REFERAT RESPIRATORY RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME (RDS)
Oleh: Primarini Kusuma Dewi A. 11!"!1#
Pem$im$in%: &r. Na'alina S S.A
KEPANITERAAN K*INIK I*M+ KESE,ATAN ANAK R+MA, SAKIT +M+M DAERA, KA-+PATEN -EKASI FAK+*TAS KEDOKTERAN +NIERSITAS YARSI !1/ 1
KATA PEN0ANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia Nya saya dapat menyelesaikan tugas penyusunan referat yang berjudul “RESPRAT “RESPRAT!R" #STRESS S"N#R!$E%& Adap Adapun un refera referatt ini ini dibu dibuat at untu untuk k memen memenuh uhii syara syaratt Kepa Kepani nite teraa raan n Klin Klinik ik lmu lmu Kesehatan Anak 'akultas Ked(kteran )ni*ersitas "arsi +akarta yang dilaksanakan di RS)# Kabupaten ,ekasi& )apan terima kasih saya sampaikan kepada dr& Natalina S. Sp&A selaku pembimbing. yang telah membimbing dalam penyelesaian referat ini serta pihak yang seara langsung maupun tidak langsung membantu dalam penyusunan referat ini& Akhir Akhir kata kata bila bila ada kekura kekuranga ngan n dalam dalam pembua pembuatan tan referat referat ini saya saya m(h(n m(h(n kritik kritik dansara dansaran n yang yang bersifa bersifatt memban membangun gun menuju menuju kesempu kesempurna rnaan an dengan dengan berhara berharap p referat referat ini bermanfaat bagi pembaanya&
/ibitung. N(*ember 0123
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PEN4ANTAR&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& 0 #A'TAR S&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
3
,A, 5PEN#A6)7)AN8&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
9
,A, 5PE$,A6ASAN8&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
:
0&2& #E'NS&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
:
0&0& ET!7!4&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
:
0&3& PAT!'S!7!4&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
:
0&9& $AN'ESTAS K7NK&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
;
0&:& 'AKT!R RSK!&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
22
0&<& #A4N!SS&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
20
0&=& TATA7AKSANA&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
2:
0&>& K!$P7KAS&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
02
0&;& PR!4N!SS&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
00
#A'TAR P)STAKA&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
03
3
-A- I PENDA,+*+AN
Respirat(ry #istress Syndr(me 5R#S8 disebut juga 6yaline $embrane #isease 56$#8. merupakan sindr(m ga?at napas yang disebabkan defisiensi surfaktan terutama pada bayi yang lahir dengan masa gestasi kurang& $anifestasi dari R#S disebabkan adanya atelektasis al*e(li. edema. dan kerusakan sel dan selanjutnya menyebabkan b((rnya serum pr(tein ke dalam al*e(li sehingga menghambat fungsi surfaktan& 2 nfant R#S atau 6yaline $embrane #isease 56$#8 $erupakan gangguan pada bayi baru lahir. terutama yang lahir prematur karena kekurangan surfaktan& Surfaktan mulai dipr(duksi (leh janin pada usia kehamilan 39 minggu. dan pada umur kehamilan 3= minggu jumlahnya sudah ukup untuk pernafasan n(rmal Punak keparahan terjadi pada 09-9> jam. akan membaik dalam ?aktu =0-;< jam 5tanpa terapi surfaktan8 tergantung dari maturitas bayi& Salah satu dari bayi resik( tinggi adalah bayi dengan sindr(ma ga?at nafas5S4N@R#S8& Respirat(ry distress syndr(ma 5R#S8 didapatkan sekitar :-21 pada bayi kurang bulan. :1 pada bayi dengan berat :12-2:11 gram& Angka kejadian berhubungan dengan umur gestasi dan berat badan& Persentase kejadian menurut usia kehamilan adalah <1->1 terjadi pada bayi yang lahir dengan usia kehamilan kurang dari 0> mingguB 2:-31 pada bayi antara 303< minggu dan jarang sekali ditemukan pada bayi yang ukup bulan&nsiden pada bayi prematur kulit putih lebih tinggi dari pada kulit hitam dan lebih sering terjadi pada bayi lakilaki dari pada perempuan 5nels(n.2;;;8& Selain itu kenaikan frekuansi juga sering terjadi pada bayi yang lahir dari ibu yang menderita gangguan perfusi darah uterus selama kehamilan. misalnya ibu menderita penyakit diabetes. hipertensi. hip(tensi. seksi( sesarea serta perdarahan antepartum& 0 Penemuan surfaktan untuk R#S termasuk salah satu kemajuan di bidang ked(kteran. karena
peng(batan
ini
dapat
mengurangi
kebutuhan
tekanan
*entilat(r
dan
mengurangik(nsentrasi (ksigen yang tinggi& Surfaktan dapat diberikan sebagai penegahan R#S maupun sebagai terapi penyakit pernapasan pada bayi yang disebabkan adanya defisiensi atau kerusakan surfaktan&
4
-A- II PEM-A,ASAN
!.1. DEFINISI
R#S adalah gangguan napas pada bayi baru lahir yang terjadi segera atau beberapa saat setelah lahir dan menetap atau menjadi pr(gresif dalam 9>-;< jam pertama kehidupan& R#S ini hampir sebagian besar terjadi pada ,ayi Kurang ,ulan. yang masa gestasinya kurang dari 3= minggu dan berat kurang dari 0:11 gram& Pada pemeriksaan radi(l(gik ditemukan adanya gambaran retikul(granular yang unif(rm dengan air br(nh(gram& 3 !.!. ETIO*O0I
Penyebab kelainan ini seara garis besar adalah kekurangan surfaktan. suatu Cat aktif pada al*e(li yang menegah k(laps paru& R#S seringkali terjadi pada bayi prematur. karena pr(duksi surfaktan yang dimulai sejak kehamilan minggu ke-00. baru menapai jumlah ukup menjelang ukup bulan& $akin muda usia kehamilan. makin besar pula kemungkinan terjadinya R#S&9 !./. PATOFISIO*O0I Perem$an%an aru n2rmal
Paru berasal dari pengembangan “embry(ni f(regut% dimulai dengan perkembangan br(nkhi utama pada usia 3 minggu kehamilan& Pertumbuhan paru kearah kaudal ke mesenkhim sekitar dan pembuluh darah. (t(t halus. tulang ra?an dan k(mp(nen fibr(blast berasal dari jaringan ini& Seara end(dermal epitelium mulai membentuk al*e(li dan saluran pernapasan& #i luar peri(de embri(nik ini. ada 9 stadium perkembangan paru yang telah dikenal& Pada seluruh stadium ini. perkembangan saluran pernapasan. pembuluh darah dan pr(ses diferensiasi berlangsung seara bersamaan&2 •
• • •
Pseud(glandular 5:-2= minggu8 Terjadi perkembangan perabangan br(nkhius dan tubulus asiner Kanalikuler 52<-0< minggu8Terjadi pr(liferasi kapiler dan penipisan mesenkhim #iferensiasi pneum(sit al*e(llar tipe sekitar 01 minggu Sakuler 509-3> minggu8Terjadi perkembangan dan ekspansi r(ngga udaraA?al pembentukan septum al*e(lar 5
•
Al*e(lar 53< minggu D lebih 0 tahun setelah lahir8 Penipisan septum al*e(lar dan pembentukan kapiler baru& 'akt(r-fakt(r yang memudahkan terjadinya R#S pada bayi prematur disebabkan
(leh al*e(li masih keil sehingga kesulitan berkembang. pengembangan kurang sempurna kerana dinding th(ra masih lemah. pr(duksi surfaktan kurang sempurna& Kekurangan surfaktan mengakibatkan k(laps pada al*e(lus sehingga paru-paru menjadi kaku& 6al tersebut menyebabkan perubahan fisi(l(gi paru sehingga daya pengembangan paru 5(mpliane8 menurun 0: dari n(rmal. pernafasan menjadi berat. shunting intrapulm(nal meningkat dan terjadi hip(ksemia berat. hip(*entilasi yang menyebabkan asid(sis respirat(rik&: Telah diketahui bah?a surfaktan mengandung ;1 f(sf(lipid dan 21 pr(tein . lip(pr(tein ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan dan menjaga agar al*e(li tetap mengembang& Seara makr(sk(pik. paru-paru nampak tidak berisi udara dan ber?arna kemerahan seperti hati& !leh sebab itu paru-paru memerlukan tekanan pembukaan yang tinggi untuk mengembang& Seara hist(l(gi. adanya atelektasis yang luas dari r(ngga udara bahagian distal menyebabkan edema interstisial dan k(ngesti dinding al*e(li sehingga menyebabkan desFuamasi dari epithel sel al*e(li type & #ilatasi duktus al*e(li. tetapi al*e(li menjadi tertarik karena adanya defisiensi surfaktan ini&: #engan adanya atelektasis yang pr(gresif dengan bar(trauma atau *(lutrauma dan keraunan (ksigen. menyebabkan ker(sakan pada end(thelial dan epithelial sel jalan pernafasan bagian distal sehingga menyebabkan eksudasi matriks fibrin yang berasal dari darah& $embran hyaline yang meliputi al*e(li dibentuk dalam satu setengah jam setelah lahir& Epithelium mulai membaik dan surfaktan mulai dibentuk pada 3<- =0 jam setelah lahir& Pr(ses penyembuhan ini adalah k(mplekB pada bayi yang immatur dan mengalami sakit yang berat dan bayi yang dilahirkan dari ibu dengan h(ri(amni(nitis sering berlanjut menjadi ,r(nh(pulm(nal #isplasia 5,P#8& :
Pa'hwa3 RDS4
6
!.5. MANIFESTASI K*INIK 7
Tanda dari R#S biasanya munul beberapa menit sesudah lahir. namun biasanya baru diketahui beberapa jam kemudian di mana pernafasan menjadi epat dan dangkal 5<1 @menit8& ,ila didapatkan (nset takipnea yang terlambat harus dipikirkan penyakit lain& ,eberapa pasien membutuhkan resusitasi saat lahir akibat asfiksia intrapartum atau distres pernafasan a?al yang berat& ,iasanya ditemukan takipnea. grunting. retraksi inter(stal dan sub(stal. dan pernafasan uping hidung& Sian(sis meningkat. yang biasanya tidak resp(nsif terhadap (ksigen& Suara nafas dapat n(rmal atau hilang dengan kualitas tubular yang kasar. dan pada inspirasi dalam dapat terdengar r(nkhi basah halus. terutama pada basis paru p(steri(r& Terjadi perburukan yang pr(gresif dari sian(sis dan dyspnea& ,ila tidak diterapi dengan baik. tekanan darah dan suhu tubuh akan turun. terjadi peningkatan sian(sis. lemah dan puat. grunting berkurang atau hilang seiring memburuknya penyakit& Apneu dan pernafasan iregular munul saat bayi lelah. dan merupakan tanda perlunya inter*ensi segera& #apat juga ditemukan gabungan dengan asid(sis metab(lik. edema. ileus. dan (liguria&Tanda asfiksia sekunder dari apnea atau kegagalan respirasi munul bila ada pr(gresi yang epat dari penyakit& K(ndisi ini jarang menyebakan kematian pada bayi dengan kasus berat&Tapi pada kasus ringan. tanda dan gejala menapai punak dalam 3 hari& Setelah peri(deinisial tersebut. bila tidak timbul k(mplikasi. keadaan respirasi mulai membaik& ,ayi yanglahir pada 30 D 33 minggu kehamilan. fungsi paru akan kembali n(rmal dalam 2 minggukehidupan& Pada bayi lebih keil 5usia kehamilan 0< D 0> minggu8 biasanya memerlukan*entilasi mekanik& Perbaikan ditandai dengan diuresis sp(ntan. dan kemampuan (ksigenasi pada kadar (ksigen lebih rendah& Kematian jarang terjadi pada 2 hari pertama. biasanya terjadi pada harikedua
sampai
ketujuh.
sehubungan
dengan
adanya
keb((ran
udara
al*e(li
5emfisemainterstitial. pneum(th(ra8 perdarahan paru atau intra*entrikular& Kematian dapat terjadi setelah beberapa minggu atau bulan bila terjadi br(nh(pulm(nary displasia 5,P#8 pada penderita dengan *entilasi mekanik 5R#S berat8&
!.5. K*ASIFIKASI1
8
Klasi6iasi 0an%%uan na6as
Freuensi Na6as 4 ali8meni'
0e7ala 'am$ahan DEN0AN
$era'
%an%%uan naas Sian2sis sen'ral DAN 'arian &in&in% &a&a a'au merin'ih saa'
ATA+ 9 "
DEN0AN
ali8meni'
esirasi Sian2sis sen'ral ATA+ 'arian &in&in% &a&a ATA+ merin'ih saa'
0an%%uan na6as
ATA+ /
DEN0AN a'au
esirasi 0e7ala lain &ari
ali8meni' 4 ; " ali8meni'
TANPA DEN0AN
%an%%uan naas Tarian &in&in%
'e'ai
&a&a ATA+
se&an%
merin'ih saa' esirasi. ATA+ 9 "
TANPA TANPA
ali8meni'
Sian2sis sen'ral Tarian &in&in% &a&a a'au merin'ih saa' esirasi a'au
0an%%uan naas
4 ; " ali8meni'
TANPA
rin%an
sian2sis sen'ral Tarian &in&in% &a&a a'au merin'ih saa' esirasi a'au
Kelainan 7an'un%
4 ; " ali8meni'
2n%eni'al
DEN0AN
sian2sis sen'ral Sian2sis sen'ral
Te'ai TANPA
Tarian &in&in% &a&a a'au merin'ih
E
9
E
Dia%n2sis
2-3
Sesak nafas ringan
9-:
Sesak nafas sedang
G<
Sesak nafas berat
!.=. FAKTOR RESIKO Fa>'2r risi2 'er7a&in3a Resira'2r3 Dis'ress S3n&r2me: 1
2& ,ayi kurang bulan 5,K,8& Pada bayi kurang bulan. paru bayi seara bi(kimia?i masih imatur dengan kekurangan surfaktan yang melapisi r(nggaparu& 0& Kega?atan ne(natal seperti kehilangan darah dalam peri(de perinatal. aspirasi mek(nium. pneum(t(raks akibat tindakan resusitasi.dan hipertensi pulm(nal dengan pirau kanan ke kiri yang memba?a darah keluar dari paru& 3& ,ayi dari ibu diabetes mellitus& Pada bayi dari ibu dengan diabetes terjadi keterlambatn pematangan paru sehingga terjadi distress respirasi 9& ,ayi lahir dengan (perasi sesar& ,ayi yang lahir dengan (perasi sesar. berapapun usia gestasinya dapat mengakibatkan terlambatnya abs(rpsi airan paru 5Transient Tahypnea (f Ne?b(rn8& :& ,ayi yang lahir dari ibu yang menderita demam. ketuban peah dini dapat terjadi pneum(nia bakterialis atau sepsis&
10
<& ,ayi dengan kulit ber?arna seperti mek(nium. mungkin mengalami aspirasi mek(nium&
!.4. DIA0NOSIS 1. Anamnesis? Anamnesis 'en'an%: o o
o
Ri?ayat kelahiran kurang bulan& Ri?ayat ibu dengan diabetes melitus& Ri?ayat persalinan yang mengalami asfiksia perinatal 5ga?at janin8. atau partus tindakan dengan bedah sesar& Ri?ayat kelahiran saudara kandung dengan penyakit R#S&
!. Pemerisaan Fisi ? o o
o
4ejala biasanya dijumpai dalam 09 jam pertama kehidupan& #ijumpai sindr(ma klinis yang terdiri dari kumpulan gejala - Sesak napas. dengan frekuensi napas H<1 kali@menit atau I31 kali@menit - 4runting atau merintih - Retraksi dinding dada - Kadang dijumpai sian(sis pada suhu kamar $anifestasi klinis berupa distress pernafasan dapat dinilai dengan AP4AR s(re 5derajat asfiksia8 dan Sil*erman S(re& ,ila nilai Sil*erman s(re H = berarti ada distress nafas. namun ada juga yang menyatakan bila nilainya H
o o o
0selama H 09 jam& Perhatikan tanda prematuritas& Kadang ditemukan hip(tensi. hip(termia. edema perife r. edema paru-paru& Perjalanan klinis ber*ariasi sesuai dengan beratnya penyakit. besarnya bayi.adanya infeksi dan derajat dari pirau P#A&
Ta$el Sil2re
11
/. Pemerisaan Penun7an% F2'2 '2ras #
P(sisi AP dan lateral. bila diperlukan serial& 4ambaran radi(l(gi dapat memberi gambaran penyakit membran hialin yang menunjukkan gambaran retikul(granular yangdifus bilateral atau gambaran br(nkh(gram udara 5air br(nh(gram8 dan paru yang tidak berkembang& Terdapat 9 #erajat J
#erajat 2 5ringan8J kadang n(rmal atau gambaran retikul(granuler. h(m(gen.tidak ada
air br(nh(gram&
#erajat 0 5ringan-sedang8J 2 air br(nh(gram& 4ambaran air br(nh(gram 5gambaran br(nk( yang seharusnya terisi udara8 yang men(nj(l menunjukkan br(nki(lus yang menutup latar belakang al*e(li yang k(laps&
12
#erajat 3 5sedang-berat8 J 0 batas jantung-paru kabur
#erajat 9 5berat8J 3 ?hite lung
5. *a$2ra'2rium
2
13
•
#arah J 6b. 6t. dan gambaran darah tepi tidak menunjukkan tanda infeksi&
•
$enunjukkan pada keurigaan pneum(nia& Kultur strept(k(kus 5-8& Analisis gas biasanya memberikan hasil J hip(ksemia. asidemia yang berupa metab(lik. respirat(rik atau k(mbinasi. dan saturasi (ksigen yang tidak n(rmal 5Pa!0 kurang dari :1 mm6g. Pa/!0 kurang dari <1 mm6g. saturasi (ksigen
• •
;0 D ;9. p6 =.32 D =.9:8 Rasi( lesitin@sfing(mielin 57@S rati( I0J28& Shake test 5tes k((k8. jika tidak ada gelembung. resik( tinggi untuk terjadinya P$6 <1&
!.?. TATA*AKSANA
$anajemen Spesifik )ntuk 4angguan Nafas ; 0an%%uan Naas Se&an% 2& $emberian !0 0-3 liter@menit dengan kateter nasal. bila masih sesak dapat
diberikan !0 9-: liter@menit dengan sungkup 0& ,ayi jangan diberikan minum 5di puasakan8& 3& ,erikan antibi(tika 5ampisilin dan gentamisin8 untuk terapi kemungkinan besar sepsis 0an%%uan Naas Rin%an Transient Tahypnea (f the Ne?b(rn 5TTN8. Terutama terjadi pada bayi aterm setelah bedah sesar& ,iasanya k(ndisi tersebut akan membaik dan sembuh sendiri tanpa peng(batan& 7angkah D langkah peng(batan J 2& Amati pernapasan bayi setiap 0 jam selama < jam& ,ila dalam pengamatan gangguan napas memburuk atau timbul gejala sepsis lainnya. terapi untuk kemungkinan besar sepsis& 0& ,erikan AS bila bayi mampu mengisap& ,ila tidak. berikan AS peras dengan menggunakan salah satu ara alternatif pemberian minum& 3& Kurangi pemberian !0 seara bertahap bila ada perbaikan gangguan napas& 6entikan pemberian !0 jika frekuensi napas antara 31 D <1 kali@menit& 9& Amati bayi selama 09 jam berikutnya. jika frekuensi napas menetap antara 31-<1 kali@menit. tidak ada tanda-tanda sepsis. dan tidak ada masalah lain yang memerlukan pera?atan. bayi dapat dipulangkan . 0an%%uan Naas -era' : 2& Siapkan rujukan ke RS Rujukan 0& Stabilisasi sebelum merujuk 3& Rujukan disertai petugas yg mahir resusitasi 14
9& Perhatikan +alan napas dan !ksigenasi selama transp(rtasi TERAPI1 1. en'ilasi Mana7emen
Pemberian (ntinu(us p(siti*e air?ay pressure 5/PAP8 akan meningkatkan (ksigenasi dan sur*i*al& /PAP mulai dipasang pada tekanan sekitar :-= m 60! melalui pr(ng nasal. pipa nas(faringeal atau pipa end(trakheal& Pada beberapa bayi dengan derajat sakit sedang. /PAP mungkin dapat menegah kebutuhan untuk pemakaian *entilat(r mekanik 5L$8& /PAP memperbaiki (ksigenasi dengan meningkatkan funti(nal residual apaity 5'R/8 melalui perbaikan al*e(li yang k(laps. menstabilkan r(ngga udara. menegahnya k(laps selama ekspirasi& /PAP diindikasikan untuk bayi dengan R#S Pa!0 H :1& Pemakaian seara nas(pharyngeal atau end(traheal saja tidak ukup untuk bayi keil. harus diberikan *entilasi mekanik bila (ksigenasi tidak dapat dipertahankan& Pada bayi dengan berat lahir di atas 0111 gr atau usia kehamilan 30 minggu. /PAP nas(pharyngeal selama beberapa ?aktu dapat menghindari pemakaian *entilat(r& $eski demikian (bser*asi harus tetap dilakukan dan /PAP hanya bisa diteruskan bila bayi menunjukan usaha bernafas yangadekuat. disertai analisa gas darah yang memuaskan& /PAP diberikan pada tekanan <-21 m 60! melalui nasal pr(ngs& 6al ini menyebabkan tekanan (ksigen arteri meningkat dengan epat& $eski penyebabnya belum hilang. jumlah tekanan yang dibutuhkan biasanya berkurang sekitar usia =0 jam. dan penggunaan /PAP pada bayi dapat dikurangi seara bertahap segera sesudahnya& ,ila dengan/PAP tekanan (ksigen arteri tak dapat dipertahankan di atas :1 mm6g 5sudah menghirup(ksigen 211 8. diperlukan *entilasi buatan&
en'ilasi Meani
,ayi dengan R#S berat atau disertai k(mplikasi. yang berakibat timbulnya apnea persisten membutuhkan *entilasi mekanik buatan& ndikasi penggunaannya antara lainJ 15
2& Analisa gas darah menunjukan hasil buruk p6 darah arteri IH • p/!0 arteri H <1 mm6g • p!0 arteri I :1 mm6g pada k(nsentrasi (ksigen =1 D 211 • 0& K(laps kardi(respirasi 3& Apnea persisten dan bradikardi
Memilih
Lentilasi tekanan p(sitif pada bayi baru lahir dapat diberikan berupa *entilat(r k(n*ensi(nal atau *entilat(r berfrekuensi tinggi 52:1 @ menit8& Lentilat(r k(n*ensi(nal dapat berupa tipe “*(lume% atau “tekanan%. dan dapat diklasifikasikan lebih lanjut dengan dasar yling m(de D biasanya siklus inspirasi diterminasi& Pada m(dus pressure limited timeyled *entilati(n. tekanan punak inspirasi diatur dan selama inspirasi udara dihantarkanuntuk menapai tekanan yang ditargetkan& Setelah target terapai.
*(lume gas
yang
tersisadilepaskan ke atm(sfer& 6asilnya.
penghantaran *(lume tidal setiap kali nafas ber*ariabelmeski tekanan punak yang diatat k(nstan& Pada m(dus *(lume limited. pre-set *(lume dihantarkan (leh setiap nafas
tanpa
memperhatikan
tekanan
yang
dibutuhkan&
,eberapa*entilat(r
menggunakan aliran udara sebagai dasar dari yling m(de di mana inspirasi berakhir bila aliran telah menapai le*el pre-set atau sangat rendah 5fl(? *entilat(rs8& Ada juga *entilat(r yang mampu menggunakan baik *(lume atau pressure (ntr(lled *entilati(n bergantung pada keinginan (perat(r& Lentilasi dengan fekuensi tinggi biasanya diberikan dengan high freFueny (sillat(ry *entilat(rs 56'!L8& Terdapat pist(n pump atau *ibrating diaphragm yang ber(perasi pada frekuensi sekitar that 21 6C 52 6C M 2 yle per se(nd. <1 yles per minute8& Selama 6'!L. baik inspirasi maupun ekspirasi sama-sama aktif& Tekanan (sillat(r pada jalan udara mempr(duksi *(lume tidal sekitar 0-3 ml dengan tekanan rata-rata jalan udara dipertahankan k(nstan. mempertahankan *(lume paru eki*alen untuk menggunakan /PAP dengan le*el sangat tinggi& L(lume gas yang dipindahkan pada *(lume tidal ditentukan (leh ampiltud( tekanan jalan udara (sillat(r 5P8& en'ila'2r 2n
16
6ip(ksemia pada R#S biasanya terjadi karena ketidakseimbangan *entilasi dan perfusi5L@8 atau pirau dari kanan ke kiri. abn(rmalitas difusi dan hip(*entilasi merupakan fat(r tambahan& !ksigenasi terkait langsung pada 'i!0 dan tekanan ratarata jalan udara 5meanair?ay pressure - $AP8& $AP dapat ditingkatkan dengan perubahan tekanan punak inspirasi 5peak inspirat(ry pressure - PP8. p(siti*e end epirat(ry pressure 5PEEP8 atau dengan mengubah rasi( inspirasi J ekspirasi 5JE8 dengan memperpanjang ?aktu inspirasi sementara keepatannya tetap k(nstan& $AP yang sangat tinggi dapat menyebabkan distensi berlebihan. meski (ksigenasi adekuat. transp(rt (ksigen berkurang karena penurunan urah jantung& Pembuangan /!0 berbanding lurus dengan minute *entilati(n. ditentukan (leh pr(duk *(lume tidal 5dikurangi *entilasi ruang mati8 dan keepatan pernafasan& )ntuk minute *entilati(n yang sama. perubahan penghantaran *(lume tidal lebih efektif untuk merubah eliminasi /!0 dibanding perubahan keepatan pernafasan karena *entilasi ruang mati tetapk(nstan& a& Peak nspirat(ry Pressure 5PP8 Perubahan pada PP mempengaruhi (ksigenasi 5dengan mengubah $AP8 dan /!0dengan efek pada *(lume tidal dan *entilasi al*e(lar& Peningkatan PP menurunkan Pa/!0 dan memperbaiki (ksigenasi 5Pa!0 meningkat8& Pemakainan PP ditentukan (leh (mpliane system pernafasan dan bukan (leh ukuran atau berat bayi& 4unakan PP terendah yang menghasilkan *entilasi adekuat berdasarkan pemeriksaan klinik 5gerakan dada dan suaranafas8 dan analisa gas darah& PP berlebih dapat menyebabkan paru mengalami distensi berlebihan dan meningkatkan resik( bar(@*(lutrauma dan menimbulkan keb((ran udara& b& P(siti*e End Epirat(ry Pressure 5PEEP8 PEEP yng adekuat menegah k(laps al*e(li dan dengan mempertahankan *(lume paru saat akhir respirasi. memperbaiki keseimbangan L@& Peningkatan PEEP memperbesar $APdan memperbaiki (ksigenasi& Sebaliknya. PEEP berlebih 5H > m 60!8 menginduksi hiperkarbia dan memperburuk (mpliane paru dan mengurangi hantaran *(lume tidal karenaal*e(li terisi berlebihan 5P M PP - PEEP8& PEEP berlebih juga dapat menimbulkan efek sampping pada hem(dinamik karena paru mengalami distensi
berlebih.
menyebabkan
penurunan
*en(us
return.
yang
kemudian
menurunkan urah jantung& Tekanan 3 D < m 60!memperbaiki (ksigenasi pada bayi 17
baru lahir dengan R#S tanpa mengganggu mekanisme paru-paru. eliminasi /!0 atau stabilitas hem(dinamik& & 'rekuensi Terdapat 0 met(de dasar. frekuensi rendah dan frekuensi tinggi 'rekuensi rendah dimulai pada keepatan 31 - 91 nafas @ menit 5bpm8& $et(de epat sekitar <1 bpm dan dapatditingkatkan hingga 201 bpm bila bayi bernafas lebih epat dari *entilat(r& Waktu ekspirasiharus lebih panjang dari inspirasi untuk menegah al*e(li mengalami distensi berlebihan.?aktu inspirasi harus dibatasi maksimum 1.: detik selama *entilasi mekanik keuali dalamkeadaan khusus& Pada frekuensi tinggi terjadi penurunan insidensi pneum(t(raks . mungkin karena frekuensi ini sesuai dengan usaha nafas bayi& Waktu inspirasi memanjang akan meningkatkan $AP dan memperbaiki (ksigenasi. dan merupakan alternati*e dari peningkatan PP& Namun hal ini merupakan predisp(sisi dari distensi berlebihan pada paru serta air trapping karena ?aktu ekspirasi berkurang& d& Keepatan Aliran Aliran minimum setidaknya 0 kali minute *entilati(n bayi 5 n(rmal J 1&0 D 2 7 @ menit8 ukup adekuat. tapi dalam prakteknya digunakan 9 D 21 7 @ menit& ,ila digunakan frekuensi nafas lebih tinggi dengan ?aktu inspirasi lebih pendek. keepatan aliran di atas kisaran harus diberikan untuk menjamin penghantaran *(lume tidal& Keepatan aliran yang tinggi memperbaiki (ksigenasi karena efeknya pada $AP& ,eberapa *entilat(r memiliki keepatan aliran yang tetap. yaitu sebesar : 7 @ menit& !.
Sirulasi
Auskultasi suara jantung. ukur tekanan darah. palpasi denyut nadi dan periksa hemat(krit2 /.
K2resi asi&2sis me'a$2li
Asid(sis metab(lik berat 5p6 I =&08 dengan kadar bikarb(nat serum 5I 2:-2< mEF@78atau defisit basa menunjukkan beratnya penyakit& Penyebab harus segera ditentukan danditangani&
18
5.
@a%a ehan%a'an suhu $a3i sei'ar /4=B ; /4#B (suhu asiler) un'u
men>e%ah ari en3e$a$ &is'res resirasi 4. Terai em$erian sur6a'an
Surfaktan dapat diberikan pada < sampai 09 jam setelah bayi lahir apabilabayi mengalami respirat(ry distress syndr(me yang berat& Selanjutnya surfaktan dapat diberikan 0 jam 5umumnya 9-< jam8 setelah d(sis a?al apabila sesak menetap dan bayi memerlukan tambahan (ksigen 31 atau lebih&
Surfaktan dapat diberikan langsung melalui selang ETT atau dengan menggunakan nebuliCer& Pemberian langsung kedalam selang ETT memungkinkan distribusi surfaktan yang lebih epat sampai ke bagian perifer paru-paru. efekti*itasnya lebih baik dan efek samping yang dapat ditimbulkan lebih sedikit& Pemberian surfaktan juga dapat dilakukan dengan menggunakan nebuliCer disertai dengan *entilasi mekanis 50-3 menit8. dilanjutkan dengan p(stural drainage. tetapi hasilpenelitian menunjukkan bah?a pemberian surfaktan dengan ara ini kurang efektif karena *(lume surfaktan yang sampai kedalam paru-paru lebih sedikit& K(mplikasi
yang
mungkin
terjadi
pada
pemberian
surfaktan
antara
lain.bradikardi. hip(ksemia. hip( atau hiperkarbia. dan apnea& ,radikardi. hip(ksemia dansumbatan pada end(traheal tube 5ETT8 dapat terjadi pada saat pemberian surfaktan dilakukan& Perubahan perfusi serebral dapat terjadi pada bayi yang sangat prematur akibat redistribusi yang mendadak dari aliran darah paru ke dalam sirkulasi (tak& Seluruh efek samping tersebut dapat diatasi dengan menghentikan pemberian surfaktan dan meningkatkan aliran (ksigen dan *entilasi&
19
?.
-ila 'i&a 'erse&ia 6asili'as NIB+ se%era ru7u e rumah sai' 3an%
'erse&ia NIB+ Peman'auan
#ipantau efekti*itas terapi dengan memperhatikan perubahan gejala klinis yang terjadi& Setelah ,K,@,,7R mele?ati masa kritis yaitu kebutuhan (ksigen sudah terpenuhi dengan (ksigen ruangan atau atm(sfer. suhu tubuh bayi sudah stabil diluar inkubat(r. bayi dapat menetek. ibu bisa mera?at dan mengenali tanda-tanda sakit pada bayi dan tidak ada k(mplikasi atau penyulit maka bayi dapat ber(bat jalan&
!.#. KOMP*IKASI 1. Pa'en' Du>'us Ar'eri2sus
nsidensi P#A pada bayi prematur dengan R#S sekitar ;1& #engan meningkatnya angka bertahan hidup bayi sangat keil disertai penggunaan surfaktan eks(gen. P#A sebagai k(mplikasi R#S merupakan masalah dari penanganan R#S pada a?al kehidupan& P#A dias(siasikan dengan pirau dari kanan ke kiri dan peningkatan aliran darah paru dantekanan arteri pulm(nal& Peningkatan aliran darah paru menyebabkan berkurangnya(mpliane paru yang akan membaik setelah ligasi P#A& Peningkatan aliran darah paru akanmenimbulkan kegagalan *entrikel kiri dan edema paru serta mempengaruhi keseimbanganairan paru& Keb((ran pr(tein plasma ke r(ngga al*e(li menghambat fungsi surfaktan& 6alini akan meningkatkan kebutuhan (ksigen serta *entilasi mekanik& !. ,em2rrha%i> Pulm2nar3 E&ema
Perdarahan paru seringkali terjadi sekunder akibat edema paru berat yang merupakan k(mplikasi dari R#S dan P#A& nsidensinya pada bayi prematur sekitar 2 namun pada (t(psi ditemukan sekitar :: & /airan hem(ragis di r(ngga udara merupakan filtrat kapiler yang berasal dari r(ngga interstitial atau perdarahan al*e(li& ,entuk
interstitial
ditandaidengan
perdarahan
pleura.
septum
interl(bularis.
peribr(nkial. peri*askular. dan dindingale(lar& ,ila perdarahan masuk ke al*e(li. eritr(sit memenuhi r(ngga udara dan meluashingga ke br(nki(lus dan br(nkus&
20
/.Pulm2nar3 In'ers'i'ial Emh3sema (PIE)
PE dapat terjadi simetris. asimetris atau terl(kalisasi pada satu bagian paru& PE yang terletak di perifer dapat menimbulkan bleb subpleura yang bila pear akan menimbulkan pneum(t(raks& ,isa juga menyebabkan terjadinya pneum(mediastinum atau pne(m(periardium& ,ila al*e(li ruptur. udara dapat terl(kalisasi dan bersatu di parenkim membentuk pseud(kista& Rupturnya al*e(li dapat menyebabkan udara masuk ke *ena pulm(nalis. menimbulkan emb(li udara& 5.In6esi
nfeksi dapat manifes sebagai kegagalan untuk membaik. perburukan mendadak. perubahan jumlah leuk(sit. tr(mb(sit(penia& Terdapat peningkatan insidensi septiemia sekunder terhadap staphyl((al epidermidis dan atau /andida& ,ila uriga akan adanya septikemia. lakukan kultur darah dari 0 tempat berbeda dan berikan antibi(tik =.Per&arahan in'ra>ranial &an leu2malasia eri
Perdarahan intrakranial didapatkan pada 01-91 bayi prematur dengan frekuensi lebih tinggi pada bayi R#S yang membutuhkan *entilasi mekanik& )ltras(und kepala dilakukan dalam minggu pertama& Terapi ind(metasin pr(filaksis dan
pemberian
ster(id
antenatal
menurunkan
insidensinya&
6ip(karbia
dan
h(ri(amni(nitis dikaitkan dengan peningkatan peri*entriular leuk(malaia&
!.1. PRO0NOSIS
Sangat bergantung pada berat badan lahir dan usia gestasi 5berbanding terbalik dengan kemungkinan timbulnya penyulit8& Pr(gn(sis baik bila gangguan napas akut dan tidak berhubungan dengan keadaan hip(ksemi yang lama&
21
DAFTAR P+STAKA
2& K(sim $S& 4angguan Napas Pada ,ayi ,aru 7ahir& #alam J K(sain $S. "unant( Ari. #e?i RiCalya.penyunting& ,uku Ajar Ne(nat(l(gi #A 0120 Edisi Pertama& +akarta J #A. 0120&h&20<-29: 0& #j(j(dibr(t(. #armant(&011;& Respir(l(gy ORespirat(sy $ediine& +akartaJE4/ 3& 6asgur "& Askep Respirat(ri #istres Sindr(m& #iunduh dari J http//hasgurstika.blogspot.com/2011/02/askep-respiratori-distres-sindrom.html
22
9a*is
$A&
Respirat(ry
dis(rders
(f
the
ne?b(rn&
#iunduh
dari
)R7J
http//www.Respiratory Disorders of the Newborn ibrary !ed.htm :& respirat(ry-distress-syndr(me-rds&html <& Shemati (utlines the path(l(gy (f respirat(ry distress syndr(me 5R#S8& #iunduh dari )R7J httpJ@@bl(g&daum&net =& Penyakit $embran 6ialin& Pusp(neg(r( 6#. 6adineg(r( SR. 'irmanda #. penyunting& #alam Standar Pelayanan $edis Keehatan Anak Edisi 0119& ,adan Penerbit #A& >& $/lure P/& 6yaline $embrane #isease maging& #iunduh dari )R7 J http"//emedicine.medscape.com/article/#0$#0$-o%er%iew&01 ;& httpJ@@???&sribd&(m@d(@2><<><333@7ap(ran-Kasus-g3-Nafas 21& Natapra?ira 6$& 4arna 6erry Ed& Penyakit $embran 6ialin 5P$68 '(yalin !embran Disease)& #alam J Ped(man #iagn(sis dan Terapi& ,andung J KA )ni*ersitas Padjajaran #r& 6asan Sadikin. 011:&h&;2-;3
23