Psikotik pada Post Partum I. Pendahuluan Sepanja Sepanjang ng masa masa setela setelah h melahi melahirkan rkan hampir hampir 85% wanita wanita mengal mengalami ami ganggua gangguan n emosi. emosi. Bagi kebanyakan wanita, gejalanya hanya sementara dan ringan (postpartum bluesbabyblues!" namun #$#5% wanita mengalami gangguan emosi yang berkelanjutan (persisten!" seperti pada depresi postpartum pada mulanya ialah kelainan yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan, oleh karena itu se&ara diagnostiknya bisa dibedakan dengan penyakit gangguan jiwa lainnya. 'amun penelitian yang terbaru mengatakan bahwa gangguan psikiatri pada wanita yang terjadi sepanjang hidupnya.(#! Sejak dahulu. ipo&rates, )el&us dan *alen merasakan adanya kondisi kondisi khusus pada kehamilan memegang peranan sebagai +aktor pen&etus timbulnya penyakit. ondisikond ondisikondisi isi ini meliputi meliputi antara lain perubahanper perubahanperubahan ubahan hormonal, hormonal, perubahan perubahan bentuk badan, meningkatkan akti-itas kon+lik yang berhubungan dengan kehamilan dan reorganisasi intrapsikis yang berhubungan dengan si+at keibuan. elahiran sering kali merupakan +aktor pen&etus terjadinya skio+renia, yang sering kali dinamakan gangguan ga ngguan psikiatri pada postpartum. po stpartum. Pengar Pengarang ang lain lain mengata mengatakan kan bahwa bahwa onset onset terjad terjadiny inyaa ganggua gangguan n psikia psikiatri tri pada postpa postpartu rtum m diseba disebabkan bkan oleh oleh stres stres akibat akibat dari dari persal persalina inan, n, +aktor +aktor hormon hormonal al atau atau perubah perubahan anper perubah ubahan an metabolik, kelelahan +isik, kehilangan darah dan in+eksi. /alaupun +aktor +isik turut memegang peranan, tetapi yang merupakan +aktor utama mungkin psikogenetik alamiah.(0! Psikosis Postpa Postpartu rtum m Psikos Psikosis is postpa postpartu rtum m ialah ialah suatu suatu sindro sindrom m yang yang ditand ditandai ai oleh oleh depresi depresi berat berat dan waham. 1mumnya terjadi pada kehamilan yang pertama dan biasanya kasus terjadi 02 hari setelah melahirkan. Perempuan yang menderita bipolar disorder atau masalah psikotik lainnya yang disebut Skioa+ekti+ disorder mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk terkena postpartum psikosis. *ejalanya antara lain mengalami delusi, halusinasi, gangguan saat tidur dan obsesi mengenai bayinya. Penderita dapat terkena perubahan mood se&ara drastis, dari depresi ke gusaran dan berganti menjadi eu+oria dalam waktu yang singkat.(#,3! II. 4tiologinya *angguan psikotik pada postpartum biasanya terjadi karena penyakit mental mendasar, misalnya skio+renia atau gangguan bipolar, perubahan mendadak keadaan umum setelah melahirkan juga ikut berperan. Bisa juga terjadi karena kon+lik psikodinamik mengenai keibuan misalnya seperti kehamilan yang tak dikehendaki, terjadinya perkawinan yang tak bahagia atau takut menjadi ibu. (5,! Pato+isiologi #! 6aktor ormon adar estrogen dan progesteron menurun drastis saat persalinan. Perubahan kadar estrogen dan progesteron pada saat kehamilan memi&u peningkatan ikatan ikatan pada resept reseptor or dopami dopamin n dan penurun penurunan an kadar kadar hormon hormon saat saat persal persalina inan n menyeb menyebabk abkan an terjad terjadiny inyaa suatu suatu supers supersens ensit iti-i i-itas tas resept reseptor or dopami dopamin n yang yang men&et men&etusk uskan an terjad terjadiny inyaa psikot psikotik ik postpartum. Prolaktin dan kortisol atau kadar perubahan hormonhormon ini, namun indi-idu yang terlibat menjadi lebih sensiti+ kepada perubahan hormon dan bisa menyebabkan depresi apabila diterapi dengan estrogen atau progesteron e7ogenous.(#! 0! 6aktor Psikososial Penelitian
psikodinamik menunjukkan bahwa pada gangguan postpartum terdapat kon+lik antara sang ibu denga tugasnya sebagai ibu yang harus mengasuh anaknya, dengan kelahiran anaknya yang baru dengan suaminya. on+lik ini mempunyai peranan dalam menentukan identitas dirinya sebagai seorang ibu yang tak dapat berkomunikasi dengan bayinya, menghambat ibu ini menemukan jati dirinya dan ini merupakan hambatan dini hubungan timbal balik antara ibu dan anak. /alaupun wanita ini mempunyai pengalaman dengan ibunya, tetapi pengalaman masa kanakkanak memaksanya menolak +igur ibunya untuk ditiru dan didenti+ikasi. Penolakan ini mengakibatkan seorang ibu kehilangan arah dan menjadi bingung. *angguan identi+ikasi ini menyebabkan perasaan terganggu, mereka sebagai ibu yang tidak tahu bagaimana seharusnya bertindak, dan melahirkan anak tetapi tidak tahu bagaimana merawatnya.(0! 2! 6aktor Biologis /anita dengan riwayat psikosis &enderung untuk terjadi rekurensi sebanyak $%.(#! I. 4pidemiologi Se&ara epidemiologinya, psikosis postpartum sangat jarang terjadi yaitu # atau 0 dalam setiap #$$$ kelahiran. Pada kasus yang berat psikosis postpartum yang ditandai dengan halusinasi, waham dan pikiran membunuh bayi (in+abti&ide!. /anita yang mengalami psikosis postpartum merupakan suatu kondisi yang sangat serius, memerlukan penanganan yang &epat dan biasanya perlu diopname.(,9! II. *ejala linis *ejala dapat terjadi dalam jangka setahun setelah melahirkan anak. 'amun awalnya sering terjadi pada minggu kedua atau ketiga selepas persalinan. ebanyakan pasien tidak mengidap gangguan jiwa sebelumnya, namun demikian insidennya amat besar pada pasien dengan riwayat gangguan bipolar, gangguan jiwa masa ni+as (psikosis dan depresi! dan riwayat keluarga tentang gangguan jiwa masa ni+as. *ejala yang khas pada psikosis postpartum terdiri dari agitasi, gelisah, emosi yang labil, termasuk kegembiraan berlebih, insomnia, menangis,bingung dan akhirnya timbal episode psikotik yang gawat dengan gambaran mania dan delirium. Peristiwa bunuh diri dan membunuh bayi (Sui&ide dan in+anti&ida! men&apai #$% kasus yang tak diobati. :bsesi juga sering dan ter+okus pada statu impuls untuk men&ederai atau membunuh bayinya.(#$! III. ;iagnosis
?, tidak ada kriteria bagi gangguan psikotik pada postpartum. 'amun diagnosis bisa ditegakkan apabila psikosis yang terjadi mempunyai hubungan dengan persalinan dan perlangsungannya hanya sementara. arus juga dipertimbangkan diagnosis gangguan mood ;S<IB>? sebagai di+erensial diagnosisnya. *ejala karakteristik bagi gangguan psikotik pada postpartum terdiri atas delusi, gangguan kogniti+, gangguan motilitas, mood atau suasana perasaan tak terkontrol dan halusinasi. *ejala psikotik ini hanya men&akup halhal yang menyangkut keibuan dan kehamilan. ;S<I=>? juga menyetujui diagnosis gangguan psikotik dan gangguan mood (suasana perasaan! yang singkat disebabkan karena pas&a persalinan.(5! Sedang menurut PP;*@III, maka pedoman diagnostik untuk gangguan psikiatri pada postpartum (6.52!, yaitu A 6.52.# *'**1' <4'>C ;' P4?IC1 B4?> D'* B4?1B1'*' ;4'*' <S 'I6S D> o >ermasuk A Psikosis masa ni+as D>>
I=. ;iagnosis Banding Seperti gangguan psikotik yang lain, perlu ditimbangkan kemungkinan adanya gangguan psikotik lain yang disebabkan oleh kondisi kesehatan yang lain atau gangguan psikotik yang disebabkan oleh pennggunaan atat tertentu. sama seperti psikosis tanpa persalinan tetapi dianjurkan ditunda sampai satu bulan postpartum untuk menghindari terjadinya emboli.(##! =I. Prognosis ampir pada semua kasus psikosis postpartum prognosisnya adalah baik, kebanyakan sembuh dalam waktu 2 bulan, 9$% dalam waktu bulan dan 2$% kemungkinan rekurensi pada kehamilan yang berikutnya.(2! Prognosis pada serangan pertama relati+ lebih baik, seperti juga pada skio+renia yang mempunyai penyakit +isik sebagai +aktor presipitasi. irakira $% penderita ini sembuh dari keadaan psikotik dalam waktu relati+ singkat. Prognosis psikosis postpartum relati+ lebih jelek dari bentuk lain dari gangguan psikotik pada postpartum. ;alam depresi postpartum, sebagian besar sembuh dalam beberapa bulan. Bagaimanapun resiko terjadinya psikosis lagi yang berhubungan dengan kehamilan berikutnya adalah besar. emungkinan terjadinya lagi diperkirakan berkisar antara #52$%.(##!
=II. Pen&egahan Berikut adalah beberapa &ara pen&egahan dari terjadinya gangguan psikotik pada postpartum A o /anita yang beresiko tinggi untuk terjadinya gangguan psikotik pada postpartum harus diidenti+ikasi sebelum persalinan. o /anita dengan gangguan bipolar atau dengan riwayat psikosis postpartum dapat diberikan lithium yang diberikan pertama kali sebelum atau 03 sebelum persalinan. (#! =III. esimpulan Psikosis postpartum ialah suatu sindrom yang ditandai oleh depresi berat dan waham. *ejala yang khas pada psikosis postpartum terdiri dari agitasi, gelisah, emosi yang labil, termasuk kegembiraan berlebih, insomnia, menangis,bingung dan akhirnya timbal episode psikotik yang gawat dengan gambaran mania dan delirium. Psikosis postpartum merupakan suatu kondisi emergensi dan memerlukan perhatian dan penganan segera. Pasien mungkin akan membutuhkan terapi obat untuk jangka waktu tertentu, seperti haloperidol atau +lu+enain, keduanya diberikan dalam dosis 05 mg per os 2 kali perhari. Bila agitasi maka pasien membutuhkan anti psikotika berpotensi tinggi dan diberikan I<.