Nama : Dwi Cahyaning Murti Kelas : A NIM : 921410102 S1 Akuntansi Tugas Resume 3
INVESTASI JANGKA PENDEK
A. Pengertian dan Karakteristik Investasi Jangka Pendek
1) Pengerti Pengertian an Investas Investasii Jangk Jangka a Pendek Pendek
Persediaan uang tunai [dana kas] yang berlebihan dalam perusahaan tidak dapat menambah pendapatan pendapatan,, karena merupakan merupakan uang yang nganggur nganggur [idle money] money] yang tidak digunakan. digunakan. Agar kelebihan kelebihan dana tersebut tersebut dapat menambah penghasilan penghasilan,, dapat diinvestas diinvestasikan ikan atau dideposito didepositokan kan ataupun ditanamkan pada perusahaan lain dengan cara membeli saham dan obligasi, karena jangka waktu uang yang tidak digunakan relatif pendek. Saham adalah surat bukti yang menyatakan bahwa pemegang saham ikut serta dalam modal [ikut memiliki] suatu PT. Pemegang saham mendapatkan bagian laba yang disebut Deviden. Obliga Obligasi si adalah adalah surat surat bukti bukti yang yang menyat menyataka akan n bahwa bahwa pemega pemegang ng obliga obligasi si meminj meminjamk amkan an sejumlah uang kepada badan yang mengeluarkan obligasi tersebut. Pemegang obligasi mendapat bunga yang disebut kupon, yang biasanya dibagikan setiap enam bulan sekali.
2) Karakter Karakteristik istik Investas Investasii Jangka Jangka Pendek Pendek
Investasi jangka pendek harus memenuhi karakteristik sebagai berikut: a) Dapat Dapat segera segera diperju diperjualb albelik elikan/d an/dicai icairka rkan; n; b) Investasi Investasi tersebut tersebut ditujukan ditujukan dalam dalam rangka manajemen manajemen kas, artinya artinya pemerintah pemerintah dapat dapat menjual investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas; c) Beri Berisi siko ko rend rendah ah..
B. Investasi Jangka Pendek dalam Saham (Pembelian
dan Penjualan Saham)
Dalam investasi Jangka pendek , semua transaksi pembelian dan penjualan saham dicatat dalam dalam rekeni rekening ng “SURAT BERHARGA/EFFEK ”. ”. Pada Pada waktu waktu membel membelii dicata dicatatt sebesa sebesarr harga harga perolehan [cost] , yaitu harga beli ditambah biaya pembelian [provisi dan materai], sedangkan pada waktu jual dicatat sebesar harga Kurs dikurangi biaya penjualan [provisi dan materai]. Selisih antara harga jual dengan harga perolehan dicatat dalam rekening.
“LABA/RUGI PENJUALAN SURAT BERHARGA”
Contoh 1 Dibeli 1000 lembar saham PT. Andalas , nominal @Rp 12.500,- kurs 100% provisi dan materai 1%. 1. Dibeli 2000 lembar saham PT. Samsung , nominal @Rp 15.000,- kurs 90%, provisi dan materai 1%. 2. Dijual saham PT. Andalas sebanyak 500 lembar, kurs 110% provisi dan materi 1% dan saham PT. Samsung sebanyak 1500 lembar kurs 100% provisi dan mater ai 1% Pembahasan : 1.
Harga Kurs Saham Rp 12.500 x 1000 x 100% = Rp 12.500.000,-
Provisi dan Materai 1% x 12.500.000
= Rp
125.000,-
Dibayar perkas
= Rp 12.625.000,-
Jurnal : Surat Berharga Rp 12.625.000, Kas Rp 12.625.000, [harga perolehan per lembar = 12.625.000/1000 = Rp 12.625,-] 2.
Harga Kurs saham Rp 15.000 x 2000 x 90% = Rp 27.000.000,-
Provisi dan Materai 1% x 27.000.000
= Rp
270.000,-
Dibayar Perkas
= Rp 27.270.000,-
Harga perolehan perlembar =27.270.000/2000= Rp 13.635,Jurnal : Surat Berharga Rp 27.270.000, Kas Rp 27.270.000,3.
Kurs Saham PT.Andalas = Rp 12.500 x 500 x 110% = Rp 6.875.000,-
Provisi dan Materai 1% x 6.875.000,-
= Rp
68.750,-
Diterima perkas
= Rp 6.806.250,-
Harga Perolehan 500 lembar x Rp 12.625
= Rp 6.312.500,-
Laba Penjualan Surat Berharga
= Rp
493.750,-
Kurs Saham PT.Samsung =Rp15.000 x 1500 x100% = Rp 22.500.000,Provisi dan Materai 1% x 22.500.000,-
= Rp
225.000,-
Diterima perkas
= Rp 22.275.000,-
Harga perolehan 1500 lembar x Rp 13.635
= Rp 20.452.500,-
Laba Penjualan Surat Berharga
= Rp 1.822.500,-
Jurnal : Kas Rp 29.081.250, Laba Penjualan Surat Berharga Rp 2.316.250, Saham Berharga Rp 26.765.000,-
C. Investasi Jangka Pendek dalam Obligasi
(Pembelian dan Penjualan Obligasi)
Transaksi Jual Beli obligasi sama dengan saham, hanya pada obligasi diperhitungkan bunga berjalan, yaitu bunga yang harus dibayar oleh pembeli untuk jangka waktu tanggal jatuh tempo kupon/bunga terakhir sampai tanggal jual beli. Contoh 2 Tanggal kupon obligasi 1/6 – 1/12 1. Jika pembelian/penjualan obligasi dilakukan tanggal 1/6 atau 1/12 , tidak perlu dihitung bunga berjalan. 2. Jika pembelian/penjualan dilakukan 1 Juli , bunga berjalan dihitung 1/6-1/7 = 1bulan [30 hari] 3. Jika pembelian/penjualan dilakukan 16 Desember, bunga berjalan dihitung 1/12 – 16/12 = 15 hari 4. Jika pembelian/penjualan dilakukan 1 Nopember , bunga berjalan dihitung 1/6 – 1/11 = 5 bulan.
Bunga berjalan tidak termasuk dalam harga perolehan obligasi, tetapi dicatat dalam rekening sendiri. Ada dua metode pencatatan bunga berjalan : 1. Rekening “Pendapatan Bunga” [pendekatan rugi laba] 2. Rekening “Piutang Bunga”[pendekatan neraca]
Contoh 3 1.
Pada tanggal 1 Mei 2009 dibeli 500 lembar obligasi 12 %PT. Kimia dengan kurs 100% nominal Rp 35.000,- Tgl Kupon 1/5 – 1/11. Biaya provisi dan materi 1%
2. . Pada Tanggal 16 Juli 2009 dibeli 1000 lembar obligasi 15% PT. Farma dengan kurs 110% biaya provisi dan materai 1% Nominal obligasi Rp 30.000,- Tgl Kupon 1/6 – 1/12. 3. Dijual 300 lembar Obligasi PT. Kimia dan 700 lembar obligasi PT. Farma dengan masingmasing kurs 95% dan 100%. Tgl penjualan 1 September 2009. Biaya provisi dan materai 1%.
Pembahasan :
BUNGA BERJALAN DICATAT DALAM REKENING TGL
1 Mei
PENDAPATAN BUNGA
PIUTANG BUNGA
Surat Berharga
Surat Berharga
Rp 17.675.000
Kas 16 Juli
Kas
Rp 17.675.000
Surat Berharga
Rp 33.330.000
Surat Berharga
Rp 33.330.000
Pend Bunga
Rp
562.500
Piut Bunga
Rp 562.500
Rp 33.892.500
Kas
Kas
1 Sept
Rp 17.675.000
Rp 17.675.000
Obligasi PT. Kimia Kas
Rp 33.892.500
Obligasi PT. Kimia Rp 10.295.250
Rugi Penj Srt Brhrg Rp
729.750,-
Kas
Rp10.295.250
Rugi Penj Srt Brhrg Rp
Pend. Bunga
Rp 420.000
Pend. Bunga
Rp 420.000
Surat Berharga
Rp 10,605.000
Surat Berharga
Rp 10,605.000
Obligasi PT.Farma Kas
Obligasi PT.Farma Rp 21.577.500
Rugi Penj.Srt Brhrg Rp 2.541.000
Kas
Rp21.577.500
Rugi Penj Srt Brhrg Rp 2.541.000
Pend. Bunga
Rp 787.500
Pend. Bunga
Rp 393.750
Surat Berharga
Rp 23.331.000
Piutang.Bunga
Rp 393.750
Surat Berharga
Rp 23.331.000
Perhitungan :
1 Mei 2009 : Harga Kurs : 500 lembar x Rp 35.000 x 100%
= Rp 17.500.000,-
Provisi dan Materai 1% x 17.500.000
= Rp
Dibayar Perkas
= Rp 17.675.000,-
Nilai perolehan perlembar=17.675.000/500=Rp 35.350,-
16 Juli 2009
729.750,-
175.000,-
Harga Kurs:1000 lembar x Rp 30.000 x 110%
= Rp 33.000.000,-
Provisi dan Materi 1% x 33.000.000
= Rp
330.000,-
= Rp 33.330.000,Harga perolehan perlembar = 33.330.000/1000 Hari Bunga = 1/6-16/7
= Rp
33.330,-
= 45 hari
Bunga Berjalan = 30.000.000 x 45 x 15 36.000 Dibayar
= Rp
562.500,-
= Rp 33.892.500,-
1 September 2009: Obligasi PT. Kimia Harga Kurs : 300 lbr x Rp 35.000 x 95%
= Rp 9.975.000,-
Provisi dan Bunga 1% x 9.975.000
= Rp
99.750,-
Harga Jual
= Rp 9.875.250,-
Harga Perolehan=300 x 35.350,-
= Rp 10.605.000,-
Rugi Penjualan Surat Berharga
= Rp
729.750,-
Hari Bunga = 1/5 – 1/9 = 4 bulan Bunga Berjalan = 10.500.000 x 4 x 12 = Rp 420.000,1200 Catatan: Jika pembelian obligasi dilakukan tepat tanggal kupon, maka pada waktu obligasi tersebut dijual, baik menggunakan pendekatan neraca [piutang bunga] maupun pendekatan rugi laba [pendapatan bunga], bunga berjalan dicatat dalam rekening : “PENDAPATAN BUNGA” seluruhnya.
Obligasi PT. Farma : Harga Kurs : 700 lbr x Rp 30.000 x 100%
= Rp 21.000.000,-
Provisi dan Materai 1% x 21.000.000
= Rp 210.000,-
Harga Jual
= Rp 20.790.000,-
Harga Perolehan = 700 x 33.330
= Rp 23.331.000,-
Rugi Penjualan Surat Berharga
= Rp 2.541.000,-
Hari Bunga = 1/6 – 1/9 = 3 bulan Bunga Berjalan = 21.000.000 x 3 x 15 1200 Piutang bunga atas obligasi dijual :
= Rp 787.500,-
= 700/1000 x 562.500
= Rp 393.750,(-)
Pendapatan Bunga
= Rp 393.750,-
METODE PENILAIAN SURAT BERHARGA
Prinsip Akuntansi Indonesia menyebutkan “Surat berharga yang segera dapat dijual dinyatakan dalam neraca sebesar harga perolehan atau harga terendah antara harga perolehan dengan harga pasarnya ”
Berdasarkan prinsip diatas ada dua metode penilaian surat berharga : 1. Metode Harga Perolehan [cost method] 2. Metode Harga yang terendah antara harga perolehan dengan harga pasar [Lower of Cost Or Market Methode]
Contoh 4 : Data-data surat berharga yang dimiliki oleh PT. XYZ pada tanggal 31 Desember 2009 sebagai berikut : Keterangan
No
Harga Perolehan
Harga Pasar
antara harga perolehan atau harga pasar
50 lbr Saham PT.ABC 1 2 3
Nominal Rp 10.000,100 lbr Saham PT.X 30 lbr obligasi PT. Jasa Marga 15%
589.750
580.000
980.000
987.500
1.650.000
1.598.700
2.980.000
2.999.000
6.199.750
6.165.200
580.000 980.000 1.598.700
30 lbr Obligasi PT.XYZ 4
12%
2.980.000 6.138.700
Dengan memperhatikan data diatas , maka surat berharga tersebut di Neraca dicantumkan sebagai berikut : 1. Jika digunakan metode harga perolehan dicatat sebesar Rp 6.199.750,2. Jika digunakan metode harga terendah antara harga perolehan dan harga pasar : a.
Dengan keseluruhan [kolektif] dicatat Rp 6.165.200,- [karena harga pasar
lebih rendah dari harga perolehan]
Harga pasar lebih rendah dari harga perolehan maka pengakuan rugi sebesar Rp 34.550 (6.199.750-6.165.200) dibuat Jurnal Penyesuaian :
Rugi Penurunan Nilai Surat Berharga Rp 34.550,Cadangan Penurunan Nilai Surat Berharga Rp 34.550,-
b.
Individual [masing-masing] dicatat Rp 6.138.700,- [karena harga pasar secara
individual lebih murah dari harga perolehan] Harga pasar lebih rendah dari harga perolehan maka pengakuan rugi sebesar Rp61.050 (6.199.750-6.138.700) dibuat Jurnal Penyesuaian :
Rugi Penurunan Nilai Surat Berharga Rp 61.050,Cadangan Penurunan Nilai Surat Berharga Rp 61.050,-
Perkiraan “Cadangan Penurunan Nilai Surat Berharga” ini akan dihapuskan apabila surat-surat berharga tersebut dijual.
Contoh 5 : Dari soal contoh 4 diatas, misalnya : 10 Januari 2010 Dijual 50 lembar saham PT. ABC dengan kurs 108% biaya provisi dan materai Rp 12.500,Perhitungan :
Harga Kurs : 108% x 50 x 10.000
= Rp 540.000,-
Provisi dan Materai
= Rp 12.500,-
Diterima Per Kas
= Rp 527.500,-
Harga Perolehan = Rp 589.750,Cad.Penurunan Nilai Surat Berharga = Rp 9.750,= Rp 580.000,Rugi Penjualan Surat Berharga
Ayat Jurnal : Kas Rp 527.500,-
= Rp 52.500,-
Cadangan Penurunan Nilai SB Rp 9.750, Rugi Penjualan SB Rp 52.500, Surat Berharga Rp 589.750,-
Catatan : Jika penurunan nilai dhitung untuk seluruh surat berharga, dan penjualan surat berharga tidak sekaligus , maka setiap jurnal penjualan surat berharga tidak diadakan penyesuaian pada Rekening “Cadangan Penurunan Nilai SB”. Rekening ini baru disesuaikan pada akhir periode.
Sumber dari Internet, diakses 19 Oktober 2011 : •
http://www.4shared.com/get/jPgJ5EcS/Modul_2_INVESTASI_JANGKA_PENDE.htm
l •
http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-kas-dan-investasi-jangka-pendek/