Perforasi Gaster, Gastric Perforation, Surgery Gaster, PerforationFull description
Perforasi Gaster, Gastric Perforation, Surgery Gaster, PerforationDeskripsi lengkap
Referat Perforasi GasterFull description
perforasi gaster
goodDeskripsi lengkap
perforasi
perforasi yang terjadi pada gasterDeskripsi lengkap
maxFull description
laporan pendahuluan perforasi gaster
aDeskripsi lengkap
perforasi gasterDeskripsi lengkap
aFull description
Deskripsi lengkap
perforasi gasterFull description
perforasi yang terjadi pada gaster
bagus buat siklus radiologi acara ilmiah refrat section
akt
Full description
perforasi gaster
pedomanDeskripsi lengkap
REFERAT PERFORASI GASTER
Pembimbing: Dr.Yeppy A.N., Sp.B, FINaCS, MM
Penyuun: !ER" TRI P"R#ANTO $$%.&%$%.$&&
Kepaniteraan Ilmu Bedah RSUD Soreang 2014 BAB I 1
PENDA!"'"AN
Perforasi gastrointestinal merupakan suatu bentuk penetrasi ang komplek dari dinding lambung! usus halus! usus besar akibat dari bo"orna isi dari usus ke dalam rongga perut# Perforasi dari usus mengakibatkan se"ara potensial untuk ter$adina kontaminasi bakteri dalam rongga perut %keadaan ini dikenal dengan istilah peritonitis Perforasi lambung berkembang men$adi suatu peritonitis kimia ang disebabkan karena kebo"oran asam lambung kedlam rongga perut# Perforasi dalam dalam ben bentuk tuk apapu apapunn ang ang mengen mengenai ai salura salurann "erna "erna merupa merupakan kan suatu suatu kasus kasus kega'atan bedah# Pada anak(anak "edera ang mengenai usus halus akibat dari trauma tumpul perut sangat $arang dengan insidensina 1() *# Se$ak +0 tahun ang lalu perforasi pada ulkus peptikum peptikum merupakn penebab penebab ang tersering# Perforasi Perforasi ulkus duodenum insidensina 2(+ kali lebih banak daripada perforasi ulkus gaster# ,ampir 1-+ dari perforasi lambung disebabkan oleh keganasan pada lambung# Sekitar 10(1. * penderita dengan di/ertikulitis akut dapat berkembang men$adi perforasi bebas# Pada pasien ang lebih tua appendi"itis a"uta mempunai angka kematian sebanak +. * dan angka kesakitan .0 *# aktor(faktor utama ang berperan terhadap angka kesakitan dan kematian pada pasien(pasien pasien(pasien tersebut adalah kondisi medis ang berat ang menertai appedndi"itis tersebut# Perforasi pada saluran "erna sering disebabkan oleh penakit(penakit seperti ulkus gaster! appendi"itis! keganasan pada saluran "erna! di/ertikulitis! sindroma arteri mesenterika superior!dan superior!dan trauma#
BAB II
2
TIN(A"AN P"STA)A
A. Ana*+mi an Fii+-+gi 'ambung $. Ana*+mi
ambung terletak oblik dari kiri ke kanan menilang di abdomen atas tepat di ba'ah diafragma# Dalam keadaan kosong lambung menerupai tabung bentuk ! dan bila penuh! berbentuk seperti buah pir raksasa# Kapasitas normal lambung adalah 1 sampai 2 liter# Se"ara anatomis lambung terbagi atas fundus! korpus! dan antrumpilorikum atau pilorus# Sebelah kanan atas lambung terdapat "ekungan kur/atura minor! dan bagian kiri ba'ah lambung terdapat kur/atura maor# Sfingter pada kedua u$ung lambung mengatur pengeluaran dan pemasukan ang ter$adi# Sfingter kardia atau sfingter esofagus ba'ah! mengalirkan makanan masuk ke dalam lambung dan men"egah refluks isi lambung memasuki esofagus kembali# Daerah lambung tempat pembukaan sfingter kardia dikenal dengan nama daerah kardia# Di saat sfingter pilorikum terminal berelaksasi! makanan masuk ke dalam duodenum! dan ketika berkontraksi sfingter ini akan men"egah ter$adina aliran balik isi usus ke dalam lambung# Sfingter pilorus memiliki arti klinis ang penting karena dapat mengalami stenosis %penempitan pilorus ang menumbat& sebagai penulit penakit ulkus peptikum# 3bnormalitas sfingter pilorus dapat pula ter$adi pada bai# Stenosis pilorus atau piloro spasme ter$adi bila serabut otot di sekelilingna mengalami hipertrofi atau spasme sehingga sfingter gagal berelaksasi untuk mengalirkan makanan dari lambung ke dalam duodenum# Bai akan memuntahkan makanan tersebut dan tidak men"erna serta menerapna# Keadaan ini mungkin dapat diperbaiki melalui operasi atau pemberian obat adrenergik ang menebabkan relaksasi serabut otot# ambung tersusun atas empat lapisan# unika serosa atau lapisan luar merupakan bagian dari peritonium /iseralis# Dua lapisan peritonium /iseralis menatu pada kur/atura minor lambung dan duodenum kemudian terus 3
meman$ang ke hati! membentuk omentum minus# ipatan peritonium ang keluar dari satu organ menu$u ke organ lain disebut sebagai ligamentum# adi omentum minus %disebut $uga ligamentum hepatogastrikum atau hepatoduodenalis& menokong lambung sepan$ang kur/atura minor sampai ke hati# Pada kur/atura maor! peritonium terus ke ba'ah membentuk omentum ma$us! ang menutupi usus halus dari depan seperti sebuah apron besar# Sakus omentum minus adalah tempat ang sering ter$adi penimbunan "airan %pseudokista pankreatikum& akibat penulit pankreatitis akut#
idak seperti daerah saluran "erna lain! bagian muskularis tersusun atas tiga lapis dan bukan dua lapis otot polos5 lapisan longitudinal di bagian luar! lapisan sirkular di tengah! dan lapisan oblik di bagian dalam# Susunan serabut otot ang unik ini memungkinkan berbagai ma"am kombinasi kontraksi ang diperlukan untuk meme"ah makanan men$adi partikel(partikel ang ke"il! mengaduk dan men"ampur makanan tersebut dengan "airan lambung! dan mendorongna ke arah duodenum#
4
Submukosa tersusun atas $aringan areolar longgar ang menghubungkan lapisan mukosa dan lapisan muskularis# aringan ini memungkinkan mukosa bergerak dengan gerakan peristaltik# apisan ini $uga mengandung pleksus saraf! pembuluh darah! dan saluran limfe# 6ukosa! lapisan dalam lambung! tersusun atas lipatan(lipatan longitudinal disebut rugae! ang memungkinkan ter$adina disternsi lambung se'aktu diisi makanan# erdapat beberapa tipe kelen$ar pada lapisan ini dan dikategorikan menurut bagian anatomi lambung ang ditempatina# Kelen$ar kardia berada di dekat orifisium kardia dan menekresikan mukus# Kelen$ar fundus atau gastrik terletak di fundus dan pada hampir seluruh korpus lambung# Kelen$ar gastrik memiliki tiga tipe sel utama# Sel(sel 7imogenik %"hief "ell& menekresikan pepsinogen# Pepsinogen diubah men$adi pepsin dalam suasana asam# Sel(sel parietal menekresikan asam hidroklorida %,8& dan faktor intrinsik# aktor intrisik diperlukan untuk absorbsi /itamin B12 di dalam usus halus# Kekurangan faktor intrinsik akan mengakibatkan ter$adina anemia pernisiosa# Sel(sel mukus %leher& ditemukan di leher kelen$ar fundus dan menekresikan mukus# ,ormon gastrin diproduksi oleh sel 9 ang terletak pada daerah pilorus lambung# 9astrin merangsang kelen$ar gastrik untuk menghasilkan asam hidroklorida dan pepsinogen# Substansi lain ang disekresi dalam lambung adalah en7im dan berbagai elektrolit! terutama ion natrium! kalium dan klorida# Persarafan lambung sepenuhna berasal dari sistem saraf otonom# Suplai saraf parasimpatis untuk lambung dan duodenum dihantarkan ke dan dari abdomen melalui saraf /agus# runkus /agus men"abangkan ramus gastrika! pilorika! hepatika! dan seliaka# Persarafan simpatis melalui saraf splan"hni"us ma$or dan ganglia seliaka# Serabut(serabut aferen menghantarkan impuls neri ang dirangsang oleh peregangan! kontraksi otot! serta peradangan! dan dirasakan di daerah epigastrium abdomen# Serabut(serabut aferen simpatis menghambat motilitas dan sekresi lambung# Pleksus saraf mienterikus %3uerba"h& dan submukosa %6eissner& membentuk persarafan intrinsik dinding lambung dan mengoordinasi akti/itas motorik dan sekresi mukosa lambung#
5
Seluruh suplai darah di lambung dan pankreas %serta hati! empedu! dan limpa& terutama berasal dari arteri seliaka atau trunkus seliakus! ang memper"abangkan "abang("abang ang menuplai kur/atura minor dan ma$or# Dua "abang arteri ang penting dalam klinis adalah arteria gastroduodenalis dan arteria pankreatikoduodenalis %retroduodenalis& ang ber$alan sepan$ang bulbus posterior duodenum# Ulkus pada dinding posterior duodenum dapat mengerosi arteri ini dan menebabkan ter$adina perdarahan# Darah /ena dari lambung dan duodenum! serta ang berasal dari pankreas! limpa! dan bagian lain saluran gastrointestinal! ber$alan ke hati melalui /ena porta#
&. Fii+-+gi 'ambung
6
ungsi lambung5 1& ungsi motorik • ungsi menampung 5 6enimpan makanan sampai makanan tersebut sedikit demi sedikit di"erna dan bergerak pada saluran "erna# 6enesuaikan peningkatan /olume tanpa menambah tekanan dengan relaksasi reseptif otot polos: diperantarai oleh ner/us /agus dan •
dirangsang oleh gastrin ungsi men"ampur 5 6eme"ahkan makanan men$adi partikel(partikel ke"il dan men"ampurna dengan getah lambung melalui kontraksi otot ang mengelilingi lambung# Konstraksi peristaltik diatur oleh suatu irama listrik
•
dasar# ungsi pengosongan lambung 5 Diatur oleh pembukaan sfingter pilorus ang dipengaruhi oleh /iskositas! /olume! keasaman! akti/itas osmotik! keadaan fisik! serta oleh emosi! obat(obatan! dan olahraga# Pengosongan lambung diatur oleh faktor saraf dan hormonal! seperti kolesistokinin#
& Fungi pen/ernaan an e0rei
a& Pen"ernaan protein oleh pepsin dan ,8 dimulai disini: pen"ernaan karbohidrat dan lemak oleh amilase dan lipase dalam lambung ke"il perananna# Pepsin berfungsi meme"ah putih telur men$adi asam amino %albumin dan pepton 3sam garam %,8& berfungsi mengasamkan makanan! sebagai antiseptik dan desinfektan! dan membuat suasana asam pada pepsinogen sehinhha men$adi pepsin# b& Sintesis dan pelepasan gastrin dipengaruhi oleh protein ang dimakan! peregangan antrum! alkalinisasi antrum! dan rangsangan /agus# "& Sekresi faktor intrinsik memungkinkan absorpsi /itamin B12 dari usus halus bagian distal# d& Sekresi mukus membentuk selubung ang melindungi lambung serta berfungsi sebagai pelumas sehingga makanan lebih mudah diangkut# e& Sekresi bikarbonat! bersama dengan sekresi gel mukus! tampakna berperan sebagai barier dari asam lumen dan pepsin# Pengaturan sekresi lambung dapat dibagi men$adi fase sefalik! gastrik! dan intestinal# ase sefalik sudah dimulai bahkan sebelum makanan masuk lambung! aitu akibat melihat! men"ium! memikirkan! atau menge"ap makanan# ase ini
7
diperantarai seluruhna oleh saraf /agus dan dihilangkan dengan /agotomi# Sinal neurogenik ang menebabkan fase sefalik berasal dari korteks serebri atau pusat nafsu makan# Impuls eferen kemudian dihantarkan melalui saraf /agus ke lambung# ,al ini mengakibatkan kelen$ar gastrik terangsang untuk menekresi ,8! pepsinogen! dan menambah mukus# ase sefalik menghasilkan sekitar 10* dari sekresi lambung normal ang berhubungan dengan makanan# ase gastrik dimulai saat makanan men"apai antrum pilorus# Distensi antrum $uga dapat menebabkan ter$adina rangsangan mekanis dari resptor( reseptor pada dinding lambung# Impuls tersebut ber$alan menu$u medula melalui aferen /agus dan kembali ke lambung melalui eferen /agus: impuls ini merangsang pelepasan hormon gastrin dan se"ara langsung $uga merangsang kelen$ar(kelen$ar lambung# 9astrin dilepas dari antrum dan kemudian diba'a oleh aliran darah menu$u kelen$ar lambung! untuk merangsang sekresi# Pelepasan gastrin $uga dirangsang oleh P, alkali! garam empedu di antrum! dan terutama oleh protein makanan dan alkohol# 6embran sel parietal di fundus dan korpus lambung mengandung reseptor untuk gastrin! histamin! dan asetilkolin! ang merangsang sekresi asam# Setelah makan! gastrin dapat bereaksi pada sel parietal se"ara langsung untuk sekresi asam dan $uga dapat merangsang pelepasan histamin dari mukosa untuk sekresi asam# ase sekresi gastrik menghasilkan lebih dari duapertiga sekresi lambung total setelah makan! sehingga merupakan bagian terbesar dari total sekresi lambung harian ang ber$umlah sekitar 2000 ml# ase gastrik dapat terpengaruh oleh reseksi bedah pada antrum pilorus! sebab disinilah pembentukan gastrin# ase intestinal dimulai oleh gerakan kimus dari lambung ke duodenum# ase sekresi lambung diduga sebagian besar bersifat hormonal# 3dana protein ang ter"erna sebagian dalam duodenum tampakna merangsang pelepasan gastrin usus! suatu hormon ang menebabkan lambung terus(menerus menekresikan se$umlah ke"il "airan lambung# 6eskipun demikian! peranan usus ke"il sebagai penghambat sekresi lambung $auh lebih besar#
8
Distensi usus halus menimbulkan refleks enterogastrik! diperantarai oleh pleksus mienterikus! saraf simpatis dan /agus! ang menghambat sekresi dan pengosongan lambung# 3dana asam %P, kurang dari 2!.&! lemak! dan hasil(hasil peme"ahan protein menebabkan lepasna beberapa hormon usus# Sekretin! kolesitokinin! dan peptida penghambat gastrik %9astri"(inhibiting peptide! 9IP&! semuana memiliki efek inhibisi terhadap sekresi lambung# Pada periode interdigestif %antara dua 'aktu pen"ernaan& se'aktu tidak ada pen"ernaan dalam usus! sekresi asam klorida terus berlangsung dalam ke"epatan lambat aitu 1 sampai . m;<-$am# Proses ini disebut pengeluaran asam basal %basal a"id output! B3=& dan dapat diukur dengan pemeriksaan sekresi "airan lambung selama puasa 12 $am# Sekresi lambung normal selama periode ini terutama terdiri dari mukus dan hana sedikit pepsin dan asam# etapi! rangsangan emosional kuat dapat meningkatkan B3= melalui saraf parasimpatis %/agus& dan diduga merupakan salah satu faktor penebab ter$adina ulkus peptikum# B. PERFORASI GASTER
Perforasi gastrointestinal adalah penebab umum dari akut abdomen# Penebab perforasi gastrointestinal adalah 5 ulkus peptik! inflamasi di/ertikulum kolon sigmoid! kerusakan akibat trauma! perubahan pada kasus penakit 8rohn! kolitis ulserasi! dan tumor ganas di sistem gastrointestinal# Perforasi paling sering adalah akibat ulkus peptik lambung dan duodenum# Perforasi dapat ter$adi di rongga abdomen %perforatio libera& atau adesi kantung buatan %perforatio te"ta Pada anak(anak "edera ang mengenai usus halus akibat dari trauma tumpul perut sangat $arang dengan insidensina 1() *# Se$ak +0 tahun ang lalu perforasi pada ulkus peptikum merupakan penebab ang tersering# Perforasi ulkus duodenum insidensina 2(+ kali lebih banak daripada perforasi ulkus gaster# ,ampir 1-+ dari perforasi lambung disebabkan oleh keganasan pada lambung# Sekitar 10(1.* penderita dengan di/ertikulitis akut dapat berkembang men$adi perforasi bebas# Pada pasien ang lebih tua appendi"itis a"ut mempunai angka kematian sebanak +. * dan angka kesakitan .0 *# aktor(faktor utama ang berperan terhadap angka kesakitan dan kematian pada pasien(pasien tersebut adalah kondisi medis ang berat ang menertai appedndi"itis tersebut# 9
C. E*i+-+gi •
8edera tembus ang mengenai dada bagian ba'ah atau perut %"ontoh5
•
trauma tertusuk pisau& rauma tumpul perut ang mengenai lambung# ebih sering ditemukan
•
pada anak(anak dibandingkan orang de'asa# =bat aspirin! >S3ID %misalna fenilbuta7on! antalgin!dan natrium di"lofena"& serta golongan obat anti inflamasi steroid diantarana
•
deksametason dan prednisone# Sering ditemukan pada orang de'asa# Kondisi ang mempredisposisi 5 ulkus peptikum! appendi"itis akut!
•
di/ertikulosis akut! dan di/ertikulum 6e"kel ang terinflamasi# 3ppendi"itis akut5 kondisi ini masih men$adi salah satu penebab umum perforasi usus pada pasien ang lebih tua dan berhubungan dengan hasil
•
akhir ang buruk# uka usus ang berhubungan dengan endos"opi" 5 luka dapat ter$adi oleh
•
;R8P dan "olonos"op# ungsi usus sebagai suatu komplikasi laparos"opi"5 faktor ang mungkin mempredisposisikan pasien ini adalah obesitas! kehamilan! inflamasi usus
•
akut dan kronik dan obstruksi usus# Infeksi bakteri5 infeksi bakteri % demam tpoid& mempunai komplikasi men$adi perforasi usus pada sekitar . * pasien# Komplikasi perforasi pada pasien ini sering tidak terduga ter$adi pada saat kondisi pasien mulai
•
membaik# Penakit inflamasi usus 5 perforasi usus dapat mun"ul pada paien dengan "olitis ul"eratif akut! dan perforasi ileum terminal dapat mun"ul pada
•
pasien dengan 8rohn?s disease# Perforasi sekunder dari iskemik usus %"olitis iskemik& dapat timbul# Perforasi usus dapat ter$adi karena keganasan didalam perut atau
•
limphoma Radiotherapi dari keganasan "er/ik dan keganasan intra abdominal lainna
•
dapat berhubungan dengan komplikasi lan$ut! termasuk obstruksi usus dan •
perforasi usus# Benda asing % misalna tusuk gigi atau $arum pentul& dapat menebabkan perforasi oesophagus! gaster! atau usus ke"il dengan infeksi intra abdomen! peritonitis! dan sepsis# 10
D. Pa*+1i+-+gi
Se"ara fisiologis! gaster relatif bebas dari bakteri dan mikroorganisme lainna karena kadar asam intraluminalna ang tinggi# Kebanakan orang ang mengalami trauma abdominal memiliki fungsi gaster ang normal dan tidak berada pada resiko kontaminasi bakteri ang mengikuti perforasi gaster# Bagaimana pun $uga mereka ang memiliki maslah gaster sebelumna berada pada resiko kontaminasi peritoneal pada perforasi gaster# Kebo"oran asam lambung kedalam rongga peritoneum sering menimbulkan peritonitis kimia# Bila kebo"oran tidak ditutup dan partikel makanan mengenai rongga peritoneum! peritonitis kimia akan diperparah oleh perkembangan ang bertahap dari peritonitis bakterial# Pasien dapat asimptomatik untuk beberapa $am antara peritonitis kimia a'al dan peritonitis bakterial lan$ut# 6ikrobiologi dari usus ke"il berubah dari proksimal samapi ke distalna# Beberapa bakteri menempati bagian proksimal dari usus ke"il dimana! pada bagian distal dari usus ke"il %$e$unum dan ileum& ditempati oleh bakteri aerob %;#8oli& dan anaerob % Ba"teriodes fragilis %lebih banak& Ke"enderungan infeksi intra abdominal atau luka meningkat pada perforasi usus bagian distal# 3dana bakteri di rongga peritoneal merangsang masukna sel(sel inflamasi akut# =mentum dan organ(organ /is"eral "enderung melokalisir proses peradangan! mengahasilkan phlegmon %ini biasana ter$adi pada perforasi kolon ,poksia ang diakibatkanna didaerah itu memfasilisasi tumbuhna bakteri anaerob dan menggangu aktifitas bakterisidal dari granulosit! ang mana mengarah pada peningkatan aktifitas fagosit daripada granulosit! degradasi sel(sel! dan pengentalan "airan sehingga membentuk abs"ess! efek osmotik! dan pergeseran "airan ang lebih banak ke lokasi abs"ess! dan diikuti pembesaran abs"es pada perut# ika tidak ditangani ter$adi bakteriemia! sepsis! multiple organ failure dan sho"k#
11
E. Ge2a-a 0-ini0
>eri perut hebat ang makin meningkat dengan adana pergerakan disertai nausea! /omitus! pada keadaan lan$ut disertai demam dan mengigil#
F. Pemeri0aan 1ii0 •
Pemeriksaan pada area perut5 periksa apakah ada tanda(tanda eksternal seperti luka! abrasi! dan atau ekimosis# 3mati pasien5 lihat pola pernafasan dan pergerakan perut saat bernafas! periksa adana distensi dan perubahan 'arna kulit abdomen# Pada perforasi ulkus peptikum pasien tidak mau bergerak! biasana dengan posisi fle@i pada lutut! dan abdomen seperti
•
papan# Palpasi dengan halus! perhatikan ada tidakna massa atau neri tekan# Bila ditemukan ta"h"ardi! febris! dan neri tekan seluruh abdomen mengindikasikan suatu peritonitis# rasa kembung dan konsistensi sperti
•
adonan roti mengindikasikan perdarahan intra abdominal# >eri perkusi mengindikasikan adana peradangan peritoneum Pada auskultasi 5 bila tidak ditemukan bising usus mengindikasikan suatu
•
peritonitis difusa# Pemeriksaan rektal dan bimanual /agina dan pel/is 5 pemeriksaan ini
•
dapat membantu menilai kondisi seperti appendi"itis a"uta! abs"ess tuba o/arian ang ruptur dan di/ertikulitis a"uta ang perforasi#
G. Pemeri0aan Penun2ang
Se$alan dengan penemuan klinis! metode tambahan ang dapat dilakukan adalah 5 foto polos abdomen pada posisi berdiri! ultrasonografi dengan /esika urinaria penuh! 8(s"an murni dan 8(s"an dengan kontras# ika temuan foto Rontgen dan ultrasonografi tidak $elas! sebaikna $angan ragu untuk menggunakan 8(s"an! dengan pertimbangan metode ini dapat mendeteksi "airan
12
dan $umlah udara ang sangat sedikit sekali pun ang tidak terdeteksi oleh metode ang disebutkan sebelumna# 1# Radiologi Perforasi gastrointestinal adalah penebab umum dari akut abdomen# Isi ang keluar dari perforasi dapat mengandung udara! "airan lambung dan duodenum! empedu! makanan! dan bakteri# Udara bebas atau pneumoperitoneum terbentuk $ika udara keluar dari sistem gastrointestinal# ,al ini ter$adi setelah perforasi lambung! bagian oral duodenum! dan usus besar# Pada kasus perforasi usus ke"il! ang dalam keadaan normal tidak mengandung udara! $umlah udara ang sangat ke"il dilepaskan# Udara bebas ter$adi di rongga peritoneum 20 menit setelah perforasi# 6anfaat penemuan dini dan pasti dari perforasi gaster sangat penting! karena keadaan ini biasana memerlukan inter/ensi bedah# Radiologis memiliki peran nata dalam menolong ahli bedah dalam memilih prosedur diagnostik dan untuk memutuskan apakah pasien perlu dioperasi# Deteksi pneumoperitoneum minimal pada pasien dengan neri akut abdomen karena perforasi gaster adalah tugas diagnostik ang paling penting dalam status kega'atdaruratan abdomen# Seorang dokter ang berpengalaman! dengan menggunakan teknik radiologi! dapat mendeteksi $umlah udara sebanak 1 ml# dalam melakukanna! ia menggunakan teknik foto abdomen klasik dalam posisi berdiri dan posisi lateral de"ubitus kiri# Untuk melihat udara bebas dan membuat interpretasi radiologi dapat diper"aa! kualitas film pa$anan dan posisi ang benar sangat penting# Setiap pasien harus mengambil posisi adekuat 10 menit sebelum pengambilan foto! maka! pada saat pengambilan udara bebas dapat men"apai titik tertinggi di abdomen# Banak peneliti menun$ukkan kehadiran udara bebas dapat terlihat pada ).(A0* kasus# Udara bebas tampak pada posisi berdiri atau posisi de"ubitus lateral kiri# Pada kasus perforasi karena trauma! perforasi dapat tersembuni dan tertutup oleh kondisi bedah patologis lain# Posisi supine menun$ukkan
13
pneumoperitoneum pada hana .* kasus# Sekitar .0* pasien menun$ukkan kumpulan udara di abdomen atas kanan! lainna adalah subhepatika atau di ruang hepatorenal# Di sini dapat terlihat gambaran o/al ke"il atau linear# 9ambaran udara bentuk segitiga ke"il $uga dapat tampak di antara lekukan usus# 6eskipun! paling sering terlihat dalam bentuk seperti kubah atau bentuk bulan setengah di ba'ah diafragma pada posisi berdiri# ootball sign menggambarkan adana udara bebas di atas kumpulan "airan di bagian tengah abdomen# 2# Ultrasonografi Ultrasonografi adalah metode a'al untuk kebanakan kondisi akut abdomen# Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi "airan bebas dengan berbagai densitas! ang pada kasus ini adalah sangat tidak homogen karena terdapat kandungan lambung# Pemeriksaan ini khususna berharga untuk mendeteksi "airan bebas di pel/ik ke"il menggunakan teknik kandung kemih penuh# Kebanakan! ultrasonografi tidak dapat mendeteksi udara bebas# +# 8s"an 8 s"an abdomen adalah metode ang $auh lebih sensitif untuk mendeteksi udara setelah perforasi! bahkan $ika udara tampak seperti gelembung dan saat pada foto rontgen murni dinatakan negatif# =leh karena itu! 8 s"an sangat efisien untuk deteksi dini perforasi gaster# Ketika melakukan pemeriksaan! kita perlu menetel $endelana agar dapat membedakan antara lemak dengan udara! karena keduana tampak sebagai area hipodens dengan densitas negatif# endela untuk parenkim paru adalah ang terbaik untuk mengatasi masalah ini# Saat 8 s"an dilakukan dalam posisi supine! gelembung udara pada 8 s"an terutama berlokasi di depan bagian abdomen# Kita dapat melihat gelembung udara bergerak $ika pasien setelah itu mengambil posisi de"ubitus kiri# 8 s"an $uga $auh lebih baik dalam mendeteksi kumpulan "airan di bursa omentalis dan retroperitoneal# Calaupun sensiti/itasna tinggi! 8 s"an tidak selalu diperlukan berkaitan dengan biaa ang tinggi dan efek radiasina#
14
ika kita menduga seseorang mengalami perforasi! dan udara bebas tidak terlihat pada s"an murni klasik! kita dapat menggunakan substansi kontras nonionik untuk membuktikan keraguan kita# Salah satu "arana adalah dengan menggunakan udara melalui pipa nasogastrik 10 menit sebelum s"anning# 8ara kedua adalah dengan memberikan kontras ang dapat larut se"ara oral minimal 2.0 ml . menit sebelum s"anning! ang membantu untuk menun$ukkan kontras tapi bukan udara# Komponen barium tidak dapat diberikan pada keadaan ini karena mereka dapat menebabkan pembentukkan granuloma dan adesi peritoneum# Beberapa penulis menatakan bah'a 8 s"an dapat memberi ketepatan sampai .*# !. Pena*a-a0anaan
Penderita ang lambungna mengalami perforasi harus diperbaiki keadaan umumna sebelum operasi# Pemberian "airan dan koreksi elektrolit! pemasangan pipa nasogastrik! dan pemberian antibiotik mutlak diberikan# ika ge$ala dan tanda(tanda peritonitis umum tidak ada! kebi$akan nonoperatif mungkin digunakan dengan terapi antibiotik langsung terhadap bakteri gram(negatif dan anaerob# u$uan dari terapi bedah adalah 5 1& Koreksi masalah anatomi ang mendasari 2& Koreksi penebab peritonitis +& 6embuang setiap material asing di rongga peritoneum ang dapat menghambat fungsi leukosit dan mendorong pertumbuhan bakteri %seperti darah! makanan! sekresi lambung aparotomi dilakukan segera setelah upaa suportif diker$akan# ahitan sa$a setelah eksisi tukak ang perforasi belum mengatasi penakit primerna! tetapi tindakan ini dian$urkan bila keadaan umum kurang baik! penderita usia lan$ut dan terdapat peritonitis purulenta# Bila keadaan memungkinkan! tambahan tindakan /agotomi dan antrektomi dian$urkan untuk men"egah kekambuhan# Perforasi gaster pada periode neonatal 6eskipun perforasi gaster $arang ter$adi! penakit ini lebih sering ter$adi pada anak daripada de'asa! dan biasana ter$adi di I8U neonatal# iga mekanisme 15
telah dia$ukan untuk perforasi gaster pada neonatal5 traumatik! iskemi dan spontan# ;tiologi spesifik dapat sulit ditentukan karena bai biasana sakit dan patologi aktual menediakan hana sedikit petun$uk# Kebanakan perforasi gaster adalah akibat trauma iatrogenik# 8edera paling umum adalah akibat pemasangan pipa orogastrik atau nasogastrik ang terlalu bertenaga# Perforasi biasana di sepan$ang kur/atura maor dan tampak sebagai luka tusuk atau laserasi pendek# Perforasi gaster traumatik dapat mun"ul sebagai akibat distensi gaster ang hebat selama /entilasi tekanan positif selama resusitasi bag(mask atau /entilasi mekanik untuk gagal napas# 6ekanisme perforasi iskemik sulit diterangkan karena kasus ini dihubungkan dengan kondisi stress fisiologis berat seperti prematuritas hebat! sepsis! dan asfiksia neonatal# Perforasi gastrik iskemik telah dilaporkan dalam hubungan dengan enterokolitis nekrotikans# Karena stress ul"er gaster telah dilaporkan pada berbagai bai ang sakit kritis! telah dia$ukan bah'a perforasi gaster sebagai akibat dari nekrosis transmural# Perforasi gaster spontan pernah dilaporkan ter$adi pada bai ang sehat! biasana dalam minggu pertama kehidupan terutama antara hari ke 2 sampai ke )# Istilah spontan menatakan penebab ang bukan akibat enterokolitis nekrotikan atau iskemia! trauma dari intubasi gastrik! obstruksi intestinal atau insuflasi aksidental selama bantuan /entilasi# 6eskipun stress perinatal dan prematuritas tidak umum dihubungkan! tidak ada faktor predisposisi ang dapat diidentifikasi pada setidakna20* kasus# Satu hipotesis adalah bah'a perforasi spontan berkaitan dengan defek kongenital dinding muskuler gaster# >amun penemuan patologis ang sama belum pernah dilaporkan# Perforasi gastroduodenal telah dihubungkan dengan terapi steroid postnatal untuk men"egah atau terapi BPD# Kebanakan bai diberi makan se"ara normal sampai saat ter$adi perforasi# 9ambaran patologis dan klinis konsisten dengan o/erdistensi mekanik daripada iskemia sebagai penebab perforasi# anda dan ge$ala perforasi gaster biasana mereka dengan ge$ala akut abdomen disertai sepsis dan gagal napas# Pemeriksaan abdominal adana distensi abdominal ang
16
signifikan# Eomitus adalah ge$ala ang tidak konsisten# Konfirmasi radiografi akan pneumoperitoneum masif adalah sugestif dan studi kontras untuk mengkonfirmasi diagnosis tidak diindikasikan# anda(tanda sok hipo/olemik dan sepsis melengkapi gambaran klinik# Perforasi pada bai baru lahir merupakan kega'atdaruratan bedah# Karena ukuran ang besar dan tempat perforasi ang proksimal! bai(bai ini dapat mendapat pneumoperitoneum dengan progresifitas "epat
ang
dihubungkan
dengan
bahaa
kardiopulmoner#
Sebelum inter/ensi bedah! selama e/aluasi dan resusitasi bai! dekompresi $arum abdomen dengan kateter intra/ena besar mungkin diperlukan# Pipa nasogastrik sebaikna dipasang ketika resusitasi "epat diker$akan# Pada bai dengan berat lahir ang sangat rendah ang mengalami perforasi terisolasi! drainse peritoneal sa$a dapat ter"ukupi# Udara bebas persisten atau asidosis berkelan$utan dan bukti peritonitis mengamanatkan eksplorasi bedah# Perbaikan bedah kebanakan perforasi terdiri dari debrideman dan penutupan dua lapis gaster# Suatu gastrostomi mungkin men$amin# Reseksi lambung signifikan sebaikna dihindari# kerusakan sering melibatkan dinding posterior lambung sepan$ang kur/atura maor membuat pembagian omentum gastrokolik dan eksplorasi dinding lambung posterior diperlukan bahkan $ika gangguan ditemukan $uga di dinding anterior# 3rea multipel dari "edera harus dike"ualikan# erapi suportif ang baik post operatif bersama dengan penggunaan antibiotik spektrum luas se"ara intra/ena diperlukan# aktor ang paling penting ang mempengaruhi angka ketahanan hidup tampakna adalah inter/al antara onset ge$ala dan dimulaina terapi definitif! luas kontaminasi peritonel! dera$at prematuritas dan keparahan konsekuensi asfiksia# Berkaitan dengan masalah(masalah ang berhubungan dengan sepsis dan gagal napas sering ditemukan pada bai prematur! angka mortalitas perforasi gaster men$adi tinggi! berkisar antara 4.* sampai .A*#
I. )+mp-i0ai
17
Komplikasi pada perforasi gaster! sebagai berikut5 1& Infeksi uka! angka ke$adian infeksi berkaitan dengan muatan bakteri pada gaster 2& Kegagalan luka operasi Kegagalan luka operasi %kerusakan parsial atau total pada setiap lapisan luka operasi& dapat ter$adi segera atau lambat# aktor(faktor berikut ini dihubungkan dengan kegagalan luka operasi 5 ♣
6alnutrisi
♣
Sepsis
♣
Uremia
♣
Diabetes mellitus
♣
erapi kortikosteroid
♣
=besitas
♣
Batuk ang berat
♣
,ematoma %dengan atau tanpa infeksi&
+& 3bses abdominal terlokalisasi 4& Kegagalan multiorgan dan sok septi" 5 a& Septikemia adalah proliferasi bakteri dalam darah ang menimbulkan manifestasi sistemik! seperti kekakuan! demam! hipotermi %pada septikemia gram negatif dengan endotoksemia&! leukositosis atau leukopenia %pada septikemia berat&! takikardi! dan kolaps sirkuler# b& Sok septik dihubungkan dengan kombinasi hal(hal berikut 5 ♣
,ilangna tonus /asomotor
♣
Peningkatan permeabilitas kapiler
♣
Depresi mokardial
♣
Pemakaian leukosit dan trombosit
♣
Penebaran substansi /asoaktif kuat! seperti histamin! serotonin dan
"& Infeksi gram(negatif dihubungkan dengan prognosis ang lebih buruk dari gram(positif! mungkin karena hubungan dengan endotoksemia# .& 9agal gin$al dan ketidakseimbangan "airan! elektrolit! dan p, & Perdarahan mukosa gaster# Komplikasi ini biasana dihubungkan dengan kegagalan sistem multipel organ dan mungkin berhubungan dengan defek proteksi oleh mukosa gaster )& =bstruksi mekanik! sering disebabkan karena adesi postoperatif A& Delirium post(operatif# aktor berikut dapat menebabkan predisposisi delirium postoperatif5 a& Usia lan$ut b& Ketergantungan obat "& Demensia d& 3bnormalitan metabolik e& Infeksi f& Ri'aat delirium sebelumna g& ,ipoksia h& ,ipotensi Intraoperatif-postoperati/e (. Pr+gn+i
3pabila tindakan operasi dan pemberian antibiotik berspektrum luas "epat dilakukan maka prognosisna dubia ad bonam# Sedangkan bila diagnosis! tindakan! dan pemberian antibiotik terlambat dilakukan maka prognosisna men$adi dubia ad malam# ,asil terapi meningkat dengan diagnosis dan penatalaksanaan dini# aktor(faktor berikut akan meningkatkan resiko kematian 5 1& Usia lan$ut 2& 3dana penakit ang mendasari sebelumna +& 6alnutrisi 4& imbulna komplikasi
19
DAFTAR P"STA)A
1# Pieter! ohn! editor 5 S$amsuhida$at!R# dan De ong! Cim! Bab +1 5 ambung dan Duodenum! Buku 3$ar Ilmu Bedah! ;disi 2! ;98 5 akarta! 2004# ,al# .41(.# 2# Kapita Selekta Kedokteran! ;disi Ketiga! ilid 2! editor 5 6ans$oer! 3rif#! Suprohalta#! Cardhani! Cahu Ika#! Setio'ulan! Ci'iek#! akultas Kedokteran UI! 6edia 3es"ulapius! akarta 5 2000 +# Sl/ia 3#Pri"e! orraine 6# Cilson! Patofisiologi Konsep Klinis proses( proses penakit /olume 1! ;disi ! ;98 5 akarta! 200 4# http5--'''#med""lopaedia#"om-librar-topi"s-/olumeF/ii-g-gastri"Fruptu re 9harehbagh! 6ani7heh 6#! Rafee! 6andana#! 3"ute 9astri" Perforation in >eonatal Period! a/ailable from '''#medi"al$ournal( ias#org-14F2-9harehbagh#pdf .# SofiG! 3mela#! BeHliG! erif#! in"eder! idi$a#! Er"iG! Dun$a#! ;arl radiologi"al diagnosti"s of gastrointestinal perforation