LAPORAN PENDAHULUAN POST PARTUM NORMAL
A. KO KONS NSEP EP TE TEOR ORII 1. PENG ENGERT ERTIAN
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina kedunia luar. Persalinan imatur adalah persalinan saat kehamilan 20-28 minggu dengan berat janin antara 500-1000gr. Persalinan premature adalah persalinan saat kehamilan 29-3 minggu dengan berat janin antara 1000-2500gr. 1000-2500gr. Pada saat persalinan ada 3 !aktor yang perlu diperhatikan" yaitu jalan lahir #tulang dan jaringan lunak pada panggul ibu$" janin dan kekuatan ibu. %elainan satu atau atau bebe bebera rapa pa !akt !aktor or diat diatas as dapa dapatt meny menyeb ebab abka kan n dist distos osia ia.. (Kapit (Kapita a Selekta Selekta Kedokteran,2001) Persalinan normal adalah proses kelahiran bayi dengan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi #janin dan ari$ yang dapat hidup ke dunia luar dan rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain. (Rustam Mohtar, 1998) Puerperium #masa ni!as$ adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya minggu atau &2 hari. %ejadian yang terpenting dalam ni!as adalah involusi dan laktasi #'anuaba" 1998( 190$. 'enurut 'enurut )*+ menyatakan menyatakan bah,a" pasa partus-post partus-post natal" mulai sejak 1 jam setela setelah h plase plasent ntaa lahir lahir sampa sampaii ming minggu gu ke- ke- atau atau berla berlang ngsu sung ng selama selama &2 hari hari #'anuaba" 2001$.
2. ETIOLOGI Peny Penyeb ebab ab
pers persal alin inan an
belu belum m
pasti asti
dik diketah etahu ui"n i"namu amun
beb beberap erapaa
teo teori
menghubun menghubungkan gkan dengan dengan !ator hormonal"str hormonal"struktu ukturr rahim"sirkul rahim"sirkulasi asi rahim"peng rahim"pengaruh aruh tekanan pada sara! dan nutrisi. a. eori ori penu penuru runa nan n horm hormon onee 1-2 minggu sebelum partus mulai" terjadi penurunan hormone progesterone dan estrogen. /ungsi progesterone sebagai penenang otot otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila progesterone turun. b. eori eori plaenta menjadi tua
urunnya kadar hormone estrogen dan progesterone menyebabkan kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim. . eori distensi rahim ahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemik otot-otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenta. d. eori iritasi mekanik i belakang servik terlihat ganglion servikale#!leksus !ranterrhauss$. ila ganglion ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus. 3. PATOFISIOLOGI Partus normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah ukup
bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain" dengan bantuan. a. Partus dibagi menjadi & kala ( 1$ %ala 4" kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai pembukaan lengkap. Pada permulaan his" kala pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga parturien masih dapat berjalan-jalan. amanya kala 4 untuk primigravida berlangsung 12 jam sedangkan multigravida sekitar 8 jam. 2$ %ala 44" gejala utama kala 44 adalah *is semakin kuat dengan interval 2 sampai 3 menit" dengan durasi 50 sampai 100 detik. 'enjelang akhir kala 4 ketuban peah yang ditandai dengan pengeluaran airan seara mendadak. %etuban peah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan mengejan. %edua kekuatan" *is dan mengejan lebih mendorong kepala bayi sehingga kepala membuka pintu. %epala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar. 6etelah putar paksi luar berlangsung kepala dipegang di ba,ah dagu di tarik ke ba,ah untuk melahirkan bahu belakang. 6etelah kedua bahu lahir ketiak di ikat untuk melahirkan sisa badan bayi yang diikuti dengan sisa air ketuban. 3$ %ala 444" setelah kala 44 kontraksi uterus berhenti 5 sampai 10 menit. engan lahirnya bayi" sudah dimulai pelepasan plasenta. epasnya plasenta dapat ditandai dengan uterus menjadi bundar" uterus terdorong ke atas" tali pusat bertambah panjang dan terjadi perdarahan. &$ %ala 47" dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan post partum paling sering terjadi pada 2 jam pertama" observasi yang dilakukan yaitu tingkat kesadaran penderita" pemeriksaan tanda-tanda vital" kontraksi
uterus" terjadinya perdarahan. Perdarah dianggap masih normal bila jumlahnya tidak melebihi &00 sampai 500 #'anuaba" 1989$. b. /aktor penyebab ruptur perineum diantaranya adalah !aktor ibu" !ator janin" dan !aktor persalinan pervaginam. 1$ /aktor 4bu a$ Paritas 'enurut panduan Pusdiknakes 2003" paritas adalah jumlah kehamilan yang mampu menghasilkan janin hidup di luar rahim #lebih dari 28 minggu$. Paritas menunjukkan jumlah kehamilan terdahulu yang telah menapai batas viabilitas dan telah dilahirkan" tanpa mengingat jumlah anaknya #+orn" 2003$. 'enurut %amus esar ahasa 4ndonesia paritas adalah keadaan kelahiran atau partus Pada primipara robekan Perineum hampir selalu terjadi dan tidak jarang berulang pada persalinan berikutnya #6ar,ono" 2005$. b$ 'eneran 6eara !isiologis ibu akan merasakan dorongan untuk meneran bila pembukaan sudah lengkap dan re!lek !erguson telah terjadi. 4bu harus didukung untuk meneran dengan benar pada saat ia merasakan dorongan dan memang ingin mengejang #honson" 200&$. 4bu mungkin merasa dapat meneran seara lebih e!ekti! pada posisi tertentu #*P4:;+" 2005$. 2$ /aktor anin a$ erat adan ayi aru lahir 'akrosomia adalah berat janin pada ,aktu lahir lebih dari &000 gram #ayburn" 2001$. 'akrosomia disertai dengan meningkatnya resiko trauma persalinan melalui vagina seperti distosia bahu" kerusakan !leksus brakialis" patah tulang klavikula" dan kerusakan jaringan lunak pada ibu seperti laserasi jalan lahir dan robekan pada perineum #ayburn" 2001$. b$ Presentasi 'enurut kamus kedokteran" presentasi adalah letak hubungan sumbu memanjang janin dengan sumbu memanjang panggul ibu #orland"1998$. #1$ Presentasi 'uka Presentasi muka atau presentasi dahi letak janin memanjang" sikap etensi sempurna dengan diameter pada ,aktu masuk panggul atau diameter submentobregmatika sebesar 9"5 m. agian terendahnya adalah bagian antara glabella dan dagu" sedang pada presentasi dahi bagian terendahnya antara glabella dan bregma #+orn" 2003$. #2$ Presentasi ahi
Presentasi dahi adalah sikap ekstensi sebagian #pertengahan$" hal ini berla,anan dengan presentasi muka yang ekstensinya sempurna. agian terendahnya adalah daerah diantara margo orbitalis dengan bregma dengan penunjukknya adalah dahi. iameter bagian terendah adalah diameter vertiomentalis sebesar 13"5 m merupakan diameter antero posterior kepala janin yang terpanjang #+orn" 2003$. #3$ Presentasi okong Presentasi bokong memiliki letak memanjang dengan kelainan dalam polaritas. Panggul janin merupakan kutub ba,ah dengan penunjuknya adalah sarum. erdasarkan posisi janin" presentas bokong dapat dibedakan menjadi empat maam yaitu presentasi bokong sempurna" presentasi bokong murni" presentasi bokong kaki" dan presentasi bokong lutut #+orn" 2003$.
3$ /aktor Persalinan Pervaginam a$ 7akum ekstrasi 7akum ekstrasi adalah suatu tindakan bantuan persalinan" janin dilahirkan dengan ekstrasi menggunakan tekanan negative dengan alat vaum yang dipasang di kepalanya #'ansjoer" 2002$. b$ :kstrasi dalah prosedur penyelesaian persalinan dengan jalan melakukan pengurangan volume atau merubah struktur organ tertentu pada bayi dengan tujuan untuk memberi peluang yang lebih besar untuk melahirkan keseluruhan tubuh bayi tersebut #6yai!udin" 2002$. d$ Persalinan Presipitatus Persalinan presipitatus adalah persalinan yang berlangsung sangat epat berlangsung kurang dari 3 jam" dapat disebabkan oleh abnormalitas kontraksi uterus dan rahim yang terlau kuat" atau pada keadaan yang sangat jarang dijumpai" tidak adanya rasa nyeri pada saat his sehingga ibu tidak menyadari adanya proses persalinan yang sangat kuat #
4. MANIFESTASI KLINIS a. ightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas
panggul terutama pada primigravida" pada multipara tidak begitu kentara. b. Perut kelihatan lebih melebar" !undus uteri turun. . Perasaan sering atau susah kening karena kandung kemih tertekan oleh bagian terba,ah janin. d. Perasaan sakit perut dipinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah dari uterus" kadang-kadang disebut ? !alse labor pains@ e. 6erviks menjadi lembek" mulai mendatar dan
sekresinya
bertambah
#bloodysho,$. !. imbulnya his persalinan ialah his pembukaan dengan si!atnya sebagai berikut( 1$ Ayeri melingkar dari punggung memanar ke perut bagian depan. 2$ eratur 3$ 'akin lama makin pendek intervalnya dan makin kuat intensitasnya. &$ %alau di ba,a berjalan bertambah kuat. 5$ 'empunyai pengaruh pada pendataran dan atau pembukaan ervi. g. %eluarnya lendir berdarah dari jalan lahir #sho,$. 1$ engan pendataran dan pebukaan" lendir dari analis ervikalis keluar disertai dngan sedikit darah. 2$ Perdarahan yang sedikit ini disebabkan karena lepasnya selaput ajnin pada bagian ba,ah segmen ba,ah rahim hingga beberapa kapilair terputus. h. %eluarnya airan banyak dari jalan lahir *al ini terjadi kalau ketuban peah atau selaput janin robek. %etuban itu biasanya peah" kalau pembukaan lengkap atau hampir lengkap dan dalam hal ini keluarnya airan merupakan tanda yang lambat sekali. etapi kadang-kadang ketuban itu peah pada pembukaan keil" malahan kadang-kadang selaput janin robek sebelum persalinan. )alaupun selaput robek sebelum persalinan" kita boleh mengharapkan bah,a persalinan akan mulai dalam 2& jam setelah air ketuban keluar.
5. PATHWAY erlampir 6. KOMPLIKASI a. Perdarahan Perdarahan adalah penyebab kematian terbanyak pada ,anita selama
periode post partum. Perdarahan post partum adalah ( kehilangan darah lebih
dari 500 setelah kelahiran kriteria perdarahan didasarkan pada satu atau lebih tanda-tanda sebagai berikut( 1$ %ehilangan darah lebih dai 500 2$ 6istolik atau diastolik tekanan darah menurun sekitar 30 mm*g 3$ *b turun sampai 3 gram B #novak" 1998$. Perdarahan post partum dapat diklasi!ikasi menurut kapan terjadinya perdarahan dini terjadi 2& jam setelah melahirkan. Perdarahan lanjut lebih dari 2& jam setelah melahirkan" syok hemoragik dapat berkembang epat dan menadi kasus lainnya" tiga penyebap utama perdarahan antara lain ( 1$ >tonia uteri ( pada atonia uteri uterus tidak mengadakan kontraksi dengan baik dan ini merupakan sebap utama dari perdarahan post partum. Cterus yang sangat teregang #hidramnion" kehamilan ganda" dengan kehamilan dengan janin besar$" partus lama dan pemberian narkosis merupakan predisposisi untuk terjadinya atonia uteri. 2$ aserasi jalan lahir ( perlukan serviks" vagina dan perineum dapat menimbulkan perdarahan yang banyak bila tidak direparasi dengan segera. 3$ etensio plasenta" hampir sebagian besar gangguan pelepasan plasenta disebapkan oleh gangguan kontraksi uterus.retensio plasenta adalah ( tertahannya atau belum lahirnya plasenta atau 30 menit selelah bayi lahir. &$ ain-lain #a$ 6isa plasenta atau selaput janin yang menghalangi kontraksi uterus sehingga masih ada pembuluh darah yang tetap terbuka #b$ uptur uteri" robeknya otot uterus yang utuh atau bekas jaringan parut pada uterus setelah jalan lahir hidup. #$ 4nversio uteri #)ikenjosastro" 2000$ b. 4n!eksi puerperalis ide!inisikan sebagaiD inveksi saluran reproduksi selama masa post partum. 4nsiden in!eksi puerperalis ini 1 B - 8 B" dita ndai adanya kenaikan suhu E 380 dalam 2 hari selama 10 hari pertama post partum. Penyebap klasik adalah ( streptoous dan staphyloous aureus dan organisasi lainnya . :ndometritis >dalah in!eksi dalam uterus paling banyak disebapkan oleh in!eksi puerperalis. akteri vagina" pembedahan aesaria" ruptur membrane memiliki resiko tinggi terjadinya endometritis #Aovak" 1999$. d. 'astitis Faitu in!eksi pada payudara. akteri masuk melalui !isura atau peahnya puting susu akibat kesalahan tehnik menyusui" di a,ali dengan pembengkakan" mastitis umumnya di a,ali pada bulan pertamapost partum #Aovak" 1999$ e. 4n!eksi saluran kemih
4nsiden menapai 2-& B ,anita post partum" pembedahan meningkatkan resiko in!eksi saluran kemih. +rganisme terbanyak adalah :ntamoba oli dan bakterigram negati! lainnya. !. romboplebitis dan thrombosis 6emasa hamil dan masa a,al post partum" !aktor koagulasi dan meningkatnya status vena menyebapkan relaksasi sistem vaskuler" akibatnya terjadi tromboplebitis #pembentukan trombus di pembuluh darah dihasilkan dari dinding pembuluh darah$ dan thrombosis #pembentukan trombus$ tromboplebitis super!iial terjadi 1 kasus dari 500 G50 kelahiran pada 3 hari pertama post partum. g. :mboli Faitu ( partikel berbahaya karena masuk ke pembuluh darah keil menyebapkan kematian terbanyak di >merika #Aovak. 1999$. !. Post partum depresi %asus ini kejadinya berangsur-angsur" berkembang lambat sampai beberapa minggu" terjadi pada tahun pertama. 4bu bingung dan merasa takut pada dirinya. andanya antara lain" kurang konsentrasi" kesepian tidak aman" perasaan obsepsi emas" kehilangan kontrol" dan lainnya. )anita juga mengeluh bingung" nyeri kepala" ganguan makan" dysmenor" kesulitan menyusui" tidak tertarik pada se" kehilanagan semangat #Aovak" 1999$ 7. TANDA – TANDA BAHAYA POST PARTUM Perdarahan dalam keadaan dimana plasenta telah lahir lengkap dan kontraksi
rahim baik" dapat dipastikan bah,a perdarahan tersebut berasal dari perlukaan jalan lahir #epkes 4" 200&$. anda-tanda yang menganam terjadinya robekan perineum antara lain ( a. %ulit perineum mulai melebar dan tegang. . %ulit perineum ber,arna puat dan mengkilap. !. >da perdarahan keluar dari lubang vulva" merupakan indikasi robekan pada mukosa vagina ". PEMERIKSAAN PENUN#ANG a. arah lengkap # *b" *t" eukosit" trombosit $ . Crine lengkap $. PENATALAKSANAAN MEDIS a. +bservasi ketat 2 jam post partum #adanya komplikasi perdarahan$ . -8 jam pasa persalinan ( istirahat dan tidur tenang" usahakan miring kanan kiri
!. *ari ke- 1-2 ( memberikan %4: kebersihan diri" ara menyusui yang benar dan
pera,atan payudara" perubahan-perubahan yang terjadi pada masa ni!as" pemberian in!ormasi tentang senam ni!as. %. *ari ke- 2 ( mulai latihan duduk &. *ari ke- 3 ( diperkenankan latihan berdiri dan berjalan 1'. PERUBAHAN PERUBAHAN SETELAH PERSALINAN a. >daptasi /isiologi 1( S)*+&, -&-/%0*) #a$ Proses involusi Proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelah
melahirkan" proses ini dimulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot-otot polos uterus. Cterus" pada ,aktu hamil penuh baratnya 11 kali berat sebelum hamil" berinvolusi menjadi kira-kira 500 gr 1 minggu setelah melahirkan dan 350 gr dua minggu setelah lahir. 6eminggu setelah melahirkan uterus berada di dalam panggul. Pada minggu keenam" beratnya menjadi 50- 0gr. Pada masa pasa partum penurunan kadar hormone menyebapkan terjadinya autolisis" perusakan seara langsung jaringan hipertro!i yang berlebihan. 6el-sel tambahan yang terbentuk selama masa hamil menetap. 4nilah penyebap ukuran uterus sedikit lebih besar setelah hamil. #b$ %ontraksi 4ntensitas kontraksi uterus meningkat seara bermakna segera setelah bayi lahir" hormon oksigen yang dilepas dari kelenjar hipo!isis memperkuat dan mengatur kontraksi uterus" mengopresi pembuluh darah dan membantu hemostasis. 6alama 1-2 jam pertama pasca partum intensitas kontraksi uterus bisa berkurang dan menjadi tidak teratur. Cntuk mempertahankan kontraksi uterus" suntikan oksitosin seara intravena atau intramuskuler diberikan segera setelah plasenta lahir. #$ empat plasenta 6egera setelah plasenta dan ketuban dikeluarkan" kontraksi vaskular dan trombus menurunkan tempat plasenta ke suatu area yang meninggi dan bernodul tidak teratur. Pertumbuhan endometrium ke atas menyebabkan pelepasan jaringan nekrotik dan menegah pembentukan jaringan parut yang menjadi karakteristik penyembuha luka. egenerasi endometrum" selesai pada akhir minggu ketiga masa pasa partum" keuali pada bekas tempat plasenta.
#d$ ohea abas uterus yang keluar setelah bayi lahir" mula-mula ber,arna merah" kemudian menjadi merah tua atau merah oklat. ohea rubra terutama mengandung darah dan debris desidua dan debris tro!oblastik. >liran menyembur menjadi merah setelah 2-& hari. ohea serosa terdiri dari darah lama" serum" leukosit dan denrus jaringan. 6ekitar 10 hari setelah bayi lahir" airan ber,arna kuning atau putih. ohea alba mengandung leukosit" desidua" sel epitel" mukus" serum dan bakteri. ohea alba bisa bertahan 2- minggu setelah bayi lahir. #e$ 6erviks 6erviks menjadi lunak segera setelah ibu melahirkan.18 jam pasa partum" serviks memendek dan konsistensinya menjadi lebih padat dan kembali ke bentuk semula. 6erviks setinggi segmen ba,ah uterus tetap edematosa" tipis" dan rapuh selama beberapa hari setelah ibu melahirkan. #!$ 7agina dan perineum 7agina yang semula sangat teregang akan kembali seara bertahap ke ukuran sebelum hamil" -8 minggu setelah bayi lahir. ugae akan kembali terlihat pada sekitar minggu keempat" ,alaupun tidak akan semenonjol pada ,anita multipara. 2( S)*+&, &%/-) a( *ormon plasenta Penurunan hormon human plasental latogen" esterogen dan kortisol" serta
plaental
enHyme insulinase membalik e!ek diabetagenik
kehamilan. 6ehingga kadar gula darah menurun seara yang bermakna pada masa puerperium. %adar esterogen dan progesteron menurun seara menolok setelah plasenta keluar" penurunan kadar esterogen berkaitan dengan pembengkakan payudara dan diuresis airan ekstra seluler berlebih yang terakumulasi selama masa hamil. #b$ *ormon hipo!isis )aktu dimulainya ovulasi dan menstruasi pada ,anita menyusui dan tidak menyusui berbeda. %adar prolaktin serum yang tinggi pada ,anita menyusui tampaknya berperan dalam menekan ovulasi. %arena kadar !ollikel-stimulating hormone terbukti sama pada ,anita menyusui dan tidak menyusui di simpulkan ovarium tidak berespon terhadap stimulasi /6* ketika kadar prolaktin meningkat #o,es" 1991$. 3( A%/,&
>pabila ,anita berdiri di hari pertama setelah melahirkan" abdomenya akan menonjol dan membuat ,anita tersebut tampak seperti masih hamil. iperlukan sekitar minggu untuk dinding abdomen kembali ke keadaan sebelum hami. 4( S)*+&, 0-)a-)0* /ungsi ginjal kembali normal dalam ,aktu satu bulan setelah ,anita melahirkan. iperlukan kira-kira dua smpai 8 minggu supaya hipotonia pada kehamilan dan dilatasi ureter serta pelvis ginjal kembali ke keadaan sebelum hamil #
,anita
hamil
#esterogen"
progesteron"
human
horioni
gonadotropin" prolaktin" krotison" dan insulin$ menurun dengan epat setelah bayi lahir. #a$ 4bu tidak menyusui %adar prolaktin akan menurun dengan epat pada ,anita yang tidak menyusui. Pada jaringan payudara beberapa ,anita" saat palpasi dailakukan pada hari kedua dan ketiga. Pada hari ketiga atau keempat pasa partum bisa terjadi pembengkakan. Payudara teregang keras" nyeri bila ditekan" dan hangat jika di raba. #b$ 4bu yang menyusui 6ebelum laktasi dimulai" payudara teraba lunak dan suatu airan kekuningan" yakni kolostrum. 6etelah laktasi dimula" payudara teraba hangat dan keras ketika disentuh. asa nyeri akan menetap selama sekitar &8 jam. 6usu putih kebiruan dapat dikeluarkan dari puting susu. 7( S)*+&, P&-&,)a #a$ Cretra dan kandung kemih rauma bisa terjadi pada uretra dan kandung kemih selama proses melahirkan" yakni se,aktu bayi mele,ati jalan lahir. inding kandung
kemih dapat mengalami hiperemis dan edema" seringkali diserti daerahdaerah keil hemoragi. "( S)*+&, I+&0,&+a*) *iperpigmentasi di areola dan linea nigra tidak menghilang seluruhnya setelah bayi lahir. %ulit yang meregang pada payudara"abdomen" paha" dan panggul mungkin memudar tetapi tidak hilang seluruhnya. b. >daptasi psikologis 'enurut *amilton" 1995 adaptasi psikologis ibu post partum dibagi menjadi 3 !ase yaitu ( 1$ /ase taking in= ketergantungan /ase ini dimuai hari pertama dan hari kedua setelah melahirkan dimana ibu membutuhkan perlindungandan pelayanan. 2$ /ase taking hold = ketergantungan tidak ketergantungan /ase ini dimulai pada hari ketiga setelah melahirkan dan berakhir pada minggu keempat sampai kelima. 6ampai hari ketiga ibu siap untuk menerima peran barunya dan belajar tentang semua hal-hal baru. 6elama !ase ini sistem pendukung menjadi sangat bernilai bagi ibu muda yang membutuhkan sumber in!ormasi dan penyembuhan !isik sehingga ia dapat istirahat dengan baik 3$ /ase letting go = saling ketergantungan imulai sekitar minggu kelima sampai keenam setelah kelahiran. 6istem keluarga telah menyesuaiakan diri dengan anggotanya yang baru. ubuh pasian telah sembuh" perasan rutinnya telah kembali dan kegiatan hubungan seksualnya telah dilakukan kembali. B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN 1. PENGKA#IAN a. >ktivitas=istirahat 4nsomnia mungkin teramati. b. 6irkulasi :pisode dia!oretik lebih sering terjadi pada malam hari. . 4ntegritas ego Peka rangsang" takut=menangis #?postpartum blues@sering terlihat kira-kira 3 hari setelah melahirkan$. d. :liminasi iuresis diantara hari kedua dan kelima e. 'akanan=airan %ehilangan na!su makan mungkin dikeluhkan kira-kira hari ketiga !. Ayeri=ketidaknyamanan Ayeri tekan payudara=pembesaran dapat terjadi diantara hari 3 sampai ke-5 pasapartum. g. 6eksualitas
1$ Cterus 1 m diatas umbilius pada 12 jam setelah kelahiran menurun kirakira 1 lebar jari setiap harinya. 2$ okhea rubra berlanjut sampai hari ke2 3 " berlanjut menjadi lokhea serosa dengan aliran tergantung pada posisi #mis" rekumben versus ambulasi berdiri$ dan aktivitas #mis" menyusui$. 3$ Payudara ( produksi kolostrum &8 jam pertama" berlanjut pada susu matur" biasanya pada hari ke 3D mungkin lebih didini" tergantung kapan menyusui dimulai.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Ayeri akut berhubungan dengan trauma mekanis" edema atau pembesaran jaringan atau distensi e!ek-e!ek hormonal. b. %etidake!ekti!an menyusui berhubungan dengan tingkat pengetahuan" pengalaman sebelumnya" tingkat dukungan" karakteristik payudara. . isiko tinggi terhadap edera berhubungan dengan biokimia e!ek anastesi" pro!il darah abnormal. d. isiko tinggi terhadap in!eksi berhubungan dengan trauma jaringan" penurunan *b" prosedur in!asive" peah ketuban" malnutrisi. e. Perubahan eliminasi urin berhubunagn dengan e!ek hormonal" trauma mekanis" edema jaringan" e!ek anastesi ditandai dengan distensi kantong kemih" perubahan-perubahan jumlah= !rekuensi berkemih. !. isiko kekurangan volume airan berhubunag dengan penurunan masukan atau penggantian tidak adekuat" kehilDangan airan berlebih # muntah" hemoragik" peningkatan pengeluaran urin$. g. %onstipasi behubungan dengan penurunan tonus otot" e!ek progesterone" dehidrasi" nyeri perineal ditandai dengan perubahan bising usus" veses kurang dari biasanya. h. e!isiensi pengetahuan #kebutuhan belajar$ mengenai pera,atan diri dan bayi berhubungan dengan kurang pemahaman" salah interpretasi tidak tahu sumber-sumber.
3. INTERENSI N O 1
DIAGNOSA
Ayeri
akut A+<(
NO8
NI8 A4<(
berhubungan dengan trauma
mekanis"
edema
atau
pembesaran jaringan atau distensi e!eke!ek hormonal.
1. Pain evel
Pain 'angement(
2. Pain
1. akukan
3.
2. 'onitor vital sign
1. 'ampu mengontrol #tahu
nyeri
3. ;unakan teknik komunikasi
penyebab
terapeutik untuk mengetahui
nyeri"mampu menggunakan teknik
non
!armakologi
mengurangi
pengalaman nyeri pasien &. Pilih dan lakukan penanganan
nyeri"
nyeri
menari bantuan$ 2. 'elaporakn
bah,a
nyeri dengan
menggunaka
#/armakologi
>nalgesi >dministration 1. entukan
manajemen
nyeri mengenali
PI6
sebelum
pemberian obat 2. entukan
3. 'ampu
non
!armakologi dan interpersonal$
berkurang
nyeri
pilihan analgesi
tergantung tipe dan beratnya
#PI6$
nyeri
&. 'erasakan
rasa
nyaman
3. :valuasi e!ekti!itas analgesi
setalah nyeri berkurang
2
nyeri
seara komprehensi! #PI6$
%riteria *asil(
untuk
pengkajian
tanda dan gejala
%etidake!ekti!an
A+< A4< 1. reast!eding ine!!etive reast!eding >ssistene pemberian >64 2. retahing pattern 1. :valuasi pola menghisap= berhubungan dengan ine!!etive menelan bayi tingkat pengetahuan" 3. reas!eeding interrupted 2. entukan keinginan dan pengalaman sebelumnya" tingkat
%riteria hasil(
motivasi
1. %ementapan ayi(
pemberian
dukungan"
>64(
perlekatan
karakteristik
bayi yang sesuai pada dan
payudara.
proses
menghisap
dari
ibu
untuk
payudara memperoleh
nutrisi
>64(4C( kemantapan ibu untuk
membuat
bayi
melekat dengan tepat dan menyusui dari payudara
untuk
mrnyusui 3. %aji kemampuan bayi untuk lath on dan menghisap seara e!ekti! &. Pantau integritas
kulit
putting ibu 5. Pantau berat badan dan pola
selama 3 minggu pertama pemberian >64 2. %emantapan pemberian
ibu
eliminasi bayi reast
eamination
atation
suppression 1. 6ediakan in!ormasi tentang laktasi memompa
dan >64
teknik #seara
ibu
untuk
memperoleh
nutrisi selama 3 minggu pertama pemberian >64. 3. Pemeliharaan pemberian >64(
keberlangsungan
pemberian
>64
untuk
menyediakan nutrisi bagi bayi=toddler &. Penyapihan >64(
manual atau dengan pompa elektrik$
ara
mengumpulkan
dan
menyimpan >64 2. >jarkan orang
tua
mempersiapkan" menyimpan" menghangatkan
pemberian
iskontinuitas
kemungkinan
dan pemberian
tambahan susu !ormula
progresi pemberian >64 atation 64( tigkat pemahaman keuntungan dan kerugian yang ditunjukan mengenai peberian >64 laktasi dan pemberian 2. emonstrasikan latihan makanan bayi melalui menghisap jika perlu proses pemberian >64. 3. iskusikan metode . 4bu mengenali isyarat alternative pemberian lapar dari bayi dengan makan bayi segera G. 4bu mengindikasikan kepuasan
terhadap
pemberian >64 8. 4bu tidak mengalami nyeri tekan pada putting 9. 'engenali tanda-tanda penurunan suplai >64 3
isiko
edera A+< A4< 1. isiko %ontrol 'anajemen lingkungan berhubungan dengan 1. 6ediakan lingkungan yang %riteria *asil biokimia e!ek aman untuk pasien 1. %lien terbebas dari edera anastesi" pro!il darah 2. 4denti!ikasi kebutuhan 2. %lien mampu menjelaskan abnormal keamanan pasien" sesuai ara=metode untuk menegah dengan kondisi !isik dan injury=edera 3. %lien mampu menjelaskan !ungsi kogniti! pasien dan !ator risiko dari lingkungan personal &. 'ampu memodi!ikasi gaya
ri,ayat
penyakit
pasien 3. 'enghindarkan
terdahulu lingkungan
hidup untuk menegah injury 5. 'enggunakan !asilitas
yang berbahaya &. 'emasang side rail tempat
kesehatan yang ada . 'ampu mengenali
tidur 5. 'enyediakan
perubahan status kesehatan
tempat
tidur
yang nyaman dan bersih . 'enganjurkan keluarga untuk menemani pasien G. 'emindahkan barang-barang yang dapat membahayakan 8. erikan penjelasan pada pasien
dan
keluarga
atau
pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab &
isiko
tinggi A+< 1. 4mmune 6tatus terhadap in!eksi 2. %no,ledge( berhubungan dengan ontrol trauma jaringan" 3. isk ontrol penurunan
*b"
prosedur
in!asive"
peah
ketuban"
malnutrisi.
penyakit. A4< 4n!etion ontrol #ontrol in!eksi$ 4n!etion 1. ersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain 2. Pertahankan teknik isolasi 3. ;unakan baju" sarung tangan pelindung &. Pertahankan
sebagai
lat
lingkungan
asepti selama pemsangan alat 5. 'onitor tanda gejala in!eksi sistemik dan loal . 'onitor kerentanan terhadap in!eksi G. Pertahankan teknik asepsis pada pasien yang berisiko 8. >jarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala in!eksi
5
;angguan eliminasi A+< A4< 1. Crinary elimination urie berhubunagn Crinary retention are 2. Crinary ontinuene dengan e!ek 1. akukan penilaian kemih %riteria hasil hormonal" trauma yang komprehensi! 1. %andung kemih kosong mekanis" edema ber!okus pada inkontinensia seara penuh
jaringan"
e!ek
anastesi
ditandai
dengan
distensi
kantong
kemih"
perubahan perubahan
jumlah=
2. idak ada residu urine
#misalnya" output urin" pola
E100-200 3. 4ntake airan
berkemih" !ungsi kogniti! dalam
rentang normal &. ebas dari 46% 5. idak ada spasme bladder . alane airan seimbang
dan
masalah
kening
raeksisten$ 2. 'erangsang re!le kandung kemih
kemih
dengan
menerapkan dingin untuk
!rekuensi berkemih.
perut" membelai tinggi batin atau air. 3. 6ediakan ,aktu yang ukup untuk
pengosongan
kandung kemih #10 menit$ &. 'emantau asupan dan keluaran 5. 'emantau tingka distensi kandung
kemih
dengan
palpasi dan perkusi
isiko
kekurangan A+<(
volume
airan
berhubunag dengan penurunan masukan atau
penggantian
tidak
adekuat"
kehilDangan
1. /luid alane 2. *ydration 3. Autrisional 6tatus( /ood and /luid intake
airan
berlebih # muntah" hemoragik" peningkatan pengeluaran urin$.
A4< /luid management 1. Pertahankan atatan intake dan output yang akurat 2. 'onitor status hidrasi #kelembaban mukosa" tekanan
%riteria *asil ( 1. 'empertahankan urine output sesuai dengan usia dan " " urine normal" * normal.
nadi
membrane adekuat"
darah ortostatik$
jika diperlukan 3. 'onitor vital sign &. 'onitor masukan makanan=airan dan hitung intake kalori harian 5. 'onitor status nutrisi *ypopolemia 'anagement (
2. ekanan darah" nadi" suhu tubuh dalam batas normal.
1. 'onitor respon pasien terhadap penambahan
3. idak ada tanda-tanda
airan.
dehidrasi" elastisitas turgor kulit baik"
2. 'onitor
membrane mukosa
3. orong pasien untuk
lembab" tidak ada rasa haus yang berlebihan
menambah intake oral &. 'onitor adanya tanda gagal ginjal
G
%onstipasi
A+< A4< 1. o,el :limination njurkan pasien=keluarga menatat ,arna" volume" !erkuensi" tinja 9. >jarkan tentang
dan
konstipasi
pasien=
keluarga
kerangka
,aktu
untuk resolusi sembelit 8
e!isiensi
A+< 1. %no,ledge(
pengetahuan #kebutuhan belajar$ mengenai pera,atan diri
dan
bayi
berhubungan dengan kurang pemahaman" salah
interpretasi
tidak tahu sumbersumber.
proess 2. %ono,ledge(
A4< disease eahing( isease Proess 1. erikan penilaian tentang health
behavior
tentang
%riteria hasil( 1. Pasien
tingkat pengetahuan pasien
dan
menyatakan
keluarga pemahaman
tentang penyakit kondisi" prognosis" dan program pengobatan 2. Pasien dan
keluarga
proses
penyakit
yang spesi!ik 2. ;ambarkan tanda
dan
gejala yang biasa munul dengan ara tepat 3. *indari jaminan
yang
kosong &. 6ediakan bagi keluarga atau
mampu
menjelaskan
prosedur yang dijelaskan seara benar 3. Pasien dan mampu kembali
keluarga menjelaskan
apa
yang
dijelaskan pera,at= tim kesehatan lainnya.
6+
in!ormasi
tentang
kemajuan pasien dengn ara yang tepat 5. iskusikan pilihan terapi atau penanganan . ukung pasien
untuk
mengeksplorasi
atau
mendapatkan
seond
opinion dengan ara yang tepat atau diindikasikan 4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN 4mpementasi yang dilakukan sesuai dengan masalah yan ada berdasarkan perenanaan
yang telah dibuat # oenges" 2001$ 5. EALUASI :valuasi dilakukan dengan dua ara yaitu evaluasi !ormati! dsan sumati!( 1. :valuasi !ormati! ( evaluasi yang dilakukan berdasarkan respon pasien terhadap tidakakan yang dilakukan. 2. :valuasi sumati!( evaluasi yang dilakukan dengan mengetahui seara keseluruhan apakah tujuan terapai atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA
>nonim. 2015. https(==,,,.sribd.om=do=2&2GG&11&=aporan-Pendahuluan-Post-Partum Aormal-anpa-%onsep->skepJdo,nload. +pened at ( 2G september 2015" pukul 1&.1 )4>. obak" 200&. Buku Aar Kepera!atan Maternitas, :disi &. akarta ( :;< oenges"'.:"at all" #1999$. enana kepera,atan maternal= bayKD Pedoman untuk perenanaan dan dokumentasi pera,atan klien. >lih bahasa 'onia :ster. :disi 2. akarta ( :;<. 'anuaba" 4..;" 1998. "lmu Ke#idanan, $en%akit Kandun&an dan KB . :;<. akarta. 'ohtar" ustam." #1998$. 6inopsis obstetri" Penerbit uku %edokteran :;<" akarta . Fayasan ina Pustaka 6ar,ono Pra,irohardjo. 2002. Buku $anduan $raktis $ela%anan Kesehatan Maternal dan 'eonatal