Sindroma Marfan adalah kelainan genetik yang diturunkan secara autosomal dominan sehingga menyebabkan gangguan pada jaringan ikat. Kelainan ini disebabkan karena adanya mutasi gen Fibrilin-1 (FB-1! pada kromosom 1". Fibrilin adalah protein matriks ekstraselular yang yang membent membentuk uk kompone komponen n utama utama jaring jaringan an penyamb penyambung ung pada organ organ contohny contohnyaa pembul pembuluh uh darah# lensa mata# dan ligamen. Kejadian Kejadian Sindrom Marfan diperkirakan diperkirakan berkisar dari 1 $ 1%.%%%# dapat terjadi terjadi pada pria# &anita# dan anak-anak# dan telah ditemukan di antara orang-orang dari semua ras dan latar belakang etnis. Sindroma Sindroma Marfan pertama kali ditemukan ditemukan pada tahun 1') oleh seorang *edriatician *edriatician yang bernama +ntonin Marfan. Beliau menemukan kasus tersebut pada anak perempuan berusia "." tahun.
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Sindrom Marfan adalah penyakit genetik autosomal dominant pada jaringan ikat yang ditandai dengan adanya disproporsi tungkai# jari-jari tampak lebih panjang dan kurus# serta pera&akan
tubuh
yang
tinggi.
*enyakit
ini
merupakan
faktor predisposisi terjadinya kelainan kardio,askular# terutama yang
salah
mempengaruhi
satu katup
jantung dan aorta. Selain itu# penyakit ini juga mempengaruhi struktur dan organ lain.
Gamar1. A!t"s"m D"minan
2
2.2 Insi#en
Sindrom marfan dapat terjadi pada pria maupun &anita dengan presentase yang sama. Semua gen yang diterima dari orang tua masing-masing satu dari ayah dan ibu hanya satu gen saja dari sepasang gen itu yang terkena sindrom Marfan maka kemungkinannya "% dari anakanaknya akan ter&arisi sindrom yang sama. Kemungkinan ini dapat dijelaskan dari fakta bah&a gen dalam hal ini merupakan faktor dominan. Sindrom Marfan cukup sering terjadi karena diidap satu di antara ".%%% populasi sampai 1$1%.%%%.
ambar /. *e&arisan sindrom Marfan
$.$ Eti"l"gi
Mutasi nonsense menghasilkan stop kodon dan terkadang menyebabkan pergeseran kerangka baca. Sindrom Marfan terungkap setelah ditemukannya abnormalitas genetik pada penderita sindrom Marfan# yaitu pada gene fibrillin satu (FB1! yang teletak pada khromosom 1" pada lengan panjang (0! 1"0/1.1 dan fibrillin dua (FB/! yang berlokasi pada khromosom ". *rotein FB1 yang dihasilkan oleh penderita tidak normal atau kurang dari jumlah yang seharusnya berkaitan dengan kelainan kardio,askuler# sedangkan FB/ menyangkut masalah arachnodactyly dan masalah lensa mata. Fibrillin adalah salah satu elemen dari matriks ekstraseluler dan ditemukan diberbagai jaringan seperti$ periosteum di tulang# stroma kornea mata# 3
glomerulus di ginjal# bronchioli pada paru-paru# ligamentum serta lapisan tunika media dari aorta. ebih dari "%% mutasi gen fibrilin telah teridentifikasi. 2ampir semua dari mutasi gen ini sangat khas didapatkan pada indi,idu atau keluarga dengan sindrom marfan# namun sekitar 3%# merupakan mutasi genetic denovo.
$.% Pat"fisi"l"gi
Sindrom marfan terjadi oleh karena adanya mutasi pada gen FB 1 pada kromosom 1" yang berperan dalam mengkode glikoprotein fibrillin-1# komponen matriks ekstraseluler. *rotein fibrillin-1 berperan penting dalam memperbaiki pembentukan matriks ekstraseluler# meliputi biogenesis dan pertumbuhan serabut-serabut elastin.
Matriks ekstraseluler tidak hanya
berperan dalam struktural integritas jaringan ikat tetapi juga sebagai reser,oir untuk faktor pertumbuhan. Serabut-serabut elastin dapat ditemukan pada seluruh tubuh# namun serabut ini akan lebih banyak ditemukan pada aorta# ligamen# dan 4onula siliaris pada mata. *eneliti telah mengidentifikasi lebih dari )%% mutasi FB1 yang menyebabkan sindrom Marfan ebih dari )% mutasi tersebut merubah satu dari sekian banyak protein asam amino dalam pementukan fibrilin-1. FB1 yang termutasi menghasilkan abnormal fibrillin-1 yang tidak dapat menjalankan fungsi seharusnya.mutasi FB5 mengurangi jumlah fibrilin yang dihasilkan oleh sel. +lhasil# jumlah fibrilliin-1 yang tersedia tidak cukup untuk membentuk mikrofibril.
Menurunnya
produksi
mikrofibril akan
melemahkan
elastisitasitas
dan
menyebabkan akti,asi berlebih dari faktor 6F-beta. 2al itu akan menjadi penyebab dan gejala sindrom Marfan. /
$.& 'anifestasi Klinis
Meskipun manifestasi klinis pada sindrom marfan tidak terlalu khas# namun adanya disporporsional pada tungkai# dislokasi pada lensa mata# dan dilatasi aorta cukup untuk
4
menegakkan diagnosis sindrom marfan. 6ercatat ada lebih dari 3% manifestasi klinis lainnya pada sindrom ini yang sebagian besar melibatkan kulit# rangka# dan sendi. 1. Kelainan pembuluh darah dan jantung Kelemahan pada dinding aorta bisa menyebabkan pelebaran sehingga terbentuk aneurisma.
7arah juga dapat menyusup diantara lapisan-lapisan dinding pembuluh darah
(diseksi aorta! atau terjadi robekan pada aneurisma. Kelainan kardio,askuler pada sindrom Marfan adalah yang terberat dan ditemukan pada % penderita sindrom Marfan yang pada akhirnya menyebabkan kematian pada usia rata-rata 3/ tahun. Kelainan jantung dapat berupa kelainan yang diba&a sejak lahir atau kongenital seperti $ Tetralogy of Fallot (6F!# Atrial-septal defect (+S7!# dan katup aorta yang berdaun dua alias bicuspid. *ersentase kelainan jantung ba&aan pada penderita sindrom Marfan jauh lebih tinggi dibandingkan populasi umum. 8antung pada penderita sindrom Marfan dapat terdesak sehingga terjadi kebocoran. ejalanya antara lain sering sesak# lelah# dan berdebar-debar. 8ika pembuluh darah tersebut keluar dari jantung dan pecah# maka kematian mendadak tak dapat dihindarkan.
ambar 3. Kelainan jantung pada sindrom Marfan
5
/. Kelainan kerangka tubuh Bentuk kaki yang panjang dan tangannya melebihi tinggi tubuhnya.
8ari-jarinya
sedemikian panjang sehingga jika dilingkarkan pada pergelangan tangan jari-jarinya akan melebihi ibu jarinya. 8ari-jemari sangat panjang seperti jari laba-laba yang disebut 9arachnodactyly: dan disertai langit-langit didalam rongga mulut yang melengkung tinggi. ;ajah lonjong tetapi sempit# gigi bertumpuk-tumpuk# atap rongga mulut melengkung dan tinggi# dan tulang dadanya menonjol. Selain itu kedua kakinya ceper# lensa matanya subluksasi# dan tulang punggungnya skoliosis. ormalnya# tulang punggung membengkok sedikit ke arah dalam dan keluar# namun dari belakang tampak seperti garis lurus hingga ke leher dan tulang tengkorak. 6ulang rusuk melengkung dan menyebabkan
ambar >. Kelainan bentuk tangan penderita sindrom Marfan
3. Kelainan Mata ensa matanya terlepas karena urat mata terus memanjang (7islokasi lensa mata!# miopi# ablasio retina. *ada mata# lebih dari setengah indi,idu dengan sindrom marfan akan didapatkan dislokasi pada salah satu atau kedua lensa. 7islokasi lensa sendiri dapat terjadi minimal atau bahkan
terlihat
sangat
jelas.
Selain
dislokasi
yang dapat terjadi pada sindrom marfan adalah
lensa#
katarak#
kelainan
glaucoma#
pada miopia#
mata
lainnya
serta retinal
detachment
ambar ?. Kelainan Mata pada Sindroma Marfan
>. +bnormalitas jaringan ikat (kolagen! Menurut penelitian# penyebab abnormalitas adalah pada kolagen =4at utama yang membuat jaringan berserat yang dibentuk dari 4at kimia esensial. Fungsi utama kolagen adalah untuk menahan tubuh bersama-sama dan menyediakan arahan bagi pertumbuhan dan perkembangan. 8aringan ikat terdiri dari serabut# sel-sel# dan cairan ekstraseluler.
@airan
ekstraseluler dan serabut disebut matriks. 7alam sindrom Marfan# jaringan ikat mengalami kerusakan dan tidak bertindak sesuai fungsinya. Karena jaringan penghubung ditemukan di seluruh tubuh maka sindrom Marfan dapat mempengaruhi banyak sistem tubuh# termasuk kerangka# mata# jantung# pembuluh darah# sistem saraf# kulit# dan paru-paru. Keadaan ini mirip dengan penyakit lain yang disebut Ehlers Danlos Syndrome yang disebabkan oleh abnormalitas pada jaringan elastis. 2al itu mengakibatkan kulit sering kendor
8
(pada lengan# pantat# bahu# dan punggung!# membran otak melebar (dural ectasia!# sehingga sering muncul kekebalan pada bagian tubuh seperti kaki atau tangan. /#>#"
ambar '. Kelainan jaringan ikat
2.( Diagn"sis
Seseorang dapat didiagnosa mengidap sindrom Marfan setelah melakukan beberapa tes# seperti mengisi sejarah detail tentang ri&ayat kesehatan keluarga# menyelesaikan tes fisik# mengecek jantung dengan elektrokardiogram dan tulang# melakukan slip-lamp eye examination# 7iagnosis mudah ditegakkan apabila pasien dan anggota keluarga lainnya mengalami dislokasi lensa# dilatasi aorta# dan eAtremitas yang panjang dan tipis disertai kifoskoliosis atau deformitas dada lainnya. 7iagnosis sering ditegakkan jika dijumpai ektopia lentis dan aneurisma aorta asendens tanpa habitus Marfan atau ri&ayat penyakit pada keluarga. Semua pasien yang dicurigai mengidap kelainan harus diperiksa dengan slit lamp dan ekokardiogram. 2omosistinuria
juga
harus
disingkirkan
dengan
uji
sianida
nitroprusid
untuk disulfida urin yang negatif. Beberapa pasien dengan Sindroma hlers 7anlos (S7! tipe 5# 55# dan 555 menderita ektopia lentis tetapi tidak memperlihatkan habitus Marfan namun penderita kelainan kulit yang tidak dijumpai pada sindrom marfan. *asien dengan aneurisma aorta familial cenderung mengalami aneurisma di dasar aorta abdomen. amun# letak aneurisma ber,ariasi# dan tingginya insidensi aneurisma (1$1%%! menyebabkan diagnosa banding sulit ditegakkan
9
kecuali apabila jelas dijumpai gambaran sindrom marfan lainnya. Beberapa keluarga dengan aneurisma aorta familial mengalami mutasi di gen untuk prokolagen tipe 555. 1#"#)
2.) Penatalaksanaan
6idak ada obat khusus untuk penderita sindrom Marfan. amun demikian# berbagai pilihan pengobatan dapat meminimalisir dan mencegah komplikasi.
Spesialis yang sesuai akan
mengembangkan program pengobatan peroranganC pendekatan dokter tergantung pada sistem yang telah terpengaruh. *engobatan-pengobatan tersebut meliputi$ •
Skeletal - e,aluasi tahunan sangat penting untuk mendeteksi setiap perubahan dalam tulang belakang atau tulang dada. 2al tersebut penting dalam masa pertumbuhan cepat# seperti masa remaja. @acat yang serius dapat mencegah jantung dan paru-paru dari berfungsi dengan baik. 7alam beberapa kasus# operasi ortopedi mungkin disarankan untuk mengobati kelainan pada tulang tersebut.
•
Mata - pemeriksaan mata teratur merupakan kunci untuk menangkap dan memperbaiki setiap masalah penglihatan yang berkaitan dengan sindrom Marfan. 7alam kebanyakan kasus# kacamata atau lensa kontak dapat memperbaiki masalah ini# meskipun operasi mungkin diperlukan dalam beberapa kasus.
•
8antung dan pembuluh darah = pemeriksaan yang rutin dengan menggunakan echocardiograms membantu dokter menge,aluasi ukuran dan cara aorta jantung bekerja. Beberapa masalah katup jantung dapat dikelola dengan obat-obatan seperti beta-blocker# yang dapat membantu mengurangi tekanan pada aorta. 7alam beberapa kasus# operasi untuk mengganti katup atau perbaikan aorta mungkin diperlukan. *embedahan harus dilakukan sebelum aorta mencapai ukuran yang dikatakan berisiko tinggi untuk robek atau pecah.
•
Sistem saraf - 8ika dural ektasia (pembengkakan selubung saraf tulang belakang! mengembang# obat-obatan dapat membantu mengurangi rasa sakit yang terkait.
10
•
*aru-paru = *enderita sindrom Marfan diharapkan tidak merokok# karena dapat mengalami peningkatan risiko untuk kerusakan paru-paru dan hubungi dokter terdekat.
•
Kehamilan$ enetic konseling harus dilakukan sebelum kehamilan pada &anita penderita sindrom Marfan# karena sindrom marfan adalah suatu penyakit keturunan. ;anita hamil dengan sindrom Marfan dianggap kasus yang memiliki risiko tinggi.. Selama kehamilan# tekanan darah harus sering dicek bulanan dengan menggunakan echocardiograms. 8ika ada pembesaran cepat atau regurgitasi aorta# istirahat atau pembedahan mungkin diperlukan( +merican 2eart association./%%$1!.
Dbat Dbat-obatan tidak digunakan untuk mengobati sindrom Marfan# namun mereka dapat digunakan untuk mencegah atau mengendalikan komplikasi. *engobatan dapat meliputi$ •
Beta-bloker meningkatkan kemampuan jantung untuk rileks# mengurangi forcefulness denyut jantung dan tekanan dalam arteri# sehingga mencegah atau memperlambat pembesaran aorta. Beta-blocker terapi harus dimulai pada usia dini. *ada orang yang tidak mampu mengambil beta-blocker karena asma atau efek samping# sebuah saluran kalsium# seperti ,erapamil# dianjurkan.
•
+ngiotensin reseptor bloker (+EB! adalah jenis obat yang bekerja pada jalur kimia dalam tubuh. +gen ini sering digunakan dalam pengobatan tekanan darah tinggi serta gagal jantung.
*embedahan *embedahan untuk sindrom Marfan ditujukan untuk mencegah diseksi aorta atau pecah dalam memperlakukan masalah katup. Ketika diameter aorta lebih dari >#? cm (cm! sampai "#% cm (tergantung pada tinggi!# atau jika aortanya berkecepatan tinggi# pembedahan dianjurkan. Kardiolog juga bisa dapat membantu penderita sindrom marfan untuk menghitung diameter aorta yang berasio tinggi# karena hal tersebut juga dapat memberikan informasi terhadap para penderita sindrom marfan untuk melakukan operasi atau tidak.
11
Eekomendasi untuk operasi berdasarkan pada ukuran aorta# ukuran normal dari aorta# laju pertumbuhan aorta# usia# tinggi badan# jenis kelamin dan sejarah keluarga yang mengalami diseksi aorta. *embedahan mengkhususkan penggantian pada bagian pelebaran aorta dengan cara pencangkokan. Dperasi mungkin akan diperlukan untuk *erbaikan atau penggantian katup jika penderita sindrom Marfan memiliki katup aorta yang bocor atau mitral (regurgitasi! sehingga menyebabkan perubahan dalam ,entrikel kiri (kiri majelis rendah hati! atau gagal jantung (Medicinenet. 1)$ 1!. ?#'
2.* Deteksi #ini
,aluasi enetik Ei&ayat cacat lahir sebelumnya pada anak atau keluarga# keterbelakangan mental# kelainan kromosom atau kelainan genetik yang dikenal. 1. Kematian janin berulang. /. Bayi yang telah mati dalam periode neonatal. 3. Keadaan ibu yang menyebabkan predisposisi janin pada kelainan ba&aan. Konseling enetik a. 5ndikasi dan manfaat Konseling genetik harus dibedakan dari pemeriksaan genetik dan skrining# meskipun konselor genetik sering dilibatkan dalam hal pemeriksaan (testing ! genetik. Konseling genetik merujuk kepada proses komunikasi yang berkenaan dengan masalah-masalah manusia yang dihubungkan dengan terjadinya kelainan genetik Konseling genetik merupakan proses komunikasi yang berhubungan dengan kejadian atau resiko kejadian kelainan genetik pada keluarga. 7engan meningkatnya pengetahuan tentang janin# banyak pasangan menunjukkan adan ya indikasi untuk mendapat diagnosa genetik prenatal.
12
Meskipun setiap ahli kebidanan mempunyai peran dalam memberikan konseling genetik# banyak klinisi mendapatkan bah&a konselor genetik = seseorang yang lebih tinggi tingkatannya dan mereka yang terlatih dalam aspek pendidikan# psikologis dan administrati,e dari genetik akan sangat membantu. Konselor genetik berpengalaman dapat memperoleh dan menafsirkan ri&ayat keluarga# sering kali mereka terlibat dalam menegakkan diagnosa. Bila hadir dalam kunjungan prenatal# mereka dapat menafsirkan kehamilan kini# menjelaskan resiko bagi janin# dan mendiskusikan pilihan yang tersedia. Kompleksitas dari konseling genetik dan luasnya cakupan penyakit genetik mengarah pada perkembangan spesialisasi berbagai displin ilmu yang didesain untuk memberikan dukungan medis yang luas bagi mereka dan keluarganya yang beresiko dengan kelainan ini. *endekatan konseling genetik memiliki implikasi etik# sosial# dan finansial yang penting. Filosofi yang berhubungan dengan konseling genetik ber,ariasi luas menurut negara dan pusat-pusat pelayanan.
*ada center-center di +merika utara# konsultasi dilaksanakan dengan cara tidak
langsung dimana pasien belajar memahami betapa bernilainya peran dirinya dalam membuat keputusan medis tertentu. *asien dengan resiko penyakit genetik harus memahami prinsip-prinsip dasar dari genetika medis dan terminologi yang rele,an dengan situasi ini.
5ni mencakup konsep tentang gen#
bagaimana gen dihantarkan# dan menimbulkan resiko penyakit turunan.
*emahaman yang
adekuat tentang pola-pola pe&arisan sifat atau penyakit akan membuat pasien memahami kemungkinan resiko penyakit bagi diri dan keluarganya. *enting juga menanamkan konsepkonsep penetrasi penyakit dan ekspresinya kepada pasien.?#'
13
BAB III KESI'PULAN
•
Sindrom marfan disebabkan karena adanya mutasi pada kromosom 1"0/1.1.
•
Sindrom marfan menyerang organ-organ tubuh yang berhubungan dengan jaringan ikat.
•
*engobatan atau terapi yang dilakukan bukan untuk menyembuhkan melainkan hanya untuk mengurangi efek atau dampak dari sindrom tersebut.