Pengaruh kelembaban berbeda beda pada setiap tumbuhan. Tanah, udara dan benih yang lembab berpengaruh baik bagi pertumbuhan kecambah. Kondisi lembab menyebabkan banyak air yang diserap kecam…Full description
cFull description
kelestarian hutanFull description
Deskripsi lengkap
Full description
Konservasi hutan gambut dan pengelolaannyaFull description
yFull description
Hibridisasi Tanaman Menyerbuk sendiriDeskripsi lengkap
Ekologi TumbuhanDeskripsi lengkap
referensi makalah kerusaan hutan tropisDeskripsi lengkap
Kebakaran Lahan Dan HutanFull description
RANCANGAN TEKNIS PENANAMAN TAHUN 2015
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber Daya Alam berupa Hutan Aceh, beberapa tahun terakhir ini mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh pengelolaan dan pemanfaatan yang belum optimal dalam penerapkan azas-azas kelestarian, disamping itu juga banyak tekanan terhadap sumber daya hutan telah menyusutkan keberadaannya, mulai dari maraknya kegiatan penebangan dan pencurian kayu secara liar (ilegal logging), perambahan serta kebakaran hutan. Tekanan terhadap hutan ini menyebabkan semakin luasnya lahan kritis yang ada di Aceh. Berdasarkan data statistik Balai Pengelolaan DAS Krueng Aceh tahun 2013, luas lahan kritis sebesar 1.689.658 Ha di Aceh terdiri dari Agak Kritis seluas 1.225.501 Ha, Kritis seluas 396.641 Ha, dan Sangat Kritis seluas 67.516 ribu Ha.
Kerusakan sumber daya hutan berakibat pada menurunnya kemampuan hutan dalam mendukung fungsi ekonomi, sosial dan ekologis. Indikasi kerusakan sumber daya hutan dapat dilihat dari menurunnya kualitas Daerah Aliran Sungai (DAS) dan semakin intensnya terjadi bencana alam berupa banjir, kekeringan, dan tanah longsor. Selain itu, kerusakan sumber daya hutan menjadi sorotan dunia internasional sebagai salah satu penyebab perubahan iklim dunia (iklim global). Wilayah Wilayah Aceh terdiri dari 237 DAS dan 460 Sub DAS, hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.328/MenhutII/2009 tentang Penetapan Daerah Aliran Sungai (DAS) Prioritas Dalam Rangka Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2010-2014, di wilayah Aceh terdapat 4 DAS Prioritas yaitu DAS Krueng Aceh, DAS Jambo Aye, DAS Peusangan dan DAS Peureulak Tamiang. Dalam rangka mengembalikan kondisi hutan Aceh agar mampu berfungsi secara optimal sekaligus untuk mengatasi perubahan iklim, maka diperlukan upaya mitigasi berupa kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) khususnya dalam area kerja UPTD KPH Wilayah I.
Kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan dilakukan melalui melalui penanaman/reboisasi dalam area kerja UPTD KPH Wilayah I yang dilaksanakan didalam kawasan melalui serangkaian kegiatan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan serta pengawasan dan pengendalian. Untuk mencapai tujuan dan sasaran kegiatan
UPTD KPH WILAYAH I DINAS KEHUTANAN ACEH
1
RANCANGAN TEKNIS PENANAMAN TAHUN 2015
reboisasi tersebut perlu dimulai dengan tahapan perencanaan yang matang. Penyusunan Rancangan Teknis (Rantek) Reboisasi merupakan dokumen perencanaan yang sangat diperlukan sebagai dasar dalam pelaksanaan kegiatan reboisasi, sehingga memegang peranan penting dalam penentuan keberhasilan kegiatan reboisasi di lapangan. Rancangan Teknis Penanaman dalam area kerja UPTD KPH Wilayah I yang disusun merupakan sebagai acuan dan pedoman dalam melaksanakan kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan dalam area kerja UPTD KPH Wilayah I.
B. Maksud dan Tujuan
Rancangan Teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan dalam area kerja UPTD KPH Wilayah I ini dimaksudkan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan penanaman yang dilaksanakan, serta dapat memberikan arahan-arahan bagi pelaksanaan kegiatan reboisasi pengkayaan di lapangan, sehingga memperoleh hasil yang sesuai dengan aspek teknis yang diharapkan. Sedangkan tujuan Rancangan Teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan yang kondisinya kritis atau terdegradasi yang berada dalam area kerja UPTD KPH Wilayah I.