LAPORAN PENDAHULUAN
Respiratory Respiratory Distress Syndrom Syndrom (RDS) (RDS)
Oleh: Erda Riyadi A, S.Kep 15.0103.103
PRO!RA" S#UD$ PEND$D$KAN PRO%ES$ NERS %AKUL# %AKUL#AS $L"U $ L"U KESE KESEHA# HA#AN AN UN$&ERS$#AS "UHA""AD$'AH E"ER DESE"ER *015
LE"AR KONSUL#AS$
Tanggal
Materi yang Dikonsulkan dan Uraian
Nama dan
Pembimbing
Tanda Tangan Pembimbing
A 1 LAPORAN PENDAHULUAN 1. K+-ep Da-ar 1. Peer/ia RDS Sindroma gagal nafas (respiratory distress syndrom) adalah istilah yang
digunakan untuk disfungsi pernafasan pada neonatus. Gangguan ini merupakan penyakit yang berhubungan dengan keterlambatan perkembangan maturitas paru atau tidak adekuatnya umlah surfaktan dalam paru (Suriadi
dan !uliani" #$$%). Gangguan ini biasanya dikenal dengan nama hyaline membran desease (&MD) atau penyakit membran hialin karena pada penyakit ini selalu ditemukan membran hialin yang melapisi al'eoli. Syndrom gaat napas (DS) uga dikenal sebagai idiopathic respiratory distress syndrome) adalah sekumpulan temuan klinis" radiologis" dan histologis yang teradi terutama akibat ketidakmaturan paru dengan unit pernapasan yang ke*il dan sulit mengembang dan tidak menyisakan udara diantara usaha napas. +stilah,istilah Hyaline Membrane Disease (&MD) sering kali digunakan saling bertukar dengan DS (-obak" #$$). Sindrom gangguan pernafasan (respiration distress syndrom) dalah istilah yang digunakan untuk disfungsi pernafasan pada neonatus. Gangguan ini Merupakan penyakit yang berhubungan dengan keterlambatan perkembangan maturitas paru atau tidak adekuatnya umlah sulfaktan dalam paru (Marmi dan /ukuh ahardo" #$0#). Dari beberapa sumber dapat disimpulkan baha DS adalah penyakit yang disebabkan oleh ketidakmaturan dan ketidakmampuan sel untuk menghasilkan surfaktan yang memadai. Sindrom ini terdiri atas dispue" merinti1grun*ing" ta*hipnue" retraksi dinding dada serta sianosis. Geala ini timbul biasanya dalam #2 am pertama setelah lahir dengan degradasi yang berbeda,beda" namun yang selalu adalah dispnue yang merupakan tanda kesulitan 'entilasi paru. *. E/i+l+i Penyebab kelainan ini se*ara garis besar adalah kekurangan surfaktan"
suatu 3at aktif pada al'eoli yang men*egah kolaps paru. DS seringkali teradi pada bayi prematur" karena produksi surfaktan" yang dimulai seak kehamilan minggu ke,##" baru men*apai umlah *ukup menelang *ukup bulan. Makin muda usia kehamilan" makin besar pula kemungkinan teradinya DS. Menurut Suriadi dan !ulianni (#$$%) etiologi dari DS yaitu4 a. /etidakmampuan paru untuk mengembang dan al'eoli terbuka. b. 5l'eoli masih ke*il sehingga mengalami kesulitan berkembang dan pengembangan kurang sempurna. 6ungsi surfaktan untuk menaga agar
kantong al'eoli tetap berkembang dan berisi udara" sehingga pada bayi prematur dimana surfaktan masih belum berkembang menyebabkan daya berkembang paru kurang dan bayi akan mengalami sesak nafas. *. Membran hialin berisi debris dari sel yang nekrosis yang tertangkap dalam proteinaceous filtrat serum (saringan serum protein)" di fagosit oleh makrofag. d. -erat badan bayi lahir kurang dari #$$ gram. e. 5danya kelainan di dalam dan di luar paru. /elainan dalam paru yang menunukan
sindrom
ini
adalah
pneumothoraks1pneumomediastinum" penyakit membran hialin (PM&). f. -ayi prematur atau kurang bulan Diakibatkan oleh kurangnya produksi surfaktan. Produksi surfaktan ini dimulai seak kehamilan minggu ke,##" semakin muda usia kehamilan" maka semakin besar pula kemungkinan teradi DS.
3. Pa/+i-i+l+i 6aktor yang memudahkan teradinya DS pada bayi prematur disebabkan
oleh al'eoli masih ke*il sehingga sulit berkembang" pengembangan kurangsempurna karena dinding thora7 masih lemah" produksi surfaktan kurang sempurna. /ekurangan surfaktan mengakibatkan kolaps pada al'eolus sehingga paru,paru menadi kaku. &al tersebut menyebabkan perubahan fisiologi paru sehingga daya pengembangan paru (compliance) menurun # 8 dari normal" pernafasan menadi berat" shunting intrapulmonal meningkat dan teradi
hipoksemia
berat"
hipo'entilasi
yang
menyebabkan
asidosis
respiratorik. Telah diketahui baha surfaktan mengandung 9$8 fosfolipid dan 0$8 protein " lipoprotein ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan dan menaga agar al'eoli tetap mengembang. Se*ara makroskopik" paru,paru tampak tidak berisi udara dan berarna kemerahan seperti hati. :leh sebab itu paru,paru memerlukan tekanan pembukaan yang tinggi untuk mengembang. Se*ara histologi" adanya atelektasis yang luas dari rongga udara bagian distal menyebabkan edem interstisial dan kongesti dinding al'eoli sehingga menyebabkan des;uamasi dari epithel sel al'eoli type ++.
Dilatasi duktus al'eoli" tetapi al'eoli menadi tertarik karena adanya defisiensi surfaktan ini. Dengan adanya atelektasis yang progresif dengan barotrauma atau 'olutrauma dan toksisitas oksigen" menyebabkan kerusakan pada endothelial dan epithelial sel alan napas bagian distal sehingga menyebabkan eksudasi matriks fibrin yang berasal dari darah. Membran hyaline yang meliputi al'eoli dibentuk dalam satu setengah am setelah lahir.
# am setelah lahir. Proses penyembuhan ini adalah komplek pada bayi yang immatur dan mengalami sakit yang berat dan bayi yang dilahirkan dari ibu dengan
chorioamnionitis
sering
berlanut
menadi Bronchopulmonal
Displasia (-PD).
5. #ada da !eala -erat dan ringannya geala klinis pada penyakit DS ini sangat
dipengaruhi oleh tingkat maturitas paru. Semakin rendah berat badan dan usia kehamilan" semakin berat geala klinis yang dituukan. Manifestasi dari DS disebabkan adanya atelektasis al'eoli" edema" dan kerosakan sel dan selanutnya menyebabkan kebo*oran serum protein ke dalam al'eoli sehingga menghambat fungsi surfaktan. Geala klinikal yang timbul yaitu adanya sesak nafas pada bayi prematur segera setelah lahir" yang ditandai dengan takipnea (? %$ 71minit)" pernafasan *uping hidung" grunting" retraksi dinding dada" dan sianosis" dan geala menetap dalam 2@,9% am pertama setelah lahir. -erdasarkan foto thorak" ada 2 stadium DS yaitu4 a. Terdapat sedikit ber*ak retikulogranular dan sedikit bron*hogram udara. b. -er*ak retikulogranular homogen pada kedua lapangan paru dan gambaran airbron*hogram udara terlihat lebih elas dan meluas sampai ke perifer menutupi bayangan antung dengan penurunan aerasi paru. *. 5l'eoli yang kolaps bergabung sehingga kedua lapangan paru terlihat lebih opa;ue dan bayangan antung hampir tak terlihat" bron*hogram udara lebih luas.
d. Seluruh thora7 sangat opa;ue (hite lung) sehingga antung tak dapat dilihat. Tanda dan geala yang mun*ul dari DS adalah4 a. Pernapasan *epat b. Pernapasan terlihat parodaks *. Auping hidung d. 5pnea e. Murmur f. Sianosis Pusat
<'aluasi espiratory Distress Skor Downe : Pe2eri-aa
0
1
*
%re4e-i NaaRe/ra-i
B %$71menit
%$,@$ 71menit
?@$71menit
Tidak ada retraksi
etraksi ringan
etraksi berat
Sia+-i-
Tidak sianosis
Sianosis dengan :#
Air E/ry
Udara masuk
"eri/ih
Tidak merintih
Penurunan ringanTidak ada udara udara masuk masuk Dapat didengar Dapat didengar tanpa dengan stetoskop alat bantu
hilangSianosis menetap alaupun diberi :#
<'aluasi espiratory Distress Skor Downe S+r S+r 6 7 S+r 8 9
gangguan pernafasan ringan gangguan pernafasan sedang 5n*aman gagal nafas (pemeriksaan gas darah harus dilakukan)
7. K+2plia-i a. /omplikasi angka pendek ( akut ) dapat teradi 4 0) uptur al'eoli" bila di*urigai teradi kebo*oran udara (pneumothorak"
pneumomediastinum" pneumoperi*ardium" emfisema intersisiel)" pada bayi dengan DS yang tiba,tiba memburuk dengan geala klinis hipotensi" apnea" atau bradikardi.
#) Dapat timbul infeksi yang teradi karena keadaan penderita yang memburuk
dan
adanya
perubahan
umlah
leukosit
dan
thrombositopeni. +nfeksi dapat timbul karena tindakan in'asi' seperti pemasangan arum 'ena" kateter" dan alat respirasi. =) Perdarahan intrakranial dan leukomala*ia peri'entri*ular" perdarahan intra'entrikuler teradi pada #$,2$8 bayi prematur dengan frekuensi terbanyak pada bayi DS dengan 'entilasi mekanik. 2) PD5 dengan peningkatan shunting dari kiri ke kanan merupakan komplikasi bayi dengan DS terutama pada bayi yang dihentikan terapi surfaktannya. b. /omplikasi angka panang yang sering teradi4 0) -ron*hopulmonary Dysplasia (-PD)" merupakan penyakit paru kronik yang disebabkan pemakaian oksigen pada bayi dengan masa gestasi =% minggu. -PD berhubungan dengan tingginya 'olume dan tekanan yang digunakan pada aktu menggunakan 'entilasi mekanik" adanya infeksi" inflamasi" dan defisiensi 'itamin 5. #) etinopathy premature" kegagalan fungsi neurologi" teradi sekitar 0$, >$8 bayi yang berhubungan dengan masa gestasi" adanya hipo7ia" komplikasi intrakranial" dan adanya infeksi. 9. Pe2eri-aa Pe4a a. Pemeriksaan 5GD didapat adanya hipoksemia kemudian hiperkapni
b.
dengan asidosis respiratorik. Pemeriksaan radiologis" mula,mula tidak ada kelainan elas pada foto dada" setelah 0#,#2 am akan tampak infiltrate al'eolar tanpa batas yang
*.
tegas diseluruh paru -iopsi paru " terdapat adanya pengumpulan granulosit se*ara abnormal dalam parenkim paru
10. Peraa/a 0) Memberikan lingkungan yang optimal. Suhu tubuh bayi harus selalu
diusahakan agar tetap dalam batas normal (=%"o,=>oA) dengan *ara meletakkan bayi dalam in*ubator. /elembapan ruangan uga harus adekuat.
#) Pemberian oksigen. Pemberian oksigen harus dilakukan dengan hati,hati karena berpengaruh kompleks pada bayi premature. pemberian oksigen yang terlalu banyak dapat menimbulkan komplikasi seperti fobrosis paru"dan kerusakan retina. Untuk men*egah timbulnya komplikasi pemberian oksigen sebaiknya diikuti dengan pemeriksaan analisa gas darah arteri. -ila fasilitas untuk pemeriksaan analisis gas darah arteri tidak ada" maka oksigen diberikan dengan konsentrasi tidak lebih dari 2$8 sampai geala sianosis menghilang. =) Pemberian *airan dan elektrolit sangat perlu untuk mempertahankan homeostasis dan menghindarkan dehidrasi. Pada permulaan diberikan glukosa ,0$8 dengan umlah yang disesuaikan dengan umur dan berat badan ialah %$,0# ml1kg--1hari. 5sidosis metaboli* yang selalu diumpai harus segera dikoreksi dengan memberikan Na&A:= se*ara intra'ena yang berguna untuk mempertahankan agar p& darah >"=,>"2. -ila tidak ada fasilitas untuk pemeriksaan analisis gas darah" Na&A:= dapat diberi langsung melalui tetesan dengan menggunakan *ampuran larutan glukosa ,0$8 dan Na&A:= 0"8 dalam perbandinagn 240 2) Pemberian antibioti*. bayi dengan PM& perlu mendapat antibioti* untuk men*egah infeksi sekunder. dapat diberikan penisilin dengan dosis $.$$$,0$$.$$$ U1kg--1hari atau ampisilin 0$$ mg1kg--1hari" dengan atau tanpa gentamisin =, mg1kg--1hari. ) /emauan terakhir dalam pengobatan pasien PM& adalah pemberian surfaktan eksogen (surfaktan dari luar). :bat ini sangat efektif tapi biayanya sangat mahal.
-. A-4ha Keperaa/a
0. Pengkaian a. Pemeriksaan fisik Pada pemeriksaan
fisik
akan
ditemukan
takhipneu"
pernafasan
mendengkur" retraksi subkostal1interkostal" pernafasan *uping hidung" sianosis dan pu*at" hipotonus" apneu" gerakan tubuh berirama" sulit bernafas dan sentakan dagu. Pada aalnya suara nafas mungkin normal kemudian dengan menurunnya pertukaran udara" nafas menadi parau dan pernapasan dalam. Pengkaian fisik pada bayi dan anak dengan kegaatan pernafasan dapat dilihat dari penilaian fungsi respirasi dan penilaian fungsi kardio'askuler. Penilaian fungsi respirasi meliputi4 0) 6rekuensi nafas Takhipneu adalah manifestasi aal distress pernafasan pada bayi. Takhipneu tanpa tanda lain berupa distress pernafasan merupakan usaha kompensasi terhadap teradinya asidosis metabolik seperti pada syok" diare" dehidrasi" ketoasidosis" diabetikum" kera*unan salisilat" dan insufisiensi ginal kronik. 6rekuensi nafas yang sangat lambat dan ireguler sering teradi pada hipotermi" kelelahan dan depresi SSP yang merupakan tanda memburuknya keadaan klinik. #) Mekanika usaha pernafasan Meningkatnya usaha nafas ditandai dengan respirasi *uping hidung" retraksi dinding dada" yang sering diumpai pada obtruksi alan nafas dan penyakit al'eolar. 5nggukan kepala ke atas" merintih" stridor dan ekspansi memanang menandakan teradi gangguan mekanik usaha pernafasan. =) Carna kulit1 membran mukosa Pada keadaan perfusi dan hipoksemia" arna kulit tubuh terlihat berber*ak (mottled)" tangan dan kaki terlihat kelabu" pu*at dan teraba dingin. b. Pemeriksaan penunang 0) 6oto rontgen thorak Untuk mengetahui kemungkinan adanya kardiomegali bila sistim lain bila terkena. #) Pemeriksaan hasil analisa gas darah
Untuk
mengetahui
adanya
hipoksemia"
hipokapnia"
dan
alkalosis
respiratori ( p& ?>"2) pada tahap dini. =) Tes fungsi paru Untuk mengetahui keadaan paru kanan dan paru kiri. *. Diagnosa keperaatan Diagnosa keperaatan dari DS yang mun*ul menurut Suriadi dan !ulianni (#$$%) yaitu4 0) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan imatur paru dan dinding dada atau kurangnya umlah *airan surfaktan. #) Tidak efektif bersihan alan nafas berhubungan dengan obstruksi atau pemasangan intubasi trakea yang kurang tepat dan adanya se*ret pada alan napas. =) Tidak efektif pola napas berhubungan dengan ketidaksamaan nafas bayi dan 'entilator" dan posisi bantuan bentilator yang kurang tepat. 2) esiko kurangnya 'olume *airan berhubungan dengan hilangnya *airan yang tanpa disadari (+C). ) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan menelan" motilitas gastrik menurun" dan pen yerapan. d. Peren*anaan 0) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan imatur paru dan dinding dada atau kurangnya umlah *airan surfaktan. Tuuan4 Setelah dilakukan tindakan keperaatan selama =7#2 am diharapkan pola nafas efektif.
/riteria hasil4 Ealan nafas bersih 6rekuensi antung 0$$,02$ 71menit Pernapasan 2$,%$ 71menit Takipneu atau apneu tidak ada Sianosis tidak +nter'ensi4 Posisikan untuk pertukaran udara yang optimalF tempatkan pada posisi
telentang dengan leher sedikit ekstensi dan hidung menghadap keatap
dalam posisi mengendus. asional4 untuk men*egah adanya penyempitan alan nafas. &indari hiperekstensi leher.
asional4 karena akan mengurangi diameter trakea. :bser'asi adanya penyimpangan dari fungsi yang diinginkan" kenali tanda,tanda distres misalnya4 mengorok" pernafasan *uping hidung" apnea. asional4 memastikan posisi sesuai dengan yang diinginkan dan
men*egah teradinya distres pernafasan. akukan penghisapan mukus. asional4 menghilangkan mukus yang terakumulasi dari nasofaring"
trakea" dan selang endotrakeal. Penghisapan selang endotrakeal sebelum pemberian surfaktan. asional4 memastikan baha alan napas bersih. &indari penghisapan sedikitnya 0 am setelah pemberian surfaktan. asional4 meningkatkan absorpsi ke dalam al'elolar. :bser'asi peningkatan pengembangan dada setelah pemberian
surfaktan. asional4 menilai fungsi pemberian surfaktan. Turunkan pengaturan" 'entilator" khususnya tekanan inspirasi pun*ak
dan oksigen. asional4 men*egah hipoksemia dan distensi paru yang berlebihan.
#) -ersihan alan nafas tidak efektif berhubungan dengan hilangnya fungsi alan nafas" peningkatan sekret pulmonal" peningkatan resistensi alan nafas ditandai dengan4 dispneu" perubahan pola nafas" penggunaan otot pernafasan" batuk dengan atau tanpa sputum" *yanosis. Tuuan4 Pasien dapat mempertahankan alan nafas dengan bunyi nafas yang ernih dan ron*hi (,). /riteria hasil4 Pasien bebas dari dispneu Mengeluarkan sekret tanpa kesulitan Memperlihatkan tingkah laku dan mempertahankan alan nafas. +nter'ensi4 Aatat perubahan dalam bernafas dan pola nafasnya. asional4 Penggunaan otot,otot interkostal1abdominal1leher dapat
meningkatkan usaha dalam bernafas. :bser'asi dari penurunan pengembangan dada dan peningkatan fremitu.
asional4 Pengembangan dada dapat menadi batas dari akumulasi
*airan dan adanya *airan dapat meningkatkan fremitus. Aatat karakteristik dari suara nafas. asional4 Suara nafas teradi karena adanya aliran udara meleati batang tra*heo bran*hial dan uga karena adanya *airan" mukus atau
sumbatan lain dari saluran nafas. Aatat karakteristik dari batuk asional4 /arakteristik batuk dapat merubah ketergantungan pada penyebab dan etiologi dari alan nafas. 5danya sputum dapat dalam
umlah yang banyak" tebal dan purulent. Pertahankan posisi tubuh1posisi kepala dan gunakan alan nafas
tambahan bila perlu. asional4 Pemeliharaan alan nafas bagian nafas dengan paten. /ai kemampuan batuk" latihan nafas dalam" perubahan posisi dan lakukan su*tion bila ada indikasi. asional4 Penimbunan sekret mengganggu 'entilasi dan predisposisi
perkembangan atelektasis dan infeksi paru. Peningkatan oral intake ika memungkinkan. asional4 Peningkatan *airan per oral dapat mengen*erkan sputum /olaboratif. -erikan oksigen" *airan +HF tempatkan di kamar humidifier sesuai indikasi. asional4 Mengeluarkan sekret dan meningkatkan transport oksigen. -erikan therapi aerosol" ultrasonik nabulasasi. asional4 Dapat berfungsi sebagai bron*hodilatasi dan mengeluarkan
sekret. -erikan fisiotherapi dada misalnya4 postural drainase" perkusi dada1
'ibrasi ika ada indikasi. asional4 Meningkatkan drainase sekret paru" peningkatan efisiensi
penggunaan otot,otot pernafasan. -erikan bron*hodilator misalnya4 aminofilin" albuteal dan mukolitik. asional4 Diberikan untuk mengurangi bron*hospasme" menurunkan
'iskositas sekret dan meningkatkan 'entilasi. =) Tidak efektifnya pola nafas yang berhubungan dengan ketidaksamaan nafas bayi dan 'entilator" tidak berfungsinya 'entilator dan posisi bantuan 'entilator yang kurang tepat.
Tuuan4 Pola nafas efektif /riteria &asil4 Mempertahankan pola pematasan efektif. +rama nafas" kedalaman nafas normal. :ksigenasi adekuat
+nter'ensi4 5nalisa Monitor serial gas darah sesuai program. asional4 Mempertahankan gas darah optimal dan mengetahui
peralanan penyakit. Gunakan alat bantu nafas sesuai intruksi. asional4 Memudahkan memelihara alan nafas atas. Pantau 'entilator setiap am asional4 Men*egah turunnya konsentrasi mekanik dan kemungkinan
teradinya komplikasi. -erikan lingkungan yang kondusif asional4 Supaya bayi dapat tidur dan memberikan rasa nyaman. 5uskultasi irama antung" suara nafas dan lapor adanya penyimpangan. asional4 Mendeteksi dan men*egah adanya komplikasi. 2) esiko kurangnya 'olume *airan berhubungan dengan hilangnya *airan
yang tanpa disadari. Tuuan4 mempertahankan *airan dan elektrolit /riteria &asil4 /eseimbangan *airan dan elektrolit dapat dipertahankan +nter'ensi4 Pertahankan *airan infus %$, 0$ ml 1kg1hari atau sesuai protokol yang
ada. asional4 Penggantian
*airan se*ara adekuat untuk
men*egah
ketidakseimbangan. Tingkatkan *airan infus 0$ ml1 kg" tergantung dari urin output" penggunaan pemanas dan umlah fendings. asional4 mempertahankan asupan *airan sesuai kebutuhan pasien"
penggunaan pemanas tubuh akan meningkatkan k ebutuhan *airan. ) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan menelan" motilitas gerak menurun dan penyarapan. Tuuan4 /ebutuhan nutrisi adekuat. /riteria hasil4 Men*apai status nutrisi normal dengan berat hadan yang sesuai. Men*apai kadar gula darah normal.
Men*apai keseimbangan intake dan output. -ebas dari adanya komplikasi Gl. ingkar perut stabil. Pola eliminasi nonnal +nter'ensi4 Timbang helat badan tiap hari. asional4 Mendeteksi adanya penurunan atau peningkatan berat
badan. -erikan glukosa ,0$8 banyaknya sesuai umur dan berat badan. asional4 Diperlukan keseimbangan *airan dan kehutuhan kalori
se*ara parsiasif. Monitor adanya hipoglikemi. asional4 Masukkan nutrisi inadekuat menyebabkan penurunan
glukosa dalam darah. Monitor adanya komplikasi G+4 o Disstres o /onstipasi 1 diare. o 6rekensi muntah asional4 Mempertahankan nutrisi *ukup energi dan keseimbangan intake dan output
DA%#AR PUS#AKA
-obak" odermik. #$$. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi . Eakarta4
Komprehensif ). -agian +lmu /esehatan 5nak SUP Dr. /ariadi1 6/ UND+P Semarang. Suriadi dan !uliani" . #$$%. Asuhan Keperawatan &ada Anak! edisi ( Eakarta 4 AH Sagung Seto.