PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PERSEPTUAL STIMULUS KEPERAWATAN JIWA
Disusun Oleh : 1. Rizka Ayu Anggraeni
(P1337420515003) (P1337420515003)
2. Purwalita Saridevi S
(P1337420515009) (P1337420515009)
3. Dyaswati Endah P
(P1337420515011)
4. Dyah Septa W
(P1337420515016)
5. Indri Kusyani
(P1337420515020)
6. Rindang Ari Setya H
(P1337420515031)
7. Deviokta Rahayu Jati
(P1337420515035) (P1337420515035)
8. Ni’mah Sofi P
(P1337420515036)
9. Sulaimah Tri Nugraheni
(P1337420515042) (P1337420515042)
KRESNA 1
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG PRODI D III KEPERAWATAN MAGELANG 2016/2017
RANCANGAN / PROPOSALTAK STIMULASI PERSEPSI : HARGA DIRI RENDAH
Fokus : Perseptual Stimulasi I.
Tujuan A. Umum Klien mampu mempersepsikan diri sendiri. B. Khusus 1. Klien mampu mengidentifikasi dan menyebutkan namanya sendiri secara benar. 2. Klien mampu mengidentifikasi dan menyebutkan alamat tempat tinggalnya sendiri dengan benar. 3. Klien mampu mengidentifikasi dan menyebutkan jenis kelaminnya sendiri dengan benar. 4. Klien mampu mengidentifikasi dan menyebutkan agamanya sesuai dengan keyakinan yang dianutnya. 5. Klien mampu mengidentifikasi dan menyebutkan pekerjaannya dengan benar. 6. Klien mampu menceritakan stimulus eksternal yang diberikan melalui gambar 7. Klien mampu menerjemahkan perintah sesuai dengan permainan, mengikuti aturan main yang telah ditetapkan dan mengikuti permainan sampai selesai.
II.
Landasan Teoritis Harga diri merupakan penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri. Harga diri yang tinggi adalah perasaan yang berakar dalam penerimaan diri sendiri tanpa syarat, walaupun melakukan kesalahan, kekalahan dan kegagalan, tetapi merasa sebagai seorang yang penting dan berharga.
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 2009). Kepuasan berhubungan dapat dicapai jika individu dapat terlibat secara aktif dalam proses berhubungan. Peran serta yang tinggi dalam berhubungan disertai respon lingkungan yang positif akan meningkatkan rasa memiliki, kerja sama, hubungan timbal balik yang sinkron. Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu tindakan keperawatan untuk klien gangguan jiwa. TAK stimulasi
persepsi
merupakan
terapi
dengan
menggunakan
aktivitas
mempersepsikan berbagai stimulus yang terkait dengan pengalaman atau kehidupan untuk didiskusikan dengan kelompok. Tujuan dari kelompok yaitu membantu klien yang berperilaku destruktif dalam berhubungan dengan orang lain dan merubah perilaku yang mal adaptif. (Stuart & Sundeen, 2005 hal 518). Salah satu bentuk kegiatan yang dapat melatih klien untuk dapat mempersepsikan dirinya secara baik adalah dengan cara memeperkenalkan diri kepada orang lain dengan menyebutkan identitas dirinya dengan benar. Selain itu, untuk menambah keakraban dan kerjasama antar anggota kelompok kegiatan bermain bersama sebagai contoh adalah bermain sambung cerita dengan gambar yang sama dapat membantu klien untuk mencapai tujuan. Alasan kami memilih permainan ini karena permainan ini dapat melatih kemampuan klien untuk meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota kelompok dan memotivasi proses pikir dan afektif.
III.
Anggota Kelompok A. Jumlah anggota
:6
B. Kriteria anggota
:
1. Klien HDR yang telah dapat berinteraksi dengan orang lain 2. Klien yang sulit mengungkapkan persepsi dirinya kepada orang lain 3. Klien dengan kondisi fisik sehat
IV.
Terapist A. Jumlah Terapist
:9
B. Pembagian Tugas
:
1. Leader
: Rindang Ari Setya H
2. Co-Leader
: Purwalita Saridevi S
3. Fasilitator
:
-
Rizka Ayu A
-
Dyah Septa W
-
Indri Kusyani
-
Deviokta Rahayu J
-
Sulaimah Tri N
-
Ni’mah Sofi P
4. Observer C. Pembagian Peran 1. Leader
: Dyaswati Endah P : :
-
Menyusun rencana aktivitas kelompok.
-
Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan.
-
Sebagai role model
-
Memotivasi anggota kelompok untuk mengemukakan pendapat dan memberikan umpan balik.
2. Co-Leader
:
Membantu leader dalam mengorganisir anggota kelompok.
3. Fasilitator
:
Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memotivasi anggota. 4. Observer
:
Mengobservasi setiap respon klien, mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku klien serta memberikan umpan balik pada kelompok.
V.
Proses Seleksi 1. Berdasarkan diagnosa keperawatan yaitu harga diri rendah. 2. Berdasarkan informasi, observasi dan diskusi mengenai perilaku klien sehari-hari serta termasuk kedalam kriteria anggota tersebut.
VI.
Metode 1. Diskusi 2. Permainan
VII.
Pembagian Sessi Sessi I A. Tujuan
:
1. Klien mampu mengidentifikasi dan menyebutkan namanya sendiri secara benar. 2. Klien mampu mengidentifikasi dan menyebutkan alamat tempat tinggalnya sendiri dengan benar. 3. Klien mampu mengidentifikasi dan menyebutkan jenis kelaminnya sendiri dengan benar. 4. Klien mampu mengidentifikasi dan menyebutkan agamanya sesuai dengan keyakinan yang dianutnya. 5. Klien mampu mengidentifikasi dan menyebutkan pekerjaannya dengan benar. 6. Klien mampu menceritakan stimulus eksternal yang diberikan melalui gambar 7. Klien mampu menerjemahkan perintah sesuai dengan permainan, mengikuti aturan main yang telah ditetapkan dan mengikuti permainan sampai selesai. B. Jenis Kegiatan
: Pengenalan diri dan permainan (Cerita Bersambung)
C. Alat dan Media
: LCD, laptop, dan gambar
D. Langkah-langkah Kegiatan : 1. Fase Orientasi a. Salam terapeutik 1) Salam dari terapis kepada klien. 2) Terapis memperkenalkan diri b. Evaluasi validasi 1) Menanyakan perasaan klien saat ini 2) Menanyakan masalah yang dirasakan. c. Kontrak 1) Menjelaskan
tujuan
kegiatan,
yaitu
klien
mampu
mempersepsikan diri sendiri. 2) Menjelaskan aturan main berikut.
Jika klien ada yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin pada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
Masing-masing klien mempunyai kesempatan yang sama untuk memperkenalkan diri
Masing-masing klien diminta untuk menyebutkan nama, alamat tempat tinggal, jenis kelamin, agama dan pekerjaannya secara benar.
Setelah semua anggota kelompok memperkenalkan diri, dilanjutkan dengan permainan cerita sambung dengan menggunakan gambar untuk menambah keakraban anggota kelompok.
2. Fase Kerja a. Kumpulkan klien yang telah diseleksi di tempat yang cukup luas dan duduk membentuk lingkaran b. Berikan penjelasan tentang permainan yang akan dilakukan pada klien c. Ajak klien untuk bernyanyi bersama
d. Pimpin kelompok untuk mulai saling memperkenalkan diri mereka. e. Setelah
semua
memperkenalkan
diri,
selanjutnya
mulai
permainan cerita sambung gambar. f.
Persilahkan salah satu pasien untuk memulai cerita.
g. Lanjutkan cerita oleh klien yang lain secara berurutan h. Berikan pujian pada klien yang dapat bercerita dengan baik
3. Fase Terminasi a. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
Memberikan reinformennt positif terhadap perilaku klien positif.
b. Tindak Lanjut
Menganjurkan klien untuk selalu membangun interaksi dengan orang lain
Menganjurkan klien untuk mengingat persepsi yang telah klien utarakan
c. Kontrak yang akan datang
Menyepakati cara belajar yang baru untuk meningkatkan persepsi diri sendiri.
Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.
E. Evaluasi 1. Kriteria evaluasi :
Input :
Tim berjumlah 9 orang yang terdiri atas leader, co leader, fasilitator dan observer
Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik
Gambar ditampilkan secara jelas
Tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai dengan
kriteria dan karakteristik klien untuk melakukan terapi aktifitas kelompok
Evaluasi Proses
Leader menjelaskan aturan main dengan jelas
Fasilitator menempatkan diri di samping klien
Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat mengawasi jalannnya permainan
80% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai selesai.
Output : Presentasi jumlah klien yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang direncanakan:
80% klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
80% klien dapat mengidentifikasi dan menyebutkan nama diri sendiri dengan tepat
80% klien dapat mengidentifikasi dan menyebutkan alamat tempat tinggal dengan tepat
80% klien dapat mengidentifikasi dan menyebutkan jenis kelamin diri sendiri dengan tepat
80% klien dapat mengidentifikasi dan menyebutkan agama yang dianutnya dengan tepat
80% klien dapat mengidentifikasi dan menyebutkan pekerjaannya dengan tepat
80% dari jumlah klien mampu berinteraksi dengan menceritakan gambar secara berurutan dengan baik
F. Rincian Biaya -
FORM EVALUASI
Hari / Tanggal :
NO.
Jam
:
Tempat
:
Jml Pasien
:
DAPAT MENYEBUTKAN DENGAN BENAR
NAMA PASIEN
NAMA
ALAMAT
JENIS KELAMIN
AGAMA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KETERANGAN : Tabel diisi dengan menggunakan : Tanda (√) jika klien dapat menyebutkan dengan benar Tanda (-) jika klien tidak dapat menyebutkan dengan benar
PEKERJAAN