article with diferencial diagnosis of tinnitus in chinese medicine and acupuncture protocol discussion. See the blog http://acupunctureandphytotherapy.com/Full description
Deskripsi lengkap
Descripción completa
referatFull description
referatDeskripsi lengkap
Full description
---
Full description
referatFull description
referatFull description
stase anakFull description
baru
Referat hipertensiFull description
referat pediatriDeskripsi lengkap
pneumothorakDeskripsi lengkap
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Tinitus merupakan gangguan persepsi suara tanpa adanya sumber ekster eksterna. na. Studi Studi mengen mengenai ai tinitu tinituss banya banyak k dilaku dilakukan kan di Eropa Eropa barat barat dan Amerika. Studi dengan sampel dalam jumlah cukup besar (n = 48.33! di "nggris melaporkan pre#alensi pada de$asa sekitar %&' dan lebih dari % juta orang di Amerika dilaporkan mengalami tinitus& dan diperkirakan pre#alensinya pada de$asa sekitar % ) '& serta sekitar *%' orang de$asa yang mengalami mengalami tinitus tinitus memerlukan memerlukan inter#ensi klinis. klinis. +re#alensi +re#alensi tinitus diperkirakan oleh National oleh National Health Interview Survey di Survey di Amerika pada tahun ,,4& sebanyak &-' pada de$asa dengan usia 8 ) 44 tahun& 4&-' pada de$asa dengan usia 4 ) -4 tahun& dan ,&%' pada de$asa -% tahun. /asil penelitian ini serupa dengan yang dilakukan di 0esir& 1epang& dan 2igeria& dan juga pada negara ) negara dengan pendapatan menengah di Arika Arika dan Asia.* +re#alensi tinitus yang siatnya mengganggu& jumlahnya meningkat pada usia diatas % tahun. +re#alensi pada pria dan $anita sama. +re# +re#ale alens nsii pada pada anak anak ) anak anak sulit sulit dipe diperk rkir irak akan an&& tetap tetapii stud studii yang yang ada ada menunjukk menunjukkan an pengalaman pengalaman tinitus yang dirasakan dirasakan pada anak ) anak hampir serupa dengan orang de$asa.3 Tinitus merupakan sebuah gejala yang berkaitan dengan banyak penyebab dan koaktor pemicunya. Tinitus umum terjadi& tetapi pada beberapa kasus& hal tersebut dapat menjadi gejala geja la dari penyakit yang serius seperti tumor #askuler atau vestibular schwannoma. schwannoma. Tinitus dapat menjadi persisten& mengganggu& dan menghabiskan biaya yang tinggi. Tinitus dapat terjadi pada satu atau dua sisi kepala dan dapat muncl dari dalam atau luar kepala. kepala. Tinitus Tinitus sering terjadi bersamaan dengan dengan kehilangan kehilangan pendengaran pendengaran sensorineural& terutama pada pasien dengan tinitus yang mengganggu dan tanpa adanya patologi telinga yang jelas. 5ualitas tinitus dapat ber#ariasi& yaitu yaitu bunyi bunyi telepo telepon& n& berden berdengun gung& g& klik& klik& pulsasi pulsasi&& dan ganggu gangguan an lain yang yang digambarkan oleh pasien. +ada kondisi& eek tinitus yang berkaitan dengan kualitas hidup& dengan beberapa pasien mengalami kecemasan& depresi& dan perubahan hidup yang ekstrim. +asien dengan tinitus disertai dengan
kecemasan atau depresi berat perlu dilakukan identiikasi dan inter#ensi mengenai kecenderungan bunuh diri.
BAB 2 ISI
2.1
Anatomi Te Telinga linga 2.1.1.
Telinga Luar
Telinga Telinga luar sendiri terbagi atas daun telinga (pinna!& liang telinga dan bagian lateral dari membran timpani. 6aun telinga di bentuk oleh tulang ra$an dan otot serta ditutupi oleh kulit. 5e arah liang telinga lapisan tulang ra$an ra$an berben berbentuk tuk corong corong menutu menutupi pi hampir hampir seperti sepertiga ga lateral lateral&& dua pertig pertigaa lainnya (liang telinga! dibentuk oleh tulang yang ditutupi kulit yang melekat erat erat dan berhub berhubung ungan an dengan dengan membran membran timpan timpani. i. 7entuk 7entuk daun daun teling telingaa *
kecemasan atau depresi berat perlu dilakukan identiikasi dan inter#ensi mengenai kecenderungan bunuh diri.
BAB 2 ISI
2.1
Anatomi Te Telinga linga 2.1.1.
Telinga Luar
Telinga Telinga luar sendiri terbagi atas daun telinga (pinna!& liang telinga dan bagian lateral dari membran timpani. 6aun telinga di bentuk oleh tulang ra$an dan otot serta ditutupi oleh kulit. 5e arah liang telinga lapisan tulang ra$an ra$an berben berbentuk tuk corong corong menutu menutupi pi hampir hampir seperti sepertiga ga lateral lateral&& dua pertig pertigaa lainnya (liang telinga! dibentuk oleh tulang yang ditutupi kulit yang melekat erat erat dan berhub berhubung ungan an dengan dengan membran membran timpan timpani. i. 7entuk 7entuk daun daun teling telingaa *
dengan berbagai tonjolan dan cekungan serta bentuk liang telinga yang lurus dengan panjang sekitar *& cm& menyebabkan terjadinya resonansi bunyi sebesar 3%% /.4 Sendi temporomandibularis dan kelenjar parotis terletak di depan terhadap liang telinga& sementara prosesus mastoideus terletak di belakangnya. Tulang Tulang ra$an liang telinga merupakan salah satu patokan pembedahan untuk mencari sara asialis& patokan lainnya adalah sutura timpanomastoidea. 0embra 0embran n timpan timpanii atau gendan gendang g teling telingaa adalah adalah suatu suatu bangun bangunan an berbentuk kerucut dengan umbo sebagai puncaknya mengarah ke medial. 0embran 0embran timpani timpani umumnya umumnya berbentuk berbentuk bulat. bulat. 0embran 0embran timpani timpani tersusun tersusun dari dari lapisa lapisan n epiderm epidermis is di bagian bagian luar& luar& lapisan lapisan ibros ibrosaa di bagian bagian tengah tengah sebagai tempat melekatnya tangkai maleus& dan lapisan mukosa di bagian dalam. 9apisan ibrosa tidak terdapat di atas prosesus lateralis maleus dan ini menyebabkan bagian membran timpani yang disebut membran Sharpnell menjadi lemas (pars laksid!.
2.1.2
Telinga Te linga Te Tengah ngah
Telinga tengah berbentuk seperti kubah dengan enam sisi. Telinga tengah tengah terbag terbagii atas tiga tiga bagian bagian dari dari atas atas ke ba$ah& ba$ah& yaitu yaitu epitim epitimpan panum um terletak di atas dari batas atas membran timpani& mesotimpanum disebut juga
ka#um
timpani
terletak
medial
dari
membran
timpani
dan
hipotimpanum terletak kaudal dari membran timpani. :rgan konduksi di dalam telinga tengah ialah membran timpani& ti mpani& rangkaian tulang pendengaran& ligamentum penunjang& tingkap lonjong dan tingkap bundar. 5ontraksi otot tensor tensor timpan timpanii akan akan menarik menarik manubr manubrium ium maleus maleus ke arah arah anterom anteromedi edial& al& mengakibatkan membran timpani bergerak ke arah dalam& sehingga besar energi suara yang masuk dibatasi. 6inding 6inding superior dari telinga telinga tengah tengah berbatasan berbatasan dengan lantai fossa cranii media. cranii media. 7agian atas dinding posterior terdapat aditus ad antrum tulang mastoid dan di ba$ahnya terdapat sara asialis. :tot stapedius timbul pada daerah daerah sara sara asiali asialiss dan tendon tendonny nyaa menemb menembus us melalu melaluii suatu suatu pirami piramida da tulang menuju leher stapes. Sara korda timpani timbul dari sara kranialis di ba$ah stapedius dan berjalan ke arah lateral menuju inkus dan keluar dari teling telingaa tengah tengah le$at le$at sutura sutura petrot petrotimp impani anika. ka. 5orda 5orda timpan timpanii kemudi kemudian an 3
bergabung
dengan
sara
lingualis
dan
menghantarkan
serabut
sekretomotorik ke ganglion submandibularis dan serabut pengecap dari dua pertiga anterior lidah. 6asar telinga tengah adalah atap bulbus jugularis yang pada sebelah superolateral menjadi sinus sigmoidea dan lebih ke tengah menjadi sinus trans#ersus. 5eduanya adalah aliran #ena utama rongga tengkorak. ;ungsi dari telinga tengah akan meneruskan energi akustik yang berasal dari telinga luar kedalam koklea yang berisi cairan. Sebelum memasuki koklea bunyi akan diampliikasi melalui perbedaan ukuran membran timpani dan tingkap lonjong& daya ungkit tulang pendengaran dan bentuk spesiik dari membran timpani. 0eskipun bunyi yang diteruskan ke dalam koklea mengalami ampliikasi yang cukup besar& namun eisiensi energi dan kemurnian bunyi tidak mengalami distorsi $alaupun intensitas bunyi yang diterima sampai 3% d7. Aktiitas dari otot stapedius disebut juga releks stapedius pada manusia akan muncul pada intensitas bunyi diatas 8% d7 (S+9! dalam bentuk releks bilateral dengan sisi homolateral lebih kuat.
2.1.3.
Telinga Dalam
Telinga dalam terdiri dari organ keseimbangan dan organ pendengaran. Telinga dalam terletak di pars petrosus os temporalis dan disebut labirin& karena bentuknya kompleks. Telinga dalam pada $aktu lahir 4
bentuknya sudah sempurna dan hanya mengalami pembesaran seiring dengan pertumbuhan tulang temporal. Telinga dalam terdiri dari dua bagian yaitu labirin tulang dan labirin membran. 9abirin tulang merupakan susunan ruangan yang terdapat dalam pars petrosa os temporalis (ruang perilimatik! dan merupakan salah satu tulang terkeras. 9abirin tulang terdiri dari #estibulum& kanalis semisirkularis dan kohlea. 4 9abirin membran diisi oleh endolime& satusatunya cairan ekstraselular dalam tubuh yang tinggi kalium dan rendah natrium. 9abirin membran dikelilingi oleh cairan perilime yang tinggi natrium dan rendah kalium yang terdapat di kapsula otika bertulang. >estibulum merupakan bagian yang membesar dari labirin tulang dengan ukuran panjang mm& tinggi mm dan dalam 3 mm. 7agian #estibulum telinga dalam dibentuk oleh sakulus& utrikulus& dan kanalis semisirkularis. ?trikulus dan sakulus mengandung makula yang diliputi oleh sel rambut. Sel rambut ini ditutupi oleh lapisan gelatinosa yang ditembus oleh silia& dan pada lapisan ini terdapat pula otolith yang mengandung kalsium& dengan berat jenis lebih besar daripada endolime. 5arena pengaruh gra#itasi& maka gaya dari otolith akan membengkokkan silia sel rambut dan menimbulkan rangsangan pada reseptor.* 6inding medial menghadap ke meatus akustikus internus dan ditembus oleh sara. +ada dinding medial terdapat dua cekungan yaitu spherical recess untuk sakulus dan eliptical recess untuk utrikulus. 6i ba$ah eliptical recess terdapat lubang kecil akuaduktus #estibularis yang menyalurkan duktus endolimatikus ke ossa kranii posterior diluar duramater.4 6i belakang spherical recess terdapat alur yang disebut vestibular crest . +ada ujung ba$ah alur ini terpisah untuk mencakup recessus cochlearis yang memba$a serabut sara koklea ke basis koklea. Serabut sara untuk utrikulus& kanalis semisirkularis superior dan lateral menembus dinding tulang pada daerah yang berhubungan dengan 2. >estibularis pada undus meatus akustikus internus. 6i dinding posterior #estibulum mengandung lubang ke kanalis semisirkularis dan dinding anterior ada lubang berbentuk elips ke skala #estibuli koklea. 4 Ada tiga buah semisirkularis yaitu kanalis semisirkularis superior& posterior dan lateral yang terletak di atas dan di belakang #estibulum. 7entuknya seperti dua pertiga lingkaran dengan panjang yang tidak sama
tetapi dengan diameter yang hampir sama sekitar %&8mm. +ada salah satu ujungnya masing ) masing kanalis ini melebar disebut ampula yang berisi epitel sensoris #estibular dan terbuka ke #estibulum. 4 Ampula kanalis superior dan lateral letaknya bersebelahan pada masing ) masing ujung anterolateralnya& sedangkan ampula kanalis posterior terletak diba$ah dekat lantai #estibulum. ?jung kanalis superior dan inerior yang tidak mempunyai ampula bertemu dan bersatu membentuk crus communis yang masuk #estibulum pada dinding posterior bagian tengah. ?jung kanalis lateralis yang tidak memiliki ampula masuk #estibulum sedikit diba$ah crus communis. 5analis lateralis kedua telinga terletak pada bidang yang hampir sama yaitu bidang miring ke ba$ah dan belakang dengan sudut 3% o terhadap bidang horiontal bila orang berdiri. 5analis lainnya letaknya tegak lurus terhadap kanal ini& sehingga kanalis superior sisi telinga kiri letaknya hampir sejajar dengan posterior telinga kanan demikian pula dengan kanalis posterior telinga kiri sejajar dengan kanalis superior telinga kanan. 4 5oklea membentuk tabung ulir yang dilindungi oleh tulang dengan panjang sekitar 3mm dan terbagi atas skala #estibuli& skala media dan skala timpani. 5oklea melingkar seperti rumah siput dengan dua dan satu ) setengah putaran. Skala timpani dan skala #estibuli berisi cairan perilime dengan konsentrasi 5 @ 4 mEBl dan 2a @ 3, mEBl. +erilime pada kedua skala berhubungan pada apeks koklea spiralis tepat setelah ujung buntu yang dikenal dengan helikotrema. Skala media berada dibagian tengah& dibatasi oleh membran reissner& membran basilaris& lamina spiralis dan dinding lateral& berisi cairan endolime dengan konsentrasi 5 @ 44 mEBl dan 2a@ 3 mEBl. 4 0embran basilaris sempit pada basis (nada tinggi! dan melebar pada apeks (nada rendah!. :rgan corti terletak di membran basilaris yang lebarnya %&*mm di bagian basal dan melebar sampai %&mm di bagian apeks& berbentuk seperti spiral. 7eberapa komponen penting pada organ corti adalah sel rambut dalam& sel rambut luar& sel penunjang 6eiters& /ensens& Claudius& membran tektoria dan lamina retikularis. Sel rambut tersusun dalam 4 baris& yang terdiri dari 3 baris sel rambut luar yang terletak lateral terhadap tero$ongan yang terbentuk oleh pilar ) pilar Corti& dan sebaris sel rambut dalam yang -
terletak di medial terhadap tero$ongan. Sel rambut dalam yang berjumlah sekitar 3.%% (satu baris sel rambut dalam! dan sel rambut luar dengan jumlah *.%%% (tiga baris sel rambut luar! berperan dalam merubah hantaran bunyi dalam bentuk energi mekanik menjadi energi listrik.4
2.1.4
a!kulari!a!i Telinga Dalam
>askularisasi telinga dalam berasal dari A. 9abirin& cabang A. Cerebelaris anteroinerior atau cabang dari A. 7asilaris atau A. >ertebralis. Arteri ini masuk ke meatus akustikus internus dan terpisah menjadi A. >estibularis anterior dan A. 5ohlearis communis yang bercabang pula menjadi A. 5ohlearis dan A. >estibulokohlearis. A. >estibularis anterior memperdarahi 2. >estibularis& urtikulus dan sebagian duktus semisirkularis. A.>estibulokohlearis sampai di mediolus daerah putaran basal kohlea terpisah menjadi cabang terminal #estibularis dan cabang koklear. Cabang #estibular memperdarahi sakulus& sebagian besar kanalis semisirkularis dan ujung basal kohlea. Cabang koklear memperdarahi ganglion spiralis& lamina spiralis ossea& limbus dan ligamen spiralis. A. 5oklearis berjalan mengitari 2. Akustikus di kanalis akustikus internus dan didalam koklea mengitari modiolus. >ena dialirkan ke >. 9abirin yang diteruskan ke sinus petrosus inerior atau sinus sigmoideus. >ena ) #ena kecil mele$ati akuaduktus #estibularis dan kohlearis ke sinus petrosus superior dan inerior. 2.1."
Per!ara#an Telinga Dalam
2. >estibulokoklearis (2. Akustikus! yang dibentuk oleh bagian koklear dan #estibular& didalam meatus akustikus internus bersatu pada sisi lateral akar 2. ;asialis dan masuk batang otak antara pons dan medula. Sel ) sel sensoris #estibularis dipersarai oleh 2. 5ohlearis dengan ganglion #estibularis (scarpa! terletak didasar dari meatus akustikus internus. Sel ) sel sensoris pendengaran dipersarai 2. 5ohlearis dengan ganglion spiralis corti terletak di modiolus.
2.2
$i!iologi Telinga 2.2.1
$i!iologi Pen%engaran
7eberapa organ yang berperan penting dalam proses pendengaran adalah membran tektoria& sterosilia dan membran basilaris. "nteraksi ketiga
struktur penting tersebut sangat berperan dalam proses mendengar. +ada bagian apikal sel rambut sangat kaku dan terdapat penahan yang kuat antara satu bundel dengan bundel lainnya& sehingga bila mendapat s timulus akustik akan terjadi gerakan yang kaku secara bersamaan. +ada bagian puncak stereosilia terdapat rantai pengikat yang menghubungkan stereosilia yang tinggi dengan stereosilia yang lebih rendah& sehingga pada saat terjadi deleksi gabungan stereosilia akan mendorong gabungan ) gabungan yang lain&
sehingga
akan
menimbulkan
regangan
pada
rantai
yang
menghubungkan stereosilia tersebut. 5eadaan tersebut akan mengakibatkan terbukanya kanal ion pada membran sel& maka terjadilah depolarisasi. Derakan yang berla$anan arah akan mengakibatkan regangan pada rantai tersebut berkurang dan kanal ion akan menutup. 4 Terdapat perbedaan potensial antara intra sel& perilime dan endolime yang menunjang terjadinya proses tersebut. +otensial listrik koklea disebut koklea mikroonik& berupa perubahan potensial listrik endolima yang berungsi sebagai pembangkit pembesaran gelombang energi akustik dan sepenuhnya diproduksi oleh sel rambut luar. +ola pergeseran membran basilaris membentuk gelombang berjalan dengan amplitudo maksimum yang berbeda sesuai dengan besar rekuensi stimulus yang diterima. Derak gelombang membran basilaris yang timbul oleh bunyi berrekuensi tinggi (% k/! mempunyai pergeseran maksimum pada bagian basal
koklea&
sedangkan
stimulus
berrekuensi
rendah
(*
k/!
mempunyai pergeseran maksimum lebih ke arah apeks. Delombang yang timbul oleh bunyi berrekuensi sangat tinggi tidak dapat mencapai bagian apeks& sedangkan bunyi berrekuensi sangat rendah dapat melalui bagian basal maupun bagian apeks membran basilaris. Sel rambut luar dapat meningkatkan atau mempertajam puncak gelombang berjalan dengan meningkatkan gerakan membran basilaris pada rekuensi tertentu. 5eadaan ini disebut sebagai cochlear amplifier .4 Skema proses mendengar dia$ali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh telinga luar& lalu menggetarkan membran timpani dan diteruskan ketelinga tengah melalui rangkaian tulang pendengaran yang akan mengampliikasi getaran tersebut melalui daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian perbandingan luas membran timpani dan tingkap lonjong. 8
Energi getar yang telah diampliikasikan akan diteruskan ke telinga dalam dan diproyeksikan pada membran basilaris& sehingga akan menimbulkan gerak relati antara membran basilaris dan membran tektoria. +roses ini merupakan rangsang mekanik yang menyebabkan terjadinya deleksi stereosilia sel ) sel rambut& sehingga kanal ion terbuka dan terjadi pelepasan ion bermuatan listrik dari badan sel. 5eadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut& sehingga melepaskan neurotransmiter ke dalam sinapsis yang akan menimbulkan potensial aksi pada sara auditorius& lalu dilanjutkan ke nukleus auditorius sampai ke korteks pendengaran. 4 2.2.2
$i!iologi Si!tem e!ti&ulari!
+engaturan keseimbangan di dalam telinga dalam diatur oleh aparatus #estibularis yang memberikan inormasi penting untuk sensasi keseimbangan dan untuk koordinasi gerakan ) gerakan mata dan posisi tubuh. Aparatus #estibularis terletak di dalam tulang temporalis di dekat koklea ) kanalis semisirkularis dan organ otolith yaitu sakulus dan utrikulus. 5analis semisirkularis terdiri dari tiga saluran semisirkuler yang tersusun dari tiga dimensi bidang yang tegak lurus satu sama lain di dekat koklea jauh di dalam tulang temporalis. "ni berungsi sebagai mendeteksi akselerasi& deselerasi rotasional atau angular. ?trikulus mempunyai struktur seperti kantung di rongga bertulang antara koklea dan kanalis semi sirkularis. "ni mempunyai ungsi sebagai mendeteksi perubahan kepala menjauhi sumbu #ertikal dan mengerahkan akselerasi dan deselerasi linear secara horiontal. Sakulus terletak di samping utrikulus. "ni mempunyai ungsi mendeteksi perubahan posisi kepala menjauhi sumbu horiontal dan mengarahkan akselerasi dan deselerasi linear secara #ertikal.
2.3
Hi!tologi Telinga
Telinga dalam tersusun dari dua labirin. 9abirin tulang terdiri dari serial ruangan dalam bagian petrosa dari tulang temporal yang melingkupi labirin membranosa. 9abirin membranosa adalah ka#itas dari ektoderm yang dilapisi epitel secara kontinu. 9abirin membranosa berasal dari #esikel auditori yang berkembang di bagian lateral kepala embrio. Selama perkembangan embrionik& #esikel ini mengalami in#aginasi ke jaringan ikat ,
sekitar& kehilangan kontak dengan %ctoderm sealik dan masuk ke dalam rudimenter yang akan berkembang menjadi tulang temporal. Selama proses ini terjadi perkembangan kompleks hingga terbentuk utrikulus dan sakulus. 6uktus semisurkularis berasal dari utrikulus dan duktus koklearis berasal dari sakulus. +ada setiap area ini& lapisan epitel menjadi terspesialisasi untuk membentuk struktur sensoris seperti makula utrikulus dan sakulus& krista dari duktus semisirkularis& dan organ korti dari duktus koklearis. 8
Dambar *. 2er#us #estibulokoklear& ner#us kranialis >""". 9abirin membranosa (ber$arna biru! berisi endolime! 8 9abirin tulang memiliki ka#itas ireguler dan #estibulum meliputi sakulus dan utrikulus. 6i belakang struktur tersebut terdapat tiga kanalis semisirkularis yang terdiri dari duktus ) duktus semisirkularis. 5oklea yang berada pada posisi anterolateral terdiri dari duktus koklearis. 5oklea memiliki panjang total 3mm dan membentuk dua setengah putaran inti tulang yang disebut modiolus. 0odiolus memiliki ruangan berisi pembuluh darah dan badan sel serta prosesus cabang akustik dari ner#us kranial ke ) 8 (ganglion spiralis!. 9amina spiralis oseosa berada lateral dari modiolus. Struktur ini membentang mele$ati koklea lebih jauh pada region basal. 9abirin tulang berisi perilim dengan komposisi ion serupa dengan cairan ekstraselular
namun
dengan
protein
yang
sangat
rendah.
9abirin
membranosa berisi endolime dengan karakteristik kadar sodium dan protein yang rendah serta potasium yang tinggi. 6uktus koklearis& suatu %
di#ertikulum dari sakulus sangat terspesialisasi sebagai reseptor suara dan dikelilingi oleh ruang perilimatik. +anjang dari duktus koklearis kurang lebih 3mm. 5oklea (labirin tulang! dibagi menjadi 3 ruangan yaitu skala #estibuli di bagian atas& skala media (duktus koklearis! di bagian tengah& dan skala timpani. 6uktus koklearis yang berisi endolime berakhir pada apeks koklea. Skala #estibuli dan timpani mengandung perilime dan merupakan suatu tuba yang panjang yang dimulai dari jendela o#al dan berakhir pada tingkap bundar. Terdapat komunikasi antara kedua skala pada apeks koklea melalui helikotrema.8
Dambar *.* /istologi telinga dalam , 6uktus koklearis terdiri dari membran #estibuli (
lapisan tebal yang disebut membran basilar. Sel rambut dibagi menjadi dua tipe yaitu sel rambut luar dan sel rambut dalam dan terdapat juga sel penyokong. 5arakteristik dari sel rambut ialah adanya stereosilia berbentuk F pada sel rambut luar dan berbentuk linear pada sel rambut dalam. Tidak adanya kinosilium memberikan kesimetrisan pada sel rambut yang penting untuk proses transduksi sensoris. ?jung dari stereosilia tertinggi pada sel rambut luar terkumpul dalam membran tektorial. Sel ) sel pilar yang merupakan sel penyokong mengandung banyak mikrotubulus yang menyebabkan kekakuan dari sel penyokong. Sel ) sel pilar mengisi ruang antara sel rambut luar dan dalam (tero$ongan dalam!. Struktur ini penting untuk transduksi suara. Sel rambut luar maupun dalam memiliki ujung sara aeren dan eeren. 0eskipun sel rambut dalam memiliki iner#asi aeren yang lebih banyak& ungsi dari hal ini tidak diketahui. 7adan sel dari neuron aeren bipolar terletak pada inti tulang dalam mediolus dan membentuk ganglion spiralis.8
Dambar *.3 /istologi koklea 8
2.4
De#ini!i Tinitu!,&%&
Tinitus adalah salah satu bentuk gangguan pendengaran berupa sensasi suara tanpa adanya rangsangan dari luar& dapat berupa sinyal *
mekanoakustik maupun listrik. 5eluhan suara yang di dengar sangat ber#ariasi& dapat berupa bunyi mendenging& menderu& mendesis& mengaum& atau berbagai macam bunyi lainnya. Suara yang didengar dapat bersiat stabil atau berpulsasi. 5eluhan tinitus dapat dirasakan unilateral dan bilateral. Serangan tinitus dapat bersiat periodik ataupun menetap. 5ita sebut periodik jika serangan yang datang hilang timbul. Episode periodik lebih berbahaya dan mengganggu dibandingkan dengan yang beriat menetap. /al ini disebabkan karena otak tidak terbiasa atau tidak dapat mensupresi bising ini. Tinitus pada beberapa orang dapat sangat mengganggu kegiatan sehari ) harinya. Terkadang dapat menyebabkan timbulnya keinginan untuk bunuh diri Tinitus dapat dibagi atas tinitus objekti dan tinitus subjekti. 6ikatakan tinitus objekti jika suaranya juga dapat di dengar oleh pemeriksa dan dikatakan tinitus subjekti jika tinitus hanya dapat didengar oleh penderita.
2."
'la!i#ika!i Tinitu!,&%&
7erdasarkan objek yang mendengar& tinitus dapat dibagi menjadiG 2.".1
Tinitu! (&)ekti#
Tinitus yang suaranya juga dapat di dengar oleh pemeriksa dengan auskultasi di sekitar telinga. Tinitus objekti biasanya bersiat #ibratorik& berasal dari transmisi #ibrasi sistem muskuler atau kardio#askuler di sekitar telinga. ?mumnya tinitus objekti disebabkan karena kelainan #askular& sehingga tinitusnya berdenyut mengikuti denyut jantung. Tinitus berdenyut ini dapat dijumpai pada pasien dengan malormasi arterio#ena& tumor glomus jugular dan aneurisma. Tinitus objekti juga dapat dijumpai sebagai suara klik yang berhubungan dengan penyakit sendi temporomandibular dan karena kontraksi spontan dari otot telinga tengah atau mioklonus palatal. Tuba Eustachius paten juga dapat menyebabkan timbulnya tinitus akibat hantaran suara dari nasoaring ke rongga tengah.
2.".2
Tinitu! Su&)ekti#
3
Tinitus yang suaranya hanya dapat didengar oleh penderita saja. 1enis ini sering sekali terjadi. tinitus subjekti bersiat non#ibratorik& disebabkan oleh proses iritati dan perubahan degenerati traktus auditoris mulai sel ) sel rambut getar sampai pusat pendengaran. Tinitus kejadiannya.
subjekti
7eberapa
ber#ariasi dalam intensitas dan rekuensi pasien
dapat
mengeluh
mengenai
sensasi
pendengaran dengan intensitas yang rendah& sementara pada orang yang lain intensitas suaranya mungkin lebih tinggi.
2.*
Etiologi Tinitu!,&%&
Tinitus paling banyak disebabkan karena adanya kerusakan dari telinga dalam. Terutama kerusakan dari koklea. Secara garis besar& penyebab tinitus dapat berupa kelainan yang bersiat somatik& kerusakan 2. >estibulokoklearis& kelainan #ascular& tinitus karena obat ) obatan& dan tinitus yang disebabkan oleh hal lainnya. .
Tinitus karena kelainan somatik daerah leher dan rahang a.
Trauma kepala dan 9eher +asien dengan cedera yang keras pada kepala atau leher
mungkin akan mengalami tinitus yang sangat mengganggu. Tinitus karena cedera leher adalah tinitus somatik yang paling umum terjadi. Trauma itu dapat berupa raktur tengkorak atau whisplash injury. b.
Artritis pada sendi temporomandibular (T01! 7iasanya orang dengan artritis T01 akan mengalami
tinitus yang berat. /ampir semua pasien artritis T01 mengakui bunyi yang di dengar adalah bunyi menciut. Tidak diketahui secara pasti hubungan antara artritis T01 dengan terjadinya tinitus. *.
Tinitus akibat kerusakan n. >estibulokoklearis Tinitus juga dapat muncul dari kerusakan yang terjadi di sara yang menghubungkan antara telinga dalam dan korteks serebri bagian pusat pendengaran. Terdapat beberapa kondisi yang dapat
menyebabkan
kerusakan
dari
2.
>estibulokoklearis&
diantaranya ineksi #irus pada 2. >"""& tumor yang mengenai 2. >"""& dan Microvascular compression syndrome (0C>!. 0C> 4
dikenal juga dengan #estibular paroksismal. 0C> menyebabkan kerusakan 2. >"""& karena adanya kompresi dari pembuluh darah. Tapi hal ini sangat jarang terjadi. 3.
Tinitus karena kelainan #askular Tinitus yang di dengar biasanya bersiat tinitus yang pulsatil. Akan didengar bunyi yang simetris dengan denyut nadi dan detak jantung. 5elainan #askular yang dapat menyebabkan tinitus diantaranyaG a.
Atherosklerosis 6engan bertambahnya usia& penumpukan kolesterol dan
bentuk ) bentuk deposit lemak lainnya& pembuluh darah mayor ke telinga
tengah
kehilangan
sebagian
elastisitasnya.
/al
ini
mengakibatkan aliran darah menjadi semakin sulit dan kadang ) kadang mengalami turbulensi& sehingga memudahkan telinga untuk mendeteksi iramanya. b.
/ipertensi Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan gangguan
#askuler pada pembuluh darah koklea terminal. c.
0alormasi kapiler Sebuah kondisi yang disebut AV malformation yang terjadi
antara koneksi arteri dan #ena dapat menimbulkan tinitus. d.
Tumor pembuluh darah Tumor pembuluh darah yang berada di daerah leher dan
kepala juga dapat menyebabkan tinitus. 0isalnya adalah tumor karotis dan tumor glomus jugulare dengan ciri khasnya yaitu tinitus dengan nada rendah yang berpulsasi tanpa adanya gangguan pendengaran. "ni merupakan gejala yang penting pada tumor glomus jugulare. 4.
Tinitus karena kelainan metabolik 5elainan metabolik juga dapat menyebabkan tinitus. Seperti keadaan hipertiroid dan anemia (keadaan dengan #iskositas darah sangat rendah! dapat meningkatkan aliran darah dan terjadi turbulensi. Sehingga memudahkan telinga untuk mendeteksi irama& atau yang kita kenal dengan tinitus pulsatil.
5elainan metabolik lainnya yang bisa menyebabkan tinitus adalah deisiensi #itamin 7*& begitu juga dengan kehamilan dan keadaan hiperlipidemia. .
Tinitus akibat kelainan neurologis Hang paling umum terjadi adalah akibat multiple sclerosis. multiple sclerosis adalah proses inlamasi kronik dan demielinisasi yang mempengaruhi sistem sara pusat. Multiple sclerosis dapat menimbulkan berbagai macam gejala& di antaranya kelemahan otot& indra penglihatan yang terganggu& perubahan pada sensasi& kesulitan koordinasi dan bicara& depresi& gangguan kogniti& gangguan keseimbangan dan nyeri& dan pada telinga akan timbul gejala tinitus.
-.
Tinitus akibat kelainan psikogenik 5eadaan gangguan psikogenik dapat menimbulkan tinitus yang bersiat sementara. Tinitus akan hilang bila kelainan psikogeniknya hilang. 6epresi& anIietas dan stress adalah keadaan psikogenik yang memungkinkan tinitus untuk muncul.
.
Tinitus akibat obatobatan :bat ) obatan yang dapat menyebabkan tinitus umumnya adalah obat ) obatan yang bersiat ototoksik. 6iantaranyaG a.
Analgetik& seperti aspirin dan A"2S lainnya.
b.
Antibiotik&
seperti
golongan
aminoglikosid
(mycin!&
kloramenikol& tetrasiklin& minosiklin. c.
:batobatan kemoterapi& seperti 7leomisin& Cisplatin& 0echlorethamine& 0ethotreIate& >inkristin.
d.
6iuretik&
seperti
7umatenide&
Ethacrynic
acid&
;urosemide. e. 8.
9ainlain& seperti 5lorouin& Juinine& 0erkuri& Timah.
Tinitus akibat gangguan mekanik Dangguan mekanik juga dapat menyebabkan tinitus objekti& misalnya pada tuba eustachius yang terbuka sehingga ketika kita bernaas akan menggerakkan membran timpani dan menjadi tinitus. 5ejang klonus muskulus tensor timpani dan -
muskulus
stapedius serta
otot ) otot palatum juga akan
menimbulkan tinitus. ,.
Tinitus akibat gangguan konduksi Dangguan konduksi suara seperti ineksi telinga luar (sekret dan edema!& serumen impaksi& eusi telinga tengah dan otosklerosis juga dapat menyebabkan tinitus. 7iasanya suara tinitusnya bersiat suara dengan nada rendah.
%.
Tinitus akibat sebab lainnya a.
Tuli akibat bising 6isebabkan terpajan oleh bising yang cukup keras dan
dalam jangka $aktu yang cukup lama. 7iasanya diakibatkan oleh bising lingkungan kerja. ?mumnya terjadi pada kedua telinga. Terutama
bila
intensitas
bising
melebihi
8db&
dapat
mengakibatkan kerusakan pada reseptor pendengaran korti di telinga dalam. Hang sering mengalami kerusakan adalah alat korti untuk reseptor bunyi yang berrekuensi 3%%%/ sampai dengan -%%%/. Hang terberat kerusakan alat korti untuk reseptor bunyi yang berrekuensi 4%%%/. b.
+resbikusis Tuli sara sensorineural tinggi& umumnya terjadi mulai
usia - tahun& simetris kanan dan kiri& presbikusis dapat mulai pada rekuensi %%%/ atau lebih. ?mumnya merupakan akibat dari proses degenerasi. 6iduga berhubungan dengan aktor ) aktor herediter& pola makanan& metabolisme& aterosklerosis& ineksi& bising& gaya hidup atau bersiat multiaktor. 0enurunnya ungsi pendengaran berangsur dan kumulati. +rogresi#itas penurunan pendengaran lebih cepat pada laki ) laki disbanding perempuan. c.
Sindrom 0eniere +enyakit ini gejalanya terdiri dari tinitus& #ertigo dan tuli
sensorineural. Etiologi dari penyakit ini adalah karena adanya hidrops endolim& yaitu penambahan #olume endolime& karena gangguan biokimia cairan endolima dan gangguan klinik pada membran labirin.
Dambar *.4 Etiologi tinitus ,&%& 2.*
Pato#i!iologi Tinitu!,
+ada tinitus terjadi akti#itas elektrik pada area auditoris yang menimbulkan perasaan adanya bunyi& namun impuls yang ada bukan berasal dari bunyi eksternal yang ditransormasikan& melainkan berasal dari sumber impuls abnormal di dalam tubuh pasien sendiri. "mpuls abnormal itu dapat ditimbulkan oleh berbagai kelainan telinga. Tinitus dapat terjadi dalam berbagai intensitas. Tinitus dengan nada rendah seperti bergemuruh atau
8
nada tinggi seperti berdenging. Tinitus dapat terus menerus atau hilang timbul. Tinitus biasanya dihubungkan dengan tuli sensorineural dan dapat juga terjadi karena gangguan konduksi. Tinitus yang disebabkan oleh gangguan konduksi& biasanya berupa bunyi dengan nada rendah. 1ika disertai dengan inlamasi& bunyi dengung ini terasa berdenyut (tinitus pulsatil!. Tinitus dengan nada rendah dan terdapat gangguan konduksi& biasanya terjadi pada sumbatan liang telinga karena serumen atau tumor& tuba katar& otitis media& otosklerosis dan lainlainnya. Tinitus dengan nada rendah yang berpulsasi tanpa gangguan pendengaran merupakan gejala dini yang penting pada tumor glomus jugulare. Tinitus objekti sering ditimnbulkan oleh gangguan #askuler. 7unyinya seirama dengan denyut nadi& misalnya pada aneurisma dan aterosklerosis. Dangguan mekanis dapat juga mengakibatkan tinitus objekti& seperti tuba eustachius terbuka& sehingga ketika bernapas membran timpani bergerak dan terjadi tinitus. 5ejang klonus muskulus tensor timpani dan muskulus stapedius& serta otot ) otot palatum dapat menimbulkan tinitus objekti. 7ila ada gangguan #askuler di telinga tengah& seperti tumor karotis ( carotid body tumor !& maka suara aliran darah akan mengakibatkan tinitus juga. +ada intoksikasi obat seperti salisilat& kina& streptomisin& dehidro ) streptomisin& garamisin& digitalis& kanamisin& dapat terjadi tinitus nada tinggi& terus menerus atupun hilang timbul. +ada hipertensi endolimatik& seperti penyakit meniere dapat terjadi tinitus pada nada rendah atau tinggi& sehingga terdengar bergemuruh atau berdengung. Dangguan ini disertai dengan #ertigo dan tuli sensorineural. Dangguan #askuler koklea terminal yang terjadi pada pasien yang stres
akibat
gangguan
keseimbangan
endokrin&
seperti
menjelang
menstruasi& hipometabolisme atau saat hamil dapat juga timbul tinitus dan gangguan tersebut akan hilang bila keadaannya sudah normal kembali.
2.+
Diagno!i! Tinitu!
,
+rotokol dalam mendiagnostik Tinitus antara lain anamnesis& pemeriksaan
isik&
identiikasi
kondisi
psikologis
atau
psikiatrik
(menggunakan pengukuran derajat beratnya dan keparahan tinitus& dan pengukuran kecemasan dan depresi!& dan pengukuran psikoakustik dari tinitus.* Tidak ada tes objekti untuk kebanyakan kasus tinitus& dan diagnosis dibuat hanya berdasarkan anamnesis dan penilaian terhadap kondisi pasien dan keluarganya. +ertanyaan penting seputar tinitus antara lainK lokasi dan karakteristik tinitus& dengan komponen ritmik atau pulsatil. Tinitus pulsatil termasuk kasus yang jarang dan dapat dideteksi dengan auskultasi. +ertanyaan penting seputar akibat dari tinitus termasuk eek terhadap tidur dan konsentasi. 7eberapa kuesioner kesehatan menilai eek dari tinitus& antara lainK tinnitus handicap inventory dan tinnitus functional index. 5uesioner untuk menilai gejala yang berkaitan seperti hiperakusis dan distres psikologis. Audiometri nada murni seharusnya dilakukan& dan karena beberapa pasien mengeluhkan sensasi tersumbat pada telinga& timpanometri juga dapat diterapkan. +asien dengan tinitus asimetris& pendengaran asimetris dengan audiometri nadamurni& atau gejala dan tanda yang berkaitan dengan kelainan neurologis perlu digali lebih lanjut& dan umumnya memerlukan modalitas 0<". 3
*%
+enilaian beratnya tinitus (lihat gambar *.! innitus handicap inventory innitus !uestionnaire innitus handicap !uestionnaire innitus functional index
+emeriksaan 5linis +emeriksaan otologi Auskultasi +emeriksaan kraniomandibular dan leher
@
&ebilitating tinnitusL Tinitus akut dengan kehilangan pendengaran mendadak akutL Tinitus post ) traumaL Tinitus pulsatil akutL Tinitus non ) pulsatil
Tinitus akut dengan kehilangan pendengaran akut
Terapi a$al kehilangan pendengaran akut g n i l e s n o 5
Tinitus dengan gangguan pendengaran
Tinitus dengan hearing aid$ cochlear implant & dll
1ika pasien masih mengidap tinitusG terapi berorientasi pada gejala Stimulasi akustik atau terapi suara
#ognitive behavioural therapy
*
2euromodulasi atau neurostimulasi
Dambar *. Algoritma untuk diagnosa dan manajemen terapi pasien dengan tinitus*
Tabel *. /al ) hal yang berkaitan dengan ri$ayat pasien tinitus * Latar &elakang
,i-aat tinitu!
•
?sia dan jenis kelamin
• •
•
:nset a$alG berangsur ) angsur atau mendadakL Adakah hal yang berkaitan dengan tinitusL +erubahan pendengaranL Trauma akustikL :titis media& trauma kepala& whiplash& terapi gigi& stress& dan lainnyaL
•
+olaG pulsatilL "ntermiten atau konstanL ;luktuan atau non ) luktuanL 9ainnyaL
5encangnya suaraG skala ) %%. Terburuk dan terbaikL
•
5ualitas suaraG nada murni atau noiseL Tidak pasti atau polionikL
•
Tingginya nadaG sangat tinggi& tinggi& sedang& rendahL
Tabel *. /al ) hal yang berkaitan dengan ri$ayat pasien tinitus * Latar &elakang
,i-aat tinitu!
•
?sia dan jenis kelamin
• •
•
:nset a$alG berangsur ) angsur atau mendadakL Adakah hal yang berkaitan dengan tinitusL +erubahan pendengaranL Trauma akustikL :titis media& trauma kepala& whiplash& terapi gigi& stress& dan lainnyaL
•
+olaG pulsatilL "ntermiten atau konstanL ;luktuan atau non ) luktuanL 9ainnyaL
5encangnya suaraG skala ) %%. Terburuk dan terbaikL
•
5ualitas suaraG nada murni atau noiseL Tidak pasti atau polionikL
•
Tingginya nadaG sangat tinggi& tinggi& sedang& rendahL
•
+roporsi $aktu terganggu dengan tinitus
•
/o%i#ika!i
•
0engaruh
Terapi tinitus sebelumnya (tidak ada& beberapa& atau banyak! Mas"ing alamiahL 0usik& suara sehari ) hari& suara lainnyaL
•
6ipicu oleh suara kerasL
•
6iubah oleh pergerakan kepala dan leher atau sentuhan terhadap kepala atau tungkai atasL
'on%i!i &erkaitan
ang
•
Eek tidur malam hari dan istirahat siang terhadap tinitusL
•
Eek stressL
• •
Eek obat ) obatanL Dangguan pendengaranL
•
Alat bantu pendengaran (tidak ada& telinga kiri& telinga kanan& atau kedua telingaK eek terhadap tinitus!L
•
Suara mengganggu atau intoleransiL Suara yang menginduksi nyeriL /iperakusisL
•
>ertigo atau pusing
•
Dangguan temporomandibularL **
•
2yeri leherL
•
Sindrom nyeri lainnyaL
•
6iba$ah terapi gangguan psikiatriL
Apakah tinitus anda menggangguL
Tidak
Tingkat I Tidak mengganggu
Ha Apakah tinitus anda memiliki dampak negati terhadap hidup andaL
Tidak
Ha Apakah anda dapat bekerjaL 6apatkah anda mengerjakan pekerjaan rumahL 6apatkah anda mera$at keluarga andaL
Ha
Tingkat II Sedikit mengganggu Terkadang menggganggu dalam beberapa kondisi ) seperti dalam suasana sepi atau dalam situasi stres Tingkat III Dangguan permanen dengan gangguan dalam area khusus dan proesional
Tidak Tingkat I Dangguan berat Dangguan berat dalam kehidupan dan pekerjaan& tidak dapat bekerja
Dambar *.- 0enilai derajat beratnya tinitus *
Tinitus dapat menjadi sebuah gejala dari banyak patologi mendasar dan diikuti oleh banyak #ariasi komorbid. :leh karena itu& pendekatan terintegrasi dan multidisipliner diperlukan untuk mendiagnosis tinitus secara komprehensi. Tinitus dapat menjadi tanda a$al dari penyakit yang berpotensial untuk mengancam kehidupan seperti stenosis karotis atau vestibular schwannoma. 5ondisi tinitus yang tidak terdiagnosis dan diterapi akan mengancam kehidupan jika diikuti dengan depresi berat dan kecenderungan bunuh diri& namun hal ini jarang terjadi. 6iagnosis banding tinitus seharusnya juga diokuskan pada subgroup spesiik dari tinitus dengan penyebab yang berasal dari terapi spesiik seperti pengeluaran *3
serumen prop dari liang telinga& implan koklea pada tuli unilateral& dan bunyi tinitus seperti mesin ketik yang disebabkan oleh penggunaan karbamaepin dan disebabkan oleh kompresi #askuler dari sara auditorik. * 9angkah ) langkah pendekatan managemen tinitus secara klinis dapat menggunakan (lihat gambar *.!. 9angkah ) langkah diagnostik dasar yang direkomendasikan untuk semua pasien yaituG menggali ri$ayat kasus (lihat tabel *.!& menilai derajat beratnya tinitus (lihat gambar *.-!& pemeriksaan klinis telinga& dan pengukuran audiologi tinitus dan ungsi telinga.* ?ntuk beberapa pasien langkah diagnostik a$al seperti ini cukup untuk diagnosa& dan konseling cukup membantu dalam terapi. 9angkah diagnostik kedepannya disarankan jika mengindikasikan
tinitus
akut&
penemuan
dengan
kondisi
diagnostik dasar mendasar
yang
membahayakan (seperti diseksi karotis!& terapi yang memungkinkan menjadi penyebab. Tindakan segera diperlukan pada tinitus dengan kehilangan pendengaran secara mendadak pada tinitus posttraumatik akutK dan pada kasus dengan kecenderungan untuk bunuh diri. * 9angkah berikutnya dalam hirarki algoritma diagnostik adalah membedakan antara tinitus pulsatil dan non ) pulsatil. +ada tinitus pulsatil& persepsi suara sejalan dengan irama detak jantung dan pemeriksaan neuro#askuler diperlukan. +enyakit seperti malormasi arteri#ena& trombosis sinus #ena& hipertensi intrakranial jinak& dan tekanan jugularis yang tinggi dapat menyebabkan tinitus pulsatil. Tinitus non ) pulsatil lebih sering terjadi dibandingkan dengan tinitus non ) pulsatil dan harus dibedakan menurut durasi& gejala& dan aktor peenyebabnya. Tinitus akut yang diikuti oleh kehilangan pendengaran akut& diagnostik dan prosedur terapi akan diokuskan pada kehilangan pendengarannya dan seharusnya tidak ditunda. * Tinitus paroksismal dapat menjadi sebuah gejala kompresi sara auditorik& sindrom dehisensi kanal superior& penyakit 0MniNre& mioklonus palatum& migraine& atau epilepsi. ?ntuk diagnosis banding& 0<"& auditory evo"ed
potentials&
tes
#estibuler&
dan
elektroensealograi
dapat
diindikasikan.* Tinitus non ) pulsatil yang bersiat konstan dapat diikuti oleh kehilangan
pendengaran
kondukti *4
atau
sensorineural.
Dangguan
pendengaran kondukti dapat disebabkan oleh otosklerosis& bentuk lain dari otitis&
mengidentiikasi penyebab pastinya& termasuk 0<" dan otoacoustic emissions untuk menilai ungsi sel rambut luar. Tinitus dapat terjadi bersamaan dengan #ertigo yang mengindikasikan abnormalitas patologi& seperti penyakit 0MniNre& dehisensi kanalis superior& atau kerusakan sistem #estibulokoklear&
dan
memerlukan
penilaian
mendetil
dari
ungsi
#estibuler.* 1ika tinitus muncul bersamaan dengan nyeri kepala& space ' occupying lesions& hipertensi intrakranial jinak& gangguan sirkulasi CS;& dan anomaly kranioser#ikal seharusnya dieksklusi dengan 0<". +ada kasus nyeri kepala dengan lateralisasi bersamaan dengan tinitus pada sisi yang sama dan dengan $aktu yang sama& sindrom nyeri kepala trigemino ) autonomal seharusnya dipertimbangkan dan& jika benar& harus diterapi secara spesiik.* Dangguan psikiatri yang dapat muncul secara bersamaan& seperti depresi& kecemasan& dan insomnia& seharusnya dicari tahu dan diterapi secara spesiik jika ada& karena gangguan tersebut berperan dalam penting dalam tinitus yang mengganggu kualitas hidup. /iperakusis dan onoobia sering bersamaan dengan tinitus dan terkadang mengindikasikan gangguan kecemasan.
tinitus
berkaitan
dengan
disungsi
leher
atau
temporomandibuler atau nyeri& seharusnya diperiksa lebih lanjut oleh dokter gigi dan psikoterapi. C Tes diagnostik spesiik jika tinitus terjadi atau memburuk dalam $aktu tiga bulan setelah kejadian traumatis. 5ejadian trauma dapat menyebabkan tinitus dalam berbagai cara. "ndikasi untuk prosedur diagnostik lanjutan tergantung dari mekanisme traumaK trauma telinga& kepala& leher& atau trauma emosional& atau kombinasi trauma tersebut seharusnya dipertimbangkan untuk pemeriksaan lanjutan. +ada kasus tinitus pulsatil post ) traumatik& pemeriksaan diagnosis mendalam untuk perubahan patologis #askuler (terutama diseksi karotis! diperlukan segera.* *
Tabel *.*
Tin%akan 'ekuatan 5linisi seharusnya melakukan anamnesis dan 6irekomendasikan
atau berkaitan dengan gangguan mendengar +emeriksaan 5linisi dapat melakukan pemeriksaan audiologi audiologi
a$al secara komprehensi pada pasien dengan
rutin tinitus +emeriksaan 5linisi radiologis
+ilihan
seharusnya
tidak
melakukan
Sangat
pemeriksaan radiologis kepala dan leher pada direkomendasikan pasien
dengan
tinitus&
terutama
untuk
menge#aluasi tinitus& kecuali pasien tersebut memiliki satu atau lebih gejala berikutG tinitus yang terlokalisir pada satu telinga& tinitus pulsatil& abnormalitas neurologis okal& atau kehilangan pendengaran asimetris 2.
Tatalak!ana Tinitu!
+enatalaksanaan tinitus merupakan masalah yang kompleks dan merupakan enomena psikoakustik murni sehingga tidak dapat diukur. +erlu diketahui penyebab tinitus agar dapat diobati sesuai penyebabnya. Terapi deiniti untuk menghilangkan tinitus sampai saat ini belum ada. Tujuan dari tatalaksana tinitus saat ini adalah untuk menurunkan gangguan yang diakibatkan oleh tinitus sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup. +endekatan manajemen tinitus saat ini berupa gabungan dari beberapa pendekatan yaitu psikologis& stimulasi auditorik& armakologi& dan stimulasi otak. +endekatan ) pendekatan ini telah diteliti mampu mengurangi tingkat *-
keparahan dan memperbaiki kualitas hidup dari penderita tinitus.&3 (Dambar *.! .
Terapi +sikologis 5onseling dan +sikoedukasi • 5onseling dilakukan oleh audiologis mengenai
penjelasan
inormasi
tentang
atau
tinitus.
otologis
+enjelasan
inormasi yang diberikan biasanya berupa anatomi dan patologi koklea& hilang pendengaran& proses mekanisme bagaimana suara dapat didengar& mekanisme tinitus& stress& serta manajemennya. +entingnya melakukan konseling ini sebelum memulai terapi lain agar pasien mendapatkan penjelasan yang baik mengenai gejala ini sehingga termoti#asi pula dalam program yang akan dijalankan. &* innitus (etraining herapy (T
1astrebo& berdasar pada model neuroisiologi adalah kombinasi konseling terpimpin& terapi akustik& dan medikamentosa bila diperlukan. 0etode ini dikenal dengan innitus (etraining herapy (T
masalah
dan
keluhan
pasien&
a$al
untuk
menentukan
pengaruh tinitus dan penurunan toleransi terhadap suara di sekitarnya& menge#aluasi kondisi emosional dan derajat stres pasien& mendapatkan inormasi untuk memberikan konseling yang tepat dan membuat data dasar yang akan digunakan untuk e#aluasi terapi.*&3 •
#ognitive )ehavioral herapy (C7T! #ognitive )ehavioral herapy (C7T! merupakan suatu
pendekatan untuk membantu mengubah pola pikir penderita terhadap tinitus dengan cara meminimalisir pikiran negati penderita terhadap gejala tinitus. +endekatan ini terutama dilakukan *
dengan bantuan psikolog dan harus rutin dijalankan beberapa $aktu. 7eberapa literatur menunjukkan bah$a dengan gabungan antara C7T dan sound therapyBstimulasi auditorik menunjukkan peningkatan kualitas hidup pada pasien yang terganggu. *&3 *.
Stimulasi Auditorik Sound herapy • 7aik suara dari lingkungan atau suara yang dibuat sendiri keduanya dapat dipakai untuk penanganan tinitus. +enghasil suara lingkungan merupakan suatu alat kecil yang menghasilkan suara alam seperti bunyi ombak& air terjun& hujan& dan bunyi lainnya yang bertujuan untuk merelaksasi dan menurunkan persepsi pasien terhadap suara tinitus.* Alat 7antu 6engar • Alat bantu dengar sudah banyak dipakai untuk tatalaksana pasien tinitus yang disertai dengan kehilangan pendengaran (baik unilateral atau derajat ringan! untuk mengkompensasi input auditorik pada batas rekuensi yang terganggu. 2amun& suara ampliikasi yang dihasilkan oleh alat bantu dengar terbatas pada rekuensi tinggi dan tidak dapat memunculkan input auditorik pada beberapa kasus kehilangan rambut organ korti. Sebuah studi obser#asi menunjukkan manaat dari penggunaan alat bantu dengar pada pasien dengan tinitus hanya dapat kurang dari -%%% / dan harus di dalam jarak ampliikasi alat bantu dengar. 0asih dibutuhkan studi ) studi dengan randomi*ed controlled trial untuk membuktikan eekasi dari alat bantu dengar ini. *&3
•
#ochlear Implants +ada pasien dengan sensorineural hearing loss disertai
tinitus& sebuah penelitian melaporkan penurunan dari derajat tinitus dengan
dilakukannya
cochlear
implant .
Studi
lain
juga
membuktikan manaat implan koklear pada kasus berkurangnya pendengaran sebelah dengan. /al ini membuktikan implantasi koklear mena$arkan supresi tinitus yang bersiat jangka panjang pada pasien dengan S2/9 berat dengan cara merestorasi input auditorik ke sistem pendengaran pusat. * *8
3.
;armakologi Saat ini belum ada terapi medikamentosa untuk tinitus. Terapi armakologis yang ada bertujuan untuk meringankan gejala tambahan seperti stres dan cemas yang diakibatkan oleh tinitus dengan
penggunaan
obat
golongan
benodiaepine
atau
carbamaepine. 7eberapa penelitian menyebutkan obat ) obatan tersebut juga meningkatkan reaksi indi#idu tersebut terhadap tinitus& namun karena eek samping dan ketergantungan maka tidak disarankan obat ) obatan tersebut untuk menjadi terapi primer bagi tinitus.&* +ada penderita tinitus penggunaan berlebih dari alkohol& kaein& atau obat yang merangsang sistem sara pusat harus dihindari. 7eberapa obat yang sering dipakai sehari ) hari seperti aspirin& juga diketahui dapat menyebabkan tinitus. 4.
Stimulasi :tak Stimulasi otak terapetik memungkinkan modulasi okal dari akti#itas neuronal dan diteliti dapat menormalisasi tinitus yang terkait dengan abnormalitas dari akti#itas neuronal. (epetitive transcranial magnetic stimulation dalam sebuah studi randomi*ed trial menunjukkan penurunan derajat keparahan tinitus setelah dilakukan terapi ini. 5ekurangan dari tatalaksana ini adalah #ariasi eek antar indi#idu yang tinggi& durasi dari eek yang sangat singkat sehingga harus dilakukan secara berulang dengan biaya yang cukup mahal. * American Academy of +tolaryngology,Head and Nec" Surgery
merekomendasikan
beberapa
hal
mengenai manajemen pada tinitus. (Tabel *.3!
*,
dalam guideline
Tabel *.3
+emakaian imaging untuk mendiagnosis tinitus sangat tidak disarankan kecuali pasien memiliki salah satu dari gejala seperti tinitus yang terlokalisasi pada telinga& tinitus pulsatil& adanya deisit okal neurologis& atau kehilangan pendengaran sebelah. 6imana gejala ) gejala tersebut menunjukkan suatu tinitus objekti yang jika dihilangkan penyebabnya& dapat menghilangkan gejala tinitus dari pasien. +emakaian obat ) obatan seperti antidepresan& antikon#ulsan& anti cemas atau medikasi intratimpani tidak disarankan untuk pengobatan primer tinitus persisten. Suplemen seperti -in"go biloba& melatonin& inc& juga tidak disarankan karena belum jelas manaatnya secara signiikan dalam
3%
menurunkan gejala tinitus serta masih sedikitnya penelitian yang dilakukan mengenai at ) at tersebut. Terapi akupuntur juga masih belum direkomendasikan oleh literatur. +emakaian ranscranial Magnetic Stimulation (T0S! tidak disarankan untuk pengobatan rutin& karena sedikitnya manaat yang diterima dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.
BAB 3 'ESI/PULAN DAN SA,AN
3.1
'e!im0ulan
3
3.2.
Saran
DA$TA, PUSTA'A
.
Tunkel 6E& et al . Clinical +ractice DuidelineG Tinnitus EIecuti#e Summary. American Academy of +tolaryngology ' Head and Nec" Surgery *%4K(4!G334. 3*