PROSEDUR PERADILAN PAJAK
DI SUSUN OLEH : 1). MTS. Fachrurrozi Harahap (7123341067) 2). Nela Permata Sari Lubis (7123341075) (7123341075) 3). Selvi Alpionika Surbakti (7123341105) (7123341105)
Kelas B – Eks Eks
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Page | 1
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
I.
PEMERIKSAAN PAJAK
Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. A. Tujuan Pemeriksaan
Tujuan dilakukannya pemeriksaan adalah sebagai berikut: 1. Menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan : a. SPT lebih bayar termasuk yang telah diberikan pengembalian pendahuluan pajak; b. SPT rugi; c. SPT tidak atau terlambat (melampaui (melampaui jangka waktu yang ditetapkan dalam Surat Teguran) disampaikan; d. Melakukan penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi, pembubaran, atau akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya; atau e. Menyampaikan SPT yang memenuhi kriteria seleksi berdasarkan hasil analisis (risk based selection) mengindikasikan mengindikasikan adanya kewajiban perpajakan WP yang tidak t idak dipenuhi sesuai ketentuan peraturan perundang-unda perundang-undangan ngan perpajakan. perpajakan.
2. Tujuan lain, yaitu: a. Pemberian NPWP secara jabatan; b. Penghapusan Penghapusan NPWP; c. Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan pencabutan PKP (baca juga: Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak );
d. Wajib Pajak mengajukan keberatan; e. Pengumpulan bahan untuk penyusunan Norma Penghitungan Penghasilan Neto. f. Pencocokan data dan/atau alat keterangan. g. Penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah terpencil. h. Penentuan satu atau lebih tempat terutang PPN. i. Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak; j. Penentuan saat saat mulai berproduksi berproduksi sehubungan sehubungan dengan dengan fasilitas perpajakan perpajakan dan/ atau; atau; k. Pemenuhan permintaan informasi dari negara mitra Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda B. Hak Wajib Pajak Apabila Dilakukan Pemeriksaan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
1. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan Surat Perintah Pemeriksaan; 2. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan pemberitahuan secara tertulis sehubungan dengan pelaksanaan Pemeriksaan Lapangan; 3. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan penjelasan tentang alasan dan tujuan Pemeriksaan; 4. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan Surat Tugas apabila susunan Tim Pemeriksa Pajak mengalami perubahan; 5. Menerima Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan; 6. Menghadiri Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dalam jangka waktu yang telah dit entukan; 7. Mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan oleh Tim Pembahas, dalam hal terdapat perbedaan pendapat pendapat antara antara Wajib Pajak Pajak dengan Pemeriksa Pemeriksa Pajak Pajak dalam Pembahasan Pembahasan Akhir Hasil Hasil Pemeriksaan; dan 8. Memberikan pendapat atau penilaian atas pelaksanaan Pemeriksaan oleh Pemeriksa Pajak melalui pengisian formulir formulir Kuesioner Pemeriksaa Pemeriksaan; n; 9. Mengajukan pengaduan apabila kerahasiaan usaha dibocorkan kepada pihak lain yang tidak berhak.
Dalam pelaksanaan Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dengan jenis Pemeriksaan Pemeriksaan Kantor, Wajib Pajak berhak berhak : 1. Meminta Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa dan Surat Perintah Pemeriksaan; 2. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan penjelasan tentang alasan dan tujuan Pemeriksaan; 3. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan Surat Tugas apabila susunan Pemeriksa Pajak mengalami pergantian; 4. Menerima Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan; 5. Menghadiri Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dalam jangka waktu yang telah ditentukan; 6. Mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan oleh Tim Pembahas, dalam hal terdapat perbedaan pendapat pendapat antara antara Wajib Pajak Pajak dengan Pemeriksa Pemeriksa Pajak Pajak dalam Pembahasa Pembahasan n Akhir Hasil Pemeriksaan; dan 7. Memberikan pendapat atau penilaian atas pelaksanaan Pemeriksaan oleh Pemeriksa Pajak melalui pengisian formulir formulir Kuesioner Pemeriksaa Pemeriksaan. n.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Surat Perintah Pemeriksaan kepada WP pada waktu Pemeriksaan; 2. Meminta kepada Pemeriksaan Pajak untuk memberikan pemberitahuan secara tertulis sehubungan dengan pelaksanaan Pemeriksaan Lapangan; 3. Meminta kepada Pemeriksaan Pajak untuk memberikan penjelasan tentang alasan dan tujuan Pemeriksaan; 4. Meminta kepada Pemeriksaan Pajak untuk memperlihatkan Surat Tugas apabila terdapat perubahan susunan Tim Pemeriksa Pajak dan atau; 5. Memberikan pendapat atau penilaian atas pelaksanaan Pemeriksaan oleh Pemeriksa Pajak melalui pengisian formulir formulir Kuesioner Pemeriksa. Pemeriksa.
Dalam pelaksanaan Pemeriksaan untuk tujuan lain dengan jenis Pemeriksaan Kantor, Wajib Pajak berhak : 1. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan Surat Perintah Pemeriksaan kepada WP pada waktu Pemeriksaan; 2. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan penjelasan tentang alasan dan tujuan Pemeriksaan; 3. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan Surat Tugas apabila terdapat perubahan susunan Tim Pemeriksa Pajak dan/ atau; 4. Memberikan pendapat atau penilaian atas pelaksanaan Pemeriksaan oleh Pemeriksa Pajak melalui pengisian formulir formulir Kuesioner Pemeriksa. Pemeriksa. C. Kewajiban Wajib Pajak Apabila Dilakukan Pemeriksaan
Dalam pelaksanaan Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dengan jenis Pemeriksaan Lapangan, Lapangan, Wajib Pajak wajib : 1. Memperlihatkan dan atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasarnya pembukuan pembukuan atau pencatatan, pencatatan, dan dokumen dokumen lain yang berhubungan berhubungan dengan dengan penghasilan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas WP, atau objek yang terutang pajak; 2. Memberi kesempatan untuk mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola secara elektronik; 3. Memberi kesempatan untuk memasuki dan memeriksa tempat atau ruangan, barang bergerak dan/atau tidak bergerak yang diduga atau patut diduga digunakan untuk menyimpan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dokumen lain, uang, dan/atau barang yang dapat memberi memberi petunjuk tentang penghasilan penghasilan yang yang diperoleh, kegiatan kegiatan usaha, pekerjaan bebas WP, atau atau objek yang yang terutang pajak serta meminjamkanny meminjamkannyaa kepada Pemeriksaan Pemeriksaan Pajak; Pajak; 4. Memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan, antara lain berupa :
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
bergerak; dan /atau c. Menyediakan ruangan khusus tempat dilakukannya Pemeriksaan Pemeriksaan Lapangan dalam hal jumlah buku, cacatan, dan dokumen sangat banyak sehingga sulit untuk dibawa ke kantor Direktorat Jenderal Pajak; 5. Menyampaikan tanggapan secara tertulis atas Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan; dan 6. Memberikan keterangan lisan dan/atau tertulis yang di perlukan.
Dalam pelaksanaan Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dengan jenis Pemeriksaan Kantor, Wajib Pajak wajib : 1. Memenuhi panggilan untuk datang menghadiri Pemeriksaan Pemeriksaan sesuai dengan waktu yang ditentukan; 2. Memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasarnya pembukuan pembukuan atau pencatatan, pencatatan, dan dokumen dokumen lain termasuk termasuk data yang dikelola secara secara elektronik, yang yang berhubungan dengan dengan penghasilan penghasilan yang diperoleh, diperoleh, kegiatan usaha, usaha, pekerjaan pekerjaan bebas WP, atau objek objek yang terutang pajak; 3. Memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan; 4. Menyampaikan tanggapan secara tertulis atas Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan; 5. Meminjamkan kertas kerja pemeriksaan yang dibuat oleh Akuntan Publik; dan 6. Memberikan keterangan lisan dan/atau tertulis yang di perlukan.
Dalam pelaksanaan Pemeriksaan untuk tujuan lain dengan jenis Pemeriksaan Lapangan, Wajib Pajak wajib : 1. Memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasarnya pembukuan pembukuan atau pencatatan, pencatatan, dan dokumen dokumen lain yang berhubungan berhubungan dengan dengan tujuan Pemeriksaan; Pemeriksaan; 2. Memberi kesempatan untuk mengakses dan/atau mengunduh data yang dikelola secara elektronik; 3. Memberi kesempatan untuk memasuki dan memeriksa tempat atau ruangan peyimpan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dokumen lain, dan/atau barang yang berkaitan dengan tujuan Pemeriksaan serta meminjamkannya kepada Pemeriksa Pajak; dan/atau 4. Memberikan keterangan lisan dan/atau tertulis yang di perlukan.
Dalam pelaksanaan Pemeriksaan untuk tujuan lain dengan jenis Pemeriksaan Kantor, Wajib Pajak wajib : 1. Memperlihatkan dan atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan pembukuan atau pencatatan, pencatatan, dan dokumen dokumen lain yang berhubungan berhubungan dengan dengan tujuan Pemeriksaan; Pemeriksaan; dan atau 2. Memberikan keterangan lisan dan/atau tertulis yang di perlukan.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
2. Pemeriksaan dapat dilaksanakan di Kantor (Pemeriksaan Kantor) atau di tempat Wajib Pajak (Pemeriksaan (Pemeriksaan Lapangan) meliputi tahun-tahun yang lalu maupun tahun berjalan. 3. Apabila WP tidak memberi kesempatan kepada pemeriksa pajak untuk memasuki tempat atau ruangan tertentu dan menolak memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan, maka pemeriksa pajak berwenang melakukan penyegelan. penyegelan.
II. SENGKETA PERPAJAKAN
Sengketa pajak adalah perbedaan pendapat atau perselisihan antara wajib pajak dengan pejabat pajak ketika salah satu pihak tidak melaksanakan melaksanakan atau melaksanakan melaksanakan tetapi tidak sesuai dengan peraturan perUUan di bidang perpajakan. Biarpun terjadi perselisihan,tetapi salah satu pihak tidak melakukan sanggahan,maka sanggahan,maka tidak ada sengketa pajak. Intinya adalah Pajak yang terutang. Adapun Objek sengketa (ditinjau dari administrasi perpajakan), objek itu timbul ketika administrasi perpajakan tdk terlaksana sebagaimana sebagaimana mestinya. Contoh: Seorang notaris diwajibkan melaporkan SPPT, apabila kewajiban itu tdk dilaksanakan, maka tidak sesuai dengan peraturan perUUan,maka dikenakan sanksi administrasi oleh Pejabat pajak. Timbulnya sengket pajak,apabila pajak,apabila salah satu pihak merasa dirugikan baik wajib pajak maupun pejabat pajak,sehingga pajak,sehingga memajukan memajukan keberatan. keberatan. Sifat sengketa pajak,pada dasarnya sengketa yang timbul di bidang hukum pajak. Bukan bersumber pada hukum admnistasi Negara maupun hukum perdata. Sehingga ada anggapan bahwa sengketa pajak,adalah bahagian dari sengketa tata usaha Negara, karena mereka beranggapan hukum pajak itu merupakan merupakan bagian dari urusan Negara. Yang disengketakan disengketakan dalam pajak,adalah pajaknya sendiri,bukan ketetapannya. Jadi diadili bukan pada peradilan tata usaha Negara, tetapi di peradilan pajak. Berakhirnya sengketa sengketa pajak,pada dasarnya ada dua hal yaitu: 1. Sengketa itu ditarik kembali oleh pihak yg merasa keberatan,dlm keberatan,dlm arti kata ada perdamaian. 2. pengugat menarik menarik gugatannya. gugatannya. Di dalam hukum pajak,bahwa sengketa pajak dapat menggunakan acara cepat. Tetapi tidak semua dapat menggunakan acara cepat, yaitu : 1. Sengketa pajak tertentu. Contoh : ada suatu sengketa masuk ke pengadilan pajak wajib diselesaikan. Penagihan secara paksa
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
2. Gugatan tidak diputus dalam jangka waktu 6 bulan sejak surat gugatan diterima. Ada batas waktu sengketa pajak di pengadilan pajak, beda dengan pengadilan umum. 3. Putusan pengadilan pajak tidak memuat salah satu syarat materil suatu putusan. Di dalam suatu putusan ada syarat syarat yang harus dipenuhi oleh hakim dalam sengketa pajak. Syarat syarat seperti harus berkepala “Demi keadilan atas ketuhanan yg maha Esa”. 4. Terdapat kesalah tulis dan/atau kesalahan hitung dalam putusan pengadilan pajak 5. Sengketa berdasarkan pertimbangan hukum bukan merupakan wewenang pengadilan pajak.
III. KEBERATAN DAN BANDING
Dalam pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan kemungkinan terjadi bahwa Wajib Pajak (WP) ( WP) merasa kurang/tidak puas atas suatu ketetapan pajak yang dikenakan kepadanya atau atas pemotongan/ pemungutan oleh pihak ketiga. Dalam hal ini WP dapat mengajukan keberatan. 1. Hal-hal yang Dapat Diajukan Keberatan
Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan atas: a). Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB); b). Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT); c). Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB); d). Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN); e). Pemotongan Pemotongan atau Pemungutan Pemungutan oleh pihak ketiga.
2. Ketentuan Pengajuan Keberatan
Keberatan diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di tempat WP terdaftar, dengan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar pajak dan pelaksanaan penagihan pajak dan keberatan yang tidak memenuhi memenuhi syarat, dianggap bukan Surat Keberatan, sehingga tidak diproses. 3. Jangka Waktu Pengajuan Keberatan
Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN atau sejak tanggal tanggal dilakukan pemotongan/ pemotongan/ pemungutan oleh pihak ketiga. a.
Untuk surat keberatan yang disampaikan langsung ke KPP, maka jangka waktu 3 (tiga) bulan dihitung sejak tanggal SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN atau sejak dilakukan pemotongan/pemungutan pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga sampai saat keberatan diterima oleh Kantor Pelayanan Pelayanan Pajak.
b. Untuk surat keberatan keberatan yang disampaikan disampaikan melalui pos ( harus dengan pos tercatat tercatat ), jangka waktu 3 bulan dihitung sejak tanggal SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPLB, SKPN atau sejak dilakukan pemotongan/ pemungutan oleh pihak ketiga sampai dengan tanggal tanda bukti pengiriman melalui Kantor Pos dan Giro.
4. Permintaan Penjelasan/Pemberian Keterangan Tambahan a.
Untuk keperluan pengajuan keberatan WP dapat meminta penjelasan/ keterangan tambahan dan Kepala KPP wajib memberikan memberikan penjelasan secara tertulis hal-hal yang menjadi dasar pengenaan, pemotongan, atau pemungutan. pemungutan.
b. WP dapat menyampaikan menyampaikan alasan tambahan atau penjelasan tertulis sebelum surat keputusan keberatannya diterbitkan.
5. Tata Cara Pengajuan Permohonan Banding Apabila WP tidak atau belum puas dengan keputusan yang diberikan atas keberatan, WP
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
6. Imbalan Bunga Apabila pengajuan keberatan atau permohonan banding diterima sebagian atau seluruhnya, sepanjang utang pajak sebagaimana dimaksud dalam SKPKB dan SKPKBT telah dibayar yang menyebabkan kelebihan pembayaran pajak, maka kelebihan pembayaran pajak dikembalikan dengan ditambah imbalan imbalan bunga sebesar 2% (dua persen) persen) sebulan, paling lama 24 (dua puluh empat) bulan dihitung sejak tanggal pembayaran pajak sampai dengan diterbitkannya Keputusan Keberatan atau Putusan Banding.