 1 ayat (17) dikemukakan bahwa standar nasional pendidikn adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan diseluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dijelaskan bahwa terdapat delapan standar nasional pendidikan yaitu,
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran
Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan
Standar pendidik dan tenaga kependidikan, adalah kriteria pendidikan dalam jabatan
Standar saran dan prasarana, adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria ruang belajar
Standar pengelolaan, adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
Standar pembiayaan, adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan selama satu tahun.
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur dan instrmen penilaian hasil belajar.
Pelaksanaan penilaian pendidikan dapat dilakukan oleh
Pendidik
Satuan pendidikan
Pemerintah
Landasan Yuridis-Formal Sistem Evaluasi dan Standar Penilaian
Undang-undang No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional
Dalam bab1 pasal1 ayat (21) tentang evaluasi pendidikan. Selanjutnya dalam bab XVI tentang evaluasi, akreditasi, sertifikasi, bagian kesatu tentang evaluasi, pasal 57. Dipertegas pula dalam pasal 58.
Peraturan pemerintah R.I No. 19/2005 tentang standar nasional pendidikan
Dalam bab 1 tentang ketentuan umum, pasal 1, dikemukakan:
Ayat 11
Ayat 17
Ayat 18
Ayat 19
Ayat 20
Selanjutnya, dalam bab IV tentang standar proses, pasal 19 ayat (3), secara teknis, penilaian ini diatur dalam bab IV pasal 22. Sedangkan mengenai standar penilaian pendidikan diatur dalam bab X yang terdiri atas:
Bagian kesatu: Umum, pasal 63 sebagai berikut.
Ayat 1: Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
Ayat 2; penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi
Ayat 3: penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi
Bagian kedua: penilaian hasil belajar oleh pendidik, pasal 26 sebagai berikut.
Ayat 1: penilaian hasil belajar oleh pendidik
Ayat 2: penilaian sebagaimana dimaksud ayat 1
Ayat 3: penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
Ayat 4: penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi diukur melalui ulangan, penugasan, dan/bentuk lain yag sesuai dengan karakteristik materi yang dinilai.
Ayat 5: penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika
Ayat 6: penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga
Ayat 7: untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah
Bagian ketiga: penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, pasal 65: ayat 1, ayat 2, ayat 3, ayat 4, ayat 5 dan ayat 6. Bagian keempat: pasal 66: ayat1, ayat 2, ayat 3. Bagian kelima pasal 67 yakni ayat1, ayat2, ayat3. Pasal 68 itu menjelaskan tentang hasil ujian nasional yang diatur lebih lanjut dengan peraturan menteri. Kemudian pasal 69, yakin: ayat 1, ayat 2, ayat 3 dan ayat 4. Untuk pasal 70 mengatur tentang jenis mata pelajaran ujian nasional setiap satuan pendidikan. Kemudian pasal 71 bahwa kriteria lulusan ujian nasiona dikembangkan oleh BSNP, sedangkan pasal 72, tentang kelulusan.
Standar Penilaian Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Dalam rangka menjalankan tugas, fungsi, wewenangnya, BSNP telah menyusun pedoman penilaian yang terdiri atas:
Naskah akademik
Panduan umum
Panduan khusus
Selanjunya, BSNP mengemukakan prinsip-prinsip umum penilaian hasi belajar sebagai berikut.
Mendidik
Terbuka atau transparan
Menyeluruh
Terpadu
Objektif
Sistematis
Berkesinambungan
Adil
Pelaksanaan penilaian menggunakan acuan kriteria
Adapun prinsip-prinsip khusus sebagai berikut.
Penilaian ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
Penilaian menggunakan acuan kriteria
Penilaian dilakukan secara keseluruhan dan berkelanjutan
Hasil penilaian digunakan untuk menentukan tindak lanjut
Penilaian harus sesuai dengan pengalaman belajar yang ditempuh dengan proses pembelajaran.
Standar Penilaian Oleh Pendidik
Standar umum penilaian
BSNP menjabarkan standar umum penilaian dalam prinsip-prinsip sebagai berikut.
Pemilihan teknik penilaian disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran.
Informasi yang dihimpun mencakup ranah-ranah yang sesuai dengan standar isi dan standar kompetensi lulusan.
Informasi mengenai perkembangan perilaku peserta didik dilakukan secara berkala pada kelompok mata pelajaran masing-masing.
Pendidik harus selalu mencatat perilaku peserta didik
Melakukan tiga kali ulangan harian
Pendidik harus menggunakan teknik penilaian yang bervariasi. Dan sebagainya
Standar perencanaan penilaian
BSNP menjabarkan menjadi tujuh prinsp sebagai berikut.
Pendidikan harus membuat rencana penilaian secara terpadu
Pendidikan harus mengembangkan kriteria pencapaian kompetensi
Pendidik harus menentukan teknik penilaian
Menginformasikan kepada peserta didik tentang aspek-aspek yang dinilai
Pendidik membuat instrumen berdsarkan kisi-kisi
Pendidik menuangkan seluruh komponen penilaian ke dalam kisi-kisi
Pendidik menggunakan acuan kriteria dalam menentukan nilai peserta didik.
Standar pelaksanaan penilaian
Standar pelaksanaan penilaian oleh pendidik meliputi:
Pendidik melakukan kegiatan penilaian sesuai dengan rencana
Pendidik menganalisis kualitas instrumen
Pendidik menjamin pelaksanaan ulangan
Pendidik memeriksa pekerjaan peseta didik
Standar pengolahan dan pelaporan hasil penilaian
Pemberian skor untuk setiap komponen yang dinilai
Penggabungan skor yang diperoleh dari berbagai teknik dengan bobot tertentu
Penentuan satu nilai dalam bentuk angka untuk setiap mata pelajaran
Pendidik menulis deskripsi naratif
Pendidik bersama wali kelas menyampaikan hasil penilaiannya untuk menentukan kenaikan kelas
Pendidik bersama wali kelas menyampaikan hasil penilaian untuk mementukan kelulusan
Pendidik bersama wali kelas menyampaikan hasil penilaian kepada wali murid
Standar pemanfaatan hasil penilaian
Pendidik mengklasifikasikan peserta didik berdasarkan tingkat ketuntasan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar
Pendidik menyampaikan balikan kepada peserta didik tentang tingkat hasil belajar
Bagi peserta didik yang belum mencapai standar ketuntasan, pendidik harus melakukan pembelajaran remidial
Kepada peserta didik yang telah mencapai standar ketuntasan , pendidik dapat memberikan layanan pengayaan.
Pendidik menggunakan hasil penilaian untuk mengevaluasi evektifitas kegiatan pembelajaran
Standar Penilaian Oleh Satuan Pendidikan
Menurut BSNP ada dua standar pokok yang harus diperhatikan dalam penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, yaitu
Standar kenaikan kelas
Standar penentuan kelulusan
dalam hal penilaian hasil belajar , BSNP mengemukakan ada dua sistem yang dapat dilakukan oleh sekolah yakni.
Sistem kredit atau beban belajar
Sistem kenaikan kelas
Dalam panduan penilaian BSNP, dijelaskan bahwa secara teoretik sistem kenaikan kelas dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan yaitu
Menggunakan kriteria dalam membedakan peserta didik yang mencapai standar minmal dengan yang belum mencapai standar kemampuan minimal
Menerapkan prinsip kenaikan kelas secara otomatis
Menggunakan bentuk perpaduan dari dua pendekatan tertentu
Teknik Penilaian Menurut BSNP
Tes kinerja
Demonstrasi
Observasi
Penugasan
Portofolio
Tes tertulis
Tes lisan
Jurnal
Wawncara
Inventori
Penilaian diri
Penilaian antar teman
Ujian Nasional: Perkembangan dan Permasalahannya
Pada tahun 2000 pemerintah menyelenggarakan EBTANAS dengan berbagai kritikan dari masyarakat diantaranya:
Soal objek pilihan ganda dianggap kurang diyakini
Hasil setiap kali penyelenggaraan EBTANAS terjadi kebocoran soal
Nilai EBTANAS murni merupakan satu-satunya alat seleksi untuk masuk kejenjang pendidikan berikutnya
Penyelenggaraan EBTANAS memerlukan biaya yang sangat besar, tidak sebanding dengan manfaat hasil EBTANAS
Dalam penyelenggaraan UAN pun mendapat kritikan dari berbagai kalangan masyarakat:
Sebagian besar anggota legislatif sangat keberatan terhadap pelaksanaan UAN
Dalam UU. NO.20/2003 tentang SISDIKNAS Bab XVI bagian kesatu pasal 58 ayat 1 . bahwa uan dianggap bertentangan dengan undang-undang
Seharus UAN dijadikan perbaikan sistem pendidikan bukan untuk menentukan kelulusan peserta didik
Sistem konfersi skor yang digunakan dalam pelaksnaan UAN dianggap merugikan
Adapun persoalan baru ketika ujian nasinal dilaksankan pada tahun 2006/2007 yaitu ketidakseragaman sekolah menggunakan kurikulum, berikut akan dikemukakan permasalahan tentang UN yakni
Setiap kali pelaksanaan ujian nasional ada saja peserta didik yang kurang siap, baik fisik maupun mental
Mutu hasil pendidikan berupa produk cenderung digunakan sebagai indikator keberhasilan dan kualitas penyelenggaraan diindonesia dalam satu periode.
Sistem kenaikan kelas dan kelulusan selama ini terlalu longgar
Sebagai dampak dari ketentuan nilai minimal diatas maka hampir setiap tahun dalam [pelaksanaan UN serig terjadi kebocora soal.
BAB III
KARAKTERISTIK, MODEL, DAN PENDEKATAN EVALUASI PEMBELAJARAN
KARAKTERISTIK INSTRUMEN EVALUASI
Valid
Reliabel
Relevan
Representatif
Praktis
Deskriminatif
Spesifik
Proporsional
Ciri-ciri penilaian pross dan hasil belajar, bukan ciri-ciri evaluasi secara umum yakni
Evaluasi dan hasil belajar
Evaluasi dan transfer
Evaluasi langsung dari proses belajar
MODEL-MODEL EVALUASI
Pada tahun 1949 tyler mengembangkan model black box. Selanjutnya tahun 1972, model taylor dan cowley, berhasil mengumpulkan berbagai pemikiran tentang evaluasi dan menerbitkannya dalam suatu buku. Pada tahun 1980 patton menggunakan pendekatan positivisme yang disebut paradigm of choice. Sedangka menurut said hamid hasan 1988 mengelomokkan model evaluasi sebagai berikut.
Model evaluasi kuantitatif
Model evaluasi kualitatif
Sementara itu kaufman dan thomas dalam suharsimi arikunto dan cepi safrudin aj 2007 membedakan model evaluasi menjadi delapan
Adapun model evaluasi sebagai berikut
Model tyler
Modey yang berorientasi pada tujuan
Model pengukuran
Model kesesuaian
Education system evalu ation model
Model alkin
Model brinkrhoff
Illuminative model
Model renponsif
PENDEKATAN EVALUASI
Pendekata evaluasi dilihat dari komponen pembelajaran dibagi menjadi dua yakni.
Pendekatan tradisional
Pendekatan sistem
Sedangkan enurut penafsiran hasil evaluasi dibagi menjadi dua juga yakni
Criterion-referenced evaluation
Norm-referenced evaluation
BAB IV
PROSEDUR PENGEMBANGAN EVALUASI PEMBELAJARAN
Perencanaan evaluasi
Perecanaan evaluasi dapat ditinjau dari dua pendekatan
Program pembelajaran
Pendekatan hasil belajar
Perencanaan dilihat dari beberapa faktor yang harus diperhatikan
Menentukan tujuan penilaian
Mengidentifikasi kompetensi dan hasil belajar
Menyusun kisi-kisi
Mengembangkan draf instrumen
Uji coba dan analisis soal
Revisi dan merakit soal
Pelaksanaan evaluasi
Tugas pelaksanaan evaluasi adalah untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai seluruh aspek kepribadian dan prestasi belajar peserta didik yang meliputi:
Data pribadi peserta didik
Data kesehatan peserta didik
Data tentang prestasi belajar
Data tentang sikap
Data tentang bakat
Persoalan penyesuaian
Data tentang minat
Data tentang rencana masa depan
Data latar belakang keluarga
Monitoring pelaksanaan evaluasi
Untuk melaksanakan monitoring, evaluator dapat menggunakan beberapa teknik seperti observasi, wawancara,
Pengelolahan data
Ada 4 langkah pokok dalam mengelola hasl penilaian yakni.
Menskor
Mengubah skor mentah menjadi skor standart
Mengkonversikan skor standar kedalam nilai
Melakukan analisis soal
Ada dua jenis penafsiran data
Penafsira kelompok
Penafsiran individual
Pelaporan hasil evaluasi
Laporan kemajuan belajar peserta didik merupakan sarana komunikasi antara sekolah, peserta didik, dan orang tua dalam upaya mengembangkan dan menjaga hubungan kerja sama yang harminis dianara mereka, untuk itu, ada beberapa hl yang harus diperhatikan yakni.
Konsisten dengan pelaksanaan penilaian disekolah
Memuat perincian hasil belajar peserta didik
Menjamin orangtua akan informasi permasalahan peserta didik
Mengandung berbagai cara dan strategi komunikasi
Memberikan informasi yang benar
Penggunaan hasil evaluasi
untuk keperluan laporan pertanggungjawaban
untuk keperluan seleksi
untuk keperluan promosi
untuk keperluan diagnosis
untuk memprediksi masa depan peserta didik
BAB V
PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI JENIS TES
Istiah tes berasal dari bahasa perancis yaitu testum bererti piring yang digunakan untuk memilih logammulia dari benda-benda lain. Dalam perkembangannya istilahtes diadopsi dalam psikologi dan pendidikan. dilihat dari jumlah peserta didik terbagi menjadi 2 yakni kelompok dan perorangan. Dilihat dari kajian psikologi tes terbagi empat jenis. Dilihat dari bentuk jawaban peserta didik ts terbagi menjadi 3 yakni tes tulis, lisan dan tindakan.
Tes buatan guru adalah tes yang disusun sendiri oleh guru biasanya digunakan untuk mengkur tingkat penguasaan peseta didik terhadap materi pelajaran.
PENGEMBANGAN TES BENTUK URAIAN
Uraian terbatas
Uraian bebas
Bentuk uraian objektif
Bentuk uraian non-bjektif
Metode pengoreksian soal bentuk uraian
Analisis soal bentuk uraian
Daya pembeda soal
Tingkat kesukaran soal
PENGEMBANGAN TES BENTUKOBJEKTIF
Benar-salah
Pilihan ganda
Menjodohkan
Jawaban singkat
PENGEMBANGAN TES LISAN
Tes lisan berbentuk
Seorang guru menilai seseorang peserta didik
Seorang guru menilai sekelompok peserta didik
Sekelompok guru menilai seorang peserta didik
Sekelompok guru menilai sekelompok peserta didik
PENGEMBANGAN TES PERBUATAN
Merupakan tes yang meuntut jawaban peserta didik dalam membentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan
BAB 6
PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI JENIS NON- TES
OBSERVASI
Suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena.
Karakteristik dari observasi.
Mempunyai arah dan tujuan
Bersifat ilmiah
Terdapat berbagai aspek yang akan diobservasi
Dilihat dari kerangkanya observasi dibagi menjadi 2 yakni,
Observasi berstruktur
Observasi tak berstruktur
Dilihat dari teknis pelaksanaannya terbagi 3 cara yakni
Observasi langsung
Observasi tak langsung
Observasi partisipan
Adapun langkah-langkah penyusunan pedoman
Merumuskan tujuan observasi
Membuat lay-out atau kisi-kisi observasi
Menyusun pedoman observasi
Menyusun aspek-aspek yang akan diobservasi
Melakukan uji coba
Merevisi pedomaan observasi
Melaksanakan observasi
Mengolah dan menafsirkan hasil observasi
WAWANCARA
Wawancara adalah salah satu bentuk alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab. Tujuan wawancara sebagai berikut.
Untuk memperoleh informasi
Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah
Untuk memperoleh data
SKALA SIKAP
Sikap merupakan suatu kecendrungan tingkah laku untuk berbuat sesuatu dengan cara metode, teknik, dan pola tertentu terhadap dunia sekitar.
Adapun model-model skala sikap yang biasa digunakan u tuk menilai sikap peserta didik terhadap suatu objek. Sebagai berikut
Menggunakan bilangan
Menggunakan frekuensi
Menggunakan istilah-istilah bersifat kualitatif
Menggunakan istilah-istilah yang menunjkkan status
Menggunakan kode bilsngsn atau huruf
DAFTAR CEK
Daftar cek merupakan suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan diamati.
SKALA PENILAIAN
Dalam Skala penilaian fenomena0fenomena yang akan dinilai itu disusun dalam tingkatan-tingkatan yang telah ditentukan. Jadi tidak hanya mengukur secara mutlak atau tidaknya variabel tertentu
ANGKET
Angket termasuk alat untuk mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat, dan paham dalam hubungan kausal
Angket terdiri atas beberapa bentuk yakni.
Bentuk angket berstruktur
Bentuk angket tak berstruktur
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun dan menyebarkan angket yaitu
Setiap pernyataan harus menggunakan bahasa yang baik dan benar
Jangan membuat pertanyaan yang mengarahkan pada jawaban
Jangan menggunakan dua kata sangkal dalam satu kalimat
Hindari pertanyaan berlaras dua
Buatlah pertanyaan yang tepat sasran
Jika terdapat angket yang tidak diisi maka harus membagikan lagi angkat itu kepada peserta didik
Dalam menyebarkan angket hendaknya dilampirkan surat pengaturan angket
Hendaknya jawaban tidak terlalu banyak
STUDI KASUS
Merupakan studi yang mendalam dan komprehensif tebntang peserta didik
CATATAN INSIDENTAL
Merupakan catatan-catatan singkat tentang peristiwa-peristiwa sepintas yang dialami peserta didik secara perseorangan
Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaan catatan insidensial, guru perlu memperhatikan hal-hal berikut.
tetapkan terlebih dahulu peserta didik yang sangat memerlukan penyelidikan
setiap kegiatan pencatatan suatu peristiwa hendaknya diambil kesimpulan sementara
fokus perhatian guru
SOSIOMETRI
Merupakan suatu prosedur untuk merangkum. Menyusun, dan sampai batas tertentu dapat mengkuantifikasi pendapat-pendapat peserta didik tentang penerimaan teman sebayanya serta hubungan diantara mereka.
INVENTORI KEPRIBADIAN
Inventorim kepribadian hampir serupa dengan tes kepribadian.
TEKNIK PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA PESERTA DIDIK
Dalm penghargaan ada dua teknik yang dpat digunakan guru yakni.
Teknik verbal
Teknik non verbal
BAB VII
PENILAIN BERBASIS KELAS
PENGERTIAN PENILAIAN BERBASIS MASALAH
Merupakan suatu proses pengumpulan, pelaporan dan penggunaan data dan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Adapun unsur-unsur penilaian berbasis kelas adaah
Penialaian prestasi belajar
Penialaian kinerja
Penilaian alternatif
Penilaian autentik
Penilaian portofolio
Tujuan dan fungsi penilaian berbasis kelas
Untuk memberikan informasi tentang kemajuan hasil belajar
Informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan belajar lebih lanjut
Informasi yang dapat digunakan guru dan peserta didik
Motivasi belajar peserta didik
Informasi semua aspek kemajuan peserta didik
Bimbingan yang tepat
Objek penilaian berbasis kelas
Penilaian kompetensi dasar mata pelajaran
Penilaian kompetensi rumusan pelajaran
Penilaian kompetensi lintas kurikulum
Penilaian kompetensi tamatan
Penilaian terhadap pencapaian keterampilan hidup
Domain dan alat penilaian berbasis kelas
Domain kognitif
Domain psikomotor
Domain afektif
Prinsip-prinsip penilaian berbasis kelas
Valid
Mendidik
Berorientasi pada kompetensi
Adil dan objektif
Terbuka
Berkesinambungan
Menyeluruh
bermakna
Manfaat hasil penilaian berbasis kelas
Umpan balik bagi peserta didik
Memantau kemajuan
Memberikan masukan kepada guru
Memungkinkan peserta didik mencapai kompetensi
Memberikan informasi
Jenis-jenis penilaian berbasis kelas
Tes tulis
Tes perbuatan
Pemberian tugas
Penilaian proyek
Penilaian produk
Penialain sikap
Penilaian portofolio
BAB VIII
MODEL PENILAIAN PORFOLIO
DASAR PEMIKIRAN
Penilaian portofolio sebagai suatu penilaian model yang baru yang diterapkan diindonesia sejak kurikulum 2004, yaitu bertujuan untuk meningkatkan kwalitas pendidikan diindonesia
PENGERTIAN PENILAIAN PORTOFOLIO
Merupakan suatu pendekatan atau model penilaian yang bertujuan untuk mengukur kemampua peserta didik dalam membangun suatu pekerjaan.
TUJUAN DAN FUNGSI PENILAIAN PORTOFOLIO
Tujuan penialain portofolio adalah memberikan informasi kepada orang tua tentang perkembangan peserta didik secara lengkap dengan dukungan data dan dokumen yang akurat. Sedangkan fungsi penialain portofolio adalah sebagai sumber informasi bagi guru, sebagai alat pembelajaran
PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN PORTOFOLIO
Mutual trust
Confidentiality
Joint ownership
Satisfaction
Relevance
KARAKTERISTIK PENIALAIN PORTOFOLIO
Multi sumber
Beragam tujuan
Kepemilikan
Integrasi
Eksplisit
Dinamis
Autentik
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENILAIAN PORTOFOLIO
Dapat melihat pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik
Membantu guru melakukan penilaian secara adil
Mengajak peserta didik untuk belajar bertanggung jawab
Meningkatkan peran peserta didik
JENIS PENILAIAN PORTOFOLIO
Portofolio proses
Portofolio produk
Portofolio dokumen
TAHAPAN-TAHAPAN PENILAIAN PORTOFOLIO
Menentukan tujuan dan fokus portofolio
Menentukan isi portofolio
Mengembangkan kriteria penilaian
Menyusun format penilaian
BAHAN-BAHAN PENILAIAN PORTOFOLIO
Penghargaan yang diperoleh peserta didik
Hasil pekerjaan peserta didik
Catatan
Catatan pribadi
Bahan-bahan yang relevan
Alat-alat audio-visual
BAB IX
TEKINIK PENGOLAHAN HASIL EVALUASI
TEKNIK PENGOLAHAN HASIL TES
Cara memberi skor mentah untuk tes uraian
Cara memberi skor mentah untuk te objek
SKOR TOTAL
Merupakan jumlah skor yang diperoleh dari seluruh bentuk soal setelah diolah dengan rumus tebakan.
KONVERSI SKOR
merupakan proses transformasi skor mentah yang dicapai peserta didik kedalam skor standar untuk menetapkan nilai hasil belajar yang diperoleh.
CARA MEMBERI SKOR UNTUK SKALA SIKAP
Guru dapat menggunakan alat penilaia model skala seperti sekala minat dan sikap
CARA MEMBERI SKOR UNTUK DOAMAIN PSIKOMOTOR
dalam hal ini yang dukur adalah penampilan dan kinerja . guru dpat menggunakan tes tindakan melalui simlasi, unjuk kerja.
PENGOLAHAN DATA HASIL TES: PAP, PAN
Penilaian acuan patokan
Eruapakan pendkatan yang lebih menitik beratkan pada apa yang dilakukan oleh peserta didik yang bertujuan untuk mengukur secara pasti tujuan kompetensi yangd ditetapkan sebagai kriteria keberhasilan.
Penilaian acuan norma
BAB X
ANALISIS KUALITAS TES DAN BUTIR SOAL
VALIDITAS
Validitas permukaan
Validitas isi
Validitas empiris
Validitas konstruk
Validitas faktor
RELIBILITAS
Koefisien stabilitas
Koefisien ekuivalen
Koefisien konsistensial internal
KEPRAKTISAN
Kemudahan mengadministrasi
Waktu yang disediakan untuk melancarkan evaluasi
Kemudahan menskor
Kemudahan interpretasi dan aplikasi
Tersedianya bentuk instrumen
ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL
Tingkat kesukaran soal
Daya pembeda
ANALISIS PENGECOH
Pada soal bentuk pilihan ganda ada alternatif jwaban yang merupakan pengecoh.
ANALISIS HOMOGENITAS SOAL
Hmogen tidaknya butir soal diketahui dengan menghitung koefisiensi korelasi antara skor tiap butir
EFEKTIVITAS FUNGSI OPSI
Menentukan jumlah peserta
Menentukan jumlah sampel
Membuat tabel
Menghitung jumlh alternatif
Menentukan efektifitas
BAB XI
PEMANFAATAN HASIL EVALUASI DAN REFLEKSI PELAKSANAAN EVALUASI
PENTINGNYA MEMANFAATKAN HASIL EVALUASI
Kualitas pekerjaan peserta didik
Cara-cara spesifik
Peningkatan pekerjaan pesrta didik
MANFAAT HASIL EVALUASI
Untuk membangkitkan minat
Membentuk sikap positif
Membentu pemahaman peserta didik
REFLEKSI PELAKSNAAN EVALUASI
Dalam proses pembelajaran peserta didik mengikuti tes, pekerjaan rumah atau latihan
KEBERHASILAN PEMBELAJARAN
Perhatian dan motivasi
Keaktifan
Keterlibatan langsung
Pengulangan
Tantangan
Balikan dan penguatan
Perbedaan individu
EVALUASI DIRI TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN
Merupakan evaluasi yang dilakukan oleh dan terhadap diri sendiri. Dalam melakukan evaluasi diri guru tentunya memrlukan berbagai informasi.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN DAN PENDUKUNG
Hasil-hasil evaluasi yang dilakukan sendiri memilikikelemahan, kelemahan ini dapat diatasi dengan cara melakukan evaluasi secara kelompok.
MENGOPTIMALKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
Dilihat dari berbagai faktor seperti kesiapan guru, kesiapan pesra didik, sarana dan prasarana.
PEMBELAJARAN REMIDIAL
Mengenal peserta didik yang mengalami kesulitan belajar
Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar
Faktor internal peserta didik
Faktor eksternal pesrta didik
Upaya mengatasi kesulitan belajar
Ada dua pendektan 1. Mencegah kesulitan belajar agar tidak menular kepda peserta didik 2. Menyembuhkan peserta didik yang sedang mengalami kesulitan.