BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Prinsip adalah hal yang secara fundamental menjadi martabat diri atau dengan kata lain, prinsip adalah bagian paling hakiki dari harga diri ( Toto Asmara). Etika ialah mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah laku manusia dalam mengambi suatu keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika lebih mengarah pada penggunaan akal budi manusia dengan objektivitas untuk menentukan benar atau salahnya serta tingkah laku seseorang kepada orang lain. ( James J. Spillane SJ) Etika manajemen islam ialah tingkah laku manusia untuk menentukan benar atau salahnya dalam mengatur, merencanakan, mengorganisasikan, dan pengawasan dalam sebuah organisasi berdasarkan pemahaman agama islam.
B.
Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang diatas maka masalah yang dapat dimuncul yaitu Apaapa saja Prinsip-prinsip etika manajemen islam dalam sebuah organisasi ?
C. Tujuan
Tujuan dari resume ini adalah untuk mengetahui Apa-apa saja Prinsip-prinsip etika manajemen islam dalam sebuah organisasi yang sesuai dengan apa yang menjadi permasalah pada rumusan masalah.
1
BAB II PEMBAHASAN A. Identitas Buku I
Judul
: Etika Islam Dalam Berbisnis
Penulis
: Dr.Nashruddin Baidan | Dr. Hj. Erwati Aziz, M.Ag
Penerbit
: PUSTAKA PELAJAR
Tahun Terbit
: 2014
Alamat
: Celeban timur UH III/548 yogyakarta 55167
Tel/Fax
: (0274) 381542
Email
:
[email protected]
ISBN
: 978-602-229-251-7
B. Resume Buku I 1. Pengertian Etika Islami
Untuk menejelaskan term”Etika Islami” beberapa istilah llain yang semakna dengannnya perlu di bahasa dan diperbandingkan agar di peroleh gambaran yang gambling berkenaan dengan istilah yang di usung disini. Terma-Terma yang popular di tengah masyarakat selain “etika” ialah”etiket”,”moral”,” dan “akhlak”. Keempat istilah ini sering membingungkan; oleh karna itu perlu di bahas secara rinci ETIKA dan ETIKET sepintas kedua istilah itu sama, hanya terdapat perbedaan yang
teramat tipis yaitu di tempatkannya huruf “t” di akhir kata “etiket”, dan sebaliknya pada kata “etika” tanpa huruf “t”. Etika berasal
dari bahasa latin”ethicus” dan dalam bahasa
yunani”ethos”, yang berarti “filsafat moral” atau “ilmu tentang moral” jamaknya “ta etha”, dalam bahasa inggris di tulis “ethic” jamaknya “ethics” lalu KBBI menyalin menjadi “ETIKA”. Sementara Etiket berasal dari bahasa perancis “etiquette” yang berarti “sopan santun” , dan dalam bahasa Indonesia ditulis “ETIKET” MORAL berasal dai bahasa latin : moralis “mores” dari “mos moris” yang berarti
kesusilaan,kebiasaan. Sepintas ketiga di atas terlihat sama namun ada perbedaan yang cukup signifikan di lihat dari konotasi nya yaitu etika lebih terfokus kepada kajian – kajian teoris filosofis, sedangkan etiket menyangkut implementasi terhadap teori yang di ttapkan dalam etika, dan moral menyangkut subyektifitas. AKHLAK, term ini berasal dari bahsa arab
. kosakata ini adalah bentuk jamak,
mufradnya yaitu ” Khulukh” kata ini di temukan di dalam alquran sebanyak 2x keduanya 2
dalam bentuk mufrad (tunggal) yaitu pada surat al-syu’ara’ ayat 137 dan al- qalam ayat 4. Menurut al – imam alghazali akhlak merupakan sifat yang tertanam kuat di dalam diri, seperti perbuatan spontan. 2. Ruang lingkup
Kajian “etika islam” menyangkut berbagai aspek sebagaimana di jelaskan bawah ini : Pertama kerangka acuan. Bahasan ini terdiri atas tiga pokok bahasan yaitu Al-Quran, Sunah rasul, dan ijtihad. Kedua, pembahasan tentang landasan dogmatis bagi etika islam. Dalam hal ini ada 3 aspek yang di kaji yaitu Aqidah, Akhlak, dan Ibadah. Ketiga, membahas tentang manajemen islami, disini ada empat topic yang di bahas yaitu Iman, Leadership (kepemimpinan) , Manajerial, dan Administrasi. Keempat, jadi diri manajer muslim, bagian ini membahas ciri- ciri manajer muslim. 3. Manajemen Islami
Manajemen berasal dari bahasa inggris “management ”, kata ini dalam KBBI di artikan : 1) peroses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. 2)pejabat pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan atau organisasi. Manajer adalah orang yang mengatur pekerjaan untuk mencapai sasaran. IMAN, iman berasal dari bahasa arab yang berarti aman dan jamaknya keamanan,
dalam manajemen islami ini iman disini di maksudkan dengan memberikan keamanan, inti penggerak manajemen islami itu adalah iman, bisa di katakan iman merupakan generator penggerak organisasi, sehingga kiprah organisasi akan terkendali sesuai koridor iman. Artinya suatu kegiatan bisnis yang islami akan terus maju kedepan selama geraknya sesuai dengan iman yang di jadikannya dasar, dan dia akan selalu berada di atas i man itu. Dalam maajemen sekuler mana di gunakan bagan ALMA yaitu : Akal, Leadership, Manajemen, dan Administrasi. Sedangkan pada manajemen islami di gunakan bagan ILMA yaitu : Iman, Leadership, Manajemen, dan Administrasi. LEADERSHIP, manajemen islami itu tidak akan terwujud tanpa leadership
(kepemimpinan ) yang baik, amanah, tabligh, fatanah , siddik dan juga professional , setelah di dasari dengan iman maka kepemimpinan nya juga harus di jalankan seferti kepemimpinan rasul yang mana memiliki 4 sifat terpuji yaitu siddik, amanah, tabligh, fatanah. MANAJEMEN yang di landasi iman kepada allah akan berjalan secara baik dan
konsisten. Pekerjaan tersebut cukup banyak seperti perencanaan, pengawasan, pengaturan, pemotivasian, pengorganisasian, pengkomunikasian, dan lain sebagainya, namun semuanya di landasi dengan iman kepada allah , agar di beri kemudahan oleh allah dalam melakukan perencanaan pengawasan serta motivasi dan lain lain . karna ciri manajemen yang beriman 3
tentulah akan bertindak secara islam, yaitu lemah lembut yang akan memanjakan para bawahan sehingga para bawahan akan melakukan pekerjaannya tidak secara terpaksa namun melakukan pekerjaan secara ikhlas semata karna allah dan diri mereka sendiri, jika tidak melukan pekerjaan tidak benar maka yang rugi bukan orang lain melainkan juga dirinya sendiri akan merasakan kerugian itu. Jika manajer ingin sukses, maka tirulah bagaimana allah dalam menerapkan fungsifungsi manajerial itu dengan maksimal, antara lain ialah : 1) Motivasi Dalam memberi motivasi umat untuk berbuat sesuatu bahkan untuk beriman pun allah tidak langsung memerintahkan mereka untuk langsung beriman, namun dengan cara menyentuh perasaan mereka dan membuka rasional mereka. 2) Janji dan ancaman Motivasi di atas juga belum cukup , karna di dalam alquran juga di jelaskan menggunakan janji dan ancaman, atau istilah populernya yaitu wa’da dan wa’id . Janji diperuntukan bagi mereka yang beriman, taat dan tundukmelaksanakan perintah dan meninggalkan semua yang di larang, dan memberikan ancaman bagi mereka yang ingkar dan kafir dan membangkang seperti di hokum di neraka , begitu pula dengan perusahaan dapat menerapkannya. 3) Penetapan keputusan Keputusan adalah hal yang sacral, karna akan memerlukan tanggung jawab yang besar sebagai penentuan. Seorang manajer harus bertanggung jawab sesuai amanah organisasi dan itu harus di lakukan , di ambil dalam kisah di dalam alquran, tiba pada titik krusial dimana harus menentukan seorang hamba masuk surge atau neraka allah ambil andil dalam memutuskan , yang menentukan hamba masuk surga maupun neraka nergantung pada kelarga, pergaulan dan lain sebagainya, itulah keputusan allah dan allah sangat bertanggung jawab di kuatkan oleh “ itu atas keputusan saya”Qs. Ke 32 ayat 13. 4) Komunikasi Memberikan komunikasi yang baik akan berdampak baik pula pada hubungan antara bawahan dengan atasan. 5) Rekrutmen staff Merekrut orang yang ahli dalam bidangnya juga menungjang ketercapaian tujuan suatu organisasi, sama halnya dengan peperangan pada masa rasul , rasul
4
menetapkan
dan merekrut orang yang tepat untuk menangani hal hal yang
menurutnya sesuai. 6) Pengawasan Maka tidak lah luput semua tindakan kinerja bawahan oleh seorang manajaer, 7) Perencanaan Perencanaan yang matang juga akan menunjang ketercapaian nya tujuan, sebagaimana pada sejarah rasul yang menyusun siasat teramat hebat untuk memenangkan segala hal. Dan berdoa kepada allah. 8) Kepemimpinan 9) Pengorganisasian ADMINISTRASI berasal dari bahasa inggris “administration”
mengandung
banyak
konotasi
di
antaranya
sebagai
perangkat
kosakata ini kegiatan
untuk
mengorganisasikan , mengawasi perusahaan, lembaga, karyawan, ataupun yang terlibat dengan fungsi fungsi manajemen lainnya. 4. Jadi diri manajer muslim
Sebagai seorang manajer muslim tentu harus memiliki sifat dan sikap jujur, ikhlas, menjadi panutan, siddik, tawadhu, istiqamah. Ikhlas berasal dari bahasa arab yang artinya bersih, jernih, bening, murni, tidak bercampur dan sebagainya.
Seorang manajer harus berbuat segala sesuatunya harus di
landasi rasa ikhlas. Jujur berarti tidak curang , lurus hati, tulus seorang manajer harus melakukan tugasnya harus penuh dengan kejujuran. Dan begitulah seterusnya, seorang manajer harus melakukan kegiatannya dengan landasan agama.
5
C. Identitas Buku II
Judul
: Etika Bisnis dalam Perspektif Islam
Penulis
: Dr. H Muhammad Djakfar, Sh. M.Ag
Penerbit
: UIN- Malang Press
Tahun Terbit
: 2007
Alamat
: Jln. Gajayana 50 malang
Tel/Fax
: (0341) 551354, 572533
Email
:
[email protected]
ISBN
: 979-24-29786
D. Resume Buku II 1. Etika Bisnis Islam
Dalam kegiatan sehari-hari , seringkali kita dengar tiga istilah yang sangat popular dan populis sekali, yakni akhlak, moral, dan etika. Ketiganya sangat akrab kedengarannya di telinga kita sehingga tidak terfikirkan apakah kata-kata ini mempunyai makna yang sama ataupun sebalaiknya. Kata akhlak berasal dari bahasa arab yang di artikan dengan budi pekerti,perangai, tingkah laku dan tabiat. Dan memilikit tolak ukur yaitu al- quran dan hadis, Kata moral berasal dari akar kata latin yaitu mos yang dalam bentuk jamaknya mores berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia moral di terjemahkan dengan susila, yaitu perilaku yang sesuai dengan pandangan umum, yang baik dan wajar. Kata etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos berarti adat istiadat atau kebiasaan, namun di artikan lain yaitu etika sebagai filsafat moral, atau ilmu yang mengkaji maupun membahas nilai dan norma yang di berikan oleh moralitas dan etika dalam pengertian pertama. Setelah kita tahu perbedaan dan persamaan antara ketiga istilah sebagaimana telah di kemukakan di atas akhirnya dapat di fahami bahwasannya etika adalah cabang filsfat yang memelajari baik buruknya perilaku manusia. 2. Prinsip – prinsip etika bisnis dalam islam
Prasyarat untuk meraih keberkahan atas nilai transcendent seorang perilaku bisnis harus memperhatikan prinsip etika yang telah di gariskan dalam islam, antara lain : pertama jujur, dalam takaran. Jujur dalam takaran ini sangat penting untuk di perhatikan karena tuhan sendiri secara gemblang mengatakan : “celakalah bagi orang yang curang” apabila mereka 6
menyukat dari orang lain ( untuk dirinya), di penuhkannya (sukatannya). Tetapi apabila mereka menyukat (untuk oang lain atau menimbang untuk orang lain,) di kuranginnya. Qs.Al-mutaffifin. 1-3 Kedua, menjual barang yang baik mutunya salah satu cacat etis dalam perdagangan adalah tidak tranparan dalam hal mutu , yang berarti mengabakan tanggung jawab moral dalam dunia bisnis. Padahal tanggung jawab yang di harapkan adalah berkeseimbangan ( balance) antara memperoleh keuntungan dan mengelurkan modal. Ketiga, di larang menggunakan sumpah. Sering kali di temukan dalam kehudupan sehari hari, terutama di kalangan pada pedagang kelas bawah, apa yang di kenal dengan obal sumppah. Mereka terlalu mudah menggunakan sumpah dengan maksud untuk meyakinkan pembeli bahwa barang dagangannya benar-benar berkualitas, dengan harapan agar orang terdorong untuk membelinya. Dalam islam perbuatan semacam itu tidak di benarkan karena juga akan menghilangkan keberkahan sebagaimana sabda rasul SAW : dari abuhurairah r.a saya mendengan rasul SAW bersabda : “sumpah itu melariskan dagangan tetapi menghapuskan keberkahan.” Hr.Abu daud. Keempat , longgar dan bermurah hati. Dalam transaksi terjadi kontak antara penjual dan pembeli dalam hal ini seorang penjual di harapkan bersikap ramah dan bermrah hati kepada setiap pembeli , sebuah hadis riwayat tirmidzi dari ikrimah ibn amr dari abu zumail dari malik ibnu martod dari bapaknya dari abuzar yang berbunyi, rasul SAW bersabda “ senyummu kepada saudaramu adalah sedekah bagimu.” Kelima, membangun hubungan baik antar kolega. Islam menekankan hubungan konstruktif dengan siapapun, include antar sesame pelaku dalam bisnis. Islam tidak menghendaki dominasi pelaku yang 1 di atas yang lain, baik dalam bentuk monopoli , oligopoly maupun bentuk-bentuk lain yang tidak mencerminkan keadilan atau pemerataan pendapatan. Keenam, tertib administrasi, dalam dunia perdangan wajar terjadi praktik pinjam meminjam. Dalam hubungan ini alquran mengajarkan perlunya administrasi hutang piutang tersebut agar manusia terhindar dari kesalah yang mungkin terjadi dalam firmanya.
Ketujuh, menetapka harga dengan transparan. Harga yang tidak transparan bisa mengandung penipuan. Untuk itu menetapkan harga dengan terbuka dan wajar sangat di hormati dalam islam agar tidak terjerumus dalam riba. Kendati dalam dunia bisnis kita tetap ingin memperoleh prestasi(keuntungan), namun hak pembeli harus di hormati dalam arti 7
penjual harus bersikap toleran terhadap kepentingan pembeli, terlepas ap akah ia terlepas pada konsumen tetap ataupun bebas. Rasul SAW bersabda : “ sesungguhnya allah telah memberi rahmat pada seseorang yang bersifat tolleran ketika membeli, menjual dan menagih janji ( utang)” . Hr.Bukhari Guna menyempurnakan prinsip-prinsip etika bisnis islam, sebagaimana di kemukakan di ata, perlu di kemukakan pula, pendapat rafik isa bekun dalam sebuah karyanya sebuah bisnis islam yaitu jujur dan berkata benar, menepati janji, mencintai allah lebih dari mencintai perniagaan, berbisnis dengan muslim sebelum dengan non muslim, rendah hati dalam menjalani hidup, menjalankan musyawarah dalam semua masalah, tidak terlibat dalam kecurangan, tidak boleh menyuap, berbisnis secara adil. Itulah prinsip prinsip etika bisnis yang di ajarkan dalam islam yang bersumber dari alquran dan hadits nabi.
8
BAB III PENUTUP Kesimpulan
Etika islami terdiri dari akhlak, moral dan etika , dan manajemen islami itu terdiri dari IMAN, LEADERSHIP, MANAJEMEN, dan ADMINISTRASI . dalam manajemen islam di landasi dengan IMAN, sengakan dalam manajemen radikal / umum di landasi dengan akal. Untuk seorang manajer yang islami maka harus memiliki sifat dan sikap, siddik, amanah, tabligh , fatanah, professional, jujur , cerdas.
9