Diagnosa 1 : Ketidakefektifan pola pernapasan berhubungan dengan defisiensi
surfaktan, iritabilitas alveoli imaturitas paru, dan keletihan keletihan Tujuan :
Pola pernapasan yang efektif (tidak ada kesulitan dalam bernapas)
TTV normal
PaO2 dalam batas normal
Ekspansi dada simetris
Bernapas idak menggunakan cuping hidung
Mempertahankan perfusi dan oksigenasi jaringan yang adekuat
Mempertahankan status hidrasi dan elektrolit yang adekuat
Tidak ditemukan suara napas pendek
Intervensi
Beri pertolongan pertama dengan meningkatkan upaya pernapasan bayi Pertahankan pernapasan dan pantau jantung. Mempertahankan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat dengan oksigen hood atau hood atau dengan ventilasi mekanis.
Penatalaksanaan
Pengerahan dinding dada, berika oksigen dengan aliran yang rendah. Inspeksi warna kulit dan selaput membrane, terjadi sianosis atau tidak (perkirakan tingkat dan keseimbangan udara dalam paru dengan auskultasi, gas darah arteri, dan keasamannya)
Kriteria evaluasi
Catat setiap 30 menit, frekuensi lebih dari 60x/menit mengindikasikan bahwa bayi dalam keadaan gawat napas. Periksa semua alat dan pantau setiap 8 jam. Cocokkan konsentrasi O2 21-100% Pantau:
Warna kulit: merah muda, sianosis (sentral/akrosianosis), RR, pola napas (apnea, pernapasan periodik), auskultasi suara napas setiap 1-2 jam. Kaji aktivitas: tidak ada aktivitas, letargi, tidak berespon, peningkatan aktivitas, tidak mampu menoleransi pengerahan tenaga, menangis, menghisap.
Respirasi bayi 30-50x/menit tanpa apnea, PaO2 antara 5070 mmHg Bayi memperlihatkan pertukaran udara yang optimal dan tingkat oksigenasi yang adekuat . Bayi memperlihatkan fungsi respirasi, kardiak, termoregulasi, dan metabolic yang diinginkan. observasi tingkah laku bayi; timbang setiap hari atau sesuai ketentuan, periksa tanda vital, dan observasi adanya
tanda sepsis dan komplikasi respirasi (atelektasis, pneumothoraks, pneumonia)
Kembalikan konsentrasi O2 pada kadar sebelumnya ada kemunduran kondisi bayi atau kadar O2 TCM (trancutaneous oxygen monitor) menurun di bawah yang ditetapkan. Ulangi analisis AGD (pertahankan PaO2 50-70 mmHg). AGD dikerjakan antara 15-20 menit setelah terjadi perubahan dalam konsistrasi O2 atau setelah perubahan tekanan inspirasi, ekspirassi. Pertahankan stabilitas lingkungan sebelum mengambil sample darah arteri. Pertahankan konsentrasi O2 konstan paling sedikit 15-20 menit sebelumnya. Kaji kebutuhan terhadap bantuan tindakan ventilasi. kriteria untuk bantuan ventilasi:
Frekuensi dan pola respirasi dalam batas yang tepat untuk usia dan berat badan. Ok sigenasi jaringan adekuat; gas darah arteri, dan keseimban gan asam basa
Apnea
dalam
Hipoksia (PaO2<50 mmHg)
batas yang
Hiperkabnia (PaO2>60 mmHg)
Asidosis respiratorik (pH 7.2)
Lakukan perawatan ventilasi Sediakan air hangat 31.7-33.9 C dan lembabkan oksigen 40%-60%.
tepat untuk usia pascakons epsi
Pertahankan eliminasi urin normal (1-3 mL/kgBB/jam) Timbang BB setiap hari. Berikan nutrisi parenteral total (NPT) bila diindikasikan. Pantau hipokalsemia (destrokstik 45 mg/dL)
Diagnosa 2 : Gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan
ketidakseimbangan perfusi-ventilasi Tujuan :
Gangguan pertukaran gas normal
Bayi mempunyai fungsi paru dalam batas normal
Bayi memiliki ekspansi paru yang simetris
Bayi tidak menggunakan bibir mencucu
Bayi tidak mengalami napas dangkal atau ortopnea
Bayi tidak terjadi retraksi xifoid
Intervensi
Penatalaksanaan
Manajemen asam-basa Manajemen jalan napas. Terapi oksigen. Ventilasi mekanik Pemeriksaan laboratoirum Pemantauan tanda vital
Peningkatan keseimbangan asam-basa dan mencegah komplikasi akibat kadar PCO2 serum lebih tinggi dari yang diharapkan. Memfasilitasi kepatenan jalan napas dengan memasangkan endotrakeal tube. Penggunaan alat bantuan pernapasan. Memberikan oksigen dan memantau keefektivitasannya. Melakukan pemeriksaan AGD dan menginterpretasikan dengan keadaan bayi. Pengecekkan suhu tubuh, tekanan darah, kecepatan pernapasan.
Kriteria evaluasi
Keseimbangan elektrolit dan asam basa. Tanda-tanda vital normal. Nilai PaO2, PaCO2, pH arteri, dan saturasi O2 normal.
Diagnosa 3 : Risiko tinggi infeksi yang berhubungan dengan prosedur invasif. Tujuan :
Intervensi
Suhu bayi dan TD stabil bebas dari infeksi
Mempertahankan lingkungan termal netral
Mencegah hipotensi
Penatalaksanaan
Kriteria evaluasi
Memantau TTV bayi Memelihara selang endotrakea dan selang trakeostomi serta mencegah komplikasi dalam penggunaannya, seperti infeksi
Mengkaji tanda-tanda vital Suhu tubuh dan TD bayi, seperti suhu tubuh, bayi dalam batas kecepatan pernapasan, dan normal dan stabil. tekanan darah. Tidak ada tanda infeksi Berikan perhatian yang cermat dalam mengontrol infeksi dengan membersihkan dan menempatkan nebulizer/pelembab minimum 24 jam. Gunakan selang steril dan ganti setiap 24 jam, gunakan cairan steril.
Diag nosa 4: Term oreg ulasi tidak efekt if yang berh ubun
gan dengan peningkatan upaya pernapasan sekunder akibat RDS. Tujuan :
Bayi dapat mempertahankan stabilitas suhu
Bayi tidak hipoglikemia, sianosis atau bradikardia dan apnea
Bayi dapat mempertahankan keseimbangan asam basa
Intervensi
Observasi bayi terhadap tanda ketidakstabilan suhu dan peningkatan konsumsi oksigen serta asidosis metabolic. Pertahankan suhu normal lingkungan
Penatalaksanaan
Tempatkan bayi pada lingkungan dengan suhu yang nental dengan penggunaan incubator dan basinet terbuka dengan selimut katun untuk menstabilkan suhu bayi. Kangaroo Mother Care
Kriteria evaluasi Suhu tubuh bayi normal, tidak ada tanda-tanda stress dingin.