Bagian Ilmu Kedokteran Kedokteran Jiwa FKIK Universitas Tadulako RSD Madani
JULI
2015
REFERAT
Nama
:
Ayu Enggaringtyas
Stambuk
:
N 111 14 064
!mbimbing "#inik
:
$r% atma&ati' S(%"J
)EARTE*EN IL*U "E)+"TERAN JI,A FA"ULT FA"ULTAS AS "E)+"TERAN "E)+" TERAN )AN IL*U "ESE-ATAN "ESE-ATAN UNI.ERSITAS TA)ULA"+ ALU 2015
0
/A/ I EN)A-ULUAN 1%1 Latar Latar /!#akan /!#akang g
Retardasi mental (RM) adalah suatu gangguan heterogen yang terdiri dari fungsi intelektual yang dibawah rata – rata dan gangguan dalam ketrampilan adaptif adaptif yang ditemukan sebelum orang berusia berusia 18 tahun. Gangguan Gangguan dipengaruhi dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan dan psikososial. elama dekade terakhir, semakin dikenali faktor biologis , termasuk kelainan kromosom ke!il, sindrom genetika dan intoksikasi timbal subklinis dan berbagai pemaparan toksin pranatal pada orang dengan retardasi mental ringan (sampai 8" persen dari populasi retardasi mental).1 #re$alensi retardasi mental pada suatu waktu diperkirakan adalah kira – kira 1 persen dari populasi. %nsidensi retardasi mental sulit dihitung karena kesulitan mengenali onsetnya. #ada banyak kasus, retardasi mungkin laten selama waktu yang pan&ang sebelum keterbatasan seseorang diketahui atau karena adaptasi baik. (kaplan) pre$alensi untuk RM ringan ', – ',"*+ sedangkan untuk RM sedang, berat dan sangat berat adalah ', – ',+. - %nsidensi tertinggi adalah pada anak usia sekolah, dengan pun!ak usia 1' sampai 1 tahun. Retardasi mental 1," kali lebih lebih sering sering pada pada laki laki – laki laki diband dibanding ingkan kan dengan dengan wanita. wanita. #ada #ada lan&ut lan&ut usia, usia, pre$alensi lebih sedikit karena mereka dengan retardasi mental yang berat atau sangat berat memiliki angka mortalitas yang tinggi yang disebabkan dari penyulit gangguan fisik yang menyertai. 1 Retardasi mental merupakan masalah dunia dengan implikasi yang besar terutama terutama bagi negara berkembang. berkembang. iperkirakan iperkirakan angka ke&adian retardasi mental berat sekitar '.+ dari seluruh populasi dan hamper + mempunyai %/ dibawah '. ebagai ebagai sumber sumber daya daya manusi manusiaa tentun tentunya ya mereka mereka tidak tidak bisa bisa dimanf dimanfaatk aatkan an karen karenaa '.1+ '.1+ dari dari anak anak0an 0anak ak ini ini meme memerl rluk ukan an pera perawa watan tan,, bimb bimbin inga gan n serta serta pengawasan sepan&ang hidupnya. ehingga retardasi mental masih merupakan dilema, sumber ke!emasan bagi keluarga dan masyarakat. emikian pula dengan diagnosis, pengobatan dan pen!egahannya masih merupakan masalah yang tidak ke!il.
1
/A/ II TINJAUAN USTA"A
2%1 )!inisi eterbelakangan mental atau la2im disebut retardasi mental (RM) adalah suatu keadaan dengan intelegensia yang kurang (subnormal) se&ak masa perkembangan (se&ak lahir atau se&ak masa anak0anak). 3iasanya terdapat perkembangan mental yang kurang se!ara keseluruhan, tetapi ge&ala utama ialah intelegensi yang terbelakang. Retardasi mental disebut &uga oligofrenia (oligo 4 kurang atau sedikit dan fren 4 &iwa) atau tuna mental. eadaan tersebut ditandai dengan fungsi ke!erdasan umum yang berada dibawah rata0rata dan disertai dengan berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri atau berprilaku adaptif. Menurut #edoman #enggolongan iagnosis Gangguan 5iwa edisi ke0%%% (##G5 %%%) adalah suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh hendaya keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial. Menurut 6meri!an 6sso!iation Mental Retardation (66MR) -''- adalah suatu disabilitas yang ditandai dengan suatu limitasi7keterbatasan yang bermakna baik dalam fungsi intelektual maupun prilaku adaptif yang diekspresikan dalam keterampilan konseptual, so!ial dan praktis. Menurut iagnosti! and !ientifi! Manual %09R (M %09R) adalah sama dengan definisi 66MR tetapi ditambahkan batas dera&at %/ '. -
2%2 Eti#gi a. elainan romosom •
indrom own indrom down adalah kondisi yang disebabkan oleh adanya kelebihan kromosom pada pasangan ke0-1 dan ditandai dengan retardasi
2
mental serta anomali fisik yang beragam.1 :ntuk seorang ibu usia pertengahan (; - tahun), resiko memiliki anak dengan sindroma own adalah kira0kira 1 dalam 1'' kelahiran. Retardasi mental adalah !irri yang menumpang pada sindrom own. ebagian besar pasien berada dlam kelompok retardasi sedang sampai berat., hanya sebagian ke!il yang memiliki %/ di atas "'. iagnosis sindrom own relatif mudah pada anak yang lebih besar tetapi seringkali sukar pada neonates. 9anda yang paling penting pada neonates adalah hipotonia umum, fisura palpebra yang oblik, kulit leher yang berlebihan, tengkorak yang ke!il dan datar, tulang pipi yang tinggi, dan lidah yang menon&ol. apat dilihat &uga tangan tebal dan lebar, dengan garis trans$ersal tunggal pada telapak tangan, dan &ari kelingking pendek dan melengkung ke dalam. 1
Gambar 1. arakteristik indroma own
•
indrom
iri
perilakunya
adalah
tingginya
angka
gangguan
defisit
atensi7hiperakti$itas, ganguan bela&ar, dan gangguan perkembangan
3
per$asi$e seperti gangguan akuisitik. efisit dalam fungsi bahasa adalah pembi!araan yang !epat dan perse$eratif dengan kelainan dalam mengkombinasikan kata0kata membentuk frasa dan kalimat. 1 •
indrom #rader0?illi elianan ini akibat dari penghilangan ke!il pada kromosom 1", biasanya ter&adi se!ara sporadi!. #re$alensinya kurang dari 1 dalam 1''''. @rang dengan sindrom ini menun&ukkan perilaku makan yang kompulsif dan sering kali obesitas, retardasi mental, hipogonadisme, perawakan pendek, hipotonia, dan tangan dan kaki yang ke!il. 6nak– anak dengan sindrom ini seringkali memiliki perilaku oposisional yang menyimpang.1
Gambar -. arakteristik indrom #rader0?illi •
indrom tangisan ku!ing (!at0!ry A!ri0du0!hatB syndrome) 6nak0anak dengan sindrom tangisa ku!ing kehilangan bagian dari kromosom
".
menun&ukkan
Mereka banyak
mengalami stigmata
yang
retardasi
mental
seringkali
berat
disertai
dan
dengan
penyimpangan kromosom, seperti mikrosefali, telinga yang letaknya rendah, fisura palpebra oblik, hipertelorisme, dan mikrognatia. 9angisan seperti ku!ing yang khas (disebabkan oleh kelainan laring) yang
4
memberikan nama sindrom se!ara bertahap berubah dan menghilang dengan bertambahnya usia. 1 •
elainan kromosom lain indrom penyimpangan autosomal lain yang disertai dengan retardasi mental adalah &auh lebih &arang ter&adi dibandingkan indrom own.1
b.
5
Gambar . #henylketouria !.
6
neurologis dan
intelektual yang bermanifestasi selama
tahun0tahun
sekolahnya. 3ayi yang menderita pendarahan intrakranial atau tanda0tanda iskemia serebral terutama rentan terhadap kelainan kognitif. era&at gangguan perkembangan saraf biasanya berhubungan dengan beratnya perdarahan intrakranial.1 e. Gangguan idapat #ada Masa 6nak0anak adang0kadang status perkembangan seorang anak dapat berubah se!ara dramatik akibat penyakit atau trauma fisik tertentu. e!ara retrospektif, kadang0kadang sulit untuk memastikan gambaran kema&uan perkembangan anak se!ara lengkap sebelum ter&adinya gangguan, tetapi efek merugikan pada perkembangan atau keterampilan anak tampak setelah gangguan. 3eberapa penyebab yang didapat pada masa anak0anak antara lain D1 •
%nfeksi %nfeksi yang paling serius mempengaruhi interitas serebral adalah ensefalitis dan meningitis.
•
9rauma kepala #enyebab !edera kepala yang terkenal pada anak0anak yag menyebabkan ke!a!atan mental, termasuk ke&ang, adalah ke!elakaan kendaraan bermotor. 9etapi, lebih banyak !edera kepala yang disebabkan oleh ke!elakaan di rumah tangga, seperti ter&atuh dari tangga. #enyiksaan anak &uga suatu penyebab !edera kepala.
•
Masalah lain >edera otak dari henti &antung selama anesthesia &arang ter&adi. atu penyebab !edera otak lengkap atau parsial adalah afiksia yang berhubugan dengan nyaris tenggelam. #emaparan &angka pan&ang dengan timbal adalah penyebab gangguan ke!erdasan dan keterampilan bela&ar. 9umor intra!ranial dengan berbagai &enis dan asal, pembedahan, dan kemoterapi &uga dapat merugikan fungsi otak
7
f.
8
2% )iagnsis Menurut pedoman diagnostik ##G5 %%% intelegensia bukan merupakan karakteristik yang berdiri sendiri, melainkan harus dinilai berdasarkan se¨ah besar ketrampilan khusus yang berbeda. Meskipun ada ke!enderungan umum bahwa semua ketrampilan ini akan berkembang ke tingkat yang serupa pada setiap indi$idu, tetapi ada ketimpangan (dis!repan!y) yang luas, terutama pada penyandang RM. @rang yang demikian mungkin memperlihatkan hendaya berat dalam satu bidang tertentu (misalnya bahasa) atau mungkin mempunyai suatu area ketrampilan tertentu yang lebih tinggi (misalnya tugas $isuospasial sederhana) pada RM berat. eadaan ini akan menimbulkan kesluitan dalam menentukan kriteria diagnostik dimana seorang penyandang RM harus diklasifikasikan. #enilaian tingkat ke!erdasan harus berdasarkan semua informasi yang tersedia, termasuk temuan klinis, perilaku adaptif (yang dinilai dalam kaitan dengan latar belakang budayanya), dan hasil tes psikometrik. :ntuk diagnosis pasti, harus ada penurunan tingkat ke!erdasan yang meningkatkan berkurangnya kemampuan adaptasi terhadap tuntutan dari lingkungan sosial biasa sehari – hari. Gangguan &iwa dan fisik yang menyertai retardasi mental mempunyai pengaruh besar pada gambaran klinis dan penggunaan dari semua keterampilannya. @leh karena itu kategori diagnostik yang dipilih harus berdasarkan penilaian kemampuan global dan bukan atas suatu hendaya atau ketrampilan khusus. 9ingkat %/ yang ditetapkan hanya merupakan petun&uk dan seharusnya tidak ditetapkan se!ara kaku dalam memandang keabsahan permasalahan lintas budaya. riteria diagnostik untuk RM menurut M % – 9R adalah sebagai berikutD 1.
kehidupan
rumah0tangga,
ketrampilan
sosial7interpersonal,
9
menggunakan sarana komunitas, mengarahkan diri sendiri, ketrampilan akademis fungsional, peker&aan, waktu senggang, kesehatan dan keamanan . 6witan ter&adi sebelum usia 18 tahun ode diagnostik dan dera&at RM menurut M % – 9R adalah sebagai berikut D 1 Retardasi mental ringan, %/ "' – "" sampai ' 18 Retardasi mental sedang, %/ " – ' sampai "' – "" 18.1Retardasi mental berat, %/ -' – -" sampai " – ' 18.-Retardasi mental sangat berat, %/ dibawah -' atau -"
M6 4 Mental Age, umur mental yang didapat dari hasil tes >6 4 Chronological Age, umur yang didapat berdasarkan perhitungan tanggal lahir iagnosis
retardasi
mental dapat dibuat setelah riwayat penyakit,
pemeriksaan intelektual yang baku, dan pengukuran fungsi adaptif menyatakan bahwa perilaku anak sekarang adalah se!ara bermakna di bawah tingkat yang diharapakan.
iagnosis
sendiri
tidak
menyebutkan
penyebab
ataupun
prognosisnya. uatu riwayat psikiatrik adalah berguna untuk mendapatkan gambaran longitudinal perkembangan fungsi anak, dan pemeriksaan stigma fisik, kelainan neurologis, dan tes laboratorium dapat digunakan untuk memastikan penyebab dan prognosis.1 a. Riwayat #enyakit Riwayat penyakit paling sering didapatkan dari orang tua atau pengasuh, dengan perhatian khusus pada kehamilan ibu, persalinan, dan kelahiran. 9erdapat riwayat keluarga retardasi mental, hubungan darah pada orangtua, dan gangguan herediter. 5uga dapat menilai latar belakang sosiokultural pasien, iklim emosional di rumah, dan fungsi intelektual pasien. 1 b. ?awan!ara #sikiatrik
10
ua faktor yang sangat penting saat &ika mewawan!arai pasien adalah sikap pewawan!ara dan !ara berkomunikasi dengan pasien. emampuan $erbal pasien, termasuk bahasa reseptif dan ekspresif, harus dinilai sesegera mungkin dengan mengobser$asi komunikasi $erbal dan non$erbal antara pengasuh dan pasien dan dari riwayat penyakit. angat membantu &ika memeriksa pasien dan pengasuhnya bersama0sama. 5ika pasien menggunakan bahasa isyarat, pengasuh dapat sebagai pener&emah. @rang terertardasi mengalami kegagalan seumur hidup dalam berbagai bidang, dan mereka mungkin mengalami ke!emasan sebelum men&umpai pewawan!ara. #ewawan!ara dan pengasuh harus berusaha untuk memberikan pasien suatu pen&elasan yang &elas, suportif, dan konkret tentang proses diagnostik, terutama pasein dengan bahasa reseptif yang memadai. ukungan dan pu&ian
harus diberikan dalam bahasa yang sesuai dengan usia dan
pengertian pasien. #engendalian pasien terhadap pola motilitas harus dipastikan, dan bukti klinis adanya distraktibilitas dan distorsi dalam persepsi dan daya ingat harus diperiksa. #emakaian bahasa, tes realitas, dan kemampuan menggali dan pengalaman penting untuk di!atat. ifat dan maturitas pertahanan pasien (menundukkan
diri
sendiri
menggunakan
penghindaran,
represi,
penyangkalan, introyeksi, da isolasi) harus diamati. #otensi sublimasi, toleransi frustasi, dan pengendalian impuls (terutama terhadap dorongan motorik, agresif, dan seksual) harus dinilai. 5uga penting adalah !itra diri dan peranannya dalam perkembangan keyakinan diri, dan &uga penilaian keuletan, ketetapan hati, keingintahuan, dan kemauan menggali hal yang tidak diketahui. #ada umumnya pemeriksaan psikiatrik pasien yang teretardasi harus mengungkapkan bagaimana pasien mengalami stadium perkembangan. alam hal kegagalan atau regresi, &uga dapat mengembangkan sifat kepribadian yang memungkinkan peren!anaan logis dari penatalaksanaan dan pendekatan pengobatan. 1 !. #emeriksaan
11
3erbagai bagian tubuh memiliki karakteristik tertentu yang sering ditemukan pada orang retardasi mental dan memiliki penyebab prenatal. ebagai !ontoh, konfigurasi dan ukuran kepala memberikan petun&uk terhadap berbagai kondisi seperti mikrosefali, hidrosefalus, dan sindroma own. ?a&ah pasien mungkin memiliki beberapa stigmata retardasi mental yang sangat mempermudah
diagnosis. 9anda fasial tersebut adalah
hipertelorisme, tulang hidung yang datar, alis mata yang menon&ol, lipatan epikantus, opasitas kornea, perubahan retina yag letaknya rendah atau bentuknya aneh, lidah yang menon&ol, dan gangguan gigi geligi. Cingkaran kepala harus diukur sebagai bagian dari pemeriksaan klinis. ?arna dan tekstur kulit dan rambut, palatum dengan lengkung yang tinggi, ukuran kelen&ar tiroid, dan ukuran anak dan batang tubuh dan ekstremitasnya adalah bidang lain yang digali. 1 d. #emeriksaan Eeurologis Gangguan sensorik sering ter&adi pada orang retardasi mental, sebagai !ontoh sampai 1' persen orang retardasi mental mengalami gangguan pendengaran empat kali lebih tinggi dibandingkan orang normal. Gangguan sensorik dapat berupa gangguan pendengaran dan gangguan $isual. Gangguan pendengaran terentang dari ketulian kortikal sa mpai defi!it pendengaran yang ringan. Gangguan $isual dapat terentang dari kebutaan sampai gangguan konsep ruang, pengenalan ran!angan, dan konsep !itr a tubuh. Gangguan dalam bidang motorik dimanifestasikan oleh kelainan pada tonus otot (spastisitas atau hipotonia), refleks (hiperefleksia), dan gerakan in$olunter (koreoatetosis). era&at ke!a!atan lebih ke!il ditemukan dalam kelambanan dan koordinasi yang buruk. 1 e. 9es Caboratorium 9es laboratorium yang digunakan pada kasus retardasi mental adalah pemeriksaan urin dan darah untuk men!ari gangguan metabolik. #enentuan kariotipe dalam laboratorium geneti! diindikasikan bila di!urigai adanya gangguan kromosom.
12
6mniosintesis, di mana se¨ah ke!il !airan amnioti! diambil dari ruang amnion se!ara transabdominal antara usia kehamilan 1 dan 1F minggu, telah berguna dalam diagnosis berbagai kelainan kromosom bayi, terutama indroma own. 6mniosintesis dian&ukan untuk semua wanita hamil berusia di atas " tahun. #engambilan sampel $ili korionik (> chorionic villi sampling ) adalah teknik skrining yang baru untuk menentukan kelainan &anin. >ara ini dilakukan pada usia kehamilan 8 dan 1' minggu. Hasilnya tersedia dalam waktu singkat (beberapa &am atau hari), dan &ika kehamilan adalah abnormal, keputusan untuk mengakhiri kehamilan dapat dilakukan dalam trimester pertama. #rosedur memiliki resiko keguguran antara - dan " persen. 1 f. #emeriksaan #sikologis 9es psikologis, dilakukan oleh ahli psikologis yang berpengalaman, adalah bagian standar dari pemeriksaan untuk retardasi mental. #emeriksaan psikologis dilakukan untuk menilai kemampuan per!eptual, motorik, linguistik, dan kognititf. %nformasi tentang fa!tor moti$asional, emosional, dan interpersonal &uga penting. 1
2%4 "#asiikasi Menurut ##G50%%% retardasi mental dibagi men&adi D F70 Retardasi Mental Ringan
3ila menggunakan tes %/ baku yang tepat, maka %/ berkisar antara "' – F* menun&ukkan retardasi mental ringan. #emahaman dan penggunaan bahasa !enderung terlambat pada berbagai tingkat, dan masalah kemampuan berbi!ara yang mempengaruhi perkembangan kemandirian dapat menetap sampai dewasa. ?alaupun mengalami keterlambatan dalam kemampuan bahasa, tapi sebagian besar dapat men!apai kemampuan bi!ara untuk keperluan sehari – hari. ebanyakan &uga dapat mandiri penuh dalam merawat diri sendiri dan men!apai ketrampilan praktis dan ketrampilan rumah tangga, walaupun tingkat perkembangannya agak lambat daripada normal.
13
esulitan utama biassanya tampak dalam peker&aan sekolah yang bersifat akademis dan banyak masalah khusus dalam memba!a dan menulis. Itiologi organik hanya dapat diidentifikasikan pada sebagian ke!il penderita. eadaan lain yang menyertai, seperti autisme, gangguan perkembangan lain, epilepsi, gangguan tingkah laku, atau disabilitas fisik dapat ditemukan dalam berbagai proporsi. 3ila terdapat gangguan demikian, maka harus diberi kode diagnosis tersendiri. F71 Retardasi Mental Sedang
%/ biasanya berada dalam rentang "0*. :mumnya ada profil kesen&angan dari kemampuan, beberapa dapat men!apai tingkat yang lebih tinggi dalam ketrampilan $isuo0spasial daripada tugas – tugas yang tergantung pada bahasa, sedangkan yang lainnya sangat !anggung namun dapat mengadakan interaksi sosial dan per!akapan sederhana. 9ingkat perkembangan bahasa ber$ariasi, ada yang dapat mengikuti per!akapan sederhana, sedangkan yang lain hanya dapat berkomunikasi seadanya untuk kebutuhan dasar mereka. uatu etiologi organik dapat diidentifikasikan pada kebanyakan penyandang retardasi mental sedang. 6utisme masa kanak atau gangguan perkembangan per$asif lainnya terdapat pada sebagian ke!il kasus, dan mempunyai pengaruh besar pada gambaran klinis dan tipe penatalaksanaan yang dibutuhkan. Ipilepsi, disabilitas neurologik dan fisik &uga la2im ditemukan meskipun kebanyakan penyandang retardasi mental sedang mampu ber&alan tanpa bantuan. adang – kadang didapatkan gangguan &iwa lain, tetapi karena tingkat perkembangan bahasanya yang terbatas sehingga sulit menegakkan diagnosis dan harus tergantung dari informasi yang diperoleh dari orang lain yang mengenalnya. etiap gangguan penyerta harus diberi kode diagnosis tersendiri. F7 Retardasi Mental Berat
%/ biasanya berada dalam rentang -'0. #ada umumnya mirip dengan retardasi mental sedang dalam hal D 0
Gambaran klinis
14
0
9erdapatnya etiologi organik
0
ondisi yang menyertainya
0
9ingkat prestasi yang rendah
0
ebanyakan penyandang retardasi mental berat menderita gangguan motorik yang men!olok atau defisit lain yang menyertainya, menun&ukkan adanya kerusakan atau penyimpangan perkembangan yang bermakna se!ara klinis dari susunan saraf pusat.
F7! Retardasi Mental Sangat Berat
%/ biasanya dibawah -'. #emahaman dan penggunaan bahasa terbatas, hanya mengerti perintah dasar dan menga&ukan permohonan sederhana. eterampilan $isuospasial yang paling dasar dan sederhana tentang memilih dan men!o!okkan mungkin dapat di!apainya dan dengan pengawasan dan petun&uk yang tepat, penderita mungkin dapat sedikit ikut melakukan tugas praktis dan rumah tangga. uatu etiologi organik dapat diidentifikasi pada sebagian besar kasus. 3iasanya ada disabilitas neurologik dan fisik lain yang berat yang mempengaruhi mobilitas, seperti epilepsi dan hendaya daya lihat dan daya dengar. ering ada gangguan perkembangan per$asif dalam bentuk sangat berat khususnya autisme yang tidak khas (atypical autism) terutam pada penderita yang dapat bergerak. F7" Retardasi Mental #ainn$a
ategori ini hanya digunakan bila penilaian dari tingkat retardasi mental dengan memakai prosedur biasa sangat sulit atau tidak mungkin dilakukan karena adanya gangguan sensorik atau fisik, misalnya buta, bisu, tuli dan penderita yang perilakunya terganggu berat atau fisiknya tidak mampu. F7% Retardasi Mental &TT
5elas terdapat retardasi mental, tetapi tidak ada informasi yang !ukup untuk menggolongkannya dalam salah satu kategori tersebut diatas.
15
2%5 !nata#aksanaan Retardasi mental berhubungan dengan beberapa gangguan heterogen dan berbagai faktor psikososial. 9erapi yang terbaik untuk retardasi mental adalah pen!egahan primer, sekunder, dan tersier.1 a. #en!egahan #rimer #en!egahan primer merupakan tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan atau menurunkan kondisi yang menyebabkan perkembangan gangguan yang disertai dengan retardasi mental. 9indakan tersebut termasuk D
#endidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat umum tentang retardasi mental.
:saha terus0menerus dari professional bidang kesehatan untuk men&aga dan memperbaharui kebi&aksanaan kesehatan masyarakat.
6turan untuk memberikan pelayanan kesehatan maternal dan anak yang optimal.
Iradikasi gangguan yang diketahui disertai dengan kerusakan system saraf pusat. onseling keluarga dan genetik membantu menurunkan insidensi
retardasi mental dalam keluarga dengan riwayat gangguan geneti! yang berhubungan dengan retardasi mental. :ntuk anak0anak dan ibu dengan sosioekonomi rendah, pelayanan medis prenatal dan perinatal yang sesuai dan berbagai program pelengakap dan bantuan pelayanan so!ial dapat menolong menekan komplikasi medis dan psikososial. b. #en!egahan ekunder dan 9ersier 5ika suatu gangguan yang disertai dengan retardasi mental telah dikenali, gangguan harus diobati untuk mempersingkat per&alanan penyakit (pen!egahan sekunder) dan untuk menekan sekuele atau ke!a!atan yang ter&adi setelahnya (pen!egahan tersier). Gangguan metabolik dan endokrin herediter, seperti #: dan hipotiroidisme, dapat diobati dalam stadium awal dengan !ontrol diet atau dengan terapi penggantian hormone.
16
6nak retardasi mental seringkali memiliki kesulitan emosional dan perilaku yang memerlukan terapi psikiatrik. emampuan kognitif dan sosial yang terbatas yang dimiliki anak tersebut memerlukan modalitas terapi psikiatrik yang dimodifikasi berdasarkan tingkat ke!erdasan anak. 1) #endidikan untuk anak Cingkungan pendidikan untuk anak0anak dengan retardasi mental harus
termasuk program yang lengkap yang men&awab latihan
keterampilan adaptif, latihan keterampilan sosial, dan latihan ke&u&uran. #erhatian khusus harus dipusatkan pada komunikasi dan usaha untuk meningkatkan kualitas hidup. 9erapi kelompok seringkali merupakan format yang berhasil dimana anak0anak dengan retardasi mental dapat bela&ar dan mempraktekkan situasi hidup nyata dan mendapatkan umpan balik yang mendukung. -) 9erapi perilaku, kognitif, dan psikodinamika esulitan dalam beradaptasi di antara orang retardasi mental adalah luas dan sangat ber$ariasi sehingga se¨ah inter$ensi sendiri atau dalam kombinasi mungkin berguna. 9erapi perilaku telah digunakan selama bertahun0tahun untuk membentuk dan meningkatkan perilaku sosial dan untuk mengendalikan dan menekan perilaku agresif dan destruksi pasien. orongan positif untuk perilaku yang diharapkan dan memulai hukuman (seperti men!abut hak istimewa) untuk perilaku yang tidak diinginkan telah banyak menolong. 9erapi kognitif seperti menghilangkan keyakinan palsu dan latihan relaksasi dengan instruksi dari diri sendiri, &uga telah dian&urkan untuk pasien retardasi mental yang mampu mengikuti instruksi pasien. 9erapi psikodinamika telah digunakan pada pasien retardasi mental dan keluarganya untuk menurunkan konflik tentang harapan yang menyebabkan ke!emasan, kekerasan, dan depresi yang menetap.
17
) #endidikan keluarga atu bidang yang penting dalam pendidikan keluarga dari pasien dengan retardasi mental adalah tentang !ara meningkatkan kompetensi dan harga diri sambil mempertahnkan harapan yang realisti! untuk pasien. eluarga seringkali merasa sulit untuk menyeimbangkan antara mendorong kemandirian dan memberikan lingkungan yang mengasuh dan suportif bagi anak retardasi mental, yang kemungkinan mengalami suatu tingkat penolakan dan kegagalan di luar konteks keluarga. @rang tua mungkin mendapatkan manfaat dari konseling yang terus0menerus datau terpai keluarga. @rang tua harus diberikan kesempatan untuk mengekspresikan perasaan bersalah, putus asa, kesedihan, penyangkalan yang terus0menerus timbul, dan kemarahan tentang gangguan dan masa depan anak. okter psikiatrik harus siap untuk memberikan semua informasi medis dasar dan terakhir tentang penyebab, terapi, dan bidang lain yang berhubungan (seperti latihan khusus dan perbaikna defek sensorik). ) %nter$ensi farmakologis #endekatan farmakologis dalam terpai gangguan mental komorbid pada pasien retardasi mental adalah banyak kesamaannya seperti untuk pasien yang tidak mengalami retardasi mental. emakin banyak data yang mendukung pemakaian berbagai medikasi untuk pasien dengan gangguan mental yang tidak retardasi mental. 3eberapa penelitian telah memusatkan perhatian pada pemakaian medikasi untuk sindrom perilaku berikut ini yang sering ter&adi di antara retardasi mentalD
6gresi dan perilaku melukai diri sendiri o
3eberapa bukti dari penelitian telah menyatakan bahwa lithium (Iskalith) berguna dalam menurunkan agresi dan perilaku melukai diri sendiri.
o
6ntagonis narkotik seperti naltreJone (9reJan) telah dilaporkan menurunkan perilaku melukai diri sendiri pada pasien retardasi mental yang &uga memenuhi kriteria diagnostik untuk gangguan
18
austik
infantile.
mekanisme
atu
ker&a
terapi
hipotesis
yang
naltreJone
dia&ukan
adalah
sebagai
bahwa
obat
mempengaruhi pelepasan opioid endogen yang dianggap berhubungan dengan melukai diri sendiri. o
>arbama2epine (9egretol) dan $alproi! a!id (epakene) adalah medikasi yang &uga bermanfaat pada beberapa kasus perilaku melukai diri sendiri.
Gerakan motorik stereotipik Medikasi
antipsikotik,
seperti
haloperidol
(Haldol)
dan
!hlorproma2ine (9hora2ine), menurunkan perilaku stimulasi diri yang berulang pada pasien retardasi mental, terapi medikasi tersebut tidak meningkatkan perilaku adaptif. 3eberapa anak dan orang dewasa (sampai sepertiga) dengan retardasi mental menghadapi resiko tinggi mengalami tardi$e dyskinesia dengan pemakaian kontinu medikasi antipsikotik.
#erilaku kemarahan eksplosif #enhambat0K, seperti propranolol dan buspirone (3upar), telah dilaporkan menyebabkan penurunan kemarahan ekspolasif di antara pasien dengan retardasi mental dan gangguan autistik. #enelitian sistematik diperlukan sebelum obat dapat ditetapkan sebagai man&ur.
Gangguan defisit atensi7hiperakti$itas #enelitian terapi methylphenidate pada pasien retardasi mental ringan
dengan
menun&ukkan
gangguan perbaikan
defisit
atensi7hiperakti$itas
bermakna
dalam
telah
kemampuan
mempertahankan perhatian dan menyelesaikan tugas. #enelitian terapi metylphenidate tida menun&ukkan bukti adanya perbaikan &angka pan&ang dalam keterampilan sosial atau bela&ar.
19
/A/ III "ESI*ULAN 3erdasarkan hasil pembahasan dalam referat ini disimpulkan bahwa retardasi mental merupakan suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh hendaya keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan so!ial yang dapat didiagnosis berdasarkan D 1.
adaptif
(sama
dengan
kekurangan indi$idu untuk memenuhi tuntutan standar perilaku sesuai dengan usianya dari lingkungan budayanya) dalam sedikitnya - hal, yaitu komunikasi,
self-care,
kehidupan
rumah0tangga,
ketrampilan
sosial7interpersonal, menggunakan sarana komunitas, mengarahkan diri sendiri, ketrampilan akademis fungsional, peker&aan, waktu senggang, kesehatan dan keamanan . 6witan ter&adi sebelum usia 18 tahun 3erdasatkan #anduan #edoman iagnostik Gangguan 5iwa (##G5) %%%, retardasi mental diklasifikasikan men&adi retardasi mental ringan, retardasi mental sedang, retardasi mental berat, retardasi mental sangat berat, retardasi mental lainnya, dan retardasi mental yang tidak tergolongkan. :ntuk penatalaksanaanya dibagi men&adi pen!egahan primer, pen!egahan sekunder, dan pen!egahan tersier.
20
)AFTAR USTA"A
1.
aplan H%, ado!k 35, Grebb 56D Retardasi Mental . inopsis #sikiatri %lmu #engetahuan #erilaku #sikiatri linis, 3inarupa 6ksara, 5akarta, -'1'
-.
Il$ira , Hadisukanto G. Retardasi Mental . 3uku 6&ar #sikiatri,
.
almiah D Retardasi Mental . epartemen edokteran Gigi 6nak
4.
Maslim R. F70-F79 Retardasi Mental . 3uku aku ##G50%%%, 3agian %lmu edokteran 5iwa <0:nika 6tma&aya, 5akarta, -''
21