BAB I PENDAHULUAN
Kolera adalah salah satu penyakit diare akut yang dalam beberapa jam dapat mengakibatkan dehidrasi progresif yang cepat dan berat serta dapat menimbulkan kematia kematian n yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh V. Kolera Kolera yang yang mempro memproduk duksi si entero enteroksi ksin n dalam dalam jumlah besar, sehingga memberikan pengaruh yang ekstrim pada aktivitas sekresi dari sel epitel mukosa usus halus dan bentuk feses yang khas seperti air tajin atau rice water stool.1 Penyakit ini telah diketahui dan dialami sejak bertahun-tahun yang lalu dan telah menyeb menyebar ar ke seluru seluruh h Asia Asia dan sebagi sebagian an besar besar Afrik Afrika. a. Pada Pada umumny umumnyaa banya banyak k menyebar menyebar ke negara-nega negara-negara ra yang yang sedang berkembang. berkembang. Penyakit ini dapat dikatakan berhubungan dengan tingkat sosial ekonomi dan gii penduduk. !emakin rendah tingka tingkatt sosial sosial ekonom ekonomii dan gii gii pendud penduduk uk besar besar kemung kemungkin kinan an untuk untuk mender menderita ita kolera. "akanan dan air yang terkontaminasi merupakan media perantara penularan kolera. kolera. Penularan Penularan biasanya terjadi ditempat ditempat yang terlalu padat penduduk penduduknya nya dan keadaan sanitasi lingkungan yang tidak bersih. #iperk #iperkira irakan kan ada $,$ juta kasus kasus kolera kolera terjadi terjadi setiap setiap tahunn tahunnya ya di Asia Asia dan Afrika Afrika.. !ekita !ekitarr %& daripa daripada da kasuskasus-kasu kasuss ini cukup cukup berat berat sehing sehingga ga memerlu memerlukan kan pera'atan rumah sakit s akit dan ()& dari kasus-kasus berat ini berakhir dengan kematian sehingga jumlah kematian besarnya 1().))) pertahun. *adan Kesehatan !edunia +o + orld ealth ealth rgani rganiati ation/ on/ 00 pada pada a'al a'al tahun tahun ()) ()) melapo melaporka rkan n adany adanyaa kejad kejadia ian n luar luar biasa biasa koler koleraa di enam enam nega negara ra di Afrika frika.. Kejad Kejadia ian n luar luar biasa biasa ini ini mengin mengingat gatkan kan bah'a bah'a di sampin samping g infeks infeksii baru baru seperti seperti severe severe acute acute respirat respiratory ory syndrome +!A2!0, musuh lama seperti kolera masih harus di'aspadai terutama di Afrika, Asia, dan Amerika !elatan.1,3 #iagnosis kolera meliputi diagnosis klinis dan bakteriologis, dalam menegakkan diagnosis pada penyakit kolera yang berat, terutama pada suatu daerah endemik, tidaklah sukar. Kesukaran menegakkan diagnosis biasanya terjadi pada kasus-kasus yang ringan dan sedang, terutama di luar endemi atau epidemi. #asar pengobatan kolera ialah simtomatik dan kausal berupa penggantian cairan dan elektrolit dengan
1
segera. #engan mengetahui keadaan klinis yang cepat dan tepat maka pengobatan dapat dilakukan segera, sambil menyiapkan diagnosis secara bakteriologis sehingga diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian yang diakibatkan oleh 'abah kolera. +1,(0
(
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi
Kolera merupakan suatu sindrom epidemiologik klinis yang disebabkan oleh Vibrio cholerae +V.cholerae0, umumnya serogrup 1. #alam bentuknya yang berat, penyakit ini ditandai oleh diare yang hebat dengan tinja menyerupai air cucian beras +rice 'ater0, yang dengan cepat dapat menimbulkan dehidrasi.
1,(
B. Etiologi
Vibrio Kolera adalah mikroorganisme berbentuk batang, berukuran pendek, sedikit melengkung dapat bergerak, bersifat gram negatif dan mempunyai flagela polar tunggal. 4erdapat berbagai serotipe V. Kolera yang dapat menimbulkan diare akut. V. Kolera tumbuh dengan mudah pada bermacam media laboratorium nonselektif yaitu agar "ac 5onkey dan beberapa media selektif termasuk agar garam empedu, agar gliserin-telurit-taurokholat serta agar trosulfat-sitrat-garam-empedusukrosa +45*!0. #iklasifikasikan sebagai klasik dan 6lthor berdasarkan atas hemolisin, hemaglutinasi, kerentanan terhadap polimiksin *, dan kerentanan terhadap bakteriofag. *asil ini juga dibagi menjadi serogrup +yaitu serovar0 didasarkan pada aniten somatik atau .Vibrio Kolera 1 mempunyai dua tipe antigenik mayor +ga'a dan 7ndia0 dan tipe intermediate tidak stabil +ikojima0. (,3
C. Epidemiologi
Kolera dijumpai secara endemis di #elta sungai 8angga. !epanjang sejarah, dengan endemi tahunan di *engali barat dan *anglades. Antara tahun 1%19-1:(;, penyakit tersebut menyebar ke seluruh dunia. 6ndemi dan epidemi kolera sering memperlihatkan suatu pola musiman. Air serta makanan yang tercemar , terutama jenis kerang-kerangan, memegang peranan besar dalam transmisi penyakit. Penyebaran dari orang ke orang jarang ditemukan, tetapi mungkin terjadi di tempat terlalu padat penduduknya, karena diperlukan jumlah organisme yang besar untuk menimbulkan infeksi, selain hambatan asam
3
lambung yang akan membunuh sebagian besar vibrio yang tertular pada daerahdaerah endemis kolera, penyakit ini merupakan penyakit anak-anak, di daerah pedesaan *anglades angka serangan penyakit adalah $-1) kali lebih besar pada anakanak berusia antara (-: tahun. #ibandingkan dengan orang-orang de'asa, hal ini terjadi diakibatkan karena kekebalan yang timbul karena paparan yang berulang terhadap V. Kolera. Kolera jarang dilaporkan terjadi pada anak-anak berusia kurang dari 1 tahun, mungkin disebabkan oleh imunitas pasif yang didapat dari A!7.
1,3
D. Patogenesis
Pada manusia, infeksi V.cholerae 1 terjadi karena masuknya kuman melalui air atau makanan yang terkontaminasi ke saluran cerna. 4ergantung pada jumlah inokulum dan kerentanan individu, masa inkubasi infeksi V.cholerae 1 berkisar antara 1( sampai 9( jam. #ibandingkan dengan jumlah kuman yang diperlukan untuk terjadinya infeksi pada jenis enterik lain, jumlah inokulum untuk terjadinya infeksi V.cholerae 1 relatif lebih besar. 7ni mungkin disebabkan karena V.cholerae 1 sangat tidak stabil dalam suasana asam sehingga sebagian besar V.cholerae 1 yang masuk ke saluran cerna +ingested0 terbunuh pada lingkungan asam di lambung. "akanan mempunyai efek penyangga +buffering0 seperti yang terlihat pada pemberian sodium bikarbonat. "asuknya 1); organisme bersamaan dengan makanan seperti ikan dan nasi dapat meningkatkan attack rate +1))&0 seperti bila inokula diberikan bersamaan dengan larutan penyangga +buffer0.
konsentrasi intraseluler A"P siklik +cA"P0. !elanjutnya cA"P bekerja sebagai pemba'a perintah intraseluler kedua +intracellular second messenger0 untuk menghambat absorpsi sodium klorida yang terjadi secara aktif, dan sebaliknya meningkatkan sekresi klorida dan bikarbonat. "ekanisme lain selain peningkatan konsentrasi intraseluler dari cA"P yang juga dianggap berperan di dalam sekresi cairan intestinal pada kolera adalah meningkatnya kadar prostaglandin. Prostaglandin meningkatkan sekresi cairan intestinal secara in vitro dan meningkatnya prostaglandin dapat dijumpai di dalam tinja penderita kolera. 8ambaran klinis kolera yang paling menyolok adalah produksi tinja cair yang jumlahnya besar dan terjadinya dehidrasi sebagai akibat dari kehilangan cairan melalui tinja.1,3 E. Manifestasi Klinis
#iare cair dan muntah timbul sesudah masa inkubasi ; jam sampai 9( jam +ratarata (-3 hari0 kadang-kadang sampai 9 hari. Kolera dimulai dengan a'itan diare berair tanpa rasa nyeri +tenesmus0 dengan tiba-tiba yang mungkin cepat menjadi sangat banyak dan sering langsung disertai muntah. =eses memiliki penampakan yang khas yaitu cairan agak keruh dengan lendir, tidak ada darah dan berbau agak amis. Kolera di juluki air cucian beras +rise 'ater stool0 karena kemiripannya dengan air yang telah digunakan untuk mencuci beras. >yeri abdominal di daerah umbilikal sering terjadi. Pada kasus-kasus berat sering dijumpai muntah-muntah, biasanya timbul setelah a'itan diare kurang lebih ($ & penderita anak-anak mengalami peningkatan suhu rektum +3%-3: °50, pada saat dira'at atau pada ( jam pertama pera'atan gejala klinisnya sesuai dengan penurunan volume cairan, pada kehilangan 3-$ & ** normal, mulai timbul rasa haus. Kehilangan $-% &, hipotensi postural, kelemahan, takikardi dan penurunan turgor kulit, di atas 1)& ** atau lebih merupakan diare masif, dimana terdapat dehidrasi berat dan kolaps peredaran darah, dengan tanda-tanda tekanan darah menurun +hipotensi0 dan nadi lemah dan sering tak terukur, pernafasan cepat dan dalam, oliguria, mata cekung pada bayi, ubun-ubun cekung, kulit terasa dingin dan lembab disertai turgor yang buruk, kulit menjadi keriput, terjadi sianosis dan nyeri kejang pada otot-otot anggota gerak, terutama pada bagian betis. Penderita tampak $
gelisah, disertai letargi, somnolent dan koma. Pengeluaran tinja dapat berlangsung hingga 9 hari. "anifestasi selanjutnya tergantung pada pengobatan-pengobatan pengganti yang memadai atau tidak. Komplikasi biasanya disebabkan karena penurunan volume cairan dan elektrolit. Komplikasi dapat dihindari dan proses dapat dibatasi apabila diobati dengan cairan dan garam yang menandai. 4anda a'al penyembuhan biasanya adalah kembalinya pigmen empedu di dalam tinja. Pada umumnya diare akan cepat berhenti. 1, F. Diagnosis
#alam menegakan suatu diagnosis kolera meliputi gejala klinis, pemeriksaan fisik, reaksi aglutinasi dengan anti serum spesifik dan kultur bakteriologis. "enegakkan diagnosis penyakit kolera yang berat terutama diderah endemik tidaklah sukar. Kesukaran menegakkan diagnosis biasanya terjadi pada kasus-kasus yang ringan dan sedang, terutama di luar endemi atau epidemi. 1.
8ejala klinik Kolera yang tipik dan berat dapat dikenal dengan adanya buang air besar yang
sering tanpa mulas diikuti dengan muntah-muntah tanpa mual, cairan tinja berupa air cucian beras, suhu tubuh yang tetap normal atau menurun dan cepat bertambah buruknya keadaan pasien dengan gejala-gejala akibat dehidrasi, renjatan sirkulasi dan asidosis yang jelas. (.
,;
Pemeriksaan =isik. Adanya tanda-tanda dehidrasi yaitu keadaan turgor kulit, mata cekung,
ubun besar yang cekung, mulut kering,denyut nadi lemah atau tiada, takikardi, kulit dingin, sianosis, selaput lendir kering dan kehilangan berat badan 3.
Kultur *akteriologis #iagnosis pasti kolera tergantung dari keberhasilan mengisolasi V. Kolera )1 dari
tinja penderita penanaman pada media seletif agar gelatin tiosulfat-sitrat-empedusukrosa +45*!0 dan 448A. 4ampak pada 45*! organisme V. Kolera menonjol sebagai koloni besar, kuning halus berlatar belakang medium hijau kebiruan. Pada 448A koloni kecil, opak dengan one pengkabutan sekelilingnya.
.
2eaksi aglutinasi dengan antiserum spesifik
;
?aitu
melalui
penentuan
antibodi-antibodi
vibriosidal,
aglutinasi
dan
penetralisasi toksin, titer memuncrat dan ke 3 antibodi tersebut akan terjadi 9-1 hari setelah a'itan penyakit-titer antibodi vibriosidal dan aglutinasi akan kembali pada kadar a'al dalam 'aktu %-1( minggu setelah a'itan penyakit, sedangkan titer antitoksin akan tetap tinggi hingga 1(-1% bulan. Kenaikan sebesar @ atau lebih selama masa penyakit akut atau penurunan titer selama masa penyembuhan.
$.
,;
Pemeriksaan darah Pada darah lengkap ditemukan angka leukosit yang meninggi yang menunjukkan
adanya suatu proses infeksi, pemeriksaan terhadap p, bikarbonat didalam plasma yang
menurun,
dan
pemeriksaan
elektrolit
untuk
menentukan
gangguan
keseimbangan asam basa .
G. Diagnosis Banding
#iagnosis banding kolera adalah diare sekretoris lainnya dengan gambaran klinis yang mirip dengan kolera ialah diare yang disebabkan oleh enteroto@igenic 6. 5oli +64650, !higella, salmonela. #apat dibedakan berdasarkan simtom, gejala klinis dan sifat tinja yaitu berdasarkan tabel ( 8ray dkk, 1:9:.
$
4abel 1. !imtom, gejala klinis dan sifat tinja
9
!imtom dan
6. coli
6. coli
!almo-
2otavirus
enterotok entero-
"ual dan
#ari
sigenik -
invasif -
muntah Panas !akit
permulaan 4enesmus
Kadang-
4enesmus
4enesC
4enes-
kadang
Kolik
mus
mus
Kolik
Kolik
Pusing *akterie-
Pusing #apat
distensi
mia, tok-
ada
abdomen
semia
kejang
gejala
8ejala lain
!ering
ipotensi
nella
!higella Barang
V. cholerae Barang Kolik
sistemik Sifat tina ! - Volume
!edang
!edikit
!angat
!ering
!ering
banyak ampir
*erlendir
sekali Kental
terus *erair
Kadang-
!ering !ering
Flacks
*au tinja
4idak
kadang *au telur
4ak
Anyir
ijau
4idak
spesifik ijau
ijau
berbau ijau
kuning -
ber'arna -
- =rekuensi
!ampai
-
1)/ lebih *erair
Konsistensi - "ukus - #arah
Barang -
- *au - arna - Deukosit - !ifat lain
-
*anyak !ering *erair -
!edikit !ering Kental
!edikit
4inja seperti air cucian beras
H. Pengo"atan dan Pen#ega$an
%
Pen#ega$an
4indakan pencegahan terbaik terhadap kolera adalah menghindari makanan dan air yang tercemar dengan pengadaan air bersih, fasilitas pembuangan feses yang bersih, peningkatan gii, dan perhatian pada persiapan makan dan penyimpanan di rumah dapat menurunkan insidensi kolera secara bermakna. Pemberian vaksin dapat diberikan pada individu-individu yang berisiko tinggi pada suatu daerah endemik kolera. 7munisasi dengan vaksin standar yaitu pemberian seluruh sel bakteri mati memberikan proteksi
yang mengandung 1) biliun vibrio mati per ml, hanya ;)-%)& untuk masa 3-; bulan. Vaksin disini tidak
berpengaruh pada carier dalam pencegahan penularan, sehingga vaksin kolera tidak efektif untuk mengatasi suatu keadaan endemik. 1,( Pengo"atan
#engan mengetahui patogenesis dan patofisiologi penyakit kolera, maka pengobatan pada kolera dapat di terapi secara tepat. #asar pengobatan kolera yaitu pengobatan yang bersifat simtomatik, causal, penggantian cairan dan dietetik. a.
4erapi cairan Pengobatan utama pada kolera adalah penggantian cairan elektrolit dan keseimbangan asam basa yang cepat dan adekuat, yaitu dengan pemberian cairan yang tergantung pada dehidrasi ringan, sedang, berat menurut yaitu sebagai berikut E +tabel (0.
4abel (. Penentuan #erajat #ehidrasi "enurut %anda dan
De$id&asi
De$id&asi
Geala
'ingan
Sedang
De$id&asi Be&at
:
Penampilan dan
aus, giat,
aus, gelisah
"engantuk, lembek,
keadaan umum
gelisah
atau letargi
dingin, berkeringat,
bayi dan anak-
tetapi iritatif
tungkai yang
anak muda usia
terhadap
sianotik, mungkin
sentuhan atau
komatosa *iasanya sadar,
Anak-anak
aus, giat,
mengantuk aus, giat,
berusia lebih
gelisah
hipotensi
kelihatan cemas,
postural
dingin, berkeringat,
lanjut dan de'asa
tungkai yang sianotik, kulit jari jari tangan dan kaki berkeriput, kejang
#enyut nadi
Kecepatan
5epat dan
otot 5epat, sangat lemah,
radialis
dan volume
lemah
kadang-kadang tidak
#alam,
teraba #alam dan cepat
=ontanela depan >ormal 4ekanan darah >ormal
mungkin cepat 5ekung >ormal atau
!angat cekung Kurang dari :) mm,
sistolik
rendah
mungkin tidak dapat
5ubitan
5ubitan
dicatat 5ubitan kembali
segera
kembali
dengan sangat
kembali
dengan lambat
lambat +F ( detik0
normal >ormal
5ekung +dapat
!angat cekung
Ada *asah
diketahui0 4idak ada Kering
4idak ada !angat kering
Pernafasan
Kelenturan kulit
"ata Air mata !elaput lendir
normal >ormal
1)
Pengeluaran air
>ormal
kemih
Bumlah
4idak ada yang
berkurang dan
keluar selama
'arna gelap
beberapa jam, kandung kemih
& berat yang
-$ &
hilang Kekurangan
)-$) ml/kg
;-: &
kosong 1) & atau lebih
;)-:) ml/kg
1))-11) ml/kg
cairan yang diperkirakan Dima Dintas tatalkasana diare E 10
2ehidrasi Pemberian terapi rehidrasi berdasarkan derajat dehidrasi E a0 #iare tanpa dehidrasi diberikan rencana terapi A b0 #iare dehidrasi ringan/sedang diberikan rencana terapi * c0 #iare dehidrasi berat diberikan rencana terapi 5
a(
'en#ana te&api A
*eri cairan lebih banyak dari biasanya 4eruskan A!7 lebih sering dan lebih lama Anak yang mendapat A!7 eksklusif, beri oralit atau air matang sebagai tambahan
11
•
Anak yang tidak mendapat A!7 eksklusif, beri susu yang biasa diminum dan oralit atau cairan rumah tangga sebagai tambahan +kuah sayur, air tajin, air
•
•
•
(.
matang, dsb. *eri ralit sampai diare berhenti. *ila muntah, tunggu 1) menit dan dilanjutkan sedikit demi sedikit.
3. • • •
. $.
asihati ibu/ pengasuh
"(
*erak cair lebih sering "untah berulang !angat haus "akan dan minum sangat sedikit 4imbul demam *erak berdarah 4idak membaik dalam 3 hari % 'en#ana te&api B
anak 1(
•
*ila ** tidak diketahui berikan oralit sesuai tabel di ba'ah iniE
bulan
-1( bulan
1(-( bulan
(-$ tahun
*erat *adan
G ; kg
;-1) kg
1)-1( kg
1(-1: kg
Bumlah cairan
())-))
))-9))
9))-:))
:))-1))
•
*ila anak menginginkan lebih banyak oralit, berikanlah. *ujuk ibu untuk meneruskan A!7.
•
masak selama masa ini.
•
oralit *eri obat Hinc selama 1) hari berturut-turut
• •
Amati anak dengan seksama dan bantu ibu memberikan oralitE • • • •
4unjukkan jumlah cairan yang harus diberikan. *erikan sedikit demi sedikit tapi sering dari gelas. Periksa dari 'aktu ke 'aktu bila ada masalah. *ila kelopak mata anak bengkak, hentikan pemberian oralit dan berikan air masak atau A!7.
*eri oralit sesuai 2encana 4erapi A bila pembengkakan telah hilang. !etelah 3- jam, nilai kembali anak menggunakan bagan penilaian, kemudian pilih rencana terapi A, * atau 5 untuk melanjutkan terapi •
• • •
*ila tidak ada dehidrasi, ganti ke 2encana 4erapi A. *ila dehidrasi telah hilang, anak biasanya kencing kemudian mengantuk dan tidur. *ila tanda menunjukkan dehidrasi ringan/ sedang, ulangi 2encana 4erapi * Anak mulai diberi makanan, susu dan sari buah. *ila tanda menunjukkan dehidrasi berat, ganti dengan 2encana 4erapi 5
13
*ila ibu harus pulang sebelum selesai rencana terapi b • • •
#(
4unjukkan jumlah oralit yang harus dihabiskan dalam 4erapi 3 jam di rumah. *erikan oralit ; bungkus untuk persediaan di rumah Belaskan $ langkah 2encana 4erapi A untuk mengobati anak di rumah. %
'en#ana %e&api C%
#apatkah saudara memberi cairan intravenaJ 4idak ?a *eri cairan intravena segera.Ringer Danjutkan ke ba'ah Laktat atau NaCl 0,9% (bila RL tidak tersedia) 100 ml/kg BB,dibagi sebagai berikut: Um)&
Pem"e&ian
Pem"e&ian
pe&tama *+
selan)tna
ml,-gBB 1 am
/+ ml,-g 2 am
Bai 0 1 ta$)n Ana- *+ menit 462 am 314 ")lan5 2 ta$)n( ilai kembali anak tiap 1$-3) menit. *ila nadi belum teraba, beri tetesan lebih cepat • Buga beri oralit +$ ml/kg/jam0 bila anak bisa minum, biasanya setelah 3- jam +bayi0 atau 1-( jam +anak0 • *erikan obat ink selama 1) hari berturutturut • !etelah ; jam +bayi0 atau +anak0 nilai lagi derajat dehidrasi. Kemudian pilihlah rencana terapi yang sesuai +A,* dan 50 untuk melanjutkan terapi Apakah ada terapi terdekat +dalam 3) menit0J
1
?a 2ujuk segera untuk terapi intravena • • *ila anak bisa minum, sediakan larutan oralit dan tunjukkan cara memberikannya selama dalam perjalanan Apakah saudara dapat menggunakan pipa nasogastrik/orogstrik unutk rehidrasiJ ?a 4idak
4idak Danjutkan keba'ah
Danjutkan keba'ah
"ulailah rehiddrasi dengan oralit melalui pipa nasogastrik/orogastrik E berikan sedikit demi sedikit,() ml/kg/jam selama ; jam • >ilai setiap 1-( jam E *ila muntah atau perut kembung berikan cairan lebih lambat *ila rehidrasi tidak tercapai setelah 3 jam rujuk untuk terapi intravena. • !etelah ; jam, niali kembali dan pilih rencana terapi yang sesuai Apakah penderita masih bisa minumJ ?a 4idak !egera rujuk anak untuk rehidrasi melalui • "ulailah melakukan rehiddrasi dengan oralit >asogastrik/rogastrik atau 7ntravena melalui mulut berikan sedikit demi sedikit,() ml/kg/jam selama ; jam • >ilai setiap 1-( jam E *ila muntah atau perut kembung berikan cairan lebih lambat *ila rehidrasi tidak tercapai setelah 3 jam rujuk untuk terapi intravena. • !etelah ; jam, niali kembali dan pilih rencana terapi yang sesuai •
5A4A4A> E *ila mungkin, amati penderita sekurang-kurangnya ; jam setelah rehidrasi untuk • memastikan bah'a ibu dapat menjaga mengembalikan cairan yang hilang dengan memberi oralit. *ila umur anak diatas ( tahun dan kolera baru saja berjangkit di daerah saudara, • pikirkan kemungkinan kolera dan beri antibiotika yang tepat secara oral begitu anak sadar.
(0
#ukungan >utrisi *ahan makanan yang kaya energi atau tinggi kalori, protein dan mengandung
kalium dapat diberikan. Perhatian pada masukan makanan sangat penting dan harus dimulai sesegera difisit telah terganti untuk meminimalkan dampak nutrisi pada
1$
penyakit. *ayi yang disusui A!7 tetap diberikan secara libitum untuk mengatasi kehilangan cairan dan mencegah gangguan status gii penderita. ( 30
!uplemen Hink
•
Pastikan semua anak yang menderita #iare mendapat obat Hinc selama 1) hari berturut-turut
•
#osis obat Hinc +1 tablet I () mg0
•
Darutkan tablet dalam satu sendok air matang atau A!7 +tablet mudah larut L 3) detik0, segera berikan kepada anak.
•
*ila anak muntah sekitar setengah jam setelah pemberian obat Hinc, ulangi pemberian dengan cara memberikan potongan lebih kecil dilarutkan beberapa kali hingga satu dosis penuh.
•
*ila anak menderita dehidrasi berat dan memerlukan cairan infus, tetap berikan obat Hinc segera setelah anak bisa minum atau makan. %
0 Antibiotik !elektif Pemberian antibiotika merupakan obat utama untuk membunuh kuman vibrio dan memperpendek masa dan volume diare secara bermakna. 4etrasiklin dengan dosis $) mg/kg**/hari selama 3 hari, atau chloramphenikol dengan dosis $)1)) ml/kg**/hari selama
$ hari atau dapat diberikan doksisiklin
mg/kg**/selama 3 hari.( $0
6dukasi *erikan edukasi dan cek pemahaman ibu/pengasuh tentang cara pemberian ralit, Hink, A!7/makanan dan tanda-tanda untuk segera memba'a anaknya ke petugas kesehatan jika anak E
•
*uang air besar cair lebih sering
•
"untah berulang-ulang
•
"akan atau minum sedikit
•
#emam
•
4injanya berdarah 1;
•
4idak membaik dalam 3 hari %
I. P&ognosis
Prognosis tergantung pada kecepatan dimulainya pemberian terapi yang sesuai. #engan pengobatan yang adekuat, hampir semua pasien kolera benar-benar sembuh dan angka kematian dapat diturunkan.
DAF%A' PUS%AKA
1. Keusch 84. #eresie'ic 2D. Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Bakarta E 685 M ())) M hal 9;;-9;%. (. 8ome =. 5leary 4.8. Nelson Ilmu Kesehatan Anak . Bakarta E 685 M 1::( Mhal 1)(. 3. Desmana ". Perkembangan mutakhir ineksi kolera.Bakarta E oersahid . !uraatmadja !. Asnil P. !astroenterologi Anak Praktis. Bakarta E =K<7 M 1:%% M hal $1-9). $. assan 2 dkk. "uku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak #ili$ I . Bakarta E =K<7 M, 1:%$ M al 3)(-3);. ;. 2ohde B6. *as'edan !. Prioritas Pe$iatri $i Negera %e$ang "erkembang . ?ogyakarta E ?ayasan 6ssentia "edica M 1:9: M hal ()3-(11. 9. !oemarsono !. "uku A&ar Ilmu Penyakit Dalam. Bakarta E =K<7 M 1::; M hal 3. %. #6PK6! 27. "uku %aku Petugas Kesehatan. Bakarta E #6PK6! 27 M ()11. 19
1%