Rangkuman Kode Etik Akuntan ProfesionalFull description
freeFull description
Deskripsi lengkap
AUDITINGFull description
AUDITINGFull description
Deskripsi lengkap
Makalah Aksi KorporasiDeskripsi lengkap
Berbagai strategi perusahaan.Deskripsi lengkap
Full description
Berbagai strategi perusahaan.
makalah korporasiDeskripsi lengkap
hjkiuFull description
Deskripsi lengkap
kode etik profesional
indeksDeskripsi lengkap
Materi Independensi Dan Etika Professional Akuntan PublikDeskripsi lengkap
Materi Geografi SMPDeskripsi lengkap
asasasa
Full description
Full description
pengertian warrants dan convertiblesFull description
NAMA : LISTYA NINDITA NIM : 2015271115 RINGKASAN SKANDAL KORPORASI DAN AKUNTAN Ada beberapa sebab yang memicu timbulnya skandal korporasi, meliputi manipulasi pembukuan, penggelapan pajak, penipuan sekuritas dan insider trading dan sebagian besar pemicu timbulnya berbagai kasus tersebut adalah adanya manipulasi pembukuan. Dalam memberikan respon terhadap berbagai kasus tersebut, ada yang berpandangan bahwa manipulasi pembukuan sesungguhnya merupakan mega kolusi dari berbagai pihak sehingga kesalahan tidak bisa dibebankan kepada akuntan manajemen atau auditor independen. Temuan lebih jauh menunjukkan bahwa 20-30% midle manager menulis fraudulent report. Praktek-praktek bisnis seperti penggelembungan budget, bribery, overbilling customers telah menjadi kelaziman yang juga ditemukan dalam temuan tersebut. Beberapa kasus serupa juga terjadi pada instansi Pemerintahan. Expectation Gap Adanya perbedaan ekspektasi antara auditor dengan publik dan atau pemakai laporan keuangan dalam memandang tanggungjawab auditor dalam mendeteksi dan melaporkan terjadinya kecurangan oleh manajemen. Publik memiliki ekspektasi bahwa semua bentuk kecurangan manajemen dapat dideteksi dan dilaporkan oleh auditor, sementara auditor menjalankan tugas profesionalnya berdasarkan kepada standar profesi yang tidak selalu sepenuhnya sesuai dengan ekspektasi publik. Catatan Organisasi profesi akuntan memiliki peran untuk menetapkan rambu-rambu bagi perencanaan dan pelaksanaan tugas profesional akuntan. Meskipun profesi telah mengatur rambu-rambu yang cukup ketat bagi akuntan dalam menjalankan tugas profesionalnya, baik itu untuk auditor independen maupun untuk akuntan manajemen, penyimpangan bisa saja terjadi di lapangan. Praktek bisnis yang baik ternyata tidak cukup hanya dengan akuntan yang baik saja. Akuntan yang baik dan terpercaya (good accountants) hanyalah salah satu pilar dari tiga pilar utama dalam praktek bisnis yang baik, dua pilar lainnya adalah para pelaku bisnis (good merchants) dan tata kelola manajemen yang baik (good governance). LESSON LEARN Organisasi akuntan harus memiliki penegakan integritas akuntan dan harus taat serta patuh terhadap rambu-rambu etika dan standar yang secara umum mengatur pelaksanaan tugas-tugas profesionalnya. Hal ini untuk mencegah penyimpangan yang bisa saja terjadi di lapangan. Pada tataran pendidikan akuntansi, tantangan yang dihadapi bukan saja peningkatan kompetensi teknis yang secara terus-menerus di up date dengan perubahan lingkungan bisnis, namun juga peningkatan kompetensi moral para calon akuntan. Kecurangan dapat dilakukan oleh karyawan ataupun pihak manajemen, jika struktur internal control sudah ditempatkan dan berjalan dengan baik, peluang adanya kecurangan yang tak terdeteksi akan banyak berkurang. Pemeriksa kecurangan harus mengenal dan memahami dengan baik setiap elemen dalam struktur pengendalian intern agar dapat melakukan evaluasi dan mencari kelemahannya. Bahkan dalam laporannya pada tahun 1999,
COSO (Committee of Sponsoring Organizations) mendorong agar internal auditor mampu dan dapat berperan secara aktif dalam menilai kualitas, keandalan dan integritas manajemen puncak dalam pembuatan dan implementasi kebijakan agar terbebas dari unsur perbuatan kecurangan. Sebuah fraud tidak mungkin dihilangkan tapi bisa dimimalisir, masing-masing dari kita harus paham benar bahwa fraud adalah hal yang tidak baik untuk dilakukan. Pemahaman mengenai agama pun harus cukup ditekankan dalam hal ini.