PROSEDUR TEKNIK PENCETAKAN Setelah dilakukan dilakukan perawatan perawatan pendahulu pendahuluan an dan luka pencabutan pencabutan sudah sembuh maka pencetakan terhadap pasien dapat dilakukan. Sebelumnya terlebih dahulu dijelaskan kepada pasien, bahwa dalam pengambilan cetakan haru dalam keadaan rilek agar diper!leh hail cetakan "ang baik#
Penceta Pencetakan kan rahang rahang adalah adalah tiruan tiruan bentuk bentuk negatif negatif dari dari jaringa jaringan n rongga rongga mulut mulut yang yang merupakan jaringan pendukung gigi tiruan. Cetakan dilakukan untuk mendapatkan model yang merupakan bentuk tiruan yang sesuai dengan bentuk dan ukuran jaringan rongga mulut. Keberhasilan suatu gigi tiruan sangat tergantung pada proses pembuatannya, salah satu tahap penting penting dalam dalam proses proses pembua pembuatan tan gigi tiruan tiruan adalah adalah tahap pencetakan . Dalam tahap tersebut diguanakan diguanakan teknik teknik pencetakan pencetakan yang diharapkan dapat menghailkan uatu cetakan "ang akurat ehingga dihailkan pula gigi tiruan dengan adaptai "ang baik# Tekn knik ik penc pencet etak akan an dapa dapatt dipi dipili lih h deng dengan an memp memper erti timb mban angk gkan an keun keungg ggul ulan an dan dan kelemahann"a. Dukungan terhadap gigi tiruan dapat diperoleh dari tulang rahang atas dan
rahang bawah dan mukosa yang menutupinya. Keadaan ini dapat diperol diperoleh eh dengan dengan menggu menggunak nakan an tekana tekanan n secara secara selekti selektiff yang yang sesuai sesuai dengan dengan kelent kelentura uran n jaringan yang menutupi daerah pendukung gigi tiruan. Cetakan harus mencakup semua jaringan pendukung sesuai dengan batas-batas kesehatan dan pergerakan jaringan pendukung dan jaringan pembatas gigi tiruan sehingga batas pinggir gigi tiruan harmonis atau sesuai dengan batasan anatomis dan fisiologis dari struktur rongga mulut. Selain itu juga harus terdapat ruangan yang cukup untuk penempatan bahan cetak pada sendok cetak fisiologis. any anyak bahan ahan ceta cetak k yang ang seri sering ng digu igunak nakan pada pada prosthetic dentistry dentistry yang diklasifikasikan, seperti ! ". aha ahan n Cet Cetak ak Kaku Kaku # Rigid Material $ %erupakan bahan cetak yang setelah mengeras konsistensinya kaku. Contoh ! Plaster ! Plaster of Paris, Paris, metallic oxide paste &. ahan ahan Cetak Cetak 'ermo ermopla plastik stik #Thermoplastic Meterial $ %erupakan bahan cetak yang menjadi plastis pada suhu tinggi, tetapi menjadi keras kembali seperti semula bila suhu diturunkan. Contoh ! modelling plastic, plastic, impression waxes (. aha ahan n Cet Cetak ak )la )last stik ik # Elastic Elastic Material $ %erup %erupak akan an baha bahan n cetak cetak yang yang tetap tetap dalam dalam kead keadaa aan n elast elastis is atau atau flek fleksi sibel bel setel setelah ah dikeluarkan dari mulut.
Contoh ! agar-agar, alginat, mercaptan rubber base material Sebelum dilakukan pengambilan cetakan pada pasien, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu ! $# Pemilihan bahan cetak
ahan cetak yang dapat digunakan yaitu ! a. Irreversible hydrocolloid ahan ini tidak dapat dipakai lebih dari satu kali setelah dipakai. Digunakan untuk model diagnostik. Contoh ! *lginat. b. Reversible hydrocolloid ahan cetak ini dapat dipakai berulang-ulang. +asil cetakan yang diperoleh lebih akurat. Contoh ! *gar Perbedaan antar reversible hydrocolloid dengan irreversible hydrocolloid yaitu ! a. Reversible hydrocolloid berubah dari bentuk gel #liat$ ke sol #padat$, mempunyai dimensi yang lebih stabil setelah dikeluarkan dari mulut. b. Irreversible hydrocolloid menjadi gel melalui reaksi kimia dari hasil pencampuran antara bubuk dan air.
%# Pemilihan end!k cetak
a. +arus sesuai dengan bentuk lengkung rahang, bila diletakkan dalam mulut harus ada selisih ruangan kira-kira - mm. b. +arus sesuai dengan bahan cetaknya, jika memakai alginat harus memakai sendok cetak yang berlubang atau yang memakai spiral di tepinya. c. Sayap sebelah lingual sendok cetak rahang bawah dapat diperpanjang dengan malam untuk memperluas di bagian posterior.
Teknik &encetak
'eknik mencetak dengan penekanan yang selektif antara gigi dan jaringan pendukung ! ". 'eknik mukokompresi aringan lunak mulut di bawah penekanan. Pencetakan dilakukan dengan menggunakan bahan yang mempunyai /iskositas tinggi, sehingga tekanan lebih dibutuhkan ke arah mukosa di bawahnya.
&. 'eknik mukostatis aringan lunak mulut berada dalam keadaan istirahat. Pencetakan yang demikian dilakukan dengan menggunakan bahan yang mempunyai /iskositas yang sangat rendah, dimana hanya sejumlah kecil tekanan yang dibutuhkan, sehingga pada keadaan ini sedikit atau tidak ada sama sekali terjadi pergerakan dari mukosa.
+asil cetakan yang baik akan terlihat dengan jelas bagian-bagian sebagai berikut. ". Seluruh gigi-geligi yang masih ada. &. Prosessus al/eolaris yang tidak bergigi. (. Perlekatan otot-otot, pinggiran cetakan harus kelihatan membulat kecuali pada daerahdaerah yang menggambarkan perlekatan otot. . Permukaan cetakan harus halus dan tidak berlubang-lubang. . Dasar sendok cetak tidak boleh terlihat. 0. Cetakan rahang atas harus mencakup sampai hamular notch. 1. Cetakan rahang bawah harus mencakup sampai ke retromolar pad.
'ambar# +asil pencetakan rahang atas dan bawah
&et!de Pencetakan Khuu $# Pencetakan Dua Tahap
Pencetakan ini menggunakan & bahan cetak berbeda dalam & tingkat atau tahap kerja terpisah, dilakukan pada pembuatan geligi tiruan lengkap imidiat dan kasus 2'S Kelas 3 Kennedy pada rahang atas. Keuntungan teknik ini adalah dapat mencetak bagian yang akan ditempati protesa, termasuk daerah post dam dengan cermat. Prosedur pencetakan ini meliputi! a. Cetakan Pertama
Dibuat dengan sendok perorangan dari resin akrilik. agiantak brgigi dicetak dengan pasta 4inc o5ide atau rubber base setelah sebelumnya diberi batas pada sendok cetak dengan kompon. b. Cetakan Kedua 6ntuk gigi-gigi yang masih ada, dicetak dengan bahan hidrokoloid. %# Pencetakan Seki!nal
%emerlukan sendok cetak perorangan dari shellac base plate yang terbagi dalam (- bagian. Pencetakan dilakukan seksi demi seksi karena bahan cetak yang digunakan tidak mampu melewati gerong jaringan maupun gigi, tanpa menyebabkan distorsi. ahan cetak yang digunakan yaitu impression compound atau pasta 4inc o5ide eugenol.
P!ii Paien Saat Pencetakan
Penderita duduk dengan posisi tegak dan bidang oklusal sejajar lantai. Pada rahang bawah, posisi mulut pasien setinggi siku operator. Pada rahang atas, posisi mulut pasien setinggi bahu operator.
P!ii Operat!r Saat Pencetakan
Pada pencetakan rahang atas, operator berdiri pada sisi kanan agak ke belakang pasien. Pada pencetakan rahang bawah, operator berdiri pada sisi kanan agak ke depan pasien.
'ambar# Pencetakan rahang atas
'ambar# Pencetakan rahang bawah
6ntuk pembuatan 2'S7 ini dibuat dua model, yaitu ! $# &!del tudi
Pada model studi ini dapat dipelajari apa yang akan dilakukan antara lain ! a. 2igi tiruan apa yang akan dibuat. b. Pemilihan gigi penyangga. c. %acam cangkolan yang akan dibuat. d. 6ntuk melihat apakah masih ada gigi-geligi yang perlu diasah untuk memperbaiki oklusi. %# &!del ker(a
Pada model kerja ini dapat ditentukan desain gigi tiruan berdasarkan hasil sur/ei pada model tersebut, lalu dapat dilakukan pembuatan gigi tiruan pada model ini.
Kemungkinan pen"ebab tidak akurat m!del )
". erubahnya bahan cetak hidrokolloid a. %emakai sendok cetak yang tidak kaku. b. ahan cetak sebagian keluar dari sendok cetak. c. Srinkage8mengkerut karena kering #kekurangan air$. d. %engembang karena menyerap air. e. ergeraknya bahan cetak sebagian dari sendok cetak. &. Perbandingan antara air dan bubuk yang terlalu tinggi. (. Pencampuran #penuangan$ yang tidak benar, karena kurang digetarkan sewaktu pengisian model. . 'erlalu cepat melepaskan model dari cetakan. . 'erjadinya kegagalan memisahkan model dari cetakan dalam waktu yang lama.