BAB I PENDAHULUAN
A. KONSEP DASAR
Redartasi mental merupakan masalah dunia dengan implikasi yang besar terutama bagi Negara berkembang. Diperkirakan angka kejadian redartasi mental berat sekitar 0,3% dari seluruh populasi dan hampir 3% mempunyai IQ dibawah 70.Sebagai sumber daya manusia tentunya mereka tidak bias dimanfaatkan dimanfaatkan karena 0,1% dari anak-anak anak-anak ini memerlukan perawatan, bimbingan serta pengawasan sepanjang hidupnya.(Swaiman KF, 1989). Prevalensi redartasi mental sekitar 1 % dalam satu populasi. Di indonesia 1-3 persen penduduknya menderita kelainan ini. Insidennya sulit di ketahui karena redartasi meta metall kada kadang ng-ka -kada dang ng tida tidak k dike dikena nali li samp sampai ai anak anak-an -anak ak usia usia pert perten enga gaha han n dimana redartasinya masih dalam taraf ringan. Insiden tertinggi pada masa masa anak sekolah anak sekolah dengan puncak umur 10 sampai 14 tahun. Redartasi mental mengenai 1,5 kali lebih banyak pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Sehing Sehingga ga redart redartasi asi mental mental masih masih merupa merupakan kan dilema dilema,, sumber sumber kecema kecemasan san bagi bagi kelu keluar arga ga dan dan
masy masyar arak akat at..
Demik Demikia ian n
pula pula deng dengan an diag diagno nosi sis, s, peng pengob obat atan an dan dan
pencegahannya masih merupakan masalah yang tidak kecil.
A.1 Defini Definisi si
Redartasi mental ialah keadaan dengan intelegensia yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak). Biasanya terdapat perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan, tetapi gejala utama pada redartasi termasuk redart redartasi asi mental mental akibat akibat neopla neoplasma sma (tidak (tidak termasu termasuk k pertum pertumbuh buhan an sekund sekunder er karena karena rudapaksa atau peradangan) dan beberapa reaksi sel-sel otak yang nyata, tetapi yang belum belum diketa diketahui hui betul betul etiolog etiologiny inyaa (didug (didugaa heredi herediter ter). ). Reaksi Reaksi sel-se sel-sell otak otak ini dapat dapat bersifat degeneratif, infiltratif, radang, proliferatif, sklerotik atau reparatif.
A.2 Etiolo Etiologi gi •
Akibat penyakit/pengaruh pranatal yang tidak jelas. Keadaan ini diketahui
sudah ada sejak sebelum lahir, tetapi tidak diketahui etiologinya, termasuk anomali kranial primer dan defek kogenital yang tidak diketahui sebabnya.
1
1
•
Akibat kelainan kromosom. Kelainan kromosom mungkin terdapat dalam
jumlah atau dalam bentuknya. Hal ini mencakup jumlah terbesar dari penyebab genetic dan paling sering adalah trisomi yang melibatkan kromosom tambahan, misalnya 47 dibandingkan keadaan normal sebesar 46. Kelainan kromosom seks, seperti sindroma Klinefeker (XXY), sindroma Turner dan berbagai mosaic, dapat juga berkaitan dengan redartasi mental. •
Akibat Akibat premat prematuri uritas tas.. Kelomp Kelompok ok ini termas termasuk uk redarta redartasi si mental mental yang yang
berhubungan dengan keadaan bayi pada waktu lahir berat badannya kurang dari 2500 gram atau dengan masa hamil kurang dari 38 minggu serta tidak terdapat sebab-sebab lain seperti dalam sub kategori sebelum ini. •
Akibat gangguan jiwa yang berat. Untuk membuat diagnosa ini harus
jelas jelas telah telah terjadi terjadi ganggu gangguan an jiwa jiwa yang yang berat berat itu dan tidak tidak terdap terdapat at tanda-t tanda-tand andaa patologi otak. •
Akibat Akibat depriv deprivasi asi psiko psikosos sosial ial.. Redart Redartasi asi mental mental dapat dapat diseba disebabka bkan n oleh oleh
faktor – faktor biomedik maupun sosiobudaya.
A.3 Manifest Manifestasi asi klinis
Redartasi mental bukanlah suatu penyakit walaupun redartasi mental merupakan hasil hasil dari dari proses proses patolo patologik gik di dalam dalam otak otak yang yang member memberika ikan n gambar gambaran an keterb keterbatas atasan an terhadap intelektual dan fungsi adaptif. Redartasi mental dapat terjadi dengan atau tanpa gangguan jiwa atau gangguan fisik lainnya. Hasil bagi intelegensi (IQ = “Intelligence Quot Quotien ient” t”)) buka bukanl nlah ah meru merupa paka kan n satu satusa satu tuny nyaa pato patoka kan n yang yang dapa dapatt dipa dipaka kaii untu untuk k menent menentuka ukan n berat berat ringan ringannya nya redarta redartasi si mental mental.. Sebaga Sebagaii kriteri kriteriaa dapat dapat dipaka dipakaii juga juga kemampuan kemampuan untuk dididik dididik atau dilatih dan kemampuan sosial atau kerja. Tingkatannya Tingkatannya mulai dari taraf ringan, sedang sampai berat, dan sangat berat.
A.4 Patofisio Patofisiologi logi
Menurut Soetjiningsih (1995) penyebab redartasi mental dapat digolongkan menjadi 3 yaitu : 1. Faktor nonorganik seperti kemiskinan dan keluarga yang tidak harmonis. Faktor Faktor kultu kultural ral,, interak interaksi si anak-p anak-peng engasu asuh h yang yang tidak tidak baik, baik, penela penelanta ntaran ran anak anak berpe berpenga ngaruh ruh terhada terhadap p beban beban stres stres sosial sosial yang yang komula komulatif tif maupun maupun kerent kerentana anan n biologik.
2
2. Faktor organik dibagi menjadi : a. Prakonsepsi : kelainan kromosom b. Pranatal : infeksi intra uterin c. Prenatal : asfiksia neonatorum d. Postnatal : trauma kepala berat
3. Faktor sosial ekonomi yang rendah seperti kurang gizi, keracunan logam berat. Dari ke-3 penyebab tersebut memungkinkan terjadinya malformasi struktural otak, kelainan metabolik, defisit sistem syaraf sentral yang mengakibatkan gangguan neurologis disfungsi otak. Hal inilah yang menjadi dasar dari redartasi mental. Adanya redartasi mental menyebabkan gangguan kognitif, lambatnya ekspresi dan resepsi bahasa, tonus otot abnormal, kurangnya penerimaan keluarga terhadap anak redartasi mental.
Klasifikasi redartasi mental menurut DSM-IV-TR yaitu : 1. Redartasi mental berat sekali IQ dibawah 20 atau 25. Sekitar 1 sampai 2 % dari orang
yang terkena redartasi mental. 2. Redartasi mental berat IQ sekitar 20-25 sampai 35-40. Sebanyak 4 % dari orang yang
terkena redartasi mental. 3. Redartasi mental sedang IQ sekitar 35-40 sampai 50-55. Sekitar 10 % dari orang yang
terkena redartasi mental. 4. Redartasi mental ringan IQ sekitar 50-55 sampai 70. Sekitar 85 % dari orang yang
terkena terkena redartasi redartasi mental. mental. Pada umunya anak-anak dengan redartasi mental ringan tidak dikenali sampai anak tersebut menginjak tingkat pertama atau kedua disekolah.
Tingkat Ringan
Kisaran IQ 52-68
Kemampuan Usia
Kemampuan Usia
Kemampuan
Prasekolah
Sekolah
Masa Dewasa
(sejak lahir-5 tahun) Bisa memb memban angu gun n • Bisa
•
pel pelaj ajar aran an kela kelass 6 mencapai
kemampuan kemampuan sosial sosial & komunikasi •
Koo Koordin rdinas asii
(6-20 tahun) (21 tahun keatas) bisa Bisa Bisa memp mempel elaja ajari ri Biasanya
pada
belasan tahun
otot tot
sedikit terganggu
akhir
•
kemampuan kerja usia kemampuan &
bers bersos osia iali lisa sasi si
cukup, p, tetap tetapii Bisa Bisa dibimb dibimbing ing ke yg cuku
3
•
Seri Sering ngka kali li
arah
tid tidak
terdiagnosis •
pergaulan ketika mengalami mengalami
sosial
stres
sosial
Bisa dididik
ataupun ataupun ekonomi, ekonomi, memerlukan
Moderat
36-51
•
•
Bisa Bisa berb berbica icara ra &
Bisa Bisa
belajar
beberapa
memenuhi
berkomunikasi
kemamp kemampuan uan sosia sosiall
kebutuhannya
Kesa Kesada dara ran n
& pekerjaan
sendiri dengan
sosi sosial al
kurang •
•
bantuan memp mempel elaja ajari ri • Bisa
•
Koo Koordin rdinas asii
otot tot
cukup
Bisa
melakukan
belajar
bepergian sendiri di
pek peker erja jaan an
temp tempatat-tem tempa patt
tida tidak k
yg
dikenalnya dikenalnya dengan dengan
atau
baik
terlatih
yg
terl terlat atih ih semi
dibawah pengawasan •
Memerlukan pengawasan & bimbingan ketika mengalami stres
sosial
maupun ekonomi Berat
20-35
•
•
Bisa mengucapk mengucapkan an
Bisa berbicara atau
•
ringan Bisa
beberapa kata
belajar
memelihara
Mampu
berkomunikasi
diri
Bisa Bisa
dibawah
mempelajari
•
memp mempel elaja ajari ri
kemampuan kemampuan untuk untuk
keb kebias iasaan aan
menolong
sehat yg sederhana
diri
sendiri •
•
Tidak
yg
sendiri
pengawasan
hidu idup •
Dapat melakukan
memiliki
kemampuan
beberapa kemampuan
4
ekspresif
atau
perlindungan
hanya sedikit •
Sangat
19
atau
berat
kurang
Koo Koordin rdinas asii
diri
•
•
Koordinasi ototnya
terkendali •
Memiliki Memiliki beberapa beberapa
•
Memiliki
koordinasi otot
beberapa
Kemungkinan tidak
koordinasi otot
Mungkin
dapat dapat berjal berjalan an atau atau
& berbicara
memerlukan
berbicara
sedikit sekali •
lingkungan lingkungan yg
otot tot
jelek Sangat terbelakang
dalam
•
•
Bisa Bisa meraw merawat at diri
perawatan khusus
tetapi
sangat terbatas •
Memerlukan perawatan khusus
A.5 Penatala Penatalaksana ksanaan an Medis
Untuk mendiagnosa redartasi mental dengan tepat, perlu diambil anamnesa dari orang tua dengan teliti mengenai kehamilan, persalinan dan perkembangan anak. Bila mungkin dilakukan dilakukan juga pemeriksaan pemeriksaan psikologik, psikologik, bila perlu diperiksa juga di laboratoriu laboratorium, m, diadakan diadakan evaluasi evaluasi pendengaran pendengaran dan bicara. bicara. Observasi Observasi psikiatrik dikerjakan dikerjakan untuk untuk mengetahui mengetahui adanya gangguan psikiatrik disamping redartasi mental. Tingkat kecerdasan intelegensia bukan satu-satunya karakteristik, melainkan harus dinilai dinilai berdasarkan berdasarkan sejumlah sejumlah besar keterampilan keterampilan spesifik spesifik yang berbeda. Penilaian tingkat tingkat kecerdasan harus berdasarkan semua informasi yang tersedia, termasuk temuan klinis, prilaku adaptif dan hasil tes psikometrik. Untuk diagnosis yang pasti harus ada penurunan tingkat kecerdasan yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan adaptasi terhadap tuntutan dari lingkungan sosial biasa sehari-hari. Pada pemeriksaan fisik pasien dengan redartasi mental dapat ditemukan berbagai macam perubahan bentuk fisik, misalnya perubahan bentuk kepala: mikrosefali, hidrosefali, dan sindrom down. Wajah pasien dengan redartasi mental sangat mudah dikenali seperti hipertelorisme, lidah yang menjulur keluar, gangguan pertumbuhan gigi dan ekspresi wajah tampak tumpul A.6 Kompli Komplikas kasii
5
Menurut Betz, Cecily R (2002) komplikasi retardasi mental adalah : 1. Sere Sereb bral ral pal palssi 2. Gang Ganggu guan an keja kejang ng 3. Gang Ganggu guan an kej kejiw iwaa aan n 4. Ganggu Gangguan an kons konsent entrasi rasi/hi /hipera perakti ktif f 5. Defi Defisi sitt komun komunik ikas asii 6. Kon Konstip stipas asii
(kar (karen enaa
penu enuruna runan n
motil otilit itas as
usus sus
akib akibat at
obat obat-o -ob batan atan,,
kura kuran ng
mengkonsumsi makanan berserat dan cairan). PNP
Defisit perawatan diri
Resiko Cedera
Agresifitas
Redartasi Mental
Ganggaun interaksi sosial Gangguan tumbang Gangguan komunikasi
Kelainan kognitif
BAB II ASUHAN KEPERAWATAN
6
2.1 2.1 Peng Pengka kaji jian an
A. Tanda Tanda dan gejala : •
Mengenali sindrom seperti adanya DW atau mikrosepali
•
Adanya Adanya kegagal kegagalan an perkemb perkembangan angan yang merupakan merupakan indikator indikator :
RM seperti seperti
anak anak RM berat berat bias biasan anya ya meng mengal alam amii kega kegaga gala lan n perk perkem emba bang ngan an pada pada tahu tahun n pert pertam amaa kehi kehidu dupa pann nnya ya,, terut terutam amaa psik psikom omot otor or;; RM seda sedang ng memp memperl erlih ihat atka kan n penundaan penundaan pada kemampuan kemampuan bahasa dan bicara, bicara, dengan dengan kemampuan kemampuan motorik normal-lambat, biasanya terjadi pada pada usia 2-3 tahun; tahun; RM ringan biasanya terjadi pada pada usia usia sekola sekolah h
dengan dengan memperl memperlihat ihatkan kan kegagala kegagalan n anak anak untuk untuk mencapai mencapai
kinerja yang diharapkan. •
Gangguan neurologis yang progresif
•
Tingkatan/klasifikasi RM (APA dan Kaplan; Sadock dan Grebb, 1994)
1.
Ringan Ringan ( IQ IQ 52-69; 52-69; umur umur ment mental al 8-12 8-12 tahun) tahun) Karakteristik : a. Usia presekolah tidak tampak sebagai anak RM, tetapi terlambat dalam
kemampuan berjalan, bicara , makan sendiri, dll b. Usia sekolah, dpt melakukan ketrampilan, membaca dan aritmatik dengan
pendidik khusus, diarahkan pada kemampuan aktivitas sosial. Usia c. Usia
dewa dewasa sa,,
mela melaku kuka kan n
ketr ketram ampi pila lan n
sosia osiall
dan dan
vokas okasio ion nal, al,
diperboleh diperbolehkan kan menikah menikah tidak dianjurkan dianjurkan memiliki anak. Ketrampilan psikomotor tidak berpengaruh kecuali koordinasi. 2. Sedang Sedang ( IQ 3535- 40 hingga hingga 50 - 55; 55; umur umur mental mental 3 - 7 tahun) tahun) Karakteristik : a. Usia Usia pres presek ekol olah ah,, kela kelamb mbat atan an terl terlih ihat at pada pada perk perkem emba bang ngan an moto motori rik, k, terutama bicara, respon saat belajar dan perawatan diri.
7
b. Usia sekolah, dapat mempelajari komunikasi sederhana, dasar kesehatan,
perilaku aman, serta ketrampilan mulai sederhana, Tidak ada kemampuan membaca dan berhitung. dewasa, melakukan melakukan c. Usia dewasa,
aktivitas aktivitas latihan latihan tertentu, tertentu, berpartisipasi berpartisipasi dlm
rekreasi, rekreasi, dapat melakukan melakukan perjalanan perjalanan sendiri sendiri ke tempat tempat yang dikenal,
7
tidak bisa membiayai sendiri. 3. Berat ( IQ 20-25 20-25 s.d. s.d. 35-40; 35-40; umur mental mental < 3 tahun) tahun) Karakteristik : Usia a. Usia
pras prasek ekol olah ah
kela kelamb mbat atan an
nyat nyataa
pada pada
perk perkem emba bang ngan an
moto motori rik, k,
kemampuan komunikasi sedikit bahkan tidak ada, bisa berespon dalam perawatan diri tingkat dasar seperti makan. b. Usia sekolah, gangguan spesifik dalam kemampuan berjalan, memahami
sejumlah komunikasi/berespon, membantu bila dilatih sistematis. c. Usia Usia dewasa dewasa,, melaku melakukan kan kegiat kegiatan an rutin rutin dan aktivi aktivitas tas berula berulang, ng, perlu perlu
arah arahan an berk berkel elan anju jutan tan dan dan prot protek ekti tiff ling lingku kung ngan an,, kema kemamp mpua uan n bicar bicaraa minimal, meggunakan gerak tubuh. 4. Sangat Sangat Berat ( IQ dibawah dibawah 20-25; 20-25; umur mental seperti seperti bayi) bayi) Karakteristik : a. Usia prasekolah redartasi mencolok, fungsi Sensorimotor minimal, butuh
perawatan total. b. Usia
sekolah,
kelambatan
nyata
di
semua
area
perkembangan,
memperlihatkan respon emosional dasar, ketrampilan latihan kaki, tangan dan rahang. Butuh pengawas pribadi. Usia mental bayi muda. c. Usia Usia dewasa dewasa,, mungki mungkin n bisa bisa berjal berjalan, an, butuh butuh perawa perawatan tan total, total, biasan biasanya ya
diikuti dengan kelainan fisik.
B. Pemerik Pemeriksaa saan n fisik :
8
•
Kepala : Mikro/makrosepali, plagiosepali (btk kepala kepala tdk simetris)
•
Rambut : Pusar ganda, rambut jarang/tdk ada, halus, mudah putus dan cepat berubah
•
Mata : mikroftalmia, juling, nistagmus, dll
•
Hidung : jembatan/punggung hidung mendatar, ukuran kecil, cuping melengkung ke atas, dll
•
Mulut : bentuk bentuk “V” yang terbalik terbalik dari bibir atas, langit-langit langit-langit lebar/melengkun lebar/melengkung g tinggi
•
Geligi : odontogenesis yang tdk normal
•
Telinga : keduanya letak rendah; dll
•
Muka : panjang filtrum yang bertambah, hipoplasia
•
Leher : pendek; tdk mempunyai kemampuan gerak sempurna
•
Tangan : jari pendek dan tegap atau panjang kecil meruncing, ibujari gemuk dan lebar, klinodaktil, dll
•
Dada & Abdomen : tdp beberapa putting, buncit, dll
•
Genitalia : mikropenis, testis tidak turun, dll
•
Kaki : jari kaki saling tumpang tindih, panjang & tegap/panjang kecil meruncing diujungnya, lebar, besar, gemuk
C. Pemeriksaan Pemeriksaan penunjang penunjang •
Pemeriksaan kromosom
•
Pemeriksaan urin, serum atau titer virus
9
•
Test Test diag diagno nost stik ik spt spt : EEG, EEG, CT Scan Scan untu untuk k iden identi tifi fika kasi si abno abnorm rmal alit itas as
per perke kemb mban anga gan n
jari jaring ngan an otak otak,,
inju injury ry jari jaring ngan an otak otak atau atau trau trauma ma yang yang
mengakibatkan perubahan.
2.2 Diagnosa •
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b.d kelainan fungsi kognitif
•
Gangguan komunikasi verbal b.d kelainan fungsi kognitif
•
Risiko cedera b.d. perilaku agresif/ketidakseimbangan mobilitas fisik
•
Gangguan interaksi sosial b.d. kesulitan bicara /kesulitan adaptasi sosial
•
Gangguan proses keluarga b.d. memiliki anak RM
•
Defisit perawatan diri b.d. perubahan mobilitas fisik/kurangnya kematangan
perkembangan
2.3 Intervensi •
Kaji faktor penyebab gangguan perkembangan anak
•
Identifikasi dan gunakan sumber pendidikan untuk memfasilitasi
perkembangan anak yang optimal. •
Berikan perawatan yang konsisten
•
Tingkatkan komunikasi verbal dan stimulasi taktil
•
Berikan intruksi berulang dan sederhana
•
Berikan reinforcement positif atas hasil yang dicapai anak
•
Dorong anak melakukan perawatan sendiri
•
Manajemen perilaku anak yang sulit
10
•
Dorong anak melakukan sosialisasi dengan kelompok
•
Ciptakan lingkungan yang aman
2.4 Evaluasi
•
Anak berfungsi optimal sesuai tingkatannya
•
Keluarga dan anak mampu menggunakan koping thd tantangan karena adanya
ketidakmampuan •
Keluarga mampu mendapatkan sumber-sumber sarana komunitas
BAB III PENUTUP
11
3.1 Kesimp Kesimpula ulan n
•
Redartasi Redartasi mental mental dapat didefinisikan didefinisikan sebagai keterbatasan keterbatasan dalam kecerdasan kecerdasan yang mengganggu adaptasi normal terhadap lingkungan.
•
Redartasi mental menurut penyebabnya, yaitu akibat infeksi, ruda paksa, gangguan metabolisme, penyakit otak post natal, gangguan gizi yang berat dan berlangsung lama sebelum umur 4 tahun, pengaruh penyakit pra natal yang tidak jelas, kelainan kromosom, prematuritas, gangguan jiwa berat, deprifasi psikososial.
DAFTAR PUSTAKA 11
12
Duniaqu, Keterbelakangan mental , 21-03-2010. Medicafarma, Redartasi Mental , 18-03-2010. Redartasi mental (RM) « Idmgarut’s Blog.htm, 21-03-2010. Redartasi mental, Scribd, 12-03-2010. Wong, L. Donna, 2005, Keperawatan Pediatrik , Jakarta : EGC. http://mvzpry.blogspot.com/2009/05/laporan-pendahuluan-redartasi-mental-rm.html
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK 12 DENGAN REDARTASI MENTAL
13
D I S U S U N
Oleh : KELOMPOK 2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
RAJAMANSYAH RANI MULLANA RIDAYANI RISDIATI RISKA JULIANA RIZAL AFANDI RIZKI SAMSURI RISMAINI
AKADEMI KEPERAWATAN KUTACANE 2010
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur syukur penulis penulis panjatkan panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas “ REDARTASI MENTAL”.
14
Tujuan penulisan ini untuk mengetahui dan mempelajari tentang asuhan keperawatan jiwa dan mengetahui gangguan ratardasi mental. Dalam penyusunan askep ini, kami mendapatkan banyak pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan askep ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan di masa mendatang. Akhir kata semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang keperawatan dan semua pihak yang membacanya.
Kutacane,
Mei 2010
Penulis
DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR........................... PENGANTAR.................................................. .......................................................... ................................... ..........
15
DAFTAR ISI.......................................... ISI................................................................. .............................................. ............................................. ...................... BAB I PENDAHULUAN............................ PENDAHULUAN................................................... .............................................................. ....................................... 1.1 Latar Belakang............................................ Belakang................................................................... ......................................... ............................ .......... 1.2 Tujuan..................................... Tujuan............................................................ .............................................. ................................................. .......................... 1.3 Definisi........................................... Definisi.................................................................. .............................................................. ....................................... .. 1.4 Etiologi....................................... Etiologi.............................................................. .................................................................... ............................................. 1.5 Manifestasi Klinis....................................... Klinis.............................................................. .............................................. ............................. ...... 1.6 PNP..................................... PNP............................................................ .............................................. ..................................................... .............................. BAB II ASUHAN KEPERAWATAN.............................................. KEPERAWATAN....................................................................... ......................... 2.1 Pengkajian...................................... Pengkajian............................................................. .......................................................... ................................... ...... 2.2 Diagnosa Keperawatan...................... Keperawatan............................................. .............................................. ..................................... ................ 2.3 Intervensi......................................... Intervensi................................................................ ............................................................... ........................................ 2.4 Implementasi................... Implementasi.......................................... .............................................. ............................................. ................................. ........... 3.5 Evaluasi...................................... Evaluasi............................................................. ................................................................ ......................................... .... BAB III PENUTUP.............................. PENUTUP..................................................... .............................................. ............................................... ........................ 3.1 Kesimpulan..................................... Kesimpulan............................................................ .............................................. ......................................... .................. DAFTAR PUSTAKA................................ PUSTAKA....................................................... ........................................................ ................................. ........
ii
16