PROPOSAL PENELITIAN KELOMPOK
PENGEMBANGAN TES KEBERBAKATAN CABANG OLAHRAGA RENANG DI DIY
Oleh:
Agus Supriyanto, M.Si Dr. Lismadiana, M.Pd Nur Indah Pangastuti, M.Or Avita Dias wati Nurul Akbar
NIP. 19800118 200212 1 002 NIP. 19791207 200501 2 002 NIP. 19830422 200912 2 008 NIM. 10602241042 NIM. 10602241028
PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 A. Judul : PENGEMBANGA PENGEMBANGAN N TES TES KEBERBAKAT KEBERBAKATAN AN CABANG OLAHRAGA RENANG DI DIY
1
B. Abtrak Rencana Kegiatan Penelitian
Pene Penellitian tian
ini
bert bertuj ujua uan n
untu untuk k
menyu enyusu sun n
peng pengem emba bang ngan an
tes tes
keberbakatan cabang olahraga renang di DIY. Subjek dalam penelitian ini atlet PAB Renang DIY yang berada pada tahap usia (10-14 tahun). Lokasi dan subjek penelitian penelitian yang dilakukan dilakukan pada tahap penyusunan tes terdiri atas sejumlah sejumlah subjek yang berada di 4 Kabupaten dan 1 Kota di DIY. Data penelitian ini dikumpulkan dengan tes dan pengukuran. Pelaksan Pelaksanaan aan penelit penelitian ian ini ini dilakuk dilakukan an pada bulan bulan Mei sampai sampai Agustus Agustus 2013. 2013. Metode Metode yang yang digun digunaka akan n dalam dalam penel penelit itia ian n ini ini adala adalah h adala adalah h Tes dan pengukuran Keberbakatan Keberbakatan cabang Olahraga Olahraga Renang. Anali Analisi siss data Untuk Untuk dila dilakuk kukan an mela melalu luii stati statisti stik k infe infere rens nsia iall denga dengan n menggunakan menggunakan uji validitas validitas dan uji reliabilit reliabilitas. as. Uji validitas validitas dilakukan dilakukan dengan teknik korelasi Product korelasi Product Moment dari Carl Pearson (Sudjana, 1992), sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan teknik Test teknik Test and Retest (Burton, Retest (Burton, 1998: 111, Clark & Clark, 1987: 45-48, Gronlund, 1993: 169, dan Popham, 1995: 42). 42). Adapun pengembangan pengembangan kriteria keberbakatan olahraga akan dilakukan dilakukan pada tahap kedua dengan menggunakan statistik. C. Latar Belakang Kegiatan Penelitian
Daer Daerah ah Inti Intime mewa wa Jogy Jogyak akar arta ta
seba sebaga gaii
sala salah h
satu satu
provi provins nsii yang yang
meny menyan andan dang g daerah daerah Istim Istimewa ewa di Indone Indonesi siaa yang yang memp mempun unya yaii luas luas wila wilaya yah h 3.185,80 3.185,80 km2 terdir terdirii atas atas Kota Kota Yogyak Yogyakart artaa 32,50 32,50 km2 , Kabupaten Kabupaten Sleman Sleman 574,82 km2, Kabupaten Bantul 506,85 km2 ,Kabupaten Kulon Progo 586,27 km2, Kabupaten Gunung Kidul 1485,36 km2. Menjadi Salah satu provinsi yang secara signifi signifikan kan ikut berperan serta terhadap prestasi p restasi olahraga Indonesia, baik dalam single event maupun multi event, dalam skala dunia (world (world championship), Asia (Asian Games), maupun Asia Tenggara (Sea Games). Disampin Disamping g itu Berbagai julukan julukan yang sering sering dilontarkan dilontarkan untuk Yogyakarta seperti Kota Perjuangan, Kota Pariwis Pariwisata, ata, Kota Pelajar Pelajar,, Kota Budaya, Budaya, dan yang yang paling paling populer yaitu yaitu Kota
2
Gudeg, memang bukanlah tanpa alasan. Peran Kota Yogyakarta untuk Indonesia memang sangat besar terutama pada masa sebelum dan sesudah kemerdekaan. Maka tidaklah berlebihan jika Pemerintah pusat memperbolehkan penggunaan nama nama daerahnya daerahnya memakai memakai sebutan DIY sekalig sekaligus us statusnya statusnya sebagai sebagai Daerah Daerah Istim Istimewa ewa.. Status Status Yogyak Yogyakart artaa sebaga sebagaii Daerah Daerah Istim Istimewa ewa berken berkenaan aan dengan dengan runu runuta tan n seja sejara rah h Yogy Yogyak akar arta ta,, baik baik sebe sebelu lum m maup maupun un sesu sesuda dah h Prokl Proklam amas asii Kemerdekaan Republik Indonesia. Sesuai Sesuai dengan UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang tentang Sistem Sistem Keolahrgaa Keolahrgaan n Nasional (UUSKN) dengan Peraturan Pemerintah Pemerintah yang menyertain menyertainya ya maka upaya pembenah pembenahan an terhadap terhadap pembi pembinaa naan n keolahraga keolahragaan an nasiona nasionall harus harus terus dikedepankan. Berbagai elemen bangsa, baik pemerintah, dunia olahraga, dunia pendidikan, pendidikan, dunia usaha dan industri, industri, serta elemen elemen masyarakat masyarakat lainnya lainnya memili memiliki ki peran yang sama untuk memajukan memajukan prestasi olahraga nasional. nasional. Prestasi olahraga hanya hanya mungki mungkin n dicapai dicapai melal melalui ui pembina pembinaan an yang yang teratur, bertahap, bertahap, terukur, terukur, berkelanjutan berkelanjutan dalam dalam kurun waktu yang lama lama (8-10 (8-10 tahun). Pembi Pembina naan an olahra olahraga ga harus harus ditopa ditopang ng dengan dengan langk langkah ah pemas pemassa sala lan, n, pembibita pembibitan, n, pemanduan bakat hingga hingga pembinaan pembinaan dan pencapaian pencapaian prestasi puncak. puncak. Pembina Pembina olahraga olahraga dengan dengan tingkat tingkat kompetiti kompetitiff yang tinggi tentu dituntut dituntut untuk membina calon-calon atlet berbakat uantuk dibina secara intensif dalam iklim pembinaan pembinaan dan kompetisi yang intensif intensif.. Hanya calon atlet yang berbakatlah yang akan mampu mengikuti setiap program latihan, jadwal pembinaan yang padat dan tuntutan event dengan tingkat kompetitif yang tinggi. Oleh karena itu, upaya untuk memil memilah ah dan memi memili lih h calon calon atlet berbakat berbakat olahraga olahraga harus harus mendapat mendapat perhatian dari para pembina/pel pembina/pelatih atih olahraga. Permasalahanny Permasalahannyaa adalah ad alah bahwa di negara kita masih terbatas sekali tes yang dapat diakses untuk melalukan seleksi atau pemanduan bakat olahraga tersebut. Dilihat dari prestasi DIY dalam Pekan Olahrag Olahragaa Nasional Nasional (PON) mulai mulai tahun 1948 sampai sampai tahun 2008 cenderung cenderung mengalami mengalami penurunan,
untuk tahun 2008 mengalami mengalami peningkatan peningkatan peringkat, peringkat,
sedangkan tahun 2012 mengalami penurunan satu tingkat. Hal inilah yang harus
3
disiapkan melalui proses seleksi atau pemanduan bakat olahraga dan pembinaan yang bertingkat dan berkesinambun berkesinambungan gan dengan berbagai faktor agar prestasi DIY dapat lebih meningkat. Dataprestasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3. Prestasi Skala Nasional (Pekan Olahraga Nasional) Provinsi DIY No Tahun Peringkat 1. 1948 Ke-2 2. 1961 Ke-7 3. 1969 Ke-9 4. 1973 Ke-9 5. 1977 Ke-9 6. 1981 Ke-11 7. 1985 Ke-13 8. 1989 Ke-18 9. 1993 Ke-13 10 1996 Ke-13 . 11 2000 Ke-16 . 12 2004 Ke-15 . 13 2008 Ke-13 . 14 2012 Ke-14 . (Sejarah Olahraga Indonesia, Depdiknas, 2003 dan Jejak Prestasi Olahraga Indonesia, Kemenpora, Kemenpora, 2012). Hal lebih lebih khusus lagi lagi untuk cabang cabang olahraga olahraga renang renang Daerah Daerah Istimewa Istimewa Yogyakarta sangat jauh dari harapan, datanya sebagai berikut: PON ke-1 sampai PON ke-8 tidak ada catatan perolehan medali, baru pada PON ke-9 tahun 1977 di Jakarta baru ada perolehan medali dengan keterangan sebagai berikut: 100 m gaya dada putri atas nama Damayanti Suharsono memperoleh medali perak; 200 m gaya dada putri atas nama Siani Irawati memperoleh medali perunggu; 400 m gaya bebas putri atas nama Damayanti Suharsono memperoleh medali perunggu; perunggu; 100 m gaya kupu-kupu putra atas nama Ariyanto Sutono memperoleh medali perak; nomor loncat indah papan 3 meter putri atas nama Lie Fung Ing
4
memperoleh medali perunggu; nomor loncat indah papan 3 meter putra atas nama Lie Cek Jing memperoleh medali perunggu. Pada PON ke-10 sampai PON ke 16 tidak ada catatan prestasi di cabang renang, baru pada PON ke-17 tahun 2008 di Kaltim dan PON ke-18 di Riau ada data prestasi kembali untuk renang indah di nomor team techni technical cal routin routinee memperol memperoleh eh medali medali perunggu perunggu (Depdiknas, 2003 dan Kemenpora, Kemenpora, 2012). Hal ini penting penting karena olahraga renang kalau dilakukan pemassalan, pencarian bakat dan pembinaan dengan baik dapat menjadi cabang olahraga andalan bagi Tim Indonesia, karena sebagian besar wilayah Indonesia adalah perairan dan olahraga ini dapat dijadikan strategi dalam perolehan medali dalam kejuaraan (satu atlet dapat memperebutkan memperebutkan lebih lebih dari 5 medali dalam perlombaan) lebih efektif dalam proses pembinaan dan dapat diukur secara objektif objektif prestasinya, prestasinya, karena diukur dengan catatan waktu. Disamping Disamping itu itu saat ini atlet-atlet renang di DIY yang ada sekarang ini, belum pernah dilakukan tes keberbakatan keberbakatan secara komprehens komprehensif if yang yang dapat menduku mendukung ng prestasi yang yang sela selama ma ini ini dibi dibina na.. Deng Dengan an keny kenyat ataa aan n ters terseb ebut ut,, maka maka dala dalam m kese kesemp mpat atan an berbahagia berbahagia ini akan dilakukan kajian kajian mendalam mendalam melalui melalui penelit penelitian ian pengembangan pengembangan tes keberbakatan olahraga cabang olahraga renang di DIY. . D. Identifikasi masalah
1. Pembina Pembinaan an olahraga harus harus ditopang ditopang dengan dengan langkah langkah pemassa pemassalan lan,, pembib pembibita itan, n, pemanduan bakat. bakat. 2. Olahraga Olahraga renang kalau dilakuk dilakukan an pemassa pemassalan lan,, pencaria pencarian n bakat dan pembina pembinaan an dengan baik dapat menjadi cabang olahraga andalan bagi Tim Indonesia 3. Masi Masih h terbat terbatas as sekal sekalii tes yang yang dapat dapat diaks diakses es untuk untuk mela melalu lukan kan seleks seleksii atau atau pemanduan bakat bakat olahraga cabang olahraga olahraga renang. 4. Belu Belum m pernah pernah dila dilakuk kukan an tes keber keberbak bakata atan n secara secara komprehe komprehens nsif if
yang yang dapat
mendukung prestasi atlet renang. E. Rumusan Masalah
5
Berdasarkan kajian di atas, maka rumusan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Seberapa penting pengembangan pengembangan tes keberbakatan cabang olahraga renang di DIY?” F. Kegunaan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah ingin: 1.Menyusun pengembangan tes keberbakatan cabang olahraga renang di DIY. 2.Melakukan tinjauan multidisiplin ilmu pengetahuan untuk pengembangan tes tes keberbakatan cabang olahraga renang di DIY. 3.Membant 3.Membantu u proses pembin pembinaan aan cabang cabang olahraga olahraga renang renang dalam dalam pemandua pemanduan n bakat cabang olahraga renang di DIY.
G. Kaji Kajian an Pust Pusta aka 1. Peng Penger erti tian an Baka Bakatt Bakat adalah dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan) yang dibawa sejak
lahir (Depdiknas, 1990). Kajian tentang bakat atau keberbakatan telah mengalami berbagai perubahan dan kini pengertiannya pengertiannya selain selain mencakup kemampuan kemampuan intelektual tinggi, juga menunjuk kepada kemampuan kreatif (Semiawan, 1997). Kreativitas menurut Clark (1986) merupakan ekspresi tertinggi dari keberbakatan seseorang. ”Bakat” bukan merupakan status yang telah diberikan atau status yang tidak berubah-ubah tetapi lebih dari sebuah kombinasi perubahan yang tetap yang dipengaruhi dipengaruhi oleh tiga faktor penting yaitu: yaitu: bakat keturunan (genetik), lingkungan, lingkungan, dan latihan (Thumm, 2004). Mengingat bakat melekat pada diri seseorang, maka eksisit eksisitens ensin inya ya dipengaru dipengaruhi hi oleh berbagai berbagai unsur kebudayaa kebudayaan n atau sifat-s sifat-sif ifat at seseorang yang berbakat tersebut. Oleh karenanya dari sisi kebudayaan, maka bakat juga memili memiliki ki keterbatasan (culture bound). bound). Sehingga terdapat dua petunjuk kunci yang dapat dipakai untuk mengamati bakat yaitu:
6
1. Bakat adalah ciri-c ciri-ciri iri universal universal yang khusus khusus dan luar biasa biasa yang dibawa dibawa sejak sejak lahir dan merupakan hasil interaksi dari pengaruh lingkungan. 2. Bakat ikut ikut ditentukan ditentukan oleh kebutuh kebutuhan an dan kecenderun kecenderungan gan kebudaya kebudayaan an diman dimanaa seseorang itu hidup. 2. Kebe Keberb rbak akat atan an Olah Olahra raga ga Tujuan utama mengidentifikasi bakat olahraga adalah untuk memilih calon
atlet yang memiliki berbagai kemampuan tertinggi (keberbakatan) untuk cabang olahraga tertentu. PRESTASI PUNCAK
PEMBINAAN INTENSIF
PEMBIBITAN & PEMANDUAN BAKAT
PEMASSALAN
Gambar 1. Siklus Pembinaan Olahraga Jangka Panjang Harr Harree (1982 (1982)) dala dalam m Furq Furqon on (199 (1998) 8) meng mengem emuk ukak akaa aan n bahw bahwaa tuju tujuan an identifikasi bakat adalah untuk memprediksi kemungkinan calon atlet akan mampu menyel menyelesa esaika ikan n program program latiha latihan n olahraga olahraga yang dipil dipilih ih dan secara secara pasti pasti dapat mengukur dan melakukan tahap latihan selanjutnya. Semakin dini seseorang menunjukkan kesesuaian latihan dan kemampuan untuk belajar, belajar, maka makin berhasil berhasil ia dalam menyelesa menyelesaikaan ikaan program latihan latihan yunior. yunior. Sehingga Sehingga ia memil memilik ikii lebih lebih banyak banyak waktu untuk berlati berlatih h sebelum sebelum mencapai mencapai
7
prestasi puncak. Oleh karena itu, pemanduan bakat merupakan suatu proses penentuan (praconditioning) presta prestasi si,, di mana mana seseor seseorang ang harus harus memi memili liki ki kemampuan kemampuan tersebut agar dapat mencapai tingkat tingkat prestasi optimal. Terkait dengan pentingnya pemanduan bakat dalam siklus pembinaan olahraga, maka pada berikut ini diuraikan tentang usia permulaan, spesialisas spesialisasii dan prestasi puncak dalam berbagai cabang olahraga. Tabel 2. Usia Pembinaan Olahraga USIA (tahun)
CABANG
Spesialisasi
Prestasi
10 – 12
13 – 14
Puncak 18 – 23
8–9
10 – 12
20 – 25
Tinju
13 – 14
15 – 16
20 – 25
Balap sepeda
14 – 15
16 – 17
21 – 24
Loncat indah
6–7
8 – 10
18 – 22
Anggar
8–9
10 –12
20 – 25
Senam (wanita)
6–7
10 – 11
14 – 18
Senam (pria)
6–7
12 – 14
18 – 24
Dayung
12 – 14
16 – 18
22 – 24
Sepakbola
10 – 12
11 – 13
18 – 24
Renang
3–7
10 – 12
16 – 18
Tenis
6–8
12 – 14
22 – 25
Bola voli
11 – 12
14 – 15
20 – 25
Angkat besi
11 – 13
15 – 16
21 – 28
Gulat
13 – 14
15 – 16
24 – 28
8–9
14 – 15
18 – 24
OLAHRAGA
Atletik Bola basket
Bulutangkis
Permulaan
8
USIA (tahun)
CABANG OLAHRAGA
Permulaan
Spesialisasi
Prestasi
Hoki
12 – 14
17 – 18
Puncak 22 – 25
Softball
10 – 12
14 – 16
18 – 24
Panahan
11 – 12
17 – 18
20 – 28
Pencak silat
10 – 11
15 – 16
18 – 22
Bola tangan
12 – 13
15 – 16
18 – 24
Tenis meja
7–8
10 – 12
18 – 24
Polo air
12 – 13
15 – 16
18 – 25
Berkuda
13 – 15
17 – 18
20 – 25
Layar
12 – 13
15 – 16
18 – 24
Judo
12 – 13
15 – 16
18 – 25
Karate & Taekwondo Sumber: Bompa, Bompa, 1999.
12 – 13
15 – 16
18 – 25
Sebagaimana diketahui bahwa tujuan pemanduan bakat adalah untuk memilih calon atlet yang memiliki berbagai kemampuan tertinggi untuk cabang olahraga tertentu, berdasarkan usia pembinaan olahraga tersebut maka pemanduan bakat tersebut seyogyanya dilakukan pada akhir usia permulaan atau awal memasuki usia spesialisasi pembi pembinaan naan olahraga. olahraga . Berangkat dari pengelompokan usia pembinaan tersebut, maka periodisasi latihan olahraga dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu: (1) perkembangan multilateral, (2) spesialisasi latihan, dan (3) prestasi puncak.
Usia (thn)
9
> 24
PRESTASI PUNCAK
20
SPESIALISASI LATIHAN
16
PERKEMBANGAN MULTILATERAL
6
Gambar 2. Periodisasi Latihan Jangka Panjang
Olahraga dengan tingkat kompetitif yang tinggi memerlukan profil biologis khusus dengan memahami ciri-ciri kemampuan biomotorik dan psikologis yang kuat. Latihan yang optimal o ptimal memerlukan memerlukan kriteria optimal o ptimal untuk pengidentifi pengidentifikasi kasian an bakat. Bompa (1999) mengemukakan mengemukakan bahwa terdapat 5 kriteria untuk mengidenti mengidentifika fikasi si bakat, yaitu: (1) kesehatan, (2) kualitas kualitas biometrik, (3) keturunan, (4) fasilitas olahraga dan iklim, serta (5) ketersediaaan ahli. Harre (1982) mengem mengemukaka ukakan n bahwa bahwa tujuan tujuan penyari penyaringa ngan n dan pemil pemilih ihan an adalah untuk menemukan sebagian besar anak sekolah yang berkaitan dengan faktor-fak faktor-faktor tor prestasi prestasi utama. utama. Penentuan Penentuan faktor-fak faktor-faktor tor prestasi prestasi utama utama tersebut tersebut diang dianggap gap penti penting ng bagi bagi pengem pengemba banga ngan n lebi lebih h lanj lanjut ut.. FaktorFaktor-fa faktor ktor terseb tersebut ut merup merupaka akan n indi indikat kator or tingk tingkat at presta prestasi si atau kecende kecenderun rungan gan tertentu tertentu.. Tujuan Tujuan utamanya utamanya adalah untuk menent menentukan ukan faktor-fakt faktor-faktor or prestasi prestasi dengan pasti pasti tanpa terlalu banyak bekerja dan dapat diperoleh informas informasii yang diperlukan. Faktorfaktor prinsip tersebut adalah: (1) tinggi & berat badan, (2) kecepatan lari, (3)
10
daya tahan, (4) koordinasi, (5) kemampuan pada permainan, dan (6) kecakapan dalam aneka ragam olahraga. Sebagaim Sebagaimana ana telah disam disampai paikan kan di depan menurut menurut Thumm, Thumm, 2004 bakat bukan merupakan status yang telah diberikan atau status yang tidak berubah-ubah tetapi lebih lebih dari itu merupaka merupakan n sebuah sebuah kombina kombinasi si perubahan perubahan yang yang tetap yang dipengar dipengaruhi uhi oleh tiga faktor faktor penting penting yaitu: yaitu: (1) bakat keturunan (genetik), (genetik), (2) ling lingkun kunga gan, n, dan (3) lati latiha han. n. Anwar Anwar Pasau Pasau (1986) (1986) menge mengemu mukak kakan an kriter kriteria ia pemiliha pemilihan n atlet berbakat meliputi: meliputi: (1) aspek biologis, biologis, (2) aspek psikologis, psikologis,
(3)
usia, (4) keturunan dan aspek lingkungan. Suhendro dan Yudi Mulyanto (1995) menyatakan bahwa bakat ditentukan oleh: (1) antropometrik, (2) fungsi organ tubuh, (3) kemampuan kemampuan motorik, dan (3) psikologis. Berdasarkan pandangan di atas dan mencermati realitas dalam olahraga, maka keberbakatan olahraga ditentukan oleh aspek: (1) biologis, (2) kebugaran jasmani, jasmani, dan (3) keterampilan keterampilan gerak. Ketig Ketigaa aspek aspek terse tersebut but tentu tentu dengan dengan mempert mempertim imban bangkan gkan aspek aspek lain lain seperti seperti usia, usia, status status gizi, gizi, psikolo psikologis gis,, keturunan keturunan (genetik) (genetik) dan dukungan dukungan lingku lingkungan ngan.. Aspek Aspek biologi biologiss melipu meliputi ti indik indikator: ator: (a) anatomi (tinggi & berat badan, postur, jenis & bentuk tubuh), (b) fisiologis (fungsi organ-organ tubuh), serta (c) sistem otot, tulang rangka & serabut saraf (serabut cepat/lambat). Mengingat sebarannya tersebut, aspek biologis dalam penelitian ini dibatasi dibatasi pada aspek antropometrik. Aspek Aspek kebuga kebugara ran n jasm jasman anii merup merupaka akan n kemam kemampua puan n untuk untuk mela melakuk kukan an kegiatan sehari-hari dengan giat, tanpa mengalami kelelahan yang berarti serta dengan dengan cadangan cadangan energi energi yang yang tersisa tersisa masih masih mampu menikm menikmati ati waktu luang luang (leisure time). Komponen kebugaran jasmani meliputi kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan dan kebugaran jasmani jasmani yang berhubungan dengan keterampilan keterampilan gerak. Kebugara Kebugaran n jasman jasmanii yang yang berhubun berhubungan gan dengan dengan kesehatan kesehatan (health related fitness) meliputi komponen: (a) daya tahan jantung & paru, (b) kekuatan kekuatan otot, (c) daya tahan otot, (d) fleks fleksib ibil ilit itas, as, dan (e) komposisi komposisi tubuh. tubuh. Sedangkan Sedangkan kebugaran kebugaran jasman jasmanii yang berhubun berhubungan gan dengan dengan keterampi keterampilan lan gerak
11
(motorskill related fitness) meliputi: (a) kecepatan, (b) power, (c) keseimbangan, (d) kelincahan, (e) koordinasi, dan (f) kecepatan reaksi. Ketika hasil pemanduan bakat terhadap aspek biologis biologis dan kebugaran jasmani jasmani tersebut hasilnya hasilnya sama, maka aspek usia, usia, status gizi, gizi, psikolo psikologis gis,, keturunan keturunan dan dukungan dukungan lingku lingkungan ngan dapat dipertimbangka dipertimbangkan. n. Aspek usia meliputi usia kronologis mapun usia kecerdasan. Sedangkan aspek psikologis meliputi; (a) inteligensi, (b) motivasi, kepribadian, dan lain-lain. Status gizi gizi dalam dalam artian calon atlet tersebut tersebut berada berada dalam dalam kondisi yang yang sehat sehat dengan dengan intake intake kalori kalori yang yang seimba seimbang ng sehing sehingga ga siap siap untuk melakuka melakukan n berbagai berbagai aktivitas tubuh secara optimal. Sedangkan keturunan dan dukungan lingkungan dalam artian apabila calon atlet memiliki kategori yang sama pada aspek bakat yang lain, maka calon atlet yang memiliki latar belakang keluarga olahragawan (atlet) (atlet) dan ditunja ditunjang ng oleh lingku lingkungan ngan sekitar sekitar yang mendukung mendukung akan memil memilik ikii peluang beprestasi beprestasi yang yang lebih lebih optimal optimal..
3. Faktor Faktor-Fa -Fakto ktorr yang mempe mempenga ngaruh ruhii Atlet Renang Renang Salah satu kemampuan yang mutlak dipersyaratkan bagi sebagin besar
olahragawan (termasuk perenang) adalah apa yang dikenal di dunia olahraga dengan dengan komponen komponen biomotor. biomotor. Kebutuha Kebutuhan n kemampua kemampuan n pada setiap setiap komponen komponen biomotor tentu kadarnya akan berbeda-beda untuk setiap cabang olahraga. Kadar kemampuan kemampuan biomotor biomotor akan sangat tergantung pada karakterisatik karakterisatik setiap caba cabang ng olah olahra raga ga.. Misa Misaln lnya ya bagi bagi seor seoran ang g spri sprint nter er (pel (pelar arii jara jarak k pend pendek ek)) mem memerl erlukan ukan komp kompon onen en daya daya taha tahan n hany hanyaa 10 % dan dan kece kecepa pata tan n 90 %, sedangakan seorang perenang komposisinya masing-masing 50 % (Arnot, 1986). Kemampuan biomotor terdiri dari sepuluh komponen yang terdiri: (1) kekuatan (Strength) Strength); (2) (2) daya daya taha tahan n (endurance); endurance); (3) (3) daya daya ledak edak (explosive explosive streng streng muscular muscular power power ); ) ; (4) (4) kece kecepa pata tan n ( speed speed ); ) ; (5) kele kelent ntuk ukan an ( flexibility); flexibility); (6) (6) kelinca kelincahan han (agility); agility); (7) (7) kete ketepa pata tan n (accuracy) accuracy); (8) (8) reka rekassi (reaction) reaction); (9) (9) kesei keseimb mban anga gan n
(balance) balance);
dan
(10)
koordinasi
(Coordination) Coordination).
Untuk
12
pengemmbangan pengemmbangan tes keberbakatan cabang olaharga renang penjelansan penjelansannya nya sebagai berikut: 1. Keku Kekuat atan an otot otot pere perena nang ng Kekuatan otot yang dibutuhkan pada cabang olahraga renang hampir keseluruhan otot-otot otot-oto t besar khususnya yang yang berhubungan dengan pergerakan, sepert sepertii otot tungkai tungkai (extr (extremi emitas tas bawah) bawah),, kelom kelompok pok otot tangan tangan dan lenga lengan n (extre (extremi mitas tas atas), kelom kelompok pok otot perut perut (abdom (abdomen) en),, otot punggu punggung ng dan otot dada dada.. Keku Kekuat atan an otot otot ters terseb ebut ut dapa dapatt diku dikurr deng dengan an berb berbag agai ai tes tes bai baik tes tes laporatorium (laboratory (laboratory test ) terutama digunakan untuk mengukur komponenkomponen komponen biomotor biomotorik, ik, volume volume paru-paru, kekuatan kekuatan otot punggung, punggung, kekuatan kekuatan tungkai, kelentukan, daya ledak otot tungkai dan komposisi tubuh. Sedangkan kemampuan fisik lainnya yaitu kemampuan berenang, kebugaran jasmani, tes kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut dan daya tahan otot dilakukan dengan tes lapangan ( field field test ). ). Sedangkan tes yang dapat dipakai ada beberapa macam: tens tensio iome mete ter, r,
grip grip
dyna dynamo mome mete ter, r,
ches chestt
dyna dynamo mome mete ter, r,
back back
and and
leg leg
dinamometer, bench press test, pull up test, dip test, bench squat test, sit-up test yang disesuai dengan kebutuhan biomotor dicabang olahraga renang.
2. Daya Daya taha tahan n Pere Perena nang ng Daya tahan bagi seorang perenang perenang kompetiti kompetitiff memegan memegang g peranan peranan penting, baik yang yang menyangkut menyangkut daya tahan umum maupun maupun daya tahan otot lokal. Menurut Bompa (1983) daya tahan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu; (1) daya tahan umum (respiratio (respiratio cardiovascular endurance) endurance) yang ukurannya sering disebut disebut VO2Max Max dan dan (2) (2) daya daya taha tahan n loka lokall atau atau daya daya taha tahan n otot otot (muscle endurance). endurance). Tes lapangan yang berfungsi untuk mengukur VO2Max ini telah banyak dikembangkan dikembangkan oleh para ahli dibidang dibidang tes dan pengukuran olahraga. Pengukuran tes tersebut biasanya berdasarkan berdasarkan pada kesesuaian kesesuaian antara kebutuahn dan jenis tes yang dilakukan. Macam tesnya berupa lari 12 menit, tes lari 2,4 km,
13
monteye test, Harvard steps test, multistage fitness test . Pada penelitian ini tes VO2Max yang digunakan adalah multistage fitness test.
3. Daya Daya leda ledak k Otot Otot Pere Perena nang ng Daya ledak (explosive strength muscular power) adalah kemampuan otot untuk melakukan gerakan cepat secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat secara maksimal. Beberapa cabang olahraga menggunakan test tes tersebut tak terkecuali pada cabang olahraga renang untuk mengetahui kadar daya ledak ototnya yang sangat membantu pada saat strart dalam perlombaan renang. Pada penelitian penelitian ini tes yang dilakukan dilakukan dengan menggunakan standing menggunakan standing broad jump (long jump).
4. Kece Kecepa pata tan n otot otot Per Peren enan ang g Bagi seorang perenang , kecepatan merupakan komponen fisik yang sangat penting, karena prestasi renang ditunjukkan dengan kecepatan bergerak dengan media air. Secara teoritis komponen kecepatan yang dimiliki perenang sangat erat kaitannya dengan komponen kekuatan, kelincahan dan daya tahan khususnya daya daya tahan oto t. Beberapa model tes yang direkomendasikan untuk mengukur kecepatan seorang perenang (Arnot, 1986) ini antara lain: lain: six secand dash (lari cepat enam detik) digunakan untuk mengukur kecepatan bergerak. Six secand dash yang dapat digunaka digunakan n untuk anak usia usia sekolah sekolah menenga menengah h sampai sampai perguruan perguruan tinggi tinggi baik baik perempuan dan laki-laki. laki-laki. Pada penelitian penelitian ini tes yang dilakukan dilakukan dengan menggunakan six secand dash yang dimodifikasi di kolam renang. Disamping itu ada tes pendukung pendukung lainny lainnyaa seperti: seperti: tes kelentuka kelentukan n perenang, perenang, tes kelinc kelincahan ahan perenang, tes ketepatan perenang, tes waktu reaksi perenang, tes keseimbangan, keseimbangan, tes koordin koordinas asi, i, tes sist sistem em kontrol kontrol stroke perenang, tes komposisi tubuh
14
perenang, yang masing-ma masing-masing sing tes akan dilihat dilihat seberapa besar kontribusi yang mendukung keberbakatan cabang olahraga renang.
4. Profil Profil Atlet PAB (Pembin (Pembinaan aan Atlet Atlet Berbakat Berbakat Renang) DIY
Pembentukan PAB (Pembinaan Atlet Berbakat) sejak tahun 2006 melalui surat keputusan Kepala Dinas Dinas Pendidikan Pendidikan Provinsi DIY Nomor: 129 tahun 2006. Ada sepul sepuluh uh cabang cabang olahra olahraga ga yang yang dibi dibina na yait yaitu: u: Sepakb Sepakbol ola, a, Bola Bola baske basket, t, Bolavoli, Bulutangkis, Pencak Silat, Tae Kwon Do, Atletik, Tenis Lapangan, Tenis Tenis Meja dan Renang.
Pembin Pembinaan aan tersebut tersebut merupakan merupakan tindak lanjut lanjut hasil hasil
penjaringan penjaringan kegiatan pemanduan bakat dalam suatu penelitian penelitian yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi DIY bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY sejak tahun 2004, dengan harapan dapat menjadi wadah pembinaan pembinaan atlet di DIY yang mempunyai mempunyai bakat dan potensi untuk dikembangkan dikembangkan secara optimal sesuai bakat dan cabang olahraga yang diminati untuk berprestasi lebih tinggi. Pembinaan Atlet Berbakat ini dikelompokkan menjadi dua yaitu usia 10-14 10-14 tahun tahun dan 14 tahun tahun -18 tahun. tahun. Beriku Berikutt ini ini presta prestasi si yang yang diraih diraih Atlet Atlet PAB(Pembinaan PAB(Pembinaan Atlet Berbakat) cabang olahraga renang tahun 2010-2012. Tabel 3. prestasi yang diraih Atlet PAB(Pembinaan Atlet Berbakat) cabang olahraga renang usia 10-18 tahun 2010-2012 No . 1.
Nama
JK
Kelas
Anancy Reza
P
7
2.
Artagina Muktifada
P
7
3.
Berlinda Fitri S
P
7
Nama Event
O2SN, Karang anyar Cup, Almagary cup, Tirto Utomo cup, Dolpin Cup, Porpov Krapsi, O2SN, Karang anyar Cup, Almagary cup, Dolpin Cup Popda, Karang anyar Cup, Tirto Utomo cup,
Tingkat Event Nasional Daerah 1 emas, 1 3 emas, 5 Perak, perak, 4 1perunggu perunggu
1 emas
4 perak, 2 Perunggu
1 pera perak, k,17 17 perunggu
15
4.
Denovita Salsabila
P
5
Dolpin Cup, porpov Dolpin Cup
5.
Faizira Ma’rufa
P
5
Dolpin Cup
6.
Febri Ridho
L
7
Kejurnas, Porpov
7.
Hardansyah S P
L
7
5 perak, 2 perunggu
8.
Juan Maestro FS
L
4
Karang anyar Cup, Almagary cup, Dolpin Cup, porpov Karang anyar Cup
9.
Muh. Ardis S
L
5
JK
Kelas
L
7
8
12.
Raven Crissando L PM Risky Arfianto L
13.
Sagita Mutiara Sari
P
7
Karang anyar Cup, Almagary cup, Dolpin Dolpin cup, porpov
14.
Theodorus Tapilatu
L
5
Karang anyar Cup, Dolpin cup
15.
Valeria Pauline Y
P
6
Karang anyar Cup, Dolpin cup, porpov
7emas, 5 perak, 10 perunggu 1 emas, 1 perak, 2 perunggu 3 emas, 1 perak, 1 perunggu 4 emas,4 perak, 1 perunggu
No . 10.
11.
Nama
Noor Fauzi E
7
1 emas, 1 perunggu
1 perak, 1 perunggu 1 perak, 2 perunggu 1 perunggu
1 perak, 1 perunggu Dolpin Cup 2 emas, 1perunggu Nama Event Tingkat Event Nasional Daerah O2SN, dolpin cup 2 emas, 2 1 emas, 4 perunggu perak, 3 perunggu dolpin cup 1 Perak
H. Penel Peneliti itian an yang yang Rel Relev evan an
Penelitian Penelitian yang dilakukan dilakukan oleh oleh Arif Arif Fatkhurohman (2008) yang berjudul ”profil Kondisi Fisik Pemain SSB Pendowoharjo Bantul”. Dengan subjek penelitian adalah semua pemain yang masuk pada KU 10-12 tahun, 13-14 tahun dan 15-17
16
tahun, tahun, yang yang berlat berlatih ih di SSB Pendowoharj Pendowoharjo o Bantul Bantul berjum berjumlah lah 67 siswa. siswa. Metode penelitian penelitian ini menggunakan menggunakan survei dengan teknik pengambilan pengambilan data tes dan pengukuran dari tes kondisi fisik. fisik. Teknik analisis analisis data menggunakan menggunakan statistik deskriptif deskriptif yang disajikan disajikan dalam bentiuk presentase. Hasil penelitian penelitian menunjukan untuk tes daya tahan aerob KU 10-12 tahun sebagian besar dalam kategori kurang sekali berjumlah 22 pemain (54,5%), pada KU 13-14 tahun sebagian besar dalam kondisi sedang berjumlah berjumlah 20 pemain (69,0 %) dan pada KU 15-17 tahun semuanya dalam kondisi sedang berjumlah 6 pemain (100 %). Tes daya tahan anaerobik untuk KU 10-12 tahun dan KU 13-14 tahun dalam kategori kurang sekali (100%) dan untuk KU 15-17 tahun sebagian besar dalam kategori kurang sekali, berjumlah 12 pemain (75,0%). Untuk tes power tungkai power tungkai pada KU 10-12 tahun dalam kategori kurang sekali yaitu 22 pemain (100%), pada KU 13-14 tahun sebagian besar kategori kurang sekali sebanyak 19 pemain (65%) dan pada KU 15-17 tahun sebagian besar dalam kategori kurang yaitu sebanyak 10 pemain (62,5%). Untuk tes kelincahan pada 10-12 tahun sebagian sebagian besar dalam kategori kurang sekali yaitu sebanyak sebanyak 17 tahun ada KU 13-14 tahun sebagian besar dalam kategori kurang yaitu sebanyak 18 pemain (62,1%) dan pada KU 15-17 15 -17 tahun dalam kategori kurang yaitu sebanyak 8 pemain (50,0%). Untuk tes kecepatan pada KU 10-12 tahun sebagian besar dalam kategori kurang sekali yaitu sebanyak 19 pemain (86,4%).
I.
Kerangka be berfik fikir
Renang sebagai sebuah cabang olahraga memerlukan pengkajian ilmiah dalam upaya meningkatkan prestasi tinggi. Tetapi pengkajian ini tidaklah mudah terutama disebabkan oleh banyaknya bidang ilmu yang terkait dengan prestasi renang. Seperti fisi fisiolog ologi, i, biomek biomekani anika, ka, psikolo psikologi, gi, tes dan pengukuran. pengukuran. Pengkaji Pengkajian an ilmi ilmiah ah yang yang melibatkan berbagai bidang ilmu tersebut tidak dapat dilakukan secara parsial tetapi harus dilakukan secara komprehensif dan dengan hati-hati. Prestasi Prestasi olahraga olahraga renang renang wujudnya wujudnya adalah kemamp kemampuan uan untuk menemp menempuh uh jarak renangan tertentu, dengan cara tertentu dalam waktu yang sesingkat-sing sesingkat-singkatnya katnya
17
dengan dengan media media yang berbeda berbeda dengan dengan cabang cabang yang yang lain lain yang yang dilakuka dilakukan n di darat, unmtuk itu harus dilakukan pengkajian yang komprehensif dengan melihat bakat yang ada pada diri atlet, keberbakatan yang dapat dikembangkan berdasarkan unsur biomotor yang ada pada diri atlet dan faktor-faktor yang mempengaruhi mempengaruhi perstasi renang renang.. Hal ini ini penti penting ng karena karena olahra olahraga ga renang renang kalau kalau dila dilakuk kukan an pemass pemassal alan an,, pencarian bakat dan pembinaan dengan baik dapat d apat menjadi menjadi cabang olahraga andalan bagi Tim Indonesia, karena sebagian sebagian besar wilayah wilayah Indonesia adalah perairan dan olahraga ini dapat dijadikan strategi dalam perolehan medali dalam kejuaraan (satu atlet dapat memperebutkan lebih dari 5 medali dalam perlombaan) lebih efektif dalam proses pembinaan pembinaan dan dapat diukur secara objektif objektif prestasiny prestasinya, a, karena diukur dengan catatan waktu.Untuk itu dalam penelitian ini perlu disusun suatu pengembangan tes keberbakatan cabang olahraga renang.
J.
Pert Pertan anya yaan an Pene Peneli liti tian an
Berdasarkan uraian dan kajian teoritis di atas, maka peneliti tertarik untuk melakuka melakukan n pengemba pengembanga ngan n tes keberbakata keberbakatan n cabang cabang olahraga olahraga renang, renang, untuk itu pertanyaan peneliti penelitiannya annya sebagai berikut: •
Seberapa besar pentingnya pengembangan pengembangan tes keberbakatan cabang olahraga renang di DIY?
K. Metode Metodelog logii Pene Peneli litia tian n 1. Desai Desain/R n/Ran ancan canga gan n Penel Peneliti itian an
Secara keseluruhan penelitian ini akan dilakukan dalam bentuk penyusunan dan penge pengemb mban angan gan tes keberb keberbaka akatan tan olahra olahraga ga Indone Indonesi sia. a. Penyu Penyusu sunan nan dan pengembangan pengembangan tes ditempuh dengan cara: (1) mengkaji mengkaji secara cermat literatur literatur yang yang terkai terkaitt dengan dengan keberb keberbakat akatan an olahr olahraga aga;; (2) meru merumus muskan kan dime dimens nsii dan indikator; (3) menyusun kisi-kisi; kisi-kisi; (4) penyusunan item tes praktek prakte k (performance (performance
18
test); test); (5) ujicoba tes; (6) analisis data hasil uji coba, perbaikan dan validasi tes, serta (7) pengembangan pengembangan kriteria keberbakatan olahraga Indonesia. Berdasarka Berdasarkan n tahapan tahapan tersebut, tersebut, maka peneliti penelitian an ini ini akan menggun menggunakan akan desain desain (rancanga (rancangan) n) penelit penelitian ian pengemba pengembangan ngan.. Untuk memudah memudahkan kan operasiona operasionali lisas sasii penelitian, penelitian, maka penelitian penelitian dilakukan dilakukan dalam dua tahap yaitu: (1) penyusunan penyusunan tes, dan (2) pengembangan kriteria keberbakatan olahraga. Rincian subjek, variabel, instrum instrumen, en, dan analis analisis is data penelit penelitian ian disaji disajikan kan sebagai sebagai berikut: berikut: Rangkaia Rangkaian n tahapan tahapan penyusu penyusunan nan tes dilaku dilakukan kan dengan dengan cara: (1) mengkaj mengkajii secara secara cermat cermat literatur yang terkait dengan keberbakatan olahraga; (2) merumuskan dimensi dan indika indikator tor;; (3) meny menyus usun un kisikisi-ki kisi si;;
(4) penyus penyusun unan an item item tes praktek praktek
(performance test); test); dan (5) ujicoba tes. Kegiatan ujicoba tes dilakukan pada pagi dan sore hari dengan maksud untuk menjaga agar perhatian dan konsentrasi sampel baik (fresh) baik (fresh),, di samping untuk menghindari teriknya sengatan panas sinar matahari.
2. Te Temp mpat at dan dan Wakt Waktu u Pene Peneli litia tian n
Tempat pelaksanaan penelitian di Yogyakarta yang bertempat: 1) Kampus FIK UNY (lati (latiha han n bersa bersama ma PAB Renang Renang,, klub klub Tirta Tirtatar taruna, una, Tirta Tirta Alvi Alvita ta dan Arwana ); 2) Depok Sport Center Seturan Yogyakarta (latihan bersama PAB Renang, Renang, klub klub Tirtatarun Tirtatarunaa dan klub klub Tirta Tirta Agung); Agung); 3). Kolam Kolam Renang Tirtasari Tirtasari (klub Dolpin); 4) Kolam Renang Tirta Tamansari Bantul (klub Oscar); 5) Kolam Renang Bent Renang Bent Sport Guungkidul(klub Arwana), Waktu penelitian Meir-Oktober 2013. 3. Su Subj bjek ek Pene Peneli liti tian an
Subjek penelitian sejumlah 34 atlet terdiri atas atlet PAB Renang DIY yang berada pada tahap usia (10-18 tahun). Lokasi dan subjek penelitian penelitian yang dilakukan dilakukan pada tahap penyusunan tes terdiri atas sejumlah subjek subjek yang berada di 4 Kabupaten dan 1 Kota di DIY sebagai berikut: Tabel Tabel 3. Daerah Daerah Temp Tempat at Penyu Penyusu sunan nan Tes
19
Provinsi
DIY
Kabupaten/Kota
Sleman Kota Bantul Gunung Kidul Kulonprogo
4. Inst Instru rume men n Pene Peneli litia tian n
Instrumen yang akan dihasilkan melalui penelitian ini adalah Tes Keberbakatan cabang Olahraga Renang. Tes tersebut ditetapkan berdasarkan kajian literatur yang cermat, dirumuskan konstruk dan definisi operasionalnya, dirumuskan kisikisi kisi,, dime dimens nsii dan dan indi indika kato torn rnya ya,, dila dilaku kuka kan n ujic ujicob obaa seca secara ra ketat, ketat, hing hingga ga menganalisis data hasil ujicoba dan dilanjutkan dengan pengembangan kriteria keberbakatan olahraga pada penelitian tahap kedua.
5. Peng Pengum umpu pula lan n Data Data
Pengumpul Pengumpulan an data dalam dalam penelit penelitian ian menggunakan menggunakan tes dan pengukuran pengukuran yang terdiri dari dua macam yaitu tes laboratorium dan tes lapangan. Tes laporatorium (laboratory laboratory test ) terutama terutama digunaka digunakan n untuk mengukur mengukur komponen-k komponen-kompon omponen en biomotorik, volume paru-paru, kekuatan otot punggung, kekuatan tungkai, kele kelent ntuka ukan, n, daya daya leda ledak k otot tungk tungkai ai dan dan komp kompos osis isii tubu tubuh. h. Sedan Sedangk gkan an kemampuan fisik lainnya yaitu kemampuan berenang, kebugaran jasmani, tes kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut dan daya tahan otot dilakukan dengan tes lapangan ( field field test ). ).
6. Anal Analis isis is Data Data
Data yang diperoleh melalui penelitian ini akan dianalisis untuk keperluan uji baku (stadardisasi) (stadardisasi) Tes Keberbakatan Keberbakatan cabang Olahraga Olahraga Renang. Untuk keperluan standardi standardisas sasii Tes Keberba Keberbakatan katan cabang cabang Olahrag Olahragaa Renang Renang dilakuk dilakukan an melal melalui ui statistik inferensial dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dilakukan dengan teknik korelasi Product korelasi Product Moment dari Carl Pearson 20
(Sudjana, 1992), sedangkan uji reliabilit reliabilitas as dilakukan dengan teknik Test teknik Test and Retest (Burton, Retest (Burton, 1998: 111, Clark & Clark, 1987: 45-48, Gronlund, 1993: 169, dan Popham, 1995: 42). 42). Adapun pengembangan kriteria keberbakatan olahraga akan dilakukan pada tahap kedua dengan menggunakan statistik.
L. DAF DAFTAR TAR PUST PUSTAK AKA A
Arnot Arnot Robert Robert and Charl Charles es Gaine Gaines. s. 1986. 1986. Sport Sport Talent Talent:: Discov Discover er your your natura natural l athletic talent and exel in the sport of your choice. choice. New York; Penguin Book. Bompa T.O. 1983. Theory and metodology of training . Dubuque: Kendal//Hunt Publisher Company. Bompa, Bompa, T.O. 1999. 1999. Theory and Methodology of Training, the Key to Athletic Performance. second edition. Dubuque: Kendall Hunt Publishing. Burton, Allen Allen W., 1998. Movement 1998. Movement Skill Assessment. Champaign: Human Kinetics. Clarke, H. Harrison dan Clarke, David H., 1987. Application of Measurement to Physical Education. Sixth Edition. Englewood Cliffs, NJ: Simon & Schuster. Depdiknas. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. cetakan ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas Depdiknas.. 2003. Sejarah Sejarah olahraga olahraga Indonesia Indonesia.. Jakarta: Jakarta: Departemen Departemen Pendidi Pendidikan kan Nasional Nasional Direktorat Direktorat Jenderal Olahraga. Olahraga. Furqon H., M. 1998. Pemanduan Bakat. Makalah. Bakat. Makalah. Surakarta: Puslitbang Puslitbang OR UNS. Gronlund, Norman E., 1993. How 1993. How to Make Achievement Test and Assessment. Fifth Edition. Boston: Allyn and Bacon. Kemengpora R.I., 2007. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Jakarta: Biro Humas dan Hukum. Kemenpora R.I. 2012. Jejak 2012. Jejak prestasi olahraga Indonesia di kancah Internasional: Sea Games, Asian Games, Olimpiade 1951-2011. 1951-2011. Jakarta: Kementerian Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Olahraga Republik Republik Indonesia. Indonesia.
21
Popham, W. James. 1995. Classroom Assessment What Teachers Need to Know. Boston: Allyn and Bacon. Semiawan, Conny. 1997. Perspektif Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta: Grasindo. Sudjana. 1992. Metoda 1992. Metoda Statistika. edisi ke 5, Bandung: Tarsito. Thumm, Thumm, Hans-Pete Hans-Peter, r, 2004. Talent Talent Identi Identific ficati ation on Indone Indonesia sia 20042004- The Papua Papua Model. Jakarta: German-Indonesian German-Indonesian Sport Project.
M. Penel neliti iti
Ketua: a. Nam Nama dan Gelar Akademik
: Agus Supriyanto, M.Si
b. NIP
: 19800118 200212 1 002
c. Pangkat/Golongan
: Penata/IIId
d. Jabatan Fungsional
: Lektor
e. Bidang Keahlian
: Psikologi olahraga, Kep. Renang
f.
: FIK/PKO
Fakultas/Program Studi
Anggota 1: a. Nama Nama dan dan Gel Gelar ar Akad Akadem emik ik : Dr. Dr. Lism Lismad adiiana, ana, M.Pd M.Pd b. NIP
: 19791207 200501 2 002
c. Pangkat/Golongan
: Penata Muda/IIIc
d. Jabatan fungsional
: Lektor
e. Bidang Keahlian
: Kep Bulutangkis, Perkem. Motorik
Fakultas/Program Studi
: FIK/PKO
Anggota 2:
22
a. Nam Nama dan Ge Gelar Ak Akademik
: Nu Nur In Indah Pangastuti uti, M. M.Or
b. NIP
: 19830422200912 2 0 08
c. Pangkat/Golongan
: Penata Muda TK/IIIb
d. Jabatan Fungsional
: Asisten Ahli
e. Bidang Keahlian
: Kepelatihan Renang
f.
: FIK/PKO
Fakultas/Program Studi
Mahasiswa: 1.Avita Dias wati
: NIM. 10602241042
2.Nurul Akbar
: NIM. 10602241028
N. Biay Biaya a Yan Yang g Diu Diusu sulk lkan an
1. Honor Peneliti 2. Fotokopi makalah 3. Snack dan makan = 80 orang x @ Rp 10.000 4. Pem Pembuat uatan Prop Propos osaal 5. Pengadaan lembar angket dan alat tulis 6. Biaya analisis hasil Penelitian 7. Pembuatan Laporan
Rp.1.400.000 Rp. 400.000 Rp. 80 800.000 Rp . 200. 200.00 000 0 Rp.1.500.000 Rp. 500.000 Rp. 200.000 -------------------------+ = Rp 5.000.000 (Lima Juta rupiah)
O. Jadwa Jadwall Kegia Kegiatan tan Pene Peneli litia tian n
No
Kegiatan
Bulan ke 03
04
x
x
05
06
07
08
Penyampaian Proposal 1.
Persiapan kegiatan
23
2
Pelaksanaan
seminar
rencana
x
kegiatan 3.
Penentuan
populasi
subjek
penelitian penelitian 4. Penyampaian tujuan penelitian
x x
Implimentasi 1.
Pelaksanaan proses Penelitian
x
x
2.
Evaluasi Kegiatan penelitian
3.
Seminar Hasil Penelitian
x
4.
Pelaporan
x
x
24
HALAMAN PENGESAHAN USULAN PROPOSAL PENELITIAN A. Judul Kegiatan
: PENGEMBANGAN TES KEBERBAKATAN CABANG OLAHRAGA RENANG DI DIY
B. Jenis : Penelitian C. Peneliti Pelaksana 1. Nama Lengkap : Agus Supriyanto, M.Si 2. NIP : NIP. 19800118200212 1 002 3. Pangkat/Golongan : Penata/IIId 4. Jabatan Sekarang : Lektor 5. Fakulta Fakultas/Juru s/Jurusan/P san/Prodi rodi : Fakult Fakultas as Ilmu Keolahragaan/ Keolahragaan/ PKL/PKO PKL/PKO 6. Unive nivers rsit itas as/I /Ins nsti titu tutt : Uni Unive verrsita sitass Neg Negeri Yogya ogyaka karrta D. Jumlah Peneliti : 3 (tiga) orang E. Lokasi Penelitian : Daerah Istimewa Yogyakarta F. Jangka Waktu : 3 bulan G. Bentuk Kegiatan : Penelitian H. Biaya Kegiatan: Rp. 5.000.000,- (Lima Juta rupiah) Yogyakarta, 18 April 2013
Mengetahui: Ketua Jurusan Jurusan PKL
Ketua Pelaksana Pelaksana
Endang Rini Sukamti, M.S NIP. 19600407 198601 2 001
Agus Supriyanto, M.Si NIP. 19800118200212 Dekan FIK UNY
Rumpis Agus Sudarko, M.S NIP. 19600824 198601 1 001
25