PPK RDS
A. Definisi Definisi
Adalah gangguan pernafasan yang sering terjadi pada bayi premature dengan tandatanda takipnue (>60 x/mnt), retraksi dada, sianosis pada udara kamar, yang menetap atau memburuk pada !-"6 jam kehidupan dengan x-ray thorak yang spesifik# $andatanda klinik sesuai dengan besarnya bayi, berat penyakit, adanya infeksi dan ada tidaknya shunting darah melalui %&A ('tark "!6)# enurut %etty dan Asbaugh ("*), definisi dan kriteria +&' bila didapatkan sesak nafas berat (dyspnea ), frekuensi nafas meningkat (tahypnea ), sianosis yang menetap dengan terapi oksigen, penurunan daya pengembangan paru,adanya gambaran infiltrat aleolar yang merata pada foto thorak dan adanya atelektasis, kongesti asular, perdarahan, edema paru, dan adanya hyaline membran pada saat otopsi#
B. Etiolo Etiologi gi
&efesi &efesiens ensii atau atau kerusa kerusakan kan surfak surfaktan tan## Ada Ada faktor faktor pentin penting g penyeb penyebab ab defisi defisiens ensii surfak surfaktan tan pada pada +&' yaitu yaitu premat prematur ur,, asfiksi asfiksiaa perina perinatal, tal, matern maternal al diabet diabetes, es, seksio seksio sesaria sesaria## +espir +espirato atory ry &istre &istress ss 'yndro 'yndrome me (+&') (+&') disebu disebutt juga juga .yali .yaline ne embra embran n &isease (.&) didapatkan didapatkan pada 0 bayi prematur prematur,, yang disebabkan disebabkan defisiensi defisiensi surfak surfaktan tan pada pada bayi bayi yang yang lahir lahir dengan dengan masa masa gestasi gestasi kuran kurang# g# 'urfak 'urfaktan tan biasan biasanya ya didapatka didapatkan n pada paru yang matur# matur# ungsi ungsi surfaktan surfaktan untuk untuk menjaga menjaga agar kantong aleol aleolii tetap tetap berkem berkemban bang g dan berisi berisi udara, udara, sehing sehingga ga pada pada bayi bayi premat prematur ur dimana dimana surfaktan masih belum berkembang menyebabkan daya berkembang paru kurang dan bayi akan mengalami sesak nafas# 1ejala tersebut biasanya munul segera setelah bayi lahir dan akan bertambah berat# C. Faktor Predisposisi Predisposisi
# %remat %rematuri uritas tas dengan dengan paru-p paru-paru aru yang yang imatur imatur (gestas (gestasii diba2a diba2ah h 34 minggu minggu)) dan tidak adanya, gangguan atau defisiensi surfatan 4# 5ayi prematur yang yang lahir dengan dengan operasi aesar 3# %enurunan suplay oksigen saat janin atau saat kelahiran pada bayi matur atau prematur# prematur# D. Patofisiologi Patofisiologi %ada +&' terjadi atelektasis yang sangat progresif, yang disebabkan kurangnya at yang disebut surfaktan# 'urfaktan adalah at aktif yang diproduksi sel epitel saluran
nafas disebut sel pnemosit tipe 77# 8at ini mulai dibentuk pada kehamilan 44-4 minggu dan menapai max pada minggu ke 39# 8at ini terdiri dari fosfolipid (*9) dan protein (0)# %eranan surfaktan ialah merendahkan tegangan permukaan aleolus sehingga tidak terjadi kolaps dan mampu menahan sisa udara fungsional pada sisa akhir expirasi# :olaps paru ini akan menyebabkan terganggunya entilasi sehingga terjadi hipoksia, retensi ;<4 dan asidosis# .ipoksia akan menyebabkan terjadinya = metabolisme anerobik dengan penimbunan asam laktat asam organi>asidosis metaboli# :erusakan endotel kapiler dan epitel duktus aleolaris>transudasi kedalam aleoli>terbentuk fibrin>fibrin dan
jaringan
epitel
yang nekrotik>lapisan
membrane hialin# Asidosis dan atelektasis akan menyebabkan terganggunya jantun, penurunan aliran darah keparum, dan mengakibatkan hambatan pembentukan surfaktan, yang menyebabkan terjadinya atelektasis# 'el tipe 77 ini sangat sensitie dan berkurang pada bayi dengan asfiksia pada periode perinatal, dan kematangannya dipau dengan adanya stress intrauterine seperti hipertensi, 7?1+ dan kehamilan kembar# 'eara singkat patofisiologinya dapat digambarkan sbb = Atelektasis @ hipoksemia @asidosis @ transudasi @ penurunan aliran darah paru @ hambatan pembentukan at surfaktan @ atelekstasis# .al ini berlangsung terus sampai terjadi penyembuhan atau kematian# E. Manifestasi Klinis
+&' mungkin terjadi pada bayi premature dengan berat badan 000 gram# $andatanda gangguan pernafasan berupa = &ispnue/hipernue/takipneu 'ianosis +etraksi suprasternal / epigastrik / interostals 1runting expirasi engorok ekspiratori# %ernapasan uping hidung# %ernapasan kulit &idapatkan gejala lain seperti = 5radikardi .ipotensi :ardiomegali Bdema terutama didaerah dorsal tangan atau kaki# .ipotermi $onus otot yang menurun 5erdasarkan foto thorak, menurut kriteria 5omsel ada stadium +&' yaitu = %ertama, terdapat sedikit berak retikulogranular dan sedikit bronhogram udara, :edua, berak retikulogranular homogen pada kedua lapangan paru dan gambaran airbronhogram udara terlihat lebih jelas dan meluas sampai ke perifer menutupi bayangan jantung dengan penurunan aerasi paru# :etiga,aleoli yang kolaps bergabung sehingga kedua lapangan paru terlihat lebih
opaCue dan bayangan jantung hampir tak terlihat, bronhogram udara lebih luas# :eempat, seluruh thorax sangat opaCue ( 2hite lung ) sehingga jantung tak dapat dilihat# F. Diagnosis
# 'eri rontCen dada, untuk melihat densitas atelektasis dan eleasi diaphragma dengan oerdistensi duktus aleolar 4# 5ronhogram udara, untuk menentukan entilasi jalan nafas# 3# &ata laboratorium
- %rofil paru, untuk menentukan maturitas paru, dengan bahan airan amnion (untuk janin yang mempunyai predisposisi +&') Deitin/'phingomielin (D/') ratio 4
=
atau
lebih
mengindikasikan
maturitas
paru
%hospatidyglierol = meningkat saat usia gestasi 39 minggu $ingkat phosphatydylinositol
- Analisa 1as &arah, %a<4 kurang dari 90 mm.g, %a;<4 kurang dari 60 mm.g, saturasi oksigen "4 E ", p. *,3 E *,9
- Deel pottasium, meningkat sebagai hasil dari release potassium dari sel aleolar yang rusak# G. Komplikasi
:omplikasi jangka pendek dapat terjadi = # kebooran aleoli = Apabila diurigai terjadi kebooran udara ( pneumothorak, pneumomediastinum, pneumoperiardium, emfisema intersisiel ), pada bayi dengan +&' yang tiba-tiba memburuk dengan gejala klinikal hipotensi, apnea, a tau bradikardi atau adanya asidosis yang menetap# 4# Fangkitan penyakit kerana keadaan penderita yang memburuk dan adanya perubahan jumlah leukosit dan thrombositopeni# 7nfeksi dapat timbul kerana tindakan inasi seperti pemasangan jarum ena, kateter, dan alat-alat respirasi# 3# %erdarahan intrakranial dan
leukomalaia
perientrikular =
perdarahan
intraentrikuler terjadi pada 40-0 bayi prematur dengan frekuensi terbanyak pada bayi +&' dengan entilasi mekanik# # %&A dengan peningkatan shunting dari kiri ke kanan merupakan komplikasi bayi dengan +&' terutama pada bayi yang dihentikan terapi surfaktannya# :omplikasi jangka panjang dapat disebabkan oleh keraunan oksigen, tekanan yang
tinggi dalam paru, memberatkan penyakit dan kekurangan oksigen yang menuju ke otak dan organ lain# :omplikasi jangka panjang yang sering terjadi = # 5ronhopulmonary &ysplasia (5%&)= merupakan penyakit paru kronik yang disebabkan pemakaian oksigen pada bayi dengan masa gestasi 36 minggu# 5%& berhubungan dengan tingginya olume dan tekanan yang digunakan pada 2aktu menggunakan entilasi mekanik, adanya infeksi, inflamasi, dan defisiensi itamin A# 7nsiden 5%& meningkat dengan menurunnya masa gestasi# 4# +etinopathy prematur :egagalan fungsi neurologi, terjadi sekitar 0-*0 bayi yang berhubungan dengan masa gestasi, adanya hipoxia, komplikasi intrakranial, dan adanya infeksi
DAFTAR PUSTAKA
# http=//tiaraaskep#blogspot#om/400!//asuhan-kepera2atan-klien-rds#html 4# http//222#nursemedia#info#om 3# http//222#askep#blogspot#om # http//222#dutadiagnosa#blogspot#om