Pengertian
Respir Respirasi asi Distr Distress ess Syndrom Syndromee (RDS) (RDS) atau atau Sindr Sindrom om Distre Distress Pernap Pernapasa asan n adalah adalah sindrom sindrom gawat napas yang disebabkan disebabkan defisiensi defisiensi surfaktan terutama terutama pada bayi yang baru lahir dengan masa gestasi kurang (Malloy, 2000) Sindr Sindrom om Dist Distre ress Perna Pernapas pasan an adal adalah ah perkem perkemban banga gan n yang yang imat imatur ur pada pada sist sistem em pernapasan atau tidak adekuatnya !umlah surfaktan dalam paru RDS dikatakan sebagai hyalin membrane diseaser (Suriadi dan "ulianni, "ulianni, 200#) Sindro Sindrom m Distr Distres es Pernap Pernapasa asan n adalah adalah sekump sekumpula ulan n temuan temuan klinis klinis,, radiol radiologi ogis, s, dan histologis histologis yang ter!adi ter!adi terutama terutama akibat akibat ketidakmatur ketidakmaturan an paru dengan unit pernapasan pernapasan yang ke$il dan sulit mengembang dan tidak menyisakan udara diantara usaha napas (%obak, 200&) 'adi 'adi berdas berdasark arkan an dari dari bebera beberapa pa sumber sumber dapat dapat disimp disimpulk ulkan an bahwa bahwa RDS adalah adalah penyakit yang disebabkan oleh ketidakmaturan dan ketidakmampuan sel untuk menghasilkan surfaktan yang memadai Respiratory Respiratory Distress Distress Syndrome Syndrome Adalah Adalah gangguan gangguan pernafasan pernafasan yang sering sering terj terjad adii
pada pada bay bayi
prem premat atur ure e
deng dengan an
tand tandaa-ta tand nda a taki takipn pnue ue (>60 (>60 xmn xmnt! t!""
retraksi dada" sianosis pada udara udara kamar" kamar" yang menetap atau memburuk pada #$-%6 jam kehidupan kehidupan dengan x-ray thorak thorak
yang spesifik& spesifik& 'anda-tanda nda-tanda klinik klinik
sesuai dengan besarnya bayi" berat penyakit" adanya infeksi dan ada tidaknya shunting darah melalui DA (Stark )%$6!& *enurut etty dan Asbaugh ()%+)!" definisi dan kriteria RDS bila didapatkan sesak nafas berat (dyspnea !" frekuensi nafas meningkat (ta,hypnea !" sianosis yang yang mene meneta tap p denga dengan n tera terapi pi oksi oksige gen" n" penur penurun unan an daya daya penge pengemb mban anga gan n paru"a paru"adany danya a gambar gambaran an infilt infiltrat rat aleol aleolar ar yang yang merata merata pada pada foto foto thorak thorak dan adanya adanya atelektas atelektasis" is" kongesti as,ular as,ular"" perdarahan" perdarahan" edema paru" dan adanya adanya hyaline membran pada saat otopsi&
Sindrom ga.at napas (RDS! (juga dikenal sebagai idiopathi, respiratory distress syndrome! syndrome! adalah sekumpulan sekumpulan temuan klinis" radiologis" radiologis" dan histologis histologis yang terjadi terutama akibat ketidakmaturan paru dengan unit pernapasan yang ke,il dan sulit sulit mengem mengemban bang g dan tidak tidak menyi menyisak sakan an udara udara dianta diantara ra usaha usaha napas& napas& /stilah-is /stilah-istilah tilah yaline *embrane *embrane Disease Disease (*D! sering sering kali digunakan saling saling bertukar dengan RDS (1obak" 2003!& 4adi berdasarkan dari beberapa sumber dapat disimpulkan bah.a RDS adalah penyakit penyakit yang disebabkan disebabkan oleh ketidakmat ketidakmaturan uran dan ketidakmam ketidakmampuan puan sel untuk menghasilkan surfaktan yang memadai& B. Anatomi Fisiologi Paru
Paruparu Paruparu merupakan merupakan alat pernapasan utama Paruparu Paruparu terletak terletak sedemikian sedemikian rupa sehingga setiap paruparu berada di samping mediastinum leh karenanya, masing masing paruparu dipisahkan satu sama lain oleh !antung dan pembuluhpembuluh besar serta strukturstruktur strukturstruktur lain dalam mediastinum Masingmasing paruparu berbentuk konus dan diliputi oleh pleura *iseralis Paruparu terbenam bebas dalam rong rongga ga pleu pleura rany nyaa sendi sendiri ri,, dan dan hanya hanya dile dileka katk tkan an ke medi medias asti tinum num oleh oleh radi radiks ks pulmonalis Masingmasing paruparu mempunyai apeks yang tumpul, men!orok ke atas dan masuk ke leher sekitar sekitar 2,& $m di atas kla*ikula kla*ikula Di pertengahan pertengahan permukaan permukaan medi medial al,, terd terdapa apatt hilu hiluss pulm pulmona onali lis, s, suat suatu u leku lekuka kan n temp tempat at masu masukny knyaa bron bronkus kus,, pembuluh darah dan saraf ke paruparu untuk membentuk radiks pulmonalis Paru paru kanan sedikit lebih besar dari paruparu kiri dan dibagi oleh fisura oblikua dan fisura fisura horiso horisonta ntalis lis men!ad men!adii + lobus, lobus, yaitu yaitu lobus lobus superi superior or,, medius medius dan inferi inferior or Sedangkan paruparu kiri dibagi oleh fisura oblikua men!adi 2 lobus, yaitu lobus superior dan inferior Paru paru berasal dari titik tumbuh yang mun$ul dari pharynx dari pharynx,, yang ber$abang dan kemudian ber$abang kembali membentuk struktur per$abangan bronkus Proses ini terus berlan!ut terus berlan!ut setelah kelahiran hingga sekitar usia - tahun sampai !umlah bronkiolus dan al*eolus akan sepenuhnya berkembang, walaupun !anin memperlihatkan adanya bukti gerakan nafas sepan!ang trimester kedua dan ketiga .etidak matangan paru paru akan mengurangi peluang kelangsungan hidup bayi
baru lahir sebelum usia2/ minggu yang disebabkan oleh keterbatasan permukaan al*eolus, ketidakmatangan sistem kapiler paru paru dan tidak men$ukupinya !umlah surfaktan paya pernapasan pertama seorang bayi berfungsi untuk1 Mengeluarkan $airan dalam paru 2 Mengembangkan !aringan al*eolus paru paru untuk pertama kali 3gar al*eolus daoat berfungsi, harus terdapat surfaktan yang $ukup dan aliran darah ke paru paru Produksi surfaktan dimulai pada 20 minggu kehamilan dan !umlahnya akan meningkat sampai paru paru matang sekitar +0 +/ minggu kehamilan Surfaktan
ini
mengurangi tekanan
permukaan
paru dan
membantu untuk
menstabilkan dinding al*eolus sehingga tidak kolaps pada akhir pernapasan 4anpa surfaktan al*eoli akan kolaps setiap saat setelah akhir setiap pernapasan, yang menyebabkan sulit bernapas Peningkatan kebutuhan energi ini memerlukan penggunaan
lebih banyak
oksigen
dan
glukosa %erbagai peningkatan
ini
menyebabkan steress pada bayi yang sebelumnya sudah terganggu Pada bayi $ukup bulan, mempunyai $airan di dalam paru parunya Pada saat bayi melalui !alan lahir selama persalinan, sekitar sepertiga $airan ini diperas keluar dari paru paru Pada bayi yang dilahirkan melalui seksio sesaria kehilangan keuntungan dari kompresi rongga dada dapat menderita paru paru basah dalam !angka waktu lebih lama Dengan sisa $airan di dalam paru paru dikeluarkan dari paru dan diserap oleh pembulu limfe dan darah Semua al*eolus paru paru akan berkembang terisi udara sesuai dengan per!alanan waktu C. Etiologi
Menurut Suriadi dan "ulianni (200#) etiologi dari RDS yaitu1
.etidakmampuan paru untuk mengembang dan al*eoli terbuka
2
3l*eoli masih ke$il sehingga mengalami kesulitan berkembang dan pengembangan kurang sempurna 5ungsi surfaktan untuk men!aga agar kantong al*eoli tetap berkembang dan berisi udara, sehingga pada bayi prematur dimana surfaktan masih belum berkembang menyebabkan daya berkembang paru kurang dan bayi akan mengalami sesak nafas
+
Membran
hialin
berisi
debris
dari
sel
yang
nekrosis
yang
tertangkap
dalam proteinaceous filtrat serum (saringan serum protein), di fagosit oleh makrofag
/
%erat badan bayi lahir kurang dari 2&00 gram
&
3danya kelainan di dalam dan di luar paru .elainan
dalam
paru
yang
menun!ukan
sindrom
ini
adalah
pneumothoraks6pneumomediastinum, penyakit membran hialin (PM7) #
%ayi prematur atau kurang bulan Diakibatkan oleh kurangnya produksi surfaktan Produksi surfaktan ini dimulai se!ak kehamilan minggu ke22, semakin muda usia kehamilan, maka semakin besar pula kemungkinan ter!adi RDS
D. Patofisiologi
Proses penyakit 5aktorfaktor yang memudahkan ter!adinya RDS pada bayi prematur disebabkan oleh al*eoli masih ke$il sehingga kesulitan berkembang, pengembangan kurang sempurna karena dinding thora8 masih lemah, produksi surfaktan kurang sempurna .ekurangan surfaktan mengakibatkan kolaps pada al*eolus sehingga paruparu men!adi kaku 7al tersebut menyebabkan perubahan fisiologi paru sehingga daya pengembangan paru (compliance) menurun 2&9 dari normal, pernafasan men!adi berat, shunting intrapulmonal meningkat dan ter!adi hipoksemia berat, hipo*entilasi yang
menyebabkan
asidosis respiratorik
4elah
diketahui
bahwa
surfaktan
mengandung :09 fosfolipid dan 09 protein, lipoprotein ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan dan men!aga agar al*eoli tetap mengembang Se$ara makroskopik, paruparu nampak tidak berisi udara dan berwarna kemerahan seperti hati leh sebab itu paruparu memerlukan tekanan pembukaan yang tinggi untuk mengembang Se$ara histologi, adanya atelektasis yang luas dari rongga udara bagian distal menyebabkan edema interstisial dan kongesti dinding al*eoli sehingga menyebabkan des;uamasi dari epithel sel al*eoli type << Dilatasi duktus al*eoli, tetapi al*eoli men!adi tertarik karena adanya defisiensi surfaktan ini Dengan adanya atelektasis yang progresif dengan barotrauma atau *olutrauma dan kera$unan oksigen, menyebabkan kerosakan pada endothelial dan epithelial sel !alan pernafasan bagian distal sehingga menyebabkan eksudasi matriks fibrin yang berasal dari darah Membran hyaline yang meliputi al*eoli dibentuk dalam satu setengah !am setelah lahir =pithelium mulai membaik dan surfaktan mulai dibentuk pada +# >2 !am setelah lahir Proses penyembuhan ini adalah komplek? pada bayi yang immatur dan
mengalami
sakit
yang
berat
dan
bayi
yang
dilahirkan
dari
ibu
dengan
$horioamnionitis sering berlan!ut men!adi %ron$hopulmonal Displasia (%PD) Menurut Suriadi dan "uliani (200#), Patoflow dari RDS yaitu 1
2 Manifestasi klinis %erat dan ringannya ge!ala klinis pada penyakit RDS ini sangat dipengaruhi oleh tingkat maturitas paru Semakin rendah berat badan dan usia kehamilan, semakin berat ge!ala klinis yang ditu!ukan Manifestasi dari RDS disebabkan adanya atelektasis al*eoli, edema, dan kerosakan sel dan selan!utnya menyebabkan kebo$oran serum protein ke dalam al*eoli sehingga menghambat fungsi surfaktan @e!ala klinikal yang timbul yaitu 1 adanya sesak nafas pada bayi prematur segera setelah lahir, yang ditandai dengan takipnea (A #0 86minit), pernafasan $uping hidung, grunting, retraksi dinding dada, dan sianosis, dan ge!ala menetap dalam /-:# !am pertama setelah lahir %erdasarkan foto thorak, menurut kriteria %omsel ada / stadium RDS yaitu1 a 4erdapat sedikit ber$ak retikulogranular dan sedikit bron$hogram udara b %er$ak retikulogranular homogen pada kedua lapangan paru dan gambaran airbron$hogram udara terlihat lebih !elas dan meluas sampai ke perifer menutupi bayangan !antung dengan penurunan aerasi paru $ 3l*eoli yang kolaps bergabung sehingga kedua lapangan paru terlihat lebih opa;ue dan bayangan !antung hampir tak terlihat, bron$hogram udara lebih luas keempat, seluruh thora8 sangat opa;ue (white lung ) sehingga !antung tak dapat dilihat 4anda dan ge!ala yang mun$ul dari RDS adalah1 a Pernapasan $epat b Pernapasan terlihat parodaks $ Buping hidung d 3pnea
e Murmur f Sianosis pusat + .omplikasi Menurut Suriadi dan "ulianni (200#) komplikasi yang kemungkinan ter!adi pada RDS yaitu1 a .omplikasi !angka pendek ) .ebo$oran al*eoli 3pabila di$urigai ter!adi kebo$oran udara (pneumothorak, pneumomediastinum, pneumoperi$ardium, emfisema interstitial), pada bayi dengan RDS yang tibatiba memburuk dengan ge!ala klinikal hipotensi, apnea, atau bradikardi atau adanya asidosis yang menetap 2) 'angkitan penyakit karena keadaan penderita yang memburuk dan adanya perubahan !umlah leukosit dan thrombositopeni
intrakranial
dan
leukomala$ia
peri*entrikular1
perdarahan
intra*entrikuler ter!adi pada 20/09 bayi prematur dengan frekuensi terbanyak pada bayi RDS dengan *entilasi mekanik b .omplikasi !angka pan!ang .omplikasi !angka pan!ang dapat disebabkan oleh kera$unan oksigen, tekanan yang tinggi dalam paru, memberatkan penyakit dan kekurangan oksigen yang menu!u ke otak dan organ lain .omplikasi !angka pan!ang yang sering ter!adi yaitu1 ) %ron$hopulmonary Dysplasia (%PD) Merupakan penyakit paru kronik yang disebabkan pemakaian oksigen pada bayi dengan masa gestasi +# minggu %PD berhubungan dengan tingginya *olume dan tekanan yang digunakan pada waktu menggunakan *entilasi mekanik, adanya infeksi, inflamasi, dan defisiensi *itamin 3 09 bayi yang berhubungan dengan masa gestasi, adanya hipo8ia, komplikasi intrakranial, dan adanya infeksi / Penatalaksanaan Medis
Menurut Suriadi dan "uliani (200) tindakan untuk mengatasi masalah kegawatan pernafasan meliputi1 a
Mempertahankan *entilasi dan oksigenasi adekuat
b Mempertahankan keseimbangan asam basa $
Mempertahankan suhu lingkungan netral
d Mempertahankan perfusi !aringan adekuat e
Men$egah hipotermia
f
Mempertahankan $airan dan elektrolit adekuat Pengobatan yang biasa diberikan selama fase akut penyakit RDS adalah1
a
3ntibiotika untuk men$egah infeksi sekunder
b 5urosemid untuk memfasilitasi reduksi $airan gin!al dan menurunkan $aiaran p aru $
5enobarbital
d Citamin = menurunkan produksi radikal bebas oksigen g Metilksantin (teofilin dan kafein) untuk mengobati apnea dan untuk pemberhentian dari pemakaian *entilasi mekanik h Salah satu pengobatan terbaru dan telah diterima penggunaan dalam pengobatan RDS adalah pemberian surfaktan eksogen (derifat dari sumber alami misalnya manusia, didapat dari $airan amnion atau paru sapi, tetapi bisa !uga berbentuk surfaktan buatan) PEMERIKSAAN PENUNAN! " DIA!N#S$IK )&
Seri ront5en dada" untuk melihat densitas atelektasis dan eleasi diaphragma dengan oerdistensi duktus aleolar&
2&
1ron,hogram udara" untuk menentukan entilasi jalan nafas&
&
Data laboratorium
#&
rofil paru" untuk menentukan maturitas paru" dengan bahan ,airan amnion (untuk janin yang mempunyai predisposisi RDS! 7e,itinSphingomielin (7S! ratio 2 8 ) atau lebih mengindikasikan maturitas paru hospatidygli,erol 8 meningkat saat usia gestasi 3 minggu 'ingkat phosphatydylinosito
3&
Analisa 9as Darah" a:2 kurang dari 30 mmg" a;:2 kurang dari 60 mmg" saturasi oksigen %2< = %#<" p +") = +"#3
6&
7eel pottasium" meningkat sebagai hasil dari release potassium dari sel aleolar yang rusak&
1.7.
PENATALAKSANAAN
*enurut Suriadi dan uliani (200)! dan Surasmi"dkk (200! tindakan untuk mengatasi masalah kega.atan pernafasan meliputi 8 )&
*empertahankan entilasi dan oksigenasi adekuat&
2&
*empertahankan keseimbangan asam basa&
&
*empertahankan suhu lingkungan netral&
#&
*empertahankan perfusi jaringan adekuat&
3&
*en,egah hipotermia&
6&
*empertahankan ,airan dan elektrolit adekuat&
enatalaksanaan se,ara umum 8 a&
asang jalur infus intraena" sesuai dengan kondisi bayi" yang paling sering dan bila bayi tidak dalam keadaan dehidrasi berikan infus dektrosa 3<
antau selalu tanda ital
4aga kepatenan jalan nafas
1erikan :ksigen (2- litermenit dengan kateter nasal! b&
4ika bayi mengalami apneu
7akukan tindakan resusitasi sesuai tahap yang diperlukan
7akukan penilaian lanjut ,&
1ila terjadi kejang potong kejang
d&
Segera periksa kadar gula darah
Gangguan nafas ringan
emberian nutrisi adekuat Setelah menajemen umum" segera dilakukan menajemen lanjut sesuai dengan kemungkinan penyebab dan jenis atau derajat gangguan nafas& *enajemen spesifik atau menajemen lanjut8 1eberapa bayi ,ukup bulan yang mengalami gangguan napas ringan pada .aktu lahir tanpa gejala-gejala lain disebut ?'ransient 'a,ypnea of the @e.born (''@!& 'erutama terjadi setelah bedah sesar& 1iasanya kondisi tersebut akan membaik
dan sembuh sendiri tanpa pengobatan& *eskipun demikian" pada beberapa kasus& 9angguan napas ringan merupakan tanda a .al dari infeksi sistemik&
Gangguan nafas sedang 7akukan pemberian :2 2- liter menit dengan kateter nasal" bila masih
sesak dapat diberikan o2 #-3 litermenit dengan sungkup 1ayi jangan diberi minukm 4ika ada tanda berikut" berikan antibiotika (ampisilin dan gentamisin! untuk terapi kemungkinan besar sepsis& Suhu aksiler B> %C; Air ketuban ber,ampur mekonium Ri.ayat infeksi intrauterin" demam ,uriga infeksi berat atau ketuban pe,ah dini (> )$ jam! & 1ila suhu aksiler #- 6"3 C; atau +"3-%C; tangani untuk masalah suhu abnormal dan nilai ulang setelah 2 jam8 1ila suhu masih belum stabil atau gangguan nafas belum ada perbaikan" berikan antibiotika untuk terapi kemungkinan besar seposis 4ika suhu normal" teruskan amati bayi& Apabila suhu kembali abnormal ulangi tahapan tersebut diatas& 1ila tidak ada tanda-tanda kearah sepsis" nilai kembali bayi
setelah 2 jam Apabila bayi tidak menunjukan perbaikan atau tanda-tanda
perburukan setelah 2 jam" terapi untuk kemungkinan besar sepsis 1ila bayi mulai menunjukan tanda-tanda perbaikan kurangai terapi o2se,ara bertahap & asang pipa lambung" berikan AS/ peras setiap 2 jam& 4ika tidak dapat menyusu" berikan AS/ peras dengan
memakai salah satu ,ara pemberian minum Amati bayi selama 2# jam setelah pemberian antibiotik dihentikan& 1ila bayi kembali tampak kemerahan tanpa pemberian :2 selama hari" minumbaik dan tak ada alasan bayi tatap tinggal di Rumah Sakit bayi dapat dipulangkan &
Gangguan nafas berat
Amati pernafasan bayi setiap 2 jam selama 6 jam berikutnya&
1ila dalam pengamatan ganguan nafas memburuk atau timbul gejala sepsis lainnya& 'erapi untuk kemungkinan kesar sepsis dan tangani
gangguan nafas sedang dan dan segera dirujuk di rumah sakit rujukan& 1erikan AS/ bila bayi mampu mengisap& 1ila tidak berikan AS/ peras
dengan menggunakan salah satu ,ara alternatif pemberian minuman& urangi pemberian :2 se,ara bertahap bila ada perbaikan gangguan napas& entikan pemberian :2 jika frekuensi napas antara 0-60 kalimenit&
enatalaksanaan medis8 engobatan yang biasa diberikan selama fase akut penyakit RDS adalah Antibiotika untuk men,egah infeksi sekunder
Eurosemid untuk memfasilitasi reduksi ,airan ginjal dan menurunkan
,airan paru Eenobarbital
Fitamin G menurunkan produksi radikalbebas oksigen
*etilksantin (teofilin dan kafein ! untuk mengobati apnea dan untuk
pemberhentian dari pemakaian entilasi mekanik& Salah satu pengobatan terbaru dan telah diterima penggunaan dalam pengobatan RDS adalah pemberian surfaktan eksogen ( derifat dari sumber alami misalnya manusia" didapat dari ,airan amnion atau paru sapi" tetapi bisa juga berbentuk surfaktan buatan &
.MP<.3S< P=E"3.<4 Komplikasi jangka pendek dapat terjadi
)& kebo,oran aleoli 8 Apabila di,urigai terjadi kebo,oran udara ( pneumothorak" pneumomediastinum" pneumoperi,ardium" emfisema intersisiel !" pada bayi dengan RDS yang tiba-tiba memburuk dengan gejala klinikal hipotensi" apnea" atau bradikardi atau adanya asidosis yang menetap& 2& 4angkitan penyakit karena keadaan penderita yang memburuk dan adanya perubahan jumlah leukosit dan thrombositopeni& /nfeksi dapat timbul kerana tindakan inasi seperti pemasangan jarum ena" kateter" dan alat-alat respirasi&
& erdarahan
intrakranial
dan
leukomala,ia
perientrikular 8
perdarahan
intraentrikuler terjadi pada 20-#0< bayi prematur dengan frekuensi terbanyak pada bayi RDS dengan entilasi mekanik& Komplikasi jangka panjang
Dapat disebabkan oleh kera,unan oksigen" tekanan yang tinggi dalam paru" memberatkan penyakit dan kekurangan oksigen yang menuju ke otak dan organ lain& omplikasi jangka panjang yang sering terjadi 8 )&
1ron,hopulmonary Dysplasia (1D!8 merupakan penyakit paru kronik yang disebabkan pemakaian oksigen pada bayi dengan masa gestasi 6 minggu& 1D berhubungan dengan tingginya olume dan tekanan yang digunakan pada .aktu menggunakan entilasi mekanik" adanya infeksi" inflamasi" dan defisiensi itamin A& /nsiden 1D meningkat dengan menurunnya masa gestasi&
2& Retinopathy prematur egagalan fungsi neurologi" terjadi sekitar )0-+0< bayi yang berhubungan dengan masa gestasi" adanya hipoxia" komplikasi intrakranial" dan adanya infeksi&
!A! "". K#NSEP AS$%AN KEPE&A'ATAN (.1.
PENGKA)"AN
2&)&)& Anamnesa 8 )& Data Demografi
2&
a&
@ama
b&
Hsia 8 bayi yang lahir sebelum gestasi 2% minggu&
,&
4enis elamin
d&
Suku 1angsa
e&
Alamat
eluhan Htama 8
asien dengan RDS didapatkan keluhan seperti sesak" mengorok ekspiratori" pernapasan ,uping hidung" lemah" lesu" apneu" tidak responsie" penurunan bunyi napas& &
Ri.ayat enyakit Sekarang 8
ada pasien RDS" biasanya akan dia.ali dengan tanda-tanda mudah letih" dispnea" sianosis" bradikardi" hipotensi" hipotermi" tonus otot menurun" edema terutama di daerah dorsal tangan atau kaki" retraksi supersternal epigastrik inter,osta" grunting expirasi& erlu juga ditanyakan mulai kapan keluhan itu mun,ul& Apa
tindakan
yang
telah
dilakukan
untuk
menurunkan
atau
menghilangkan keluhan-keluhan tersebut& #&
Ri.ayat enyakit Dahulu 8
erlu ditanyakan apakah pasien mengalami prematuritas dengan paru-paru yang imatur (gestasi diba.ah 2 minggu!" gangguan surfa,tan" lahir premature dengan operasi ;aesar serta penurunan suplay oksigen saat janin saat kelahiran pada bayi matur atau premature" atelektasis" diabetes mellitus" hipoksia" asidosis 3&
Ri.ayat *aternal
*eliputi ri.ayat menderita penyakit seperti diabetes mellitus" kondisi seperti perdarahan pla,enta" pla,enta preia" tipe dan lama persalinan" stress fetal atau intrapartus" dan makrosomnia (bayi dengan ukuran besar akibat ibu yang memiliki ri.ayat sebagai perokok" dan pengkonsumsi minuman keras serta tidak memperhatikan giIi yang baik bagi janin!& 6&
Ri.ayat penyakit keluarga
erlu ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang terkena penyakit -penyakit yang disinyalir sebagai penyebab kelahiran premature ;aesar sehinnga menimbulakan membrane hyialin disease& +&
Ri.ayat psikososial
*eliputi perasaan keluarga pasien terhadap penyakitnya" bagaimana ,ara mengatasinya serta bagaimana perilaku keluarga pasien terhadap tindakan yang dilakukan terhadap bayinya& $& a& b&
Status /nfant saat 7ahir rematur" umur kehamilan& Apgar s,ore" apakah terjadi aspiksia&
Apgar s,ore adalah 8 Suatu ukuran yang dipakai untuk mengealuasi keadaan umum bayi baru lahir& ,&
1ayi premature yang lahir melalui operasi ;aesar
2&)&2& emeriksaan fisik ada pemeriksaan fisik akan ditemukan takhipneu (> 60 kalimenit!" pernafasan mendengkur" retraksi subkostalinterkostal" pernafasan ,uping hidung" sianosis dan pu,at" hipotonus" apneu" gerakan tubuh berirama" sulit bernafas dan sentakan dagu& ada a.alnya suara nafas mungkin normal kemudian dengan menurunnya pertukaran udara" nafas menjadi parau dan pernapasan dalam& engkajian fisik pada bayi dan anak dengan kega.atan pernafasan dapat dilihat dari penilaian fungsi respirasi dan penilaian fungsi kardioaskuler& enilaian fungsi respirasi meliputi8 )&
Erekuensi nafas 'akhipneu adalah manifestasi a.al distress pernafasan pada bayi& 'akhipneu tanpa tanda lain berupa distress pernafasan merupakan usaha kompensasi terhadap terjadinya asidosis metabolik seperti pada syok" diare" dehidrasi" ketoasidosis" diabetikum" kera,unan salisilat" dan insufisiensi ginjal kronik& Erekuensi nafas yang sangat lambat dan ireguler sering terjadi pada hipotermi" kelelahan dan depresi SS yang merupakan tanda memburuknya keadaan klinik&
2& *ekanika usaha pernafasan *eningkatnya usaha nafas ditandai dengan respirasi ,uping hidung" retraksi dinding dada" yang sering dijumpai pada obtruksi jalan nafas dan penyakit aleolar& Anggukan kepala ke atas" merintih" stridor dan ekspansi memanjang menandakan terjadi gangguan mekanik usaha pernafasan&
& Jarna kulitmembran mukosa ada
keadaan
perfusi
dan
hipoksemia"
.arna
kulit
tubuh
terlihat
berber,ak (mottled)" tangan dan kaki terlihat kelabu" pu,at dan teraba dingin& #&
kardioaskuler a! Erekuensi jantung dan tekanan darah
Adanya sinus ta,hikardi merupakan respon umum adanya stress" ansietas" nyeri" demam" hiperkapnia" dan atau kelainan fungsi jantung& b! ualitas nadi emeriksaan kualitas nadi sangat penting untuk mengetahui olume dan aliran sirkulasi perifer nadi yang tidak adek.at dan tidak teraba pada satu sisi menandakan berkurangnya aliran darah atau tersumbatnya aliran darah pada daerah tersebut& erfusi kulit kulit yang memburuk dapat dilihat dengan adanya ber,ak" pu,at dan sianosis& 3& emeriksaan pada pengisian kapiler dapat dilakukan dengan ,ara8 a!
Nail Bed Pressure ( tekan pada kuku!
b! Blancing Skin Test, ,aranya yaitu dengan meninggikan sedikit ekstremitas dibandingkan jantung kemudian tekan telapak tangan atau kaki tersebut selama 3 detik" biasanya tampak kepu,atan& Selanjutnya tekanan dilepaskan pu,at akan menghilang 2- detik& ,! erfusi pada otak dan respirasi 9angguan fungsi serebral a.alnya adalah gaduh gelisah diselingi agitasi dan letargi& ada iskemia otak mendadak selain terjadi penurunan kesadaran juga terjadi kelemahan otot" kejang dan dilatasi pupil& 2&)&
AD7 (A,tiity daily life! -
@utrisi 8
1ayi dapat kekeurangan ,airan sebagai akibat
bayi belum minum atau
menghisap -
/stirahat tidur
ebutuhan istirahat terganggu karena adanya sesak nafas ataupun kebutulan nyaman tergangu akibat tindakan medis -
Gliminasi
enurunan pengeluaran urine 2&)& emeriksaan penunjang
Eoto rontgen thorak ola retikulo granular difus bersama bromkogram udara yang saling tumpang
tindih&
'anda paru sentral dan batas jantung sukar dilihat" inflasi paru buruk&
emungkinan terdapat kardiomegali bila sistem lain juga terkepa (bayi dari K
ibu diabetes" hipoksia" gagal jantung kongestif!&
1ayangan timus yang besar &
1ergranul merata pada bronkogram udara" yang menandakan penyakit berat
jika terdapat pada beberapa jam pertama& -
emeriksa darah
Asidosis
metabolik
menurun (@ 8 +"3- +"#3! enurunan 1i,arbonat (@ 8 22-26 meg7! a;:2 @ormal (@ 8 3-#3 mmg! eningkatan serum Asidosis
respiratorik
-
menurun (@ 8 +"3-+"#3!
-
eningkatan a;:2 (@ 8 3-#3 mmg!
-
enurunan a:2 (@ 8 $0-)00 mmg!
-
/matur le,ithin sphingomylin (7S!
(.(.
*"AGN#SA KEPE&A'ATAN
)& ola nafas tidak efektif berhubungan dengan imaturitas neurologis (defisiensi surfaktan dan ketidakstabilan aleolar! 2& ipotermia berhubungan dengan berada di lingkungan yang dingin & erusakan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler- aleolar #& Resiko infeksi (.+.
"NTE&,ENS" &en-ana Keperaatan
No
)
*iagnose Keperaatan erusakan pertukaran gas b&d perubahan membran kapiler-aleoli
!atasan karakteristik - 'akikardia iperkapnea /ritabilitas
Tujuan "nter2ensi /N#0 /N"0 5onitor &espirasi /++63 Setelah dilakukan asuhan )& *onitor rata-rata irama" kepera.atan kedalaman dan usaha untuk selama 3x 2# jam" bernafas& pertukaran gas 2& ;atat gerakan dada" lihat pasien menjadi kesimetrisan" penggunaan efektif" dengan otot bantu dan retraksi dinding kriteria 8 dada& & *onitor suara nafas" saturasi Status &espirasi oksigen" sianosis ,entilasi /343+ #& *onitor kelemahan otot
Dispnea asien Sianosis menunjukkan 3& ipoksemia peningkatan iperkarbia entilasai dan 6& - Abnormal frek" oksigenasi ade5uat irama" berdasarkan nilai kedalaman A9D sesuai )& nafas parameter normel @afas ,uping pasien 2& hidung *enunjukkan & fungsi paru yang #& normal dan bebas dari tanda-tanda distres pernafasan
diafragma ;atat onset" karakteristik dan durasi batuk ;atat hasil foto rontgen Terapi #ksigen /++(3 elola humidifikasi oksigen sesuai peralatan Siapkan peralatan oksigenasi elola :2 sesuai indikasi *onitor terapi :2 dan obserasi tanda kera,unan :2
5anajemen )alan Nafas /+143 1ersihkan saluran nafas dan pastikan air.ay paten *onitor perilaku dan status mental pasien" kelemahan " agitasi dan konfusi osisikan klien dgn eleasi tempat tidur 1ila klien mengalami unilateral penyakit paru" berikan posisi semi fo.lers dengan posisi lateral )0-)3 derajat sesuai tole-ransi 3& *onitor efek sedasi dan analgetik pada pola nafas klien
)& 2& 2
ola nafas tidak efektif b&d imaturitas (defisiensi surfaktan dan ketidak-stabilan aleolar!&
Setelah dilakukan tindakan kepera.atan )& selama L&&x 2# jam diharapkan pola nafas efektif denga2& kriteria hasil 8
5anajemen Asam !asa /113 elola pemeriksaan laboratorium *onitor nilai A9D dan saturasi oksigen dalam batas normal 5anajemen )alan Nafas /+143 1ebaskan jalan nafas dengan posisi leher ektensi jika memungkinkan& osisikan klien untuk memaksimalkan entilasi dan mengurangi dispnea
!atasan karakteristik 1ernafas mengguna-kan otot pernafasan tambahan Dispnea @afas pendek ernafasan rata-rata B 23 atau > 60 kali permenit
Status &espirasi & ,entilasi /343+ #& ernapasan pasien 0-60Mmenit& engembangan )& dada simetris& /rama pernapasan 2& teratur 'idak ada retraksi dada saat bernapas /nspirasi dalam & tidak ditemukan #& Saat bernapas tidak memakai otot napas tambahan 1ernapas mudah 3& 'idak ada suara napas tambahan 6&
ipotermia b&d berada di lingkungan yang dingin
Setelah dilakukan tindakan kepera.atan )& selama L&&x 2# jam hipotermia tidak terjadi dengan kriteria 8 2& Termoregulasi Neonatus /3831 Suhu axila 6& +C ;
!atasan karakteristik enurunan suhu tu-buh di ba.ah ren-tang normal u,at *enggigil ulit dingin Dasar kuku sianosis pengisian kapiler lambat
RR 8 0-60 Mmenit Jarna kulit merah #& muda 3& 'idak ada distress respirasi 'idak menggigil 1ayi tidak gelisah 1ayi tidak letargi
Auskultasi suara nafas *onitor respirasi dan status oksigen 5onitor &espirasi /++63 *onitoring ke,epatan" irama" kedalaman dan upaya nafas& *onitor pergerakan" kesimetrisan dada" retraksi dada dan alat bantu pernafasan *onitor adanya ,uping hidung *onitor pola nafas 8 bradipnea" takipnea" hiperentilasi" respirasi kusmaul" apnea *onitor adanya lelemahan otot diafragma Auskultasi suara nafas" ,atat area penurunan dan ketidak adanya entilasi dan bunyi nafas Pengobatan %ipotermi /+833 indahkan bayi dari lingkungan yang dingin ke dalam lingkungan tempat yang hangat (didalam inkubator atau lampu sorot! Segera ganti pakaian bayi yang dingin dan basah dengan pakaian yang hangat dan kering" berikan selimut& *onitor gejala dari hopotermia 8 fatigue" lemah" apatis" perubahan .arna kulit *onitor status pernafasan *onitor intake dan output
(.4.
E,AL$AS"
Galuasi yang dilakukan menga,u kepada tujuan yang diharapkan 8 ertukaran gas menjadi efektif"
• •
•
$
*enunjukkan fungsi paru yang normal dan bebas dari tanda-tanda distres pernafasan& Fentilasioksigenasi adekuat untuk memenuhi kebutuhan pera.atan diri&
•
4alan nafas kembali efektif&
•
ola nafas kembali efektif&
•
'idak ada distress respirasi&
•
1ayi tidak menggigi7&
•
1ayi tidak gelisah&
•
1ayi tidak letargi
Peren$anaan
) @angguan pertukaran gas berhubungan dengan imatur paru dan dinding dada atau kurangnya !umlah $airan surfaktan $u%uan1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama +82/ !am diharapkan pola
nafas efektif Kriteria &asil1 a' 'alan nafas bersih (' 5rekuensi !antung 00/0 86menit )' Pernapasan /0#0 86menit d' 4akipneu atau apneu tidak ada e' Sianosis tidak Inter*ensi+
a) Posisikan untuk pertukaran udara yang optimal? tempatkan pada posisi telentang dengan leher sedikit ekstensi dan hidung menghadap keatap dalam posisi FmengendusF
Rasional:
untuk men$egah adanya penyempitan !alan nafas
b) 7indari hiperekstensi leher Rasional: karena
akan mengurangi diameter trakea
$) bser*asi adanya penyimpangan dari fungsi yang diinginkan, kenali tandatanda distres misalnya1 mengorok, pernafasan $uping hidung, apnea Rasional: memastikan
posisi sesuai dengan yang diinginkan dan men$egah ter!adinya
distres pernafasan d) akukan penghisapan mukus Rasional:
menghilangkan mukus yang terakumulasi dari nasofaring, trakea, dan
selang endotrakeal e) Penghisapan selang endotrakeal sebelum pemberian surfaktan Rasional: memastikan
bahwa !alan napas bersih
f) 7indari penghisapan sedikitnya !am setelah pemberian surfaktan Rasional: meningkatkan
absorpsi ke dalam al*elolar
g) bser*asi peningkatan pengembangan dada setelah pemberian surfaktan Rasional:
menilai fungsi pemberian surfaktan
h) 4urunkan pengaturan, *entilator, khususnya tekanan inspirasi pun$ak dan oksigen Rasional:
men$egah hipoksemia dan distensi paru yang berlebihan
2) %ersihan !alan nafas tidak efektif berhubungan dengan hilangnya fungsi !alan nafas, peningkatan sekret pulmonal, peningkatan resistensi !alan nafas ditandai dengan1 dispneu, perubahan pola nafas, penggunaan otot pernafasan, batuk dengan atau tanpa sputum, $yanosis $u%uan+ Pasien dapat mempertahankan !alan nafas dengan bunyi nafas yang !ernih
dan ron$hi () Kriteria &asil+
a) Pasien bebas dari dispneu b) Mengeluarkan sekret tanpa kesulitan $) Memperlihatkan tingkah laku dan mempertahankan !alan nafas Inter*ensi+
a) Batat perubahan dalam bernafas dan pola nafasnya Rasional+ Penggunaan otototot interkostal6abdominal6leher dapat meningkatkan
usaha dalam bernafas b) bser*asi dari penurunan pengembangan dada dan peningkatan fremitu
Rasional+ Pengembangan dada dapat men!adi batas dari akumulasi $airan dan adanya
$airan dapat meningkatkan fremitus $) Batat karakteristik dari suara nafas Rasional+ Suara nafas ter!adi karena adanya aliran udara melewati batang tra$heo
bran$hial dan !uga karena adanya $airan, mukus atau sumbatan lain dari saluran nafas d) Batat karakteristik dari batuk Rasional 1 .arakteristik batuk dapat merubah ketergantungan pada penyebab dan
etiologi dari !alan nafas 3danya sputum dapat dalam !umlah yang banyak, tebal dan purulent e) Pertahankan posisi tubuh6posisi kepala dan gunakan !alan nafas tambahan bila perlu. Rasional+ Pemeliharaan !alan nafas bagian nafas dengan paten
f)
.a!i kemampuan batuk, latihan nafas dalam, perubahan posisi dan lakukan su$tion bila ada indikasi Rasional+ Penimbunan sekret mengganggu *entilasi dan predisposisi perkembangan
atelektasis dan infeksi paru g) Peningkatan oral intake !ika memungkinkan Rasional 1 Peningkatan $airan per oral dapat mengen$erkan sputum .olaboratif
h) %erikan oksigen, $airan
i)
%erikan therapi aerosol, ultrasonik nabulasasi Rasional+ Dapat berfungsi sebagai bron$hodilatasi dan mengeluarkan sekret
!)
%erikan fisiotherapi dada misalnya1 postural drainase, perkusi dada6 *ibrasi !ika ada indikasi Rasional+ Meningkatkan drainase sekret paru, peningkatan efisiensi penggunaan
otototot pernafasan k) %erikan bron$hodilator misalnya1 aminofilin, albuteal dan mukolitik Rasional+ Diberikan untuk mengurangi bron$hospasme, menurunkan *iskositas
sekret dan meningkatkan *entilasi +) 4idak efektifnya pola nafas yang berhubungan dengan ketidaksamaan nafas bayi dan *entilator, tidak berfungsinya *entilator dan posisi bantuan *entilator yang kurang tepat $u%uan+ Pola nafas efektif
Kriteria ,asil+ Mempertahankan pola pematasan efektif
a)
a) 3nalisa Monitor serial gas darah sesuai program Rasional 1 Mempertahankan gas darah optimal dan mengetahui per!alanan penyakit
b) @unakan alat bantu nafas sesuai intruksi Rasional 1 Memudahkan memelihara !alan nafas atas
$) Pantau *entilator setiap !am Rasional+ Men$egah turunnya konsentrasi mekanik dan kemungkinan ter!adinya
komplikasi d) %erikan lingkungan yang kondusif Rasional 1 Supaya bayi dapat tidur dan memberikan rasa nyaman
e)
3uskultasi irama !antung, suara nafas dan lapor adanya penyimpangan Rasional+ Mendeteksi dan men$egah adanya komplikasi
/) Resiko kurangnya *olume $airan berhubungan dengan hilangnya $airan yang tanpa disadari $u%uan+ mempertahankan $airan dan elektrolit Kriteria ,asil+
a) .eseimbangan $airan dan elektrolit dapat dipertahankan Inter*ensi+
a) Pertahankan $airan infus #0 0 ml 6kg6hari atau sesuai protokol yang ada Rasional 1 Penggantian $airan se$ara adekuat untuk men$egah ketidakseimbangan
b) 4ingkatkan $airan infus 0 ml6 kg, tergantung dari urin output, penggunaan pemanas dan !umlah fendings Rasional 1 mempertahankan asupan $airan sesuai kebutuhan pasien, penggunaan
pemanas tubuh akan meningkatkan kebutuhan $airan &) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan menelan, motilitas gerak menurun dan penyarapan $u%uan+ .ebutuhan nutrisi adekuat Kriteria &asil+
a)
Men$apai status nutrisi normal dengan berat hadan yang sesuai.
b)
Men$apai kadar gula darah normal
$)
Men$apai keseimbangan intake dan output
d)
%ebas dari adanya komplikasi @l
e)
ingkar perut stabil
f)
Pola eliminasi nonnal
Inter*ensi+
a) 4imbang helat badan tiap hari Rasional+ Mendeteksi adanya penurunan atau peningkatan berat badan (' %erikan glukosa &09 banyaknya sesuai umur dan berat badan Rasional+ Diperlukan keseimbangan $airan dan kehutuhan kalori se$ara parsiasif )' Monitor adanya hipoglikemi Rasional+ Masukkan nutrisi inadekuat menyebabkan penurunan glukosa dalam
darah d' Monitor adanya komplikasi @<1
() Disstres (2) .onstipasi 6 diare (+) 5rekwensi muntah Rasional+ Mempertahankan
intake dan output
nutrisi
$ukup
energi
dan
keseimbangan