RENCANA KERJA PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (POPT) PENGAMATAN HAMA PENYAKIT (PHP) KECAMATAN BAJAWA UTARA MUSIM TANAM : 2018 (JANUARI S/D DESEMBER 2018)
A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG Rencana kerja pengamatan, peramalan dan pengendalian organism pengganggu tumbuhan, merupakan acuan bagi POPT-PHP di tingkat lapangan dalam melaksanakan tugas dan fungsi pokok sesuai peraturan dan perundangundangan berlaku bagi petugas POPT-PHP 2. TUJUAN Tujuan dari rencana kerja pengamatan, peramalan, dan pengendalian POPT antar lain sebagai berikut : a. Agar dapat menyusun rencana perlindungan b. Memberi anjuran-anjuran (rekomendasi) pengendalian c. Menyusun bantuan pengendalian d. Agar dapat membuat laporan dan bahan evaluasi 3. TUGAS DAN FUNGSI POPT-PHP Untuk memperoleh data kerusakan tanaman yang disebabkan OPT, maka di Kecamatan Bajawa Utara ditempatkan seorang POPT-PHP dengan wilayah pengamatan 11 Desa POPT-PHP menjalakan tugasnya sebagai berikut ;
Menyiapkan rencana kegiatan berdasarkan tugas
Melaksanakan kegiatan pengamatan tetap OPT
Melaksanakan kegiatan pengamatan keliling OPT
Melaksanakan pengamatan curah hujan
Melaksanakan pengamatan perubahan iklim
Melaksanakan pengawasan peredaran, penggunaan pupuk dan pestisida
Memberi rekomendasi pengendalian OPT
Membuat laporan setengah bulanan dan bulanan (Pengamatan tetap, Keliling, Peringatan dini, curah hujan, dampak perubahan iklim, dan peredaran penggunaan pupuk dan pestisida)
B. KEGIATAN
1. PENGAMATAN Pengamatan dan pelaporan Organism Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan komponen kegiatan perlindungan tanaman. Dari kegiatan tersebut akan diperoleh data kuantitatif yang berguna sebagai bahan untuk pengambilan keputusan dan langkah-langkah operasional pengandalian OPT secara terpadu, serta evaluasi kinerja perlindungan tanaman. Pengendalian Hama Terpadu(PHP) sebagai kebijakan perlindungan tanaman yang telah di perkuat secara hokum dengan UU Nomor 12 tahun 1992 tentang system budidaya tanaman, PP Nomor 6 Tahun 1995 tentang perlindungan tanaman, INPRES No 3 tahun 1986 tentang peningkatan pengendalian hama wereng coklat pada tanaman padi GBHN dan SK Menteri pertanian 887/Kpts/OT.210/9.97. Dalam rangka penerapan(PHT) pengamatan dan pelaporan merupakan kegiatan yang amat mendasar. Dari kegiatan tersebut diharapkan dapat diperoleh gambaran tentang adanya serangga, pertambahan luas serangga, perubahan kepadatan populasi atau intersitas serangga, usaha-usaha pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan masalah-masalah lain yang berhubungan dengan pelaksanaan perlindungan tanaman pangan dan hortikultura. Data informasi yang diperoleh digunakan untuk menyempurnakan kegiatan pengamatan lebih lanjut dan merencanakan tindakan yang koretif yang tepat. Pengamatan
dilakukan
oleh
Pengendalian
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan Pengamatan Hama P{enyakit (POPT-PHP) di wilayah kerjanya. Cara pengamatan pada tanaman padi palawija serta holtikultura, dilakukan dengan 2 cara yaitu : a. Pengamatan tetap Pengamatan tetap dilakukan secara berkala pada contoh dan pengamatan curah hujan. Pengamatan petak contoh lebih diarahkan pada jenis tanaman untama dengan tujuan perubahan kepadatan populasi OPH dan musuh alami serta intensitas serangan. b. Pengamatan keliling Pengamatan keliling bertujuan untuk mengetahui tanaman serangan dan terancam, luas pengendalian, bencana alam serta mencari informasi tentang penggunaan, peredaran dan penyimpanan pastisida
2. PELAPORAN Pelaporan bertujuan untuk menyusun rencana perlindungan tanaman. Merencakan tindakan korektif, melaksanakan pengamatan lebih intensif dan menyediakan atau merencanakan sarana pengendalian
Jenis jenis pelaporan sebagi berikut : a. Laporan peringatan dini b. Laporan setengah bulanan I dan ii c. Laporan khusus atau insidentil d. Selain laporan di atas, ada laporan-laporan lain sesuai format laporan yang telah disiapkan.
C. JADWAL KEGIATAN/PENGAMATAN
Untuk memperjelas semua kegiatan, perlu dilakukan dan dibuat jadwal pengamatan tetap dan keliling di wilayah pengamtan POPT-PHP pada 11 desa dengan jadwal terlampir.
D. MASALAH DAN HAMBATAN
1. Akan terjadi ledakan serangan hama tikus, koenmas, penggerek batang padi sawah dan stagnasi(stress berkepanjangan) serta penyakit-penyakit tanaman padi sawah, karena dipicu oleh berbagai factor, antara lain : 1. Perubahan iklim yang kurang menentu 2. Penanaman varietas yang tidak seragam 3. Bervariasi umur tanaman(tidak serentak) 4. Pengolahan lahan belum sesuai dengan apa yang diharapkan 5. Upaya-upaya pengendalian yang belum optimal 6. Penggunaan pestisida bersamaan dengan herbisida 7. Jarak tanam tidak teratur 8. Penggunaan pupuk tidak sesuai anjuran dan insektisida, herbisida tidak tepat sasaran sehingga muncul hama dan penyakit baru 9. Keong mas (siput murbei) penyakit bercak coklat serta penyakit hawar daun/kresek sudah merupakan OPT utama pada tanaman padi sawah 10. Banyak ternak lepas, sehingga pengaturan pola tanam tidak dapat diterapkan 11. Masyrakat masih beranggapan bahwa masalah OPT merupakan urusan pemerintah 12. Pemasyarakatan pengendalian hama terpadu belum berjalan dengan baik, karena masyarakat masih mengandalkan pestisida dan pupuk kimia 13. Kurangnya biaya opersional dan tenaga POPT-PHP sehungga pelayanan terhadap masyarakat masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan
E. SARAN PEMECAHAN
1. Petugas POPT-PHP terus melakukan pengamtan dan sosialisasi kepada masyarakat tani tentang pentingnya upaya-upaya pengendalian OPT/hama penyakit 2. Petugas POPT-PHP tetap memberikan rekomendasi pengendalian OPT kepada masyarakat tani
3. Mohon bantuan pemerintahan kecamatan dan kabupaten dapat mengusulkan atau mengalokasikan :
Penambhan tenaga POPT-PHP
Biaya operasional POPT-PHP
Eksploitasi kendaraan
Kelengkapan kerja POPT-PHP
Meningkatkan sumber daya petugas POPT-PHP melalui pelatihan pelatihan atau studi banding
F. PENUTUP
Untuk mengetahui daerah-daerah sebaran serangan OPT, komoditi, kami lampirkan hasil evaluasi perlindungan tanaman Kecamatan Bajawa Utara dan desa-desa binaan. Demikian untuk maklum dan terimah kasih, kritikan saran tetap kami harapkan guna melengkapi data dan rencana kerja kami di tahun atau musim tanam berikutnya.
Bajawa, 01 Januari 2018 POPT-PHP Bajawa Utara
Hilarius Andreas Siu
NIP.19620831 198702 1 004
EVALUASI SERANGAN OPT
A. Permasalahan yang dihadapi
1. Kemungkinan -kemungkinan terjadinya peningkatan serangan OPT pada musim yanam berikutnya akan terjadi, karena dipicu dari factor antara lain : a. Banyak
beredarnya
berbagia
Pupuk,
Pestisida,
Herbibisida
serta
Penggunaannya belum sesuia petunjuk teknis b. Perubahan iklim yang kurang menentu c. Pengunaan varitas yang tidak seragam dan bervariasinya unur tanama (tidak serentak) d. Pengolahan lahan dan pengunaan saran produksi pertanian belum sesuai e. Upaya-upaya pengendalian belum optimal, petani lebih banyak pasrah dengan keadaan serta mengandalkan pestisida kimia 2. Masih banyak ternak lepas sehingga sulit dilakukan pola tanam/pergiliran tanam untuk menekan siklus hidup dari OPT 3. Kurangnya tenaga POPT-PHP dan biaya operasional, sehingga pelayanan masyarakat tani belum sesuai dengan apa yang diharapakan B. Saran Pemecahan
1. POPT-PHP, tetap melakukan pengamatan dan memberikan rekomendasi pengendalian serta penjelasan penjelasan kepada masyarakat tani tentang pentingnya upaya-upaya pengendalian OPT 2. Mengusulkan : a. Penambhan tenaga POPT-PHP dan sarana prasarana, serta biaya operasional bagi POPT-PHP b. Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) dari berbagai komoditi untuk meningkatkan peran petani terhadap budidaya tanaman pada lahan usaha taninya c. Meningkatkan sumber daya petugas POPT-PHP melalui pelatihan pelatihan atau Studi Banding d. Pengadaan Laboratorium mini untuk mengetahui perkembangan Organisme Pengganggu Tumbuhan e. Tingkatkan koordinasi di dalam Bidang dan diantara Biding yang berkaitan, seperti pendropingan Saran Produksi supaya kami sebagai POPT-PHP di informasikan C. Penutup Demikian hasil Evaluasi kegiatan POPT-PHP ini dibuat untuk menjadi pertimbangan bagi pengelolah POPT-PHP di tingkat Kecamatan atau Kabupaten untuk MT berikutnya.
UPAYA – UPAYA PENCEGAHAN SERANGAN ORGANISME
PENGGANGGU TUMBUHAN UNTUK MASA TANAM 2017 – 2018 (OKTOBER 2017 – MARET 2018)
Dengan mamadukan semua teknik atau metode pengendalian kompleks atau metode pengendalian yang dapat diterapkan antar lain : a. Pemanfaatan pengendalian alamiah; antara lain dengan mengurangi tindakan yang merugikan (mamatikan) perkembangan musuh alami dan upaya menambah unsur alamiah efektif sepeti :
Semua jenis laba-laba Semua jenis capung Semua jenis burung Burung hantu, ular, kucing, anjing (untuk hama tikus) Dan lainnya b. Melalui usahan bercocok tanam; bertujuan agar lingkungan tanaman menjadi kurang sesuai bagi perkembangan OPT serta mendorong berfungsinya agens hayati. Beberapa tehnik cocok tanaman antara lain :
Penanaman varietas tahan atau varietas unggul baru Penanaman benih sehat dan bermutu Pergiliran tanaman dan varietas yang memiliki ketahanan yang berbeda(pola tanam) Sanitasi lingkungan (penyiangan gulma tepat waktu) tidak boleh menggunakan herbisida Pengaturan waktu tanam (diupayakan masa pembungan jangan terjadi pada saat curah hujan tinggi) Tanam serentak kurang lebih luasan 100 Ha Pengaturan jarak tanam(system legowo 2:1) Tumpeng sari(padi, jagung, kacang-kacangan) Pengelolaan tanah dan air( tidak boleh dibiarkan air tengenang) Penumpukan berimbang sesuai dengan kebutuhan tanaman (100:300:500) Pengelolaan gulam dan tumbuhan liar c. Pengendalian Fisik; Bertujuan untuk mengurangi populasi OPT, menganggu fisiologi OPT, dan manipulasi lingkungan fisik sehingga kurang sesuai bagi perkembangan OPT. d. Pengendalian Mekanik; bertujuan untuk mengurangi populasi OPT dengan tangan atau dengan bantuan alata dan bahan lain, sehingga memerlukan dengan tenaga yang cukup banyak yang dapat dilakukan melalaui gerakan massal dan harus dilakukan secara kontinyu. e. Upaya-upaya pengendalian lainnya sesuai kebiasaan adat istiadat setempat f.
Penggunaan pestisida secara rasional dengan melaku kan prinsip; 6 tepat : jenis, waktu, cara, sasaran, dosis, dan mutu Bajawa, 01 Januari 2018 POPT-PHP Bajawa Utara
Hilarius Andreas Siu
NIP.19620831 198702 1 004