BAB I PENDAHULUAN
Mitral Mitral stenosi stenosiss terjadi terjadi ketika ketika dijum dijumpai pai adanya adanya obstru obstruksi ksi aliran aliran darah darah mela melalu luii katu katup p mitr mitral al yang yang meng menghu hubu bung ngka kan n atriu atrium m kiri kiri dan dan vent ventri rikel kel kiri kiri.. Obstr Obstruk uksi si ini terja terjadi di akib akibat at kela kelain inan an struk struktu tural ral pada pada katu katup p mitra mitrall yang yang mening meningkat katkan kan tekana tekanan n balik balik yang yang diseba disebabka bkan n penuru penurunan nan jumlah jumlah darah darah yang yang dipompakan keluar dari ventrikel kiri. Demam rematik merupakan penyebab utama terjadinya mitral stenosis. Walaup alaupun un preval prevalens ensii demam demam rematik rematik ini menuru menurun n drastis drastis pada pada negara negara maju, maju, namun namun mitral mitral stenosi stenosiss masih masih menyebab menyebabkan kan morbi morbidit ditas as dan mortali mortalitas tas yang yang signifikan di seluruh dunia. Kelainan katup ini merupakan penyakit yang berlangsung seumur hidup yang bersifat progresif dan terus-menerus. Biasanya perjalanan penyakit yang stabil dan lambat pada aal tahun akan diikuti dengan per!epatan yang progresif beberapa tahun kemudian. "ada penderita asimtomatik atau dengan simtom minimal, angka harapan hidup dalam #$ tahun lebih dari %$&, dengan '$& penderita tidak mengalami gejala progresif, tetapi bila ada gejala dengan keterb keterbatas atasan an yang yang signif signifikan ikan,, angka angka harapa harapan n hidup hidup dalam dalam #$ tahun tahun menuru menurun n hingga $-#(&.
BAB II
1
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Jantung dan katup mitral
)ambar *.# +antung dan Katup mitral Katup Mitral juga disebut disebut sebagai sebagai katup bi!uspid katup atrioventrikul atrioventrikuler er kiri merupakan katup yang ada di dalam jantung yang terdiri dari dua daun katup. Katup mitral merupakan katup jantung yang memisahkan anatara atrium kiri dan ventrikel kiri. Katup mitral dan katup trikuspid merupakan katup atrioventri!ular karen arenaa
terl terlet etak ak
dian dianta tara ra
atri atrium um
dan dan
ven ventrik trikel el
jant jantu ung, ng,
dan dan
kedu keduan any ya
mengendalikan laju aliran darah.
Katup mitral bi!uspid valve letaknya di jantu jantung ng yaitu antara atrium dan ventrikel kiri. /ata* ukuran katup mitral adalah 01' !m2. Katup mitral memiliki dua dau daun n kat katup upleaf leaflet let an antero teromed medial ial leaf leaflet let dan pos postero terolate lateral ral leaf leaflet let.. Kat Katup up dibatasi dibata si oleh !in!in katup yang dinamakan mitral valve annulus. annulus. Katup anterior melingkupi *3 area katup mitral, dan sisanya oleh katup posterior. Katup katup ini dij dijaga aga ole oleh h ten tendon don yang mel melekat ekat di bag bagian ian po poster sterior ior kat katup, up, men!egah men!egah aga agar r katup tidak prolaps. 4endon ini dinamakan !hordae tendineae. 5hordae tendineae menempel menem pel ujungnya pada otot papil papilaris aris papillary mus!les dan pada katup. Otot papilaris sendiri merupakan penonjolan dari dinding ventrikel kiri. Ketika
2
ventrikel kiri berkontraksi , tekanan intraventrikuler memaksa katup mitral untuk menutup. 4endon menjaga agar leaflet tetap sejajar satu sama lain dan tidak bo!or ke arah atrium.
2.2 D!ini"i
6tenosis mitral merupakan suatu keadaan di mana terjadi gangguan aliran darah dari atrium kiri melalui katup mitral oleh karena obstruksi pada katup mitral. Kelainan struktur mitral ini menyebabkan gangguan pembukaan sehingga timbul gangguan pengisian ventrikel kiri pada saat diastole. "asien dengan mitral stenosis se!ara khas memiliki daun katup mitral yang menebal, kommisura yang menyatu, dan korda tendineae yang menebal dan memendek. Diameter transversal jantung biasanya dalam batas normal, tetapi kalsifikasi dari katup mitral dan pembesaran sedang dari atrium kiri dapat terlihat. Meningkatnya tekanan vena pulmonalis menyebabkan diversi darah yang nampak dengan radiografi berupa pelebaran relatif pembuluh darah untuk bagian atas paru dibandingkan dengan pembuluh darah untuk bagian baah paru. "enyempitan katup mitral menyebabkan katup tidak terbuka dengan tepat dan menghambat aliran darah antara ruang-ruang jantung kiri. Ketika katup mitral menyempit stenosis, darah tidak dapat dengan efisien meleati jantung. Kondisi ini menyebabkan seseorang menjadi lemah dan nafas menjadi pendek serta gejala lainnya.
3
)ambar *.* 6tenosis katup mitral
2.# Etiologi
"enyebab tersering mitral stenosis adalah demam rematik. Kira-kira ($& penderita dengan simtomatik mitral stenosis menunjukkan adanya riayat menderita demam rematik akut kurang lebih *$ tahun sebelum gejala klinis mun!ul. 4erdapat keper!ayaan baha antigen protein M yang terdapat antara jantung dan streptokokus hemolitikus grup 7 menyebabkan serangan autoimun pada jantung dalam respon terhadap infeksi streptokokus. 7dapun faktor yang menyebabkan kerentanan terhadap penyakit ini masih belum jelas.
"enyebab
lainnya alaupun jarang yaitu stenosis mitral kongenital, vegetasi dari systemi! lupus eritematosus 689, deposit amiloid, mu!opolysa!!harhidosis, rheumatoid arthritis
/7,
Wipple:s
disease,
;abry
disease,
akibat
obat
fenfluraminphentermin, serta kalsifikasi annulus maupun daun katup pada usia lanjut akibat proses degeneratif. Beberapa keadaan juga dapat menimbulkan obstruksi aliran masuk ke ventrikel kiri seperti 5or triatrium, miksoma atrium serta thrombus sehingga menyerupai stenosis mitral. Dari pasien dengan penyakit jantung katup ini '$& dengan riayat demam rematik, sisanya menyangkal. 6elain dari pada itu, ($& pasien dengan karditis rematik akut tidak berlanjut sebagai penyakit jantung katup se!ara klinik /ahimtoola. "ada kasus di klinik data tidak dipublikasi juga terlihat beberapa kasus demam rematik akut yang tidak berlanjut menjadi penyakit
4
jantung katup, alaupun ada di antaranya memberi manifestasi !horea. Kemungkinan hal ini disebabkan karena pengenalan dini dan terapi atibiotik yang adekuat. 2.$ Patologi
"ada stenosis mitral akibat demam rematik akan terjadi proses peradangan valvulitis dan pembentukan nodul tipis di sepanjang garis penutupan katup. "roses ini akan menimbulkan fibrosis dan penebalan daun katup, kalsifikasi, fusi komisura serta pemendekan korda atau kombinasi dari proses tersebut. Keadaan ini akan menimbulkan distorsi dari apparatus mitral yang normal, menge!ilnya area katup mitral menjadi seperti mulut ikan (fish mouth) atau lubang kan!ing (button hole). ;usi dari komisura akan menimbulkan penyempitan dari orifisium, sedangkan fusi korda mengakibatkan penyempitan dari orifisium sekunder. "ada endokarditis reumatik, daun katup dan korda akan mengalami sikatrik dan kontraktur bersamaan dengan pemendekan korda, sehingga menimbulkan penarikan daun katup menjadi bentuk funnel shape.) Kalsifikasi biasanya terjadi pada usia lanjut dan biasanya lebih sering pada perempuan dibandingkan laki-laki serta lebih sering pada keadaan gagal ginjal kronik. 7pakah proses degeneratif tersebut dapat menimbulkan gangguan fungsi masih perlu evaluasi lebih jauh, tetapi biasanya ringan. "roses perubahan patologi sampai terjadinya gejala klinis periode laten biasanya memakan aktu berahuntahun #$-*$ tahun.
2.% Pato!i"iologi
"ada keadaan normal katup mitral mempunyai ukuran 0-' !m *, bila area orifisium katup berkurang sampai * !m *, maka diperlukan upaya aktif atrium kiri berupa peningkatan tekanan atrium kiri agar aliran transmitral yang normal dapat terjadi. 6tenosis mitral kritis terjadi bila pembukaan katup berkurang hingga menjadi # !m*. "ada tahap ini diperlukan suatu tekanan atrium kiri sebesar *( mm
5
menyebabkan
terjadinya
hipertensi
pulmonal,
yang
selanjutnya
akan
menyebabkan kenaikan tekanan dan volume akhir diastol, regurgitasi trikuspidal dan pulmonal sekunder dan seterusnya sebagai gagal jantung kanan dan kongesti sistemik.
#. *. 3. 0. (.
Minimal /ingan 6edang Berat /eaktif
> bila area ?*,( !m* > bila area #,0-*,( !m* > bila area #-#,0 !m* > bila area @#,$ !m* > bila area @#,$ !m*
Keluhan dan gejala stenosis mitral akan mulai mun!ul bila luas area katup mitral menurun sampai seperdua dari normal @*-*,( !m*.
7*-O6> Waktu antara penutupan katup aorta dengan pembukaan katup mitra l
6
Dengan bertambah sempitnya area mitral maka tekanan atrium kiri akan meningkat bersamaan dengan progresi keluhan. 7pabila area mitral @# !m * yang berupa stenosis mitral berat maka akan terjadi limitasi dalam aktifitas.
)ambar *.3 Mekanisme kerja katup mitral pada sistolik dan diastolik jantung normal
2.& 'ani!"ta"i Klini"
Kebanyakan penderita mitral stenosis bebas keluhan dan biasanya keluhan utama berupa sesak napas dan dapat juga berupa fatigue."ada stenosis mitral yang bermakna dapat mengalami sesak pada aktifitas sehari-hari, paroksismal nokturnal dispnea, ortopnea atau oedema paru. 7ritmia atrial berupa fibrilasi atrium juga merupakan kejadian yang sering terjadi pada stenosis mitral, yaitu 3$-0$&. 6ering terjadi pada usia yang lebih lanjut atau distensi atrium yang akan merubah sifat elektrofisiologi dari atrium kiri, dan hal ini tidak berhubungan dengan derajat stenosis. Manifestasi klinis dapat juga berupa komplikasi stenosis mitral seperti tromboemboli, infektif endokarditis atau simtomatis karena kompresi akibat besarnya atrium kiri seperti disfagia dan suara serak.
7
2.( Diagno"i"
Diagnosis dari mitral stenosis ditegakkan dari riayat penyakit, pemeriksaan
fisik,
dan
pemeriksaan
penunjang
seperti
foto
thoraks,
elektrokardiografi 9K) atau ekokardiografi.
1. Anamn"i"
Dari riayat penyakit biasanya didapatkan adanya>
/iayat demam rematik sebelumnya, alaupun sebagian besar penderita menyangkalnya.
Dyspneu d:effort.
"aroksismal nokturnal dispnea terjadi karena peninggian kongesti vena paru terjadi akibat adanya perubahan volume ekstravaskuler atau intravaskular apabila pasien berada dalam posisi tidur.
7ktifitas yang memi!u kelelahan.
Ayeri dada , mungkin dikaitkan dengan adanya iskemia miokard ventrikel kanan yang timbul sebagai akibat hipertensi pulmonal yang berat.
"alpitasi biasanya mun!ul apabila stenosis mitral tersebut sudah disertai adanya fibrilasi atrial.
2. Pmrik"aan )i"ik
Dari pemeriksaan fisik didapatkan >
6ianosis perifer dan ajah. Opening snap. Diastolic rumble. Distensi vena jugularis. Respiratory distress. Digital clubbing. Systemic embolization. 4anda-tanda kegagalan jantung kanan seperti asites, hepatomegali dan oedem perifer
6tenosis mitral yang murni isolated dapat dikenal dengan terdengarnya bising mid diastolik yang bersifat kasar, bising menggenderang rumble,
8
aksentuasi presistolik dan bunyi jantung satu yang mengeras. +ika terdengar bunyi tambahan opening snap berarti katup masih relative lemas pliable sehingga aktu terbuka mendadak saat diastole menimbulkan bunyi yang menyentak seperti tali putus. +arak bunyi jantung kedua dengan opening snap memberikan gambaran beratnya stenosis. Makin pendek jarak ini berarti makin berat derajat penyempitannya. Komponen pulmonal bunyi jantung ke-* dapat mengeras disertai bising sistolik karena adanya hipertensi pulmonal. +ika sudah terjadi insufisiensi pulmonal maka dapat terdengar bising diastolik dini dari katup pulmonal.
#. Pmrik"aan pnun*ang 1+ Pmrik"aan )oto T,ora-
Dari pemeriksaan foto thoraks, didapatkan > )oto PA
#. *. 3. 0. (.
Batas kiri atas jantung menonjol auri!ular appendage Double !ontour batas kanan jantung 7peks jantung bulat bila ventrikel kanan membesar Bron!hus utama kiri terangkat, karena atrium kiri membesar 5orakan vas!ular paru bertambah
)oto Latral dan /A0
4ampak esofagus terdorong ke posterior oleh pembesaran atrium kiri
)oto LA0
4ampak atrium membesar tepat dibaah bron!hus kiri terjadi karena volume atrium kiri meningkat akibat ketidakmampuan atrium untuk mengosongkan diri se!ara normal dikarenakan terjadi oedema pada arteri pulmonalis akibat bendungan yang terjadi pada katub mitral yang sempit.
9
)ambar *.0 gambaran radiologi oedema a.pulmonalis dan double !ontour
)ambar *.( gambaran radiologi mitral stenosis
Keterangan gambar > #. "embesaran ventrikel kanan
10
*. "embesaran atrium kiri 3. Bronkus kiri utama terangkat
)ambar *.' gambaran radiologi mitral stenosis
Keterangan > 4erdapat pembesaran ventrikel kiri "embesaran ventrikel kanan "embesaran dari arteri pulmonalis Kalsifikasi katup mitral
11
)ambar *. gambaran radiologi mitral stenosis Keterangan > "ada foto thora= "7 #. "embesaran atrium kiri panah putih *. "eninggian bronkus kiri utama panah biru 3. "embuluh darah di ape!= terlihat sama besar dengan pembuluh darah di bagian basal yang mengindikasikan adanya peningkatan tekanan vena pulmonalis lingkaran putih
"ada foto thora= lateral #. "embesaran atrium kiri 4erjadi juga gambaran bendunganpelebaran vena pulmonalis, hal ini disebabkan karena penyempitan pada katub mitral menimbulkan hambatan bagi darah yang mengalir dari paru melalui vena pulmonalis.Cena pulmonalis ini melebar karena bertambah isinya dan tampak pada foto sebagai pembuluh darah lebar dan pendek dengan arah horiontal tegak lurus pada dinding pleura dan letaknya di lobus inferior Kerley B-8ine.
12
)ambar *.% gambaran radiologi Kerley 8ines Keterangan > Kerley B lines panah merah adalah suatu penebalan interlobular septa yang terlihat seperti garis panjang horiontal berukuran #-* !m berarna opak di bagian
subpleural. 4erlihat
seperti
tangga yang bermuli dari sudut
!ostophrenikus. 4anda ini merupakan indikasi dari peningkatan tekanan vena pulmonalis oedema paru interstitial gagal jantung kiri dan stenosis pulmonal
"embesaran ventrikel kanan, hal ini disebabkan karena peningkatan tekanan pada atrium kiri dan vena pulmonalis sehingga menyebabkan tekanan di dalam sirkulasi paru juga bertamabah tinggi hipertensi pulmonal.
meningkatkan resistensi
ejeksi
ventrikel
kanan
menuju arteri
pumonalis.Centrikel kanan berespon terhadap peningkatan beban tekanan ini dengan hipertrofi otot.
13
)ambar *.E ;oto thora= stenosis mitral "7
)ambar *.#$ ;oto thora= stenosis mitral posisi lateral 2+ Pmrik"aan EK
Dari pemeriksaan 9K) dapat terlihat adanya gelombang " mitral berupa takik pada gelombang " dengan gambaran F/6 kompleks yang normal. "ada tahap lebih lanjut dapat terlihat perubahan aksis frontal yang bergeser ke kanan dan kemudian akan terlihat gambaran /6 pada hantaran prekordial kanan.
14
#+ Pmrik"aan Ekokardiogra!i
Dari pemeriksaan ekokardiografi akan memperlihatkan> #. 9-;slope
menge!il
dari
anterior
leaflets
katup
mitral,
dengan
menghilangnya gelombang a, *. Berkurangnya permukaan katup mitral, 3. Berubahnya pergerakan katup posterior, 0. "enebalan katup akibat fibrosis dan multiple mitral valve e!ho akibat kalsifikasi.
A. Ekokardiogra!i Dopplr
Merupakan modalitas pilihan paling sensitive dan spesifik untuk diagnosti! stenosis mitral. Dengan ekokardiografi dapat dila kukan evaluasi struktur dari katup, pliabilitas dari daun katup, ukuran dari area katup dengan planimetri mitral palve area, struktur dari apparatus subvalvular, juga dapat ditentukan fungsi ventrikel. 6edangkan dengan Doppler dapat ditentukan gradient mitral, serta ukuran dari area mitral dengan !ara mengukur G pressure half timeH terutama bila struktur katup sedemikian jelek karena kalsifikasi, sehingga pengukuran dengan planimetri tidak dimungkinkan. 6elain itu dapat mengetahui regurgitasi mitral yang sering menyertai mitral stenosis.
15
)ambar *.## a Dopler spe!tral dari aliran mitral normal. b 6tenosis mitral. "ada aliran normal, ke!epatan pun!ak hanya $,% mdet dan turun menuju nol dengan !epat dengan peningkatan diastoli! akhir karena kontraksi atrium, sementara pada stenosis mitral ke!epatan pun!ak aal lebih tinggi, hamper * mdet dan turun lebih lambat sehingga mempertahankan ke!epatan yang lebih tinggi sepanjang diastole sebelum peningkatan sekunder yang disebabkan oleh kontraksi atrium. B. Ekokardiogra!i tran""o!agal "emeriksaan
ekokardiografi
dengan
menggunakan
tanduser
endoskopi, sehingga jendela ekokargiografi akan lebih luas, terutama untuk struktur katup, atrium kiri atau apendiks atrium. Intuk pemeriksaan rutin kurang dianjurkan tetapi pada prosedur valvulotomi balon dan pertimbangan antikoagulan sebaiknya dilakukan.
16
)ambar *.#* 6tenosis mitral !in!in supravalvular pada parasternal long a=is vie 9kokardiografi * dimensi dengan pen!itraan aliran arna pada parasternal long a=is vie, tapak aliran turbulen panah di saat diastolik dari atrium kiri 87 ke ventrikel kiri 8C, disebabkan oleh !in!in mitral supravalvular obstruktif.
17
)ambar *.#3 6tenosis mitral !in!in supravalvular pada api!al vie 9kokardiografi * dimensi dengan pen!itraan aliran arna pada api!al vie, tampak aliran turbulen panah pada diastolik dari atrium kiri 87 ke ventrikel kiri 8C, disebabkan oleh !in!in mitral supravalvular obstruktif.
)ambar *.#0 )ambaran e!ho!ardiography mitral stenosis Keterangan > Ikuran lubang pada katup mitral berkurang membentuk fishmouth, terjadi penebalan, kalsifikasi pada katup.
18
)ambar*.#( 6truktur katup mitral pada stenosis mitral dengan transtorakal ekokardiografi
$+. T S3an
)ambar *.#' )ambaran mitral stenosis pada !t s!an Keterangan > 4erdapat pembesaran pada atrium kiri 87 dan kalsifikasi pada katup mitral panah putih. %+ Kattri"a"i
19
"enilaian invasive dengan kateterisasi jantung terbatas untuk subgroup pasien tertentu, dipergunakan se!ara primer untuk suatu prosedur pengobatan intervensi nonbedah misalnya, valvulotomi dengan balon, untuk menggambarkan anatomi koroner dan tidak lagi merupakan keharusan sebelum pembedahan katup mitral.
2.4 Diagno"a Banding
#. Jnsufisiensi mitral Bentuk jantung pada insufisiensi mitral ini hampir sama dengan stenosis mitral. "ada insufisiensi mitral, ventrikel kiri nampak besar sedang pada stenosis mitral ventrikel kiri normal atau menge!il. *. /egurgitasi 7orta
2.5 Komplika"i a. )i6rila"i atrium ;ibrilasi atrium ditemukan antara 0$-($& pada stenosis mitral
yang simtomatis, alaupun hanya sedikit hubungannya antara fibrilasi atrium dengan beratnya stenosis. Mekanisme timbulnya fibrilasi atrium belum diketahui se!ara jelas. 7danya peningkatan tekanan pada atrium kiri yang lama !enderung menimbulkan hipertrofi dan dilatasi atrium kiri, dan perubahan struktur ini diduga dapat merubah keadaan elektrofisiologi atrium kiri, yang merupakan faktor predeposisi untuk menimbulkan aritmia atrium. "ada fibrilasi atrium kronik biasanya ditemukan fibrosis internodal tra!t dan perubahan struktur 67 node, tetapi perubahan ini juga ditemukan pada semua keadaan yang memperlihatkan fibrilasi atrium disamping karena penyakit jantung reumatik. ;ibrilasi atrium biasanya ditemukan pada pasien dengan usia diatas 0$ tahun. 6. Em6oli "i"tmik 9mboli sistemik merupakan komplikasi yang serius pada stenosis
mitral. 8ebih E$& emboli sistemik berat berasal dari jantung dan penyakit
20
jantung reumatik. "asien penyakit jantung reumatik yang mengalami embolisasi terutama terjadi pada pasien dengan kerusakan katup mitral, dan stenosis mitral. Diduga antara E-*$& pasien penyakit jantung reumatik yang menyerang katup mitral mengalami embolisasi. 6ekitar dua pertiga pasien mengalami stenosis mitral dengan konplikasi emboli ditemukan fibrilasi atrium semakin tua usia, alau tanpa
fibrilasi
atrium ,semakin !enderung timbul komplikasi emboli. Mortalitas akibat emboli serebri sekitar ($&, sedangkan mortalitas keseluruhan diduga sekitar #(&. 3. Hiprtn"i pulmonal dan dkompn"a"i *antung
dekompensasi jantung merupakan
keadaan lanjut akibat perubahan hemodinamik yang timbul karena stenosis mitral, dimana mekanisme adaptasi fisiologis sudah dilampaui.
d. Endokarditi"
"ada pasien dengan katup jantung normal, sel dalam tubuh akan mengahan!urkan baktri-bakteri penyebab endokarditis. 4etapi pada katub jantung yang rusak dapat menyebabkan bakteri tersebut tersangkut pada katup tersebut Medi!astore, *$#*.
. Prolap" Katu6 'itral 7'8P+
6elama ventrikel berkontraksi daun katub menonjol ke dalam atrium
kiri
kadang-kadang
memungkinkan
terjadinya
kebo!oran
regurgitasi sejumlah ke!il darah ke dalam atrium. "enyakit ini ditandai dengan penimbunan substansi dasar longgar di dalam daun dan korda katub mitral, yang menyebabkan katub menjadi floopy dan inkompeten saat sistol. MC" jarang menyebabkan masalah jantung yang serius namun bisa menjadi penyulit sindrom marfan atau penyakit jaringan ikat serupa dan pernah dilaporkan sebagai penyakit dominan autosomal yang
21
berkaitan dengan kromosom #'p. 6ebagian besar timbul sebagai kasus yang sporadik.
2.19 Pnatalak"anaan
6tenosis mitral merupakan kelainan mekanis, oleh karena itu obat-obatan hanya bersifat suportif atau simtomatis terhadap gangguan fungsional jantung, atau pen!egahan terhadap infeksi. Beberapa obat-obatan seperti antibiotik golongan penisilin, eritromisin, sefalosporin sering digunakan untuk demam rematik atau pen!egahan endokardirtis. Obat-obatan inotropik negatif seperti L blo!ker atau 5a-blo!ker, dapat memberi manfaat pada pasien dengan irama sinus yang memberi keluhan pada saat frekuensi jantung meningkat seperti pada latihan. ;ibrilasi atrium pada stenosis mitral mun!ul akibat hemodinamik yang bermakna akibat hilangnya kontribusi atrium terhadap pengisian ventrikel serta frekuensi ventrikel yang !epat. "ada keadaan ini pemakaian digitalis merupakan indikasi, dapat dikombinasikan dengan penyekat beta atau antagonis kalsium. 7ntikoagulan arfarin sebaiknya digunakan pada stenosis mitral dengan fibrilasi atrium atau irama sinus dengan ke!enderungan pembentukan trombus untuk men!egah fenomena tromboemboli. Calvotomi mitral perkutan dengan balon, pertama kali diperkenalkan oleh Jnoue pada tahun #E%0 dan pada tahun #EE0 diterima sebagai prosedur klinik. Mulanya dilakukan dengan dua balon, tetapi akhir-akhir ini dengan perkembangan dalam teknik pembuatan balon, prosedur valvotomi !ukup memuaskan dengan prosedur satu balon. Jntervensi bedah, reparasi atau ganti katup komisurotomi pertama kali diajukan oleh Brunton pada tahun #E$* dan berhasil pertama kali pada tahun #E*$.7khir-akhir ini komisurotomi bedah dilakukan se!ara terbuka karena adanya mesin jantung-paru. Dengan !ara ini katup terlihat jelas antara pemisahan komisura, atau korda, otot papilaris, serta pembersihan kalsifikasi dapat dilakukan dengan lebih baik.+uga dapat ditentukan tindakan yang akan diambil apakah itu reparasi atau penggantian katup mitral dengan protesa.
22
Jndikasi untuk dilakukannya operasi adalah sebagai berikut>* #. 6tenosis sedang sampai berat, dilihat dari beratnya stenosis @#, !m* dan keluhan, *. 6tenosis mitral dengan hipertensi pulmonal, 3. 6tenosis mitral dengan resiko tinggi terhadap timbulnya emboli, seperti>
Isia tua dengan fibrilasi atrium, "ernah mengalami emboli sistemik, "embesaran yang nyata dariappendage atrium kiri.
+enis operasi yang dapat dilakukan, yaitu> #. 5losed mitral !ommissurotomy, yaitu pada pasien tanpa komplikasi, *. Open !ommissurotomy open mitral valvotomy, dipilih apabila ingin dilihat dengan jelas keadaan katup mitral dan apabila diduga adanya trombus di dalam atrium, 3. Mitral valve repla!ement, biasa dilakukan apabila stenosis mitral disertai regurgitasi dan kalsifikasi katup mitral yang jelas.
6esuai dengan petunjuk dari 7meri!an 5ollage of 5ardiology7meri!an #,3 #. Klas J> keadaan dimana terdapat bukti atau kesepakatan umum baha prosedur atau pengobatan itu bermanfaat dan efektif, *. Klas JJ> keadaan dimana terdapat perbedaan pendapat tentang manfaat atau efikasi dari suatu prosedur atau pengobatan, a. JJ.a. Bukti atau pendapat lebih ke arah bermanfaat atau efektif, b. JJ.b. Kurangtidak terdapatnya bukti atau pendapat adanya menfaat atau efikasi. 3. Klas JJJ> keadaan dimana terdapat bukti atau kesepakatan umum baha prosedur atau pengobatan itu tidak bermanfaat bahkan pada beberapa kasus berbahaya.
2.11 Progno"i"
7pabila timbul atrium fibrilasi prognosisnya kurang baik *(& angka harapan hidup #$ tahun dibandingkan pada kelompok irama sinus 0'& angka
23
harapan hidup #$ tahun.
BAB III KESI'PULAN
1. 6tenosis mitral merupakan suatu keadaan di mana terjadi gangguan aliran
darah dari atrium kiri melalui katup mitral oleh karena obstruksi pada katup mitral. Kelainan struktur mitral ini menyebabkan gangguan pembukaan sehingga timbul gangguan pengisian ventrikel kiri pada saat diastole. 2. "enyebab tersering dari stenosis mitral adalah demam reumatik oleh
infeksi kuman Streptococcus. #. Diagnosis dari stenosis mitral ditegakkan dari riayat penyakit, pemeriksaan fisik, foto thoraks berupa kardiomegali, edem paru, peningkatan dan pembesaran pembuluh darah pulmonal serta adanya kalsifikasi, 9K) dan 9kokardiografi.
24
DA)TA/ PUSTAKA
#. 7letta 7nn ;raier, dkk. Pulmonary Venoocclusive Disease and Pulmonary !apillary "emangiomatosis. May *$$ diakses tanggal # 7pril
*$#0.
Diunduh
dari
I/8
>
http>radiographi!s.rsna.org!ontent*3%'.full *. 7nonim. #itral Stenosis. *$$0 diakses tanggal # 7pril *$#0. Diunduh dari
I/8
>
http>learningradiology.!omnotes!ardia!notesmitralstenosispage.htm 3. Bono /O, 5arabello B7, 5hatterjee K, dkk. *$$% ;o!used IpdateJn!orporatedJnto
the
7557<7
*$$'
)uidelines
for
the
Management of "atients With Calvular e(*3-e''#. 0. 5arabello B7. Modern Management of Mitral 6tenosis. $merican "eart $ssociation, *$$(. ##*>03*-03. (. 9than 6 Brandler, MD, M"<. #itral Stenosis. #3 april *$## diakses tanggal
#
7pril
*$#0.
Diunduh
dari
I/8
>
http>emedi!ine.meds!ape.!omarti!le(%%EE-overvieshoall '. ;redinopriandi. %aporan &asus #itral Stenosis. *$$% diakses tanggal # 7pril
*$#0.
Diunduh
dari
I/8
>
http>.s!ribd.!omdo!#0%0'%%8aporan-Kasus-Mitral-6tenosis . )rey <, Dakins D, Morgan M, 6impson 7. 8e!ture Aotes Kardiologi. 9disi ke-0> +akarta> 9rlangga *$$*. hal.*$%-#$
25
%. Malueka, /udy ). Radiologi Diagnosti'. "ustaka 5endekia "ress. *$$' > Nogyakarta E. "atel, "radip /. lecture notes Radiologi. Penerbit rlangga. +akarta > *$$ #$. "rof.Dr.7hmad <.7sdie,6p."D-K9. "arrison PrinsipPrinsip lmu Penya'it Dalam,9disi #3,Colume 3,9)5,+akarta *$$$hal ##%(-##E$ ##. /asad 6. Radiologi Diagnosti' edisi 'edua. Balai penerbit ;KIJ. +akarta > *$$( #*. 6udoyo, 7ru W. dkk. *u'u $+ar lmu Penya'it Dalam ,ilid edisi V. "usat "enerbitan Jlmu penyakit Dalam ;akultas Kedokteran Iniversitas Jndonesia. +akarta >*$$ #3. Cahanian 7, Baumgartner <, Cienna, dkk. )uidelines on the Management of Calvular *3$-*'%.
26