BAB I PENDAHULUAN Pasien Pasien yang telah mendapat serangan stroke, intervensi rehabilitasi medis sangat penting untuk mengembalikan pasien pada kemandirian mengurus diri sendiri sendiri dan melaku melakukan kan aktivi aktivitas tas kehidu kehidupan pan sehari sehari-ha -hari ri tanpa tanpa menjad menjadii beban beban bagi bagi keluargan keluarganya. ya. Perlu diupayakan diupayakan agar pasien pasien tetap aktif setelah stroke untuk mencegah mence gah timbulnya timbulnya komplikasi tirah baring dan stroke berulang berulang (pencegahan (pencegahan sekunder). sekunder). omplikasi asi K omplik
tirah baring baring dan stroke berulang akan memperberat memperberat disabilitas disabilitas dan
menimbulkan penyakit lain yang bahkan dapat membawa kepada kematian. eha ehabi bili lita tasi si adal adalah ah suat suatu u prog progra ram m yang yang disu disusu sun n untu untuk k memb member erii kemampuan kepada penderita yang mengalami disabilitas fisik dan atau penyakit kron kronis is,, agar agar merek merekaa dapa dapatt hidu hidup p atau atau beke bekerja rja sepen sepenuh uhny nyaa sesua sesuaii deng dengan an kapasitasnya (!arsono, "##$). Program rehabilitasi menurut %brahim (&''") tidak hanya hanya terbatas terbatas pada pemulihan pemulihan kondisi kondisi semata, tetapi juga mencakup rehabilitasi rehabilitasi yang bersifat psikososial, penuh dengan kasih sayang serta empati yang luas, guna membangkitkan penderita. ehabilitasi medik meliputi tiga hal, yaitu rehabilitasi medik edik,,
sosi sosial al,,
dan
vokas okasio ion nal. al.
ehab ehabil ilit itas asii
med medik
meru erupak pakan
upaya paya
mengembalikan kemampuan penderita secara fisik pada keadaan semula sebelum sakit sakit dalam dalam waktu waktu sesingk sesingkat at mungki mungkin. n. ehabi ehabilita litasi si sosial sosial merupa merupakan kan upaya upaya bimbingan sosial berupa bantuan sosial guna memperoleh lapangan kerja. eha ehabi bili litas tasii voka vokasio siona nall meru merupa paka kan n upay upayaa pemb pembin inaan aan yang yang bert bertuj ujua uan n agar agar penderita cacat menjadi tenaga produktif serta dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan kemampuannya. ehabilitasi medik dalam ilmu kedokteran adalah suatu disiplin ilmu yang berperan dalam pemulihan gangguan fungsi baik secara fisik, psikologi, edukasi dan sosial. Pemulihan fungsi itu tentu bukan berarti semua pasien yang fungsinya terganggu dengan rehabilitasi medik akan menjadi normal seperti semula, karena banyak faktor-faktor yang mempengaruhi proses pemulihan fungsi ini. aktor terseb ter sebut ut adalah ada lah sebe sebera rapa pa bera beratt peny penyeb ebab ab gang ganggu guan an fung fungsi si ini, ini, apak apakah ah perm perman anen en atau atau sementara, apakah progresif, seberapa besar sisa fungsi yang masih ada. dakah
1
gangguan lain yang memperberat atau menghambat proses pengembalian fungsi misalnya depresi, gangguan kognisi termasuk gangguan komunikasi. aktor dari luar luar misa misaln lnya ya pene peneri rima maan an dan dan duku dukung ngan an dari dari kelu keluar arga ga atau atau masy masyar arak akat at sekel sekelil ilin ingn gnya ya,, apak apakah ah ada ada sara sarana na bagi bagi pend pender erit ita, a, dalam dalam hal hal ini ini modi modifik fikasi asi ling lingku kung ngan an baik baik ling lingku kung ngan an ruma rumah h maup maupun un di luar luar ruma rumah. h. !al !al ini ini sanga sangatt membantu pemulihan gangguan fungsi bagi penderita. *ejauh mana dapat dicapai pemulihan fungsi, hasilnya sangat individual. individual.
2
BAB II STATUS PENDERITA I.
II.
Identifikasi
+ama
+y. *yamsiah *yafarudin
mur
/ahun
0enis Kelamin
Perempuan
gama
%slam
*tatus
1enikah
Kebangsaan
%ndonesia
Pekerjaan
%bu umah /angga
lamat
*eberang lu ", Palembang
/anggal Pemeriksaan
"$ 2ktober &'"3
Anamnesis a)
Keluhan Utama
Kelemahan sesisi tubuh sebelah kiri secara tiba-tiba
b) Ria Ria!a !att Pe"# Pe"#al alan anan an Pen! Pen!ak akit it
4 " hari hari *1* *1* saat saat seda sedang ng akti aktivi vita tass tiba tiba 5 tiba tiba pend pender erit itaa meng mengal alam amii kele kelema maha han n pada pada sisi sisi tubu tubuh h kiri kiri secar secaraa tiba tiba-- tiba tiba,, saat saat serangan sakit kepala (-), mual (-), muntah (-), kejang (-), penurunan kesada kesadaran ran (-), mulut mengot mengot (6), bicara pelo pelo (6). *etelah *etelah serang serangan an penderita merasakan kelamahan sesisi tubuh sebelah kirinya. ntuk 77 dan 7K tidak ada masalah. iwayat hipertensi (6). iwayat 81 (6). iwayat stroke (6). Penderita mengalami penyakit seperti ini untuk kedua kalinya.
$)
Ria Ria!a !att Pen! Pen!ak akit it Te Te"d "dah ahul ulu u
iwayat hipertensi (6) sejak &'"" tidak rutin kontrol. iwayat stroke (6) tahun &'"" iwayat 81 (6) sejak tahun &''9, minum obat teratur
3
d) Ria Ria!a !att Peke Peke"# "#aa aan n
Pend Pender erit itaa adal adalah ah seor seoran ang g ibu ibu ruma rumah h tang tangga ga yang yang bany banyak ak menghabiskan waktu di rumah. Penderita tidak mempunyai pembantu, urusan pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci baju, menyapu dan membersihkan rumah kadang dia lakukan sendiri.
e)
Ria Ria!a !att S%s S%sia iall Ek% Ek%n% n%mi mi
Pender Penderita ita sudah sudah menika menikah h dan memili memiliki ki 3 anak anak dengan dengan jumlah jumlah anggota keluarga yang tinggal serumah ada orang. /empat tinggal penderita bertingkat ", 1:K dan sumber air bersih berada di dalam rumah menggunakan air ledeng dan jaraknya tidak terlalu jauh dari kamar kamar pender penderita ita.. Peneran Penerangan gan pada pada rumah rumah dan kamar kamar mandi mandi cukup. cukup. Kamar mandi pasien tidak memiliki pegangan tangan dan kakus jenis jongkok. *aat ini penderita tidak bekerja. Penghasilan didapatkan dari suaminya.
III.
Peme"iksaan &isik A. Peme Peme"i "iks ksaa aan n Umum Umum
Keadaan mum
/ampak sakit sedang
Kesadaran
;:* "
/inggi 7adan < 7erat 7adan
"$ cm< 3 kg
71% "#,"=
:ara berjalan < ;ait
belum dapat dinilai (Keseimbangan
Kurang (6))
ntalgik gait
-
!emiparese gait
-
*teppage gait
-
Parkinson gait
-
/redelenberg gait
-
>addle gait
-
?ain - lain
-
4
Bahasa ' bi$a"a
Komunikasi verbal
8isartria (6)
Komunikasi nonverbal
7aik
Tanda (ital
/ekanan darah
"= "='<9' mm mm!g
+adi
#& @
Pernafasan
&& @
*uhu
3$,A ':
nemis (-), eritema (-), ulkus
Kulit
dekubitus (-)
Status Psikis
*ikap
kooperatif
2rientasi
baik
Bkspresi wajah
baik
Perhatian
baik
B. Sa"af sa"af %tak Ne"(us
Kanan
Ki"i
+.2lfaktorius
normal
normal
+.2pticus
normal
normal
+.2cculomotorius
normal
normal
+./rochlearis
normal
normal
+./rigeminus
normal
normal
+.bducens
normal
normal
+.ascialis
normal
plica
nasolabialis datar sudut mulut tertinggal +.Cestibularis
normal
normal
+.;lossopharyngeus
normal
normal
5
+.Cagus
normal
normal
+.ccesorius
normal
normal
+.!ypoglosus
normal
disartria
*. Ke+ala
7entuk
normal
kuran
normocephali
Posisi
- 1ata
konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), strabismus (-), e@oftalmus (-)
- !idung
deviasi septum (-)
- /elinga
se s erumen (-)
- 1ulut
sudut mulut kiri tertinggal
- >ajah
plica nasolabialis kiri datar
;erakan abnormal
( -)
D. Lehe"
%nspeksi
dinamis, simetris, posisi trakea normal, pembesaran K;7 (-), kontrol terhadap kepala baik
Palp Palpas asii
0CP 0CP tid tidak meni menin ngkat, kat, kak kaku kudu kuduk k (-) (-)
?uas ;erak *endi nte < retrofleksi
(n $<')
$'<''
?aterofleksi (8<*)
(n ='<=')
=''<3''
otasi
(n =<=)
='<3''
(8<*)
/est provokasi ?herm ermitte tte te test < *purling
tidak dilaku akukan
/est Calsalva
tidak dilakukan
8istraksi test
ti tidak dilakukan
/est +afDiger
tidak dilakukan
E. Th%"ak
6
7entuk
normal
Peme Pemeri riks ksaan aan Bksp Bkspan ansi si /hor /horak akss
tidak tidak dila dilaku kuka kan n
Pa"u +a"u
- %nspeksi
simetris statis dan dinamis
- Palpasi
stem fremitus sama kanan-kiri
- Perkusi
sonor
- usk uskul ulta tasi si
vesi vesiku kule lerr (6) (6) norm normal al,, ronk ronkii (-), (-), whee wheeDi Ding ng (-) (-)
,antun-
- %nspek %nspeksi si
iktus iktus kordis kordis tak terlih terlihat at
- Palpasi
iktus kordis tak teraba
- Perkusi
batas jantung dalam batas normal
- usku skultas ltasii
suara uara jant jantu ung norm normal al,, mur murm mur (-), (-), gall gallo op (-) (-)
&. Abd%men
- %nspeksi
datar
- Palpasi
lemas, hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (-)
- Perkusi
timpani
- uskultasi
bising usus (6) normal
. T"unkus
%nspeksi
*imetris -
8eformitas
( -)
-
?ordosis
( -)
-
*coliosis
( -)
-
;ibbus
( -)
-
!airy spot
( -)
-
Pelvic /ilt
( -)
Palpasi -*pasme otot-ot otot-otot ot para para vertebrae vertebrae (-)
7
- +yeri tekan
(- )
?uas gerak sendi lumbosakral - nte
tidak dapat dilakukan
- ?aterofleksi (8<*) (='<=')
tidak dapat dilakukan
-otasi (8<*) (3<3)
tidak dapat dilakukan
/est provokasi
-
Calsava test
-
-
?aseEue
- <-
-
/est 7aragard dan *icard
-<-
-
+afDiger test
-
-
/est *?
- <-
-
/est 2F:onnell
- <-
-
+*/
-<-
-
/est Patrick
- <-
-
/est Kontra Patrick
- <-
-
/est ;aenslen
-<-
-
/est /homas
tidak dilakukan
-
/est 2berFs
tidak dilakukan
-
+achalas knee fle@ion test
tidak dilakukan
-
1c.7ride sitting test
tidak dilakukan
-
GeomanFs hypre@tension
tidak dilakukan
-
1c.7ridge toe to mouth sitting test
tidak dilakukan
-
/est *chober
tidak dilakukan
H. An--%ta e"ak Atas
kanan
kiri
%nspeksi 8eformitas
(-)
(- )
Bdema
(-)
(- )
/remor
(-)
(-)
8
Neu"%l%-i
1otorik
8e@tra
*inistra ;erakan
cukup
kurang
- bduksi lengan
3
- leksi siku
3
- Bkstensi siku
3
- Bkstensi wrist
3
- leksi jari- jari tangan
3
- bduksi jari tangan
3
Kekuatan
/onus
normal
/ropi
(- )
meningkat ( -)
efleks isiologis - efleks tendon biseps no normal
meningkat
- efleks tendon triseps no normal
meningkat
efleks Patologis - !offman
(- )
( -)
- /romner
(- )
( -)
*ensorik
- Protopatik
normal
normal
- Proprioseptik
normal
normal
Cegetatif
normal
normal
Penilaian fun-si tan-an
kanan
ki"i
natomical
normal
normal
;rips normal
normal *pread
normal
normal
Palmar abduct
normal
normal
9
Pinch
normal
normal
Luas e"ak Sendi
?uas
;erak ktif
Pasif
ktif
Pasif
*endi bduksi 7ahu dduksi 7ahu leksi 7ahu Bkstensi 7ahu Bndorotasi
8e@tra '-"9'H "9'H-' '-"9'H '-$'H #'H-'
8e@tra '-"9'H "9'H-' '-"9'H '-$'H #'H-'
*inistra '-"9'H "9'H-' '-"9'H '-$'H #'H-'
*inistra '-"9'H "9'H-' '-"9'H '-$'H #'H-'
7ahu Bksorotasi
'-#'H
'-#'H
'-#'H
'-#'H
7ahu leksi *iku Bkstensi *iku Bkstensi
'-"'H "'H-' '-A'H
'-"'H "'H-' '-A'H
'-"'H "'H-' '-A'H
'-"'H "'H-' '-A'H
'-9'H
'-9'H
'-9'H
'-9'H
'-#'H '-#'H
'-#'H '-#'H
'-#'H '-#'H
'-#'H '-#'H
pergelangan tangan leksi pergelangan tangan Pronasi *upinasi /est Provokasi
tidak dilakukan
An--%ta e"ak Baah
%nspeksi
kanan
kiri
8eformitas
(-)
(-)
Bdema
(-)
(-)
/remor
(-)
(- )
10
Palpasi +yeri tekan
(-)
(-)
8iskrepansi
(-)
( -)
Neu"%l%-i
1otorik
Kanan
Kiri
cukup
kurang
leksi paha
3
Bkstensi paha
3
Bkstensi lutut
3
leksi lutut
3
8orsofleksi pergelangan kaki
3
8orsofleksi ibu jari kaki
3
Plantar fleksi pergelangan
3
;erakan Kekuatan
/onus
normal
/ropi
meningkat
(-)
(- )
efleks isiologis efleks tendo patella
normal
meningkat
efleks tendo achilles
normal
meningkat
7abinsky
negatif
positif
:haddock
negatif
positif
efleks patologi
Sens%"ik
Protopatik
tidak ada kelainan
Propriosept eptik
tidak ada kelainan tidak ada kelainan
/e-etatif
Luas -e"ak sendi
?uas *endi
;erak erak ktif 8e@tra
Pasif
ktif
Pasif
8e@tra
*inistra
*inistra
11
bduksi Paha dduksi Paha leksi Paha Bkstensi Paha leksi ?utut Bkstensi
'-#'H 'o-"'o-"o '-=H =H-' '-"3H '-"&'H
'-#'H 'o-"'o-"o '-=H =H-' '-"3H '-"&'H
'-#'H 'o-"'o-"o '-=H =H-' '-"3H '-"&'H
'-#'H 'o-"'o-"o '-=H =H-' '-"3H '-"&'H
?utut 8orsofleksi
'-&'H
'-&'H
'-&'H
'-&'H
Kaki Plantar fleksi '-'H
'-'H
'-'H
'-'H
+orm +ormal al +ormal
+orm +ormal al +ormal
+orm +ormal al +ormal
Pergelangan
Pergelangan Kaki %nve %nvers rsii Kaki Kaki Bversi Kaki
+orm +ormal al +ormal
Test P"%(%kasi sendi lutut
kanan
ki"i
*tres test
tidak dilakukan
tidak dilakukan
8rawerFs test
tidak dilakukan
tidak dilakukan
/est /unel pada sendi lutut
tidak dilakukan
tidak dilakukan
/est est !oma !oman n
tida tidak k dilak ilaku ukan kan
tid tidak dila dilaku kuka kan n
III. Peme"iksaan +eme"iksaan lainn!a
7owel test < 7ladder test -
*ens *ensor orik ik peri peri anal anal
tida tidak k dilak dilakuk ukan an
-
1otori 1otorik k sphinc sphincter ter ani ekstern eksternus us
tidak tidak dilaku dilakukan kan
-
7: (7ulbocavernosis efleks)
tidak dilakukan
ungsi luhur -
fasia
tidak ada
-
praksia
tidak ada
-
grafia
tidak ada
-
le@ia
tidak ada
12
I/. Peme" Peme"iks iksaan aan Penun# Penun#anan-
-
Pemeriksaan laboratorium 8arah rutin
-!b "3,3 g
-Britrosit =."'.'''
-!t 39 volI
-?eukosit "'.''
-?B8 $ mm
-/rombosit &$#.'''
-!itung jenis '<&<'<$<3A<
Bl B lektrolit
-7** -7** &9 &9 mg
-/ot -/ot.. Kole Kolest ster erol ol 33' 33' mg
-!8? 33 mg
-?8? &$9 mg
-/;? ='3 mg
-s. rat ,# mg
-reu -reum m 33 mg
-Krea -Kreati tini nin n ',= ',= mg
-:K-+K =
-:K-17 "=
-+atrium "= "== mm mmol
-Kalium 3, 3,9 mm mmol
-Kalsium "',& mg
-"'g mmol
Urinalisis
/.
->arna kuning
-0ernih
-7erat jenis ",'&
-Ph $,'
-Protein (-)
-;lukosa (666)
-Keton (-)
-8arah (-)
-7ilirubin (-)
-robilinogen (-)
-+itrit (-)
-?eukosit Bsterase (-)
-
BK;
-
Bchokardiografi (atas indikasi)
-
ontgen /hora@
-
:/ *can kepala kesan lakunar infark
Resume Anamnesis 0
Penderita ingin mendapatkan pelayanan rehabilitasi medik dengan
13
keluhan utama kelemahan tungkai kiri. Ria!at +e"#alanan +en!akit
4 " hari hari *1* *1* saat saat seda sedang ng akti aktivi vita tass tiba tiba 5 tiba tiba pend pender erit itaa mengalami kelemahan pada sisi tubuh kiri, saat serangan sakit kepala (-), mual (-), muntah (-), kejang (-), penurunan kesadaran (-), mulut mengot mengot (6), bicara pelo (6). iwayat iwayat hipertensi (6). iwayat 81 (6) iwayat iwayat stroke (6). Penderita Penderita mengalami penyakit seperti ini untuk untuk kedua kalinya. Peme"iksaan Peme"iksaan &isik 0
Pada pemeriksaan fisik umum, tekanan darah "='<9' mm!g. Pada pemeriksaan fisik neurologi, ditemukan plica nasolabialis kiri datar dan sudut mulut kiri tertinggal pada pemeriksaan nervus craniales C%%, serta didapatkan didapatkan juga adanya adanya disartria disartria pada pemeriksaan pemeriksaan nervus nervus craniales craniales J%%. *elain itu, pada pemeriksaan motorik, pada ekstremitas sinistra terdap terdapatn atnya ya geraka gerakan n kurang kurang aktif, aktif, kekuat kekuatan an 3, tonus tonus mening meningkat kat,, dan refl reflek ekss fisio fisiolo logi giss pada pada leng lengan an dan dan tung tungka kaii kiri kiri juga juga menin meningk gkat. at. *edangkan pada ekstremitas bagian dekstra masih dalam batas normal. Pada pemeriksaan gait dan keseimbangan juga ditemukan pasien sulit untuk menjaga keseimbangannya pada saat berdiri maupun duduk. Peme"iksaan Penun#an-
8ari 8ari pemeri pemeriksaa ksaan n labora laborator torium ium didapa didapatka tkan n pening peningkat katan an ?B8, ?B8, peningkatan gula darah sewaktu, peningkatan kolesterol, pada hasil :/ *can kepala kesan lacunar infark.
14
/I.
E(aluasi N% Le(el I*& K%ndisi Saat Ini ". *tru *trukt ktur ur dan dan ungs ungsiPas iPasie ien n menga mengalam lamii
Sasa"an 1eningkatkan gerakan dan
trombosis cerebri dan
kekuatan otot lengan dan tungkai
menyebabkan !emiparese
kiri dan
sehingga pasien mengalami meningkatkan
ktivitas
dan bicara pelo. /idak bisa melakukan
1engembalikan kemampuannya
aktivitas sehari-hari secara dalam melaksanakan aktivitas
3.
Partisipasi
mandiri, dan pasien sulit
sehari-hari, seperti duduk,
mempertahankan
miring, dan berjalan
keseimbangan /erjadi ga gangguan ka karena
8apat kembali berpartisipasi
pasien tidak bisa
dalam kegiatan sosial.
berpartisipasi dalam kegiatan sosial. :atatan %: ( International International Classification of Function) &'"& Function) &'"&
/II.
Dia-n%sa Klinis
*light !emiparese sinistra spastik 6 parese +. C%% dan J%% sinistra tipe sentral e.c thrombosis cerebri 6 81 tipe & uncontrolled
/III.
P"%-"am Rehabilitasi 1edik &isi%te"a+i
/erapi panas
% e@tremitas sisi kiri
/erapi dingin
-
*timulasi ?istrik
-
/erapi ?a ?atihan
2 21 e@ e@ercise (a (aktif da dan pa pasif) da dan
15
?atihan ?atihan 7obath 7obath ( untuk untuk melatih melatih postural postural yang normal dan keseimbangan) /raksi
-
2ku+asi te"a+i
8? e@ercise e@ercise
- ?atihan ?atihan keseimbanga keseimbangan n dimulai dimulai dengan dengan keseimbangan saat duduk, berdiri, dan saat berjalan. - *aat pasien sudah dapat berjalan dengan seimbang. seimbang. Penderita Penderita diperkenalka diperkenalkan n dengan dengan program 8?, seperti latihan mobilisasi (latihan berpindah tempat dari tempat tidur menu menuju ju ke kursi kursi), ), lati latiha han n fung fungsi si tanga tangan n untuk gerakan motorik halus dan koordinasi (latihan tata cara makan, memakai baju, dll)
2"t%tik +"%stetik
-
Te"a+i i$a"a
6
?atiha ?atihan n pada pada pender penderita ita disart disartria ria lebih lebih diteka ditekanka nkan n ke artikul artikulasi asi mengucapkan kata-kata.
S%sial medik
Edukasi
0 1emberikan edukasi dan bimbingan
kepada penderita untuk berobat dan berlatih secara teratur. - 1engadakan edukasi dan evaluasi terhadap lingkungan rumah agar sesuai dengan dengan keadaa keadaan n memb memban antu tu
pasie pasien n
pasien pasien saat ini untuk untuk menj menjala alani ni
akti aktivi vitas tas
sehari-hari.
16
I3.
3.
Te""a+i Te a+i 1edi 1edik kame ament%sa t%sa •
spilet & @ 9' mg tab
•
:aptopril 3 @ & mg tab
•
%nj. anitidin & @ "
•
1etformin 3 @ '' mg
•
Cit 7"7$7"& 3 @ " tab
P"%-n%sa
uo ad vitam
8ubia ad bonam
uo ad functionam
8ubia ad bonam
17
BAB III TIN,AUAN PUSTAKA 4.5. St"%ke 4.5.5. Definisi
*troke *troke secara secara klinis klinis (menur (menurut ut kriter kriteria ia >!2) >!2) didefi didefinis nisika ikan n seba sebaga gaii
adan adanya ya gang ganggu guan an fung fungsio siona nall otak otak yang yang terj terjad adii secara secara
mendadak dengan tanda dan gejala klinis, baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari &= jam atau dapat menimbulkan kematian yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak. " 4.5.6. Klasifikasi
*ecara *ecara umum, umum, stroke stroke diklasi diklasifik fikasik asikan an berdas berdasark arkan an sebaga sebagaii berikut&,3 ". ?etak ?etak gang ganggu guan an sirk sirkula ulasi si di di otak otak ( Bamford Bamford Clinical Classification) a. Total Anterior Circulation Syndrome (/:*) Syndrome (/:*) b. Partial Anterior Circulation Syndrome (P:*) Syndrome (P:*) c. Posterior Circulation Syndrome (P2:*) Syndrome (P2:*) d. Lacunar Syndrome (?:*) Syndrome (?:*) &.
*ifa *ifatt gang ganggu guan an ali alira ran n dar darah ah a.
+on +on !aem !aemor orrh rhag agik ik (tr (trom ombo bosi sis, s, embo emboli li)) &,= /rom /rombo bosi siss meru merupa paka kan n jeni jeniss terb terban anya yak k yang yang paling dijumpai. Penyebabnya adalah aterosklerosis yang menyebabkan
penyumbatan pembuluh darah
kare karena na pert pertum umbu buha han n plak plak pada pada dind dindin ing g pemb pembul uluh uh darah. Bmboli disebabkan oleh terlepasnya embolus dari sumber asal jantung atau dari pembuluh darah arteri besar dan masuk ke arteri otak. b. !aemorrhagik (intraserebral, subaraknoid)&,=, *tro *troke ke perd perdar arah ahan an (stro (stroke ke hemo hemora ragi gik) k) yang yang
18
terdiri terdiri dari dari perdar perdaraha ahan n intrase intrasereb rebral ral dan perdar perdaraha ahan n suba subara rakh khno noid id..
Penye enyeb bab
ters terser erin ing g
dari ari
stro strok ke
hemoragik adalah hipertensi. 3. >a >akt ktu u terj terjad adin inya ya= a. *troke in evolution evolution adalah stroke yang terjadi masih terus terus berkem berkemban bang g di mana mana ganggu gangguan an yang yang muncul muncul sema semaki kin n bera beratt dan dan bert bertam amba bah h buru buruk. k. Pros Proses es ini ini biasanya berjalan dalam beberapa jam atau beberapa hari. b. *troke komplit adalah stroke di mana gangguan neurologi yang timbul bersifat menetap atau permanen.
4.5.4. Eti%l%-i dan &akt%" Risik%
Btiologi Btiologi stroke adalah gangguan gangguan peredaran peredaran darah pada daerah otak tertentu. 7eberapa hal yang menyebabkan menyebabkan lesi vaskuler vaskuler serebral, serebral, antara lain sebagai berikut ",$ ".
Peny Penyum umba bata tan n alir aliran an dar darah ah ota otak k kare karena na vas vasos ospa pasm smee lang angsung
dan
menimbulkan
gejala ala
defisit sit
atau
perangsangan sesuai dengan fungsi daerah otak yang terkena. &.
Penyum Penyumbat batan an alira aliran n darah darah yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh trombu trombus. s. kibatnya aliran darah otak regional tidak memadai dalam memenuhi kebutuhan darah otak yang terganggu.
3.
Peny Penyum umba bata tan n alira aliran n darah darah ota otak k oleh oleh emb embol oli. i. *um *umbe berr embolisasi dapat terletak di arteri karotis atau vertebralis tapi dapat juga di jantung dan sistem vaskuler sistemik.
=.
?esi ?esi daerah daerah otak otak akib akibat at rupt ruptur ur dindin dinding g pemb pembulu uluh h darah darah.. Penyebab ruptur pembuluh darah bisa akibat dari suatu stro strok ke
embo emboli lik, k,
perd perdar arah ahan an
lob lobaris aris
spon sponta tan n
dan dan
perdarahan intraserebral akibat hipertensi. aktor aktor risiko risiko adalah adalah kelain kelainan an atau kondis kondisii yang yang membua membuatt
19
seseora seseorang ng rentan rentan terhad terhadap ap seranga serangan n stroke. stroke. 1asih 1asih tinggi tingginya nya angka angka mortalitas dan kecacatan akibat stroke, perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan faktor faktor risiko. A
Tabel 6.5 aktor isiko *troke &akt%" bi%l%-ik !antidak da+at dim%difikasi mur •
&akt%" fisi%l%-ik !an-
&akt%" -a!a hidu+
•
da+at dim%difikasi !ipertensi
dan +%la +"ilaku • 1erokok
•
0enis kelamin
•
8iabetes
•
2besitas
•
as
•
8islipidemia
•
ktivitas fisik
•
Predisposisi genetik
•
Penyakit jantung
•
8iet
•
!erediter
•
*tenosis karotis
•
lkohol
•
Transient Ischemic Attack
•
Kontrasepsi oral
•
!omosisteinemia
•
•
teroma aorta
"eplacement
Hypercoaula!iliy stress
Therapy
•
Hormone
(8ikutip dari untuwene />. Faktor "isiko dan Penceahan Stroke . *imposium *troke p 8ate &''". 7agian *1 *araf akultas Kedokteran niversitas *am atulangi<*P 1anado. &''" &)
4.5.7. Pat%-enesis
*troke dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke iskemik maupun stroke stroke hemorragik hemorragik.. Pada stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti terhenti karena aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah) darah) atau atau bekuan bekuan darah darah yang yang telah telah menyum menyumbat bat suatu suatu pembul pembuluh uh darah darah ke otak otak.. !amp !ampir ir sebag sebagia ian n besar besar pasie pasien n atau atau sebe sebesar sar 93I 93I mengalami stroke jenis ini. 8engan bertambahnya usia dan adanya faktor risiko berupa 81, 81,
hipe hipert rten ensi, si, dan dan
mero meroko kok, k, ater ateros oskl kler eros osis is akan akan terb terben entu tuk. k.
terosklero terosklerosis sis merupakan merupakan kombinasi kombinasi dari perubahan perubahan tunika tunika intima intima dengan penumpukan lemak, komposisi darah maupun deposit kalsium dan disertai perubahan pada tunika media di pembuluh darah besar
20
dan permukaa permukaan n lumen lumen menjad menjadii tidak tidak rata. rata. Pada Pada saat saat aliran aliran darah darah lambat, dapat terjadi penyumbatan (trombosis). " Pada stroke iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. 8arah ke otak disupl disuplai ai oleh oleh dua arteria arteria karoti karotiss intern internaa dan dua arteri arteri verteb vertebral ralis. is. rteri-arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung. *uat *uatu u atero ateroma ma (end (endap apan an lema lemak) k) bisa bisa terb terben entu tuk k di dala dalam m pembuluh darah arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat serius karena setiap pembuluh pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan normal memberikan darah ke sebagian besar otak. Bndapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengal mengalir ir di dalam dalam darah, darah, kemudi kemudian an menyum menyumbat bat arteri arteri yang yang lebih lebih kecil. Pembul Pembuluh uh darah darah arteri arteri karoti karotiss dan arteri arteri verteb vertebral ralis is beserta beserta percabangannya bisa juga tersumbat karena adanya bekuan darah yang yang berasal dari tempat lain, misalnya dari jantung atau satu katupnya. *troke *troke semaca semacam m ini disebu disebutt emboli emboli serebra serebrall (embol (embolii L sumbat sumbatan, an, serebra serebrall L pembul pembuluh uh darah darah otak) otak) yang yang paling paling sering sering terjad terjadii pada pada penderita yang baru menjalani pembedahan jantung dan penderita kela kelain inan an katu katup p jantu jantung ng atau atau gang ganggu guan an irama irama jant jantun ung g (ter (terut utam amaa fibrila fibrilasi si atrium) atrium).. 7ila 7ila bekuan bekuan darah darah yang yang terlep terlepas as dapat dapat mengik mengikuti uti aliran aliran darah darah dan menimb menimbulk ulkan an emboli emboli arteri arteri intrak intrakran ranial ial sehing sehingga ga menimbulkan iskemia otak. ", Bmboli Bmboli lemak lemak jarang jarang menyeb menyebabk abkan an stroke stroke.. Bmboli Bmboli lemak lemak terbentuk jika lemak dari sumsum tulang yang pecah dilepaskan ke dalam aliran darah dan akhirnya bergabung di dalam sebuah arteri. Pada Pada stroke stroke hemorr hemorragi agik, k, pembul pembuluh uh darah darah pecah pecah sehing sehingga ga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. merusaknya. !ampir A' persen kasus stroke hemorr hemorrhag hagik ik terjad terjadii pada pada pender penderita ita hiperte hipertensi nsi.. !ipertensi !ipertensi kronis menyebabkan perubahan degenerasi pada arteri perporata dan arteriol
21
yang yang kemudi kemudian an memben membentuk tuk mikroa mikroaneu neurism risma. a. /ekana /ekanan n darah darah yang yang secara tiba-tiba tiba-tiba meninggi meninggi dapat menyebabkan menyebabkan pecahnya pecahnya pembuluh pembuluh darah darah terse tersebu but. t. Perd Perdara araha han n teseb tesebut ut dapa dapatt terle terleta tak k di putam putamen en,, thalamus, subkortikal, pons, dan serebellum. ", *troke *troke juga juga bisa bisa terjad terjadii bila bila suatu suatu perada peradanga ngan n atau atau infeks infeksii menyebabk menyebabkan an penyempit penyempitan an pembuluh pembuluh darah yang menuju menuju ke otak. 2bat-ob -obatan
(mi (misal salnya
kokain
dan
amfet fetami amin)
juga
bisa
memper mempersem sempit pit pembul pembuluh uh darah darah di otak otak dan menyeb menyebabk abkan an stroke. stroke. pabila terjadi stenosis atau oklusi pada arteri proksimal yang menuju ke otak tanpa mendapatkan aliran kolateral sehingga mengakibatkan penurunan perfusi serebral secara fokal." Penuru Penurunan nan tekana tekanan n darah darah yang yang tiba-ti tiba-tiba ba bisa bisa menyeb menyebabk abkan an berkurangnya aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan. *troke bisa terjadi jika tekanan darah rendahnya sangat berat dan menahun. !al ini terjadi jika seseorang mengalami kehila kehilanga ngan n darah darah yang yang banyak banyak karena karena cedera cedera atau atau pembed pembedaha ahan, n, serangan jantung atau irama jantung yang abnormal.
4.5. 4.5.8. 8. 1ani 1anife fest stas asii Klin Klinis is
7erbagai gejala neurologis dapat ditimbulkan akibat stroke. ;ejala tersebut tidak hanya tergantung pada berat ringannya stroke, tetapi tetapi juga juga tergant tergantung ung pada pada lokali lokalisasi sasinya nya..9 *troke *troke menimbulk menimbulkan an sindroma klinis yang secara umum dibedakan sesuai area sirkulasi yang terganggu. & ;ejala-gejala akibat stroke dibagi menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.A %. ;ejal ;ejalaa sent sentra rall beru berupa pa gang ganggu guan an psik psikis, is, gangg ganggua uan n emos emosi, i, inkontinensia, kesulitan bicara dan menelan, sindrom rasa nyeri, gangguan penglihatan, dan gangguan pendengaran %%. ;ejala ;ejala ekstrem ekstremitas itas berupa berupa ganggu gangguan an motori motorik, k, spastis spastisita itas, s, nyer nyerii
pada pada
ekst ekstre remi mita tas, s,
rigi rigidi dita tas, s,
atak ataksi si,,
klon klonus us,,
22
astreognosis, gangguan sensorik, dan kontraktur
4.5.9. Dia-n%sis 8iagnos 8iagnosis is klinik klinik stroke stroke dibuat dibuat berdasa berdasarka rkan n batasan batasan stroke, stroke,
dila dilaku kuka kan n peme pemerik riksaa saan n klin klinis is yang yang teli teliti ti,, meli melipu puti ti anam anamne nesi sis, s, pemeriksaan
fisik,
pemeriksaan
neurologis,
dan
pemeriksaan
radiologis.",= ". Pene Penemu muan an klin klinis is a. nam namn nesis esis beru erupa terj terjad adii
kelu keluha han< n
defis efisit it
neurologik yang mendadak tanpa trauma kepala dan biasanya disertai adanya faktor risiko stroke. b. Pemeriksaan fisik berupa adanya defisit neurologis fokal fokal dan ditemu ditemukan kan adanya adanya faktor faktor risiko risiko,, seperti seperti hipert hipertensi ensi,, diabet diabetes es mellit mellitus, us, kelain kelainan an jantun jantung, g, dan lain lain-la -lain in atau atau adan adanya ya bisin bising g pada pada ausk auskul ulta tasi si atau atau kelainan pembuluh darah lainnya. &. Pemeri Pemeriksa ksaan an tamba tambahan han
(1% (1%), ), dan dan angi angiog ogra rafi fi sereb serebra ral. l.
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan untuk menemukan faktor faktor risiko, risiko, seperti seperti !b, hemato hematokri krit, t, leukos leukosit, it, eritros eritrosit, it, laju endap darah, komponen kimia dan gas darah, serta elektrolit, 8opler, BK;, Bkokardiografi, dan lain-lain. 3. Pemeriksaan berdasark arkan sko skorin ring deng engan &'oenaedi Stroke Stroke Score Score ("#99) ("#99),, Chandra Stroke Score Score ("#9#) ("#9#),, The Canadian (euroloical Scale ("#9 ("#9#) #) atau atau Siri'a' Stroke Score ("##"). Score ("##").
4.5.:. Penatalaksanaan
23
*eca *ecara ra
umum umum,,
pena penata tala laks ksan anaa aan n
stro stroke ke
bert bertuj ujua uan n
untu untuk k
memper memperbai baiki ki keadaa keadaan n umum umum menceg mencegah ah kemati kematian an dan kompli komplikas kasi. i. 1enu 1enuru rutt Kons Konsen ensu suss +asi +asion onal al Peng Pengel elol olaan aan *tro *troke ke di %ndo %ndone nesia, sia, penatalaksanaan awal stroke adalah sebagai berikut.",9 •
7ebaskan jalan nafas dan ventilasi yang adekuat
•
Kandung kemih yang penuh dikosongkan
•
Penanganan tekanan darah secara khusus
•
Koreksi hipoglikemi atau hiperglikemi
•
*uhu tubuh dipertahankan normal
•
•
+utrisi per oral
Pengob Pengobatan atan secara secara khusus khusus disesu disesuaik aikan an dengan dengan jenis jenis stroke stroke yang dialami, yaitu sebagai berikut. ",9 ". *troke *troke %skemi %skemik k < non hemora hemoragik gik a. Pengob Pengobata atan n pada penyeba penyebabny bnyaa *trategi pengobatan disini dapat difokuskan pada -
Prev Preval alen ensi si terj terjad adin inya ya trom trombo bosi siss (an (antiko tikoag agu ulasi lasi,, antitrombotik, antiagregasi platelet)
-
1emp emperbaiki aliran ran darah ke otak atau perfu rfusi ( pentoifilin) pentoifilin)
-
Proteksi
neuronal
(Ca$Channel
Blocker* meta!olik aktivator ) b. Pengobatan pada faktor risiko -
nti nti hiper hiperten tensi si ( klonod klonodin, in, captop captopril ril dan lain-la lain-lain in )
-
nti nti diabe iabeti tik k ( insu insuli lin n)
-
/erapi /erapi untuk untuk kelain kelainan an jant jantung ung ( aspi aspirin rin,, warp warparin arin dan lain-lain )
-
/erapi /erapi untuk untuk tekana tekanan n intr intrakr akrania aniall yang yang mening meningkat kat ( manitol )
&. *tro *troke ke !emo !emora ragi gik k
24
a. Pengob Pengobata atan n Konserv Konservati atif f -
1enja 1enjami min n jala jalan n nafa nafass beb bebas as hamb hambat atan an
-
Pemberian ok oksigen
-
Pemb Pemberi erian an cai cairan ran,, elek elektro trolit lit dan dan nut nutri rien en
-
Pasan Pasang g kate kateter ter unt untuk uk mon monit itor orin ing g produ produks ksii urin urin
-
Pemb Pember eria ian n pel pelu unak nak fes feses es
-
Pemb Pemberi erian an anti antipe perd rdara araha han n (asam (asam trane traneks ksam amat) at)
-
7ila 7ila terj terjad adii edem edemaa cereb cerebri ri dib diberi erika kan n moni monito toll
b. Pengobatan bedah saraf (operatif) /ujuan operasi -
Peng Pengel elua uara ran n bek beku uan darah arah
-
Peny Penyal alur uran an cai caira ran n sere serebr bro o spin spinal al
-
Pemb Pembed edah ahan an mikr mikro o pad padaa pem pembu bulu luh h dar darah ah
4.5.;. P"%-n%sis dan K%m+likasi
Prognosis umum serangan pertama relatif baik, yaitu A'-9'I akan selamat jiwanya, #'I akan terus hidup dalam & tahun, 'I akan hidup "' tahun lagi atau lebih lama. 9 *ekitar =&-#'I penderita dapat melak melakuk ukan an pera perawa watan tan diri diri dan dan dapa dapatt berj berjala alan n secar secaraa mand mandir iri. i." +ewman dalam studinya mencatat pada penderita hemiplegi, kesembuhan motorik terlihat terdini pada minggu pertama dan paling terlam terlambat bat pada pada minggu minggu ke-A. ke-A. *esudah *esudah minggu minggu ke-"=, ke-"=, kemaju kemajuan an neur neurol olog ogis is hany hanyaa pelan pelan.. >a >akt ktu u rata-r rata-rata ata untu untuk k menc mencap apai ai 9'I 9'I kesembuhan kesembuhan akhir $ minggu. minggu. rank !. Krusen memberi memberi kesimpulan kesimpulan bahwa dengan rehabilitasi yang tepat, #'I dari pasien stroke dapat berjalan kembali, A'I dapat mandiri dan 3'I dari usia kerja dapat kembali ke pekerjaan semula.A Prog Progno nosis sis
fung fungsi sion onal al
terg tergan antu tung ng
pada pada
halhal-ha hall
sebag sebagai ai
berikut.",& a. ?uas dan lokasi lesi neuroanatomis neuroanatomis (kerusakan otak) b. Penyebab dan sumber lesi
25
c. 8erajat kesadaran kesadaran d. sia sia e. Penyakit Penyakit < kondisi penyulit penyulit f. Komp Kompli lika kasi si g. Penanganan Penanganan h. 1otivasi 1otivasi penderita penderita i. 8ukung 8ukungan an keluar keluarga ga j. *arana dan tenaga profesional yang tersedia Komplikasi dapat dibagi menjadi & macam, yaitu sebagai berikut. " ".8apat ".8apat dicegah, dicegah, seperti seperti subluksasi subluksasi sendi bahu, kontraktur, kontraktur, kerusakan saraf perifer, fraktur, osifikasi heterotopik, aspirasi dan pneumonia, trombosis vena dalam dan emboli pulmonal, ulkus dekubitus dan gangguan psikososial. &./ak &./ak dapat dapat dicega dicegah h berupa berupa spastis spastisita itas, s, ganggu gangguan an kandun kandung g kemih, kemih, ganggu gangguan an bowel, bowel, sindro sindrom m otak otak organi organik, k, kejang kejang,, dehidr dehidrasi asi dan malnutrisi serta problem baru yang berhubungan dengan umur.
4.6. Rehabilitasi 1edik
ehabilitasi menurut >!2 adalah semua tindakan yang ditujukan untu untuk k meng mengur uran angi gi damp dampak ak disab disabil ilit itas< as
agar agar memu memung ngki kink nkan an
penyandang cacat dapat berintegrasi dengan masyarakat. ehabilitasi medik adaah proses pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
fun fungsio sional
fisik sik
dan
psik sikologis
dan
kalau
perlu
mengembangkan mekanisme kompensasinya agar individu dapat berdikari. " ehabilitasi dilakukan oleh suatu tim rehabilitasi yang terdiri dari dokter dokter rehabilitasi rehabilitasi medis, fisioterapis, fisioterapis, terapis okupasi, okupasi, perawat rehabilitasi, rehabilitasi, pekerja sosial medis, terapis wicara, psikolog, ortotis prostetis, dan lainlain. lain. /im rehabi rehabilit litasi asi akan akan menjad menjadii sangat sangat efektif efektif apabil apabilaa upayaupaya-upa upaya ya tersebu tersebutt di koordi koordinas nasika ikan n dan diadak diadakan an pertem pertemuan uan secara secara berkal berkalaa untuk untuk membahas mengenai kemajuan dan kendala tiap pasien serta ditunjang oleh adan adanya ya inte intera raks ksii yang yang baik baik antar antaraa pend pender erit itaa dan dan kelu keluarg argan anya ya deng dengan an
26
personil medik." kur kuran an
kebe keberh rhasi asila lan n
pena penang ngan anan an
adal adalah ah
buka bukan n
berd berdasa asark rkan an
banyaknya jiwa penderita yang tertolong, tetapi berapa banyak penderita yang dapat kembali berfungsi lagi di masyarakat. rutan-urutan dari yang paling berhasil sampai yang paling buruk adalah sebagai berikut." ". 8apat 8apat berdik berdikari ari dalam dalam merawa merawatt dirinya dirinya sendi sendiri ri &. 1ampu 1ampu mencari mencari nafkah nafkah serta serta dapat dapat berekreas berekreasi, i, seperti seperti sebelum sebelum sakit tanpa memerlukan alat bantu. 3. *eperti *eperti nomo nomorr &, tetapi tetapi memer memerluk lukan an alat alat bantu bantu =. 8apa 8apatt ambu ambula lasi si dan dan meraw merawat at diriny dirinyaa deng dengan an atau tanpa tanpa alat bantu . ntu ntuk k ambu ambula lasi si meme memerl rluk ukan an kurs kursii roda roda dan dan bant bantua uan n untu untuk k merawat dirinya $. !anya !anya berg bergant antung ung di tempat tempat tidur tidur
4.6.5. Rehabilitasi 1edik +ada Pasien St"%ke
1anf 1anfaa aatt rehab rehabil ilit itasi asi pada pada pend pender erit itaa stro stroke ke buka bukan n untu untuk k mengubah mengubah defisit defisit neurologis neurologis melainkan menolong menolong penderita penderita untuk mencapai fungsi kemandirian semaksimal mungkin dalam konteks lingkungan lingkungannya. nya. 0adi tujuannya tujuannya adalah adalah lebih ke arah meningkatka meningkatkan n kemampuan fungsional daripada memperbaiki defisit neurologis atau mengus mengusaha ahakan kan agar agar pender penderita ita dapat dapat memanf memanfaatk aatkan an kemamp kemampuan uan sisanya untuk mengisi kehidupan secara fisik, emosional, dan sosial ekonomi dengan baik. # Program Program rehabilitasi rehabilitasi bagi penderita penderita stroke stroke dapat dimulai sedini sedini mungki mungkin. n. Kriteri Kriteriaa dapat dapat dimula dimulainy inyaa progra program m rehabi rehabilit litasi asi adalah pasien sudah dalam keadaan stabil. !al ini berarti diagnosis sudah sudah ditega ditegakka kkan, n, terapi terapi sudah sudah dimula dimulai, i, dan pasien pasien sudah sudah tidak tidak dalam resiko tinggi dekompensasi jantung
27
stroke dengan tujuan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut tetapi penatalaksanaan yang khusus dapta diberikan pada saat penderita setelah stabil (tidak ada kelainan defisit neurologis yang progresif dalam =9 jam).A *yarat rehabilitasi secara khusus adalah sebagai berikut." ". 1empunyai 1empunyai derajat derajat kesadaran kesadaran yang baik &. 1engerti 1engerti perintah-perin perintah-perintah
apa yang yang
dipelajari kemarin ?ama ?ama progra program m yang yang direnc direncana anakan kan tergan tergantun tung g dari dari faktor faktor-fakt faktor or yang yang memp mempen enga garu ruhi hi.. Pada Pada fase fase awal awal peng pengob obat atan an dan dan perawatan ditujukan untuk meenyelamatkan jiwa dan mencegah komp kompli lika kasi si,,
sege segera ra
sete setela lah h
kead keadaa aan n
umum umum
memu memung ngki kink nkan an,,
rehabi rehabilita litasi si dimula dimulaii biasany biasanyaa pada pada hari hari &-3. &-3. ntuk ntuk stroke stroke akibat akibat perdarahaan biasanya setelah hari ke-"=, sedangkan fase lanjutan bertujuan untuk untuk mencapai kemandirian fungsional dalam mobilisasi dan aktivitas sehari-hari ( Activity Activity of &aily Livin$A&L). Livin$A&L).A Karakteristik program rehabilitasi penderita stroke menurut ;olberg adalah sebagai berikut. " ".
1enc 1enceg egah ah kom kompl plik ikas asii
&.
1enceg 1encegah ah kekamb kekambuha uhan n stro stroke ke (progr (progresiv esivita itas) s)
3.
1engid 1engident entifi ifikasi kasi defisit defisit fungsi fungsiona onall dan kemamp kemampuan uan
=.
1emperbaiki fungsional fisik melalui conditionin eercise
.
1ening 1eningkat katan an kemaj kemajuan uan fung fungsio sional nal melal melalui ui traini training ng yang yang ditujukan pada K* (mobilisasi, perawatan diri, kognisi dan komunikasi)
$.
1enila 1enilaii kebutuh kebutuhan an yang yang diper diperluk lukan an untuk untuk mobi mobilit litas as dan K* serta memberikan persiapan ortosis dan alat bantu yang spesifik
A.
1eni 1enila laii dan dan memb member erik ikan an dukun dukunga gan n terha terhada dap p pend penderi erita ta
28
dan keluarga dalam proses sosialisasi 9.
1eng 1engid iden enti tifi fika kasi si dan dan mena menang ngan anii gang ganggu guan an afekti afektiff dan dan memberikan konseling dan dukungan kepada penderita
#.
1enceg 1encegah ah kompli komplikas kasii melaui melaui evalua evaluasi si dan penang penangana anan n terhadap seluruh kondisi medik yang berkaitan
"'. 1engidentif 1engidentifikasi ikasi dan memberikan memberikan kemudaha kemudahan n dalam hal hal aktivitas rekreasional mencakup aktivitas waktu luang dan hobi "". 1engembalik 1engembalikan an penderita penderita ke keadaan keadaan mandiri mandiri termasuk termasuk ke pekerjaan yang menguntungkan
4.6.6. E(aluasi Pende"ita Pende"ita St"%ke da"i Se-i Rehabilitasi Rehabilitasi 1edik
Bvaluasi rehabilitasi medik yang dilakukan oleh tim berbeda dengan evaluasi evaluasi medik umum bagi penderita. penderita. /ujuan evaluasi evaluasi rehabilitasi rehabilitasi medik adalah adalah untuk untuk tercapa tercapainy inyaa sasaran sasaran fungsi fungsiona onall yang yang realist realistik ik dan untuk untuk menyus menyusun un suatu suatu progra program m rehabi rehabilit litasi asi yang yang sesuai sesuai dgn sasaran sasaran tersebu tersebut. t. Pemeriksaan ini meliputi = bidang evaluasi, yaitu sebagai berikut. A,# ". Bvaluasi Bvaluasi neuromusku neuromuskuloskel loskeletal etal Bvaluasi ini harus mencakup evaluasi neurologik secara umum dg perhatian khusus terhadap kemampuan terhadap komunikasi fungsi cerebral dan cerebellar, sensasi dan penglihatan (terutama visu visuss dan dan lapa lapang ngan an peng pengli liha hata tan) n).. Bval Bvalua uasi si siste sistem m moto motori rik k meliputi meliputi pemeriksaan luas gerak sendi (21), tonus otot dan kekuatan otot. &. Bvalua Bvaluasi si medi medik k umum umum 7anyak 7anyak penderita stroke adalah mereka yang berusia lanjut lanjut dan mungkin mungkin mempunyai mempunyai problem problem medik sebelumnya sebelumnya.. Bvaluasi Bvaluasi tentang tentang sistem kardiovaskular, kardiovaskular, sistem pernafasan pernafasan serta sistem saluran kencing kencing dan genital genital adalah penting. penting. 8iperkirak 8iperkirakan an "&I penderita stroke disertai dengan penyakit jantung simptomatik. 7ila terdapat hipertensi dan diabetes mellitus, kontrol yang baik
29
adalah sangat perlu 3. Bvalua Bvaluasi si fungs fungsion ional al Kemamp Kemampuan uan fungsi fungsiona onall yang yang dieval dievaluas uasii melipu meliputi ti aktivi aktivitas tas kegiatan hidup sehari-hari (8?) makan, mencuci, berpakaian, kebe kebersi rsiha han n diri diri,, trans transfe ferr dan dan ambu ambula lasi. si. ntu ntuk k setia setiap p jeni jeniss akti aktivi vita tass
ters terseb ebut ut,,
dite ditent ntuk ukan an
dera deraja jatt
kema kemand ndir iria ian n
atas atas
ketergantungan penderita, juga kebutuhan alat bantu. 8erajat kemandirian tersebut adalah sebagai berikut.$ a. 1andir 1andirii (inde (indepen penden dent) t) Pender Penderita ita dapat dapat melaks melaksana anakan kan aktivi aktivitas tas tanpa tanpa bantua bantuan, n, baik baik berupa instruksi (lisan) maupun bantuan fisik. b. Perlu supervisi Pender Penderita ita mungki mungkin n memerlu memerlukan kan bantua bantuan n instru instruksi ksi lisan lisan atau bantuan seorang pendamping untuk mewujudkan aktivitas fungsional. c. Perl Perlu u bant bantua uan n Pender Penderita ita memerl memerluka ukan n bantua bantuan n untuk untuk mewuju mewujudka dkan n aktivi aktivitas tas fungsi fungsiona onall tertent tertentu, u, yang yang bisa bisa berder berderajat ajat minima minimall (ringan (ringan), ), sedang atau maksimal. d. /erg /ergan antu tung ng (dependent ) Penderita Penderita tidak dapat melaksanaka melaksanakan n aktivitas aktivitas meskipun meskipun dengan dengan bantuan alat dan semua aktivitas harus dilakukan dengan bantuan orang lain. =. Bvaluasi Bvaluasi psikososi psikososial al dan vokasio vokasional nal Bvaluasi psikososial dan vokasional adalah perlu oleh karena rehabilitasi medik tergantung tidak hanya pada fungsi cerebral intri intrins nsik ik,, teta tetapi pi juga juga terg tergan antu tung ng fakt faktor or psik psikol olog ogik ik,, misal misal motivasi penderita. Cokasional dan aktivitas rekreasi, hubungan deng dengan an kelu keluarg arga, a, sumb sumber er daya daya ekon ekonom omii dan dan sumb sumber er daya daya lingkungan lingkungan juga harus dievaluasi. Bvaluasi psikososial psikososial dapat dilakukan dengan menyuruh penderita mengerjakan suatu hal
30
yang yang sede sederh rhan anaa yg dapa dapatt dipa dipaka kaii untu untuk k peni penilai laian an tent tentan ang g kemampuan kemampuan mengeluarka mengeluarkan n pendapat, pendapat, kemampuan kemampuan daya ingat, ingat, daya pikir dan orientasi
4.4.4. P"%-"am Rehabilitasi 1edik +ada Pasien St"%ke
Prog Progra ram m reha rehabi bili lita tasi si medi medik k dapa dapatt dimu dimula laii sedi sedini ni mung mungki kin. n. Pada Pada proressin stroke, stroke , lebih aman menunggu sampai mencapai completed stroke baru dimulai program latihan, meskipun pasif. 0ika ;angguan Pembuluh 8arah 2tak (;P82) berasal dari aliran sistem karotis, karotis, tunggu sampai "9-&= jam. 0ika tidak ada gejala neurologik berarti telah komplit, sedangkan ;P82 dari dari sistem sistem vertebrob vertebrobasil asiler er diperl diperluka ukan n observ observasi asi selama A& jam. jam.
;P82 ;P82
karena trombosis dan emboli tanpa komplikasi, mobilisasi dapat dimulai &-3 hari setelah onset. onset. ;P82 karena trombosis
4.4.5 &ase Aal
Pada Pada fase fase awal awal mung mungki kin n kesa kesada dara ran n pend pender erit itaa masi masih h menu menuru run, n, pemeriksaan-pemeriksaan masih banyak dilakukan dan penderita masih diin diinfu fus. s. Peng Pengob obat atan an dan dan
pera perawa wata tan n
pada pada fase fase ini ini
ditu dituju juka kan n
untu untuk k
menyel menyelamat amatkan kan jiwa jiwa dan menceg mencegah ah kompli komplikas kasi. i. *egera *egera setelah setelah keadaa keadaan n umum memungkinkan rehabilitasi dimulai, biasanya pada hari ke &-3. ntuk stroke akibat perdarahan biasanya setelah hari ke-"=.$,# Pekerja sosial medik dapat mulai bekerja dengan wawancara keluarga penderita, mencari keterangan tentang pekerjaan, kegemaran, sosial s osial ekonomi dan lingkungan hidup serta keadaan rumah penderita. *elain itu, seseorang
31
fisioterapis fisioterapis mengatur posisi penderita penderita sejak dini dengan tujuan mencegah mencegah deku dekubi bitu tus, s, kont kontra rakt ktur ur sendi sendi,, nyer nyerii bahu bahu,, pneu pneumo moni niaa orto ortost stat atik ik,, juga juga bermanfaat untuk melawan dominasi synerictic pattern pattern dan memudahkan nursin care. care. Posisi ini terdiri dari $,# a. Posisi Posisi bari baring ng terle terlenta ntang ng Bkstre Bkstremit mitas as atas dileta diletakka kkan n di atas bantal bantal sehingg sehinggaa bahu bahu sediki sedikitt abduks abduksii dan ke depan, depan, siku siku dalam dalam eksten ekstensi si lengan lengan dalam dalam rotasi rotasi keluar, pergelangan tangan dan tangan dalam ekstensi. Bkstremitas bawah, sendi paha agak ekstensi ekste nsi dengan meletakkan bantal di bawah paha dan sendi paha, lutut dalam fleksi, tungkai atas dalam internal rotasi ringan.$,#
b. Posisi miring pada bagian yang sehat
c. Posisi miring miring pada pada bagian bagian yang yang sakit sakit
32
Perhatikan posisi ekstremitas atas. 7ahu yang sakit jangan sampai tertindih ke belakang, tetapi dalam posisi ke depan. $,# d. Posi Posisi si !ridin Penderita Penderita diubah posisinya posisinya setiap & jam untuk mencegah terjadinya ulku ulkuss deku dekubi bitu tus, s, kemu kemudi dian an dibe diberi rika kan n lati latiha han n luas luas gera gerak k sendi sendi (21).$,#
Pada ekstremitas yang sakit, dilakukan latihan luas gerak sendi sepenuh gerakan secara pasif. Perhatian khusus ditujukan tehadap sendi bahu, tangan dan pergelangan kaki. ?atihan luas gerak sendi membantu menc menceg egah ah keka kekaku kuan an send sendi, i, yang yang dapa dapatt meng mengha hamb mbat at fung fungsi si bila bila pemulihan neurologik terjadi. 7egitu penderita sadar penanganan masalah emosional dimulai. *etelah tahu ada gangguan fungsi gerak pada dirinya penderita biasanya menjadi sangat kecewa, emosi labil, ketakutan, dan frustasi dapat terjadi. $,#
33
4.4.6. &ase Lan#utan
Penekanan Penekanan fase lanjutan lanjutan adalah untuk mencapai mencapai kemandirian kemandirian fungsi fungsiona onall dalam dalam mobili mobilisasi sasi dan aktivi aktivitas tas hidup hidup sehari sehari-ha -hari ri (8?). (8?). ase ase ini ini dimu dimula laii pada pada wakt waktu u pend penderi erita ta secar secaraa medi medik k tela telah h stab stabil il.. ktivitas mobilisasi mulai dengan aktivitas di tempat tidur, berlanjut ke duduk, duduk, berdiri dan ambulasi. Perhatian Perhatian selama fase ini ditujukan ditujukan untuk memelihara 21 dan meningkat dari latihan 21 secara pasif ke aktif.$,# ?atihan penguatan otot dilakukan pada sisi yang sehat maupun yang sakit, terutama untuk otot-otot yang dipakai untuk transfer dan ambulasi. ?atihan penguatan otot ini dimulai dari latihan secara aktifassistif sampai kemudian progresif-resistif, bila kekuatan telah pulih kembali. ?atihan koordinasi dan keseimbangan juga diperlukan. #
4.7. ,enis Rehabilitasi 1edik 4.7.5 1%bilisasi
1obilisasi meliputi program latihan posisi tegak secara bertahap mulai dari duduk sampai berdiri dan akhirnya mobilisasi. 1obilisasi dini untuk mencegah terjadinya Morthostatic M orthostatic postural hypotensionN. hypotension N.$
4.7.6 Latihan duduk
/aha /ahap p pert pertam amaa lati latiha han n dudu duduk k dila dilaku kuka kan n secar secaraa pasif pasif.. 0ika 0ika penderita sebelumnya s ebelumnya diimobilisasi & minggu atau lebih untuk adaptasi kardiovask kardiovaskular ular perlu latihan dengan tilt$ta!le. tilt$ta!le. ?atihan duduk dimulai dengan dengan mendud mendudukk ukkan an pender penderita ita selama selama -"' -"' menit, menit, monito monitorr tandatandatanda tanda vital. vital. ?ama ?ama waktu waktu duduk duduk (tolera (toleransi nsi)) dapat dapat dinaik dinaikkan kan.. ?atiha ?atihan n dilakukan dilakukan minimal minimal & kali sehari tiap pagi dan sore. /oleransi dianggap dianggap baik jika dapat bertahan lebih dari 3' menit. ?atihan aktif dimulai setelah toleransi baik.$,#
34
Posisi Posisi duduk duduk dipinggir dipinggir tempat tidur ditingkatkan ditingkatkan keduduk di kursiroda. kursiroda. 7ila toleransi toleransi terhadap terhadap posisi duduk telah tercapai, tercapai, suatu program latihan transfer pada posisi berdiri dan latihan toleransi pada posisi berdiri dimulai. Penderita dengan hemiparese biasanya dilatih transfer pada posisi berdiri dengan mempergunakan tungkai yang sehat untuk menahan berat badan serta mempergunakan lengan yang sehat untuk untuk mendor mendorong ong badan ke atas sampai sampai dapat dapat berdir berdirii tegak. tegak. ntuk ntuk menyelesaikan transfer ini, penderita bertumpu pada kaki yang sehat, lalu memindahkan lengan yang sehat ke sandaran tangan kursi roda dan kemudian merendahkan tubuh sampai duduk di kursi roda. /ransfer harus selalu dilakukan dengan meletakkan kursi roda pada sisi yang sehat dari tubuh (lihat gambar). $,#
35
7ersamaan dengan prosedur transfer dimulai, program latihan berdiri dan ambulasi juga dimulai. walnya bantuan dari terapis
36
diperlu diperlukan kan untuk untuk memban membantu tu pender penderita ita berdir berdirii di antara antara paralel !ar , kemudi kemudian an dimula dimulaii latiha latihan n keseim keseimban bangan gan dan toleran toleransi si berdir berdiri. i. 0ika 0ika dianggap perlu dapat memakai knee !ack sla!, sla!, yaitu semacam posterior semacam posterior splint untuk untuk menstabilkan lutut yang sakit dalam posisi ekstensi. $,# ?atihan ini termasuk stand$up termasuk stand$up eercise berguna eercise berguna untuk penguatan tungkai yang sehat sehingga kuat mengangkat tubuh juga merangsang kembalinya refleks serta fungsi motorik tungkai yang sakit dan juga menguatkan tungkai yang sehat. 1ulai dengan kursi tinggi, tiap kali lati latiha han n "' kali kali stand$up, stand$up, kemudian kursi direndahkan " atau & inci sampai setinggi kursi umum.$,# *ete *eteru rusn snya ya pend penderi erita ta dila dilati tih h berja berjala lan n dian dianta tara ra para parale lell bar, bar, pertama dengan bantuan selanjutnya tanpa bantuan. /ahap berikutnya penderita dilatih jalan di luar paralel !ar , bila perlu dengan bantuan tongkat yang bisa berupa tongkat kaki =, kaki 3, atau kaki tunggal, untuk diteruskan dengan jalan tanpa alat bantu bila telah ada kemajuan. Pend Penderi erita ta juga juga dila dilati tih h untu untuk k mena menaik ikii tang tangga ga ruma rumah. h. Pert Pertam amaa kali kali penderita menaiki tangga rumah setapak demi setapak untuk tiap tingkat Pada waktu naik tungkai sehat melangkah lebih dulu, sewaktu turun tungkai sakit terlebih dulu. # ntuk ntuk memban membantu tu progra program m ambula ambulasi, si, diperl diperluka ukan n alat bantu bantu sebagai berikut.# a+ Brace ntu ntuk k kasu kasuss foot drop, drop, dapat digunakan short le !race dengan #' post, sedangkan lon le !race dilakukan !race dilakukan untuk menghentikan recurvatum genue. b. *epatu untuk menambah stabilitasi pergelangan kaki Pada sepatu pasien, dilakukan pemberian tumit lebar atau penambahan pada sole pada sole sebelah sebelah samping.
c+ Slin Slin dipasangkan pada ekstremitas atas yang mengalami
37
paralisis berat untuk mengurangi tarikan pada bahu dan mencegah mencegah terjadinya terjadinya sindroma sindroma nyeri bahu. Slin juga juga akan menc menceg egah ah efek efek ekst ekstre remi mita tass
atas atas yang yang nonf nonfun ung gsion sional al
terhadap keseimbangan penderita waktu jalan. d. Kurs Kursii roda roda 0ika 0ika tim tim reha rehabi bili litas tasii memu memutu tusk skan an bahw bahwaa kema kemamp mpua uan n berjalannya memang sudah tidak dapat mencapai tingkat yang fungsional, pilihan terakhir adalah kursi roda.
4.7.4. Akti(itas Kehidu+an Seha"iHa"i < Activity Of Daily Living/ADL Living/ADL))
*ebagi *ebagian an besar besar pender penderita ita dapat dapat mencap mencapai ai kemand kemandiri irian an dalam dalam 8?, 8?, meskip meskipun un pemuli pemulihan han fungsi fungsi neurol neurologi ogiss pada pada ekstre ekstremit mitas as atas atas yang yang terken terkenaa belum belum tentu tentu baik. baik. 8engan 8engan perala peralatan tan bantu bantu yang yang telah telah disesuaikan, aktivitas 8? dengan menggunakan satu tangan secara mandiri mandiri dapat dikerjakan. dikerjakan. 8? ini meliputi meliputi makan, minum, personal hyiene, hyiene, berpakaian, serta aktivitas tambahan seperti membuka pintu, memegang buku bacaan, menelepon dan lain-lain. $,# Kemandirian dalam makan dapat dipermudah dengan pemakaian alat-al alat-alat at yang yang telah telah disesu disesuaik aikan, an, misalny misalnyaa sendok sendok
38
4.7.7. an--uan Bi$a"a Atau K%munikasi
Pelaksanaan terapi dilakukan oleh tim medik dan keluarga dan umumny umnyaa mem memerlu erluka kan n wak waktu 3 bula bulan n. ;ang ;anggu guan an bica bicara ra atau atau komu komuni nika kasi si dita ditang ngan anii oleh oleh speech therapist dengan cara sebagai sebagai berikut.$,# ". ?atiha ?atihan n perna pernafasa fasan n ( pre$speech pre$speech trainin ) berupa latihan latihan nafas, menelan, meniup, latihan gerak bibir, lidah dan tenggorokan. &. ?atihan ?atihan di depan cermin cermin untuk latihan latihan gerakan lidah, lidah, bibir bibir dan mengucapkan kata-kata. ntuk afasia motorik, contoh gerakan dan instruksi secara tertulis, tertulis, sedangkan sedangkan untuk afasia sensorik, sensorik, rangsangan suara lebih ditekankan, bicara perlahan-lahan serta jelas. 3. ?atiha ?atihan n bagi bagi pender penderita ita disartr disartrii lebih lebih diteka ditekanka nkan n ke artiku artikulasi lasi dan pengucapan kata-kata. *ekitar *ekitar ='I penderita stroke dengan dengan kelumpuha kelumpuhan n sebelah sebelah kanan akan terdapat gangguan bahasa. Kelainan ini bersifat sementara dan menetap. menetap. 7ila fungsi gerak mengalami mengalami peningkata peningkatan n biasanya biasanya fungsi fungsi bahasa juga, walaupun tidak pasti sejalan. $,#
4.7.8. &akt%" Psik%l%-i
*emua *emua pender penderita ita dengan dengan ganggu gangguan an fungsi fungsiona onall yang yang akut akut akan akan melamp melampaui aui suatu serial serial fase psikolo psikologi. gi.
*emua *emua anggota anggota tim harus harus
meng menget etah ahui ui fenom fenomen enaa ini ini serta serta haru haruss memb memberi erika kan n duku dukung ngan an dan dan dorongan semangat bagi penderita. $ ase-fase psikologis tersebut adalah sebagai berikut.# ". ase shock •
>aktu
segera setelah serangan
•
;ejala
panik, cemas, putus asa
•
Program
me memberi ke keyakinan da dan du dukungan semangat, konsultasi dengan keluarga.
39
&. ase ase peno penola laka kan n •
>aktu
fase akut
•
;ejala
agak panik
•
Program
dor dorongan sem semangat bag bagi pen penderita unt untuk
melaku melakukan kan aktivi aktivitas tas yang yang dapat dapat dikerja dikerjakan kan,, pember pemberian ian MhadiahN atas usaha yang dapat dikerjakan 3. ase ase peny penyes esua uaia ian n •
>aktu
fase pemulihan awal
•
;ejala
ce cemas, ra rasa ke kepahitan hi hidup, de depresi
•
Program ram
secar cara bert ertahap memberi erikan akt aktivitas baru
yang bersifat tantangan =. ase penerimaan •
>aktu
fase pemulihan lanjut
•
;ejala
kenaikkan terhadap gairah hidup
•
Program ram
Mp MpaksaN saN pe penderita un untuk me mencap capai sa sasara aran
yang telah ditetapkan *ebagi *ebagian an pender penderita ita mengal mengalami ami fase-fas fase-fasee terseb tersebut ut secara secara cepat, cepat, sedang sedang sebagian lagi mengalaminy mengalaminyaa secara lambat, berhenti pada salah satu fase atau bahkan kembali ke fase yang sudah lewat. ehabilitasi memerlukan pendidikan dan motivasi. Penderita harus berada pada fase psikologi yang sesuai untuk dapat menerima rehabilitasi. $
4.8. Pemulihan Pende"ita St"%ke
*aat mulainya rehabilitasi medik, program dimulai kurang dari &= jam maka pengembalian fungsi lebih cepat. 7ila dimulai kurang dari "= jam maka kemampuan kemampuan memelihara diri akan kembali lebih dahulu. dahulu. *aat dimulainya dimulainya pemulihan klinis, prognosis akan lebih buruk bila ditemukan adanya "-= minggu gerak aktif masih nol (negatif)O =-$ minggu fungsi tangan belum kembali dan adanya hipotonia dan arefleksia yang menetap. $ Pemulihan penderita stroke dibagi menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut."
40
". Pemu Pemuli liha han n +eur +eurol olog ogis is Pemuli Pemulihan han neurol neurologi ogiss tergant tergantung ung mekani mekanisme sme stroke stroke dan lokasi lokasi lesi. Pemulihan neurologis neurologis secara spontan umumnya terjadi pada bulan ke 3- $ setelah serangan stroke. Pada pemulihan neurologis neurologis akan akan terjadi
proses proses sebagi berikutre berikutresolusi solusi terhadap terhadap
udema lokal, rosorpsi toksin secara lokal, perbaikan sirkulasi lokal dan perbaikan secara parsial neuron yang rusak. &. Pemu Pemuli liha han n ung ungsi sion onal al Perbaikan fungsi motorik biasanya terjadi setelah stroke. 8an akan akan menjad menjadii kompli komplitt setelah setelah 3-$ bulan bulan setelah setelah seranga serangan n stroke. Pemulihan ini akan terjadi secara kontinue setiap bulan dan setiap tahun, tergantung dimana penderita ditempatkan dan berapa banyak latihan serta motivasi yang didapatkan dari lingkungan. Pada suatu studi pernah dilaporkan bahwa pemulihan e@tremitas bawah lebih dini dibandingkan e@tremitas atas. Kebanyakan program rehabilitasi stroke dapat diselesaikan oleh penderita sebelum akhir hari ke-=' setalah serangan stroke. ntuk menilai untun untung g ruginy ruginyaa rehabi rehabilita litasi si stroke stroke juga juga perlu perlu dipiki dipikirka rkan n bukan bukan hany hanyaa keun keuntu tung ngan an secar secaraa fina finansi nsial al tetap tetapii semua semua keun keuntu tung ngan an termasuk dalam memperbaiki kualitas hidup. 7eberapa instrumen yang sering dipaki untuk menilai kemampuan fungsional pada penderita stroke adalah sebagai berikut.
",$,#
". *ecara m mum a. %nde %ndeks ks 7arth arthel el %ndeks %ndeks 7arthe 7arthell merupa merupakan kan indeks indeks kemand kemandiria irian n yang yang sederh sederhana ana untuk untuk menila menilaii kemamp kemampuan uan fungsi fungsiona onall pender penderita ita dengan dengan ganggu gangguan an neurom neuromusk uskule ulerr atau atau muskul muskuloske oskelet letal al dan merupakan instrumen yang paling populer dan paling banyak digunakan untuk mengukur kemampuan fungsional penderita stroke stroke dalam melaksanaka melaksanakan n aktivitas aktivitas kehidupan kehidupan sehari-hari. sehari-hari. ntuk ntuk penamp penampilan ilan berjal berjalan an telah telah dipaka dipakaii sub skor skor indeks indeks
41
barthel denganskla 3 poin, yaitu tidak dapat berjalan, berjalan dengan bantuan dan berjalan secara independen. ",$ %ndeks %ndeks 7arthe 7arthell terdiri terdiri dari dari "' item item melipu meliputi ti sebaga sebagaii berikut."
b.
Functional Independence %easure (%1) %easure (%1) *kor *kor %1 %1 dike dikemb mban angk gkan an untu untuk k meng menguk ukur ur disab disabil ilit itas as seseorang dan untuk menilai kemajuan perkembangaan penderita yang mendapat program rehabilitasi. Penilaian pada penderita %1 dilakukan pada $ kategori fungsi dan terdiri dari "9 item. *etiap item dinilai ketergantungannya dengan menggunakan skala " s
pender penderita ita memaki memaki alat alat
bantu &. %odified Independence su supervisi = bantua bantuan n minima minimall (upaya (upaya obyek obyek untuk untuk aktivi aktivitas tas A I)
42
3 bant bantua uan n seda sedang ng (su (suby byek ek &&-A A I) I) 3. Complited dependence & bant bantuan uan maksim maksimal al (subyek (subyek &- &-'I) 'I) " bant bantua uan n toat toatal al (sub (subye yek k '-& '-& I) I) Keenam kategori fungsi terdiri dari poin-poin sebagai berikut. # ". Peraw erawat atan an dir diri i - +ilai +ilai maksi maksimal mal =& poin poin ($ ($ akti aktivit vitas) as) - kti ktivi vita tass yang yang dinil dinilai ai adal adalah ah maka makan, n, roomin , mandi, memakai baju bagian atas ,memakai baju bagian bawah dan pergi ke toilet &. Kont Kontro roll sfingt sfingter er - +ilai +ilai maksi maksimal mal "= point point (& aktivi aktivitas) tas) - ktivi ktivitas tas yang yang dinilai dinilai adalah adalah manajm manajment ent kandun kandung g kencing kencing dan usus 3. 1obi 1obili lita tass - +ilai +ilai maksi maksimal mal &" point point ( 3 aktiv aktivita itas) s) - kti ktivi vita tass yang yang dinila dinilaii adal adalah ah kema kemamp mpua uan n tran transf sfer er untu untuk k 77 dan 7K, transfer untuk mandi dan transfer ke tempat tidur, kursi dan kursi roda. =. ?oko ?okomo moto tori rik k - +ilai +ilai maksi maksimal mal "= point point ( & aktiv aktivita itas) s) - ktivi ktivitas tas yang dinila dinilaii adalah adalah berjala berjalan
yang ang
dinilai
ada adalah
komprehensi< si<
dapat
memahami ekspresi -+ Soci Social al coni coniti tion on - +ilai +ilai maksi maksimal mal &" point point (3 (3 aktiv aktivita itas) s) - ktivitas ktivitas yang dinilai dinilai adalah adalah pemecahan pemecahan masalah, masalah, intereaks intereaksii sosial dan memori.
43
c+ P.LS P.LS/ /S Pro Profi file le P.LS/S profile dirancang profile dirancang untuk mengevaluasi fungsional pada penderita penyakit kronis dan orang tua termasuk stroke. Profile Profile ini umumnya umumnya digunakan digunakan untuk memprediksi memprediksi rehabilitasi rehabilitasi yang potensial, untuk mengevaluasi perkembangan penderita dan untuk membantu dalam perencanaan program. $,# P?*B* P?*B* merupa merupakan kan akroni akronim m yang yang dibent dibentuk uk dari dari hurufhurufhuruf huruf awal awal subsek subseksi si instru instrumen men.. *ubsek *ubseksi-s si-sub ubsek seksi si ini didesai didesain n untuk mengukur " ". Physical condition (kondisi fisik) &. .pper .pper /tremi /tremity ty (kemam (kemampua puan n untuk untuk menggu menggunak nakan an ekstremitas atas) 3. Lo0er /tremity (kemam (kemampua puan n untuk untuk menggu menggunak nakan an ekstremitas bawah) =. Sensory Sensory
Perfor Performan mance ce
berhubungan
dengan
(kom (kompo pone nen n
senso sensori rik k
komunikasi,
yaitu
yang yang bicara,
pendengaran dan penglihatan) . /cretory performance (kemampuan performance (kemampuan untuk mengontrol 77 dan 7K) $. Social Social and mental mental status status (statu (statuss sosi sosial al
dan status status
mental) 8alam setiap subseksi, nilainya antara " s
berat berat yang yang mengak mengakiba ibatka tkan n keterg ketergant antung ungan) an),,
P.LS/S
meru merupa paka kan n
profile
inst instru rume men n
untu untuk k
meng menguk ukur ur
kemampuan kemampuan fungsional fungsional dan telah banyak banyak digunakan digunakan secara luas di pusat-pusat rehabilitasi di merika." P.LS/S
profile
lebi lebih h
berg bergu una
untu ntuk
mende endete teks ksii
perubahan-perubahan sebelum meninggalkan rumah sakit (K*) dan dan sang sangat at efek efekti tiff pada pada peru peruba baha han n subs substa tans nsia iall pada pada stat status us fungsional pada penderita stroke atau cedera medula spinalis. "
44
&. *eca *ecara ra Khu Khusus sus Funsional Am!ulation Cateory Cateory (:) adalah alat ukur yang dapat digunakan digunakan untuk menilai kemampuan kemampuan gait penderita penderita seperti penderita pasca stroke, palsi serebralis dan pasca trauma medula spinalis. /es tersebut meliputi $ level terhadap dukungan personel yang diperlukan untuk gait tetapi tidak mencatat apakah alat bantu digunakan atau tidak. ",# •
?evel ' menggambarkan seorang penderita tidak mampu berjalan atau memerlukan bantuan dua orang atau lebih.
•
?evel " menggambarkan seorang penderita memerlukan sokongan yang kontinyu dari satu orang untuk membantu mengangkat berat dan keseimbangannya.
•
?evel & menggamba menggambarkan rkan seorang seorang penderita penderita tergantung tergantung pada sokongan yang kontinyu atau intermiten terhadap satu satu
oran orang g
untu ntuk
memba emban ntu
kesei eseimb mban ang gan
atau atau
koordinasi. •
?evel 3 menggamba menggambarkan rkan penderita penderita hanya memerlukan memerlukan supervisi verbal.
•
?evel = menggambarkan bantuan diperlukan pada tangga dan permukaan yang tidak rata
•
?evel menggambarkan seorang penderita yang dapat berjalan secara independen di mana saja
45
BAB I/ ANALISIS KASUS
+y. **, tahun, penderita datang dengan keluhan utama kelemahan sisi tubuh sebelah kiri. *ejak 4 " hari *1* saat sedang aktivitas tiba 5 tiba penderita mengalami kelemahan pada sisi tubuh kiri, saat serangan sakit kepala (-), mual (-), muntah (-), kejang (-), penurunan kesadaran (-), mulut mengot (6), bicara pelo (6). iwayat hipertensi hipertensi (6) sejak tahun &'"", tidak kontrol teratur. iwayat 81 (6) sejak sejak tahun tahun &''9, &''9, minum minum obat obat teratu teratur. r. iwaya iwayatt stroke stroke (6) tahun tahun &'"". &'"". Penderita mengalami penyakit seperti ini untuk kedua kalinya. Pada pemeriksaan fisik umum didapatkan tampak sakit sedang dengan kesad kesadar aran an comp compos os ment mentis is (;:* (;:* "), "), teka tekana nan n dara darah h "='< "='<9' 9' mm!g mm!g,, nadi nadi #&@
46
penunjang, pasien pas ien ini didiagnosa Mslight hemiparese sinistra tipe spastik dengan parese +. C%% dan J%% sinistra tipe sentral e.c thrombosis cerebri disertai 81 tipe & uncontrolledN. 7erdasarkan tipe stroke, penderita dapat dikategorikan sebagai stroke nonhemorragik dengan faktor risiko usia tua, hipertensi tidak terkontrol, penyakit diabet diabetes es melitu melituss serta serta adanya adanya riwaya riwayatt stroke. stroke. Pada Pada pender penderita ita juga juga ditemu ditemukan kan adanya manifestasi berupa kelumpuhan anggota gerak dan kelumpuhan wajah sebelah kiri, disertai disatria tanpa disertai mual muntah, ganguan penglihatan ataupun penurunan kesadaran. Pend Pender erit itaa hemi hemipa pares resee aktiv aktivit itas as seha sehari ri-ha -hari riny nyaa telah telah berk berkur uran ang g yang yang disebab disebabkan kan oleh oleh kelump kelumpuha uhan n separu separuh h badan, badan, untuk untuk ini pender penderita ita kesuli kesulitan tan mela melaku kuka kan n acti activi vity ty dail dailyy livi livin n (8? (8?). ). Kead Keadaan aan ini ini akan akan mengu menguba bah h pola pola keserasian hidup dari penderita dan keluarga penderita, karena penderita akan banyak tergantung pada orang lain. Program rehabilitasi pada penderita hemiparese sangat penting. 7eberapa program rehabilitasi medik pada penderita hemiparese telah dikemukakan oleh berbagai penemunya, masing-masing dengan dasar teori yang berbeda yaitu ada dua bagian ". eha ehabi bilit litasi asi komp kompen ensa sato tori ri *uatu program latihan latihan rehabilitasi rehabilitasi dimana dimana pengobatan pengobatan
47
menyeb menyebabk abkan an timbul timbulnya nya koordi koordinasi nasi dan tonus tonus yang yang abnorm abnormal, al, hilang hilangnya nya keseim keseimban bangan gan pada pada sisi yang yang lumpuh lumpuh,, timbul timbulnya nya ganggu gangguan an motori motorik k yang yang menghambat gerakan, timbulnya spastisitas otot dan hilangnya gerakan bebas. Program Program rehabilitasi rehabilitasi medik penderita penderita hemiparese hemiparese sebaiknya sebaiknya dimulai dimulai sedini sedini mung mungki kin. n. ?ati ?atiha han n ini ini adal adalah ah beru berupa pa lati latiha han n akti aktiff pasi pasif, f, latih latihan an sendi sendi dan dan positionin , !ridin da dan rollin . /uju /ujuan an dari dari lati latiha han n ini ini adal adalah ah menc menceg egah ah spastisitas terutama posisi pasien yaitu posisi antispastik. Penanganan mutakhir spastis spastisita itass melipu meliputi ti perawa perawatan tan yang yang baik baik dan modali modalitas tas fisik. fisik. 1odali 1odalitas tas fisik fisik terdir terdirii dari dari latihan latihan terape terapeuti utik, k, terapi terapi dingin dingin,, terapi terapi panas, panas, stimula stimulasi si listrik listrik,, !io feed!ack , vibr vibrasi asi,, pereg peregan anga gan n yang yang dipe dipert rtah ahan anka kan, n, trak traksi si,, teka tekana nan, n, inverse, inverse, goya goyang ngan an ring ringan an,, peny penyan angg ggaa bera beratt bada badan, n, mobi mobili lita tass sendi sendi,, massae, massae, laser laser,, akupuntur, splintin akupuntur, splintin , dan castin . Progra Program m rehabi rehabilit litasi asi medik medik pada pada pender penderita ita ini melipu meliputi ti fisiote fisioterap rapii yakni yakni sinar sinar infra red (%). Infra "ed "adiation (%) "adiation (%) dilakukan karena terapi panas memi memili liki ki efek efek fisi fisiol olog ogis is beru berupa pa memp memper erba baik ikii sirk sirkul ulas asii arte arteri ri dan dan vena vena,, meningkatka meningkatkan n metabolisme, metabolisme, memperbaiki memperbaiki nutrisi nutrisi jaringan, jaringan, mengurangi mengurangi spasme otot, otot, menghi menghilan langka gkan n rasa sakit, sakit, mening meningkat katkan kan difusi difusi jaring jaringan, an, mening meningkat katkan kan ekstensibilitas tendon, mengurangi aktifitas aferen fusimotor serta meningkatkan elastisitas elastisitas jaringan yang mana semua efek tersebut baik untuk untuk pemulihan pemulihan pada pasien ini. % dilakukan agar terjadi perbaikan aliran darah ke perifer (otot) ( otot) serta dapat mencetuskan stimulasi listrik . Kemudian dilakukan terapi latihan berupa 21 e@ercise e@ercise aktif dan pasif strenthenin eercise strenthenin eercise otot otot yang lemah, tujuannya adalah agar gerakan pada persendian baik secara aktif, mengurangi spastisitas sehingga memungkinkan gerakan yang normal, dan memperkuat otot yang lemah serta serta latiha latihan n 7obath 7obath untuk untuk melatih melatih postur postural al yang yang normal normal dan keseimb keseimbang angan. an. Pend Pender erit itaa juga juga dibe diberi rika kan n terap terapii okup okupasi asi beru berupa pa A&L eercise yait yaitu u latih latihan an keseimbang keseimbangan an yang dimulai dengan keseimbang keseimbangan an saat duduk, duduk, berdiri, berdiri, dan saat berjalan. *aat pasien sudah dapat berjalan dengan seimbang, penderita diperkenalkan dengan program 8?, seperti latihan mobilisasi (latihan berpindah tempat dari tempat tidur menuju ke kursi), latihan fungsi tangan untuk gerakan
48
motorik motorik halus dan koordinasi koordinasi (latihan tata cara makan, memakai baju, dll), terapi wicara diberikan untuk mengatasi distaria dengan dengan melatih melatih artikulasi artikulasi penderita penderita dalam mengucapkan kata-kata. Pemberian edukasi pada penderita juga diperlukan yaitu dengan memberikan edukasi dan bimbingan kepada penderita untuk berobat dan berlatih secara teratur, memberikan edukasi dan evaluasi terhadap lingkungan rumah rumah agar agar sesuai sesuai dengan dengan keamaan pasien pasien saat ini untuk untuk memban membantu tu pasien pasien menjala menjalani ni aktivi aktivitas tas seharisehari-har hari. i. /erapi /erapi 1edika 1edika mentos mentosaa yang yang diberi diberikan kan sesuai sesuai dengan perawatan di 7agian +eurologi yaitu spilet & @ 9' mg tab, %nj. anitidin & @ ", :aptopril 3 @ & mg, Cit 7"7$7"& 3 @ " tab, 1etformin 3 @ '' mg. Prognosis pada pasien ini untuk 1uo at vitam vitam adala adalah h du!ia du!ia ad !onam !onam karena pada hemiparese tungkai dan lengan kiri akibat trombosis serebri ini belum terjad terjadii perdar perdaraha ahan n serebri serebri sehingg sehinggaa harapa harapan n pasien pasien untuk untuk hidup hidup lebih lebih baik, baik, sedangkan 1uo at functionam functionam adalah du!ia ad !onam karena !onam karena hal ini dipengaruhi oleh gaya dan kualitas hidup pasien serta rutin tidaknya pasien dalam melakukan terapi terapi rehabi rehabilita litasi si medik. medik. 7ila 7ila terapi terapi rehabi rehabilit litasi asi medik medik yang yang bertuj bertujuan uan untuk untuk mengembalikan fungsi tubuh yang mengalami parese dilakukan rutin dan teratur maka prognosis akan menjadi lebih baik meskipun akan memerlukan waktu yang lebih lama. ntuk evaluasi dari perkembangan klinis dan fungsional digunakan indeks 7art 7arthe hel. l. %nde %ndeks ks ini ini akan akan dini dinila laii tiap tiap ming minggu gu ataup ataupun un tiap tiap bula bulan n sehi sehing ngga ga diharapkan perkembangan klinis dan fungsional dari pasien dapat dipantau secara kuantitatif. !asil indeks 7arthel pada pasien ini adalah $', yaitu ketergantungan berat. ntuk itu, diharapkan setelah se telah terapi dilaksanakan, skor dari indeks 7arthel 7ar thel penderita dapat meningkat. N%.
". &. 3. =. . $. A. 9.
Kete"an-an
1akan /ransfer bed
Nilai
"' ' ' "'
49
#. "'.
Kontrol 77 Kontrol 7K
"' "'
50
DA&TAR PUSTAKA 5. =ida-da> I1. Pe ni la ia n Ti n gk at Am bulasi Penderita Penderita Hemiparesis Hemiparesis Pas P as ca st ro ke dengan Functional Ambulation Category FAC! bagi yang "endapat Program#e$abilitasi Program#e$abilitasi "edik "edik di #% dr& 'ariadi 'ariadi %emarang . La+%"an Peneli Penelitia tian. n. P"%-"a P"%-"amSt mStudi udi Rehab Rehabili ilitas tasii 1edik 1edik &akult &akultas as Ked Ked%kt %kte"a e"an n Di+%ne-%"%. Sema"an-. 6??6@469. &. Kolegium Kolegium %lmu Kedokteran Kedokteran isik isik dan ehabilitasi ehabilitasi %ndonesia. %ndonesia.Tatalaksana Tatalaksana 4edokteran Fisik dan "eha!ilitasi Pada Stroke Kolegium %lmu Kedokteran isik dan ehabilitasi %ndonesia.0akarta. &'"'O "-&" 7amfor ord d 0, *and *ander erco cock ck P, 8enn 8ennis is 1, 7urn 7urn 0, >a >arl rlow ow :.Classification :.Classification 3. 7amf and natural history of clinically identifia!le su!types of cere!ral infarction .?ancet. &''9O "-."&. >inny. &ianosis dan 4lasifikasi Stroke. Stroke . *impos *imposium ium *troke *troke p 4. Karema >inny. 8ate&''". 7agian *1 *araf akultas Kedokteran niversitas *amatulangi< *P 1anado. &''" "'-."3. Stroke . &'"". 8iunduh 5. 1isbach, 0 dan !armani K. %enenali 5enis$'enis Stroke darihttp://med http://medicastore icastore.com/stro .com/stroke/Menge ke/Mengenai!"e nai!"enis!#troke nis!#troke.php .php $ diakses pada tanggal " 2ktober &'"3. 6. >!2. &'"&. Stroke* Cere!rovascular Accident . 8iunduh dari http://%%%.% ho.int/topics/ cere&ro'asc(ar!accident/en/ , diakses tanggal " 2ktober &'"3. A. 8arod 8arodja jah h *!. *!. "eha!ilitasi "eha!ilitasi pada Pasien Stroke. Stroke . 8epartemen ehabilitasi 1edik * 8r. Kariadi akultas Kedokteran niversitas 8iponegoro*emarang. 8iponegoro*emarang. &''AO "-=9.#. 9. +ation +ational al *troke *troke ounda oundatio tion. n. &'"'. &'"'. Clinical 2uidelines for Stroke %anaement 1elbourne ustralia.67,7 ustralia.67,7 . ?*, dkk. "eha!ilitasi Stroke. Stroke. 8alam Penuntun %lmu 9. ngliadi Kedokteranisik dan ehabilitasi. 1anado 7agian %lmu Kedokteran isik dan ehabilitasi akultas Kedokteran *am atulangi. 1anado. &''$O -&".
51